Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kenya adalah sebuah negara bekas jajahan Inggris di Afrika Timur beribukota di Nairobi berbentuk republik dengan sistem pemerintahan presidensial, dimana Presiden merangkap sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh pemerintah sedangkan kekuasaan legislative dibagi antara pemerintah dan parlemen. Rakyat Kenya seperti halnya sebagian besar rakyat negara-negara di Afrika, seperti mosaik yang terdiri dari 42 etnis dan berbicara dalam 58 bahasa. Dari 42 etnis tersebut terdapat 3 (tiga) etnis terbesar yang saling bersaing untuk mendapatkan kekuasaan yaitu Kikyu 22%, Luhya 14% dan Lou 13%. Presiden dipilih melalui pemilu untuk masa jabatan selama 5(lima) tahun. Disamping menerima jumlah terbanyak dalam istilah mutlak, kandidat Presiden juga harus memenangkan 25% atau lebih suara setidaknya pada 5 (lima) dari 8 (delapan) propinsi yang ada di Kenya (Nairobi area, Central, Coast, Eastern, North Eastern, Nyanza, Rift Valley, dan Western), sedangkan Wakil Presiden ditunjuk oleh Presiden.Banyak peristiwa yang terjadi di Kenya sesudah pemilihan umum (Pemilu). Pertikaian politik kedua kubu Mwai Kibaki dan Raila Odinga sudah meluas dan mengarah pada penyerangan atas suatu kelompok suku. Mereka yang menjadi sasaran serangan merupakan para korban yang berasal dari etnis Kikuyu, yang juga merupakan kelompok etnis terbesar di Kenya serta beberapa etnis lainnya. Setidaknya lebih dari tiga ratus orang tewas sia-sia akibat konflik antara pendukung Presiden Mwai Kibaki dengan kelompok oposisi pimpinan Raila Odinga setelah pemilu Presiden di Kenya, 27 Desember 2007 lalu. Jumlah korban terbunuh yang terus bertambah sampai 6 Januari 2008 adalah diperkirakan 350 orang tewas dan mengakibatkan sebanyak 250.000 orang telah mengungsi ke tempat-tempat yang aman dari ancaman pembunuhan akibat kerusuhan politik pasca pemilu. Laporan tanggal 17 Januari 2008, korban tewas sudah mencapai lebih 600 orang dan mereka yang mengungsi sudah memasuki wilayah Uganda yang diperkirakan 6.000 orang. Etnis Kikuyu adalah etnis yang mendominasi kekuasaan di Kenya sebelum dan setelah

merdeka dari Inggris tahun 1963. Apabila Mwai Kibaki ingin mengalihkan perseteruan dengan Raila Odinga menjadi perang etnis, niscaya dengan mudah dan cepat Mwai Kibaki bisa menggerakan etnis Kikuyu untuk menghadapi Raila Odinga dengan etnis Lou. Apalagi hubungan antara etnis Kikuyu dan Lou dikenal kurang harmonis sejak lama. Kinerja Presiden Mwai Kibaki sendiri dirasa mengecewakan rakyat setelah sempat menjadi tumpuan harapan rakyat setelah jatuhnya rezim Daniel T. Arap Moi pada pemilu tahun 2002 silam dimana pada rezim terdahulu praktek-praktek korupsi tumbuh subur. Adanya krisis di negara Kenya yang timbul sebagai akibat adanya isu-isu politik yang terpolarisasi, manipulasi politik, kesenjangan sosial dan ekonomi, tingginya angka kriminal serta kurangnya kesempatan ekonomi terkadang memicu pertikaian di Kenya selama pemilu berlangsung. Hal ini menyebabkan Kenya telah mengalami pengulangan kejadian yang hampir sama yang terjadi pada masa awal kemerdekaan tahun 1963. Peristiwa ini secara politis menginspirasi kekerasan etnis selama dan pasca pemilu Presiden 2007. hal ini juga diakibatkan oleh adanya ketidak sepahaman terhadap aturan-aturan yang dikeluarkan oleh ECK(Komisi Pemilu Kenya) serta adanya ketimpangan antara peserta pemilu yaitu incumbent dengan kompetitornya yang dalam hal ini menjadi pihak oposisi. Fenomena tersebut terjadi karena didasari oleh akar permasalahan yang sangat multi dimensional yang dari awal kemerdekaan hingga sebelum pemilu tahun 2007 belum sepenuhnya bisa diselesaikan dengan baik oleh pemerintah sehingga pada saat setelah pelaksanaan pemilu Presiden Desember 2007. Selain pembersihan etnis dalam kerusuhan pasca pemilu disinyalir juga telah terjadi pemindahan paksa dan penganiayaan, pemerkosaan dan tindakan tidak manusiawi lainnya. Hal ini melatarbelakangi penulis untuk membahas lebih lanjut mengenai kejahatan pidana internasional apa saja yang telah terjadi serta membahas lebih detail mengenai peran dari ICC dalam menangani kasus di kenya ini.

B. Isu yang diangkat dalam jurnal


Dalam jurnal yang berjudul Violence in Kenya: Any Role for the ICC in the Quest for Accountability? terpapar dengan jelas bahwa ada tiga pokok bahasan yang ingin diangkat penulis. Dalam jurnal ini penulis mencoba mengkaji bagaimana peran ICC dalam penyelidikan dan yurisdiksi ICC dalam menangani konflik di kenya terkait dengan tanggung jawab internasional. Adapun isu yang diangkat adalah :

1. Tanggung jawab internasional Seperti kebanyakan yang kita ketahui bahwa konstitusi suatu negara lebih tinggi daripada hukum internasional di dalam wilayah kedaulatannya. Kenya telah meratifikasi Statuta Roma tentang Pengadilan Pidana Internasional, yang pada pokoknya menerapkan pelanggaran IHL, genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Selanjutnya baru diundangundangkan pada tahun 2008. Kenya mempunyai kewajiban internasional untuk menyelesaikan kasus yang terjadi di kenya dengan hukum nasionalnya. Akan tetapi apabila tidak mampu maka akan di ambil alih oleh ICC. 2. Kategori Kejahatan Dalam konflik di kenya lebih dari lima ratus orang telah tewas dan seribu orang telah mengungsi pasca kerusuhan pemilu di kenya. Dengan demikian jelas ada kejahatan berat yang dilakukan di Kenya. Namun, masalahnya adalah apakah kejahatan yang terjadi di kenya memiliki syarat untuk menjadi kejahatan internasional dan masuk dalam kategori kejahatan internasional yang masuk dalam yurisdiksi ICC. 3. Hambatan Penyelesaian Pemerintah Kenya telah gagal untuk melaksanakan reformasi yang diperlukan untuk mencegah konflik di masa mendatang dan telah lambat untuk bertindak dalam mengadili para pelaku kekerasan pasca pemilu. Upaya Komisi Waki dan H.E. Kofi Annan (Mantan Sekjen PBB) telah memaksa pemerintah Kenya untuk mengambil langkah yang baik agar dapat melaksanakan akuntabilitas atau serta agar tidak menuju arah impunity. Pemerintah tampaknya akan maju ke arah impunitas dengan berulang kali menunda pelaksanaan rekomendasi Komisi Waki dan Kofi Annan untuk membentuk peradilan khusus. Impunitas menjadi hambatan untuk penyelesaian. Selain itu penentuan ambang batas kejahatan internasional dalam konflik di kenya ini juga menyulitkan ICC untuk masuk kedalam kasus ini. Sehingga yurisdiksi dari ICC sedikit terkendala dikarenakan penentuan kualifikasi dari ambang batas kejahatan di kenya.

C. Rumusan Masalah
1. Tindak Pidana Internasional apa saja yang telah terjadi di dalam kerusuhan pasca pemilu tahun 2007 di kenya ? 2. Bagaimana yurisdiksi ICC terkait dengan adanya tanggung jawab internasional yang telah melekat terhadap negara kenya ?
3. Bagaimana peran langsung ICC dalam menangani kasus di kenya terkait hambatan

dalam penyelesaian kasus di kenya ?

BAB II PEMBAHASAN
A. Kategori kejahatan internasional yang terjadi di Kenya
Pasca pemilu 2007 di Kenya telah terjadi serangkaian kekerasan yang telah terjadi antar etnis yang notabene merupakan pendukung antara oposisi dan incumbment. Dari kerusuhan tersebut telah terjadi kejahatan internasional yaitu antara lain : 1. Genosida Genosida diartikan sebagai perbuatan-perbuatan berikut, yang dilakukan rasial, atau agama seperti: Membunuh para anggota kelompok ; Menyebabkan luka pada tubuh atau mental para anggota kelompok ; Dengan sengaja menimbulkan pada kelompok itu kondisi hidup yang menyebabkan kerusakan fisiknya secara keseluruhan ataupun sebagian ; Mengenakan upya-upaya yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran di dalam kelompok itu ; Dengan paksa mengalihkan anak-anak suatu kelompok ke kelompok lain. dengan

tujuan merusak begitu saja, keseluruhan ataupun sebagian, suatu kelompok bangsa, etnis,

Pembantaian di lembah Rift Kenya jelas-jelas merupakan genosida karena motif dari pembantaian tersebut adalah untuk menumpas etnis Kikuyu yang mendukung Presiden Mwai Kibaki. adalah jelas merupakan praktik pembersihan etnis. Di wilayah itu, warga suku Kalenjin bertempur melawan suku Kikuyu. Sejak Pemilu 27 Desember lalu, lebih dari 800 orang tewas dalam bentrokan antaretnis. Menurut versi kubu oposisi, jumlah korban tewas mencapai sedikitnya 1.000 orang. Utusan Amerika Serikat untuk Afrika Jendayi Frazer mengatakan, gelombang kekerasan di Lembah Rift Kenya jelas-jelas merupakan ''pembersihan etnis'' untuk menumpas etnis Kikuyu yang mendukung Presiden Mwai Kibaki. ''Tujuannya jelas bukan untuk membunuh. Itu adalah pembersihan, untuk mengusir mereka keluar dari wilayah itu,'' kata

dia. ''Jelas sekali sedang terjadi pembersihan etnis di Lembah Rift '' ( Suara Merdeka : http://www.suaramerdeka.com/harian/0801/31/int01.htm). Sasaran Utama Warga etnis Kikuyu menjadi sasaran utama dalam bentrokan itu. Konflik berdarah pecah setelah Kibaki dinyatakan menang, sementara komunitas internasional dan tim pemantau menyatakan penghitungan suara dinodai kecurangan. Ratusan warga Kikuyu tewas. Lembah itu adalah tempat tinggal warga etnis Kalenjin dan Masai sejak turun-temurun. Kolonialis Inggris ketika itu menguasai banyak lahan untuk peternakan dan pertanian. Setelah kemerdekaan 1963, lahan tersebut dibagi untuk rakyat. Kemudian Presiden Jomo Kenyatta membanjiri kawasan itu dengan orang-orang Kikuyu dan bukannya mengembalikan wilayah itu kepada Kalenjin dan Masai. Sejak itulah timbul permusuhan mendalam terhadap Kikuyu. Etnis Kikuyu juga tidak disukai karena dominasi mereka di bidang politik dan ekonomi. 2. Kejahatan terhadap kemanusiaan. Istilah kejahatan terhadap kemanusiaan pertama kali dikenal dalam deklarasi bersama antar perancis, inggris, dan rusia pada tanggal 24 mei 1915. Deklarasi bersama ini ditujukan untuk mengutuk tindakan turki atas kekejaman yang dilakukannya selama perang terhadap populasi Armenia di turki. Definisi lebih rinci terhadap istilah crime against humanity dapat ditemukan dalam piagam london yang melahirkan Nuremberg Trial. Dalam pasal 6 (c) London Charter Of The International Military Tribunal secara lengkap dinyatakan : Crimes Against Humanity : Namely, murder, extermination, enslavement, deportation, and other inhumane act commited against any civilian population, before or during the war ; or persecutions on political, racial, or religius grounds in excecution of or in connection with any crime within the jurisdiction of the tribunal, whether or not in violatioan of the domestic law of the country where perpetrated. Kategori kejahatan kemanusiaan dalam kerusuhan di kenya pasca pemilu telah masuk dalam isu yang paling disoroti. Banyak sekali pelanggaran HAM yang telah terjadi. Mayoritas kejahatan yang timbul dari kerusuhan tersebut adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Saat ini sudah Enam

orang telah dipanggil ICC untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut aktor dari kerusuhan itu antara lain adalah :

Samoei Ruto, Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( pasal yang dilanggar dalam statuta roma adalah murder (article 7(l)(a)); forcible transfer of population (article 7(l)(d)); and persecution (article 7(l)(h) ).

Henry Kiprono Kosgey, Menteri Perindustrian (pasal yang dilanggar dalam statuta roma murder (article 7(l)(a)); forcible transfer of population (article 7(l)(d)); and persecution (article 7(l)(h)).

Joshua Arap Sang, Kepala Operasi Stasiun Radio untuk KASS FM.( pasal yang dilanggar dalam statuta roma murder (article 7(l)(a)); forcible transfer of population (article 7(l)(d)); and persecution (article 7(l)(h));

Francis Kirimi Muthaura, Kepala Pelayanan Publik dan Sekretaris untuk Kabinet. (pasal yang dilanggar dalam statuta roma murder (article 7(l)(a)); forcible transfer (article 7(l)(d)); rape (article 7(l)(g)); persecution (article 7(l)(h)); and other inhumane acts (article 7(l)(k)).

Uhuru Muigai Kenyatta, Deputi Perdana Menteri dan Menteri Keuangan.( pasal yang dilanggar dalam statuta roma murder (article 7(l)(a)); forcible transfer (article 7(l) (d)); rape (article 7(l)(g)); persecution (articles 7(l)(h)); and other inhumane acts (article 7(l)(k)).

dan Mohamed Hussein Ali, Komisaris Polisi pada waktu kekerasan terjadi.(pasal yang dilanggar dalam statuta roma murder (articles 7(l)(a)); forcible transfer (article 7(l) (d)); rape (article 7(l)(g)); persecution (article 7(l)(h)); and other inhumane acts (articles 7(l)(k)). Ruto, Kosgey dan Sang dalam hubungan dengan pembunuh, pemindahan paksa dan

penganiayaan, walaupun tidak dihitung dengan penyiksaan. Bagi ketiga terdakwa lainnya juga ditemukan alasan yang kuat terkait dengan kejahatan pemerkosaan dan tindakan tidak manusiawi lainnya. Ruto telah ditangguhkan dari jabatannya dan Kosgey telah bergeser dari posisinya sebagai menteri Ke enam terdakwa diperintahkan untuk tidak memiliki hubungan baik secara langsung atau tidak dengan siapa pun yang diduga menjadi saksi atau korban dari tuduhan kejahatan tersebut;untuk menahan terdakwa dari usaha mempengaruhi saksi, menghalangi atau mengganggu daftar kehadiran atau pengakuan dari saksi, atau mengusik atau ikut campur dalam pengumpulan barang bukti; dan untuk ditahan untuk tidak

melakukan kejahatan seperti yang tercantum dalam Statuta Roma 1998 yang telah membentuk ICC.

B. Yurisdiksi ICC terkait dengan tanggung jawab internasional


Pengertian tanggung jawab negara berkaitan dengan kewajiban negara dalam memajukan dan melindungi hak asasi manusia yang diakui secara internasional. Tanggung jawab negara timbul, sebagai akibat dari pelanggaran hukum internasional oleh negara yaitu : melakukan tindakan pelanggaran hak asasi manusia (action), dan melalaikan, tidak melakukan tindakan apapun, atau melakukan pembiaran (ommision) terhadap pelanggaran hak asasi manusia. Kemudian melakukan tindakan yang merupakan pelanggaran terhadap kewajiban internasional. Tanggung jawab negara dalam pengertian ini juga merupakan bentuk pertanggung jawaban terhadap masyarakat internasional (erga omnes). Negara berkewajiban untuk mencegah pelanggaran, menyelidiki pelanggaran, dan mengambil tindakan yang layak terhadap para pelanggar serta berkewajiban untuk memberikan penanganan hukum kepada para korban. Negara harus memastikan bahwa tidak ada orang yang mungkin bertanggung jawab atas pelanggaran berat hak asasi manusia, akan punya kekebalan dari tanggung jawab atas tindakan mereka. Dalam kasus kenya terdapat kejahatan internasional yaitu kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida. Dalam hal ini seharusnya kenya sebagai negara mempunyai kewajiban untuk mencegah pelanggaran, menyelidiki pelanggaran, serta memberikan penanganan hukum. Akan tetapi dalam prakteknya negara kenya hanya tinggal diam. mereka tidak melaksanaakan tanggung jawab negara di dunia internasional. Seharusnya Kenya menggunakan hukum nasionalnya untuk menyelesaikan maslah ini akan tetapi tidak sejalan dengan yang diharapkan. Kemudian ICC bersifat komplementer, Artinya jika terjadi kejahatan yang menjadi yuridiksi Mahkamah Pidana Internasional, maka pengadilan terhadap pelaku kejahatan terlebih dahulu diserahkan kepada hukum nasional negara dimana kejahatan tersebut dilakukan. Apabila negara tersebut tidak mau atau tidak dapat mengadili pelaku kejahatan tersebut, maka pengadilan terhadap pelaku dilakukan oleh Mahkamah Pidana Internasional (Eddy O.S. Hiariej, 2009: 72). Dalam kasus yang terjadi di kenya ICC sebenarnya sudah memberikan kesempatan kepada kenya untuk mengadili para pelaku kejahatan tersebut. akan tetapi hal ini tidak berjalan dengan baik dikarenakan pihak

yang diduga melakukan kejahatan tersebut mempunyai posisi yang tinggi dalam pemerintahan sehingga mempunyai bargaining yang tinggi. Dalam hal ini ICC dapat masuk dan menangani kasus yang terjadi di kenya. ICC mempunyai yurisdiksi terhadap kasus yang terjadi di kenya. Karena pada dasaranya negara kenya tidak dapat melakukan penanganan hukum. Maka ICC mempunyai yurisdiksi atas semua itu demi terciptanya semangat universal untuk mengamankan penghormatan terhadap HAM dan kebebasan.

C . Peran ICC dalam menangani kasus di Kenya


Sifat dari penegakan hukum pidana internasional ini adalah penegakan secara langsung. Dimana penegakan langsung dilakukan oleh Mahkamah Pidan Internasional. Peran ICC dalam hal ini adalah untuk memeriksa dan mengadili serta memutus kejahatan-kejahatan yang ditentukan dalam statuta roma. Dalam kasus yang terjadi di kenya terdapat kasus yang masuk dalam yurisdiksi dari ICC yaitu diantaranya genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Adapun yurisdiksi dari ICC yang lebih luas yaitu adalah kejahatan agresi, kejahatan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahtan perang. Adapun yurisdiksi ICC dalam kasus di kenya adalah genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Hal ini diatur lebih jelas dalam pasal 6 dan 7 statuta roma. Dalam kasus Genosida di kenya telah memenuhi kriteria dalam pasal 6 tentang genosida yaitu dalam ketentuan huruf (a) yaitu membunuh anggota kelompok suatu etnis. Kemudian ketentuan yang berkaitan dengan kasus di kenya mengenai kejahatan terhadap kemanusiaan juga terpapar jelas dalam pasal 7 mengenai kejahatan terhadap kemanusiaan yaitu ayat 1 huruf (a), (d), (g), (h), (k) Sedangkan mengenai yurisdiksi dari ICC diatur dalam pasal 5 ayat 1. Dalam kasus di kenya kriteria kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida sudah terpenuhi. Dimana telah ada Pembantaian di lembah Rift di Kenya yang jelas-jelas merupakan genosida karena motif dari pembantaian tersebut adalah untuk menumpas etnis Kikuyu yang mendukung Presiden Mwai Kibaki serta telah mengakibatkan sebanyak 250.000 orang telah mengungsi. Sehingga tidak diragukan lagi yurisdiksi ICC atas kasus ini. Serta tidak ada hambatan yang menghalangi ICC yang disebabkan karena tidak terpenuhinya kriteria dari genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Kemudian yang menjadi hambatan yurisdiksi ICC untuk menangani kasus di kenya adalah karena adanya Impunitas. Dimana pelaku-pelaku kejahatan tersebut tidak dapat di pidana atau di proses sesuai hukum yang telah berlaku. Anggota parlemen di Kenya masih menolak membentuk pengadilan untuk menangani pelaku kerusuhan. kemudian Presiden Mwai Kibaki mengumumkan pemerintahnya akan mengadakan investigasi sendiri. Para penentangnya mengecam langkah tersebut karena dianggap sebagai upaya untuk mencegah dikirimnya tersangka pelanggaran kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida ke ICC. (Detiknews:http://www.detiknews.com/read/2010/12/15/200134/1525826/934/enam pejabatkenya-tersangka-kerusuhan). Seharusnya Impunitas ini tidak di jadikan penghambat untuk menyelesaikan kasus di kenya. Karena pada dasarnya peran ICC adalah antara lain Semangat universal untuk mengamankan penghormatan terhadap HAM dan kebebasan, mengakhiri impunitas, membantu mengakhiri konfilik, memperbaiki kelemahan mahkamah ad hoc, mengambil alih pengadilan nasional. Dalam praktek di kasus kenya ICC telah menjalankan perannya sebagai aktor yang mengakhiri impunitas, dan mengambil alih pengadilan nasional.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
Dalam kerusuahan di kenya pasca pemilu tahun 2007 tersebut jelas sekali telah terjadi pembantaian di lembah Rift Kenya yang merupakan genosida karena motif dari pembantaian tersebut adalah untuk menumpas etnis Kikuyu yang mendukung Presiden Mwai Kibaki. adalah jelas merupakan praktik pembersihan etnis. Sejak Pemilu 27 Desember lalu, lebih dari 800 orang tewas dalam bentrokan antaretnis. Menurut versi kubu oposisi, jumlah korban tewas mencapai sedikitnya 1.000 orang. Kemudian Ruto, Kosgey dan Sang dalam hubungan dengan pembunuh, pemindahan paksa dan penganiayaan, walaupun tidak dihitung dengan penyiksaan. Bagi ketiga terdakwa lainnya juga ditemukan alasan yang kuat terkait dengan kejahatan pemerkosaan dan tindakan tidak manusiawi lainnya. Adapun peran ICC secara mendasar adalah antara lain Semangat universal untuk mengamankan penghormatan terhadap HAM dan kebebasan, mengkhiri impunitas, membantu mengakhiri konfilik, memperbaiki kelemahan mahkamah ad hoc, mengambil alih pengadilan nasional. Dalam praktek di kasus kenya peran ICC adalah menjalankan perannya sebagai aktor yang mengakhiri impunitas, dan mengambil alih pengadilan nasional.

DAFTAR PUSTAKA
BUKU : Atmasasmita, Romli, 2000, Pengantar Hukum Pidana Internasional, P.T Refika Aditama, Bandung. Hiariej, Eddy O.S, 2009, Pengantar Hukum Pidana Internasional, Erlangga, Jakarta. JURNAL INTERNASIONAL : Mba Chidi Nmaju, violence in Kenya: Any Role for the ICC in the Quest for Accountability,
African Journal of Legal Study, Vol 3, 2009. (Di Unduh dari : httpafricalawinstituteorg.web.siteprotect.netajlsvol3no1Nmaju.pdf) INTERNET :

Suara Merdeka : http://www.suaramerdeka.com/harian/0801/31/int01.htm Detik News : http://www.detiknews.com/read/2010/12/15/200134/1525826/934/enam-

pejabat kenya-tersangka-kerusuhan

TUGAS HUKUM PIDANA INTERNASIONAL


ANALISIS YURIDIS KASUS KEJAHATAN INTERNASIONAL DI KENYA PASCA PEMILU TAHUN 2007

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Pidana Internasional Disusun Oleh : Septa Fajar Adi K Edo Purwanto P R Hanung Satrio P Adhi Nugroho (E0008232) (E0008146) (E0008211) (E0008267)

Hanafi Dwi Atmojo (E0008350)

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Anda mungkin juga menyukai