Anda di halaman 1dari 17

Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Orang bilang, menyusun instrumen penelitian itu tidaklah mudah, orang juga bilang kalau
penelitian itu begitu sulit, bahkan banyak orang meminta bantuan orang lain untuk
menyusun instrumen penelitian mereka dengan harga yang tidak sedikit.
Lewat blog ini, Anda akan tahu bahwa tidak ada yang sulit di dunia ini, tergantung
bagaimana cara anda menyikapinya, maksud saya harus ada keinginan untuk berbuat
(belajar dan belajar...), sama seperti halnya, bahwa tidak ada yang gratisan di dunia ini,
kecuali udara dan sinar matahari yang jumlahnya melimpah.
Lantas bagaimana caranya menyusun instrumen penelitian? Langkah-langkah berikut
akan membantu Anda untuk lebih mudah memahami apa yang kita bicarakan disini:
1. Lakukan pengkajian literatur sebanyak mungkin terkait dengan variabel atau masalah
yang ingin anda teliti.
2. Dari sekian banyak teori yang ada dalam literatur yang anda baca itu, tidak semuanya
dipasang dalam landasan teori, tetapi teori yang mana yang menurut anda lebih sesuai
untuk anda gunakan dalam penelitian anda (untuk penelitian kuantitatiI), tetapi kalau
penelitian kualitatiI, teori-teori yang anda baca ini hanya sebagai pengarah saja,
karena kita tidak bertujuan untuk menguji teori yang ada, namun lebih cenderung
bertujuan untuk melahirkan teori baru yang dibangun berdasarkan Iakta/data.
3. Dari teori-teori yang anda peroleh melalui kajian literatur tersebut, di dalamnya pasti
menyangkut unsur atau elemen atau dimensi-dimensi yang membangun teori tersebut,
misalnya teori kinerja guru. Kinerja Guru ini memiliki dimensi-dimensi yang
membangunnya seperti : (a) kualitas kerja, (b) kecepatan dan ketepatan, (c) inisiatiI,
(d) kemampuan, dan (e) komunikasi. (penulis mengacu kepada teorinya Mitchell
(1978). dan pastikan bahwa anda juga melakukan hal ini dengan baik. sekali lagi pilih
salah satu teori yang menurut anda dapat mendukung penelitian anda.
4. Jabarkan dimensi-dimensi tersebut ke dalam sub dimensi atau indikator-indikator
(penunjuk).
5. Setelah itu buatlah pertanyaan untuk masing-masing indikator
Ke lima langkah ini sebenarnya sama dengan langkah menyusun kisi-kisi instrumen. Nah
itu dia, sebelum menyusun instrumen jangan lupa, agar pekerjaan anda lebih terarh dan
terukur, buatlah dulu kisi-kisi (rancangan) instrumen anda.
Selanjutnya langkah yang berikutnya adalah:
6. Lakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap tes atau kuesioner yang sudah anda
buat pada point 5.
7. Validitas adalah kemampuan alat ukur (instrumen) untuk mengukur apa yang hendak
diukur dalam hal ini kinerja guru, sedangkan reliabilitas adalah keajegan, ketetapan,
alat ukur bila digunakan untuk mengukur hal yang sama pada kondisi atau tempat
yang berbeda.
8. Dari point 6, anda akan tahu mana soal yang baik dan tidak baik, soal-soal yang baik
inilah yang akan anda gunakan sebagai instrumen dalam penelitian anda.
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
CONTOH APLIKASI:
1. Pengertian Kinerja
Untuk melihat hakikat kinerja guru, terlebih dahulu dikemukakan pandangan para
pakar tentang apa sebenarnya kinerja itu.
Whitmore (1997:104) mengemukakan bahwa kinerja adalah pelaksanaan IungsiIungsi
yang dituntut dari seseorang. Pengertian ini menurut Whitmore merupakan
pengertian yang menuntut kebutuhan paling minim untuk berhasil. Oleh karena itu, ia
mengemukakan pengertian kinerja yang dianggap representatiI untuk menggambarkan
tanggung jawab yang besar dari pekerjaan seseorang. Menurutnya, kinerja yang nyata
jauh melampaui apa yang diharapkan, yakni kinerja yang menetapkan standar-standar
tertinggi orang itu sendiri, selalu standar yang melampaui apa yang dimaui atau
diharapkan orang lain. Dengan demikian menurut Whitmore, kinerja adalah suatu
perbuatan, suatu prestasi atau apa yang diperlihatkan seseorang melalui keterampilan
nyata.
Bertolak dari pandangan Whitmore di atas, kinerja menuntut adanya
pengekspresian potensi seseorang, dan pengekspresian ini menuntut pengambilan
tanggung jawab atau kepemilikan yang menyeluruh. Jika tidak, maka hal itu tidak akan
menjadi potensi seseorang, tetapi sebagian akan menjadi miliki orang lain. Oleh karena
itu, pengarahan dari pimpinan, dalam hal ini kepala sekolah, akan menjadi penting dalam
rangka mengoptimalkan potensi seseorang. Pengarahan dari pimpinan, misalnya dalam
bentuk memerintah, menuntut, memberikan instruksi, membujuk dengan ancaman yang
jelas atau tersembunyi. Tidak bisa menghasilkan kinerja optimum yang tahan lama,
walaupun mungkin bawahan bisa menjalankan pekerjaan itu.
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
Pandangan lain, seperti dikemukakan Ptricia King (1993:19) bahwa kinerja adalah
aktivitas seseorang dalam melaksanakan tugas pokok yang dibebankan kepadanya.
Mengacu dari pandangan ini, dapat diinterpretasikan bahwa kinerja seseorang
dihubungkan dengan tugas rutin yang dikerjakannya. Sebagai seorang guru, misalnya,
tugas rutinnya adalah melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah. Hasil yang
dicapai secara optimal dari tugas mengajar itu merupakan kinerja seorang guru. Berbeda
dengan pendapat Patricia King, pakar lain Mitchall Terence (1978) memandang bahwa
kinerja atau performance merupakan hasil interaksi atau berIungsinya unsur-unsur
motivasi, kemampuan, dan persepsi pada diri seseorang. Pandangan yang hampir senada
dikemukakan McDaniel (Dokumen internet, t.t: 2) yang mengemukakan bahwa kinerja
adalah interaksi antara kemampuan seseorang dengan interaksinya. Berdasarkan
pandangan ini dapat ditegaskan bahwa kinerja merupakan penjumlahan antara
kemampuan dan motivasi kerja yang dimiliki seseorang. Dalam kaitannya dengan kinerja
guru, kinerja mereka dapat terreIleksi dalam tugasnya sebagai seorang pengajar dan
sebagai seorang pelaksana administrator kegiatan mengajarnya. Atau dengan kata lain,
kinerja guru dapat dilihat pada kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan menilai
proses belajar mengajar yang intensitasnya dilandasi etos kerja dan disiplin proIesional
guru.
Mengacu dari tugas yang berkaitan dengan kinerja guru sebagaimana disebutkan di
atas, dapat dikemukakan bahwa terdapat dua tugas guru yang dijadikan acuan kinerja
guru. Kedua tugas itu adalah tugas yang berkaitan dengan kegiatan proses pembelajaran,
dan tugas yang berkaitan dengan penataan, perencanaan yang berkaitan dengan tugas
pembelajaran.
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
Kegiatan pembelajaran tersebut dapat dipilah menjadi dua yakni kegiatan mengajar
dan kegiatan belajar di mana masing-masing kegiatan tersebut memiliki makna yang
berbeda. Kegiatan mengajar dilakukan oleh satu orang guru atau lebih, sedangkan
kegiatan belajar dilakukan oleh pebelajar baik secara individu ataupun kelompok. Untuk
melihat lebih jauh perbedaan kedua konsep tersebut, Degeng (1989:5) mendeIinisikan
kedua istilah tersebut sebagai berikut, pengajaran adalah upaya membelajarkan siswa,
sedangkan belajar adalah pengkaitan pengetahuan baru pada struktur kognitiI yang sudah
dimiliki siswa. Dengan demikian, kegiatan pengajaran merupakan kegiatan guru untuk
mengorganisir berbagai sumber belajar, yang dalam pandangan 88ociation for
Educational Communication and Technology (AECT) (lihat Satgas DeIinisi dan
Terminologi AECT, 1986:2) yang menyatakan sumber belajar tersebut meliputi (a)
pesan, (b) orang, (c) bahan, (d) peralatan, (e) teknik, dan (I) latar atau lingkungan.
Sedangkan kegiatan belajar pada prinsipnya adalah upaya bagaimana memberikan
sesuatu pengetahuan terbaru kepada siswa dengan jalan mengaitkannya dengan sejumlah
pengetahuan yang telah mereka miliki.
Berdasarkan analisis kegiatan mengajar dan belajar sebagaimana disebutkan ini,
makin jelas tugas guru tidaklah ringan, tetapi merupakan tugas rutin yang merupakan
suatu proses mencakup serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal
balik yang berlangsung dalam situasi edukatiI untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi
antara guru dan siswa merupakan suatu keniscayaan. Dalam hal ini, interaksi mempunyai
arti luas, tidak sekadar hubungan antara guru dan siswa, tetapi merupakan interaksi yang
edukatiI, di mana di dalamnya terjadi penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang
sedang belajar.
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
Bagi Entwistle (1981), mengajar merupakan suatu usaha guru dalam mengelola
perhatian dan waktu siswa yang dimulai dari awal sampai akhir di dalam kelas. Peranan
guru dalam mengelola proses belajar mengajar, (dalam Carin, 1997), antara lain adalah
sebagai Iasilitator, yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang eIektiI
sehingga memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran, mengembangkan bahan
belajar dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar agar tujuan
belajar dapat dicapai.
Penciptaan kondisi belajar yang memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran
tersebut, bagi guru tidak cukup hanya meningkatkan proIesionalisme semata dalam arti
penguasaan keahlian di bidang studi yang diajarkannya, akan tetapi juga dituntut agar
guru mampu melakukan administrasi penunjang kegiatan pembelajaran. Dengan
kemampuan proIesionalisme guru dalam arti keahlian bidang studi serta kemampuan
menata administrasi penunjang pembelajaran, dapat diprediksi bahwa kinerja guru yang
bersangkutan adalah baik.
Berdasarkan beberapa pengertian yang diungkap di atas, dapat dikatakan bahwa
kinerja guru adalah interaksi antara kemampuan seseorang guru dengan interaksinya
sebagai tenaga pendidik dan pengajar yang dengan kemampuan itu ia dapat mengelola
proses belajar mengajar secara maskimal.
2. Aspek-aspek Kinerja Guru
Mengacu pada dua bidang tugas guru yang dikemukakan serta pandangan atas
kinerja di atas, maka Mitchell (1978) merinci cakupan wilayah kinerja atas 5 Iaktor
dominan, yakni (a) kualitas kerja, (b) kecepatan dan ketepatan, (c) inisiatiI, (d)
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
kemampuan, dan (e) komunikasi. Selanjutnya, menurut Tollah (1993:78), terdapat tiga
kriteria dasar yang berkaitan dengan kinerja guru, yaitu: (1) proses, (2) karakteristikkarakteristik
guru, dan (3) hasil atau produk yaitu perubahan sikap siswa. Dalam proses
belajar mengajar, kinerja guru dapat dilihat pada kualitas kerja yang dilakukan berkaitan
dengan kegiatan belajar mengajar yang mengacu pada kompetensi guru yang proIesional.
Dalam hal ini, indikator kinerja guru yang lebih gayut dalam tulisan ini adalah seperti
dirumuskan dalam Lokakarya Pendidikan Nasional (Tollah, 1993) yang meliputi: (1)
menguasai bahan, (2) mengelola proses belajar mengajar, (3) mengelola kelas, (4)
menggunakan media atau sumber belajar, (5) menguasai landasan pendidikan, (6)
merencanakan program pengajaran, (7) memimpin kelas, (8) mengelola interaksi belajar
mengajar, (9) melakukan penilaian hasil belajar siswa, (10) menggunakan berbagai
metode dalam pembelajaran, (11) memahami dan melaksanakan Iungsi dan layanan
bimbingan penyuluhan, (12) memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah, dan
(13) memahami dan menaIsirkan hasil-hasil penelitian untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
KISI-KISI INSTRUMEN KINER1A GURU
Dalam landasan teori telah dipaparkan bahwa kinerja mutlak dimiliki guru
sekolah menengah atas, agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Kinerja
guru tersebut dapat dilihat dalam lima dimensi yang disertai indikator sebagai berikut:
1. Dimensi Kualitas Kerja
Indikator:
a. Merencanakan program pengajaran dengan tepat;
b. Melakukan penilaian hasil belajar dengan teliti;
c. Berhati-hati dalam menjelaskan materi ajaran;
d. Menerapkan hasil penelitian dalam pembelajaran.
2. Dimensi Ketepatan/Kecepatan Kerja
Indikator:
a. Menerapkan hal-hal yang baru dalam pembelajaran;
b. Memberikan materi ajar sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa;
c. Menyelesaikan program pengajaran sesuai dengan kalender akademik.
3. Dimensi Inisiatif Dalam Bekerja
Indikator:
a. Menggunakan media dalam pembelajaran;
b. Menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran;
c. Menyelenggarakan administrasi sekolah dengan baik;
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
d. Menciptakan hal-hal yang baru yang lebih eIektiI dalam menata administrasi
sekolah.
. Dimensi Kemampuan Dalam Bekerja
Indikator:
a. Mampu dalam memimpin kelas;
b. Mampu mengelola interaksi belajar mengajar;
c. Mampu melakukan penilaian hasil belajar siswa;
d. Menguasai landasan pendidikan
. Dimensi Komunikasi
Indikator:
a. Melaksanakan layanan bimbingan belajar;
b. Mengkomunikasikan hal-hal yang baru dalam pembelajaran;
c. Menggunakan berbagai teknik dalam mengelola proses belajar mengajar;
d. Terbuka dalam menerima masukan guna perbaikan pembelajaran.
Instrumen kinerja ini disusun dalam bentuk kuesioner objektiI, di mana kepada
responden akan diberikan beberapa butir soal dengan lima alternatiI jawaban.
Selanjutnya responden diminta untuk memilih satu jawaban yang dianggap paling
sesuai dengan apa yang mereka rasakan. Materi kuesioner disesuaikan dengan kinerja
yang dikaji melalui teori para pakar serta disesuaikan dengan situasi guru sekolah
menengah atas yang menjadi subjek uji coba.
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
Tabel 01:
Kisi-Kisi Instrumen Kinerja Guru Matematika SMA
Dimensi Indikator Nomor Butir Jumlah
Butir
1. Kualitas Kerja
a. Merencanakan program
pengajaran dengan tepat;
b. Melakukan penilaian hasil
belajar dengan teliti;
c. Berhati-hati dalam menjelaskan
materi ajaran;
d. Menerapkan hasil penelitian
dalam pembelajaran.
1,2,3
4,5
6
7
3
2
1
1
2. Kecepatan/Ketepatan
Kerja
a. Menerapkan hal-hal yang baru
dalam pembelajaran
b. Memberikan materi ajar sesuai
dengan karakteristik yang
dimiliki siswa
c. Menyelesaikan program
pengajaran sesuai kalender
akademik
8,11,12
9,13,14
15,16,17,18
3
3
4
3. InsiatiI Dalam Kerja a. Menggunakan media dalam
pembelajaran
b. Menggunakan berbagai metode
dalam pembelajaran
c. Menyelenggarakan administrasi
sekolah dengan baik
d. Menciptakan hal-hal yang baru
yang lebih eIektiI dalam menata
administrasi sekolah
19,20,21
22,23,24,25
26,27,28
29,30,31
3
4
3
3
4. Kemampuan Kerja a. Mampu memimpin kelas
b. Mampu mengelola insteraksi
belajar mengajar
c. Mampu melakukan penilaian
hasil belajar siswa
d. Menguasai landasan pendidikan
32,33
34,35,36,37,38
10
39
2
5
1
1
5. Komunikasi a. Melakukan layanan bimbingan
belajar
b. Mengkomunikasikan hal-hal
yang baru dalam pembelajaran
c. Menggunakan berbagai teknik
dalam mengelola proses belajar
mengajar
d. Terbuka dalam menerima
masukan guna perbaikan
pembelajaran
40,41
42
43,44
45,46
2
1
2
2
Jumlah 46
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
KUESIONER KINERJA GURU
I. PENGANTAR
1. Angket ini diedarkan kepada Anda dengan maksud untuk mendapatkan inIormasi
sehubungan dengan tugas perkuliahan 'Psikometrika Pendidikan di Jurusan
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) Universitas Pendidikan Ganesha
(UNDIKSHA) Singaraja-Bali. InIromasi yang diharapkan disini berkenaan
dengan kinerja guru sekolah menengah atas.
2. InIormasi yang diperoleh dari Anda sangat berguna bagi kami untuk belajar
menganalisis tentang kinerja guru sekolah menengah atas.
3. Data yang kami dapatkan semata-mata hanya untuk kepentingan memenuhi tugas
perkuliahan. Untuk itu, Anda tidak perlu ragu untuk mengisi angket ini.
4. Partisipasi Anda memberikan inIormasi sangat kami harapkan
II. PETUN1UK PENGISIAN
1. Sebelum mengisi pertanyaan/pernyataan berikut, kami mohon kesediaan Anda
untuk membaca terlebih dahulu petunjuk pengisian ini.
2. Setiap pernyataan pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan
Anda, lalu bubuhkan tanda 'Check list ( ) pada kolom yang tersedia.
3. Mohon setiap pernyataan dapat diisi seluruhnya.
4. Contoh Pengisian
No Pernyataan ALTERNATIF JAWABAN SS S KK K TP
1. Saya menyiapkan rencana
pembelajaran sebelum mengajar

Keterangan :
SS Sangat Sering
S Sering
KK Kadang-kadang
K Kurang
TP Tidak Pernah
Misalkan Anda melakukannya sangat sering kegiatan itu, maka pilihan Anda adalah
memberikan tanda check list pada kolom 'SS. Sebagaimana pada contoh ini.
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
III. DAFTAR PERTANYAAN
No Pernyataan ALTERNATIF JAWABAN SS S KK K TP
1. Sebelum mengajar saya menyiapkan
rencana pembelajaran.
2. Rencana pembelajaran, saya susun
berdasarkan analisis kemampuan awal
siswa
3. Sebelum memulai pengajaran pada awal
caturwulan, saya mengadakan tes untuk
mengetahui kemampuan awal siswa
4. Menilai pekerjaan siswa saya lakukan
secara obyektiI
5. Soal-soal yang saya berikan untuk siswa,
saya mengambilnya dari bank soal yang
sudah ada dan saya sudah pernah ajarkan
6. Dalam menjelaskan materi pembelajaran,
saya sangat hati-hati untuk menghindari
penjelasan konsep yang keliru.
7. Hasil-hasil penelitian tentang perbaikan
pembelajaran yang saya ikuti dalam
seminar dan saya baca, saya terapkan
dalam pembelajaran.
8. Dalam menjelaskan materi pelajaran saya
memberikan contoh-contoh pada
kehidupan riil yang dialami siswa seharihari.
9. Saya memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya pada saat
menjelaskan materi.
10. Hasil-hasil pekerjaan siswa yang telah
dinilai, saya kembalikan sebagai balikan
bagi siswa untuk melihat di mana
kelemahannya
11. Saya berusaha memberikan materi
pelajaran yang mengacu pada buku-buku
baru sesuai kurikulum yang berlaku.
12. Saya aktiI mengikuti seminar-seminar
pembelajaran untuk saya terapkan dalam
pembelajaran di kelas.
13. Saya menetapkan materi ajaran
berdasarkan karakteristik siswa.
14. Untuk melihat karakteristik siswa, pada
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
awal semester, saya mengadakan tes
kemampuan akademik.
15. Agar materi ajaran dapat diselesaikan
sesuai kalender akademik, maka saya
membuat rencana pertemuan dari awal
sampai akhir.
16. Rencana pertemuan yang telah saya
susun, saya usahakan untuk saya minta
tepati sehingga materi benar-benar
rampung dalam semester itu.
17. Jika saya ada pekerjaan lain di sekolah,
ketua kelas saya minta bantuan untuk
menyalin materi di papan tulis.
18. Tugas-tugas yang saya berikan kepada
siswa, saya kumpulkan tepat waktu dan
setelah dinilai dikembalikan lagi kepada
siswa.
19. Dalam mengajar saya berusaha
menggunakan media pembelajaran.
20. Media pembelajaran yang saya gunakan,
saya sesuaikan dengan materi
pembelajaran.
21. Jika tidak tersedia media pembelajaran di
sekolah, saya berusaha membuat sendiri.
22. Biasanya pembelajaran di kelas saya
berikan dalam bentuk kelompok.
23. Tugas-tugas individu saya berikan dalam
bentuk pekerjaan rumah.
24. Dalam memberikan materi pelajaran
biasanya saya kaitkan dengan kehidupan
nyata.
25. Setiap akhir semester, siswa saya ajak
wisata ke tempat-tempat bersejarah.
26. Data-data siswa saya atur dengan baik.
27. Data perkembangan belajar siswa
biasanya saya atur sendiri, sehingga waktu
saya butuhkan tersedia dengan rapi.
28. Satuan pelajaran untuk setiap kali
pertemuan, biasanya saya sudah atur
dengan baik.
29. Semua buku administrasi kelas sesuai
pedoman yang dianjurkan, saya siapkan
dengan baik.
30. Biasanya saya mengatur administrasi
sekolah dan kelas dengan menciptakan
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
cara yang baru yang mudah saya pahami.
31. Buku-buku administrasi pengelolaan kelas
yang diminta kepala sekolah saya siapkan
dengan baik.
32. Saya berusaha melakukan perbuatan yang
menjadi panutan siswa
33. Agar siswa dapat menggunakan waktu
belajarnya dengan baik, saya membentuk
kelompok belajar siswa dan saya
memantau kegiatan itu.
34. Jika ada kelas yang gurunya berhalangan
hadir, saya berusaha memberikan tugas
untuk mereka kerjakan.
35. Sebelum memulai pelajaran di kelas,
biasanya saya mengajarkan siswa untuk
berdoa bersama
36. Setiap kali mengajar, saya adakan tanya
jawab dengan siswa.
37. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan
dengan baik, langsung saya katakan
'bagus anda termasuk anak pintar.
38. Siswa yang kurang mampu mengikuti
penjelasan secara bersama-sama di kelas,
saya berikan penjelasan secara tersendiri.
39. Dalam pelaksanaan tugas mengajar saya
berpedoman pada aturan yang sesuai
dengan Pancasila dan UUD 1945.
40. Saya membuat jadwal tersendiri untuk
membimbing siswa yang mengalami
masalah dalam belajar.
41. Bagi siswa yang bermasalah dalam
pelajaran tertentu, saya adakan bimbingan
khusus
42. Siswa-siswa yang pemalu, saya berikan
tugas dan hasilnya dibacakan di depan
kelas.
43. Dalam mengajar, saya memberikan
materi-materi yang baru yang sesuai
dengan perkembangan siswa.
44. Saya menggunakan berbagai teknik dalam
mengajar, misalnya memulai pelajaran
dengan jalan bertanya terlebih dahulu, lalu
menjelaskan materinya.
45. Saya selalu minta kepada teman saya
untuk menilai segala kekurangan saya
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
dalam mengajar.
46. Setiap kali ada masukan untuk perbaikan
pengajaran, saya perhatikan dan saya
gunakan dalam proses pembelajaran.
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN KINER1A GURU
a. Validitas Isi (ontent Jalidity
Untuk mengetahui tingkat validitas isi (Penilaian pakar terlampir) digunakan rumusan
Gregory (2000:98-99):
B C D
Jalidita8 I8i D
+ + +
. =
Keterangan:
A sel yang menunjukkan kedua penilai/pakar menyatakan tidak relevan
B dan C sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai/pakar
D sel yang menunjukkan kedua pakar/penilai menyatakan relevan
Format Penilaian Pakar
No Dimensi/Indikator Butir Soal Relevan Kurang
Relevan
Tabulasi silang (2x2
Pakar I
Tidak Relevan
Skor (1-2)
Relevan
Skor (3-4)
Tidak Relevan
Skor (1-2)
(A)
(B)
Pakar II Relevan
Skor (3-4)
(C)
(D)
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
Tabulasi Data Hasil Penilaian Pakar
Penilaian Pakar I Penilaian Pakar II
Kurang Relevan
(skor 1-2)
Relevan
Skor (3-4)
Kurang Relevan
(skor 1-2)
Relevan
Skor (3-4)
11,17,24,25,34,42
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,
12,13,14,15,16,18,
19,20,21,22,23,26,
27,28,29,30,31,32,33,
35,36,37,38,39,40,41,
43,44,45,46
17,22,25,34 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,
11,12,13,14,15,16,18,
19,20,21,23,24,26,
27,28,29,30,31,32,33,
35,36,37,38,39,40,41,
43,44,45,46
Tabulasi silang (2x2)
Pakar I
Kurang Relevan
Skor (1-2)
Relevan
Skor (3-4)
Kurang Relevan
Skor (1-2)
(A)
3
(B)
Pakar II 1 Relevan
Skor (3-4)
(C)
2
(D)
40
B C D
Jalidita8 I8i D
+ + +
. =
3 1 2 40
. 40
+ + +
Jalidita8 I8i = 0,869
dari hasil perhitungan di atas didapatkan koeIisien validitas isi instrumen kinerja
guru matematika adalah 0,869 atau dibulatkan menjadi 0,90
Validitas isi yang dianggap memuaskan menurut Cronbach (1970:135) adalah 'yang
tertinggi yang dapat anda peroleh. Hal ini dipertegas lagi dengan pernyataannya
bahwa koeIisien yang berkisar antara 3,0 sampai dengan 0,50 telah dapat memberikan
kontribusi yang baik terhadap eIisiensi suatu lembaga pelatihan (Cronbach,
1970:429).
Dengan demikian validitas isi instrumen kinerja guru dapat dikategorikan
SANGAT MEMUASKAN
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
b. Validitas Butir
Validitas butir kuesioner kinerja Guru Matematika SMA dipertimbangkan
berdasarkan koeIisien korelasi antara skor total dengan skor item. Mengingat
kuesioner Kinerja Guru bersiIat non tes, maka statistik korelasi yang digunakan
adalah statistik korelasi product moment (GuilIord, 1973:85) sebagai berikut:
) )
, ) , )



=
X 2 X 2 Y 2 Y 2
XY X Y
rxy
Keterangan:
X Skor item
Y Skor Total
N Jumlah responden
Kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan harga rxy ke tabel r
product moment, dengan ketentuan rxy dikatakan valid apabila rhit ~ rtabel pada
taraI signiIikansi 5.
Kuesioner kinerja Guru Matematika ini diujicobakan terhadap 30 orang guru
matematika SMA/MA, yaitu: SMAN 1 Sukamulia, SMAN 1 Sikur, SMAN 1
Sakra, SMAN 1 Selong, MA NW Pancor, SMA NW Pancor, dan MA Muallimin
NW Pancor. Perhitungannya menggunakan bantuan program ikrosoft Excel.
(Hasil perhitungan terlampir).
Tabel 03:
Ringkasan hasil perhitungan uji validitas butir instrumen kinerja guru
No.
Item r hitung r tabeI
Keterangan
1 0.592 0.361 Valid
2 0.477 0.361 Valid
3 0.395 0.361 Valid
4 0.477 0.361 Valid
5 0.395 0.361 Valid
6 0.586 0.361 Valid
7 0.638 0.361 Valid
8 0.321 0.361 Drop
9 0.701 0.361 Valid
10 0.653 0.361 Valid
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
11 0.731 0.361 Valid
12 0.592 0.361 Valid
13 0.477 0.361 Valid
14 0.428 0.361 Valid
15 0.586 0.361 Valid
16 0.638 0.361 Valid
17 0.701 0.361 Valid
18 0.330 0.361 Drop
19 0.731 0.361 Valid
20 0.701 0.361 Valid
21 0.757 0.361 Valid
22 0.731 0.361 Valid
23 0.477 0.361 Valid
24 0.343 0.361 Drop
25 0.701 0.361 Valid
26 0.757 0.361 Valid
27 0.731 0.361 Valid
28 0.592 0.361 Valid
29 0.315 0.361 Drop
30 0.395 0.361 Valid
31 0.184 0.361 Drop
32 0.638 0.361 Valid
33 0.701 0.361 Valid
34 0.757 0.361 Valid
35 0.731 0.361 Valid
36 0.701 0.361 Valid
37 0.356 0.361 Drop
38 0.731 0.361 Valid
39 0.731 0.361 Valid
40 0.757 0.361 Valid
41 0.731 0.361 Valid
42 0.701 0.361 Valid
43 0.757 0.361 Valid
44 0.731 0.361 Valid
45 0.586 0.361 Valid
46 0.731 0.361 Valid
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa item soal yang valid sebanyak 40 item
soal, yaitu : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23,
25, 26, 27, 28, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, dan 46.
Sedangkan item soal yang dinyatakan tidak valid (drop) sebanyak 6 item soal
yaitu butir nomor: 8, 18, 24, 29, 31, dan 37
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
c. Reliabilitas Butir Instrumen Kinerja Guru
Untuk mengetahui tingkat keajegan (reliabilitas) kuesioner kinerja guru
matematika dilakukan dengan membuang item yang tidak valid, selanjutnya
ditentukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach (Suharsimi, 1996:104)
sebagai berikut:
)

'
+

'

'
+
'


=
2
2 2
11 1 t
t i
SD
SD SD
k
r k
Keterangan:
k banyaknya butir tes
SDt
2 Varian skor total
SDi
2 Varian skor butir ke-i
Perhitungannya dengan menggunakan bantuan program ikrosoft Excel. (Hasil
perhitungan terlampir)
Tabel 04: Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Butir
Intrumen Kinerja Guru Matematika
:2lah
B:9ir
(k)
Varian To9al
( 2
t SD )
Varian B:9ir
( 2
i SD ) 2
i SD
40 565.77 0.67 35.11
0.81
1.17
0.81
1.17
0.70
1.58
0.82
0.83
0.81
0.67
0.81
1.32
0.70
1.58
0.82
0.81
0.82
0.71
0.81
0.81
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
0.82
0.71
0.81
0.67
1.17
1.58
0.82
0.71
0.81
0.82
0.81
0.81
0.71
0.81
0.82
0.71
0.81
0.70
0.81
Nilai yang diperoleh dari tabel di atas, dimasukkan ke dalam rumus Alpha
Cronbach :
)

'
+

'

'
+
'


=
2
2 2
11 1 t
t i
SD
SD SD
k
r k
0.96
565.77
565.77 35.11
40 1
40
11 =
'
+
'

'
+
'


r =
Dari hasil perhitungan di atas didapat r11 0,96 dengan menggunakan kriteria derajat
reliabilitas alat ukur yang digunakan yaitu: kriteria yang dibuat oleh J. GuilIord
(1973), sebagai berikut:
0,20 11 r A derafat reliabilita8 Sangat Rendah
0,20 0,40 11 A r A derafat reliabilita8 Rendah
0,40 0,60 11 A r A derafat reliabilita8 Sedang
0,60 0,80 11 A r A derafat reliabilita8 Tinggi
0,80 1,00 11 A r A derafat reliabilita8 Sangat Tinggi
Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa reliabilitas alat ukur yang digunakan tersebut
dikategorikan SANGAT TINGGI.

Anda mungkin juga menyukai