Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN SUATU SISTEM

A. Pengertian sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa yunani 'systema yang berarti sehimpunan bagian
atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu
keseluruhan.
Menurut Zahara Idris(1987) Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas komponen-
komponen atau elemen-elemen atau unsusr-unsur sebagai sumber yang mempunyai
hubungan Iungsional yang teratur, tidak secara acak yang salaing membantu untuk
mencapi suatu hasil (Product). Contoh tubuh manusia merupakan satu jaringan daging,
otak, urat-urat, dll yang komponen mempunyai Iungsi masing-masing yang satu dengan
yang lain satu sama lain saling berkaitan sehingga mencapai tujuan yang telah
ditetapkan..
B. Pengertian Pendidikan Nasional
Menurut sunarya (1969) pendidikan nasional adalah suatu sistem pendidikan yang
berdiri diatas landasan dan dijiwai oleh IilsaIah hidup suatu bangsa dan tujuanya bersiIat
mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa.
Depertemen pendidikan dan kebudayaan (1976) merumuskan bahwa pendidkan
nasional adalah suatu usaha untuk membimbing para warga Negara Indonesia menjadi
pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan kebutuhan berkesadaran akan kebutuhan
berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar.

C. Pendidikan sebagai suatu system
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Suatu
usaha pendidikan menyangkut tiga unsur pokok yaitu unsur masukan, unsur proses usaha
itu sendiri, dan unsur hasil usaha

Masukan Proses Usaha Keluaran
atau Hasil

Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan (1979) menjelaskan bahwa pendidikan
merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur tujuan sasaran pendidikan, peserta
didik, pengelola pendidikan, struktur atau jenjang, kurikulum dan Iasilitas. Setiap sistem
pendidikan ini saling mempengaruhi.

PH Combs (1982) mengemukakan dua belas komponen pendidikan sebagai berikut:
a. Tujuan dan Prioritas adalah Iungsi mengarahkan kegiatan. Hal ini merupakan
inIormasi apa yang hendak dicapai oleh sisitem pendidikan dan urutan
pelaksanaanya
b. Peserta didik adalah Iungsinya belajar diharapkan peserta didik mengalami proses
perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan sistem pendidikan
c. Manajemen atau pengelolan adalah Iungsinya mengkoordinasi, mengarahkan dan
menilai sistem pendidikan
d. Struktur dan jadwal waktu adalah mengatur pembagian waktu dan kegiatan
e. Isi dan bahan pengajaran adalah mengambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran
yang harus dikuasai peserta didik.
I. Guru dan pelaksanaan adalah menyediakan bahan pelajaran dan menyelengarakan
proses belajar untuk peserta didik
g. Alat bantu belajar adalah Iungsi membuat proses pendidikan yang lebih menarik dan
bervariasi
h. Fasilitas adalah Iungsinya untuk tempat terjadinya proses pembelajaran
i. Teknologi adalah Iungsi memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses
pendidikan
j. Pengawasan mutu adalah Iungsi membina peraturan dan standar pendidikan
k. Penelitian adalah Iungsi memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan
l. Biaya adalah Iungsinya memperlancar proses pendidkan

Menurut UU republik Indonesia no.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional adalah
usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan , pengajaran, atau latihan
bagi peranannya dimasa yang akan datang.

Menurut Zahar Idris (1987) pendidikan nasional sebagai suatu sistem adalah karya
manusia

D. Dasar dan tujuan pendidikan nasional
Pancasila yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara,
kepribadian, tujuan dan pandanga hidup bangsa indonesia. Begitu pula dengan pendidikan
yang dilaksanakan di Indonesia. Pancasila menjadi dasar sisitem nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai mana yang termaktup dalam UUD 1945 dan
pancasila
Pendidikan di Indonesia memiliki landasan ideal adalah pancasila, landassan
konstitusional ialah UUD 1945 dan landasan operasional ialah ketetapan MPR tentang
GBHN

E. Fungsi pendidikan nasional
a. Alat pembangun pribadi, pengembangan warga negara, pengembangan
kebudayaan dan pengembangan bangsa indonesia
b. Menurut UU RI No.2 1989 pendidikan nasional berIungsi untuk
mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan
martabat bangsa indonesia dalam upaya mewuhutkan tujuan nasional
F. Kelembagaan, program dan pengelolaan pendidikan
a. kelembagaan Pendidikan
Ditinjau dari segi kelembagaan maka penyelenggaraan pendidikan di indonesia
melalui dua jalur yaitu:
1. Jalur pendidikan Sekolah
2. jalur pendidikan luar sekolah

b. 1enis Program Pendidikan
Jenis pendidikan yang termasuk pendidikan sekolah yaitu:
1. Pendidikan Umum
2. Pendidikan Kejuruan
3. Pendidikan Luar Biasa
4. Pendidikan kedinasan
5. Pendidikan Keagamaan
6. Pendidikan akademik
7. Pendidikan Propesional

.. 1enjang Pendidikan
1. Pendidiksn Prasekolah
2. Pendidikan Dasar
3. Pendidikan Menegah
4. Pendidikan Tinggi

d. Kurikulum
Untuk mencapai tujuan Pendidikan nasional disusunlah kurikulum yang
memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaian dengan lingkugan,
perkembangan ilmu pengetahuan, sesuai dengan jenjang masing-masing satuan
pendidikan
Menurut Simanjuntak (1989) mengemukakan bahwa dalam menyusun kurikulum
perlu memperhatikan :

1. dasar dan tujuan sisitem pendidikan nasional
2. Dasar dan tujuan lembaga pendidikan
3. Tujuan kurikuler komponen pendidikan
4. Tujuan dan Struktur instruksional/ pengajaran
5. Keperluan pembaruan aspek-aspek yang diperlukan
6. tahap-tahap perkembangan anak didik

. Pegelolaan Sistem pendidikan Nasional
1. pengelolaan sistem pendidikan nasional pada umumnya diserahkan oleh presiden
kepada depertemen / mentri
2. dalam hal tertentu pengelolaan npendidikan nasional yang mengandung kekhususan
diserahkan kepada depertemen, badan pemerintah lain
3. dalam mengelola pendidikan nasional presioden dibantu oleh dewan pendidikan
nasional.


H. Sistem Pendidikan Nasional
1. Pengertian sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling
terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pengertian yang 1ebih jelas mengenai pendidikan, pendidikan na-siona1 dan
sistem pendidikan nasiona1 dapat dijumpai dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam undang-undang ini pendidikan
dideIinisikan sebagai "Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktiI mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara ( Pasal
1, ayat 1 ).
Pendidikan nasional dideIinisikan sebagai "pendidikan yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-
nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
(pasal 1 ayat 2 ). Sedangkan yang dimaksud dengan sistem pendidikan nasional adalah
"keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional (pasal 1 ayat 3 ). Jadi dengan demikian, sistem (pendi-dikan
nasiona1 dapat dianggap sebagai jaringan satuan-satuan pendidikan yang dihimpun
secara terpadu dan dikerahkan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Unsur-unsur Pokok Sistem Pendidikan nasional
Kazik (1969:1) mendeIinisikan sistem sebagai "organisme yang dirancang dan
dibangun strukturnya secara sengaja, yang terdiri dari komponen-kumponen yang
berhubungan dan berinteraksi satu sama lain yang harus berIungsi sebagai suatu kesatuan
yang utuh untuk mencapai tujuan khusus yang telah ditetapkan sebelumnya". Suatu
sistem memiliki tiga unsur pokok: (1) tujuan, (2) isi atau komponen, dan (3) proses.
Kalau pendidikan nasional kita benar-benar merupakan suatu sistem, maka ia setidak-
tidaknya memiliki tiga unsur pokok tersebut. Di samping itu, komponen-komponen
sistem tersebut harus berhubungan dan berinteraksi secara terpadu. Adapun komponen
pokok dalam sistem pendidikan yaitu : tujuan dan prioritas, anak didik ( siswa ),
pengelolaan, struktur dan jadwal, isi kurikulum, pendidik (guru alat bantu belajar,
Iasilitas, teknologi, pengawasan mutu, penelitian dan biaya.

2. Tujuan Pendidikan Nasional
Dalam Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatiI, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggunng jawab

3. Realisasi Sistem Pendidikan Nasional dan Permasalahannya
a. Realisasi Sistem Pendidikan Nasional
Realisasi pelaksanaan undang-undang mengenai sistem pendidikan nasional
secara utuh akan masih memerlukan waktu.
Perlu disadari bahwa UU No. 20 Tahun 2003 tidak mungkin dapat mengatur
semua kegiatan pendidikan yang terjadi di lapangan. Undang-undang pendidikan
nasional hanya mampu memberikan arah, dan mem-berikan prinsip-prinsip dasar
untuk menuju arah tersebut, serta mengatur prosedurnya secara umum. Realitas
pe1aksanan pendidikan di lapangan akan banyak ditentukan oleh petugas yang berada
di barisan paling depan, yaitu guru, kepala sekolah dan tenaga-tenaga kependidikan
lainnya.

-. Masalah-Masalah Pendidikan Yang Ada Sekarang
Pendidikan kita sekarang ini setidak-tidaknya sedang dihadapkan pada empat
masalah besar: masalah mutu, masalah pemerataan, masalah motivasi, dan masalah
keterbatasan sumberdaya dan sumberdana pendidikan.
1) Pola motivasi sebagian besar peserta didik lebih bersiIat maladaptif daripada
adaptif.
2) Kualitas proses dan hasil pendidikan belum merata di seluruh tanah air.
3) Pendidikan kita sekarang, juga masih dihadapkan pada berbagai kendala,
khususnya kendala yang berkaitan dengan sarana/prasarana, sumber dana dan
sumber daya.
c. Usaha-usaha ke arah pemecahan masalah .
Usaha untuk mendemokratiskan serta memeratakan kesempatan memperoleh
pendidikan yang berkualitas antara lain dapat dilakukan dengan menstandardisasikan
Iasilitas lembaga penyelenggara pendidikan dan menye1enggarakan kewajiban
belajar. Semua lembaga pendidikan yang sejenis perlu diusahakan agar memiliki
Iasilitas pendidikan yang setara dan seimbang: antara lain dalam bentuk gedung yang
memadai, perlengkapan serta peralatan belajar yang mencukupi, kualiIikasi guru dan
satuan pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan nyata. Standarisasi Iasilitas dan
kondisi pendidikan diharapkan dapat menghasilkan standarisasi mutu. Dengan cara ini
pada saatnya nanti , anak-anak yang berdomisili di luar Jawa tidak banyak lagi yang
menginginkan bersekolah di Jawa, karena mutu pendidikan di daerah mereka setara
atau malahan lebih tinggi dibandingkan dengan mutu pendidikan di Jawa.
Kewajiban belajar merupakan upaya lain untuk mendemokratiskan
kesempatan memperoleh pendidikan. Melalui kewajiban belajar yang dise-
lenggarakan dan dibiayai oleh negara, semua anak Indonesia akan mempe-roleh
kesempatan untuk rnengikuti pendidikan sampai pada usia atau tingkat pendidikan
tertentu. Melalui kewajiban belajar usaha untuk menaikkan tingkat pendidikan
sebagian besar warga-negara dapat dilakukan secara lebih cepat.


Sumber :
Pidarta, Made .2007. Landasan Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Ihsan, Fuad. 2005. Dasar- dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Wahyudin, Dinn. 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai