Anda di halaman 1dari 9

Murtad DaIam IsIam

Posted on Jumat, 26 Oktober 2007 by erwan


OIeh: MauIana Muhammad AIi
[Benarkah hukuman Murtad dalam Islam adalah halal darahnya? Bukankah Tak ada paksaan dalam Agama Islam,
berikut ini kami sajikan artikel dari Islamologi untuk menghilangkan kesalah-pahaman bahwa Islam adalah agama
kekerasan agama intoleransi serta agama yang brutal. Untuk melengkapi pengetahuan tentang masalah ini ada
baiknya juga membaca artikel: Jihad dan Jizyah ]
Kata murtad berasal dari kata irtadda menurut wazan ifta'ala, berasal dari kata raddayang artinya: berbalik.
Kata riddah dan irtidad dua-duanya berarti kembali kepada jalan, dari mana orang datang semula. Tetapi
kata Riddah khusus digunakan dalam arti kembali pada kekafiran, sedang kata irtidad digunakan dalam arti itu, tapi
juga digunakan untuk arti yang lain (R), dan orang yang kembali dari slam pada kekafiran, disebut murtad. Banyak
sekali terjadi salah paham terhadap masalah murtad ini, sama seperti halnya masalah jihad. Pada umumnya, baik
golongan Muslim maupun non-Muslim, semuanya mempunyai dugaan, bahwa menurut slam, kata mereka, orang
murtad harus dihukum mati. Jika slam tak mengizinkan orang harus dibunuh karena alasan agama, dan hal ini telah
diterangkan di muka sebagai prinsip dasar slam, maka tidaklah menjadi soal tentang kekafiran seseorang, baik itu
terjadi setelah orang memeluk slam ataupun tidak. Oleh sebab itu, sepanjang mengenai kesucian nyawa seseorang,
kafir dan murtad itu tak ada bedanya.
!ersoaIan murtad menurut Qur'an
Qur'an Suci adalah sumber syari'at slam yang paling utama; oleh sebab itu akan kami dahulukan. Soal pertama,
dalam Qur'an tak ada satu ayat pun yang membicaraan perihal murtad secara kesimpulan. Irtidad atau perbuatan
murtad yang terjadi karena menyatakan diri sebagai orang kafir atau terang-terangan mengingkari slam, ini tak dapat
dijadikan patokan, karena adakalanya orang yang sudah mengaku slam, mempunyai pendapat atau melakukan
perbuatan yang menurut penilaian ulama ahli fiqih, bukanlah bersumber kepada slam. Mencaci-maki seorang Nabi
atau menghina Qur'an, acapkali dijadikan alasan untuk memperlakukan seseorang sebagai orang murtad, sekalipun
ia secara sungguh-sungguh mengaku sebagai orang beriman kepada Qur'an dan Nabi. Soal kedua, pengertian
umum bahwa slam menghukum mati orang murtad, ini tak ada dalilnya dalam Qur'an Suci. Dalam Encyclopaedia of
Islam, tuan Heffeming mengawali tulisannya tentang masalah murtad dengan kata-kata: "Dalam Qur'an, ancaman
hukuman terhadap orang yang murtad hanya akan dilakukan di Akhirat saja. Dalam salah satu wahyu Makkiyah
terakhir, terdapat uraian: "Barangsiapa kafir kepada Allah sesudah beriman -bukannya ia dipaksa, sedang hatinya
merasa tentram dengan iman, melainkan orang yang membuka dadanya untuk kekafiran-, mereka akan ditimpa
kutuk Allah, dan mereka akan mendapat siksaan yang pedih (16:106). Dari ayat ini terang sekali bahwa orang
murtad akan mendapat siksaan di Akhirat, dan hal ini tak diubah oleh wahyu yang diturunkan belakangan tatkala
pemerintah slam telah berdiri, setelah Nabi Suci hijrah ke Madinah. Dalam salah satu wahyu Madaniyah permulaan,
orang murtad dibicarakan sehubungan dengan berkobarnya pertempuran yang dilancarkan oleh kaum kafir dengan
tujuan untuk memurtadkan kaum Muslimin dengan kekuatan senjata: "Dan mereka tak akan berhenti memerangi
kamu sampai mereka mengembalikan kamu dari agama kamu, jika mereka dapat. Dan barangsiapa di antara kamu
berbalik dari agamanya (yartadda) lalu ia mati selagi ia kafir, ini adalah orang yang sia-sia amalnya di dunia dan di
Akhirat. Dan mereka adalah kawan api, mereka menetap di sana" (2:217).[1] Maka apabila orang menjadi murtad, ia
akan dihukum karena ia kembali mengerjakan perbuatan jahat lagi, tetapi ia tidaklah dihukum di dunia, melainkan di
Akhirat. Adapun perbuatan baik yang ia lakukan selama menjadi Muslim, menjadi sia-sia karena ia mengambil jalan
buruk dalam hidupnya.
Surat ketiga yang diturunkan pada tahun ketiga Hijriah, membicarakan berulangkali orang yang kembali kepada
kekafiran setelah mereka memeluk slam, namun hukuman yang diuraikan di dalam Surat tersebut akan diberikan di
Akhirat. Qur'an berfirman: "Bagaimana Allah memimpin kaum yang kafir sesudah mereka beriman, dan sesudah
mereka menyaksikan bahwa Rasul itu benar; dan sesudah datang kepada mereka tanda-bukti yang terang" (3:85).
"Pembalasan mereka ialah, mereka akan ditimpa laknat Allah" (3:86). "Terkecuali mereka yang bertobat sesudah itu,
dan memperbaiki kelakuan mereka (3:88). "Sesungguhnya orang yang kafir sesudah mereka beriman, lalu mereka
bertambah kafir, tobat mereka tak akan diterima"(3:89).
Adapun dalil yang paling meyakinkan bahwa orang murtad tidak dihukum mati, ini tercantum dalam rencana kaum
Yahudi yang diangan-angankan selagi mereka hidup di bawah pemerintahan slam di Madinah. Qur'an berfirman:
"Dan golongan kaum Ahli Kitab berkata: Berimanlah kepada apa yang diturunkan kepada arang-orang yang beriman
pada bagian permulaan hari itu, dan kafirlah pada bagian terakhir hari itu (3:71). Bagaimana mungkin orang yang
hidup di bawah pemerintahan slam dapat meng-angan-angankan rencana semacam itu yang amat merendahkan
martabat slam, jika perbuatan murtad harus dihukum mati? Surat al-Maidah adalah Surat yang diturunkan menjelang
akhir hidup Nabi Suci, namun dalam Surat itu perbuatan murtad dibebaskan dari segala hukuman dunia: "Wahai
orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu murtad dari agamanya, maka Allah akan mendatangkan
kaum yang Allah cinta kepada mereka dan mereka cinta kepada-Nya" (5:54). Sepanjang mengenai Qur'an Suci, tak
ada satu ayat pun yang menerangkan bahwa orang murtad harus dihukum mati, bahkan ayat yang membicarakan
perbuatan murtad tak membenarkan adanya hukuman semacam itu, dan tak dibenarkan pula oleh ayat 2:256 yang
ini merupakan Magna Charta bagi kemerdekaan beragama yang berbunyi: "laa ikraha fiddiin Tak ada paksaan
dalam agama".
!ersoaIan murtad menurut Hadits
Marilah kita sekarang meninjau uraian Hadits, yang dalil Hadits inilah yang dipakai oleh kitab-kitab fiqih sebagai
dasar adanya hukuman mati bagi kaum murtad. Tak sangsi lagi bahwa uraian Hadits yang bersangkutan
mencerminkan uraian yang timbul belakangan, namun demikian, jika Hadits itu kita pelajari dengan teliti, sampailah
pada kesimpulan, bahwa perbuatan murtad tidaklah dihukum, terkecuali apabila perbuatan murtad itu dibarengi
dengan peristiwa lain yang menuntut suatu hukuman bagi pelakunya. mam Bukhari yang tak sangsi lagi merupakan
penulis Hadits yang paling teliti dan paling hati-hati, amatlah tegas dalam hal ini. Dalam Kitab Bukhari terdapat dua
bab yang membahas masalah murtad; yang satu berbunyi:Kitabul-muharibin min ahlil-kufri wariddah, artinya Kitab
tentang orang yang berperang (melawan kaum Muslim) dari golongan kaum kafir dan kaum murtad.Adapun yang
satu lagi berbunyi: Kitab istita-bal-mu'anidin wal-murtadin wa qitalihim,artinya Kitab tentang seruan bertobat bagi
musuh dan kaum murtad dan berperang melawan mereka. Dua judul itu sudah menjelaskan sendiri. Judul yang
pertama, menerangkan seterang-terangnya bahwa yang dibicarakan hanyalah kaum murtad yang berperang
melawan kaum Muslimin. Adapun judul yang kedua, hubungan kaum murtad dengan musuh-musuh slam. tulah
yang sebenarnya menjadi pokok dasar seluruh persoalan; hanya karena salah paham sajalah maka dirumuskan
suatu ajaran yang bertentangan dengan ajaran Qur'an yang terang-benderang. Pada waktu berkobarnya
pertempuran antara kaum Muslimin dengan kaum kafir, kerapkali terjadi orang menjadi murtad dan bergabung
dengan musuh untuk memerangi kaum Muslimin. Sudah tentu orang semacam itulah yang harus diperlakukan
sebagai musuh, bukan karena murtadnya, melainkan karena berpihak kepada musuh. Lalu ada pula kabilah yang tak
berperang dengan kaum Muslimin dan apabila ada orang murtad dan bergabung dengan mereka, orang tersebut tak
diapa-apakan. Orang semacam itu disebut seterang-terangnya dalam Qur'an Suci: "Terkecuali orang-orang yang
bergabung dengan kaum yang mempunyai ikatan perjanjian antara kamu dan mereka, atau orang-orang yang datang
kepada kamu sedangkan hati mereka mengerut karena takut memerangi kamu atau memerangi golongan mereka
sendiri. Dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia beri kekuatan kepada mereka melebihi kamu, sehingga
mereka berani memerangi kamu. Lalu jika mereka mengundurkan diri dari kamu, dan tak memerangi kamu,dan
menawarkan perdamaian kepada kamu, maka Allah tak memberi jalan kepada kamu untuk melawan mereka" (4:90).
Satu-satunya peristiwa yang disebutkan dalam Hadits sahih mengenai pemberian hukuman kepada kaum murtad
ialah peristiwa segolongan orang dari kabilah 'Ukul yang memeluk slam dan ikut hijrah ke Madinah, tetapi mereka
tak merasa cocok dengan udara di Madinah, maka dari itu Nabi Suci menyuruh mereka supaya tinggal di suatu
tempat di luar Madinah, yang di sana dipelihara unta perahan milik pemerintah, sehingga mereka dapat menikmati
udara terbuka dan minum susu. Mereka menjadi sehat sekali, tetapi kemudian mereka membunuh penjaganya dan
membawa lari untanya. Kejadian itu dilaporkan kepada Nabi Suci, lalu sepasukan tentara diperintah untuk mengejar
mereka, dan mereka dihukum mati (Bu. 56:152).[2] Riwayat itu terang sekali bahwa bukan dihukum mati karena
murtad, melainkan karena membunuh si penjaga unta.
Banyak sekali orang yang hanya menekankan satu Hadits yang berbunyi: "Barangsiapa murtad dari agamanya.
Bunuhlah dia (Bu. 88:1). Tetapi mengingat apa yang diungkapkan dalam Kitab Bukhari bahwa yang dimaksud
murtad ialah orang yang berbalik memerangi kaum Muslimin, dan menghubungkan nama mereka dengan nama-
nama musuh slam, maka terang sekali bahwa yang dimaksud oleh Hadits tersebut ialah orang yang mengubah
agamanya dan bergabung dengan musuh-musuh slam lalu bertempur melawan kaum Muslimin. Hanya dengan
pembatasan dalam arti itulah, maka Hadits tersebut dapat disesuaikan dengan Hadits lain, atau dengan prinsip-
prinsip yang digariskan oleh Qur'an Suci. Sebenarnya, kata-kata Hadits tersebut begitu luas sehingga mencakup
segala pergantian agama, agama apa saja. Jika demikian, maka orang non-Muslim yang masuk slam, atau orang
Yahudi yang masuk Kristen, harus dibunuh. Terang sekali bahwa uraian semacam itu tak dapat dilakukan kepada
Nabi Suci. Maka Hadits tersebut tak dapat diterima begitu saja tanpa diberi pembatasan dalam artinya.
Hadits lain yang membicarakan pokok persoalan yang sama menjelaskan arti Hadits tersebut di atas. Hadits ini
menerangkan bahwa orang slam hanya boleh dibunuh dalam tiga hal, antara lain disebabkan "ia meninggalkan
agamanya, dan meninggalkan masyarakat (attariku lil-jama'ah) (Bu. 88:6). Menurut versi lain berbunyi: "orang yng
memisahkan diri (al-mufariq) dari masyarakat. Terang sekali bahwa yang dimaksud memisahkan diri
dari atau meninggalkan masyarakat, yang dalam Hadits itu ditambahkan sebagai syarat mutlak, ialah bahwa ia
meninggalkan kaum Muslimin dan bergabung dengan musuh. Dengan demikian, kata-kata Hadits itu bertalian
dengan waktu perang. Jadi perbuatan yang dihukum mati itu bukan disebabkan mengubah agamanya, melainkan
desersi.
Dalam Kitab Bukhari tercantum pula satu contoh yang sederhana tentang perbuatan murtad: "Seorang Arab dari
padang pasir menghadap Nabi Suci untuk memeluk slam di bawah tangan beliau. Selagi ia masih di Madinah, ia
diserang penyakit demam, maka dari itu ia menghadap Nabi Suci dan berkata: Kembalikan bai'atku, Nabi Suci
menolaknya, lalu ia menghadap lagi dan berkata: Kembalikan bai'atku, Nabi Suci pun menolaknya, lalu ia pergi (Bu.
94:47). Hadits tersebut menerangkan bahwa mula-mula penduduk padang pasir itu memeluk slam. Pada hari
berikutnya, karena ia diserang penyakit demam, ia mengira bahwa penyakit itu disebabkan karena ia memeluk slam,
maka dari itu ia menghadap Nabi Suci untuk menarik kembali bai'atnya. ni adalah terang-terangan perbuatan
murtad, namun dalam Hadits itu tak diterangkan bahwa penduduk padang pasir itu dibunuh. Sebaliknya, Hadits itu
menerangkan bahwa ia kembali ke padang pasir dengan aman.
Contoh lain tentang perbuatan murtad yang sederhana diuraikan dalam satu Hadits bahwa pada suatu hari seorang
Kristen memeluk slam, lalu ia murtad dan menjadi Kristen kambali, namun demikian, ia tidak dibunuh. "Sahabat
Anas berkata, bahwa seorang Kristen memeluk slam dan membaca Surat Ali 'Imran, dan ia menuliskan ayat Qur'an
untuk Nabi Suci, lalu ia berbalik menjadi Kristen kembali, dan ia berkata: Muhammad tak tahu apa-apa selain apa
yang aku tulis untuknya. Lalu Allah mencabut nyawanya, lalu kaum Muslimin menguburnya (Bu. 61:25). Selanjutnya
Hadits itu menerangkan tentang peristiwa dihempaskannya tubuh orang itu oleh bumi. Terang sekali bahwa peristiwa
itu terjadi di Madinah setelah diturunkannya Surat kedua (al-Baqarah) dan Surat ketiga (Ali 'Imran) tatkala negara
slam telah berdiri, namun demikian orang yang murtad itu tak dianiaya, sekalipun ia mengucapkan kata-kata yang
amat menghina Nabi Suci, dan menyebut beliau sebagai pembohong yang tak tahu apa-apa, selain apa yang ia tulis
untuknya.
Di muka telah kami terangkan bahwa Qur'an menguraikan kaum murtad yang bergabung dengan kabilah yang
mengikat perjanjian persahabatan dengan kaum Muslimin, dan kaum murtad yang benar-benar mengundurkan diri
dari pertempuran, yang tak memihak kepada kaum Muslimin dan tak pula kepada musuh, dan menerang-kan agar
mereka jangan diganggu (4:90). Semua itu menunjukkan bahwa Hadits yang menerangkan bahwa kaum murtad
harus dibunuh, ini khusus hanya ditujukan terhadap kaum murtad yang memerangi kaum Muslimin.
!erbuatan murtad dan fiqih
Jika kita membaca kitab fiqih, di sana diuraikan bahwa mula-mula para ulama fiqih menggariskan satu prinsip yang
bertentangan sekali dengan Qur'an Suci, yakni orang dapat dihukum mati karena murtad. Dalam Kitab
Hidayah diuraikan: "Orang yang murtad, baik orang merdeka maupun budak, kepadanya disajikan agama slam; jika
ia menolak, ia harus dibunuh (H.. hal. 576). Tetapi setelah Kitab Hidayahmenguraikan prinsip tersebut, segera
disusul dengan uraian yang bertentangan dengan menyebut orang murtad sebagai "orang kafir yang melancarkan
perang (kafirharbiy) yang kepadanya telah disampaikan dakwah slam (H.. hal. 577). ni menunjukkan bahwa dalam
Kitab Fiqih pun, orang murtad yang dihukum mati, ini disebabkan karena ia musuh yang memerangi kaum Muslimin.
Adapun mengenai perempuan yang murtad, mereka tidak dihukum mati, karena alasan berikut ini: "Alasan kami
mengenai hal ini ialah, bahwa Nabi Suci melarang membunuh kaum perempuan dan karena pembalasan yang
sebenarnya (bagi kaum mukmin dan kafir) itu ditangguhkan hingga Hari Kiamat, dan mempercepat pembalasan
terhadap mereka di dunia akan menyebabkan kekacauan, dan penyimpangan dari prinsip ini hanya diperbolehkan
apabila terjadi kerusakan di bumi berupa pertempuran, dan hal ini tak mungkin dilakukan oleh kaum perempuan,
karena kondisi mereka tak mengizinkan (H hal. 577). Ulama yang menafsiri kitab itu menambahkan keterangan:
"Menghukum mati orang murtad itu wajib, karena ini akan mencegah terjadinya pertempuran yang merusakkan, dan
ini bukanlah hukuman karena menjadi kafir (idem). Selanjutnya ditambahkan keterangan sebagai berikut: "Hanya
karena kekafiran saja, tidaklah menyebabkan orang boleh dibunuh menurut hukum (idem). Terang sekali bahwa
dalam hal pertempuran dengan kaum kafir, ulama ahli fiqih berbuat kesalah-pahaman, dan nampak sekali terjadi
pertentangan antara prinsip yang digariskan oleh Qur'an dengan kesalah-pahaman yang masuk dalam pikiran ulama
ahli fiqih. Qur'an Suci menggariskan seterang-terangnya bahwa orang murtad dihukum mati, bukan karena
kekafirannya melainkan karena hirab ataumemerangi kaum Muslimin. Adapun alasannya dikemukakan seterang-
terangnya bahwa menghukum mati orang karena kekafiran, ini bertentangan dengan prinsip-prinsip slam. Tetapi
ulama ahli fiqih salah paham, bahwa kemampuan berperang, mereka anggap sebagai keadaan perang, suatu
anggapan yang tak masuk akal samasekali. Jika itu yang dimaksud, bahwa orang murtad mempunyai kemampuan
berperang, anak kecil pun dapat disebut harbiy (orang berperang), karena anak kecil itu akan tumbuh menjadi besar
dan mempunyai kemampuan berperang; bahkan kaum perempuan yang murtad pun tak dapat dikecualikan dari
hukuman mati, karena mereka pun mempunyai kemampuan berperang. Undang-undang hukum pidana bukanlah
berdasarkan atas kemampuan, melainkan atas kenyataan. Jadi, ulama fiqih pun mengakui benarnya prinsip bahwa
orang tidak dapat dihukum mati hanya karena ia mengubah agamanya, terkecuali apabila orang murtad itu
memerangi kaum Muslimin. Bahwa ulama fiqih telah berbuat kesalah pahaman dalam mengartikan hirab atau
keadaan perang, adalah soal lain.
___________

[1]. Penulis Kristen yang bersemangat sekali untuk menemukan ayat Qur'an yang menghukum mati orang murtad,
tak segan-segan lagi menerjemahkan kata fayamut(yang sebenarnya berarti: lalu ia mati) mereka terjemahkan: lalu
ia dihukum mati,suatu terjemahan yang amat keliru. Kata fayamut adalah kata kerja aktif, dan katayamutu artinya
ialah mati. Digunakannya kata itu membuktikan seterang-terangnya bahwa perbutaan murtad tidaklah dihukum mati.
Sebagian mufassir menarik kesimpulan yang salah terhadap ayat yang berbunyi: "ini adalah orang yang sia-sia amal
perbuatannya", ini tidaklah berarti bahwa ia akan diperlakukan sebagai penjahat. Adapun yang dimaksud dengan
kata amal di sini ialah perbuatan baik yang ia lakukan selama ia menjadi Muslim. Amal inilah yang akan menjadi sia-
sia, baik di dunia maupun di akhirat setelah ia murtad. Perbuatan baik hanya akan ada gunanya jika perbuatan baik
itu mendatangkan kebaikan bagi seseorang, dan dapat meningkatkan kesadaran menuju perkembangan hidup yang
tinggi. Di tempat lain dalam Qur'an Suci diuraikan bahwa perbuatan orang akan sia-sia jika ia hanya bekerja untuk
duniawinya saja dan mengabaikan kehidupan akhirat: "Yaitu orang yang tersesat usahanya dalam kehidupan dunia,
dan mengira bahwa mereka adalah ahli dalam membuat barang-barang. Mereka mengafiri ayat-ayat Tuhan dan
mengafiri perjumpaan dengan-Nya, maka sia-sialah amal mereka. Maka dari itu Kami tak akan menegakkan
timbangan bagi mereka pada Hari Kiamat" (18:104-105). Dalam ayat ini, yang dimaksud habithat ialah perbuatan
yang sia-sia sepanjang mengenai kehidupan rohani.
[2]. Sebagian Hadits menerangkan bahwa mereka disiksa sampai mati. Jika ini terjadi sungguh-sungguh, ini
hanyalah sekedar hukum qisas, yang sebelum turun wahyu tentang hukum pidana secara slam, hukum qisas
menjadi peraturan yang lazim. Sebagian Hadits menerangkan bahwa segolongan orang dari kabilah 'Ukul mencukil
mata penjaga unta, lalu digiringnya ke gunung batu yang panas, agar ia mati kesakitan. Oleh sebab itu lalu mereka
juga dihukum mati seperti itu (Ai. V, hal. 58). Tetapi Hadits lain membantah tentang digunakannya hukum qisas
dalam peristiwa tersebut. Menurut Hadits ini, Nabi Suci berniat menyiksa mereka sampai mati sebagaimana telah
mereka lakukan terhadap si penjaga unta, tetapi sebelum beliau melaksanakan hukuman itu, beliau menerima wahyu
yang mengutarakan hukuman bagi mereka yang melakukan pelanggaran semacam itu, yang berbunyi: "Adapun
hukuman orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan berbuat bencana di bumi, ialah mereka harus dibunuh
atau disalib atau dipotong tangan mereka berselang-seling, atau dipenjara (5:33) (J-C. V, hal. 121). Jadi, menurut
ayat ini, perbuatan murtad ialah melancarkan perang terhadap Allah dan Rasul-Nya. Adapun hukumannya
bermacam-macam selaras dengan sifat kejahatan yang mereka lakukan. Adakalanya dihukum mati atau disalib
apabila ia menjalankan teror; tetapi adakalanya hanya dihukum penjara saja.
(hLLp//sLudllslamwordpresscom/2007/10/26/murLaddalamlslam/)

Mari Merenung dengan Artikel Murtad Karena Pacar
%& & &

Sebuah [udul dalam rubrlk konsulLasl keluarga darl Ma[alah ClblaLl

Mu81Au kA8LnA ACA8

Assalamu'alalkum ww 8erlLa duka Lelah maLl (lman dan haLl) adlk kaml lulanah yang akhlrnya murLad
masuk suaLu agama deml clnLanya pada lelakl nonmusllm 8anyak naslhaL semampu llmu kaml Lelah
kaml sampalkan Lapl dla LeLap plllh [alannya sendlrl Apa ada [alan keluar sebelum Ler[adl pernlkahan
nonlslam? Wassalam


lkhwaLl semoga Allah merahmaLl klLa semua ke[adlan dl aLas Lelah Ler[adl dan benarbenar Ler[adl aLas
salah seorang saudara klLa Sedang Allah Subhanahu Wa 1a'ala berflrman

8otooqslopo meocotl oqomo selolo oqomo lslom moko sekollkoll tlJoklob okoo Jltetlmo (oqomo
lto)JotlpoJooyo Joo Jlo Jl okbltot tetmosok otooqotooq yooq toql" (CS All lmran (3) 83)
Otooqotooq koflt Jlbowo ke oetoko Ioboooom betombooqtombooqoo 5ebloqqo opobllo meteko
sompol ke oetoko lto Jlbokokoolob plotoplotooyo Joo betkotolob kepoJo meteko peojoqopeojoqooyo
Apokob belom petoob Jotooq kepoJomo tosoltosol Jl oototomo yooq membocokoo kepoJomo oyot
oyot 1oboomo Joo mempetloqotkoo kepoJomo okoo pettemooo Jeoqoo botl lol? Meteko meojowob
8eoot (telob Jotooq) 1etopl telob postl betloko ketetopoo ozob tetboJop otooqotooq yooq koflt
(CS AzZumar (39) 71)
uan Allah memerlnLahkan kepada klLa

nol otooqotooq yooq betlmoo pellbotolob Jltlmo Joo kelootqomo Jotl opl oetoko yooq boboo
bokotoyo oJolob moooslo Joo boto peojoqooyo mololkotmololkot yooq kosot ketos Joo tlJok
meoJotbokol Allob tetboJop opo yooq JlpetlotobkooNyo kepoJo meteko Joo selolo meoqetjokoo opo
yooq Jlpetlotobkoo (CS AL1ahrlm (66) 6)

Maka lnl adalah [awaban yang dlberlkan oleh AsySyalkh hafldzhahullah yang dapaL ana salln hanya
sampal anallsa bellau kemudlan ana Lulls beberapa pela[aran dl bawahnya Semoga klLa blsa mengambll
manfaaL

!awab Wa'alalkumussalam warahmaLullah Payyakallah selamaL daLang dl ma[alah ClblaLl
Sungguh Lngkau Lelah membuaL saya sedlh dengan kesedlhan besar karena berlLa menyaklLkan lnl
Sungguh saya leLakkan banyak celaan kepada Anda dan keluarga Anda Anda semua LuruL andll dalam
menelanLarkan puLrl Anda sekallan dengan penelanLaran yang dengannya nanLl dla akan kekal
selamanya dl dalam neraka !ahannam Anda sekallan membaLasl permasalahan hanya pada
kemurLadannya masuk agama laln Sementara permasa|ahan pokok bukan|ah |tu Mustah|| d|a masuk
agama |a|n sebe|um d|a me|a|u| beberapa fase kete|antaran yang Anda b|arkan kemudlan saaL kapak
sudah mengenal kepala dan dla masuk Agama laln kallan Ler[aga SangaL dlsayangkan Anda sekallan
LerlambaL men[aga

1ldak mungkln bagl orang yang berakal blsa membenarkan bahwa seLelah dla selesal mendlrlkan shalaL
shubuh kemudlan dla umumkan keluarnya dla darl lslam dan masuknya dla dalam agama laln
1ldak mungkln bagl orang yang berakal membenarkan bahwa seLelah dla selesal darl puasa 8amadhan
dan qlyamullall dl dalamnya lalu mengumumkan keluarnya dla darl lslam dan masuknya dla dalam
agama laln
1ldak mungkln klLa blsa percaya bahwa seLelah dla menghadlrl ma[ells Lakllm serLa berLeman dengan
LemanLeman yang balk lalu mengumumkan keluarnya dla darl lslam dan masuknya dla dalam agama
laln
Iad| harus|ah d|a te|ah me|ewat| fase men|ngga|kan ka[|an Is|am men|ngga|kan sha|at dan |badah
|badah |a|n secara umum h|ngga d|a [auh sama seka|| dar| A||ah kemud|an sete|ah |tu d| bawah
pengaruh perasaan dan kec|ntaannya kepada pacar beragama |a|n d|a memutuskan untuk masuk
agama tersebut karena dar| asa|nya d|a memang t|dak kons|sten dengan a[arana[aran Is|am
Maka Anda sekallan sungguh dlsayangkan te|ah meremehkan [auhnya d|a dar| agama Anda [uga te|ah
meremehkan [auhnya d|a dar| akh|aq mu||a dengan member|kannya kebebasan untuk berkena|an dan
berteman bahkan berpacaran dengan orang yang sepert| |tu Maka lnllah hasll memllukan yang klLa
berlkan ucapan selamaL kepada orangorang pemeluk agama LersebuL akan masuk lslamnya gadls yang
Lldak Lahu sama sekall agamanya lnl dan seballknya kaml harap mereka memberlkan selamaL kepada
klLa karena masuk lslamnya ulamaulama mereka ke dalam lslam lnllah perbedaan anLara lslam dan
agama LersebuL
Sesungguhnya saya waha| saudaraku dengan ucapanku |n| berkata sed|k|t keras kepada Anda dan
[uga kepada ke|uarga Anda karena dl sana [uga LerdapaL banyak keluarga yang melewaLl cobaan
seperLl cobaan Anda sekallan dalam keLeledoran Maka saya lngln agar semuanya Lerbangun Cukup|ah
seka|| t|dur cukup seka|| kete|edoran dan cukup seka|| pene|antaran
Sesungguhnya saya akan men[awab Anda dan saya mengkhawaLlrkan para da'l yang saya adalah baglan
darl mereka kaml akan dlhlsab dl hadapan Allah aLas keLeledoran kaml sehlngga saudarl Anda LerlanLar
seperLl lLu Maka dl manakah peran kaml dalam memberlkan pengaruh kepada masyarakaL? I|ka |n|
ada|ah apa yang kam| rasakan maka baga|mana pu|a dengan Anda dan ke|uarga Anda pada har| Anda
seka||an berd|r| d| hadapan A||ah?!
Saudaraku yang mulla
Sekarang marl klLa Llnggalkan masa lalu yang wa[lb bagl klLa unLuk blsa mengambll pela[aran darlnya
Pendaknya sekarang klLa berflklr bagalmana mengemballkan saudarl klLa lnl kepada hlmpunan lslam
Sesungguhnya lnl sebagalmana lnl adalah Langgung [awab saya dan Langgung [awab ulama dl daerah
Anda maka hal lnl [uga Langgung [awab Anda hendaknya klLa semua menanggung Langgung [awab lnl
bersamasama
8eLapa saya beranganangan seanda|nya Anda mem|nta bantuan kepada para da'| d| daerah Anda
se[ak awa| Agar mereka turut and|| bersama Anda da|am menye|esa|kan permasa|ahan yang su||t |n|
1eruLama mereka yang memlllkl llmu luas darl slsl syar'l [uga memlllkl pemahaman dalam hal
bagalmana bermuamalah dengan kondlsl seperLl lnl serLa mengeLahul pokokpokok a[aran agama
LersebuL na| |n| b|asanya d| atas kemampuan Anda
Sekarang muslbah Lelah Ler[adl wa[lb bagl klLa semua unLuk memahaml beberapa perkara penLlng
dalam mendlagnosa permasalah lnl agar klLa blsa menenLukan obaLnya yalLu
Sesungguhnya kep|ndahan seorang manus|a dar| agama bukan|ah perkara yang mudah lLu bukanlah
saLu kepuLusan rlngan yang mungkln seorang unLuk mengambllnya beglLu sa[a Lanpa sebabsebab yang
dla llhaL darl slsl pandangnya yang dla men[adl puas Lalu [adllah perkara lLu sebagal pendorong kuaL
menu[u kepuLusan unLuk berplndah darl agamanya 8erdasarkan hal lnl t|dak benar sama seka|| k|ta
bermuama|ah dengan seorang manus|a yang te|ah me|ewat| kond|s| |n| tanpa berusaha merenungan
sebabsebabnya dengan bentuk [e|as dan konkr|t agar memungklnkan bagl klLa unLuk berflklr dl
[alannya deml mengobaLlnya serLa menenLukan pallng balk dalam bermuamalah dan mendakwahlnya
Saudarl Anda Lldak akan masuk agama LersebuL hanya sekedar karena lngln menlkah darl seorang
penganuL agama LersebuL sa[a 8ahkan harus ada beberapa fakLor kuaL yang mendorongnya unLuk
plndah agama kadang |ak||ak| dar| go|ongan peme|uk agama tersebut |tu member|kan beberapa
syubhat kepadanya akan agama Is|am yang kemudlan menggoncangkan kepercayaannya kepada
agamanya kemud|an d|a men[e|askan kepadanya akan a[arana[aran agama tersebut yang d|
da|amnya d|a b|sa bebas dar| |katan agama yang meng|katnya dengan berbaga| macam |badah
D|karenakan bebas dar| ke|st|qamahan |badah sesua| dengan kond|s| yang d|a a|am| d| masa Is|amnya
yang t|dak kons|sten dengan sha|at dan |badah|badah |a|n Cleh karena lLulah dla menemukan
kebebasan darl lkaLan lbadah harlan yang sesual dengan kehldupannya Maka [adllah hal lLu Lermasuk
sebabsebab yang LuruL andll dalam rangka dla menlnggalkan agamanya lalu masuk agama LersebuL
kadang bukan hanya pacar berbeda agamanya yang mempengaruhl kadang [uga terhadap pengaruh
pengaruh |a|n yang k|ta t|dak mengetahu|nya apakah dar| orang |a|n atau temanteman wan|ta yang
[e|ek atau [uga bukubuku yang mend|skred|tkan Is|am 8arangkall salah saLu fakLor lnllah yang
mempengaruhl dan membanLu keluarnya dla darl agamanya
Sesungguhnya seorang manus|a yang |emah pondas|nya serta sed|k|t pengetahuan terhadap
agamanya dengan tab|at sepert| |tu d|a t|dak akan b|sa berpegang dengan kuat d| hadapan
perdebatan apa pun dar| agama |a|n yang bagus perma|nannya dengan menggunakan aka| |og|ka dan
f||safat ?ang hal lLu men[adlkannya meragukan agamanya !lka Lldak ada seseorang yang
membanLunya maka dla akan menlnggalkan aqldahnya blsa kepada aLhels aLau [uga kepada agama
orang yang LuruL andll dalam membuaLnya ragu lalu dla pun menlnggalkan flLrahnya yang lurus kepada
aqldah laln yang rusak baLlllagl sesaL
Lalu Lambahan lLu semua saudarl Anda mendapaLkan pendorong unLuk mengubah agamanya deml
memenuhl kelnglnannya unLuk menlkah dengan seorang pemeluk agama LersebuL yang Is|am te|ah
me|arang dan mengharamkan pern|kahan |n|
1ermasuk perkara yang dlkukuhkan adalah bahwa LerdapaL keLerpuLusan hubungan anLara saudarl Anda
dengan masyarakaL 1elah hllang perasaan hubungan dan kaslh sayang anLara dla dengan anggoLa
masyarakaL musllm yang dla hldup dl dalamnya Seballknya barangkall dla mendapaLkan masyarakaL
baru yang membuaLbuaL a[aran bagus kokoh dengan berbagal [alan yang Lersusun rapl ul mana
masyarakaL baru lLu LuruL andll mengeluarkannya darl lslam agama Allah yang haq kepada agama baLll
lnllah anallsa ke[lwaan yang wa[lb bagl klLa unLuk memahamlnya semenLara klLa mengambll
permasalahan yang wa[lb bagl klLa unLuk bersungguhsungguh dalam menyelesalkannya semampu klLa
dan Lauflk hanyalah darl Allah klLa ambll sebabsebab hldayah dan perbalkan klLa curahkan segenap
upaya dalam melakukan perubahan dan memberlkan peLun[uk kemudlan klLa Llnggalkan buahnya
unLuk Allah
oo kewojlboo koml tlJok lolo booyolob meoyompolkoo (petlotob Allob) Jeoqoo jelos" (CS ?asln (36)
17)
Maka saya memohon Lauflk kepada Allah bagl kaml Anda baglnya serLa bagl seluruh kaum musllmln
Ada pun beberapa hal yang blsa ana ambll pela[arannya

1 Serlngkall klLa baru sadar akan bahaya yang menlmpa keLlka bahaya LersebuL LepaL dl hadapan klLa
lnl adalah bahaya darl kelalalan klLa menelanLarkan orang dekaL aLau dlrl klLa sendlrl [auh darl
beragama

2 !angan meremehkan apalagl Lldak berusaha melakukan lbadahlbadah sunnah berusahalah mencarl
sebabsebab Ler[aganya agama klLa seperLl menglkuLl ka[lan dan mencarl LemanLeman yang balk ?ang
walau klLa kadang merasa Lldak pas dengan mereka [angan puLuskan sllaLurrahml dan memlnLa
nasehaL

3 !agalah akhlaq Akhlaq mulla harus dlperhaLlkan 1ermasuk dalam perLemanan yang klLa serlng
bersenda gurau akhlaq LeLap harus dl[un[ung

4 uekaLlah dengan para usLadz dan allm ulama serLa mlnLa darl mereka nasehaL dan banLuan

3 Walau pun dengan orang yang berbeda agama klLa LeLap harus bermuamalah dengan balk Lapl
dengan LeLap memperhaLlkan baLasanbaLasan
8eglLu pula dengan orang yang sudah masuk agama laln dan maslh klLa harapkan dla kemball klLa harus
bermuamalah dengan mereka dengan cara yang hlkmah

6 Waspadal syubhaLsyubhaL yang dapaL menggoncangkan lman yang lemah oleh karena lLu menunLuL
llmu syar'l pun harus men[adl agenda klLa uengan llmulah klLa Lahu manamana yang syubhaL dan
beLapa lemahnya syubhaLsyubhaL LersebuL
(hLLp//sebaglandunlakublogspoLcom/2010/10/marlmerenungdenganarLlkel
murLadhLml#!/2010/10/marlmerenungdenganarLlkelmurLadhLml)

Anda mungkin juga menyukai