Anda di halaman 1dari 30

PENDAHULUAN

Hampir 80.000 penduduk Amerika Serikat


buta akibat glaukoma, sehingga penyakit ini
menjadi penyebab utama kebutaan yang
dapat dicegah di Amerika Serikat.
Glaukoma Neovaskuler merupakan
glaukoma yang potensial merusak mata,
apabila diagnosis terlambat ditegakkan dan
penanganan yang kurang tepat dapat
menyebabkan hilangnya penglihatan.
Tujuan penuIisan referat
untuk mengetahui lebih dalam mengenai
penatalaksanaan pada Glaukoma
neovaskuler.
TINJAUAN PUSTAKA
Iaukoma NeovaskuIer (NV)
Adalah glaukoma yang disebabkan oleh
kondisi sekunder berupa pembentukan
membrane fibrovaskular pada permukaan
iris dan sudut bilik depan mata, selanjutnya
menutup sudut bilik depan (sinekia) dan
berpengaruh pada aliran akuos
(American Academy of Ophtalmology)
ETIOLOI
!enyebab terbanyak dari GNV adalah :
- Diabetes mellitus
- Central Retina Vein Oclusion (CRVO)
- Ocular schemic Syndrome
(American Academy of Ophtalmology, 2001)
PATOFISIOLOI
Central Retina Vein Oclusion (CRVO)
Oklusi vena retina sentral akumulasi darah
di sistem vena retina peningkatan resistensi
aliran darah vena.
!eningkatan resistensi ini iskemik pada
retina.
skemik retina membebaskan beberapa
faktor angiogenesis yang merupakan agen
yang potensial dalam menghasilkan VEGF.
Setelah VEGF dibebaskan VEGF akan
berdifusi ke dalam aquous humor dan
kamera okuli anterior sehingga menyebabkan
neovaskularisasi di iris dan sekitar pupil dan
juga terbentuk membran
fibrovaskuler.. Dalam perjalanannya
membran fibrovaskuler ini akan....
embran fibrovaskular ini secara progresif
akan menyumbat trabecular meshwork
sehingga
GLAUKOA NEOVASKULER
AMBARAN KLINIS
' dibagi dalam 3 stadium yaitu: . (KAASKI dan
Claukoma, dalam Pedoman Diagnosis dan 1erapi Bagian
Ilmu Penyakit Mata RSUD Soetomo. Surabaya. 2)
. Rubeosis ridis
liiatasi serabut kajiier jada teji jujii.
lembuiuu darau baru kemudiau tumbuu secara radier di atas jermukaau iris ke arau sudut biiik
mata.
tekauau iutra okuii masiu daiam batas uormai dau ueoaskuiarisasi dajat kembaii uormai deuau
seudiriua atau deuau teraji.
ueri jada jeriokuiar atau jeriorbita kareua iskemia.
Sedaukau ta}am jeuiiuatau dajat berariasi dajat uormai samjai kebutaau.
z. Oluukomu sckunocr suout tcrbuku
Penurunan visus (oleh karena keadaan pada
retina),
mata tidak merah dan tidak nyeri,
neovaskularisasi pada iris,
tekanan intraokuli tinggi,
dan sudut bilik mata depan terbuka.
engan pemeriksaan fisik : tampak
pertumbuhan pembuluh darah baru melintang
pada permukaan iris menyatu dengan arteri
circumIerensia corpus siliaris dimana arteri
tersebut merupakan sumber terbentuknya
neovaskularisasi.
Jaringan neovaskuler kemudian berproliIerasi
melewati permukaan anterior korpus siliaris
menginvasi sudut bilik mata depan.
Dengan pemeriksaan gonioskopi :
neovaskularisasi pada sudut bilik mata depan
dan pembentukan membran Iibrovaskular yang
menyebabkan blokade pada trabekulum,
yang menyebabkan glaukoma sekunder sudut
terbuka.
Iaukoma Sekunder Sudut
Tertutup
aringan fibrovaskular pada sudut bilik mata
depan menyebabkan kontraksi dan tarikan
terhadap permukaan iris begian perifer
sampai trabekuIum sehingga menyerupai
sebuah resIeting. laukoma, dalam
Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian Ilmu
Penyakit M RSUD Soetomo. Surabaya.
2006)
Gejala klinis : berupa mata tiba tiba sangat
nyeri, merah, berair, penglihatan
sangatkabur. anski)
didapatkan gejala berupa penurunan tajam
penglihatan yang parah, kornea keruh, flare
pada humor aquos, neovaskularisasi pada
iris, tekanan intraokuli yang sangat tinggi,
dan perubahan bentuk pada iris yang
menyebabkan kontraksi radial dari jaringan
fibrovaskuler, sudut billik mata depan
tertutup.
!ada gonioskopi didapatkan sinekia yang
menutup sudut bilik mata depan sehingga
tidak dapat dilihat komponen komponen
yang membentuk sudut mata depan.
!enatalaksanaan
Terdapat 2 aspek dalam penatalaksanaan laukoma eovaskuler :
1. IdentiIikasi penyakit dasar yang menyebabkan rubeosis / neovaskularisasi
iris
2. Penatalaksanaan peningkatan TIO
(American Academy of Ophtalmology, 2001)
Stadium / stage sangat penting dalam
penentuan terapi
PenataIaksanaan menurut Pedoman
Diagnosis dan Terapi Bagian Ilmu Penyakit
M RSUD Soetomo. Surabaya. 2006 dan
KANSKI)
stadium rubeosis iridis adalah:
1. !anretinal argon laser photocoagulation
(!#!) : mempunyai angka keberhasilan yang
tinggi dalam pemulihan dari pertumbuhan
pembuluh darah baru dan mencegah timbulnya
NVG.
2. operasi retina
PenataIaksanaan yang dapat diIakukan pada
stadium gIaukoma sekunder sudut terbuka adaIah
(KANSKI):
. Terapi medis untuk gIaukma sama dengan
terapi yang diberikan gIukoma primer sudut
terbuka
a. Betaxolol 0,25 0,5%; timolol 0,25 0,5%
tetes mata, diberikan tiap 2 jam
b. Acetazolamid 250 mg / 6 jam.
2 Untuk neovaskuIarisasinya, tindakan PRP
harus diIakukan pada semua kasus,
waIaupun tekanan intraokuIer dapat
terkontroI dengan adekuat dengan terapi
medikamentosa
!enanganan pada stadium ini adalah untuk
mengurangi rasa nyeri dan kongesti bola mata
dengan salah satu cara dibawah ini:
. enurunkan TO dan mengurangi rasa nyeri
a. Acetazolamid 250 mg / 6 jam
b. Betaxolol 0,25 0,5%; timolol 0,25 0,5%
tetes mata, diberikan tiap 2 jam
c. !ilokarpin harus dihindari karena
menambah rasa nyeri, menimbulkan reaksi
radang, menimbulkan reaksi pembuluh darah
konjungtiva, dan menghambat pembuangan
humor aquos melalui uveosklera.
2. Terapi medikamentosa dengan atropin dan
steroid tetes mata dapat membuat mata
menjadi lebih nyaman dan sedikit mengurangi
kongesti walaupun mungkin tekanan
intraokuler masih tinggi
3. !R! dapat dicoba jika medianya jernih,
angka keberhasilannya sangat rendah
4. Filtration Surgery
Dapat dilakukan Trabeculectomy dengan
iitomycin C

5. njeksi alkohol retrobulbar membantu


mengurangi rasa nyeri, diberikan jika nyeri
tetap ada meskipun sudah diberikan terapi
medis dan tindakan siklodestruksi. tapi dalam
beberapa kasus dapat menyebabkan
proptosis yang permanent, tapi tidak
mempunyai efek untuk mengurangi kongesti.

6. Enucleation mungkin perlu dilakukan


apabila semua usaha diatas gagal.
Treatment aIgorithm for NeovascuIar
Iaucoma


Pan RetinaI photocoaguIation
Mekanisme kerja PRP tidak jelas.
Iotoreseptor luar pigmen epitel retina
kompleks tercatat untuk mayoritas konsumsi
oksigen retina total, PRP dapat menurunkan
kebutuhan oksigen retina dengan
menghancurkan lapisan luar ini.
Hal ini oksigen koroid untuk menyebar ke retina
dalam, menurunkan tidak hanya hipoksia retina dalam
tetapi juga mengurangi rangsangan pelepasan Iaktor-
Iaktor angiogenesis. PRP dapat dilakukan pada gejala
awal neovaskularisasi.
eberapa penjelasan lain dari
mekanisme Panretinal
Photocoagulation, yaitu :
1. Merusak pigmen epitelium retina dan Iotoreseptor, shg menurunkan
konsumsi oksigen retina (Wolbarsht, 1980).
2. Mematikan sel retina hipoksia yangmemproduksi Iaktor vasoproliIeratiI
yangmenstimulasi neovaskularisasi (Glaser, 1985).
3. Menginduksi posterior vitreus detachment sehingga menghambat
neovaskularisasi retina (Sebag, 1990)
Terapi medikamentosa
- Karbonik anhidrase inhibitor
Digunakan untuk menurunkan tekanan intraokular yang
tinggi, dengan menggunakan dosis maksimal, dalam bentuk
intravena, oral atau topical.
Contoh : Asetazolamid.
EIek : menurunkan tekanan dengan menghambat produksi
humour akuos, sehingga sangat berguna untuk menurunkan
tekanan intraocular secara cepat.
- eta blocker
eta blocker dapat menurunkan tekanan intraocular dengan
cara mengurangi produksi humor akuos. Timolol, merupakan
beta bloker nonselektiI dengan aktiIitas dan konsentrasi tertinggi
di bilik mata belakang yang dicapai dalam waktu 30-60 menit
setelah pemberian topical.
eta bloker tetes mata non selektiI sebagai inisial terapi dapat
diberikan 2 kali dengan interval setiap 20 menit dan dapat
diulangi dalam 4, 8, dan 12 jam kemudian.
Anti-VEF therapy
ASSALAUALAKU.

Anda mungkin juga menyukai