Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA

Kelompok 8
1.

: (200802005) (200802011) (200802018) (200802028) (200802047) (200802050) (200802055)

Analizza Ina Lea Carolina E. Erlyn Mbulu Enthry Diantoro Katarina Ayu.S Rica Rachel.N Soraya Eva Effridza Valliana Eka Poetri

2.
3. 4.

5.
6. 7.

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ANGKATAN 2008 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KATOLIK ST. VINCENTIUS A. PAULO SURABAYA 2011 1. Alasan mengapa keluarga menjadi sasaran? a. Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan keluarganya, bahwa peran dari keluarga sangat penting bagi setiap aspek perawatan kesehatan anggota keluarga secara individu, mulai dari strategistrategi hingga fase rehabilitasi. Mengkaji/menilai dan memberikan perawatan kesehatan merupakan hal yang penting dalam membantu setiap anggota kelompok untuk mencapai suatu keadaan sehat (wellness) hingga tingkat optimum. b. Melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada peningkatan perawatan diri (self-care), pendidikan kesehatan dan konseling keluarga serta upaya-upaya yang berarti yang dapat mengurangi risiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari lingkungan. Tujuannya adalah mengangkat derajat kesehatan keluarga secara menyeluruh, yang mana secara tidak langsung mengangkat derajat kesehatan dari setiap anggota keluarga. c. Mengingat keluarga merupakan sistem pendukung yang vital bagi individuindividu, sumber dari kebutuhan-kebutuhan ini perlu dinilai dan disatukan ke dalam perencanaan tindakan bagi individu-individu (Friedman, 1998). d. Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan keluarganya, bahwa peran dari keluarga sangat penting bagi setiap aspek perawatan kesehatan anggota keluarga secara individu, mulai dari strategistrategi hingga fase rehabilitasi. Mengkaji/menilai dan memberikan perawatan kesehatan merupakan hal yang penting dalam membantu setiap anggota kelompok untuk mencapai suatu keadaan sehat (wellness) hingga tingkat optimum. e. Melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada peningkatan perawatan diri (self-care), pendidikan kesehatan dan konseling keluarga serta upaya-upaya yang berarti yang dapat mengurangi risiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari lingkungan. Tujuannya adalah mengangkat derajat

kesehatan keluarga secara menyeluruh, yang mana secara tidak langsung mengangkat derajat kesehatan dari setiap anggota keluarga. f. Mengingat keluarga merupakan sistem pendukung yang vital bagi individuindividu, sumber dari kebutuhan-kebutuhan ini perlu dinilai dan disatukan ke dalam perencanaan tindakan bagi individu-individu (Friedman, 1998).
2. Berikan gambaran interaksi antara keluarga dan masyarakat (pengaruh keluarga

terhadap masyarakat, dan pengaruh masyarakat terhadap keluarga)! Keluarga sebagai unit dasar dalam masyarakat membentuk dan dibentuk oleh kekuatan-kekuatan eksternal sehingga pengaruh masyarakat terhadap keluarga sangat besar daripada pengaruh keluarga terhadap masyarakat. Akan tetapi keluarga tidak harus dianggap pasif tetapi merupakan agen reaksioner dalam proses perubahan sosial. Walaupun pengaruh keluarga terhadap masyarakat tidak terlalu besar namun keluarga masih mampu memberikan tekanan pada masyarakat agar berubah , dan sebaliknya masyarakat dengan keyakinannya, nilai-nilainya dan kebiasan-kebiasaanya masuk dalam setiap segi kehidupan. 3. Peran dan fungsi keluarga a. Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut : Peran formal :
i. Peran ayah : ayah sebagai suami, berperan sebagai pencari nafkah,

pendidik, pelindung dan memberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosial serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. ii. Peran ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pembimbing anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. iii. Peran anak : anak-anak melaksanakan peran psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual. Peran informal : a. Peran adaptif 1. Pendorong.

Pendorong memiliki arti bahwa dalam keluraga terjadi kegitan mendorong,memuji,setuju dengan dan menerima kontribusi dari orang lain. Akibatnya ia dapat merangkul orang lain dan membuat mereka merasa bahwa pemikiran mereka penting dan bernilai untuk didengarkan.

2. Pengharmonis. Pengharmonis,yaitu berperan mengenai perbedaan yang terdapat diantara para anggota,penghibur dan menyatukan kembali perbedaan pendapat. 3. Inisiator-kontributor. Mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru atau cara-cara mengingat masalah-masalash atau tujuan-tujuan kelompok. 4. Pendamai. Pendamai berarti jika terjadi konflik dalam keluarga maka konflik dapat diselesaikan dengan jalan musyawarah atau damai. 5. Mencari nafkah. Mencari nafkah yaitu peran yang dijalankan oleh orangtua dalam memenuhi kebutuhan,baik material maupun non material anggota keluarganya. 6. Perawatan keluarga. Perawatan keluarga yaitu peran yang dijalankan terkait merawat anggota keluarga jika ada yang sakit. 7. Penghubung keluarga Perantara keluarga adalah penghubung. Biasanya ibu mengirim dan memonitor komunikasi dalam keluarga. 8. Pionir keluarga,yaitu membawa keluarga pindah kesuattu wilayah asing dan mendapatkan pengalaman baru. 9. Sahabat. Penghibur, dan koordinator. Koordinator keluarga berarti mengorganisasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan keluarga yang berfungsi mengangkat keakraban dan memerangi kepedihan. 10. Pengikut Seorang pengikut terus mengikuti gerakan dari kelompok, menerima ide-ide dari orang lain secara pasif, tampil sebagai pendengar dalam diskusi kelompok.
11. Saksi.

Saksi sama dengan pengikut, kecuali dalam beberapa hal saksi lebih pasif. Saksi hanya mengamati dan tidak melibatkan dirinya. b. Peran yang merusak / maladaptive

1.

Penghalang

Penghalang cenderung negatif terhadap semua ide yang ditolak tanpa alasan. 2. Dominator memanipulasi anggota kelompok tertentu dan Dominator cenderung memaksakan kekuasaan atau superioritas dengan membanggakan kekuasaannya serta bertindak seakan-akan ia mengetahui segalanya dan tampil sempurna. 3. Penyalah Peran ini sama seperti penghalang dan dominator. Penyalah adalah seorang yang suka mencari tahu kesalahan, dictator, dan seorang bos yang mengetahui semuanya. 4. Pencari pengakuan Pencari pengakuan berupaya mencari cara apa saja yang tepat untuk menarik perhatian pada dirinya sendiri, perbuatannya prestasi dan masalah-masalahnya. 5. Martir Martir tidak menginginkan apa saja untuk dirinya, ia hanya berkorban untuk anggota keluarganya 6. Keras hati Orang yang memainkan peran ini mengumbar secara terus- menerus dan aktif tentang semua hal yang benar. Satir (1975) menamakan peran informal ini super reasonable. 7. Kambing hitam keluarga Kambing hitam keluarga adalah masalah anggota keluarga yang telah diidentifikasi dalam keluarga. Sebagai korban atau tempat pelampiasan ketegangan dan rasa bermusuhan, baik secara jelas maupun tidak. 8. Distraktor dan orang yang tidak relevan Distraktor bersifat tidak relevan, dengan menunjukkan perilaku yang menarik perhatian, ia membantu keluarga menghindari atau melupakan persoalan yang menyedihkan dan sulit. b. Fungsi keluarga

Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut : 1. Fungsi biologis a.Untuk meneruskan keturunan b. d. Memelihara dan membesarkan anak Memelihara dan merawat anggota keluarga c.Memenuhi kebutuhan gizi keluarga 2. Fungsi psikologis a.Memberikan kasih sayang dan rasa aman b.
c.

Memberikan perhatian diantara anggota kelarga Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga Memberikan identitas keluarga Membina sosialisasi pada anak Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga Mencari Pengaturan sumber-sumber penggunaan penghasilan penghasilan untuk memenuhi untuk

d. a. b. c. a. b. c.

3. Fungsi sosial

perkembangan anak 4. Fungsi ekonomi kebutuhan keluarga kelompok memenuhi kebutuhan keluarga Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
5. Fungsi pendidikan

a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki. b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa c. Mendidik anak sesuai denga tingkat-tingkat perkembangannya 6. Fungsi perawatan a. Mengenal masalah kesehatan keluarga

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak berarti dan karena kesehatanlah seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan sehat dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung akan menjadi perhatian dari orang tua atau pengambil keputusan dalam keluarga (Suprajitno, 2004). Mengenal menurut Notoadmojo (2003) diartikan sebagai pengingat sesuatu yang sudah dipelajari atau diketahui sebelumnya. Sesuatu tersebut adalah sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Dalam mengenal masalah kesehatan keluarga haruslah mampu mengetahui tentang sakit yang dialami pasien. Contoh : ketika anak menunjukkan gejala Demam, ibu maupun anggota keluarga dapat mengenal gejala-gejala tersebut, yaitu dengan adanya peningkatan suhu tubuh. b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga

Peran ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai keputusan untuk memutuskan tindakan yang tepat (Suprajitno, 2004). Friedman, 1998 menyatakan kontak keluarga dengan sistem akan melibatkan lembaga kesehatan. Contoh : saat ibu atau anggota keluarga menyadari bahwa anak mengalami demam, ibu maupun anggota keluarga dapat memutuskan tindakan pertolongan pertama yang harus dilakukan untuk megatasi demam pada anak ( misalnya kompres dan memberikan obat penurun panas )

c.

Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

Seringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat, tetapi jika keluarga masih merasa mengalami keterbatasan maka anggota

keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau dirumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama. Contoh : ketika anak telah dikompres dan diberikan obat penurun panas namun suhu tubuh belum kembali normal, maka ibu atau anggota keluarga yang lain dapat membawa anak ke pelayanan kesehatan untuk mendapat pelayanan yang lebih maksimal agar terhindar dari masalah yang lebih parah.

d.

Memodifikasi lingkungan keluarga

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan dalam arti mampu mengatur agar lingkungan sekitar tempat tinggal terhindar dari faktorfaktor yang dapat mendukung timbulnya masalah kesehatan sehingga dapa menunjang derajat kesehatan bagi anggota keluarga. contoh : melihat anak yang demam dan tidak kunjung sembuh ibu maupun anggota keluarga mampu melihat faktor penyabab yang mugkin ditimbulkan oleh lingkungan sekitar tempat tinggal, misalnya, ibu mulai berpendapat bahwa demam anak mengarah pada penyakit DBD sehingga yang perlu diperhatikan di sekitar tempat tinggal adalah menerapkan tindakan 3M.

e.

Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitar keluarga

Apabila mengalami gangguan atau masalah yang berkaitan dengan kesehatan keluarga atau anggota keluarga harus dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada disekitarnya. Keluarga dapat berkonsultasi atau meminta bantuan tenaga keperawatan untuk memecahkan masalah yang dialami anggota keluarganya, sehingga keluarga dapat bebas dari segala macam penyakit.

Contoh : ibu berkonsultasi ke pelayanan kesehatan (puskesmas atau posyandu) mengenai perawatan yang lebih intensif untuk mengatasi masalah kesehatan anak. 7. Fungsi perasaan Menjaga secara instuitif, merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesame anggota keluarga sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga 8. Fungsi perlindungan Melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman. 9. Fungsi religius Memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan kepala keluarga untuk menenangkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah didunia ini. 10. Fungsi rekreatif Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi tidak selalu harus pergi ketempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat mencapai keseimbangan kepribadian masing-masing anggotanya. Rekreasi dapat dilakukan dirumah dengan cara nonton televisi bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing dan sebagainya. Dari berbagai fungsi diatas, ada 3 fungsi pokok keluarga tehadap anggota keluarganya, adalah : 1. Asih, adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
2.

Asuh, adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anakanak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

3. Asah, adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktik.Alih Bahasa, Achir Yani S. Hamid. Jakarta : EGC

Mubarak, Wahit Iqbal. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi Buku 2. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai