Anda di halaman 1dari 1

Dwi Ratri Mitha Isnadina-3308100059

DINAMIKA FISIK LAUT



Sifat-sifat fisik laut antara lain salinitas, temperatur, densitas, konduktivitas,
tekanan dan kedalaman air laut. Dalam bahasan kali ini, pembahasan lebih difokuskan ke
salinitas dan temperatur. Salinitas adalah jumlah seluruh garam dalam satuan gram untuk
setiap kilogram air laut. Salinitas pada daerah subpolar (daerah di atas daerah subtropis
hingga mendekati kutub) rendah di permukaan, sedangkan pada daerah subtropis salinitas
tinggi di permukaan akibat penguapan. Pada daerah tropis, salinitas di permukaan lebih
rendah daripada di kedalaman akibat tingginya curah hujan pada daerah ini.
Temperatur adalah sifat termodinamis cairan karena aktivitas molekul dan atom di
dalam cairan tersebut, temperatur juga menunjukkan besarnya kandungan energi panas.
Temperatur pada daerah tropis dipengaruhi oleh pemanasan, sedangkan pada daerah
lintang tinggi dipengaruhi pendinginan. Temperatur air laut berkisar antara -2H sampai
35H. T.
Akibat adanya dinamika salinitas dan temperatur mempengaruhi densitas air laut.
Densitas bertambah dengan bertambahnya salinitas dan berkurangnya temperatur.
Temperatur juga mempengaruhi respirasi organisme yang hidup di laut, sebagai contoh
respirasi oleh Leptocylindrus danicus (komponen tetap yang berasal dari pertumbuhan
phytoplankton pada daerah sedang dan subtropis). Oksigen dikonsumsi oleh L. danicus
pada daerah gelap dipengaruhi oleh cahaya dan temperatur. Tingkat pertumbuhan sel
selaras dengan peningkatan temperatur dan radiasu. Semakin besar temperatur dan radiasi,
maka pertumbuhan sel akan meningkat. Respirasi pada suhu 20H meningkat tujuh kali lipat
hasilnya daripada respirasi pada suhu 5H.
Selain itu, salinitas dan temperatur juga mempengaruhi toksisitas dari merkuri.
Penurunan salinitas dan kenaikan temperatur menyebabkan kenaikan toksisitas dari
merkuri. Ada beberapa organisme yang mampu bertahan dalam keadaan dimana terjadi
pencemaran merkuri. Di bawah kondisi optimum dari salinitas dan temperatur, aera
nordmanni dan aera albifrons senssu stricto (spesien dari Crustacea) dapat memberikan
toleransi terhadap 0,1 ppm merkuri (merkuri klorida) selama 5 hari.


TINJAUAN PUSTAKA
1. ones, M.B.1973.nfluence of Salinity and Temperature on the Toxicity of Mercury
to Marine and Brackish Water sopods (Crustacea).Estuarine and oastal Marine
Science
2. 'erity, P.G.1982.ffects of Temperature, rradiance and Daylength on the Marine
Diatom Leptocylindrus Danicus Cleve.&SA:&niversity of Rhode Island

Anda mungkin juga menyukai