Anda di halaman 1dari 2

Faktor-faktor Rekurensi Pterygium Risiko rekurensi pyterigium tetap ada meskipun pencegahan secara medikametosa dan surgikal sedang

dilakukan. Tingkat rekurensi sangat individual dan mungkin multifaktorial : 1. Bawah usia 40 2. Pembuluh darah yang banyak pada pterygia 3. Memiliki riwayat terpapar sinar ultraviolet signifikan 4. Tindakan operasi sendiri Pencegahan Rekurensi Pterygium Saat Operasi daerah limbus perlu dipoles hati-hati agar : 1. Menyingkirkan semua sel-sel epitelial yang cenderung terjadinya rekurensi 2. menyingkirkan semua jaringan fibrovascular yang reaktif 3. Pemulihan permukaan kornea yang licin 4. Pemulihan batas limbus yang normal Pasca Operasi : 1. Mitomycin C Mitomycin C adalah antibiotik yang memiliki sifat anti-tumor. Obat ini menghambat sintesis DNA, RNA dan protein secara selektif. Mitomycin C 0.01%-0.1% ditetes pada mata 2-4 kali sehari selama 514 hari. Namun penggunaan agak kontroversial karena ada studi mengatakan penggunaan Mitomycin C pada saat operasi menghasilkan tingkat rekurensi yang lebih rendah dan terdapat komplikasi penggunaannya seperti gangguan reepitelisasi kornea. 2. Beta-irradiasi Beta-irradiasi menghasilkan perubahan pada struktur jaringan pada tahap biomolekul, menghambat aktiviti fibroblast dan pembuluh darah subkonjungtiva tanpa kelebihan dosis. Beta-irradiasi menembus secara dangkal dan cornea, sclera, uvea, retina, serta cilliary body adalah radioresisten. Beta-irradiasi efektif terhadap jaringan immatur yang muncul pasca-operasi. Tidak terdapat protokol khusus dan aplikasi beta-irridiasi bervariasi. Prinsip yang dipegang adalah beta-iridiasi tidak melebihi total irridiasi 2000 rads. Secara umumnya, 1000 rads diaplikasi pada saat operasi dan 1000 rads pada satu minggu pasca-operasi. 3. Steriods Tetes steroids dapat menghambat revaskularisasi and pertumbuhan pterygium baru. Steroid diaplikasikan pada saat follow-up pasca operasi, sebelum permukaan epitelial sembuh. 4. Thio-tepa Thio-tepa atau triethylene thiophosphoramide adalah agen radiomimetic yang dapat menghambat proliferisasi pembuluh kapiler baru pada daerah surgikal sehingga menghambat pertumbuhan sel-sel endotelial. Dosis efektif adalah 1:1,000 hingga 1: 2,000, 4-6 kali sehari selama 6-8 minggu pascaoperasi. 5. Argon laser Argon laser biru-hijau efektif dalam pencegahan rekurensi pterygium pasca-operasi jika pada saat operasi, eksisi sudah optimal dan permukaan kornea licin. Tidak efektif jika terdapat hipoksia pada permukaan. Laser diindikasi jika terdapat neovaskularisasi selama periode observasi 8-10 miggu pascaoperasi.

Anda mungkin juga menyukai