Anda di halaman 1dari 3

Caries dentis pada manusia primitif vs manusia modern

Caries dentis adalah sebuah penyakit inIeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini
menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri,
penanggalan gigi, inIeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian.

1. Caries pada manusia primitif
Kejadian caries pada manusia primitiI diduga terkait pada pola makan.
Penelitian pada kedua jenis ras
manusia yaitu Homo erectus dan ras
Australomelanesid ditemukan bahwa
mereka adalah pemburu sejati dan
hanya sedikit meramu tumbuhan. Oleh
karena itu pola makan mereka lebih
bertumpu pada protein hewani dan
hanya sedikit mengonsumsi
karbohidrat. Pola makan manusia
primitiI ini juga umumnya berserat tinggi, sehingga mereka dapat membersihkan gigi selagi
dikunyah.
Homo erectus dari AIrika, Asia, dan Eropa yang hidup sekitar 1,5 juta - 300.000 tahun
lalu menunjukkan tidak satu pun individu yang terserang penyakit caries dentin (karies gigi).
Begitu pun pada ras Australomelanesid, yang hidup di gua-gua prasejarah juga tidak
ditemukan individu yang giginya keropos.



. Caries pada manusia modern
Pada ras Mongoloid (baru muncul di Nusantara sejak 4.000 tahun lalu) dengan pola
makan lebih bertumpu pada makanan yang mengandung banyak karbohidrat, penyakit
keropos gigi terlihat begitu menonjol.
Pola makan yang mengandung banyak karbohidrat (seperti padi-padian, talas, dan
umbi-umbian) inilah yang akan meninggalkan sisa makanan yang lebih melekat pada gigi.
Selain melekat pada gigi, karbohidrat juga memberikan banyak zat gula. Bakteri pada mulut
seseorang akan mengubah zat gula (glukosa, Iruktosa, dan sukrosa) tersebut menjadi asam
laktat melalui sebuah proses glikolisis yang disebut Iermentasi. Bila asam ini mengenai gigi
dapat menyebabkan demineralisasi. Bila demineralisasi terus berlanjut, maka akan terjadi
proses pelubangan atau caries.
Pola makan ini diduga terus berkembang ketika ras
Mongoloid membangun peradaban baru di luar gua, menjadi
manusia menetap dengan membuka ladang-ladang pertanian, hingga
sekarang dikenal sebagai manusia modern (bangsa Indonesia
termasuk ras Mongoloid)
Manusia modern sekarang juga banyak mengkonsumsi
makan berserat rendah, sehingga proses pembersihan di mulut
kurang optimal.
Hal-hal di atas lah yang menyebabkan tingginya angka
kejadian caries dentis pada manusia modern dibandingkan dengan manusia primitiI.

1UGAS INDIVIDUAL
CAkILS DLN1IS


NAMA UNI nASMI1A
NIM G1A109021
MA1kUL ILMU GIGI DAN MULU1
DCSLN DkG UUN UkWAN1AkI


kCGkAM S1UDI LNDIDIkAN DCk1Lk
UNIVLkSI1AS IAM8I
2011

Anda mungkin juga menyukai