Anda di halaman 1dari 9

KELOLA LINGKUNGAN

(5) PENGANTAR AMDAL ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP


Dipersiapkan Untuk Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan

(AMDAL)

Oleh, Gito Rahardjo 2009 2009

PENGERTIAN DASAR LANDASAN HUKUM AMDAL


1. LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia PERATURAN PEMERINTAH NO. 27 TAHUN 1999 serta makhluk hidup lain (pasal 1, ayat (1), UU No. 23 Tahun 1997).

2. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL)


AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada Lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (pasal 1, ayat (1) PP No. 27 Tahun 1999).

PENGERTIAN DASAR
3. DAMPAK BESAR DAN PENTING
Dampak besar dan penting adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan (pasal 1, ayat (2) PP No. 27 Tahun 1999).

PENGERTIAN DASAR
5. ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL)
ANDAL adalah telaahan secara ceramat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan (pasal 1, ayat (4) PP No. 27 tahun 1999).

4. KERANGKA ACUAN (KA)


Kerangka Acuan adalah ruang lingkup kajian analisis mengenai dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan (pasal 1, ayat (3) PP No. 27 Tahun 1999).

6. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL)


RKL adalah upaya penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan (pasal 1, ayat (5) PP No. 27 Tahun 1999).

PENGERTIAN DASAR
7. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL)
RPL adalah upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan penting akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan (Pasal 1, ayat (6) PP No. 27 tahun 1999). 9.

PENGERTIAN DASAR

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) dan UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL) UKL UPL adalah dokumen pengelolaan lingkungan hidup bagi rencana usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib AMDAL.

8. RINGKASAN EKSEKUTIF
Ringkasan Eksekutif adalah dokumen yang meringkas secara singkat dan jelas hasil kajian ANDAL.

PENGERTIAN DASAR
AMDAL
1. DOKUMEN 2. DOKUMEN 3. DOKUMEN 4. DOKUMEN 5. DOKUMEN KA - ANDAL ANDAL RKL RPL RINGKASAN EKSEKUTIF

SEJARAH AMDAL DI INDONESIA


1. Tahun 1986
a. UU No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup b. PP No. 29 Tahun 1986 tentang AMDAL - Kelompok PIL, RKL - Kelompok KA-ANDAL, ANDAL, RKL-RPL - Kelompok PEL, RKL-RPL - Kelompok KA-SEL, SEL, RKL-RPL PIL & PEL untuk penapisan, PIL ke ANDAL & PEL ke SEL

SEJARAH AMDAL DI INDONESIA


2. Tahun 1993
a. PP No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL b. SEMDAL (PEL & SEL) ditiadakan dengan pertimbangan bahwa proses transisi telah selesai (seluruh usaha dan/atau kegiatan sebelum tahun 1986 yang belum menyusun AMDAL telah menyelesaikan kewajibannya c. Penapisan dengan menggunakan Daftar Positif - KepMenLH No. 11/1994, KepMenLH No. 39/1996 - Semua rencana usaha dan/atau kegiatan harus dilengkapi dengan AMDAL atau UKL - UPL.

SEJARAH AMDAL DI INDONESIA


3. Tahun 1999
a. UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup b. PP No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL c. Penapisan dengan menggunakan Daftar Positif - Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 - Semua rencana usaha dan/atau kegiatan wajib dilengkapi dengan AMDAL atau UKL - UPL.

KEDUDUKAN AMDAL

MANFAAT AMDAL
A. BAGI PEMERINTAH
1. Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta

1.

AMDAL merupakan bagian kegiatan studi kelayakan rencana usaha dan/atau kegiatan. AMDAL merupakan persyaratan untuk mendapatkan izin usaha dan/atau kegiatan

pemborosan sumberdaya alam secara lebih luas 2. Menghindari konflik dengan masyarakat dan kegiatan lain di sekitarnya.

2.

3. Menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap sesuai dengan prinsip prinsip lingkungan 4. Perwujudan tanggungjawab pemerintah dalam pengelolaan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan hidup 5. Sebagai bahan rencana pengembangan wilayah dan tata ruang.

MANFAAT AMDAL
B. BAGI PEMRAKARSA
1. Menjamin keberlangsungan usaha dan/atau kegiatan karena adanya proporsi ekonomis, teknis dan lingkungan 2. Menghemat pemanfaatan sumberdaya (modal, bahan baku, energi) 3. Dapat digunakan sebagai referensi perbankan 4. Memberikan panduan untuk menjalin interaksi saling 2.

MANFAAT AMDAL
C. BAGI MASYARAKAT
1. Mengetahui sejak dini dampak positif dan negatif akibat adanya suatu kegiatan, sehingga dapat menghindari terjadinya dampak negatif dan dapat memperoleh tersebut Melaksanakan kontrol terhadap pemanfaatan sumberdaya alam dan upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan pemrakarsa kepentingan ke dua belah pihak saling dampak positif dari kegiatan

menguntungkan dengan

masyarakat sekitar, sehingga terhindar

kegiatan, sehingga

dari konflik sosial yang saling merugikan 5. Sebagai bukti ketaatan hukum.

dihormati dan dilindungi 3. Terlibat dalam proses pengambilan keputusan terhadap rencana pembangunan yang mempunyai pengaruh terhadap nasib dan kepentingan mereka.

PROSEDUR AMDAL
1. PROSES PENAPISAN (SCREENING)
Penapisan adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana usaha dan/atau kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Dilihat pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL c. b.

PROSEDUR AMDAL
2. PROSES PENGUMUMAN
a. Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan membuat AMDAL wajib mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa menyusun AMDAL. Pengumuman dilakukan oleh instansi yang bertanggungjawab dan pemrakarsa kegiatan. Tata cara dan bentuk pengumuman serta tata cara penyampaian saran pendapat dan tanggapan diatur dalam Keputusan Kepala BAPEDAL No. 08/2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan

Keterbukaan Informasi Dalam proses AMDAL.

PROSEDUR AMDAL
3.

PROSEDUR AMDAL

PROSES PELINGKUPAN (SCOPING)


a. Permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotesis) yang terkait dengan rencana kegiatan.. Pelingkupan merupakan proses awal untuk menentukan lingkup b. Pelingkupan bertujuan untuk menetapkan batas wilayah studi, mengidentifkasi dampak penting terhadap lingkungan, menetapkan tingkat kedalaman studi, lingkup studi dan menelaah kegiatan lain yang terkait dengan rencana kegiatan yang dikaji. c. Hasil akhir proses pelingkupan adalah dokumen KA-ANDAL. 4. PRORES PENYUSUNAN DAN PENILAIAN KA-ANDAL Lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/ menyempurnakan dokumennya.

4.

PROSEDUR AMDAL

PROSEDUR AMDAL
KRITERIA TIDAK LAYAK LINGKUNGAN
1. Dampak negatif tidak dapat ditanggulangi oleh ilmu dan/atau teknologi atau Biaya untuk menanggulangi dampak negatif lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya (manfaatnya).

5. PROSES PENYUSUNAN DAN PENILAIAN ANDAL, RKL DAN RPL


a. Penyusunan ANDAL, RKL dan RPL mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati.

2.

b. Setelah penyusunan dokumen ANDAL, RKL & RPL selesai, pemrakarsa mengajukan dokumen tersebut kepada Komisi

Penilai AMDAL untuk dinilai. c. Lama waktu maksimal penilaian ANDAL, RKL dan RPL 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk

memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.

PROSEDUR AMDAL
Rencana Kegiatan Penapisan

PENYUSUNAN AMDAL
A. PENYUSUNAN AMDAL

Wajib AMDAL Pemberitahuan Rencana Studi AMDAL Ke Komisi Pengumuman & Konsultasi Masyarakat Penyusunan KA-ANDAL Penilaian KA-ANDAL Penyusunan ANDAL, RKL, RPL

Tidak Wajib AMDAL

Penyusunan AMDAL mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis
Penyusunan UKL & UPL

Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. 1. AMDAL disusun oleh pemrakarsa 2. Personel penyusun AMDAL : - Ketua/Koordinator Tim harus memiliki sertifikat penyusun AMDAL

Penilaian ANDAL, RKL & RPL

Layak Lingkungan

Proses Perijinan

dan ahli di bidangnya - Ketua/Koordinator Tim dibantu oleh beberapa anggota sesuai

Kegiatan Ditolak

Tidak Layak Lingkungan

Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan

dengan bidang keahlian yang dibutuhkan

24

PENYUSUNAN AMDAL
B. WAKTU
6 18 bulan

PENILAIAN AMDAL
A. DASAR
KepMenLH No. 40 tahun 2000 tentang pedoman tata kerja komisi penilai AMDAL

C. BIAYA
Tidak ada standar baku, tergantung kepada : - Kedalaman studi (tingkat kesulitan) - Lama studi - Pakar/ahli

B. KEWENANGAN PENILAIAN
1. Pusat a. Jenis usaha dan/atau kegiatan yang bersifat strategis dan/atau menyangkut ketahanan dan kemanan negara b. Lokasi Kegiatan : - Lebih dari satu wilayah provinsi - Wilayah sengketa dengan negara lain - Wlayah ruang lautan > 12 mil - Berada di lintas batas negara

25

PENILAIAN AMDAL
2. Provinsi
a. Industri pulp b. Industri semen dan quary c. Industri petrokimia d. HPH dan unit pengolahannya e. HTI dan unit pengolahanya f. Pembangikit tenaga listrik (PLTA, PLTU, PLTD) g. Bendungan h. Bandar udara di luar kategori bandar udara internasional i. Pelabuhan di luar kategori pelabuhan samodera j. Kegiatan yang berlokasi di lebih dari satu kabupaten/kota k. Kegiatan yang berlokasi di wilayah laut dengan jarak 4 12 mil.

PENILAIAN AMDAL

3. Kabupaten/Kota
Seluruh kegiatan di luar kewenangan Pusat dan Provinsi

KETERKAITAN AMDAL DENGAN DOKUMEN KAJIAN LH LAIN


1. AMDAL UKL/UPL
- Kegiatan wajib AMDAL tidak perlu menyusun UKL & UPL - UKL & UPL disusun untuk kegiatan yang telah diketahui teknologi dan pengelolaan limbahnya - Bersifat arahan teknis untuk memenuhi standar pengelolaan lingkungan hidup - Tidak melalui proses penilaian & presentasi, hanya wajib mengisi formulir isian dan diajukan kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup kabupaten/kota atau provinsi.

KETERKAITAN AMDAL DENGAN DOKUMEN KAJIAN LH LAIN


2. AMDAL AUDIT LINGKUNGAN SUKARELA DAN SEJENISNYA
- AMDAL bersifat wajib - Audit lingkungan sukarela, ISO 14.000 dll merupakan dokumen yang bersifat internal, membantu efektivitas pengelolaan lingkungan/ketidak sempurnaan yang ada dalam dokumen AMDAL - Audit lingkungan sukarela diatur dalam KepMenLH No. 42 Tahun 1994 tentang panduan umum pelaksanaan audit lingkungan.

KETERKAITAN AMDAL DENGAN DOKUMEN KAJIAN LH LAIN


3.

KETERKAITAN AMDAL DENGAN DOKUMEN KAJIAN LH LAIN

AMDAL AUDIT LINGKUNGAN WAJIB


- Audit lingkungan wajib diatur dalam KepMenLH No. 30 Tahun 2001 tentang pedoman pelaksanaan audit lingkungan yang diwajibkan - Kegiatan yang telah berjalan dan belum memiliki dokumen pengelolaan lingkungan (RKL & RPL) dan dalam pengelolaannya menyalahi peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup wajib dikenakan audit lingkungan wajib (tidak wajib AMDAL).

4.

AMDAL SEMDAL
- AMDAL untuk kegiatan yang direncanakan - SEMDAL untuk kegiatan yang telah beroperasi sebelum diberlakukannya PP No. 29 Tahun 1986 (transisi)

Anda mungkin juga menyukai