Anda di halaman 1dari 20

Linux Debian dan PostgreSQL Database Sebagai Pilihan Untuk Membangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Open Source

Oleh Aroem Andajani Pustakawan Penyelia

Ruang Baca Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Makalah Didokumentasi di Perpustakaan ITS Surabaya

Abstrak
Pada era teknologi informasi sekarang ini, ketersediaan sebuah sistem informasi perpustakaan adalah suatu hal yang tidak dapat ditawar lagi. Ketepatan dalam memilih perangkat teknologi informasi, utamanya pada ketepatan memilih perangkat lunak, akan berdampak pada unjuk kerja perpustakaan dan kepuasan pengguna. Untuk itu, para pengelola perpustakaan dituntut untuk benar-benar dapat memilih perangkat teknologi informasi yang tepat guna, agar perpustakaan memiliki keunggulan yang kompetitif dengan lembaga informasi yang lain. I. LATAR BELAKANG 1. Pendahuluan Sistem informasi pada era Teknologi Informasi (TI) seperti sekarang ini memiliki peranan penting dalam berbagai bidang kehidupan, baik dalam dunia industri maupun dunia pendidikan. Salah satu implementasi sistem informasi dalam dunia pendidikan adalah pada sistem informasi perpustakaan. Dalam kaitan ini yang perlu dipikirkan, sebelum menentukan pilihan dan menerapkan perangkat lunak untuk membangun sistem informasi perpustakaan adalah, dalam hal penggunaan sistem operasi, bahasa pemrograman sampai database apa yang tepat dipergunakan untuk mengelola data maupun dokumen perpustakaan. Sebagai unit yang memberikan layanan informasi kepada masyarakat luas yang bersifat nirlaba, perpustakaan merupakan tempat yang baik untuk mempromosikan perangkat lunak yang legal dan murah, namun sudah barang tentu harus didukung oleh adanya rasa keingintahuan dari para pustakawannya untuk mencoba berkreasi dalam hal memanfaatkan berbagai aplikasi perangkat lunak, yang banyak tersedia di pasaran. Mengapa ini penting untuk dilakukan?, karena selama ini para pengelola perpustakaan selalu sering dirisaukan oleh kurang bahkan tidak adanya dana, untuk membangun dan mengembangan aplikasi perangkat lunak. Mengeluh dan merenung tidaklah cukup, perlu keberanian untuk menentukan pilihan yaitu memanfaatkan perangkat lunak legal dan berlisensi misalnya memanfaatkan produk Windows atau memanfaatkan perangkat lunak yang berbasis open source, salah satunya, dengan distro Debian Linux sebagai sistem operasi dan PostgreSQL yang merupakan sarana pengolah pangkalan data dan dokumen perpustakaan. Dipilihnya perangkat lunak tersebut, selain bebas biaya, cara

Makalah Didokumentasi di Perpustakaan ITS Surabaya

memperolehnya mudah, dapat dilakukan dengan men-download melalui internet. Selanjutnya pada tahap instalasi sistem operasi di beberapa komputer perpustakaan, perlu dipilih salah satu komputer yang spesifikasi perangkat kerasnya dapat diperlakukan sebagai server atau perpustakaan telah menyiapkan satu unit perangkat komputer yang memiliki spesifikasi server, sementara untuk komputer yang lain dapat diinstalasi sebagai client. Namun demikian pada instalasi komputer client tidak harus selalu menggunakan distro Debian Linux, sebagai variasi dapat diinstalasi dengan memanfaatkan distro linux yang lain, seperti IGOS Nusantara, Suse Linux, Kubuntu bahkan, dalam satu komputer client dapat pula diinstalasi lebih dari satu sistem operasi, yaitu terdiri dari berbagai distro Linux dan sistem operasi Windows. Langkah dan kebijaksanaan itu baik untuk dilaksanakan, agar para pustakawan dapat mempunyai kesempatan belajar lebih banyak dari berbagai sistem operasi yang ada. Satu hal yang perlu digarisbawahi disini, bahwa adanya keragaman sistem instalasi pada masing-masing komputer client, tidak berpengaruh pada sistem yang ada pada komputer server, tetapi sebaliknya komputer server yang telah diinstalasi dengan Debian Linux Windows. Membangun suatu aplikasi berbasis web membutuhkan suatu database yang berkinerja tinggi, ampuh dan fleksibel. Dan dipilihnya PostgreSQL karena mampu berinteroperasi dengan berbagai distro Linux atau

merupakan Object Relational Database Management System (ORDBMS), sehingga dapat menampung database untuk kebutuhan yang lebih besar dan komplek, selain itu PostgreSQL didukung oleh berbagai bahasa pemrograman. 2. Permasalahan Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengangkat permasalahan, tentang : a. bagaimana membangun sebuah sistem informasi perpustakaan yang mampu untuk menangani berbagai kebutuhan (requirement), administrator b. Mengapa perangkat lunak Linux Debian dan PostgreSQL database, dipilih untuk membangun sistem informasi perpustakaan baik dari pengguna maupun

Makalah Didokumentasi di Perpustakaan ITS Surabaya

3. Tujuan dan Manfaat Secara umum, tujuan penggunaan perangkat lunak distro Debian Linux dan PostgreSQL database, sebagai upaya penerapan teknologi tepat guna pada sistem informasi di perpustakaan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan peran pustakawan dalam ikut serta mempromosikan dan memasyarakatkan penggunaan perangkat lunak berbasis open source yang legal dan murah, dan dalam konteks pelaksanaannya dapat berfungsi sebagai: a. sarana penyelesaian masalah budget perpustakaan, dengan memilih perangkat lunak apa yang tepat dimanfaatkan untuk membangun sistem informasi

perpustakaan, yang selama ini selalu dianggap beban berat bagi perpustakaan. b. adanya peningkatan kemampuan di bidang sistem informasi bagi para pustakawannya, sehingga memiliki tim yang handal untuk, melakukan kegiatan disain, mengedit dan me- update data maupun dokumen perpustakaan. c. menjamin keamanan, kestabilan dan kontinuitas keberadaan semua data maupun dokumen perpustakaan dari berbagai gangguan, utamanya adanya serangan virus atau adanya gangguan dari kelompok yang tidak bertanggungjawab. d. adanya kemudahan dan kecepatan pada input atau saat akses data serta dokumen pada sebuah sistem informasi perpustakaan.

II. KAJIAN PUSTAKA 1. Mengapa Memakai Debian Linux Salah satu produk Open Source yang sekarang sedang berkembang pesat adalah Linux, secara teknik Linux adalah suatu sistem operasi bertipe Unix yang bersifat multi user dan multi tasking yang dapat berjalan pada semua platform (Wiryana: 2001). Salah satu ditro Linux yang baik untuk sistem instalasi server adalah Debian, hal ini dapat dilihat pada perkembangan dan posisinya yang sangat bagus dalam beberapa integrasi manajemen paket serta memiliki akses yang luas ke banyak aplikasi perangkat lunak bebas. Sebagai hasilnya, Debian telah berkembang menjadi salah satu distro GNU/Linux yang handal. Alasan mengapa digunakan Debian Linux menurut (Azikin: 2004) adalah:

Makalah Didokumentasi di Perpustakaan ITS Surabaya

a. Free Software, artinya dapat mengambil/ menyalin source program GNU/ Linux tanpa dikenai biaya dan dapat memperbanyak, memodifikasi serta

menyebarluaskan secara bebas b. Open Source, artinya semua listing program dari source code sistem operasi tersebut dapat dilihat dan dimodifikasi tanpa adanya larangan dari siapapun c. Kestabilan program yang telah teruji, sistem tidak mudah mengalami hang, walaupun telah menjalankan program secara terus menerus dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu lebih dari satu bulan, dengan tanpa harus melakukan restart. d. Debian GNU/ Linux merupakan sistem operasi cross platform yang dapat

dijalankan pada hampir semua jenis/ tipe komputer yang ada saat ini.

Dapat dijabarkan disini untuk kebutuhan spesifikasi perangkat kerasnya, Debian Linux mendukung hampir semua jenis/ tipe komputer, yaitu mulai generasi

processor sekelas intel 80386, 80486, sampai Pentium dengan berbagai klasnya. Sedangkan kapasitas hardisk yang dibutuhkan untuk menginstalasi Debian Linux pada server minimal 1,6 GB dan untuk client atau workstation membutuhkan space minimal 600 MB. Untuk mendukung paparan tersebut, pada September 2005 yang lalu telah

dilakukan percobaan penerapan instalasi server pada komputer desktop dengan spesifikasi : Processor Memori Hardisk Graphics OS Webserver DBMS Lainnya : Intel Pentium 4.3.06 Ghz : DDR 256 PC 3200 : Seagate 80 GB : Intel On board : Debian 3.1. Sarge : Apache 2.1 : PostgreSQL 8.1 : PHP 4.3, PostgreSQL management tool

Makalah Didokumentasi di Perpustakaan ITS Surabaya

Dalam percobaan tersebut selama 6 bulan sejak diinstalasi sebagai server, komputer dinyalakan terus-menerus tanpa melakukan restart, yang terdeteksi tidak ada gangguan sama sekali terhadap perangkat keras maupun aplikasi perangkat lunak yang dibangun, walaupun komputer yang diinstalasi sebagai server tidak memiliki kapasitas sebagai server. Pada tahap perkembangannya, untuk menyiasati agar umur komputer dapat bertahan dalam waktu yang relatif lama, maka diputuskan komputer server pada hari libur panjang tidak dinyalakan. Hasilnya sampai saat ini unjuk kerja dari komputer server tersebut masih dapat berjalan dengan baik, untuk proses data maupun dokumen mulai dari entri, edit, update dan browsing informasi yang dimiliki perpustakaan melalui jaringan intranet maupun internet (www.lurik.its.ac.id) 2. PostgreSQL sebagai Pangkalan Data dan Dokumen Perpustakaan Saat ini ada dua database dilingkungan open source yang sangat handal, yaitu PostgreSQL dan MySQL. Kedua database tersebut memiliki beberapa perbedaan yang signifikan salah satunya, PostgreSQL merupakan Object Relational Database Management System (ORDBMB). Sedangkan MySQL merupakan RDMS (Adam: 2003). Hal ini dipertegas dalam tulisan (Utami: 2006), bahwa database relasional (RDBMD) pertama kali diperkenalkan oleh Edger F Ted Codd, yang kemudian dikenal dengan kaidah Codd (Codds Rules). Codd menulis tentang cara mengetahui DBMS adalah relasional dengan membuat 13 aturan mulai dari 0 sampai 12. Secara singkat kaidah tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 0. Sistem relasional harus memiliki fitur model relasional 1. Database relasional disajikan dalam bentuk tabel 2. Setiap datum (nilai terkecil) dalam database relasional di jamin secara logis dapat di akses dengan menggunakan tabel, primary key, dan nama kolom 3. Nilai null merupakan type data tersendiri yang harus di dukung oleh database relasional 4. Diskripsi database dijelaskan dalam level logik sama dengan data biasa, sehingga pengguna yang mempunyai hak atas data dapat menggunakan bahasa relasional sama untuk melakukan integrasi seperti pada data biasa

Makalah Didokumentasi di Perpustakaan ITS Surabaya

5. Sistem relasional dapat didukung oleh beberapa bahasa yang dalam kaitannya dapat mendukung definisi kata, definisi view, manipulasi data, pembatasan integritas, kewenangan dan batas-batas transaksi 6. Semua view yang secara teori dapat di-update harus dapat pula di-update oleh sistem 7. Kemampuan penanganan hubungan dasar maupun turunan sebagai sebuah operand tunggal tidak hanya berlaku pada pengambilan data, tetapi juga pada pemasukan (insert), pemutakhiran (update) dan penghapusan (delete) data 8. Aktivitas program aplikasi maupun terminal tidak terganggu oleh perubahaan data representasi tempat penyimpanan data maupun metode aksesnya 9. Aktivitas program aplikasi maupun terminal tidak terganggu oleh segala perubahaan informasi (data) yang mungkin secara teori diizinkan 10. Pembatasan integritas pada database relasional tertentu harus dapat didefinisikan dalam sub bahasa relasional dan tersimpan dalam sistem katalog 11. Suatu Database Management System tidak memiliki tergantungan distribusi 12. Jika sistem relasional memiliki bahasa tingkat rendah (satu record dalam satu waktu), bahasa tidak dapat dipergunakan untuk menghalangi atau membypass aturan integritas yang ditetapkan oleh bahasa tingkat tinggi relasional (multiple record dalam satu waktu). Sejalan dengan kaidah tersebut seperti layaknya sebuah bangunan, PostgreSQL atau sering disebut Postgres merupakan salah satu dari sejumlah database besar yang menawarkan skalabilitas, keluwesan dan kinerja yang tinggi. Penggunaan yang begitu meluas diberbagai platform dan didukung oleh banyak bahasa pemrograman. Sebagai bagian dari kajian ini, pada aktualisasinya telah dicoba membuat aplikasi web yaitu dengan memanfaatkan bahasa pemrograman PHP untuk koneksi ke database PostgreSQL dan Ajax (Asynchronous Javascript And XML) yang bertugas untuk menangani perubahan yang terjadi pada halaman web dan juga proses update pada server saat bersamaan, serta Apache sebagai instalasi server web. Visualisasi pemrograman database tersebut dapat dilihat pada sistem informasi perpustakaan (www.lurik.its.ac.id).

Makalah Didokumentasi di Perpustakaan ITS Surabaya

Bagi masyakarat

TI (Teknologi Informasi) di Indonesia, Postgres sudah

digunakan untuk berbagai aplikasi seperti web, system billing dan sistem informasi besar lainnya, yang salah satunya perpustakaan. Menurut (Arif: 2007), banyak hal unik yang bisa ditemukan dari database ini, ide awal para programernya adalah membuat suatu database yang kaya akan feature dengan keluwesan yang tinggi. Prioritas ini sempat membuat Postgres dianggap sebagai database SQL yang tidak sesuai dengan standar ANSI-SQL 92, sebagaimana yang lazim ditemui pada database berslaka besar. Namun kini secara perlahan tapi pasti Postgres telah menjawab tantangan tersebut, ANSI SQL 92 memang sebuah standar handal, dan menawarkan standar yang lebih baik. Satu hal yang penting dari beberapa keunggulan yang ada, selain sebagai database relasional, Postgres tersedia source code-nya dan dapat di-download tanpa pembebanan biaya (gratis). Tidak mengherankan kalau Linux Arward sempat

menobatkan Postgres sebagai database pilihan dan Oracle sebagai runner up-nya. 3. Pengertian Sistem Informasi Perpustakaan Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berkaitan untuk bersama-sama menghasilkan satu tujuan (Suryadi : 2007). Adapun pengertian informasi juga menurut (Suryadi: 2007), adalah sebagai hasil pengolahan data atau dokumen yang digunakan untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk melakukan tindakan. Sementara pengertian secara konvensional perpustakaan adalah kumpulan buku atau bangunan fisik tempat buku dihimpun dan disusun menurut sistem tertentu untuk kepentingan pemakai (Syihabuddin: 2003). Melihat kontek pengertian tersebut, dalam kerangka ini, bahwa sistem informasi perpustakaan dibangun sebagai bagian dari upaya : a. membantu dan memudahkan kepada pengelola informasi dalam melakukan input data dan menyebarluaskannya tanpa harus mengulang-ulang kegiatan yang bersifat rutinitas. b. membantu dan memudahkan kepada para pencari atau pemakai informasi untuk cepat menemukan informasi yang diinginkan, selain memberikan pilihan

Makalah Didokumentasi di Perpustakaan ITS Surabaya

terhadap topik yang dicari yaitu melalui hadirnya banyak ragam data maupun dokumen yang tersaji. Sehingga dalam tataran ini, konsep dibangunnya sistem infomasi perpustakaan pada akhirnya dapat dikaitan dengan kinerja, dengan indikasi motif, pengembangan pengetahuan dan ketrampilan yang menjadi karakteristik individu yang bekerja pada perpustakaan dan, dampak positifnya akan dirasakan oleh pengguna perpustakaan atau pencari informasi. III. PEMBAHASAN 1. Membangun sistem informasi perpustakaan yang mampu untuk menangani berbagai kebutuhan (requipment), baik dari pengguna maupun administratornya. Sebelum membangun sebuah sistem informasi perpustakaan yang handal, yang memiliki flesibelitas yang tinggi, ada suatu rangkaian tahapan kegiatan yang harus diketahui dan dilakukan yaitu : a. Menginventaris kebutuhan perangkat keras yang akan dipergunakan untuk mendukung kegiatan sistem informasi perpustakaan. Perangkat keras tersebut diantaranya berupa : satu unit komputer server atau yang memiliki kapasitas sebagai server beberapa komputer untuk client/ workstation Kabel UTP, Conector Protokol , Wi Fi dan lainnya Scanner dan Printer Telpon, Modem Card LAN/ Ethernet Card, Hub/ Swich/ Repeater/ Router Barcode Reader Camera Digital b. Memilih dan menentukan perangkat lunak yang akan dipergunakan untuk membangun sistem informasi perpustakaan yaitu : Legal dan berlisensi artinya , perangkat lunak legal yang diberikan dan instalasi saat membeli satu unit komputer dan, perangkat lunak tersebut hanya untuk dipasang pada komputer tersebut, biasanya sebagai bukti

Makalah Didokumentasi di Perpustakaan ITS Surabaya

legalitas dari perangkat lunak tersebut berupa hologram yang ditempel pada komputernya. Legal dan open source artinya, perangkat lunak legal yang dapat diinstalasi melalui media harddisk, Compact Disk atau di-download secara bebas di internet dengan tanpa adanya pembebanan biaya serta tidak ada pembatasan terhadap jumlah komputer yang akan diinstalasi. c. Memilih dan menentukan disain jaringan komputer yang akan dipergunakan untuk mengakses sistem informasi perpustakaan, yaitu jaringan sebagai : LAN (Local Area Network), artinya jaringan komputer yang dirancang untuk menghubungkan satu komputer dengan yang lain dalam satu lingkup ruangan yang jaraknya tidak lebih dari 200 m. WAN (Wide Area Network), artinya jaringan komputer yang dirancang untuk menghubungkan satu komputer dengan yang lain dalam ruang lingkup ruangan yang tersebar dibeberapa lokasi di dunia. LAN dan WAN (Intranet), artinya merupakan jaringan yang terhubung dengan merancang

antara komputer yang berada pada kantor pusat dengan kantor cabang yang tersebar di lokasi lokasi yang terpisah dengan kantor pusat, intranet memberikan pertukaran instansi tersebut. Internet, artinya sekumpulan jaringan yang berlokasi tersebar di berbagai dunia yang saling terhubung membentuk satu jaringan besar, dan sarana koneksi jaringan dapat menggunakan FTP, e-mail, Chat, mailing list dan lainnya. d. Cakupan bidang materi sistem informasi perpustakaan yang akan dibangun yaitu : Otomasi perpustakaan yang terintegrasi pada kegiatan pengadaan, informasi antar internal dalam lingkup sebuah

pengolahan (katalogisasi, inventaris, penglabelan, statistik, keuangan), sirkulasi (pinjam, kembali dan perpanjangan), penyediaan katalog (OPAC) online

Makalah Didokumentasi di Perpustakaan ITS Surabaya

Digitalisasi pustaka, yaitu proses input dan akses dokumen dalam bentuk file abstrak maupun file dokumen. e. Kemampuan sumber daya manusia yang tersedia, menguasai bidang teknologi informasi sebagai : Operator, hanya mampu mengoperasikan komputer sebagai operator Programmer, mampu mengoperasikan dan paham akan seluk beluk komputer maupun audio visual, dan dapat mengapresiasi analisa sistem, disain,

implementasi, evaluasi dan perbaikan serta melatih kepada rekan sekerja untuk sebuah sistem informasi perpustakaan yang dibangun. Berangkat dari hal tersebut diatas dan terkait dengan kemampuan budget maupun sumber daya manusia yang dimiliki perpustakaan, maka proses membangun sebuah sistem informasi perpustakaan dapat dilakukan secara bertahap, diantaranya : a. Perpustakaan bertipe dengan : Pengadaan perangkat keras, dapat diseleksi sesuai kebutuhan minimal dari sebuah sistem informasi perpustakaan yang akan dibangun, yaitu cukup memiliki 1 unit komputer untuk server, dan 1 atau 2 unit komputer untuk client, printer, scanner serta dilengkapi sarana untuk jaringan komputer menengah ke bawah, untuk hal-hal yang berhubungan

berupa kabel UTP, conector, switch/ hub. Perangkat lunak yang dipilih, sebaiknya legal dan open source, sehingga tidak ada pembebanan biaya dan tersedia source code-nya Jaringan komputer dapat memanfaatkan jaringan intranet, agar dapat mengakomodasi kebutuhan informasi di lingkungan institusi setempat dan, kemudian hari dapat dikembangkan dalam jaringan internet tanpa suatu perubahan yang berarti. Cakupan bidang materi sistem informasi perpustakaan yang akan dibangun, prinsipnya dapat dilakukan secara menyeluruh, mulai dari otomasi perpustakaan yang terintegrasi antara kegiatan pengadaan, katalogisasi, sirkulasi, katalog online sampai digitalisasi pustaka, namun saat input data atau alih dokumen yang berhubungan langsung dengan kebutuhan camera atau sistem barcode dapat ditiadakan dulu.

Makalah Didokumentasi di Perpustakaan ITS Surabaya

Sumber daya manusia yang tersedia diperpustakaan, pada saat ini harus telah memiliki kriteria keahlian sebagai operator dan programmer, karena diharapkan dengan adanya kriteria tersebut akan dapat melakukan kegiatan secara seimbang, sekalipun pada awalnya aplikasi program yang dimiliki hasil dari pengembang perangkat lunak, namun karena bersifat open source maka source code yang disertakan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan perpustakaan. b. Perpustakaan Maju, untuk hal hal yang berhubungan dengan : Pengadaan perangkat keras pastilah tidak ada kendala yang berarti karena didukung anggaran yang cukup. Kebutuhan perangkat lunak, seyogyanya tetap dipilih yang berorientasi pada open source, mengingat penyertaan source code dari aplikasi sistem informasi perpustakaan yang dibangun akan memberikan nilai tambah bagi kelompok pustakawannya yang melakukan kegiatan entri data mengembangkan program. Jaringan komputer dapat dirancang secara bersama-sama sebagai jaringan intranet maupun internet. Cakupan bidang materi sistem informasi perpustakaan, selain otomasi yang terintegrasi pada kegiatan pengolahan, sirkulasi, katalog online dan digitalisasi pustaka, tentunya dapat dikembangkan dengan memasukan materi e-learning, sehingga kemasan sistem informasi yang dibangun menjadi hidup dan banyak manfaatnya Sumber daya manusia, untuk perpustakaan maju sumber daya manusia sudah bukan menjadi masalah, karena dari awal tentu telah dipikirkan oleh para pemimpin perpustakaan yaitu dengan mengikutsertakan para pustakawannya pada setiap perkembangan ilmu kepustakaan maupun teknologi informasi 2. Dipilihnya perangkat lunak Linux Debian dan PostgreSQL database untuk ataupun ingin

membangun sistem informasi perpustakaan. Perangkat lunak open source dalam hal ini distro Debian Linux yang diinstalasi sebagai sistem operasi pada sebuah sistem informasi perpustakaan, dapat memberikan keuntungan dan kemudahan yang berarti, hal ini dapat dibuktikan pada instalasi

Makalah Didokumentasi di Perpustakaan ITS Surabaya

Debian Linux pada sitem informasi perpustakaan www.lurik.its.ac.id, yang dalam melakukan akses maupun update data tidak pernah mengalami masalah. Keuntungan dan kemudahan yang didapat dari penerapan instalasi sistem operasi Debian Linux antara lain: Perangkat Lunak Debian Linux, diperoleh tanpa adanya pembebanan biaya (gratis), yaitu melakukan download melalui internet. Debian Linux sebagai sistem operasi yang tahan terhadap virus, worm, Trojan dan aksi penyusupan dengan expoit atau security hole, dibanding sebelumnya menggunakan Dos dan Windows Kecepatan akses informasi, dengan memanfaatkan instalasi Debian Linux pada sistem server, Windows. Dalam setiap perkembangan versi baru, Debian Linux dapat dengan mudah di upgrade, seperti yang terjadi sekarang ini, server pada sistem informasi akses informasi lebih cepat dibanding saat menggunakan

perpustakaan www.lurik.its.ac.id masih diinstalasi dengan Debian Linux 3.1 Sarge, tetapi untuk komputer client telah di upgrade memanfaatkan Linux Debian 4 versi Indonesia, hasilnya tidak ada masalah untuk koneksi ke server. Hasil pengamatan pada server www.lurik.its.ac.id, sistem Debian Linux stabil, tidak pernah ada gangguan dan tidak mudah hang walaupun komputer dinyalakan terus menerus dalam waktu yang relatif lama. Pada Debian Sarge Linux terdapat fasilitas untuk mentransfer file dari suatu kegiatan mailing list ke file arsip perpustakaan secara otomatis yaitu, dengan menggunakan perintah Kmail, dengan begitu dapat mengontrol kapasitas e-mail yang tersedia, sehingga tidak sampai terjadi kelebihan beban yang

menyebabkan data tidak dapat masuk. Dalam instalasi Debian Linux mengenal sistem login dan password, yaitu sebagai administrator (root) dan pengguna biasa (user), sehingga tidak setiap orang dapat dengan mudah menggunakan komputer kecuali memiliki hak akses, disamping itu kerahasiaan data setiap pengguna dapat dijaga walaupun komputer tersebut terdiri beberapa pengguna (user).

Makalah Didokumentasi di Perpustakaan ITS Surabaya

Adapun kaitan dipilihnya PostgreSQL sebagai database lapangan, instalasi PostgreSQL

berdasarkan

penerapan

yang telah dilakukan pada sistem informasi

perpustakaan www.lurik.its.ac.id , untuk : Biaya Perangkat lunak PostreSQL diperoleh secara gratis, yaitu dengan men-

download melalui internet. Keamanan data Keamanan data terjamin, karena konsep awal dalam membangun aplikasi

database , sejak awal telah dipikirkan, untuk membagi dua kegiatan pokok yaitu untuk sistem penelusuran dan pengolahan administrasi perpustakaan. Pada bagian penelusuran keamanan sistem hanya didasarkan pada penggunaan Internet Protocol (IP), namun pada bagian administrasi perpustakaan dibangun dengan menggunakan 3 sistem keamanan yaitu akses dengan menggunakan Internet Protocol (IP) yang diizinkan, Login yang diperlukan user dan

password serta memberi batasan waktu untuk setiap login yang aktif, sehingga sistem secara otomatis akan melakukan log off saat tidak ada aktivitas selama 10 menit. Konversi data Proses konversi data, PostgreSQL dapat membaca dengan mudah struktur data pada tingkatan yang lebih rendah dan atau setingkatnya. Sebagai contoh kasus bahwa database pada sistem informasi perpustakaan www.lurik.its.ac.id adalah hasil konversi data dari database Foxpro under Dos, yang pada prosesnya data tersebut diubah terlebih dahulu ke database Acses kemudian baru diubah ke database PostgreSQL, hasilnya data dari berbagai jenis koleksi yang telah

diubah ke struktur database PostgreSQL dapat dibaca secara menyeluruh tanpa ada cacat atau hilang. Keluwesan Struktur data Struktur data yang dibangun dapat disusun berdasarkan struktur data inti dan pendukung, dengan begitu sewaktu-waktu struktur data pendukung dibutuhkan dapat dihubungkan dengan mudah dan tidak perlu mengulang pengentrian

database untuk nama yang sama.

Makalah Didokumentasi di Perpustakaan ITS Surabaya

Lisensi Publik GNU Listing program dari aplikasi database yang dibangun pada sebuah sistem

informasi perpustakaan merupakan produk yang merupakan lisensi publik umun GNU atau sering disebut GNU General Public Lincence, artinya rancangan program dari suatu perangkat lunak open source dapat dengan bebas didistribusikan secara gratis atau dapat memberikan harga untuk jasa

seandainya dikehendaki, tetapi si penerima tetap mendapatkan source code-nya. Format Bibtex Data bibliografi koleksi perpustakaan pada sebuah sistem informasi perpustakaan dapat dikonfigurasi dalam format bibtex, hal ini akan bermanfaat untuk kepentingan penulisan daftar pustaka pada suatu tulisan. Selain itu data bibliografi koleksi perpustakaan yang dalam format bibtex dapat pula dimanfaatkan untuk penelusuran koleksi secara offline. Data bibliografi

tersebut dapat di-download dengan gratis melalui sistem informasi perpustakaan yang telah menyediakan fasilitas file generated bibtex. Sebagai contoh pada sistem informasi perpustakaan www.lurik.its.ac.id pengguna dapat men-

download file dalam format bibtex melalui IP dan Login administrator secara gratis. IV. PENUTUP Kehadiran perangkat lunas berbasis Open Source dalam konteks ini, dipergunakan Debian Linux dan PostgreSQL sebagai database akan menjawab permasalahan yang dihadapi perpustakaan di tengah banyaknya pilihan dari sejumlah perangkat lunak yang tersedia di pasaran. Inovasi penggunaan perangkat lunak berbasis Open Source akan meningkatkan kridibilitas perpustakaan, yang terkait erat dengan peningkatan kinerja, akhirnya berdampak pada kecepatan dan ketepatan dalam memberikan layanan kepada pengguna perpustakaan.

Daftar Pustaka 1. Adam, Andhie Lala. 2004. Seri Open Source PHP dan PostgreSQL. Yogyakarta: Andi

Makalah Didokumentasi di Perpustakaan ITS Surabaya

2. Arif, Ikwan. 2006. Konsep dan Perencanaan dalam Automasi perpustakaan. Yogyakarta: http://aurajogya.wordpress.com/2006/07/11/otomasi-perpustakaan/ 3. Arif, Lukman dan Abidin, A. Zhainal. 2007. Lurik Sistem Informasi Ruang Baca Fakultas Teknologi Kelautan ITS : praktek kerja. Surabaya: FTI-ITS 4. Azikin, Askari dan Adi, Akhmat Sofanul serta Ady, Gunawan. 2004. Debian GNU/Linux. Yogyakarta: Andi 5. Andajani, Aroem.2006. Petunjuk Operasional Administrasi Lurik Berbasis Open Source: diktat, disampaikan pada pelatihan Otomasi Perpustakaan dan Digitalisasi Pustaka di BPLSP Reg.4 Surabaya. 6. Nugroho, Setyo.2006. Resep Singkat Menggunakan BIBTEX dengan Pybliographic. www.lurik.its.ac.id 7. Qulyubi, Syiabuddin. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta : IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 8. Suryadi, Ace. 1998. Sistem Informasi Pendidikan . http://www./bpk.penabur.or.id/kps-jkt/berita/9807/artikel.html 9. Utami, Ema dan Raharjo, Suwanto. 2006. RDBMS dengan PostgreSQL di GNU/ Linux. Yogyakarta: Andi dan STMIK Amikom. 10. Wiryana, I.Made. 2001. Open Source Campus Agreement Modul Pelatihan Pengenalan Linux. www.ilmukomputer.com 11. www.lurik.its.ac.id

Makalah Didokumentasi di Perpustakaan ITS Surabaya

LAMPIRAN SISTEM PENELUSURAN INFORMASI WWW.LURIK.ITS.AC.ID

GAMBAR 1 Merupakan bentuk tampilan umum website Ruang Baca Fakultas Teknologi Kelautan ITS

GAMBAR 2 : Merupakan bentuk tampilan ketika pengunjung melakukan klik pada inisial L i t e , tampilan disini merupakan versi ringan yaitu hanya memuat data bibliografi dari seuatu koleksi termasuk artikel.

GAMBAR 3 : Merupakan bentuk tampilan ketika pengunjung melakukan klik pada inisial Full , tampilan disini merupakan versi lengkap yaitu memuat : 1. semua data bibliografi dari koleksi yang dimiliki Ruang Baca masuk artikel, melihat abstrak dan file-file yang dapat di download . 2. melakukan login dan password 3. melihat koleksi baru 4. melihat jumlah buku yang dimiliki Ruang Baca dan melakukan pemesanan 5. melihat buku yang sedang dipinjam 6. mengisi buku tamu 7. membaca berita Ruang Baca 8. mengirim pesan melalui email

Gambar 4 : Hasil tampilan penelusuran suatu topik Shipyads

LAMPIRAN SISTEM PENGOLAHAN INFORMASI WWW.LURIK.ITS.AC.ID

GAMBAR 1 Merupakan bentuk tampilan depan website pengolahan koleksi Ruang Baca Fakultas Teknologi Kelautan ITS

GAMBAR 2 : Tampilan ketika proses login dan password telah dilakukan, admin dapat bekerja sesuai kegiatannya, misalnya untuk kegiatan sirkulasi

GAMBAR 3 : Contoh hasil dari rekam data anggota

Gambar 4 : Contoh ketika akan melakukan kegiatan administrasi keuangan dan statistik koleksi

Anda mungkin juga menyukai