Anda di halaman 1dari 2

Insiden Sepang, Simoncelli Akhirnya Meninggal Dunia

SEPANG, Lintas-Kabar.com - Pembalap MotoGP Gresini Honda asal Italia, Marco Simoncelli
akhirnya meninggal setelah kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/11).
Simoncelli tak mampu melawan cedera parah yang menimpanya. 'Supersic akhirnya
mengembuskan naIas terakhir pada pukul 16.56 waktu setempat atau 15.56 WIB, meskipun
sempat mendapat perawatan di medical centre sirkuit. Demikian pengumuman resmi seperti
dikutip AFP. 'Ini resmi. Dia sudah meninggal. Dia menyerah, ujar seorang pejabat dari Dorna
yang merupakan perusahaan pemegang hak siar MotoGP.
Kecelakan yang melibatkan Marco Simoncelli, Colin Edwards, dan Valentino Rossi, juga
membuat GP Malaysia musim 2011 secara resmi dibatalkan.
Pada awal lomba, empat pebalap Honda langsung berada di depan setelah lampu merah padam.
Stoner, yang start dari urutan kedua, berhasil mendahului Pedrosa, selaku pemegang pole
position, disusul Andrea Dovizioso, dan Simoncelli. Hanya satu lap saja, Stoner, yang akhir
pekan lalu sudah memastikan diri menjadi juara dunia MotoGP 2011, sudah unggul lebih dari 1
detik atas Pedrosa.
Namun di posisi keempat, terjadi pertarungan seru antara Simoncelli dengan pebalap Rizla
Suzuki, Alvaro Bautista. Mereka saling mendahului dalam beberapa kesempatan, sebelum
kecelakaan horor menimpa Simoncelli, yang terlibat dalam benturan antara dirinya dengan
pebalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards, dan pebalap Ducati, Valentino Rossi.
Saat memasuki lap kedua di Tikungan 11, Simoncelli jatuh dan melibatkan pebalap Yamaha
Tech 3, Colin Edwards,dan pebalap Ducati, Valentino Rossi.
Kecelakaan horor itu menyebabkan Simoncelli terkapar di trek dengan helm terlepat dan dia
sama sekali tidak bergerak, sedangkan Edwards terseret keluar trek dan mengalami dislokasi
bahu. Sementara itu Rossi selamat, karena mampu menguasai motor sehingga hanya melebar ke
luar trek dan Ducati GP11.1 tunggangannya hanya mengalami kerusakan ringan.
Usai kecelakaan tersebut, marshal langsung mengibarkan bendera merah tanda balapan
dihentikan. Tetapi, rupanya keadaan tak memungkinkan untuk melakukan balapan pada hari
Minggu ini, karena tim medis konsentrasi memperhatikan kondisi Simoncelli belum ada
keterangan resmi kondisi pebalap Italia itu, dan trek pun tak siap untuk gelar balapan, sehingga
panitia mengumumkan tak bisa menggelar lomba seri ke-17 ini.
Kronologis Kecelakaan
Kecelakaan mengerikan itu terjadi pada lap kedua di Tikungan 11. Simoncelli, yang sedang
bertarung dengan Alvaro Bautista dalam perebutan posisi keempat, tak mampu mengendalikan
motornya ketika menikung ke kanan, sehingga tergelincir.
Saat jatuh itu, dia dan motornya melintasi sirkuit dan masuk ke jalur milik pebalap Yamaha Tech
3, Colin Edwards, dan pebalap Ducati, Valentino Rossi. Kecelakaan horor itu pun tak
terhindarkan, karena motor Edwards melindas Simoncelli, tepatnya di kepala.
Edwards pun jatuh di luar trek dengan cedera dislokasi bahu, dan Rossi masih mampu
mengendalikan motornya meskipun terpental ke luar lintasan dan Desmosedici GP11.1
tunggangannya mengalami kerusakan. Akan tetapi, Simoncelli menggelepar di atas trek dengan
helm sudah terlepas dari kepala (setelah dilindas), dan dia sama sekali tidak bergerak.
Bendera merah langsung dikibarkan usai kecelakaan tragis tersebut. Setelah menunggu beberapa
saat, panitia lomba mengumumkan bahwa balapan GP Malaysia itu resmi dibatalkan, karena tim
medis Iokus untuk menyelematkan Simoncelli, yang akhirnya meninggal pada pukul 16.56.
Sumber: Kompas.com

NTC Tegaskan Kbadafi Tewas karena Tertembak
'I'Anews - Pemerintahan transisi di Libya menegaskan bahwa Muamar KhadaIi tewas akibat
baku tembak antara pejuang Dewan Transisi Nasional (NTC) dengan kelompok pro-KhadaIi.
Penjelasan itu muncul di tengah spekulasi di media massa bahwa diktator yang telah 42 tahun
memerintah Libya itu tewas akibat dieksekusi atau dianiaya.

Menurut stasiun berita , Perdana Menteri sementara Mahmoud Jibril memberi penjelasan
beberapa jam setelah KhadaIi diberitakan tewas di Sirte, Kamis waktu setempat. Kata Jibril,
KhadaIi sempat ditangkap hidup-hidup namun menghembuskan naIas terakhir sebelum sampai
ke rumah sakit.

"Kami telah menunggu sejak lama momen ini. Muammar KhadaIi telah terbunuh," kata Jibril.
KhadaIi, kata Jibril, mengalami luka tembak di kepala di tengah pertempuran antara para loyalis
KhadaIi dengan pasukan NTC.

Namun, bagaimana KhadaIi mati masih menjadi kontroversi. BBC mengabarkan, berdasarkan
rekaman video amatir, tubuh KhadaIi tergeletak bersimbah darah dan sempat diseret oleh massa.

Selain itu, menurut harian %he %elegraph, dalam tayangan video amatir berdurasi 21 detik
menunjukkan KhadaIi cedera berat namun tampak masih bisa berdiri. Tidak dapat dipastikan
apakah dia saat dalam kondisi sekarat atau sudah tak bernyawa.

Ini diawali dengan tayangan saat KhadaIi tergeletak di bak mobil Toyota pickup, dikelilingi para
pemberontak sambil mengacungkan pistol mereka ke arah kepala KhadaIi. Beberapa detik
kemudian, dengan kaki telanjang, KhadaIi berjalan sempoyongan beberapa langkah sambil
dikelilingi para pejuang NTC, yang berseru "Allahu Akbar."

Tayangan video itu berakhir saat KhadaIi tampak membuka mulutnya, seolah-olah ingin berkata,
sambil mengangkat tangan kanan ke arah wajah. Keterangan resmi dari NTC menyatakan bahwa
KhadaIi terluka di kedua kaki dan tertembak di kepala saat berupaya melawan dari penangkapan.

Namun, dalam tayangan video itu, tidak ada tanda-tanda darah pada celana panjangnya.
Kalangan media belum bisa memastikan akurasi tayangan video itu, yang sudah diunggah ke
laman YouTube.
isteri Kematian Kbadafi aai Terangkap
%
Liputan6.com, Tripoli: Sedikit demi sedikit saatsaat terakhir Kolonel Nuammar Khadafi mulai
terungkap. Komandan pasukan yang menangkap sang kolonel mengungkapkan detikdetik
terakhir kehidupan Caddafi kepada BBC. Omran alOweib, nama komandan itu, mengatakan
Khadafi yang sudah cedera diseret dari sebuah pipa saluran drainase tempatnya berlindung di
Sirte.

Namun, baru berjalan sekitar 10 langkah, Khadafi tersungkur akibat tertembak. Omran
menyatakan sulit mengidentifikasi orang yang menembak Khadafi hingga tewas. "Saya tidak
melihat siapa yang menembak atau senjata apa yang membunuh Khadafi," kata Oweib dalam
wawancara ekslusif yang dilansir BBC, Ahad (23/1).

Oweib menambahkan sejak awal sejumlah pejuang berniat untuk membunuh Khadafi, namun
dia berusaha untuk menjaga eks diktator Libia itu tetap hidup. "Setelah Khadafi rubuh, saya
melarikannya ke rumah sakit di mana akhirnya dia dinyatakan meninggal dunia. Saya berusaha
menyelamatkan nyawanya namun saya gagal," tambah Oweib.(ADO)

Anda mungkin juga menyukai