PengertianFaringitis (dalam bahasa Latin; pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang menyerangtenggorok atau faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok.(Wikipedia.com) 2. EpidemiologiFaringitis terjadi pada semua umur dan tidak dipengaruhi jenis kelamin, tetapi frekuensi yangpaling tinggi terjadi pada anak-anak. Faringitis akut jarang ditemukan pada usia di bawah 1tahun. Insidensinya meningkat dan mencapai puncaknya pada usia 4-7 tahun, tetapi tetapberlanjut sepanjang akhir masa anak-anak dan kehidupan dewasa. Kematian yang diakibatkanfaringitis jarang terjadi,tetapi dapat terjadi sebagai hasil dari komplikasi penyakit ini. 3. EtiologiFaringitis bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri. Kebanyakan disebabkan oleh virus,termasuk virus penyebab common cold, flu, adenovirus, mononukleosis atau HIV. Bakteri yangmenyebabkan faringitis adalah streptokokus grup A, korinebakterium, arkanobakterium,Neisseria gonorrhoeae atau Chlamydia pneumoniae. 4. PatofisiologiPenularan terjadi melalui droplet. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel kemudian bila epitelterkikis maka jaringan limfoid superficial bereaksi terjadi pembendungan radang denganinfiltrasi leukosit polimorfonuklear. Pada stadium awal terdapat hiperemi, kemudian oedem dansekresi yang meningkat. Eksudat mula-mula serosa tapi menjadi menebal dan cenderung menjadikering dan dapat melekat pada dinding faring. Dengan hiperemi, pembuluh darah dinding faringmenjadi lebar. Bentuk sumbatan yang berwarna kuning, putih, atau abu-abu terdapat pada folikelatau jaringan limfoid. Tampak bahwa folikel limfoid dan bercak-bercak pada dinding faringposterior atau terletak lebih ke lateral menjadi meradang dan membengkak sehingaa timbulradang pada tenggorok atau faringitis. 5. KlasifikasiBerdasarkan lama berlangsungnya i Faringitis akut, adalah radang tenggorok yang disebabkan oleh virus dan bakteri yaitustreptokokus grup A dengan tanda dan gejala mukosa dan tonsil yang masih berwarna merah,malaise, nyeri tenggorok dan kadang disertai demam dan batuk.Faringitis ini terjadinya masihbaru,belum berlangsung lama.
Faringitis kronis, radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, biasanyatidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorok.Faringitiskronis umumnya terjadi pada individu dewasa yang bekerja atau tinggal dalam lingkunganberdebu,menggunakan suara berlebihan, menderita batu kronik, dan kebiasan menkonsumsialcohol dan tembakau.Faringitis kronik dibagi menjadi 3, yaitu: Faringitis hipertrofi,ditandai dengan penebalan umum dan kongesti membrane mukosa Faringitis atrofi kemungkinan merupakan tahap lanjut dari jenis pertama (membrane tipis,keputihan,licin dan pada waktunya berkerut) Faringitis granular kronik terjadi pembengkakan folikel limfe pada dinding faringBerdasarkan agen penyebab i
Faringitis Virus Faringitis BakteriBiasanya tidak ditemukan nanah di tenggorokan Sering ditemukan nanah di tenggorokanDemam ringan atau tanpa demam Demam ringan sampai sedangJumlah sel darah putih normal atau agak meningkat Jumlah sel darah putih meningkat ringansampai sedangKelenjar getah bening normal atau sedikit membesar Pembengkakan ringan sampai sedang padakelenjar getah beningTes apus tenggorokan memberikan hasil negatif Tes apus tenggorokan memberikan hasil positif untuk strep throatPada biakan di laboratorium tidak tumbuh bakteri Bakteri tumbuh pada biakan di laboratorium6. Gejala KlinisPenyakit ini cenderung akut dengan disertai demam yang tinggi, sakit kepala, rasa nyeri di perutdan muntah-muntah. Tenggorokan terasa nyeri, amandel menjadi berwarna merah danmembengkak. Pada anak yang sudah lebih besar, akan terlihat adanya lapisan seperti krim di atasamandel (eksudat) yang tidak mengeluarkan darah bila disentuh. Kelenjar getah bening di leher sering membengkak dan terasa nyeri bila ditekan. Berbeda dengan faringitis virus, penderitafaringitis streptokokus tidak mengalami rhinitis, suara serak atau batuk. 7. Pemeriksaan Fisik Inspeksi : kemerahan pada faring,adanya pembengkakan di daerah leher Palpasi : adanya kenaikan suhu pada bagian leher, adanya nyeri tekanTTV : suhu tubuh mengalami kenaikan, nadi meningkat, dan napasnya cepat 8. Pemeriksaan diagnosticKultur dan uji resistensi 9. Diagnosis Pemeriksaan serologic Pemeriksaan sputum untuk mengetahui basil tahan asam Fotothorak untuk melihat adanya tuberkolusis paru Biopsi jaringan untuk mengetahui proses keganasan serta mencari basil tahan asam di jaringan 10. Tindakan penanganan Untuk faringitis virus penanganan dilakukan dengan memberikan aspirin atau asetaminofencairan dan istirahat baring. Komplikasi seperti sinusitis atau pneumonia biasanya disebabkan oleh bakteri karena adanya nekrosis epitel yang disebabkan oleh virus sehingga untuk mengatsikomplikasi ini dicadangkan untuk menggunakan antibiotika. Untuk faringitis bakteri paling baik diobati dengan pemberian penisilin G sebanyak 200.000-250.000 unit, 3-4 kali sehari selama 10 hari. Pemberian obat ini biasanya akan menghasilkanrespon klinis yang cepat dengan terjadinya suhu badan dalam waktu 24 jam. Erritromisin atauklindamisin merupakan obat alin dengan hasil memuaskan jika penderita alergi terhadappenisilin. Jika penderita menderita nyeri tenggorokan yang sangat hebat, selain terapi obat,pemberian kompres panas atau dingin pada leher dapat membantu meringankan nyeri.Berkumur-kumur dengan larutan garam hangat dapat pula meringankan gejala nyeri tenggorokandan hal ini dapat disarankan pada anak-anak yang lebih besar untuk dapat bekerja sama. 11. KomplikasiPenyakit ini, jika dibiarkan sampai menjadi berat, dapat menimbulkan radang ginjal(glomerulonefritis akut), demam rematik akut, otitis media (radang telinga bagian tengah),sinusitis, abses peritonsila dan abses retropharynx (radang di sekitar amandel atau bagianbelakang tenggorokan yang dapat menimbulkan nanah).
Pengertian Faringitis (dalam bahasa latin; pharyngitis), adalah sebuah penyakit yang menyerang tenggorokan atau faring. Kadangkala juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, disebabkan daya tahan yang lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan
makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong. Tanda & Gejala Gejala radang tenggorokan seringkali merupakan pratanda penyakit flu atau pilek.. Jika sakit di bagian tenggorokan, batuk, susah bernapas, dan kadang disertai demam, pastilah kita menyebutnya radang tenggorokan. Padahal, dengan keluhan tersebut, ada 3 bagian atau organ sekitar tenggorokan yang harus diwaspadai.
tenggorokan (faring) adenoid yang berada di belakang hidung, dan sepasang amandel di kiri dan kanan tenggorokan (tonsil palatina).
Etiologi Ada tiga penyebab radang tenggorokan yang gejalanya dapat berupa rasa sakit di bagian tersebut, susah menelan, susah bernapas, batuk, dan demam. Ada kalanya terjadi pembengkakan di leher. Penyebabnya adalah infeksi, iritasi atau alergi. Sekitar 90% dari kasus radang tenggorokan yang disertai hidung berair, demam, dan nyeri telinga disebabkan oleh virus. Bakteri menjadi penyebab dari 10% kasus sisanya. Pada 10% kasus sisanya bakteri penyebab radang tenggorokan tersering adalah Streptokokus. Gejala infeksi bakteri ini adalah tenggorokan yang berwarna merah daging dan tonsil yang mengeluarkan cairan. Untuk mendiagnosis bakteri ini sebagai penyebab secara past! adalah dengan melakukan usap tenggorok untuk kemudian dikultur serta dilakukan pemeriksaan darah. Infeksi Infeksi yang menyebabkan radang tenggorokan bisa bersumber dari 3 hal, yakni kesehatan mulut dan gigi, amandel sebagai sumber infeksi, dan sinusitis. Kurang menjaga kebersihan bagian mulut, khususnya gigi, dapat menyebabkan radang tenggorokan. Gigi yang busuk atau berlubang menjadi tempat berkumpulnya kuman. Kuman inilah yang kemudian masuk ke dalam tenggorokan dan menyebabkan infeksi. Untuk mencegahnya, harus rajin menjaga kebersihan mulut dan gigi. Kalau ada gigi yang busuk atau berlubang, harus langsung ditangani. Misalnya, ditambal atau dicabut. Infeksi pada amandel juga dapat menyebabkan terjadinya radang tenggorokan. Amandel sebenarnya sangat berfungsi pada anak usia 4 10 tahun karena ia merupakan bagian dari pertahanan tubuh. Terutama pernapasan bagian atas. Amandel yang sudah tidak berfungsi lagi akan menjadi tempat berkumpulnya kuman sehingga menyebabkan infeksi pada tenggorokan. Sumber ketiga penyebab infeksi tenggorokan adalah sinusitis. Setiap orang punya beberapa pasang organ yang disebut sinus paranasal, ada di pipi, di dekat mata, di dahi, dan di dekat otak. Jika organ ini meradang, itu yang disebut sinusitis. Pada orang dengan sinusitis kronis, lendir akan terus-menerus mengalir di belakang tenggorokan dan hidung. Hal ini menimbulkan iritasi ke tenggorokan dan menyebabkan radang.
Iritasi Iritasi juga bisa menjadi biang keladi radang tenggorokan. Hal ini disebabkan makanan yang masuk, yaitu makanan yang terlalu pedas, terlalu asam, terlalu panas atau dingin, dan makanan-makanan yang terlalu bergetah. Makanan bergetah, contohnya buah-buahan. Jadi, tidak semua buah-buahan aman, khususnya pada mereka yang punya alergi, karena justru dapat membuat iritasi pada tenggorokan. Untuk mencegahnya, sebaiknya tidak makan buah-buahan dalam jumlah terlalu banyak. Iritasi juga sering terjadi pada mereka yang bekerja di lingkungan pabrik. Instalasi zat kimia yang dihirup bisa menyebabkan iritasi dan radang pada tenggorokan. Oleh sebab itu, penting sekali memakai masker. Alergi Sementara alergi merupakan reaksi hipersensitif bagi orang yang memilikinya. Alergi dapat disebabkan bermacam hal, seperti makanan dan minuman, obat-obatan tertentu, cuaca, dan debu. Zat yang menyebabkan alergi disebut alergen. Jika alergen masuk ke dalam tubuh penderita alergi, tubuh pun akan mengeluarkan zat-zat yang menyebabkan alergi. Akibatnya, timbul reaksi-reaksi tertentu, seperti gatal-gatal atau batuk-batuk. Alergi terhadap suatu makanan dapat menyebabkan reaksi sakit pada tenggorokan. Selain itu, radang tenggorokan sering dialami mereka yang alergi terhadap jenis buah-buahan tertentu dan olahannya, semisal jus. Hati-hati, tidak semua jus aman bagi orang-orang yang mengalami radang tenggorokan berulang karena alergi. Sering batuk dan sakit tenggorokan. Paling sering justru pada jus tomat. Minyak goreng bekas juga sering menjadi penyebab alergi dan mengakibatkan radang tenggorokan. Orang yang alergi terhadap minyak goreng bekas harus selalu mengganti minyak setiap kali akan menggoreng. Pencegahan, Perawatan dan Pengobatan
Obat antibiotik, seperti Penicillin, atau dapat digantikan dengan erythromycin, tetrasiklin, cephalosporin selama 10 hari walaupun sign and symptoms telah berkurang 5-7 hari. Obat anti piuretik and analgesik, seperti Aspirin atau acetaminophen dan codein sulfate. Patient with dry thorat and distress cough, pemberian antittusive and inhalation. Oral hygiene, mouth care, and liquid intake 2500 mL/day untuk memberikan rasa segar, mencegah kekeringan dan pecah-pecah pada bibir klien. Bila ada peradangan, intake cairan tambahan via infus dalam 24-72 jam. Anjurkan pasien untuk istirahat yang cukup, intake cairan seimbang (terutama bila demam), diit soft or liquid bila terjadi sulit menelan.
Karena hampir seluruh kasus disebabkan oleh virus, maka antibiotik biasanya tidak diperlukan. Infeksi oleh virus (misalnya: batuk-pilek, radang tenggorokan) sama sekali tidak bisa disembuhkan dengan antibiotik. Infeksi virus akan sembuh dengan sendirinya, tubuh akan melawan dengan sistem kekebalan tubuh. Penggunaan antibiotik yang berlebihan justru akan merugikan karena akan membuat menjadi resisten dan antibiotik menjadi tidak mempan untuk melawan infeksi saat dibutuhkan, terutama pada anak-anak. Jadi, mari kita simpan antibiotik ini untuk perang yang lebih hebat bila diperlukan. Save the best for last, istilahnya.Hanya untuk kasus yang disebabkan bakteri saja antibiotik diperlukan. Radang tenggorokan karena infeksi harus ditangani dengan menyembuhkan sumbernya. Kalau infeksinya karena gigi, ya, giginya yang ditangani. Demikian juga amandel dan sinusitis. Jika radang tenggorokannya diobati, namun gigi, amandel, atau sinusitis sebagai sumber infeksi tidak ditangani, ya, percuma. Radang tenggorokannya akan kembali lagi, berulang terus. Selain kuman, radang tenggorokan juga dapat terjadi karena virus, yaitu saat pilek dan flu. Namun, radang tenggorokan akibat pilek dan flu akan hilang dengan sendirinya, seiring sembuhnya penyakit tersebut. Flu ringan dapat berlomba dengan daya tahan tubuh. Artinya, kalau daya tahan tubuh bagus, dia akan membuat pagar sendiri sehingga tidak selalu perlu antibiotik. Tapi, kalau lebih dari seminggu radang tenggorokan yang menyertai flu tidak hilang, apalagi jika ditambah suara serak, bisa dikategorikan serius. Radang bisa turun ke pita suara, Radang tenggorokan karena kuman dapat menular melalui ludah, sedangkan yang disebabkan virus lewat udara. Jadi, hati-hati dan perhatikan sekitar kita apakah ada yang sedang mengalami radang tenggorokan. Alergi tidak dapat diobati karena sudah merupakan bawaan dari lahir. Cara yang paling baik untuk menghindari reaksi alergi adalah dengan menghindari penyebabnya dan meningkatkan atau menjaga daya tahan tubuh. Semakin bagus daya tahan tubuh, semakin rendah kadar kepekaan yang menyebabkan reaksi alergi.
Pada Anak-anak
Bila anak menjadi gelisah, rewel, sulit tidur, lemah, atau lesu karena gejala radang tenggorokan ini, kita dapat membantu meredakan gejalanya. Tidak harus selalu dengan obat, mungkin dengan tindakan yang mudah dan sederhana bisa membantu menenangkan anak
Nyeri menelan: banyak minum air hangat, obat kumur, lozenges, parasetamol untuk meredakan nyeri. Demam : banyak minum, parasetamol, kompres hangat atau seka tubuh dengan air hangat. Hidung tersumbat dan berair (meler): banyak minum hangat, anak diuap dengan baskom air hangat, tetes hidung NaCI.
Dalam beberapa kasus, radang tenggorokan karena virus baru sembuh setelah 2 minggu. Yang diperlukan adalah kesabaran dan pengawasan orang tua terhadap gejala anak. Bawalah anak ke dokter bila gejala terlihat makin berat; anak tampak sulit bernapas, kebiruan pada bibir dan/atau kuku, anak tampak gelisah atau justru sangat mengantuk, atau anak batuk/demam berkepanjangan.
Sumber:
1. Medical Surgical Nursing, Donana 1995 2. Medical Surgical Nursing, Brunner & Suddaeth 1996 3. Medical Surgical Nursing, Smeltzer & Bare, 1995 4. Medical Surgical Nursing, Reeves Rouslock Hart, 2001
Tinggalkan
Faringitis (bahasa Latin: pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau hulu kerongkongan (pharynx). Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, disebabkan daya tahan yang lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong. Gejala radang tenggorokan seringkali merupakan pratanda penyakit flu atau pilek. Terdapat dua jenis radang tenggorok yaitu akut dan kronis:
Faringitis akut, radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri tenggorok dan kadang disertai demam dan batuk. Faringitis kronis, radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, biasanya tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorok. Artikel bertopik kedokteran atau medis ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia denganmengembangkannya.
Faringitis
Faringitis (bahasa Latin: pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau hulu kerongkongan (pharynx).
tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokan. Penyebab Radang Tenggorokan 1. Virus, sekitar 80 persen sakit tenggorokan disebabkan oleh virus yang dapat menyebabkan demam 2. Batuk dan pilek atau lendir (ingus) dapat membuat tenggorokan teriritasi. 3. Virus coxsackie (hand, foot and mouth disease). 4. Alergi juga dapat menyebabkan iritasi tenggorokan ringan yang bersifat kronis (menetap). 5. Bakteri streptokokus. Dapat diketahui dengan kultur tenggorok. Tes ini umumnya dilakukan di laboratorium menggunakan hasil usap tenggorok pasien. Dan, adanya gejala klasik dari kuman streptokokus seperti nyeri hebat saat menelan, terlihat bintik-bintik putih, muntah-muntah, bernanah pada kelenjar amandelnya, disertai pembesaran kelenjar amandel. 6. 7. Difteri Merokok.
Gejala Radang Tenggorokan Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri tenggorokan dan nyeri menelan. Selaput lendir yang melapisi tenggorokkan yang mengalami peradangan berat atau ringan akan tertutup selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah. Gejala Lain 1. Demam 2. 3. Pembesaran kelenjar getah bening di leher Peningkatan jumlah sel darah putih.
4. Gejala tersebut bisa ditemukan pada infeksi karena virus maupun bakteri, tetapi lebih merupakan gejala khas untuk infeksi karena bakteri. Mengidentifikasi Penyebab Radang Tenggorokan
Pada kasus ringan karena infeksi virus tidak harus ke dokter karena cukup diberi obat penghilang rasa sakit atau demam. Pada kasus tertentu yang bukan disebabkan karena virus mungkin perlu dilakukan pemeriksaan dokter. Sebelum memberi pengobatan, sangat penting bagi para dokter untuk mencari penyebab radang tenggorokan guna menegakkan diagnosa yang benar dengan tujuan mencegah pemberian antibiotik yang tidak tepat bagi sebagian besar penderita radang tenggorokan karena dapat menimbulkan organisme yang resisten terhadap antibiotik. Infeksi Tenggorokan Tidak Harus Terapi Antibiotika Untuk infeksi tenggorokan adanya demam tinggi, ingus atau lendir yang berwarna hijau atau kuning merupakan gejala dari perjalanan infeksi virus, sebagian besar dokter seringkali memberikan terapi antibiotika. Padahal kondisi tersebut bukan merupakan indikasi pemberian antibiotika. Kecuali kasus dengan demam tinggi, pada saat hari ke 3-5 bisa dipertimbangkan pemberian antibiotika. Sebelum melakukan pengobatan atau meresepkan obat, sangat penting kita mengetahui penyebab radang tenggorokan guna mencegah pemberian antibiotik yang tidak tepat, yang seringkali terjadi pada kasus radang tenggorokan karena dapat menimbulkan kuman yang resisten terhadap antibiotik. Untuk mengetahui penyebab radang tenggorokan harus dilakukan pemeriksaan cermat pada tenggorokan dan kelenjar getah bening di leher. Selanjutnya, dengan test usap tenggorok untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri. Pemeriksaan lab ini perlu dilakukan jika ada dugaan diagnosis radang tenggorokan yang disebabkan bakteri streptokokus berdasarkan temuan klinis dan epidemiologis, dan pasien belum mengkonsumsi antibiotik. Selain itu, juga perlu dilakukan pemeriksaan sensitivitas terhadap antibiotik pada pasien yang alergi terhadap penisilin karena adanya bakteri streptokokus yang resisten terhadap erytromisin. Jangan sampai si penderita meminum obat antibiotik sebelum dia mengetahui
seberapa imun tubuhnya dan juga harus memeriksakan radang tenggorokan yang dideritanya ke dokter untuk mengetahui berat-ringannya penyakit. Bila radang tenggorokan disebabkan oleh alergi, si penderita sebaiknya selalu menjaga tubuh tetap prima jangan asal minum-minuman dan makan-makanan yang membuat tenggorokan sakit. Sebagian besar kasus, keluhan ini akan mereda dengan sendirinya. Untuk membantu meringankan rasa sakit, dokter biasanya memberikan obat yang bersifat pain reliever. Misalnya asetaminofen (parasetamol) atau ibuprofen yang dapat membantu mengatasi rasa sakit dan demam. Berkumur dengan air garam hangat juga bisa membantu. Bisa juga dengan obat kumur anestetik atau anesthetic throat gargle. FDA (Food and Drug Administration) atau lembaga pengawasan makanan & obat AS memberikan catatan, bahwa obat kumur Chlorhexidine Gluconate (CG) hasil uji klinis memiliki aktivitas antimikrobial untuk pembilasan oral atau mulut. Hasilnya, dari sampel microbial plaque yang diteliti, telah memperlihatkan pengurangan jumlah bakteri secara umum, baik aerob maupun anaerob yang berkisar 54-97 persen selama penggunaan CG. Selain itu, penggunaan CG sebagai pembilas oral selama 6 bulan tidak menunjukan adanya perubahan yang nyata di dalam resistensi bakteri, pertumbuhan berlebihan dari organisme berpotensi opurtunis atau lain perubahan di dalam ekosistem microbial oral. Dan, tiga bulan pasca penggunaan CG dihentikan. Banyak bakteri di dalam plaque yang kembali ke tingkat base line,--bakteri plaque tidak resistens. Oleh karena itu, CG bisa dipergunakan sebagai alternatif meredakan radang tenggorokan maupun sariawan. Komplikasi Jangan Diremehkan. Nyeri tenggorokan kerapkali diabaikan, karena pada umumnya ringan. Padahal pada sebagian kasus, sekitar 10-20 persen jika dibiarkan berlarut-larut, radang ini bisa memicu munculnya penyakit lain. Hampir semua orang pernah mengalami nyeri tenggorokan. Namun, tidak banyak yang memeriksakan ke dokter sebelum nyeri tenggorokannya menjadi parah. Bahkan, biasanya penderita baru pergi ke dokter saat radang parah atau nyaris tidak sanggup lagi menelan makanan.
Radang tenggorokan sebenarnya bukanlah nama penyakit, tetapi hanya gejala dari berbagai penyakit yang muncul. Dalam terminologi kesehatan, radang tenggorokan biasa disebut dengan sore throat atau Pharyngitis. Keluhan yang muncul bervariasi, dari sekadar rasa gatal di tenggorokan sampai nyeri berat sehingga menelan ludah pun terasa menyakitkan. Tidak sampai di situ saja, stres dan kerja berlebihan dapat memperlemah sistem pertahanan tubuh dan memicu infeksi tenggorokan. Penyebab radang tenggorokan ada bermacammacam antara lain infeksi virus, infeksi bakteri, alergi dan iritasi. Pharyngitis karena virus dan bakteri dapat ditularkan melalui ludah, yang menyebar saat batuk (drooplet infection) atau melalui tangan atau barang pribadi penderita yang terkontaminasi. Rata-rata masa inkubasi radang tenggorok antara 2-5 hari. Namun bila disebabkan virus, masa inkubasinya berkisar antara 3 hari hingga 2 minggu. Infeksi yang disebabkan virus influenza bersifat menular dan sangat mudah tersebar. Pada kondisi ini, peradangan berlangsung sekitar tiga sampai sepuluh hari. Umumnya, peradangan terasa lebih berat pada pagi hari dan akan membaik seiring berjalannya hari. Biasanya disertai rasa lemas, menurunnya nafsu makan, demam, dan batuk. Sakit tenggorokan juga ditemukan pada infeksi virus lainnya seperti bisul dan campak. Tubuh memerlukan satu minggu untuk membangun antibodi untuk menghancurkan virus-virus tersebut. Infeksi Mononucleosis, atau yang umumnya disebut Mono disebabkan Virus Epstein Barr, dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh.Virus ini memengaruhi sistem limpa sehingga menyebabkan pembesaran pada amandel dan muncul bercak putih pada permukaannya. Selain itu, juga terjadi pembengkakan pada pembuluh di leher. Infeksi seperti ini biasanya menimbulkan sakit tenggorokan yang parah, sehingga membuat si penderita kesulitan bernapas. Virus ini juga menyebabkan kelelahan luar biasa yang dapat berlangsung lebih dari enam minggu. Terkadang virus ini juga menyerang hati dan menyebabkan sakit kuning. Walaupun Mono diberi nama panggilan Kissing Disease, ia tidak hanya bisa ditularkan melalui ludah. Penularan juga dapat terjadi dari mulut ke tangan, kemudian dari tangan ke mulut atau dari penggunaan handuk atau alat-alat makan bersama.
Untuk bakteri, yang paling umum dan paling serius dalam hal komplikasi adalah grup A betahemolitis streptococcus. Bakteri ini menyebabkan penyakit strep throat dan diasosiasikan dengan kerusakan klep di jantung (demam rematik) dan ginjal (nephritis), tonsillitis, radang paru, sinusitis, dan infeksi telinga. Penyebab sakit tenggorokan yang lain adalah laryngo-pharyngeal reflux (LPR). Pada penderita alergi biasanya mengalami sakit di tenggorokan pada pagi hari saat asam lambung naik ke atas dan masuk bagian belakang tenggorokan. Pada tenggorokan terasa ada benjolan dan berasa asam. Penderita sering mengeluarkan dahak untuk membersihkan tenggorokan. Oleh karena itu, alangkah bijaknya jika pasien maupun dokter, untuk tidak mengabaikan atau membiarkan nyeri radang tenggorokan menjadi parah hingga menyebabkan komplikasi.
FARINGITIS KRONIK
1. Sebagai kelainan tersendiri di faring 2. Sebagai kelanjutan infeksi saluran nafas atas lainnya
Etiologi :
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Rhinitis atau sinusitis Mouth breathing : kelainan nasofaring atau kelainan hidung Kelainan mulut : Kelainan gigi (caries/radix), tonsillitis kronis Kelainan paru-paru : Bronchitis kronis, bronchiectasis Akibat makanan yang merangsang (pedas, alcohol) atau tersedak makanan Penyakit lain : nefritis, uremia, kelainan jantung (menurunkan daya tahan tubuh) 7. Udara yang penuh debu atau merangsang : Asap rokok, daerah industri
Faktor predisposisi Faringitis Kronis. 1. Rinitis kronis 2. Sinusitis. 3. Merokok. 4. Minum alkohol.
5. debu. 6. Pasien yang biasa bernafas melalui mulut karena hidungnya tersumbat.
Gejala klinik :
A. Gejala subjektif : Timbul rasa sakit ditenggorokan jika terdapat hal-hal yang merangsang (makanan pedas, asap dll.). Terasa gatal ditenggorokan. Batuk iritatif. Batuk yang berdahak. Kadang-kadang suara serak.
B. Gejala objektif : 1. Faringitis kronik catarhalis (sebagai stadium dini) : Pembuluh darah di dinding faring mengalami kongesti
Mukosa menghasilkan secret lebih banyak dari biasanya, secret mucus menetap beberapa lama menjadi faringitis kronik hipertrofikan. 1. 1. Faringitis kronik hipertrofikan : Mukosa hipertrofi, uvula panjang dan edema lebih pendek Pembuluh darah menebal
Jaringan limfoid hipertrofi (granulasi) ada yang bersatu sehingga nampak sebagai penebalan mukosa yang nyata sekali, secret berkurang dan kental Terdapat dua bentuk faringitis kronis yaitu :
Faktor predisposisi : Rinitis kronis dan sinusitis Inflasi kronik yang dialami perokok dan peminum alcohol Inhalasi uap yang merangsang Infeksi Daerah berdebu Kebiasaan bernafas melalui mulut Manifestasi klinis : Rasa gatal, kering dan berlendir yang sukar dikeluarkan dari tenggorokan Batuk serta perasaan mengganjal di tenggorokan Pemeriksaan fisik : Penebalan mukosa di dinding posterior faring Hipertrofi kelenjar limfe di bawah mukosa Mukosa dinding faring posterior tidak rata (granuler) Lateral band menebal Penatalaksanaan : Dicari dan diobati penyakit kronis di hidung dan sinus paranasal
Local dapat dilakukan kaustik dengan zat kimia (nitras argenti, albothyl) atau dengan listrik (elektrokauter) Sebagai simptomatik diberikan obat kumur atau isap, obat batuk (antitusif atau ekspektoran) 1. 2. Faringitis kronis atrofi (faringitis sika) :
Adalah faringitis yang timbul akibat rangsangan dan infeksi pada laring karena terjadi rhinitis atrofi, sehingga udara pernafasan tidak diatur suhu dan kelembabannya.
Manifestasi klinis : Tenggorokan terasa kering dan tebal Mulut berbau Pemeriksaan fisik :
Pada mukosa faring terdapat lendir yang melekat, dan bila lendir itu diangkat akan tampak mukosa dibawahnya kering.
Penatalaksanaan :
Terapi sama dengan rhinitis atrofi, ditambah obat kumur, obat simtomatik dan menjaga hygiene mulut.
Faringitis Kronik
Dua bentuk:
i. ii.
Faktor predisposisi: Rinitis kronik, sinusitis, iritasi kronik oleh rokok, minum alkohol, inhalasi uap yang merangsang mukosa faring dan debu, pasien yang biasa bernafas lewat mulut karena hidung tersumbat.
Faringitis kronik hiperplastik Patologi Perubahan mukosa diniding posterior faring. Tampak kelenjar limfa di bawah mukosa faring dan lateral band hiperplasi. Hasil pemeriksaan Mukosa dinding posterior tidak rata, bergranular. Gejala
Mula-mula tenggorok kering gatal dan akhirnya batuk. Terapi i. ii. iii. Lokal dengan kaustik faring dengan memakai zat kimia larutan nitras argenti atau dengan listrik (electro cauter). Pengobatan simtomatis - obat kumur atau tablet isap, jika perlu diberi obat batuk antitusif atau ekpektoran Penyakit di hidung dan sinus paranasal harus diobati.
Patologi Sering timbul bersamaan dengan rinitis atrofi. Pada rinitis atrofi udara pernafasan tidak diatur suhu serta kelembabannya, sehingga menimbulkan rangsangan serta infeksi pada faring.
Gejala dan tanda Keluhan tenggorok kering dan tebal serta mulut berbau.
Hasil pemeriksaan Mukosa faring ditutupi oleh lendir yang kental dan bila diangkat tampak mukosa kering.
Terapi Pengobatan rinitis atrofi dan untuk faringitis atrofi ditambahkan obat kumur dan menjaga kebersihan mulut.
Faringitis Kronis
29DEC
Faringitis Kronis Oleh : Muhammad al-Fatih II Jenis faringitis kronis. Faringitis kronis memiliki 2 tipe yaitu hiperplastik dan atrofi. Faringitis Kronis Hiperplastik Patologi faringitis kronis hiperplastik. Terjadi perubahan mukosa dinding posterior faring dan hiperplasia kelenjar limfa dibawah mukosa faring & lateral band. Juga ditandai oleh adanya jaringan granular sehingga mukosa dinding posterior faring menjadi tidak rata. Gejala faringitis kronis hiperplastik. Awalnya tenggorok rasa gatal dan kering kemudian terjadi batuk. Terapi faringitis kronis hiperplastik. Kita dapat mengobatinya dengan kaustik faring menggunakan larutan nitras argenti atau listrik (electro cauter). Selain itu diperlukan pengobatan simptomatik menggunakan obat kumur, tablet hisap dan obat batuk (antitusif dan ekspektoran). Harus diobati penyakit lain yang berasal dari hidung dan sinus paranasal. Faringitis Kronis Atrofi Faringitis kronis atrofi sering timbul bersamaan dengan rinitis atrofi. Udara pernapasan yang tidak teratur suhu dan kelembabannya akan menyebabkan rangsangan dan infeksi faring. Gejala & tanda faringitis kronis atrofi. Gejalanya berupa tenggorok rasa kering dan tebal. Mulut berbau. Mukosa faring tertutup oleh lendir kental. Tampak mukosa faring yang kering setelah kita mengangkat lendir tersebut.
Terapi faringitis kronis atrofi. Obati terlebih dahulu rinitis atrofi. Setelah itu obati faringitis kronis atrofi dengan obat kumur dan menjaga kesehatan mulut. Etiologi faringitis kronis. Belum diketahui secara pasti namun ada beberapa faktor predisposisi yang dianggap berhubungan dengan faringitis kronis seperti : Rinitis kronis. Sinusitis. Iritasi kronis. Akibat rokok dan alkohol. Inhalasi. Akibat uap yang merangsang mukosa faring dan debu. Kebiasaan. Bernapas melalui mulut akibat hidung tersumbat. Daftar Pustaka
y Faringitis Kronik Terdapat dua bentuk faringitis kronik yaitu faringitis kronik hiperplastik dan faringitiskronik atrofi. F aktor predisposisi proses radang kronik di faring adalah rhinitis kronik, sinusitis,iritasi kronik oleh rokok, minum alcohol, inhalasi uap yang merangsang mukosa faring dan debu. F aktor lain penyebab terjadinya faringitis kronik adalah pasien yang bernafas melalui mulutkarena hidungnya tersumbat. a. Faringitis Kronik Hip e rplastik Pasien mengeluh mula-mula tenggorok kering gatal dan akhirnya batuk yang bereak.Pada faringitis kronik hiperplastik terjadi perubahan mukosa dinding posterior faring.Tampak kelenjar limfa di bawah mukosa faring dan lateral band
hiperplasi. Pada pemeriksaan tampak mukosa dinding posterior tidak rata dan berglanular. b. Faringitis Kronik A tro f i F aringitis kronik atrofi sering timbul bersamaan dengan rhinitis atrofi. Pada rhinitisatrofi, udara pernafasan tidak diatur suhu serta kelembapannya sehingga menimbulkanrangsangan serta infeksi pada faring. Pasien umumnya mengeluhkan tenggorokan keringdan tebal seerta mulut berbau. Pada pemeriksaan tampak mukosa faring ditutupi olehlender yang kental dan bila diangkat tampak mukosa kering. G ej ala klinis Gejala dan tanda yang ditimbulkan faringitis tergantung pada mikroorganisme yangmenginfeksi. Secara garis besar faringitis menunjukkan tanda dan gejalagejala seperti lemas,anorexia, suhu tubuh naik, suara serak, kaku dan sakit pada otot leher, faring yang hiperemis,tonsil membesar, pinggir palatum molle yang hiperemis, kelenjar limfe pada rahang bawahteraba dan nyeri bila ditekan dan bila dilakukan pemeriksaan darah mungkin dijumpai peningkatan laju endap darah dan leukosit. D iagnosis Untuk menegakkan diagnosis faringitis dapat dimulai dari anamnesa yang cermat dandilakukan pemeriksaan temperature tubuh dan evaluasi tenggorokan, sinus, telinga, hidung dan leher. Pada faringitis dapat dijumpai faring yang hiperemis, eksudat, tonsil yang membesar danhiperemis, pembesaran kelenjar getah bening di leher. P eme riksaan P e
nun j ang A dapun pemeriksaan penunjang yang dapat membantu dalam penegakkan diagnoseantara lain yaitu :- pemeriksaan darah lengkapG ABHS rapid antigen detection test bila dicurigai faringitis akibat infeksi bakteri streptococcusgroup A Throat culture N amun pada umumnya peran diagnostic pada laboratorium dan radiologi terbatas. 9 P e natalaksanaan Pada viral faringitis pasien dianjurkan untuk istirahat, minum yang cukup dan berkumur dengan air yang hangat. A nalgetika diberikan jika perlu. A ntivirus metisoprinol (isoprenosine ) diberikan pada infeksi herpes simpleks dengan dosis 60-100mg/kgBB dibagi dalam 4-6kali pemberian/hari pada orang dewasa dan pada anak <5tahun diberikan 50mg/kgBb dibagi dalam 4-6 kali pemberian/hari.Pada faringitis akibat bakteri terutama bila diduga penyebabnya streptococcus group A diberikan antibiotik yaitu Penicillin G Benzatin 50.000 U/kgBB/IM dosis tunggal atauamoksisilin 50mg/kgBB dosis dibagi 3kali/hari selama 10 hari dan pada dewasa 3x500mgselama 6-10 hari atau eritromisin 4x500mg/hari. Selain antibiotik juga diberikan kortikosteroidkarena steroid telah menunjukan perbaikan klinis karena dapat menekan reaksi inflamasi. Steroidyang dapat diberikan berupa deksametason 8-16mg/IM sekali dan pada anak-anak 0,08-0,3mg/kgBB/IM sekali. dan pada pasien dengan faringitis akibat bakteri dapat diberikan analgetik,antipiretik dan dianjurkan pasien untuk berkumur-kumur dengan menggunakan air hangat atauantiseptik.Pada faringitis kronik hiperplastik
dilakukan terapi lokal dengan melakukan kaustik faring dengan memakai zat kimia larutan nitras argenti atau dengan listrik ( electro cauter ) .Pengobatan simptomatis diberikan obat kumur, jika diperlukan dapat diberikann obat batuk antitusif atau ekspetoran. Penyakit pada hidung dan sinus paranasal harus diobati. Pada faringitis kronik atrofi pengobatannya ditujukan pada rhinitis atrofi dan untuk faringitis kronik atrofi hanyaditambahkan dengan obat kumur dan pasien disuruh menjaga kebersihan mulut. P rognosis Umumnya prognosis pasien dengan faringitis adalah baik. Pasien dengan faringitis biasanya sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Ko m plikasi A dapun komplikasi dari faringitis yaitu sinusitis, otitis media, epiglotitis, mastoiditis, pneumonia, abses peritonsilar, abses retrofaringeal. Selain itu juga dapat terjadi komplikasi lain berupa septikemia, meningitis, glomerulonefritis, demam rematik akut. Hal ini terjadi secara perkontuinatum, limfogenik maupun hematogenik.