Anda di halaman 1dari 13

BAB : I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Ketrampilan baca tulis merupakan modal utama bagi murid .Dengan kemampuan
baca tulis , murid dapat mempelajari ilmu lain,dapat mengkomunikasikan gagasanya dan
dapat mengekspresikan dirinya .Kegagalan dalam ketrampilan ini akan mengakibatkan
masalah yang Iatal baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun
untuk menjalani kehidupan sosial di masyarakat .Namun modal utama yang penting ini masih
belum merata dimiliki oleh semua murid. Banyak murid yang masih belum dapat membaca
dan menulis. Sementara itu para guru Taman Kanak- Kanak (TK) masih berkutat tentang
perlu tidaknya murid ( TK) untuk diajari baca tulis .Sekolah Dasar juga membeda bedakan
murid yang telah dan belum pandai membaca dan menulis .Karena perlakuan itu dapat
menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian orang tua dan para guru TK , karena anak didiknya
ditempatkan dalam kelompok yang belum pandai membaca dan menulis .Untuk memenuhi
tuntutan masyarakat tumbuh kecenderungan baru berupa pengajaran baca tulis di TK
sebagai persiapan memasuki kelas satu Sekolah Dasar
Padahal menurut kurikulum , murid TK hanya mendapatkan materi pelajaran yang
siIatnya persiapan / pengenalan materi pelajaran dalam suasana bermain .Hal ini disesuaikan
dengan perkembangan jiwa anak TK .Jadi kalaupun baca tulis diajarkan hendaknya hal
tersebut dilakukan dalam suasana yang penuh keceriaan dan kegembiraan sesuai dengan
perkembangan jiwanya .
Oleh karena itu pengajaran membaca harus selalu bertolak dari konteks dan

Penggunaan bahasa yang dapat diterima siswa dan bukan dengan memberikan kata-
kata yang konteks dan pengertian .Demikian juga dalam mengajarkan menulis , kritik
dalam mengajarkan ketrampilan menulis dengan jalan menyalin , mencontoh dan
menebali tulisan.
Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan anak usia dini sangat diperlukan
atau dibutuhkan . Hal ini sesuai dengan Undang Undang No.20 tahun 2003 pasal 8 tentang
system pendidikan Nasional menyebutkan secara tegas ketentuan tentang pendidikan anak
usia dini melalui jalur pendidikan Iormal meliputi Taman Kanak Kanak ( TK ).Jadi dalam
pendidikan anak usia dini tidak dianjurkan untuk mengajari membaca , menulis , berhitung
tapi belajar sambil bermain atau bermain seraya belajar. Peran pendidik ( orang tua, guru,
dan orang dewasa lain ) sangat diperlukan dalam upaya pengembangan potensi anak . Upaya
pengembangan tersebut harus dilakukan melalui kegiatan bermain sambil belajar atau belajar
seraya bermain .Karna dengan bermain anak memiliki kesempatan bereksplorasi ,
menemukan , mengekspresikan perasaan , berkreasi , belajar seraya menyenangkan .Selain
itu bermain membantu anak mengenal dirinya sendiri , orang lain dan lingkungan .
Dengan demikian TK tidaklah sekedar berIungsi untuk meletakan dasar dasar
kemampuan akademik , melainkan juga pengembangan aspek psikologi sosial anak. Beranjak
dari hal itu maka kurikulum atau program kegiatan belajar pada pendidikan usia dani
seyogyanya dilandasi oleh pemahaman tentang bagaimana anak anak belajar tentang segala
sesuatu. Inti dari program kegiatan belajar di TK adalah untuk memberi pengalaman belajar
yang penuh makna. Proses pembelajaran ini diharapkan untuk menstimulasi atau merangsang
pertumbuhan Iisik dan perkembangan aspek aspek psikologi anak secara optimal. Prinsip
ini juga dikemukakan oleh Kuppermin (2001 ) dan Gettinger ( 2001 ).
2
Penggunaan kartu huruI merupakan cara terbaik untuk mengembangkan kemampuan
basaha khususnya membaca permulaan anak didik . Pembelajaran membaca permulaan
hendaknya disesuaikan dengan perkembangan umur dan kemampuan anak didik yaitu
berangsur angsur dikembangkan dari bermain sambil belajar menjadi belajar sambil bermain
Dengan demikian anak didik tidak akan canggung lagi menghadapi cara pembelajaran di
tingkat tingkat berikutnya. ( Depdikbut, 1994 ).
Hasil studi awal yang peneliti lakukan pada siswa kelompok A TK AL MUFIDAH
Surabaya.menemukan sejumlah bukti diantaranya : (1 ) siswa yang belum mengenal huruI ,
(2) siswa yang belum bisa menulis huruI , (3) siswa yang belum bisa memegang alat tulis
dengan benar ,(4) siswa yang belum bisa membaca.
Rendahnya kemampuan siswa dalam mengenal huruI dan membaca huruI disebabkan
antara lain : (1) siswa belum mengenal huruI , (2) siswa belum mengenal alat tulis. (3)
latar belakang pendidikan orang tua .
Untuk meningkatkan kemampuan siswa agar lebih memahami tentang huruI agar
siswa dapat membaca permulaan dan bisa menulis dengan baik , maka yang dapat
dilakukan oleh guru adalah mengajar dengan menggunakan alat peraga berupa kartu
huruI dan macam- macam alat tulis dan buku.
B. #:2:san Masalah.
Bertitik tolak dari latar belakang di atas maka penulis merumuskan permasalahannya
sebagai berikut :
1. Apakah dengan menggunakan kartu huruI dapat meningkatkan pemahaman siswa
dalam membaca permulaan.


2. Apakah dengan menggunakan kartu huruI dapat meningkatkan kemampuan bahasa
siswa
3 .Apakah dalam mengenalkan macam macam alat tulis dapat meningkatkan
ketrampilan siswa dalam menulis awal pada siswa kelompok A TK AL-
MUFIDAH.Surabaya.
. T::an Penelitihan
Penelitihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan menulis
permulaan dengan menggunakan kartu huruI pada siswa kelompok A TK AL-
MUFIDAH.Surabaya.
Disamping itu tujuan lain peneliti ini adalah menambah alternative media pengajaran
bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi TK.
D. Manfaat Penelitihan .
O Bagi siswa .
Hasil penelitihan ini dapat memudahkan siswa dalam memahami macam-
macam huruI , meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca permulaan ,
meningkatkan kemampuan bahasa siswa dan menulis yang baik dan benar .
O Bagi g:r:.
Dengan melaksanakan PTK ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
guru tentang peranan guru TK dalam meningkatkan kemampuan mengajar
baca tulis permulaan siswa.
O Bagi peneliti lain .
Penelitihan ini sebagai bahan acuan dalam menentukan metode pembelajaran
yang tepat dan dapat memberikan manIaat bagi siswa .
4
E. Indikator Keberhasilan .
- Siswa dapat mengenal macam macam huruI.
- Siswa dapat mengenal macam macam alat tulis.
- Siswa dapat membaca macam macam huruI.
- Siswa dapat menulis dengan baik dan benar.
- Siswa dapat membaca permulaan .














BAB : II.
LANDASAN TEO#I
A. Pengertian Alat Peraga
Alat Peraga adalah alat bantu yang digunakan oleh guru agar materi pelajaran
yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh siswa berupa kartu huruI dan macam
macam alat tulis.
Metode adalah suatu cara yang di pergunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan .Dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan
penggunaanya berIariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran
berakhir .Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak
menguasai satupun metode pengajaran yang dirumuskan dan dikemukakan oleh para
ahli psykologi dan pendidikan ( SyaiIul Bahri Djamarah ,2006 : 72 )
Dalam kegiatan mengajar guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu
metode saja , tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang berIariasi agar
jalanya pengajaran tidak membosankan tetapi menarik perhatian anak didik .Oleh
karna itu disinilah kompetensi guru diperlukan dalam pemilihan metode dan alat
peraga yang tepat.
Pemilihan metode dan penggunaan alat peraga yang berIariasi tidak selamanya
mengguntungkan bila guru mengabaikan Iactor Iactor yang mempengarui
penggunaanya .
Winarno Surakhmad , dan SyaiIul Bahri Djamarah, (2006 : 46 )
mengemukakan lima macam Iactor yang mempengaruhi penggunaan metode dan alat
peraga sebagai berikut :
O Tujuan dengan berbagai jenis dan Iungsinya .

O Anak didik dengan berbagai tingkat kematanganya .
O Situasi berbagai keadaanya.
O Fasilitas yang berbagai kualitas dan kuantitasnya
O Pribadi guru serta kemampuan proIesionalnya yang berbeda beda .
Tujuan adalah pedoman yang memberikan arah kemana kegiatan belajar
mengajar akan dibawa. Guru tidak bisa membawa kegiatan belajar mengajar
sekehendak hatinya dan mengabaikan tujuan yang telah dirumuskan .Tujuan dari
kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai selama komponen komponen
lainya tidak diperlukan .Salah satunya adalah alat peraga .Alat peraga adalah pelican
jalan pengajaran menuju tujuan pengajaran .Artinya alat peraga harus menunjang
pencapaian tujuan pengajaran .
B. Ke2a2p:an dala2 2e2aha2i Alat Peraga
Penyusunan bahan ajar berhubungan erat dengan strategi atau metode mengajar
dan alat peraga yang dipergunakan . Pada waktu guru menyusun bahan ajar ia juga
harus memikirkan metode dan alat peraga mana yang sesuai untuk menyajikan bahan
ajar.
. Pengg:naan kart: h:r:f :nt:k 2eningkatkan ke2a2p:an bahasa anak.
Kartu huruI adalah alat bantu yang digunakan guru agar anak lebih mudah
memahami materi yang disampaikan guru .Dengan kartu huruI ini diharapkan
kemampuan siswa dalam membaca permulaan lebih mudah dipahami oleh anak .


BAB : III.
PENUTUP
Metode Penelitihan
A. #ancangan Penelitihan




















Rumusan masalah

Stop /pemantapan

ReIleksi

Belum tercapai

Tercapai
Indikator
keberhasilan

Analisis data
Pelaksanaan
tindakan dan
observasi
Perencanaan
tindakan

Hipotesis tindakan

Kajian teory

Tujuan
IdentiIikasi
masalah
B. Wakt: Penelitihan dan Lokasi .
Penelitihan ini dilaksanakan di TK AL-MUFIDAH Surabaya Kelompok A.
Masa penelitihan dilakukan pada bulan Oktober 2010 sampai Januari 2011.
. S:byek Penelitihan .
Siswa kelompok A TK AL-MUFIDAH Surabaya sebanyak 24 anak yang
terdiri dari :
O 12 anak laki laki.
O 12 anak perempuan .
Dengan tingkat kemampuan ,motivasi belajar dan tipe belajar anak yang
D. Prosed:r Penelitihan berfariasi .
Analisis data dilakukan dengan mengolah instrument evaluasi membaca dan
menulis semester I dalam bentuk presentase kemudian data tersebut
dideskripsikan setelah mengikuti proses pembelajaran membaca dan menulis
diperoleh hasil tes seperti ini .
Tabel : I

Nilai 1:2lah anak Prosentase
` 20
`` 2
``` 2
1:2lah 24 00

Pada table I siswa yang belum bisa membaca dan menulis 20 anak atau sebanyak
83,3 sedang siswa yang sudah menguasai tapi perlu bimbingan 2 anak atau
9
sebanyak 8,3 dan siswa yang sudah menguasai tanpa bimbingan sebanyak 2 anak
atau 8,3 .
1. Hasil penelitihan siklus I.
2. ReIleksi , peneliti mengkaji dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari
tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh
pengamat.
3. Rancangan / rencana yang direIisi berdasarkan hasil reIleksi dari pengamat
membuat rancangan yang direIisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
ObserIasi dibagi dalam tiga siklus yaitu siklus 1, 2, dan seterusnya dimana pada
masing masing siklus dikenai perlakuan yang sama dan membahas satu sub
pokok bahasan yang sama yang diakhiri dengan tes IormatiI di akhir masing
masing putaran .Siklus ini berkelanjutan dan akan dihentikan jika sesuai dengan
kebutuhan dan dirasa sudah cukup .











0
DAFTA# PUSTAKA
SyaiIul Bahri Djamarah , 2006. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta
Jakarta

















DAFTA# ISI
BAB : I PENDAHULUAN .
A. Latar Belakang Masalah..................1
B. Rumusan Masalah......................3
C. Tujuan Penelitihan .....................4
D. ManIaat Penelitihan ......................4
E. Indikator Penelitihan ....................5
BAB : II LANDASAN TEO#I
A. Pengertihan Alat Peraga ...................6
B. Kemampuan Dalam Memahami Alat Peraga ............7
C. Penggunaan Kartu HuruI untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak
BAB : III PENUTUP
Metode Penelitihan
A. Rancangan Penelitihan ....................8
B. Waktu Penelitihan dan Lokasi ..................9
C. Subyek Penelitihan .....................9
D. Prosedur Penelitihan BerIariasi .................9
DAFTA# PUSTAKA
LAMPI#AN - LAMPI#AN


PENELITIHAN TINDAKAN KELAS
( Dosen Pe2bi2bing : Dr. M:stadi M.Pd. )
PENGGUNAAN KA#TU HU#UF SEBAGAI UPAYA
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK KELOMPOK
A DI TK AL MUFIDAH SU#ABAYA


Dis:s:n oleh :
Na2a : Nenik S:harwati
NIM : 09442
No :


S-I PG - PAUD P#OG#AM PEMP#OV
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVE#SITAS NEGE#I SU#ABAYA

Anda mungkin juga menyukai