Anda di halaman 1dari 3

Surat al-ghasyiyah Asbabun Nuzul, sebab turunnya ayat tersebut yakni ayat ke 17.

26 adalah ketika turun ayat tentang siksaan neraka dan nikmat surga di awal surat Al Ghasyiyah, orang-orang kafir takjub dan menganggap aneh hal itu maka Allah menurunkan ayat lanjutannya yang menyuruh memperhatikan benda-benda di alam sekitar agar bisa memahami kebenaran akan akhirat nanti. At Tabrisyi mengemukakan sebuah hadist dari Ubay bin Ka'ab bahwa Nabi Muhammad Saw.bersabda, "Barang siapa membaca surat Al Ghasyiyah maka Allah menghisabnya dengan hisab yang ringan." Surat Al Ghasyiyah ini menarik untuk di simak, setelah dari ayat ke satu sampai ayat ke 16, Allah berfirman tentang wajah wajah muram dan wajah ceria di hari kiamat nanti, tentang makanan di neraka dan kenikmatan di surga, dalam ayat ke-17 Allah berfirman tentang unta, lalu tentang langit, kemudian tentang gunung dan ahirnya tentang daratan bumi. Setelah itu, baru menyuruh memberi peringatan dan memastikan siksaan besar pada orang kafir serta perhitungan bagi mereka. Ayat kursi Penjelasan : Menurut para mufassirin (ahli tafsir), ayat Kursi ini turun menjawab ejekan dan cemo'ohan orangorang kafir dan syaitan terhadap Rasulullah SAW. dan umat Islam. Ejekan dan cemo'ohan itu secara beruntun dan selalu dijawab Allah melalui wahyu-Nya dalam ayat Kursi tersebut. Ketika mereka (orang kafir) menyatakan : "apakah ada Tuhan lain selain Tuhan kami?". Lalu dijawab dengan wahyu Allah : "Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum" (Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya). Mereka mencemo'oh lagi : "apakah Allah itu tidak capek dan lelah mengurus makhluk-Nya?". Dijawab oleh wahyu Allah : "laa ta'hudzuhu sinatuwwalaa nauum, lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardhi, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illa bi-idznihi, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum walaa yukhiithuuna bi syai-in min 'ilmihii illa bimaa syaa-a wasi'a kursiyyuhussamaawaati wal ardho walaa ya-uuduhu hifdluhumaa wa huwal 'aliyyul 'adhiim" (tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakan yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi (kekuasaan) Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar). Ar rum;30 Ayat ini menyuruh Nabi Muhammad saw meneruskan tugasnya dalam memberikan dakwah, dengan membiarkan kaum musyrikin yang keras kepala itu dalam kesesatannya. Dalam kalimat ini, maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; fitrah Allah. Tuhan menyuruh agar Nabi saw mengikuti agama yang lurus yaitu agama Islam, dan mengikuti fitrah Allah. Ada yang berpendapat bahwa kalimat itu berarti bahwa Allah memerintahkan agar kaum Muslimin mengikuti agama Allah yang telah di jadikan-Nya bagi manusia. Di sini "fitrah" dinamakan "agama" karena manusia dijadikan untuk melaksanakan agama itu. An nisa 24 Dengan demikian dibolehkan seorang . muslim mencampuri seorang perempuan tawanan perang yang sudah menjadi budaknya, walaupun ia masih bersuami karena hubungan perkawinannya dengan suaminya yang dahulu sudah putus, sebab dia ditawan tanpa suaminya dan Suaminya di daerah musuh, dengan syarat perempuan itu sudah haid satu kali untuk membuktikan kekosongan rahimnya. Oleh beberapa ulama disyaratkan bahwa suaminya tidak ikut tertawan bersama dia Jika ditawan bersama-sama perempuan itu, maka tidak boleh dinikahi oleh orang lain.

Allah menghalalkan bagi kaum Muslimin, selain yang diharamkan itu, yaitu mencari istri-istri dengan harta mereka, untuk dinikahi dengan maksud menyusun rumah tangga yang bahagia, memelihara keturunan yang baru dan bukan untuk berzina. Maka kepada istri-istri yang telah kamu campuri itu, berikanlah kepada mereka maharnya yang sempurna sebagai suatu kewajiban dengan niat menjaga kehormatan dan sekali-kali tidak berniat untuk membuat perzinaan. Maskawin yang diberikan itu bukanlah semata-mata imbalan dan laki-laki atau kerelaan wanita untuk menjadi istrinya, tetapi juga sebagai tanda cinta dan keikhlasan. Fatir 15 Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa manusia itu sangat berkehendak dan berkepentingan kepada Penciptanya dan Pemberi rezeki yaitu Allah SWT. Hanyalah Dia yang wajib disembah dan diharapkan rida-Nya. Ia Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu. Maha Terpuji atas nikmat yang telah dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya. Setiap nikmat yang dimiliki oleh manusia, itu adalah dari sisi-Nya. Dia-lah yang seharusnya dipuji dan disyukuri dalam segala hal. Di ayat lain Allah SWT menegaskan:

ahzab 72 Sesungguhnya Allah telah menawarkan tugas-tugas keagamaan kepada langit, bumi dan gunung-gunung; dan karena ketiganya tidak mempunyai kesediaan dan persiapan untuk menerima amanat yang berat itu maka semuanya enggan untuk memikul amanat yang disodorkan Allah kepada mereka dan mereka khawatir mengkhianatinya. Kemudian amanat itu untuk melaksanakan tugas-tugas keagamaan itu disodorkan kepada manusia dan manusia menerimanya dengan akibat bahwa barangsiapa yang memenuhi itu akan diberi pahala dan dimasukkan ke dalam surga dan sebaliknya barangsiapa yang mengkhianatinya akan disiksa dan di masukkan ke dalam api neraka. Manusia walaupun bentuk badannya kecil dibandingkan dengan ketiga makhluk yang lain (langit, bumi dan gunung-gunung) berani menerima amanat tersebut karena persiapan dan kesediaan ada padanya. Hanya oleh karena manusia itu di dalam tubuhnya terdapat godob dan syahwat sering-sering mengelabui matanya dan menutup pandangan hatinya, maka disifati oleh Allah Taala dengan amat zalim dan amat bodoh karena kurang memikirkan akibat-akibat dari penerimaan amanat itu. Saadah 9 Kemudian di dalam rahim wanita, Allah menyempurnakan kejadian nutfah itu, sehingga berbentuk manusia. Kemudian ditiupkan roh ke dalamnya. Dengan demikian bergeraklah bayi yang kecil itu. Setelah nyata kepadanya tanda-tanda hidup, Allah menganugerahkan kepadanya pendengaran, penglihatan, akal, perasaan dan sebagainya. Manusia pada permulaan hidupnya di dalam rahim ibunya, sekalipun telah dianugerahi mata, telinga, otak, tetapi ia belum lagi dapat melihat, mendengar dan berpikir. Hal itu baru diperolehnya setelah ia lahir, dan semakin lama pancainderanya itu dapat berfungsi dengan sempurna. Hanya sedikit manusia yang mau mensyukuri nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepadanya itu.

A'raf 70 Ternyata memanglah kaum Hud ini adalah kaum yang sangat keras kepala dan pembangkang. Mereka masih juga menjawab dan mengejek seruan Nabi Hud itu seraya mengatakan: Rupanya engkau datang kepada kami ini, hai Hud supaya kami menyembah Allah dengan meninggalkan apa yang disembah oleh nenek-moyang kami. Tidakkah ini suatu yang menggelikan hati kami. Apakah engkau tidak mengetahui bahwa sembahan peninggalan orang-orang tua kita itu adalah mendekatkan kita kepada Tuhan sebagai perantara karena kita belum menjadi orang suci; tidakkah kita perlu kepada tuhan-tuhan yang disembah oleh orang-orang tua kita itu. Jika sekiranya engkau memang sebenarnya utusan Allah dan memang benar apa yang engkau sampaikan kepada kami, cobalah datangkan kepada kami azab yang engkau janjikan itu.

Baqarah 30 Sebagaimana kita ketahui Daud a.s. di samping menjadi nabi juga menjadi raja bagi kaumnya. Ayat ini merupakan dalil tentang wajibnya kaum muslimin memilih dan mengangkat seorang pimpinan tertinggi sebagai tokoh pemersatu antara seluruh kaum muslimin yang dapat memimpin umat untuk melaksanakan hukumhukum Allah di bumi ini. Para ulama telah menyebutkan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh tokoh pimpinan yang dimaksudkan itu, antara lain ialah: adil serta berpengetahuan yang memungkinkannya untuk bertindak sebagai hakim dan mujtahid, tidak mempunyai cacat jasmani serta berpengalaman cukup dan tidak pilih kasih dalam menjalankan hukum-hukum Allah swt.

Al balad 10 Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Ia telah menunjukkan manusia kepada dua jalan, ialah jalan kebaikan dan jalan kejahatan. Dan kepadanya pula telah diberikan-Nya akal untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk; sehingga ia dapat memilih yang baik untuk dikerjakannya, dan yang buruk untuk ditinggalkan. Al kahf 29 Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan lagi kepada Rasul Nya", supaya menegaskan kepada orangorang kafir itu bahwa kebenaran yang disampaikan kepada mereka itu adalah dari Tuhan semesta alam. Adalah kewajiban mereka untuk mengikuti kebenaran itu dan mengamalkannya. Manfaat dan kebenaran itu, tentulah kembali kepada mereka yang mengamalkannya. Demikian pula sebaliknya akibat yang buruk dan pengingkaran terhadap kebenaran itu kembali pula kepada mereka yang ingkar. Maka oleh karena itu barangsiapa yang ingin beriman kepada Nya ingin masuk ke dalam barisan orang-orang yang beriman hendaklah segera berbuat, tanpa mengajukan syarat-syarat dan alasan-alasan yang dibuat-buat sebagaimana halnya pemuka-pemuka musyrikin yang memandang rendah terhadap orang-orang mukmin yang fakir tersebut di atas. Demikian pula siapa yang ingkar dan membuang kebenaran itu, silahkan berbuat. Jika mereka ingkar. Rasulullah saw tidak memperoleh kerugian apaapa sebagaimana halnya beliau tidak memperoleh keuntungan apapun jika mereka beriman. Allah SWT berfirman: Tetapi jika manusia itu memilih kekafiran dan melepaskan keimanan, berarti mereka telah melakukan kelaliman, yakni mereka telah meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya. Karena itu kepada mereka, Allah memberikan ancaman yang keras, yaitu akan melemparkan mereka ke dalam neraka. mereka tidak akan lolos dari neraka itu, karena gejolak api neraka itu mengepung mereka dari segala penjuru, sehingga mereka laksana seorang yang tertutup dalam kurungan. Bilamana dalam neraka itu mereka meminta minum karena dahaga, maka mereka akan diberi air yang panasnya seperti cairan besi yang mendidih yang menghanguskan muka mereka. Sungguh alangkah jelek air yang mereka minum itu. Tidak mungkin air yang mereka minum demikian panasnya itu dapat menyegarkan kerongkongan, dan tidak dapat pula mendinginkan dada yang sedang kepanasan, bahkan lebih menghancurkan diri mereka. Dan neraka yang mereka tempati itu adalah tempat yang paling buruk dan penuh dengan siksaan.

Anda mungkin juga menyukai