Anda di halaman 1dari 7

2.2.

PEMBAGIAN DAN MACAM-MACAM SABAB AL-NUZUL Sabab al-Nuzul bisa ditinjau dari berbagai aspek. Jika ditinjau dari aspek bentuknya, sabab al-Nuzul dapat dibagi kepada dua bentuk, seperti diterangkan di permulaan bab ini. Yang pertama berbentuk peristiwa dan yang berbentuk pertanyaan. Sabab an-Nuzul yang berbentuk peristiwa ada tiga macam, pertengkaran, kesalahan yang serius, cita-cita dan harapan. Sabab aL-Nuzul yang berbentuk pertanyaan dapat pula dibagi kepada tiga macam, yaitu pertanyaan tentang masa lalu, masa yang sedang berlangsung, dan masa yang akan datang. Dari segi jumlah dan sebab dan ayat yang turun, Sabab al-Nuzul dapat dibagi kepada taaddud al-asbab wa al-nazil wahid (sebab turunnya lebih dari satu dan inti persoalan yang terkandung dalam ayat atau sekelompok ayat yang turun satu). Sebab turun ayat disebut taaddud bila ditemukan dua riwayat yang berbeda atau lebih tentang sebab turun suatu ayat atau sekelompok ayat tertentu. Sebalilknya, sebab turun itu disebut wahid atau tunggal bila riwayatnya hanya satu. Suatu ayat atau sekelompok ayat yang turun disebut taaddud al-nazil, bila inti persoalan yang terkandung dalam ayat yang turun sehubungan dengan sebab tertentu lebih dari satu persoalan. Jika ditemukan dua riwayat atau lebih tentang sebab turun ayat dan masing-masing menyebutkan suatu sebab yang jelas dan berbeda dari yang disebutkan lawannya, maka kedua riwayat ini diteliti dan dianalisis. Permasalahannya ada empat bentuk. Pertama, salah satu dari keduanya shahih dan lainnya tidak. Penyelesaiannya dengan jalan memperpegangi riwayat yang shahih dan menolak yang tidak shahih. Kedua, keduanya shahih. Akan tetapi, salah satunya memiliki murajjih. Penyelesaiannya adalah dengan mengambil yang kuat. Murajjih itu adakalanya salah satunya lebih shahih dari yang lainnya atau periwayat salah satu dari keduanya menyaksikan kisah itu berlangsung sedang periwayat yang lainnya tidak demikian. Ketiga, keduanya shahih dan kedua-duanya sama-sama tidak mempunyai murajjih. Akan tetapi, keduanya dapat dikompromikan. Kedua sebab itu benar terjadi dan ayat turun mengiringi peristiwa tersebut karena masa keduanya berhampiran. Penyelesaiannnya adalah menganggap terjadinya beberapa sebab bagi turunnya ayat tersebut. Keduanya dapat diambil sekaligus.

Keempat, keduanya shahih, tidak mempunyai murajjih dan tidak mungkin menjadikan keduanya sekaligus sebagai Asbab an-Nuzul karena waktu peristiwanya jauh berbeda. Penyelesaian masalah ini adalah dengan mengangggap berulang-ulangnya ayat itu turun sebnyak asbab an-nuzulnya Inilah empat bentuk permasalahan dan pemecahannya ketika terjadinya taaddud al-asbab wa al-nazil wahid, yaitu riwayat tentang sebab turun ayat lebih dari satu riwayat sedang ayat yang turun satu atau beberapa ayat yang turun serempak. Adapun jika sebaliknya, yaitu taaddud al-nazil wa al- sabab wahid, maka hal yang demikian tidak terjadi masalah. Hal demikian tidak bertentangan dengan hikmah untuk menyakinkan manusia dan menjelaskan kebenaran . Bahkan, cara yang demikain bisa menjadi lebih efektif. 2.3. UNGKAPAN-UNGKAPAN ASBAB AL-NUZUL Ungkapan-ungkapan yang digunakan para sahabat untuk menunjukkan sebab turunnya Al-Quran tidak selamanya sama. Ungkapan-ungkapan itu beberapa bentuk sebagai berikut. 1 sabab an-Nuzul disebutkan dengan ungkapan yang jelas, seperti :

(sebab turun ayat ini demikian). Ungkapan ini secara definitive menunjukkan sabab an-nuzul dan tidak mengandung kemungkinan makna yang lain. 2 Sabab al-nuzul tidak ditunjukkan dengan lafal sabab, tetapi dengan mendatangkan lafal yang masuk kepada ayat yang dimaksud secara langsung setelah pemaparan suatu peristiwa. Ungkapan seperti ini juga menunjukkan bahwa peristiwa itu adalah sebab bagi turunnya ayat tersebut.

Sabab al-nuzul difahami secara pasti dari konteksnya. Dalam hal ini, Rasul ditanya orang, maka dia diberi wahyu dan menjawab pertanyaan itu dengan ayat yang baru diterimanya. Para mufassir tidak menunjukkan sebab turunnya dengan lafal sabab an-nuzul dan tidak dengan mendatangkan . Akan tetapi sabab an-nuzulnya difahami melalui konteks dan jalan ceritanya.

Sabab al-nuzul tidak disebutkan dengan ungkapan sebab secara jelas, tidak dengan mendatangkan dikatakan : yang menunjukkan sebab, dan tidak pula berupa jawaban yang dibangun atas dasar pertanyaan. Akan tetapi,

Ungkapan seperti ini tidak secara definitive menunjukkan sebab, tetapi ungkapan ini mengandung makna sebab dan makna lainnya, yaitu tentang hukum kasus atau persoalan yang sedang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Al-Quran sebagai kalam Allah Swt. Yang juga merupakan mukjizat Nabi Muhammad Saw. Adalah kitab rujukan kaum muslimin (orang Islam) yang utama, di sam,ping syunnah Rasulullah Saw. Al-Quran dikatakan sebagai kitab rujukan yang utama karena di dalamnya terhimpun seluruh pedoman dan petunjuk hidup manusia, mulai dari segi ibadah, muamalah, politik, hukum pidana maupun perdata, etika sampai kepada social budaya. Al-Quran sebagaimana yang diketahui diturunkan di Mekkah dan sebahagiannya lagi diturunkan di Madinah secara berangsur-angsur, selama 22 tahun 2 bulan 22 hari atau 23 tahun. Di antara hikmah diturunkannya AlQuran secara berangsur-angsur antar lain : 1 2 Agar lebih mudah dimengerti dan dilaksanakan. Di antara ayat-ayat tersebut ada yang nasikh dan ada mansukh sesuai dengan kemaslahatan. Ini tidak dapat dilaksanakan sekiranya Al Quran diturunnya secara sekaligus. 3 4 5 Turunnya ayat sesuai dengan peristiwa yang terjadi akan lebih mengesankan dan lebih berpengaruh di hati Memudahkan penghafalan. Di antara ayat-ayat ada yang merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan atau penolakan suatu pendapat atau perbuatan. Berdasarkan beberapa point di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Al-Quran turun atau diwahyukan kepada Rasul-Nya karena karena suatu sebab, bukan sekadar diturunkan. Dan ilmu tentang pembahasan ini kemudian dikenal dengan ilmu Asbab an-Nuzul.

1.2.

BATASAN MASALAH Mengingat keluasan masalah tentang Asbab an-Nuzul ini, maka pada kesempatan kali ini, kami penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :

1. 2. 3. 4. 5. 1.3.

Apa pengertian Asbab an-Nuzul? Apa sebab-sebab turunnya ayat Al Quran? Berapa bagian dan macam-macam Sabab an-Nuzul? Bagaimana ungkapan-ungkapan dalam Asbab an-Nuzul? Apa kepentingan dan kegunaan mempelajari Asbab an-Nuzul?

METODE PENULISAN Karya ilmiah ini merupakan suatu studi yang pengumpulan datanya, pengolahan dan penulisannya pada umumnya dilakukan dengan metode studi pustaka. Studi pustaka adalah penulisan yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari literature, diklat, silabus dan buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penulisan ini. Selain studi pustaka, penulis juga mengumpulkan dan mempelajari data-data dari sumber-sumber lisan dari orang yang ahli di bidang ini.

BAB III PENUTUP 3.1. KESIMPULAN 1. Sabab an-Nuzul secara bahasa berarti sebab turunnya ayat-ayat Al Quran. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Shubhi al-Shalih:

Sesuatu yang dengan sebabnya turun suatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung sebab itu, atau memberi jawaban terhadap sebab itu, atau menerangkan hukumnya pada masa terjadinya sebab tersebut. 2. Ditinjau dari aspek bentuknya, sabab an-nuzul dapat dibagi menjadi dua bentuk, seperti diterangkan sebelumnya, yaitu berbentuk peristiwa dan pertanyaan. Sabab an-Nuzul yang berbentuk peristiwa terbagi atas tiga macam, pertengkaran, kesalahan yang serius dan cita-cita dan harapan. Sabab an-Nuzul yang berbentuk pertanyaan dapat pula dibagi kepada tiga bahagian, yaitu pertanyaan tentang masa lalu, masa yang sedang berlangsung, dan m,asa yang akan datang. Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, sabab an-nuzul dapat dibagi kepada taaddud al-asbab wa al-nazil wahid dan taaddud al-nazil wa alsabab wahid. 3. Secara rinci, al-Zarqani menyebutkan tujuh macam di antara faidah atau kegunaan mengetahui asbab an-nuzul. 1. Pengetahuan tentang sabab an-Nuzul membawa kepada pengetahuan tentang rahasia dan tujuan Allah secara khusus mensyariatkan agamaNya melalui Al Quran. 2. Pengetahuan tentang sabab an-Nuzul membantu dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitannya. 3. Pengetahuan tentang sabab an-Nuzul dapat menolak dugaan adanya pembatasan pembatasan. dalam ayat yang menurut lahirnya mengandung

4. tentang

Sabab

an-Nuzul

dapat

mengkhususkan

hukum

pada

Pengetahuan sebab menurut ulama yang memandang bahwa yang mesti diperhatikan adalah kekhususan sebab dan bukan keumuman lafal. 5. Pengetahuan tentang sabab an-Nuzul diketahui pula bahwa sebab turun ayat tidak pernah keluar dari hukum yang terkandung dalam ayat tersebut sekalipun datang mukhashshishnya. 6. Pengetahuan tentang Sabab an-Nuzul, diketahui orang yang ayat tertentu turun padanya secara tepat, sehingga tidak terjadi kesamaran. Kesamaran bisa membawa kepada penuduhan kepada orang yang tidak bersalah dan pembebasan bagi orang yang salah. 7. Pengetahuan tentang sabab an-Nuzul akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat Al-Quran serta memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan orang yang mendengarnya jika ia mengetahui sebab turunnya. 3.2. SARAN Mempelajari dan mengetahui Sabab al-Nuzul bagi turunnya Al-Quran sangatlah penting terutama dalam memahami ayat-ayat yang menyangkut hukum. Para ulama telah menulis beberapa kitab khusus tentang sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al-Quran dan menekankan pentingnya mengetahui Sabab an-Nuzul dengan pernyataan-pernyataan yang tegas. Al Wahidi berkata : tidak mungkin kita mengetahui penafsiran ayat-ayat Al Quran tanpa mengetahui kisahnya dan sebab turunnya. Ibnu Daqiqiel berkata menjelaskan sebab turun ayat adalah jalan yang kuat dalam memahami makna Al-Quran. Ibnu Taimiyah berkata : Mengetahui sebab turun ayat membantu untuk memahami ayat Al Quran, sebab pengetahuan tentang sebab akan membawa kepada pengetahuan tentang yang disebabkan. Oleh karena itu, ilmu Sabab an-Nuzul hendaknya menjadi salah satu studi wajib bagi setiap muslim yang mencintai agamanya dan mengharapakan kebaikan pada dirinya. Karena mempelajari ilmu Sabab an Nuzul secara tidak langsung membawa kepada pengetahuan yang menyeluruh tentang Al-Quran yang kemudian mendorongnya untuk berbuat kebaikan, baik dalam bentuk ibadah maupun muamalah (hubungan antara mahluk dengan mahluk)

Anda mungkin juga menyukai