Anda di halaman 1dari 14

#& #&

FRAUD FRAUD
Fraud sebagai suatu tindak kesengajaan
untuk menggunakan sumber daya
perusahaan secara tidak wajar untuk
memperoleh keuntungan pribadi.
Kecurangan disini juga termasuk
manipulasi, penyalahgunaan jabatan,
penggelapan pajak, pencurian aktiva, dan
tindakan buruk lainnya yang dilakukan
oleh seseorang yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi
organisasi/perusahaan.
Faktor Pemicu Fraud
%erdapat empat faktor pendorong seseorang untuk
melakukan kecurangan, yang disebut juga dengan
teori , yaitu:
reed keserakahan)
554rtunity kesempatan)
eed kebutuhan)
548ure pengungkapan)
Faktor reed dan Need merupakan faktor
yang berhubungan dengan individu pelaku
kecurangan disebut juga faktor
individual).
Sedangkan faktor O554rtunity dan
E548ure merupakan faktor yang
berhubungan dengan organisasi sebagai
korban perbuatan kecurangan disebut
juga faktor generik/umum).
Faktor Generik (umum) Faktor Generik (umum)
Kesempatan (4554rtunity) untuk melakukan
kecurangan tergantung pada kedudukan pelaku terhadap
objek kecurangan.
Kesempatan untuk meIakukan kecurangan seIaIu ada
pada setiap kedudukan. Namun, ada yang mempunyai
kesempatan besar dan ada yang kecil.
Secara umum manajemen suatu organisasi/perusahaan
mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk
melakukan kecurangan daripada karyawan.
!engungkapan (0548ur0) suatu kecurangan belum
menjamin tidak terulangnya kecurangan tersebut baik oleh
pelaku yang sama maupun oleh pelaku yang lain. Oleh
karena itu, setiap pelaku kecurangan seharusnya
dikenakan sanksi apabila perbuatannya terungkap.
Faktor Individu (greed & need) Faktor Individu (greed & need)
Faktor ini melekat pada diri seseorang dan dibagi dalam dua kategori:
1. Moral, faktor ini berhubungan dengan keserakahan reed).
2. Motivasi, faktor ini berhubungan dengan kebutuhan need).
MORAL KESERAKAHAN
eberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengurangi
risiko tersebut adalah:
Misi/tujuan organisasi/perusahaan, ditetapkan dan dicapai
dengan melibatkan seluruh pihak manajemen dan karyawan);
Aturan perilaku pegawai, dikaitkan dengan lingkungan dan
budaya organisasi/perusahaan;
Gaya manajemen, memberikan contoh bekerja sesuai dengan
misi dan aturan perilaku yang ditetapkan organisasi/perusahaan;
!raktik penerimaan pegawai, penerimaan dengan cara yg fair.
Dan mencegah diterimanya karyawan yang bermoral tidak baik.
Motivasi kebutuhan (n00d),
erhubungan dengan pandangan/pikiran dan keperluan pegawai/pejabat
yang terkait dengan aset yang dimiliki perusahaan tempat ia bekerja.
Selain itu tekanan 5re88ure) yang dihadapi dalam bekerja dapat
menyebabkan orang yang jujur mempunyai motif untuk melakukan
kecurangan.
eberapa kemungkinan keterlibatan dalam kecurangan:
Lingkungan kerja yang tidak nyaman dan tidak menyenangkan,
misalnya: memperlakukan pegawai secara tidak wajar, berkomunikasi
secara tertutup, dan tidak adanya mekanisme untuk menyampaikan
setiap keluhan;
Sistem pengukuran kinerja dan penghargaan, yang tidak wajar sehingga
karyawan merasa tidak diperlakukan secara adil;
%idak adanya bantuan konsultasi pegawai, untuk mengetahui masalah
secara dini;
!roses penerimaan karyawan yang tidak fair;
Kecerobohan atau tidak hati-hati, mengingat motivasi seseorang tidak
dapat diamati mata telanjang, sebaliknya produk motivasi tersebut tidak
dapat disembunyikan.
0ala Adanya Fraud
GejaIa kecurangan pada manajemen
Ketidakcocokan diantara manajemen puncak;
Moral dan motivasi karyawan rendah;
Departemen akuntansi kekurangan staf;
%ingkat komplain yang tinggi terhadap perusahaan dari pihak
konsumen atau badan otoritas;
Kekurangan kas secara tidak teratur dan tidak terantisipasi;
!enjualan/laba menurun sementara itu utang dan piutang dagang
meningkat;
!erusahaan mengambil kredit sampai batas maksimal untuk jangka
waktu yang lama;
%erdapat kelebihan pengeluaran yang signifikan;
%erdapat peningkatan jumlah ayat jurnal penyesuaian pada akhir tahun
buku.
GejaIa kecurangan pada karyawan/pegawai
!embuatan ayat jurnal penyesuaian tanpa otorisasi
manajemen dan tanpa perincian/penjelasan pendukung;
!engeluaran / pembelian barang tanpa dokumen
pendukung;
!encatatan yang salah/tidak akurat pada buku
jurnal/besar;
!enghancuran, penghilangan, pengrusakan dokumen
pendukung pembayaran;
Kekurangan barang yang diterima;
Kemahalan harga barang yang dibeli;
Kwitansi /faktur ganda;
!enggantian mutu barang.
PeriIaku PeIaku Fraud
erikut merupakan beberapa perilaku seseorang yang harus menjadi
perhatian karena dapat merupakan indikasi adanya kecurangan yang
dilakukan orang tersebut, yaitu:
!erubahan perilaku secara signifikan, seperti: ea8y 4in, tidak seperti
biasanya, gaya hidup mewah, mobil atau pakaian mahal;
Gaya hidup di atas rata-rata;
Sedang mengalami trauma emosional di rumah atau tempat kerja;
Menjadi penjudi berat dan pemabuk
Sedang dililit utang;
%emuan audit atas kekeliruan err4r) atau ketidakberesan irreularitie8)
dianggap tidak material ketika ditemukan;
ekerja tenang, bekerja keras, bekerja melampaui jam kerja, sering
bekerja sendiri.
Fraud Korupsi
Fraud mempunyai lingkup yang lebih luas daripada korupsi, dan dilihat
dari sudut pandang secara umum Fraud merupakan induk dari
korupsi. Oleh karenanya, terdapat hubungan erat antara Fraud
dengan Korupsi, yaitu sebagai berikut :
- Merupakan suatu perbuatan yang disengaja;
- Untuk mendapatkan keuntungan pribadi;
- Merugikan pihak lain;
- Menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Namun, hal yang mendasar adalah perbuatan Fraud tidak serta merta
harus memenuhi unsur perbuatan melawan hukum, sedangkan
korupsi atau tindak pidana korupsi harus memenuhi salah satu
unsur yaitu merupakan perbuatan melawan hukum, yang harus
dibuktikan di muka pengadilan.
ikipedia en.wiki5edia.4r Makna i8tilah fraud;
Riduan Simanjuntak, Ak., MA, CSA, CA.,
"Kecuranan: Penertian dan Penceahan,
diunduh dari
www.a8ei.c4.id/internal/d4c8/A8ei-
Kecuranan.d4c; tanggal 14 Oktober 2008;
ambang Suhermadi, "Manaement Fraud,
diunduh dari
http://internal.dsuc.co.id/management-fraud,
Submitted by ambang Suhermadi on Fri,
2006-09-29 08:09.
Referensi

Anda mungkin juga menyukai