PENDAHULUAN
-
MASALAH MASALAH ANESTESI UNTUK PEMBEDAHAN
DARURAT
Untuk operasi yang direncanakan secara elektif tersedia I. Lambung berisi penuh
waktu berhari-hari untuk pemeriksaan klinik dan laboratorik,
serta persiapan operasinya. Teknik anestesi dapat direncakan Aspirasi isi lambung sewaktu induksi anestesi atau sewak-
dalam keadaan tidak terburu-buru. Jalan dan luasnya operasi tu akan sadar kembali harus sejauh mungkin dicegah.
sudah dapat direncanakan. Untuk diagnosis yang belum jelas, Waktu pengosongan memanjang oleh makanan berlemak
ahli anestesi dapat menyiapkan cara-cara anestesi untuk kebu- tinggi (8—10 jam), gangguan emosionil, dan obat narkotik.
tuhan bedah. Dengan kata lain : waktu untuk operasi elektif Interval waktu makan terakhir dengan awal sakit sangat
terdapat di pihak ahli anestesi. penting sebab lambung berhenti bekerja waktu timbulnya
Pada bedah gawat darurat, faktor waktu yang sangat ber- nyeri.
harga ini tidak ada lagi. Dokter anestesi dihadapkan kepada Hiperventilasi atau gangguan pernafasan, menyebabkan pen-
tugas dengan waktu persiapan yang sangat singkat, mungkin derita menelan udara sehingga timbul perut kembung, yang
1 jam atau kurang. Sehingga harus dicapai kompromi antara memudahkan regurgitasi atau muntah.
pendekatan ideal ; dan kondisi anestesi optimal yang dapat di- Sekalipun telah dipasang maagslang, pengosongan lambung
berikan untuk menunjang intervensi bedah gawat darurat ini. secara lengkap melalui slang tidak dapat dijamin.
Banyak bedah gawat darurat masih dapat ditangguhkan se- Wanita dalam proses partus harus dianggap seakan-akan
lama 1 jam atau lebih untuk persiapan yang lebih baik, kecuali lambung berisi penuh.
5 keadaan ini : • Partus, rasa nyeri dan takut memperpanjang waktu
1. Kegawatan janin pengosongan lambung.
2. Perdarahan yang tidak terkendalikan • Partus yang lama menyebabkan jumlah cairan lambung
3. Gangguan pernafasan yang sangat berat bertambah.
4. Cardiac arrest • Isi perut terdorong ke arah kepada, menekan sfingter
5. Emboli arterial kardia dan memudahkan regurgitasi atau muntah.
Bila keadaan umum pasien yang kurang baik, manfaat untuk Pasien dalam keadaan coma atau setengah sadar, mudah
segera dibedah harus dipertimbangkan terhadap resiko penang- aspirasi. Bila akan menguras lambung maka jalan pernafas-
guhan yang digunakan untuk persiapan yang lebih baik demi an harus diamankan dulu dengan tube endotrakeal yang
keuntungan pasien. Tindakan bedah darurat yang kecil dapat memakai cuff. Sekalipun ada reflek batuk, hal ini tidak
membawa risiko anestesi besar yang tidak terlihat dengan jelas menjamin perlindungan terhadap aspirasi.
pada permulaan. Penilaian klinis yang baik, serta kemampuan Teknik anestesi pasien yang dicurigai mempunyai lambung
untuk mengenal dan mempersiapkan diri untuk situasi - situasi penuh. Intubasi dalam keadaan sadar. Dilakukan Crash
yang berbahaya adalah sangat berharga. Walaupun dokter anes- induction, dengan cara seperti di bawah ini :
tesi biasanya dibantu oleh perawat anestesi untuk memelihara • Posisi Trendelenburg.
peralatan dan pengadaan obat, namun ahli anestesi tetap ber- I. Posisi Trendelenburg dalam, sehingga isi lambung akan tu-
tanggung jawab agar peralatannya terpelihara dan berfungsi run ke farings daripada ke paru-paru.
baik.
I. PERTIMBANGAN UMUM
Perbedaan -perbedaan pokok dari anestesi untuk pem-
bedahan elektif (terencana) dengan anestesi untuk pembe-
dahan darurat adalah : (1) bahaya aspirasi dari lambung
yang berisi; (2) gangguan-gangguan pernafasan, hemodi-
namik dan kesadaran yang tidak selalu dapat diperbaiki
sampai optimal; (3) terbatasnya waktu persiapan untuk
mencari baseline data dan perbaikan fungsi tubuh. Penun-
daan pembedahan akan membahayakan jiwa atau menye-
babkan kehilangan anggota badan.
Seorang dokter anestesi hams memeriksa sendiri pen-
derita dan berusaha memperoleh sebanyak mungkin infor-
masi tentang keadaan penderita dalam waktu pendek yang
tersedia.
II. POLA KERJA PREOPERATIF
A. EVALUASI FUNGSI VITAL
Segera dilakukan waktu penderita datang :
B — 1 : Breath = pernafasan
B— 2 Bleed = hemodinamik
B — 3 : Brain = otak dan kesadaran
Pada kesempatan pertama dokter penerima penderita
melakukan evaluasi cepat tanpa alat dengan pola sbb. :
(lihat skema 1)
Peranan dokter anestesi dalam fase ini jelas tidak dapat
dielakkan lagi, karena ketrampilannya dalam bidang sup- satu tension pneumothorax karena menunggu X-photo
port nafas dan sirkulasi menjadi tumpuan keselamatan dengan basil penderita cardiac arrest.
penderita. Stabilisasi fungsi pernafasan meliputi : terapi
oksigen, nafas buatan, punksi pneumotoraks, intubasi en- B. STABILISASI HEMODINAMIK
dotrakheal atau krikotirotomi . Life support diberikan Bagian terbesar penderita bedah darurat mengalami
tanpa menggantungkan diri pada pemeriksaan-pemerik- gangguan hemodinamik berupa perdarahan atau fluid loss
saan rumit yang membuang-buang waktu. Time saving is misalnya pada : peritonitis, ileus, diare, kombusio.
life saving. Always err on the safe side. Terlewat satu 1. Secara umum kehilangan darah 10% dari Estimated
punksi tensionpneumothorax tanpa menunggu X-photo Blood Volume dapat ditolerir tanpa perubahan-peru-
dengan basil negatif, masih lebih balk dari pada terlewat bahan yang serius (EBV dewasa 70 cc/kg BB, anak-
C. PENCEGAHAN ASPIRASI
Meskipun lazimnya dianut puasa 6 jam, hal ini perlu di-
teliti dalam kaitan penyakit penderita. Puasa 6 jam ti-
dak menjamin lambung kosong, karena adanya faktor-
2. Untuk fluid lose pada kasus-kasus abdomen akut di- faktor penghambat peristaltik (nyeri, trauma, partus, nar-
berikan Ringer Laktat dengan pedoman5,6 kotik. 1,7,8 Bila menunggu 6 jam justru memperberat pe-
— Berkurangnya volume cairan intersisial menyebab- nyakitnya, maka waktu menunggu harus diperpendek.
kan terjadinya tanda-tanda interssisial yaitu : tur- Contoh : — reposisi dislokasi panggul atau bahu yang
gor kulit jelek, mata cekung, ubun-ubun cekung, se- menjadi lebih sukar karena edema.
laput lendir kering. — infeksi pada luka terbuka dengan konta-
— Berkurangnya volume plasma menyebabkan terja- minasi.
dinya "tanda-tanda plasma" yaitu : takhikardia, oli- — perdarahan ulang atau perdarahan yang
guria, hipotensi, shock. memburuk bila ditunggu.
III. ANESTESI
1. PENCEGAHAN ASPIRASI 1,7,8
• Posisi head down selama trakhea tidak di intubasi. Posisi
head down juga setelah trakhea di intubasi, kecuali bila ada
trauma kapitis atau kenaikan tekanan intrakranial.
• Tube nasogastrik diisap bersih lalu dilepas sebelum induksi,
dipasang kembali setelah intubasi dan cuff terpasang.
• Siap suction yang kuat, bekerja baik dan kateter besar.
• Induksi : head up crash intubation (40€) untuk tenaga yang
sudah trampil intubasi. Penderita dengan trauma maksilo-
fasial yang sukar jalan nafasnya dan berdarah terus menerus
jangan memakai cara ini.
Periode head up diusahakan sependek mungkin karena :
Tindakan-tindakan aktif lain untuk mencegah aspirasi — Jarang hemodinamiknya penderita mampu bertahan pada
hendaknya dilakukan dengan atau tanpa puasa 6 jam ter-
sebut. posisi securam ini. Perfusi otak sangat terganggu.
— Tujuan utama adalah kenaikkan tekanan intragastrik oleh
1. Pengosongan lambung dengan tube gastrik no. 20 atau
suksinilkolin (bisa mencapai 20 cmH 2 O).
lebih besar, dihisap berkala, terakhir isap sebelum oksi-
Bila fasikulasi selesai; cepat periksa relaksasi rahang, cepat
genasi preoperasi lalu dicabut sebelum induksi: Boleh
intubasi; pasang cuff; kembali head down; nafas buatan. Se-
dipasang lagi bila intubasi sudah berhasil masuk dan
lama intubasi dan cuff belum terpasang, jangan berikan nafas
cuff terpasang.
buatan kecuali intubasi gagal, segera robah head down dan beri
Dengan pemberian nasal decongestant, Lidokain spray
nafas buatan untuk mengatasi hipoksia. 1
ke hidung dan lubrikan (KY) jelly yang water base, ma- Intubasi head down merupakan pilihan lainnya jika cara
ka pemasangan tube nasogastrik tidak mengerikan pen- head up tidak dapat dilakukan. Ingat bila perlu penderita tidur
derita lagi. Prognosis aspirasi tergantung juga pada vo- miring dulu, baru ditelentangkan waktu akan laringoskopi.
lume. Batas bahaya 0,5 - 0,6 cc/kg BB. 9 ' 10 Pada pende- Ada yang muntah dan aspirasi masif baik pada cara head down
rita ileus obstruktif, cairan yang keluar bisa berliter- maupun head up. Tak satupun cara yang aspiration-proof.
liter Pada trauma maksilofasial atau kesulitan jalan nafas, pertim-
2. Antasid magnesium trisilikat 15 cc akan berguna me- bangkan intubasi sadar. Boleh spray lidokain 2% pada lidah
netralisir sisa-sisa asam cairan lambung. Diberikan mi- dan farings, tetapi jangan kena plika vocalis. Diazepam 0,1-
nimal 30 menit sebelum induksi. Pemberian rutin dila- 0,2 mg/kg iv dapat diberikan untuk mengurangi stres penderita
kukan pada kasus-kasus obstetrik. dan memudahkan intubasi.
Antasida tidak akan menetralisir asam semua pende-
-
rita sebab tergantung faktor faktor mixing, volume
2. OBAT DAN TEKNIK
cairan lambung, pH isi lambung. Dalam keraguan; A. ANESTESI UMUM
pasang tube nasogastrik dulu, hisap sampai habis, be- — Oksigenasi 10 liter/menit selama minimal 3 menit.
ri antasida. pH dibawah 2,5 sangat buruk akibatnya — Pentotal 3 - 5 mg/kg BB, suksinilkoline 1 - 2 mg/kg BB
pada paru-paru. l,7,811,12 Perlu dicatat bahwa benda- (jangan terlalu sedikit suksinilkolin). Kompresi krikoeso-
benda padat tidak bisa keluar lewat tube nasogastrik, fageal dilakukan saat ini. Bila terlalu pagi justru merang-
Benda padat juga berbahaya pada aspirasi. Antaside sang muntah.
sendiri bisa menyebabkan pneumonitis jika teraspi- — Diazepam 0,2 mg/kg BB IV sebagai ganfi Pentotal bila te-
rasi. Namun sejauh ini Mg trisilikat menurut percobaan kanan darah labil atau pada penderita asma bronkhiale.
hewan Taylor Pryse Davies cukup aman, dan pengalam- — Ketamin 1 - 2 mg/kg BB pada penderita dengan shock atau
an kami juga menyokong pendapat ini. Simetidin ti- trauma status III asalkan tidak ada kenaikan tekanan intra-
dak berguna karena obat ini hanya mengurangi produk- krapial.
PENDAHULUAN
Orang awam atau beberapa kalangan kedokteran lain masih
beranggapan bahwa operasi Adenotonsilektomi merupakan
operasi kecil. Tetapi dari segi anestesiologi tidak ada keten-
tuan mengenai anestesi "kecil", karena setiap tindakan anes-
tesia selalu mengandung risiko. Risiko yang terburuk adalah
kematian dimeja operasi. Berat atau ringannya risiko anestesi
ditentukan oleh kelainan sistemik sebelumnya, obat-obatan
yang pernah didapat dan ketrampilan ahli anestesi yang ber-
sangkutan.
ANGKA KEMATIAN DAN KOMPLIKASI
Kematian pada pembedahan adenotonsilektomi umumnya kecil, 0,5 mg/kg untuk suplemen selama anestesi terutama ka-
disebabkan oleh hal-hal yang seharusnya dapat diatasi, yaitu lau mempergunakan halotan dan N 2O saja.
hipoksia karena obstruksi jalan nafas dan perdarahan yang ti- Untuk induksi, dapat dipergunakan obat intravena seperti
dak teratasi. 1 '2 Banyak penulis mengemukakan angka kema- tiopenton (3 - 5 mg/kg), atau ketamin (1 - 2 mg/kg), atau inha-
tian pembedahan adenotonsilektomi, seperti : lasi langsung dengan halotan dan N 2 O. Suksinilkolin (1 - 2 mg/
kg) dipergunakan untuk intubasi.
Pemeliharaan anestesia umumnya dipakai halotan dan N 2 0
atau eter. Ventilasi dapat spontan atau dibantu sesuai dengan
kebutuhan.
JALAN NAFAS DAN LAPANGAN OPERASI
Selama tahun 1979 - 1980, Roesli Thaib dan kawan-kawan Cara yang paling aman untuk mempertahankan jalan nafas
telah melakukan anestesi pada 9164 kasus adenotonsilektomi
selama pembedahan adalah teknik intubasi endotrakheal.
di Klinik Panti Rahardja, Jakarta. Tehnik anestesi mempergu- Kalau pipa endotrakheal dalam rongga mulut mengganggu
gunakan cara intubasi, dan teknik operasi dengan metode di- operasi, pipa endotrakheal non-kinking yang menggunakan spi-
seksi. Didapatkan 1 kematian karena shock yang tak teratasi. 3 ral dapat ditaruh pada saluran blade dari Boyle Davis mouth
Penyulit yang bisa dijumpai : (Lihat Tabel ) gag.
OBAT PREMEDIKASI DAN ANESTETIKA Ekstubasi pipa endotrakheal, dianjurkan setelah semua
Sulfas atropin 0.01-0.02 mg/kg, atau preparat beladona lain refleks pulih dan penderita mulai bangun. 3 -6 Akan tetapi ha-
harus diberikan sebagai premedikasi terutama kalau memper- rus kita pertimbangkan kemungkinan lepasnya ikatan luka
gunakan eter, untuk mengurangi sekresi kelenjar jalan nafas.3 —6 operasi kalau terjadi batuk waktu ekstubasi. Karena itu dapat
Akan tetapi untuk mencegah refleks vagus diperlukan dosis dibenarkan kalau selesai pembedahan pipa endotrakheal di-
2 - 3 kali lebih besar. Narkotika petidin diberikan dengan dosis cabut walaupun stadium anestesia masih dalam tetapi peng-
awasan penderita di kamar-pulih harus lebih ditingkatkan. 3, 7
RINGKASAN
Dari segi anestesiologi, pembedahan adentonsilektomi bu-
Bila ditanya contoh hubungan antara kebudayaan dan ke- Bila mereka tidak mengetahui nutrisi mana yang dibutuhkan
sehatan, banyak tenaga kesehatan akan menunjukkan bagai- bayi (biasanya demikian), bayi dapat mengalami malnutrisi
mana di dalam suatu masyarakat desa yang sederhana dapat dan mudah terserang infeksi.
bertahan cara pengobatan tertentu sesuai dengan tradisi mere- Menjadi sakit memang tidak diharapkan oleh semua orang
ka. Kebudayaan (kultur) dapat membentuk kebiasaan dan apalagi penyakit-penyakit yang berat dan fatal. Masih banyak
respons terhadap kesehatan dan penyakit dalam segala masya- masyarakat yang tidak mengerti bagaimana penyakit itu dapat
rakat, tanpa memandang tingkatannya. Karena itulah penting menyerang seseorang. Ini dapat dilihat dari sikap mereka ter-
bagi tenaga kesehatan untuk tidak hanya mempromosikan ke- hadap penyakit itu sendiri. Ada kebiasaan dimana setiap orang
sehatan, tetapi juga membuat mereka mengerti mengenai pro- sakit diisolasi dan dibiarkan saja. Kebiasaan ini mungkin dapat
ses terjadinya suatu penyakit. Ini harus dicamkan dan dipe- mencegah penularan dari penyakit-penyakit infeksi seperti
lajari baik-baik oleh setiap tenaga kesehatan, demi tercapai- cacar atau TBC. Bentuk pengobatan yang diberikan biasanya
nya Health for all by the year 2000. hanya berdasarkan anggapan mereka sendiri tentang bagai-
mana penyakit itu timbul. Kalau mereka anggap penyakit itu
Apakah kebudayaan itu?
disebabkan oleh hal-hal yang supernatural atau magis, maka
Mungkin semua orang mengerti apa kebudayaan itu, tapi ti- digunakan pengobatan secara tradisional. Pengobatan modern
dak setiap orang dapat menjelaskannya. Kebudayaan itu, ka- dipilih bila mereka duga penyebabnya faktor alamiah. Ini da-
tanya, adalah sikap hidup yang khas dari sekelompok indivi- pat merupakan sumber konflik bagi tenaga kesehatan, bila
du, yang dipalajari secara turun temurun. Tetapi sikap hidup ternyata pengobatan yang mereka pilih berlawanan dengan
ini ada kalanya malah mengundang risiko bagi timbulnya pemikiran secara medis. Di dalam masyarakt industri modern,
suatu penyakit. iatrogenic disease merupakan problema. Budaya modern me-
Kebudayaan tidak dibatasi oleh suatu batasan yang sempit, nuntut merawat penderita di rumah sakit, padahal rumah sa-
tetapi mempunyai struktur-struktur yang luas, sesuai dengan kit itulah tempat ideal bagi penyebaran kuman-kuman yang
perkembangan dari masyarakat itu sendiri. telah resisten terhadap antibiotika.
Mata rantai antara kebudayaan dan kesehatan.
Di dalam masyarakat sederhana, kebiasaan hidup dan adat Kebudayaan dan perubahannya.
istiadat dibentuk untuk mempertahankan hidup diri sendiri, Tentu saja kebudayaan itu tidak statis, kecuali mungkin
dan kelangsungan hidup suku mereka. Berbagai kebiasaan pada masyarakat pedalaman yang terpencil. Hubungan an-
dikaitkan dengan kehamilan, kelahiran, pemberian makanan tara kebudayaan dan kesehatan biasanya dipelajari pada ma-
bayi, yang bertujuan supaya reproduksi berhasil, ibu dan bayi syarakat yang terisolasi di mana cara-cara hidup mereka ti-
selamat. Dari sudut pandangan modern, tidak semua kebiasaan dak berubah selama beberapa generasi. Walaupun mereka me-
itu baik. Ada beberapa yang kenyataannya malah merugikan. rupakan sumber data-data biologis yang penting dan model
Kebiasaan menyusukan bayi yang lama pada beberapa antropologi yang berguna, lebih penting lagi untuk memikir-
masyarakat, merupakan contoh baik kebiasaan yang bertuju- kan bagaimana mengubah kebudayaan mereka itu.
an melindungi bayi. Tetapi bila air susu ibu sedikit, atau pada Pada negara-negara di dunia ke-3, laju perkembangan ini
ibu-ibu lanjut usia, tradisi budaya ini dapat menimbulkan ma- cukup cepat, dengan berkembangnya suatu masyarakat perko-
salah tersendiri. Dia berusaha menyusui bayinya, dan gagal. taan dari masyarakat pedesaan. Ide-ide tradisional yang turun
Biasanya seorang wanita yang akan menjadi calon ibu, baru Friedman yang menyuntikkan air seni itu ke kelinci betina
bisa tahu setelah ia tak datang haid berikutnya. "Sudah be- dan ditunggu 48 jam kemudian untuk melihat hal yang mina.
rapa lama telat haidnya sih ?", begitu pertanyaan utama yang Galli dan Mainini dengan kodok jantan dengan percobaan se-
mesti dijawab calon ibu tadi, baik yang dilontarkan suaminya, rupa menemukan fenomena keluarnya sel benih lelaki setelah
dokter yang memeriksanya sampai ke orang-orang yang ingin 3 jam.
tahu kepastian adanya si mungil dalam kandungannya. Perlu Metode diatas, selain mesti menunggu cukup lama juga di-
diketahui, bahwa sebentar lagi pandangan umum tadi akan be- rasakan cukup mahal karena mesti memelihara binatang ter-
rubah, Kenapa ? Karena dunia kedokteran telah menemukan lebih dulu. Hasilnya tergantung pula pada musim yang mempe-
dan sedang memasyarakatkan suatu tes kehamilan yang amat ngaruhi binatang tadi dan kadang tak tahan setelah disuntik
sensitif, sehingga mampu mendeteksi hormon yang berperan air kencing wanita hamil. Saat melakukan test-pun mesti me-
dalam kehamilan awal 7 — 9 hari setelah pembuahan sel telur nunggu lama kehamilan antara 14 - 28 hari setelah telad haid.
wanita oleh sel mani lelaki. Jadi metode "kuno" ini kemudian ditinggalkan dengan digan-
Pembuahan umumnya terjadi pada masa subur. Sel telur tikan oleh metode imunoassay, dengan menempatkan HCG
wanita akan keluar saat itu (ovulasi), yang pada wanita bersi- sebagai benda asing yang sanggup bereaksi dengan zat anti
klus normal (28 - 30 hari) terjadi 14 hari sebelum haid berikut- yang khas.
nya. Berarti bila pembuahan terjadi saat itu, test kehamilan HCG termasuk glikoprotein sehingga mempunyai daya an-
mutakhir mampu mendeteksi pada hari ke 21 - 23 setelah ha- tigenik tinggi. Terdiri dari polipeptida rantai alfa dan beta.
ri pertama haid sebelumnya . Jadi sebelum haid berikutnya Hormon lain yang mirip HCG, baik secara kimia maupun imu-
(pada hari ke 28 - 30 haid). Tak ada lagi istilah telat haid yang nologis adaah LH (luteinizing hormone), hormon yang dihasil-
dihubungkan dengan kehamilan kelak. kan kelenjar hipofisa otak dan berkadar maksimal disaat ovu-
lasi (puncak masa subur, 2 minggu sebelum haid berikutnya).
Rantai beta. Terutama rantai beta-nya. Sehingga untuk metoda imunoassay,
HCG (human chorionic gonadotropin) yang berperan dalam pengambilan air seni wanita dekat masa pembuahan (setelah
kehamilan awal pertama dihasilkan oleh trofoblast, lapisan lewat beberapa hari dari masa subur), bisa terjadi reaksi posi-
sel terluar dari sel pembuahan (zygote) yang kemudian digan- tif semu akibat bekerjanya LH. Inilah hambatan terpenting
tikan oleh sel chorion dan uri (plasenta). Hormon ini dikeluar- dari penemuan test kehamilan mutakhir, karena berusaha
kan lewat air seni wanita hamil dan berkadar maksimal pada mengambil contoh bahan air seni sebelum atau pada saat haid
pagi hari untuk kian siang dan sore kian menurun dan meng- berikutnya dimana HCG sudah bisa dideteksi, sekaligus LH
hilang. Karenanya test kehamilan mempergunakan air seni menghilang atau tak terdeteksi lagi.
pagi hari, pertama kali begitu ingin buang air kecil. Fenomena
ini sudah diketahui Ascheim-Zondek sejak 51 tahun lalu keti- Endapan dan darah domba.
ka mereka menyuntikkan air seni ini ke tikus muda. Setelah Boleh dikata, tes kehamilan mutakhir ini merupakan gene-
100 jam mereka membedah tikus itu, menemukan pembentuk- rasi kedua dari metoda imunoassay. Generasi pertama adalah
an badan-badan kekuningan di telur tikus itu disertai bebera- kelompok reaksi seperti aglutinasi SDM (sel darah merah)
pa perdarahan yang terlihat dengan mata telanjang ataupun langsung, hambat aglutinasi SDM, hambat aglutinasi lateks,
dengan mikroskop. Metode bioassay ini kemudian diikuti oleh dan sejenisnya yang kini diterapkan pada hampir semua labo-
Kriteria yang paling banyak dipakai ialah : Penyebab terbanyak batuk darah masif adalah tuberkulo-
1. Bila penderita batuk darah kurang lebih 600 cc dalam 24 sis paru. Perdarahan dapat timbul karena pecahnya suatu aneu-
jam, dan dalam pengamatan batuk darah tidak berhenti. risma pada dinding kavitas yang disebut "Rassmussens aneuris-
2. Bila penderita batuk darah kurang dari 600 cc per 24 jam ma ". Penyebab lain terjadinya perdarahan ialah ulserasi pada
tetapi lebih dari 250 cc per 24 jam. Kadar HB kurang dari dinding kavitas yang baru terbentuk dimana penuh dengan
10 gr%, sedangkan batuk darah berlangsung terus. jaringan granulasi yang kaya dengan pembuluh darah dan
3. Batuk darah kurang dari 600 cc tetapi lebih dari 250 cc juga dapat disebabkan ulserasi pada mukosa bronkhus. Kecuali
per 24 jam pada pemeriksaan HB lebih dari 10 gr%, dari tuberkulosis paru, penyakit-penyakit lain yang dapat menye-
pengamatan selama 48 jam ternyata batuk darah tidak ber- babkan batuk darah masif ialah:Bronkiektasis, abses paru, kar-
henti. sinoma paru, pneumonia baktenal kadang-kadang mitral ste-
nosis dan lain-lain.
Kriteria ini adalah kriteria yang juga dipergunakan di FKUI/
RS Persahabatan. PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan
BEDA BATUK DARAH (HEMOPTISIS) DENGAN MUNTAH 2. Konservatif.
DARAH (HEMATEMESIS)
Pembedahan
Perlu diperhatikan apakah penderita mengalami batuk da-
Di dalam kepustakaan dikatakan, dengan terapi pembedah-
rah atau muntah darah. Pada beberapa penderita kadang-ka-
an angka kematian dari batuk darah masif dapat diturunkan
dang dikacaukan antara batuk darah dan muntah darah. Un-
menjadi 0 - 2,3%. Sayangnya tidak semua pasien dapat diberi
* Dibacakan pada Kongres Nasional ke III IDPI, Medan 1983.
PEMBICARAAN KEPUSTAKAAN
Jumlah penderita batuk darah yang dirawat dalam periode 1. Arief N Hemoptysis Simposium Darurat Pam Jakarta; 3 - 11 - 1982.
2. CRR DT. Hemoptysis Medclin Nort Amer 1954; 38 : 945 - 948.
1 Januari 1982 s/d 31 Desember 1982 = 82 orang (26% dari 3. Hinshow. Deseases Of the Chest, 3 th Ed SAunders Co Philadel-
seluruh penderita yang dirawat di Biro Pulmonologi RSMTH). phia 1973;635 - 651.
Jumlah penderita batuk darah masif yang dirawat 20 orang 4. Middleton JR. Death Producing Hemoptysis In Tuberculosis. 1977;
(24% dari seluruh batuk darah yang dirawat). Chest 72 : 601, 604.
Penderita batuk darah/batuk darah masif umumnya masih 5. Pety TL. Intensive and Rehabilitatif Respiratory care 2 nd Ed 1974.
6. Shibel EM. Respiratory Emergencies Mosby Co 1972.
dalam usia produktif (31 - 40 tahun). Ini sesuai dengan kepus- 7. Smiddy. The Evaluation of Hemoptysis Through Bronchoscopy.
takaan dan sesuai dengan yang ditemukan oleh Nirwan Arif 1973; Chest, 64 : 158, 162.
PENDAHULUAN tahun (1963 - 1968) terdapat 197 kasus keracunan yang mana
Yang dimaksud dengan keracunan (Poisoning) dalam pene- 6 diantaranya meninggal, sedangkan penyebab yang terbanyak
litian ini ialah suatu keadaan penyakit akut yang diakibatkan adalah minyak tanah (41%), jamur (16%) dan keracunan sing-
oleh obat atau zat kimia lain yang masuk/mengenai tubuh kong (12%). 3
manusia secara berlebihan (over dosage) baik dengan sengaja Bertitik tolak dari hal-hal diatas dan makin banyak kasus-
maupun tidak, yang dapat membahayakan jiwa. Keracunan kasus keracunan yang terjadi di Indonsia umumnya dan di
dapat di timbulkan berbagai macam zat yang terdapat dalam Palembang khususnya maka di lakukanlah penelitian ini, un-
lingkungan sehari-hari : seperti obat-obatan, makanan, pesti- tuk mengetahui jumlah penderita keracunan di pelbagai Ru-
sida dan lain-lain. mah Sakit di Palembang, dan jenis racun yang digunakan.
Sebab-sebab terjadinya keracunan ini dapat dibagi atas 3 BAHAN DAN CARA KERJA
golongan yaitu keracunan karena kecelakaan/tidak di sengaja,
keracunan karena di sengaja untuk maksud bunuh diri dan ke- Penelitian di kerjakan secara retrospektif, pada penderi-
racunan kriminil atau tindak kejahatan. ta rawat di 4 Rumah Sakit di Palembang. Dari semua status pen-
Untuk meningkatkan usaha dalam pencegahan maupun da- derita yang dirawat di setiap Rumah Sakit dipisahkan status-
larn penanggulangan kasus-kasus keracunan serta lebih mening- status penderita dengan keracunan mulai 1 Januari 1980 s/d
katkan kewaspadaan akan bahaya penyakit -penyakit atau ke- 30 Jun 1983. Data-data yang diperoleh dari status penderita
matian perlu adanya data-data tentang keracunan, terutama di keracunan di pindahkan kedalam Kartu Data untuk kemudian
Palembang khususnya dan di Indonesia umumnya; dimana da- diolah secara tabulasi.
ta statistik tersebut di Indonsia masih kurang. 1 Yang di teliti ialah semua kasus-kasus keracunan, baik yang
Insiden keracunan di beberapa rumah saint di Jakarta selama disebabkan oleh obat-obat dalam dosis berlebihan, maupun
periode 1971-1972 dilaporkan sebesar 34 per 10.000 pende- oleh zat-zat kimia lain yang bersifat racun. Jadi dalam peneli-
rita yang dirawat dengan angka kematian 4,2%.1 Dari 437 tian ini tidak dimasukkan reaksi -reaksi alergi, seperti shok ana-
kasus keracunan yang dilaporkan, penyebab utama yang ter- filaktik alergi terhadap makanan dan lain-lain.
banyak adalah jengkol dan minyak tanah di susul oleh barbi- Latar belakang keracunan dibedakan atas 3 bagian yaitu
turat dan salisilat, sedangkan pestisida menduduki tempat ke- karena kecelakaan (tidak sengaja), ingin bunuh diri, dan tin-
lima. 1 Dalam penelitian dari Bagian Penyakit Dalam Rumah dak kejahatan (kriminal).
Sakit DR. Karyadi Semarang selama periode 1972 -1974 di- Disamping itu distribusi umur, jenis kelamin, jenis bahan
laporkan dari 100 penderita akibat keracunan yang dirawat penyebab dipisahkan secara lebih terperinci.
terlihat bahwa penyebab utama dari keracunan adalah pesti-
sida (25%), obat penenang (24%), salisilat (7%), keracunan HASI L
makanan (19%) dan zat kimia lain (26%). Latar belakang
keracunan ialah tidak di sengaja (36%), bunuh diri (64%) se- Jumlah penderita dengan keracunan yang dirawat di 4 ru-
dangkan keracunan dengan tindakan kriminil tidak di dapat- mah sakit selama periode 1980-1981, 1982, 1983 (6 bulan)
kan. 2 berturut-turut adalah : 43,22,70 dan 46 dengan jumlah total
Dalam penelitian pada dua Rumah Sakit di Medan selama 5 181 kasus. Frekwensi keracunan adalah 13 per 10.000 pende-
Kehidupan modern memungkinkan dokter berhubungan de- (4) Oleh sebab itu setiap dokter praktek tidak boleh meng-
ngan masyarakat luas dalam berbagai cara, secara langsung ambil tindakan-tindakan aktif untuk mendapatkan publisi-
maupun tidak. Ini menyebabkan timbulnya masalah -masalah tas, selain yang akan diuraikan di bawah ini. Seorang dokter
baru, yang tidak dikenal oleh dokter- dokter di masa-masa harus mengambil semua tindakan untuk menghindari atau
yang lalu. mencegah publisitas yang tak perlu, atau hanya untuk meng-
Kini masyarakat umum banyak yang tertarik akan ilmu ke- untungkan dirinya sendiri sebagai dokter.
dokteran. Banyak informasi medis disebarluaskan lewat media
radio, TV, koran, majalah dan sebagainya. Ini semua menuntut
agar dokter lebih berhati-hati, karena etika profesinya mengu-
tuk pengildanan dan publisitas bagi dirinya sendiri. Tapi di ma-
na batas-batasnya? Kode etik kedokteran di Indonesia masih
sangat lemah. Cuma sedikit sekali masalah ini dibahas. Oleh
sebab itu mungkin ada baiknya kita menengok pada negara
lain, ke Inggris, untuk melihat apa yang dibatasi di negara itu.
Berikut ini adalah lampiran laporan tahunan Ikatan Dokter
Inggris (BMA) dalam sidangnya pada tahun 1981-1982 :
Pengiklanan
(1) Kata "pengiklanan" dalan hubungannya dengan profesi
dokter harus diartikan dalam arti yang luas, mencakup semua
cara agar seseorang itu dikenal oleh masyarakat. Ini dapat dila-
kukan oleh orang itu sendiri, atau oleh orang lain, tanpa kebe-
ratan dari dirinya, dengan suatu cara yang dapat kita anggap
Pernyataan tanpa izin dari dokter di dalam media masa, dapat menem-
bertujuan mendapatkan pasien atau menguntungkan profesi patkan seorang dokter dalam situasi yang kikuk dan kritis.
dokternya.
(2) Beberapa kebiasaan tertentu sudah demikian umum dila- Surat kabar, radio, televisi
kukan sehingga tidaklah dapat disebut bahwa itu untuk meng- (5) Masyarakat punya minat yang sah akan kemajuan-ke-
untungkan diri sendiri. Misalnya, memasang papan nama de- majuan dalam ilmu dan seni kedokteran. Akan menguntung-
ngan mencantumkan spesialisasinya. Tapi ini pun dapat disa- kan bila informasi kedokteran dapat mencapai masyarakat le-
lahgunakan dengan memberinya berbagai tambahan serta hias- wat media-media semacam itu, sebagai petunjuk umum bagi
an. orang awam yang ingin tabu dan untuk "pendidikan kesehat-
Pencegahan publisitas an".
(3) Setiap publisitas yang dilakukan oleh, atau buat, atau (6) Perlu sangat berhati-hati dalam diskusi terbuka menge-
dibiarkan oleh seorang dokter yang bertujuan mengiklankan nai teori dan pengobatan penyakit, karena dapat disalaharti-
diri sendiri sangatlah tidak diharapkan, tidak etis, dan berten- kan oleh masyarakat awam. Presentasi yang sensasional bagai-
tangan dengan disiplin profesi. manapun juga harus dihindari. Diskusi mengenai masalah ke-
dr. T. Martono
Medan
DIBAWA KEMANA ?
Seorang ibu mengantarkan anaknya ke dokter spesialis mata dan dengan keluhan
sebagai berikut :
"
Dokter, saya heran saya perhatikan anak ini makin kabur penglihatannya."
Dokter spesialis mata tersebut dengan teliti memeriksa mata anak tersebut, bahkan de-
ngan alat-alat yang serba modern.
Dokter : "Anak ibu mesti segera dibawa ke ................." (dokter lama berfikir),
Ibu : "Kemana dokter?" tanyanya camas.
Dokter : "Ke . . . tukang cukur !!! Sekarang juga !!!"
Ibu : "Kena apa dokter? "
Dokter : "Rambutnya menutupi matanya !" katanya dengan suara geram dan seram.
SRI