Anda di halaman 1dari 7

LI.

1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi


1.1 Memahami dan menjelaskan anatomi makroskopik jantung
1antung Terletak Di Tengah Rongga Dada
Jantung adalah organ berotot berongga dengan ukuran sekepalan. Jantung terletak di
rongga toraks (dada) dalam ruang mediastinum dan dibungkus oleh jaringan ikat yang
dinamakan pericardium. Berat jantung orang dewasa (250-300) gram. Pada laki-laki 300 gram
dan pada wanita 250 gram dan ukuran mediastinum (8-10) cm dapat terlihat pada Ioto rontgen
thorak. Jantung berdenyut hampir 100.000 x sehari dan (60-70) x per menit terus menerus tanpa
henti selam hidup, dan memompakan darah 2000 galon setara dengan 7,571 liter darah sehari.
Jantung memiliki pangkal yang lebar di sebelah atas dan meruncing membentuk ujung yang
disebut apeks di dasar. Jantung membentuk sudut terhadap sternum, sehingga pangkalnya
terutama berada di kanan apeks di kiri sternum. Sewaktu jantung berdenyut, terutama sewaktu
berkontraksi secra kuat, apkes sebenarnya membentur bagian dalam dinding dada di sisi kiri.
Letak 1antung Dalam Cavum Toraks
1/3 bagian terletak sebelah kanan linea mediana (pertengahan tulang dada) di dapatkan
bagian jantung sebagai berikut : atrium dextra (kanan) dan sedikit ventrikel dextra dan pembuluh
darah besar (vena cava, aorta, truncus).
2/3 bagian terletak sebelah kiri linea mediana terdapat : ventrikel dextra, atrium sinistra
dan ventrikel kanan. Berdasarkan makroanatomi organ jantung terdapat dalam cavum toraks
diantara kedua paru kanan dan kiri yang disebut dengan ruang mediatinum tepatnya pada
~mediastinum media.
Batas-batas ruang mediastinum :
Depan : sternum
Belakang : vertebra thoracal I sampai thoracal X
Atas : clavicula
Bawah : diaphragma

Pembagian Mediastinum

Mediastinum superior, terdapat alat-alat :
1. 'ena cava, trachea, bronchus primer, thymus pada anak, esophagus dan ductus
thoracicus
2. Arcus aorta, a. Brachocephalica, nervus vagus, n.phrenicus
Mediatinum inIerior, terbagi menjadi 3 ruangan :
1. Mediastinum anterior (antara jantung dengan bagian permukaan dalam sternum)
2. Mediastinum media (antara mediastinum anterior dan posterior)
3. Medistinum posterior dibelakang mediatinum media
Alat-alat yang terdapat di dalamnya adalah :
1. Mediastinum anterior : ligamentum sternopericardial dan jaringan ikat
2. Mediastinum media : jantung dan pericardium, radix pulmonis
3. Mediastinum posterior : esophagus, ductus thoracicus, aorta descendens, truncus
symphaticus, vena azygost, vene cava inIerior.


PERMUKAAN 1ANTUNG

Jantung mempunyai tiga permukaan : Iacies sternocostalis (anterior), Iacies
diaphragmatica (inIerior), dan basis cordis (Iacies posterior). Jantung juga mempunyai apex
yang arahnya ke bawah, depan, dan kiri.

Facies sternocostalis terutama dibentuk oleh atrium dextrum dan ventriculus dexter,
yang dipisahkan satu sama lain oleh sulcus atrioventricularis. Pinggir kanannya dibentuk oleh
atrium dextrum dan pinggir kirinya oleh venticulus sinister dan sebagian auricula sinistra.
'entriculus dexter dipisahkan dari ventriculus sinister oleh sulcus interventricularis anterior.

Facies diaphragmatica jantung terutama dibentuk oleh venticulus dexter dan sinister
yang dipisahkan oleh sulcus interventricularis posterior. Permukaan inIerior atrium dextrum,
tempat bermuara vena cava inIerior, juga ikut membentuk Iacies diaphragmatica.
Basis cordis, atau Iacies posterior terutama dibentuk oleh atrium sinistrum, tempat
bermuara empat vena pulmonalis. Basis cordis terletak berlawanan dengan apex cordis.
Apex cordis, dibentuk oleh ventriculus sinister, mengarah ke bawah, depan, dan kiri.
Apex terletak setinggi spatium intercostale ' sinistra, 9 cm dari garis tengah. Pada daerah apex,
denyut apex biasanya dapat dilihat dan diraba pada orang hidup.

1.2 Memahami dan menjelaskan anatomi mikroskopik jantung



Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan :
Endokardium, miokardium dan epikardium
1. Endokardium
O apisan ini pada atrium tebal sedangkan pada ventrikel tipis
O apisan endotel berhubungan dengan endotel pembuluh darah yang masuk keluar jantung
O Sel endotel berbentuk agak bulat/poligonal
a. apisan sub endotelial :
apisan tipis dari anyaman penyambung jarang yang mengandung serat kolagen, elastis dan
Iibroblast
b. apisan elastikomuskular
Terdiri dari anyaman penyambung elastis yang lebih padat dan otot polos
c. apisan sub endokardial
Dekat miokard terdiri dari anyaman penyambung jarang, terdapat pembuluh darah kecil,
pada ventrikel pada lapisan ini terdapat serat purkinye.
apisan endokardium ini meliputi permukaan dari atrium dan ventrikel dan struktur lain pada
permukaan jantung seperti :
- katup antara atrium dan ventrikel
- muskulus papillaris : merupakan tonjolan apeks otot jantung
- chorda tendinae : terdiri dari serat-serat kolagen yang menghubungkan muskulus papillaris
dengan katup jantung sehingga katup-katup ini tidak terdorong ke atrium pada saat ventrikel
berkontraksi, pada saat ventrikel berkontraksi maka katup-katup menutup ke arah atrium. Ini
untuk mencegah darah mengalir kembali ke atrium, dan katup-katup ini tidak akan masuk ke
atrium karena disokong oleh chorda tendinae dan muskulus papillaris.
2. Miokardium
Merupakan bagian paling tebal dari dinding jantung yang terdiri dari lapisan otot jantung dan
terdapat pada lapisan dalam dari epikardium.
apisan otot jantung di atrium lebih tipis daripada di ventrikel, sedang ventrikel kanan lebih tipis dari
ventrikel kiri hal ini disebabkan oleh Iungsi ventrikel kiri yang harus memompa darah lebih banyak ke
sirkulasi besar sehingga ototnya harus lebih tebal.
Otot jantung merupakan sinsitium palsu , yaitu serat-seratnya seolah-olah sambung-menyambung
dengan inti ditengah , batas antara serat-serat otot jantung satu dengan yang lain disebut : 'diskus
interkalaris


3. Epikardium
Merupakan lapisan luar jantung yang terdiri dari jaringan ikat Iibroelastis yang terdiri dari serat
kolagen dan elastis, permukaannya dilapisi oleh mesotel.
Pada epikardium ini dapat ditemukan :
- pembuluh darah agak besar, disebut arteri koronaria yang berIungsi untuk nutrisi dinding sebelah
luar jantung
- potongan serat saraI
- jaringan lemak dekat pembuluh darah besar
- kapiler limIe


2.1 Memahami dan menjelaskan sirkualsi jantung



Sirkulasi pulmonal merupakan sirkulasi/jalur untuk menuju dan meninggalkan paru-paru,
sedangkan sirkulasi sistemik merupakan sirkulasi yang menuju dan meninggalkan seluruh
bagian tubuh.
$irkulasi Darah Pulmonal.
Sisi kanan jantung (atrium dextra) menerima darah terdeoksigenasi (mengandung
CO
2
) dari tubuh dan mengalirkannya ke paru-paru untuk di-oksigenasi (terjadi pertukaran
gas CO
2
dengan O
2
). alu darah yang telah teroksigenasi ini akan dialirkan kembali ke sisi
kiri jantung (atrium sinistra). Berikut ini adalah sirkulasi darah pulmonal:
Atrium dextra F katup trikuspid F ventrikel dextra F katup
semilunar F truncus pulmonare F arteri pulmonal dextra dan sinistra
F kapiler paru F vena pulmonal F atrium sinistra.
$irkulasi Darah $istemik
Sisi kiri jantung menerima darah yang telah teroksigenasi (mengandung O
2
) dari
paru-paru dan mengalirkannya ke seluruh tubuh, dan darah yang dialirkan dari tubuh menuju
jantung merupakan darah yang terdeoksigenasi (mengandung CO
2
). Berikut ini sirkulasinya
ketika melewati jantung:
Atrium sinistra F katup bikuspid F ventrikel sinistra F katup
semilunar F aorta ascendens F arcus aorta F pembuluh darah periIer
F regio dan organ tubuh F vena cava superior dan inIerior F atrium
dextra.
Menjelaskan Peristiwa Mekanis $iklus 1antung
Siklus jantung terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan
pengisian jantung) bergantian. Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol yang
terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi ke seluruh jantung, sedangkan relaksasi timbul
setelah repolarisasi otot jantung. Ada beberapa tahap peristiwa mekanis siklus jantung.
1. Diastol ventrikel
Selama diastol ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan diastol. Karena aliran
masuk darah yang kontinu dari sistem vena ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit melebihi
tekanan ventrikel walaupun kedua bilik itu melemas. Karena perbedaan tekanan ini, katup A'
terbuka, dan darah mengalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel selama diastol ventrikel.
Akibatnya , volume ventrikel perlahan-lahan meningkat bahkan sebelum atrium berkontraksi. Pada
akhir diastol ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan membentuk potensial aksi.
2. Depolarisasi (kontraksi) atrium
Depolarisasi atrium menimbulkan kontraksi atrium, yang memeras lebih banyak darah ke
dalam ventrikel, sehingga kurva tekanan atrium meningkat. Selain itu, terjadi peningkatan tekanan
ventrikel. Peningkatan kedua bilik ini terjadi karena penambahan volume darah ke ventrikel oleh
kontraksi atrium. Selama kontraksi atrium, tekanan atrium tetap sedikit lebih tinggi daripada
tekanan ventrikel, sehingga katup A' terbuka. Diastol ventrikel berakhir pada awal kontraksi
ventrikel. Pada saat ini, kontraksi atrium dan pengisian ventrikel telah selesai. 'olume darah di
ventrikel pada akhir diastol dikenal sebagai volume diastolik akhir (end diastolik volume, ED'),
yang besarnya 135 ml. Pada siklus ini tak ada darah yang ditambahkan ke ventrikel.
3. Kontraksi isovolumetrik ventrikel
Ketika kontraksi ventrikel dimulai, tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium.
Perbedaan tekanan yang terbalik ini mendorong katup A' menutup. Tekanan ventrikel harus terus
meningkat sebelum tekanan tersebut dapat melebihi tekanan aorta untuk membuka katup aorta
sehingga ada waktu singkat antara penutupan katup A' dan pembukaan katup aorta pada saat
ventrikel menjadi suatu bilik tertutup. Karena semua katup tertutup, tak ada darah yang masuk atau
keluar ventrikel selama waktu ini. Interval ini disebut sebagai periode kontraksi ventrikel
isovolumetrik (volume dan panjang konstan). Selama periode kontraksi ventrikel isovolumetrik,
tekanan ventrikel terus meningkat karena volume tetap.
4. Ejeksi cepat ventrikel
Pada saat tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta, katup aorta dipaksa membuka dan darah
mulai menyemprot. Kurva tekanan aorta meningkat ketika darah dipaksa berpindah dari ventrikel
ke dalam aorta lebih cepat daripada darah yang mengalir ke pembuluh-pembuluh yang lebih kecil
di ujung lain. 'olume ventrikel berkurang secara drastis sewaktu darah dengan cepat dipompa
keluar. Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi isovolumetrik dan Iase ejeksi (penyemprotan )
ventrikel.
Dalam keadaan normal, hanya separuh dari jumlah darah yang terkandung di dalam ventrikel
pada akhir diastol dipompa keluar selama sistol. Jumlah darah yang tersisa di ventrikel pada akhir
sistol ketika Iase ejeksi usai disebut sebagai volume sistolik akhir (end sistolic volume, E S') yang
besarnya 65 ml.
5. Relaksasi isovolumetrik ventrikel
Ketika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi, tekanan ventrikel turun di bawah
tekanan aorta dan katup aorta menutup. Penutupan katup aorta menimbulkan gangguan atau takik
pada kurva tekanan aorta, yang dikenal sebagai takik dikrotik. Tidak ada lagi darah yang keluar
dari ventrikel selama siklus ini karena katup aorta telah tertutup. Namun katup A' belum terbuka
karena tekanan ventrikel masih lebih tinggi daripada tekanan atrium.. Sehingga semua katup sekali
lagi tertutup dalam waktu singkat yang dikenal sebagai relaksasi ventrikel isovolumetrik. Tidak
ada darah yang masuk atau keluar seiring dengan relaksasi ventrikel dan tekanan terus turun.
Sewaktu tekanan ventrikel turun, di bawah tekanan atrium, katup A' membuka dan pengisian
ventrikel terjadi kembali. Diastol ventrikel mencakup periode relaksasi ventrikel isovolumetrik dan
Iase pengisian ventrikel.
Repolarisasi atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi secara bersamaan, sehingga atrium tetap
berada dalam diastol sepanjang sistol ventrikel. Darah terus mengalir dari vena pulmonalis ke
dalam atrium kiri. Karena darah yang masuk ini terkumpul di atrium, tekanan atrium terus
meningkat. Sewaktu katup A' terbuka pada akhir sistol, darah yang terkumpul di atrium selama
sistol ventrikel dengan cepat mengalir ke ventrikel. Sehingga mula-mula pengisian ventrikel
berlangsung cepat karena peningkatan tekanan atrium akibat penimbunan darah di atrium.
6. Ejeksi lambat ventrikel
alu pengisian ventrikel melambat karena darah tertimbun setelah disalurkan ke ventrikel,
dan tekanan atrium mulai turun. Selama waktu periode penurunan pengisian ini, darah terus
mengalir dari vena pulmonalis ke dalam atrium kiri dan melalui katup A' yang terbuka ke dalam
ventrikel kiri. Selama diastol ventrikel tahap akhir, sewaktu pengisian ventrikel berlangsung
lambat, nodus SA kembali mengeluarkan potensial aksi dan siklus jantung di mulai kembali.

Anda mungkin juga menyukai