2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan intraokuli !
3. Berapa nilai normal dari tekanan intraokuli ! 4. 1elaskan mengapa kelainan refraksi dapat menyebabkan terjadinya glukoma ! 5. 1elaskan klasifikasi dari glukoma ! 6. Buatlah bagan pathway dari glukoma ! 7. 1elaskan manifestasi klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dari glukoma ! 8. 1elaskan penatalaksanaan (konservatif dan operatif), komplikasi, prognosis dari glukoma ! 9. Susunlah asuhan keperawatan pada pasien dengan glukoma (pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan) berdasarkan NANDA, NOC, NIC ! 10. Buatlah health education pada pasien glukoma dengan kasus post operasi
1awab Pengertian O aukoma adaah suatu keadaan dimana tekanan boa mata tidak norma atau ebih tinggi dari pada norma yang mengakibatkan kerusakan saraI pengihatan dan kebutaan (Sidarta Iyas, 2004) (Ilyas, Sidharta. 2004. Ilmu Perawatan Mata. 1akarta : Balai Penerbit FKUI) O aukoma adaah adanya kesamaan kenaika tekanan intra okuer yang berakhir dengan kebutaan (Fritz Hoich, ) O enurut artinei () daam Sunaryo Joko Wauyo (200), baha aukoma merupakan keainan mata yang mempunyai gejaa peningkatan tekanan intra okuer (TIO), dimana dapat mengakibatkan penggaungan atau pencekungan papi syaraI optik sehingga terjadi atropi syaraI optik, penyempitan apang pandang dan penurunan tajam pengeihatan (Waluyo, Sunaryo joko. 2009. 8ep Clau4ma. Dalam http://askepakper.blogspot.com/2009/08/askep-glaukoma.html. Diperoleh tanggal 22 April 2010) O aukoma berasa dari kata Yunani 'gaukos yang berarti hijau kebirauan, yang memberikan kesan arna tersebut pada pupi penderita gaukoma Keainan mata gaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan boa mata, atroIi saraI optikus, dan menciutnya apang pandang aukoma adaah suatu penyakit dimana tekanan di daam boa mata meningkat, sehingga terjadi kerusakan pada saraI optikus dan menyebabkan penurunan Iungsi pengihatan (ayenru Dindra, 200) (Dwindra, Mayenru. 2009. Clau4ma. Dalam http://www.perdami.or.id/?pagenews.detail&id7. Diperoleh tanggal 22 April 2010)
2 Iaktor-Iaktor yang mempengaruhi tekanan intraokui Ada tiga Iaktor yang menentukan tekanan intra-okui (Zubaidah, 2008): Jumah produksi akuos oeh badan siiar, resistensi outIo akuos meeati sistem trabekuar meshork-kanai schemm serta tekanan vena episkeraAkuos mempunyai Iungsi sebagai pemberi nutrisi kornea, iris dan ensa serta membantu mata mempertahankan bentuknya Beberapa Iaktor ain yang mempengaruhi tekanan intra okui antara ain (Zubaidah, 2008): enetik. Tekanan intra okui pada popuasi umum ada kaitannya dengan keturunan Beberapa peneitian menunjukkan baha pada sejumah keuarga dekat ( Iirst-degree reatives ) pasien penderita gaukoma sudut terbuka mempunyai tekanan intra okui yang ebih tinggi dibandingkan popuasi umum Umur. Banyak peneitian menemukan hubungan positiI antara tekanan intra- okui dan umur Tetapi sebenarnya eIek peningkatan tekanan intra-okui ini disebabkan oeh bertambahnya usia, meningkatnya denyut nadi dan obesitas Sebagai tambahan, sebuah tim investigasi menemukan baha tekanan intra-okui berbanding terbaik dengan usia pada sekeompok pekerja Jepang 1enis kelamin. Pernah diaporkan baha anita memiiki tekanan intra-okui ebih tinggi dibandingkan pria khususnya diatas umur 40 tahun Tetapi ha ini beum diperkuat oeh peneitian ain angguan reIraksi Sejumah peneitian teah meaporkan tekanan intra-okui ebih tinggi pada individu myopia Tekanan intra-okui juga berhubungan dengan panjang aksia Ras. Adanya keterkaitan antara ras tertentu dengan tekanan intra-okui teah diperkuat dengan adanya aporan yang mengatakan baha orang kuit hitam mempunyai tekanan intra- okui sedikit ebih tinggi dibandingkan kuit putih Variasi diurnal. Variasi diurna merupakan perubahan keadaan tekanan intra-okui setiap hari Pada orang norma rata-rata variasi antara -6 mmHg sedangkan pada penderita gaukoma dapat ebih tinggi Umumnya tekanan intra-okui meninggi pada siang hari dan ebih rendah pada maam hari Mengedip. engedip dengan paksa menaikkan tekanan intra-okui 0-0 mmHg engedip secara beruang-uang menurunkan tekanan intra-okui Penyakit mata. penyakit mata seperti uveitis dan abasio retina dapat menurunkan tekanan intra-okui Sistemik Kondisi sistemik seperti hipertensi sistoik, kegemukan dan ain-ain dapat menurunkan tekanan intra-okui Exercise. Latihan yang berat dapat menurunkan sementara tekanan intra-okui Fenomena ini setidaknya disebabkan oeh asidosis dan aterasi pada serum osmoaiti (Zubaidah, T. Siti Harilza. 2008. Perbandingan Efetifita8 .etaz4lamide 1ablet Dengan 1ete8 Mata Betax4l4l H.l Dalam Menurunan 1eanan Intra-Ouli Pada Pre-Opera8i Katara Tesis tidak Diterbitkan. Medan. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara)
niai norma dari tekanan intraokui Ukuran rata-rata tekanan intra-okui adaah 6 mmHg dengan tonometri apanasi dan ,8 mmHg dengan tonometri Schiotz dengan kisaran norma pada popuasi umum adaah 0-2 mmHg (Zubaidah, 2008) (Zubaidah, T. Siti Harilza. 2008. Perbandingan Efetifita8 .etaz4lamide 1ablet Dengan 1ete8 Mata Betax4l4l H.l Dalam Menurunan 1eanan Intra-Ouli Pada Pre-Opera8i Katara Tesis tidak Diterbitkan. Medan. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara)
4 keainan reIraksi dapat menyebabkan terjadinya gukoma Keainan ReIraksi (Siregar, 2008) Adanya hubungan antara miopia tinggi dengan peninggian tekanan intraokui, dimana dengan bertambahnya panjang sumbu boa mata dapat menyebabkan meningkatnya tekanan intraokui Beberapa teori teah didiskusikan bagaimana tekanan intraokui dapat menjadi saah satu Iaktor aa gaucomatous damage Teori terjadinya gaucoma beum diketahui dengan pasti, tetapi ada dua teori diantaranya - Teori mekanis, dimana terjadinya penekanan dari axon nervus optikus - Teori iskemik, dimana terjadinya disIungsi dari pembuuh darah yang menyebabkan iskemi dari serabut saraI Keainan reIraksi yang menyebabkan gaukoma Keainan reIraksi merupakan saah satu Iaktor resiko terjadinya gaukoma Keainan reIraksi yang dimaksud disini adaah myopia dan hipermetropia (Siregar, 2008) A iopia (Siregar, 2008) yopia berhubungan dengan - E Primary Open Ange aucoma ( POA ) - E Pigmentary aucoma I Primary Open Ange aucoma iopia teah diaporkan berhubungan dengan peningkatan TIO dan POA iopia juga rentan terhadap terjadinya kerusakan gaucomatous Suatu peneitian di Israe dari 240 subjek diaporkan punya hubungan signiIikan antara miopia dan peningkatan TIO,terutama pada orang asi AIrika utara dan Asia Studi ain meaporkan subjek-subjek myopia meiputi anak-anak atau pada orang-orang yang panjang sumbu boa matanya terau panjang Dijumpai 4,2 POA pada pasien myopia ringan dan 4,4 POA pada pasien miopia sedang-beratenurut Bue ountain Eye Study dijumpai hubungan yang erat antara gaucoma dengan miopia pada popuasi kuit putih dan usia ebih tua Pasien dengan miopia memiiki 2-x peningkatan resiko gaucoma dibandingkan non miopia Teah diterangkan beberapa mekanisme mengenai hubungan antara miopia dan gaukoma Pasien-pasien dengan miopia cenderung memiiki diskus optikus yang ebih besar dan sering dibingungkan dengan bentuk diskus optikus pasien gaukoma Nervus optikus pada pasien miopia secara struktura ebih peka terhadap kerusakan gaukomatous akibat peningkatan TIO dibanding mata norma enurut Quigey tekanan yang besar dari skera yang meeati amina cribrosa penting daam patogenesa kerusakan gaucomatousahane dan Bartov memperkirakan mata miopia memiiki tekanan scera yang ebih tinggi saat meeati amina cribrosa dibanding dengan mata yang panjang axianya terau pendek en gaukoma ebih sering dijumpai pada orang miopia dibandingkan dengan norma Waau bagaimanapun miopia memiiki resiko tinggi terjadinya primary open ange gaucoma masih controversia
II Pigmentary aukoma iopia adaah Iactor pencetus pigmen dispersion syndrome dan berkenbang menjadi secondary open ange "pigmentary aukoma Pigmen dispersion syndrome ( PDS ) adaah suatu keadaan biatera , merupakan penyebaran granu pigmen dar iris pigmen epitheium dan deposit pigmen sampai ke segmen anterior Deposit pigmen terdapat pada endote kornea dengan gambaran vertica spinde (Krukenberg Spinde ) pada trabekuar meshork, periIer ensa dan mid periphera iris transiumination Tererjadinya Pigmentary ukoma apabia pigmen teah menyumbat trabekuar meshork dan merusak jaringan trabekuar sehingga meningkatkan TIO Pigmentary aucoma terjadi sering pada pria kuit putih dengan myopia, umur 20 - 0 tahun Pada anita cenderung dijumpai pada umur ebih tua Pada usia muda denga myopia berat sering ditemukan gaucomatous optic neuropathy dan anterior chamber yang daam B Hypermetropia (Siregar, 2008) Hypermetropia memiiki resiko tinggi untuk terjadinya Primary Ange ose aucoma ( PA ) dan umumnya memiiki optic disc yang ebih keci PA dideIinisikan sebagai aposisi dari iris periIer terhadap trabekuar meshork dan mengakibatkan penurunan airan akuos humour meaui sudut biik mata depan Pada PA tidak ada patoogi yang mendasari , hanya kecendrungan anatomi - ekanisme yang mendorong iris ke depan dari beakang - ekanisme yang menarik iris kedepan , kontak dengan trabekuar meshork Faktor predisposisi anatomi yaitu : - Lokasi anterior diaIragma iris - ensa skunder terhadap pendeknya panjang sumbu boa mata - Sudut biik mata depan dangka - Sempitnya sudut biik mata depan Bagian tepi iris ke kornea memIasiitasi sudut tertutup Tiga ha Iactor terkait yang memungkinkan karakter tersebut : - Ukuran ensa Lensa merupakan struktur mata yang ukurannya bertambah besar seiring perjaanan hidup Axia ( anteroposterior ) tumbuh menutupi permukaan anterior korenea - Diameter kornea ata dengan PA, korneanya mempunyai diameter 0,2 mm ebih keci daripada orang norma - Panjang sumbu boa mata Posisi ensa dan diameter kornea berkaitan dengan panjang sumbu boa mata Pada hipermetropia ,panjang sumbu boa matanya pendek ,mempunyai diameter kornea yang ebih keci dan okasi ensa reative ke depan (Siregar, Nurchaliza Hazaria. 2008. Kelainan Refraksi Yang Menyebabkan laukoma. tidak Diterbitkan. Medan. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara)
Jeaskan kasiIikasi dari gukoma KasiIikasi dari gaukoma adaah sebagai berikut (Sidarta Iyas, 200) A aukoma primer ) aukoma sudut terbuka erupakan sebagian besar dari gaukoma ( 0- ) , yang meiputi kedua mata Timbunya kejadian dan keainan berkembang secara ambat Disebut sudut terbuka karena humor aqueous mempunyai pintu terbuka ke jaringan trabekuar Pengairan dihambat oeh perubahan degeneratiI jaringan trabekuar, sauran scheem, dan sauran yg berdekatan Perubahan saraI optik juga dapat terjadi ejaa aa biasanya tidak ada, keainan diagnose dengan peningkatan TIO dan sudut ruang anterior norma Peningkatan tekanan dapat dihubungkan dengan nyeri mata yang timbu 2) aukoma sudut tertutup(sudut sempit) Disebut sudut tertutup karena ruang anterior secara anatomis menyempit sehingga iris terdorong ke depan, menempe ke jaringan trabekuar dan menghambat humor aqueous mengair ke sauran schemm Pergerakan iris ke depan dapat karena peningkatan tekanan vitreus, penambahan cairan di ruang posterior atau ensa yang mengeras karena usia tua ejaa yang timbu dari penutupan yang tiba- tiba dan meningkatnya TIO, dapat berupa nyeri mata yang berat, pengihatan yang kabur dan terihat ha Penempean iris menyebabkan diatasi pupi, bia tidak segera ditangani akan terjadi kebutaan dan nyeri yang hebat B aukoma sekunder Dapat terjadi dari peradangan mata , perubahan pembuuh darah dan trauma Dapat mirip dengan sudut terbuka atau tertutup tergantung pada penyebab : ) Perubahan ensa 2) Keainan uvea ) Trauma 4) Bedah aukoma congenita ) Primer atau inIanti 2) enyertai keainan kongenita ainnya D aukoma absoute erupakan stadium akhir gaukoma ( sempit/ terbuka) dimana sudah terjadi kebutaan tota akibat tekanan boa mata memberikan gangguan Iungsi anjut Pada gaukoma absout kornea terihat keruh, biikmata dangka, papi atroIi dengan eksvasi gaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa sakitsering mata dengan buta ini mengakibatkan penyumbatan pembuuh darah sehingga menimbukan penyuit berupa neovaskuisasi pada iris, keadaan ini memberikan rasa sakit sekai akibat timbunya gaukoma hemoragik Pengobatan gaukoma absout dapat dengan memberikan sinar beta pada badan siiar, akoho retrobuber atau meakukan pengangkatan boa mata karena mata teah tidak berIungsi dan memberikan rasa sakit (Ilyas, Sidharta. 2003. Ilmu Penyait Mata. 1akarta : Balai Penerbit FKUI)
6 pathay dari gukoma PATHWAY AUKOMA Usia ~ 40 th D Kortikosteroid jangka panjang iopia Trauma mata
Obstruksi jaringan peningkatan tekanan Trabekuer Vitreus
Cangguan persepsl sensorl AnxleLas kurang pengeLahuan nyerl maniIestasi kinis, pemeriksaan Iisik, pemeriksaan penunjang dari gukoma a maniIestasi kinis Umumnya dari riayat keuarga ditemukan anggota keuarga daam garis vertica atau horizonta memiiki penyakit serupa, penyakit ini berkembang secara perahan namun pasti, penampian boa mata seperti norma dan sebagian besar tida menampakan keainan seama stadium dini Pada stadium anjut keuhan kien yang mincu adaah sering menabrak akibat pandangan yang menjadi jeek atau ebih kabur, apangan pandang menjdi ebih sempit hingga kebutaan secara permanen ejaa yang ain adaah : (Harnaartiaj, 2008) a ata merasa dan sakit tanpa kotoran b Kornea suram c Disertai sakit kepaa hebat terkadang sampai muntah d Kemunduran pengihatan yang berkurang cepat e Nyeri di mata dan sekitarnya I Udema kornea g Pupi ebar dan reIeks berkurang sampai hiang h Lensa keruh Seain itu gaucoma akan memperihatkan gejaa sebagai berikut (Sidharta Iyas, 2004) a Tekanan boa mata yang tidak norma b Rusaknya seaput jaa c enciutnya apang pengihatan akibat rusaknya seaput jaa yang dapat berakhir dengan kebutaan (Harnawatiaj. 2008. K4njungtiviti8. Dalam http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/09/konjugtivitis/. Diperoleh tanggal 12 April 2010) (Ilyas, Sidharta. 2004. Ilmu Perawatan Mata. 1akarta : Balai Penerbit FKUI)
b pemeriksaan Iisik & penunjang Pemeriksaan Iisik & Penunjang diantaranya (Koaak, 20 602) - pemeriksaan tonometri untuk mengukur tekanan intraokuer dengan menggunakan tonometer apanasi, schiotz atau pneumatic penekanan dengan ujung jari tangan untuk memperkirakan tekanan intraokuer (akukan papasi ringan keopak mata dengan mata ditutup, saah satu mata akan teraba ebih keras daripada mata yang ain pada gaucoma sudut-tertutup yang akut) - pemeriksaan sit-amp struktur anterior boa mata, termasuk kornea, iris, dan ensa - onioskopi untuk menentukan sudut kamera okui anterior, memudahkan pembedahan antara gaucoma sudut-terbuka yang kronis dan gaucoma sudut- tertutup yang akut (gaucoma sudut-terbuka yang kronis memiiki sudut kamera okui anterior yang norma sedangkan gaucoma sudut-tertutup ang akut mempunyai sudut yang abnorma ihat perubahan diskus optikus pada gaucoma kronis) - OItamoskopi untuk memperihatkan peekukan (cupping) diskus optikus pada gaucoma sudut-terbuka yang kronis diskus optikus yang tampak pucat menunjukan gaucoma sudut-tertutup yang akut - Pemeriksaan perimetri atau tes apangan pengeihatan untuk mendeteksi kehiangan pengihatan periIer akibat gaucoma sudut-terbuka yang kronis - FotograIi Iundus untuk memantau perubahan pada diskus optikus (Kowalak, 1ennifer P., Welsh, William., and Mayer, Brenna. 2011. Pat4fi8i4l4gi 1akarta: EC)
Pemeriksaan Iisik dan penunjang Pemeriksaan diagnostik yang dapat diakukan adaah sebagai berikut (Harnaartiaj, 2008) : a) OItamoskopi : Untuk meihat Iundus bagian mata daam yaitu retina, discus optikus macua dan pembuuh darah retina b) Tonometri : Adaah aat untuk mengukurtekanan intra okuer, niai mencurigakan apabia berkisar antara 2-2 mmhg dan dianggap patoogi bia meebihi 2 mmhg Tonometri dibedakan menjadi dua antara ain (Sidharta Iyas, 2004) : I Tonometri Schiotz Pemakaian Tonometri Schiotz untuk mengukur tekanan boa mata dengan cara sebagai berikut : Penderita di minta teentang ata di teteskan tetrakain Ditunggu sampai penderita tidak merasa pedas Keopak mata penderita di buka dengan teunjuk dan ibu jari (jangan menekan boa mata penderita) Teapak tonometer akan menunjukkan angka pada skaa tonometer Pembacaan skaa dikonversi pada tabe untuk mengetahui boa mata daam miimeter air raksa Pada tekanan ebih tinggi 20 mmHg di curigai adanya gaukoma Bia tekanan ebih dari pada 2 mmHg pasien menderita gaukoma II Tonometri Apanasi Dengan tonometer apanasi diabaikan tekanan boa mata yang dipengaruhi kekakuan skera (seaput putih mata) Teknik meakukan tonometri apanasi adaah Diberi anestesi oka tetrakain pada mata yang akan diperiksa Kertas Iuorosein dietakkan pada seaput endir Di dekatkan aat tonometer pada seaput bening maka tekanan dinaikkan sehingga ingkaran tersebut mendekat sehingga bagian daam terimpit Dibaca tekanan pada tombo putaran tonometer apanasi yang memberi gambaran setengah ingkaran berimpit Tekanan tersebut merupakan tekanan boa mata Dengan tonometer apanasi bia tekanan boa mata ebih dari 20 mmHg dianggap sudah menderita gaukoma
c) Pemeriksaan ampu-sit Lampu-sit digunakan unutk mengevauasi oItamik yaitu memperbesar kornea, scera dan kornea inIerior sehingga memberikan pandangan obik kedaam tuberkuum dengan ensa khusus d) Perimetri Kerusakan nervus optikus memberikan gangguan apang pandangan yang khas pada gaukoma Secara sederhana, apang pandangan dapat diperiksa dengan tes konIrontasi e) Pemeriksaan UtrasonograIi UtrasonograIi daai geombang suara yang dapat digunakan untuk mengukur dimensi dan struktur okuer Ada dua tipe utrasonograIi yaitu : - A-Scan-Utrasan Berguna untuk membedakan tumor maigna dan benigna, mengukur mata untuk pemasangan impant ensa okuer dan memantau adanya gaucoma congenita - B-Scan-Utrasan Berguana unutk mendeteksi dan mencari bagian struktur daam mata yang kurang jeas akibat adanya katarak dan abnormaitas ain
(Harnawatiaj. 2008. K4njungtiviti8. Dalam http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/09/konjugtivitis/. Diperoleh tanggal 12 April 2010) (Ilyas, Sidharta. 2004. Ilmu Perawatan Mata. 1akarta : Balai Penerbit FKUI)
8 penataaksanaan (konservatiI dan operatiI), kompikasi, prognosis dari gukoma a penataaksanaa konservatiI dan operatiI aukoma bukanah penyakit yang dapat disembuhkan, gaucoma dapat dicegah untuk menghambat kerusakan anjut dari apang pandangan dan rusaknya saraI pengihat Tujuan penataaksanaan adaah menurunkan TIO ke tingkat yang konsisten dengan mempertahankan pengihatan, penataaksanaan berbeda-beda tergantung kasiIikasi penyakit dan respons terhadap terapi (Harnaartiaj, 2008) : a Terapi obat ) Aseta Zoamit (diamox, gaupakx) 00 mg ora 2) Piokarpin Hc 2-6 tts / jam b Bedah azer Penembakan azer untuk memperbaiki airan humor aqueus dan menurunkan TIO c Bedah konIensiona d Iredektomi periIer atau atera diakukan untuk mengangkat sebagian iris unutk memungkinkan airan humor aqueus Dari kornea posterior ke anterior Trabekuektomi (prosedur Iitrasi) diakukan untuk menciptakan sauran bau meaui scera (Harnawatiaj. 2008. K4njungtiviti8. Dalam http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/09/konjugtivitis/. Diperoleh tanggal 12 April 2010)
b Kompikasi aukoma dapat disertai kompikasi (Koaak, 20 602): - Kebutaan (Kowalak, 1ennifer P., Welsh, William., and Mayer, Brenna. 2011. Pat4fi8i4l4gi 1akarta: EC)
Kompikasi (Dindra, 200 6): Sinekia Anterior PeriIer Iris periIer meekat pada jainan trabeke dan menghambat airan humour akueus 2 Katarak Lensa kadang-kadang membengkak, dan bisa terjadi katarak Lensa yang membengkak mendorong iris ebih jauh ke depan yang akan menambah hambatan pupi dan pada giirannya akan menambah derajat hambatan sudut AtroIi Retina dan SaraI Optik Daya tahan unsur-unsur saraI mata terhadap tekanan intraokuar yang tinggi adaah buruk Terjadi gaung gaukoma pada papi optik dan atroIi retina, terutama pada apisan se-se gangion 4 aukoma Absout Tahap akhir gaukoma sudut tertutup yang tidak terkendai adaah gaukoma absout ata terasa seperti batu, buta dan sering terasa sangat sakit Keadaan semacam ini memerukan enukeasi atau suntikan akoho retrobubar
(Dwindra, Mayenru. 2009. Clau4ma. tidak Diterbitkan. Pekanbaru. Fakultas Kedokteran Universitas Riau)
c Prognosis Prognosis (Dindra, 200 ): Prognosis sangat tergantung pada penemuan dan pengobatan dini Bia tidak mendapat pengobatan yang tepat dan cepat, maka kebutaan akan terjadi daam aktu yang pendek sekai Pengaasn dan pengamatan mata yang tidak mendapat serangan diperukan karma dapat memberikan keadaan yang sama seperti mata yang daam serangan
(Dwindra, Mayenru. 2009. Clau4ma. tidak Diterbitkan. Pekanbaru. Fakultas Kedokteran Universitas Riau)
asuhan keperaatan pada pasien dengan gukoma (pengkajian, diagnose keperaatan, perencanaan) berdasarkan NANDA, NO, NI
aaa
0heath education pada pasien gukoma dengan kasus post operasi