Anda di halaman 1dari 2

Managemen pekerja industry konstruksi : pentingnya pengadaan asuransi dan

kompensasi untuk pekerja konstruksi



Ghoustanjiwani Adi Putra
25210045
Abstrak

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Jaminan dan asuransi keselamatan kerja merupakan salah satu hal yang sangat
Iital dan perlu diperhatikan dalam berlangsungnya sebuah proyek pembangunan.
1.2 Tujuan

1.3 Rumusan masalah
A1IAN TEORI
2.1 Industry konstruksi di Indonesia
Sebagai negara yang berkembang seperti Indonesia, industri konstruksi dikatakan
memiliki peran yang sangat penting untuk perkembangan negara Indonesia. tidak hanya
menyediakan lapangan pekerjaan baru untuk sektor ekonomi dari sistem inIrastrukturnya
membantu industri lain untuk tumbuh kembang lebih luas. (B.W.Soemardi, 1999). Sejak
berdirinya rencana pembangunan strategis nasional pertama pada awal tahun 1970, industri
konstruksi telah memainkan peran penting dalam hal pembangunan ekonomi, sosial dan budaya
Indonesia. Kontribusi industri terhadap PDB Indonesia meningkat dari 3,9 pada tahun 1973
menjadi 7,7 pada tahun 2007. Bisnis Monitoring Internasional (2009) memperkirakan bahwa
Indonesia adalah rumah bagi salah satu industri konstruksi dengan pertumbuhan tercepat di Asia
meskipun tingkat konstruksi rata-rata
pertumbuhan yang diperkirakan akan tetap
di bawah 10 selama periode 2006
2010. (Pamulu, 2010).













2.2. Asuransi dan Kompensasi untuk Pekerja
Pada perusahaan jasa konstruksi, tenaga kerja merupakan unsur yang sangat penting bagi
kelangsungan dan kelancaran pelaksanaan proyek, sehinggga sudah seharusnya rnereka
mendapatkan perhatian dan perlindungan secara baik. Mengingat proyek konstruksi memiliki
resiko yang sangat tinggi akan terjadinya kecelakaan kerja, maka perlindungan terhadap pekerja
lebih diutamakan untuk perlindungan dari segi Iisik yang mencakup perlindungan keselamatan
dari kecelakaan kerja.
Berdasarkan keputusan menteri tenaga kerja nomor : kep-196/men/1999 tentang
penyelenggaraan program jaminan sosial tenaga kerja bagi tenaga kerja harian lepas, borongan
dan perjanjian kerja waktu tertentu di sektor jasa konstruksi, ditegaskan bahwa setiap penyedia
jasa dl sektor jasa konstruksi yang mempekerjakan tenaga kerja harian lepas, wajib
mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian,
jaminan hari tua dan jaminan pemeliharaan kesehatan. (Adi, 2006)
Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan risiko yang harus dihadapi
oleh tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau
seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya risiko-risiko sosial seperti kematian atau cacat
karena kecelakaan kerja baik Iisik maupun mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan
kerja. Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab pengusaha sehingga
pengusaha memiliki kewajiban untuk membayar iuran jaminan kecelakaan kerja yang berkisar
antara 0,24 - 1,74 sesuai kelompok jenis usaha. .
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang
mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita
penyakit akibat hubungan kerja. Iuran untuk program JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan.
Perincian besarnya iuran berdasarkan kelompok jenis usaha sebagaimana tercantum pada iuran. (Jamsostek,
2010)

$TUDI A$U$
3.1. jaminan asuransi dan kompensasi di Indonesia
Jaminan asuransi dan kompensasi di Indonesia di atur oleh PT Jamsostek
(persero), praktiknya

PEMBAHA$AN DAN ANALI$A


5 E$IMPULAN
6 DAFTAR PU$TAA

Anda mungkin juga menyukai