Anda di halaman 1dari 2

BELA1AR DARI KISAH SEPATU...........

Suatu hari di beranda sebuah rumah, tepatnya di rak sepatu yang terisi
dengan beberapa pasang sepatu terjadilah ribut-ribut antara 2 pasang
sepatu.Sepasang sepatu yang pertama disebut dengan Sepatu A dan sepatu
yang kedua disebut dengan Sepatu B.Saat itu, sepatu A baru saja dipakai
untuk jalan-jalan oleh tuan nya.Keadaan sepatu A sudah kotor dan jahitan
sepatunya sudah sedikit terbuka.Sedangkan sepatu B masih bersih dan
kinclong karena memang sepatu B ini hampirtidak pernah dipakai oleh
tuannya.~Yah, kasian sekali kamu A,hampir tiap hari dipakai oleh
tuan.Kayak aku dong,hidup santai - santai aja dan selalu bisa beristirahat di
rak kataSepatu B meledek Sepatu A. ~Loh?! Dasar kamu ini, lebih baik aku
dipakai terus daripada nganggur kayak kamu sahut si Sepatu A
membalas.~1angan sok baik kamu! Lihat, gara-gara dipakai terus badan
kamu sudah mulai terlihat tidak indah lagi.Kamu pasti iri sama badanku
yang masih mulus inikata Sepatu B yang masih ngotot. ~Bukannya aku sok
baik, tapi lebih baik aku rusak , hancur karena terpakai dan bermanfaat bagi
manusia dibandingkan aku harus rusak karena hancur sendiri di sebuah rak
sepatu karena terkena proses alami menjadi debu.~Aku tidak mau hancur
sia-sia seperti itu ~Apa maksudmu?! Kamu mau menyindir aku karena aku
tidak pernah terpakai dan akan hancur sendirinya?!Sepatu B pun mulai
panik dan marah.~Tidak, aku tidak menyindirmu kok. Kita inia dalah sepatu,
aku hanya ingin mengingatkanmu bahwa apabila kita ini tidak dipakai, lama
lama akan hancur dan rapuh sendirinya menjadi debu. 1adi bukan berarti
santai-santai dan tidak pernah dipakai itu kamu senang.Harusnya kamu was-
was, karena kamu itu bisa hancur sia-sia. Sayang potensi dan bakat mu untuk
melindungi kaki manusia tidak terpakai Sepatu B pun termenung sejenak
dan tidak dapat berkomentar lagi.Ia memikirkan bagaimana nasib nya
sekarang.~Sekarang kita lihat, aku mungkin sudah mulai tidak indah.Kotor
dan jahitan sudah mulai lepas Tapi aku akan bertahan lebih lama dari mu,
karena aku sudah sering terlatih untuk menjadi lentur dan kuat.Aku terbiasa
dalam segala keadaan, mau itu panas, dingin, becek, licin.Makanya aku
menjadi sepatu yang kuat walaupun tidak nampak begitu indah dari
luar.Kata Sepatu A yang kembali menjelaskan.~Maafkan aku ya A, aku
telah mengejekmu.Ternyata kamu lebih bermanfaat dari aku,dan aku ini
seperti sepatu sia-sia saja. Semoga aku dapat bermanfaat di hari depan
Terima kasih ya telah menyadarkan kujawab Sepatu B yang telah sadar.
Cerita tadi adalah suatu cerita yang sebenarnya dapat kita
gambarkansebagai cerita tentang diri kita masing-masing. Sepatu B itu kita,
dan Sepatu A adalah orangtua / guru / teman kita yang sering kali
mengingatkan kita. Kita dapat belajar dari cerita tadi bahwa kita terlahir
sebagai manusia adalah suatu KARUNIA YANG BAIK. Karena di dunia
manusia inilah kita dapat sebanyak-banyaknya menanam bibit kebajikan dan
dapat bermanfaat bagi orang lain. Sebagai manusia, kita semua memiliki
potensi dan bakat masing-masing, tapi sering kali kita sia-siakan begitu saja
dan tidak mau mengasahnya. Kita itu sering kali hanya mau ENAK-
ENAKAN dan tidak mau merasakan PAHIT terlebih dahulu. Padahal hal
itulah yg memperkuat mental kita.Potensi dan bakat itu harus di asah dan
dipakai. Apabila tidak, akan terbuang sia-sia begitu saja. 1anganlah hanya
berdiam diri, tapi galilah potensi dan bakat yang ada di dalam diri
kita.Walaupun itu harus terluka dan gagal. Itu akan menjadi modal kita
untuk sukses dan bermanfaat bagi orang lain. Contoh lain, apabila seorang
yang sudah 2 tahun belajar bahasa Mandarin di China, lalusetelah pulang ke
Indonesia tidak pernah melatih dan menggunakan bahasa Mandarin yang
telah dipelajarinya, apakah 1 tahun kedepan ia masih tetap bisa berbahasa
Mandarin? Bisa, tapi kemampuan nya terus berkurang tiap hari
nya.Mungkin beberapa tahun lagi ia akan lupa total bila tidak pernah
mengasahnya lagi.Intinya adalah Kita jangan takut untuk menggali potensi
dan bakat diri kita dan harus mengasah, menggunakannya baik-baik agar
tidak menjadi sia-sia dan hilang begitu saja.~Lebih baik mati dalam perang
dan kalah dalam pertandingan secara terhormat dibandingkan hanya
berdiam diri dan tidak bertempur / tidak bertanding sama sekali.Dari cerita
di atas juga kita belajar dari sikap Sepatu A, yaitu bijaksana. Sudahkah kita
bijaksana hari ini?Sepatu A menanggapi ledekan Sepatu B dengan sikap
tenang tanpa menggunakan nada tinggi.Begitulah harusnya manusia yang
bijak menanggapi segala sesuatu dengan tenang dan kepala dingin. Karena
dengan sikap tenang, lawan bicara kita pun akan menjadi kalem dengan
sendirinya. Begitu juga dengan Sepatu A yang mau mengingatkan Sepatu B
yang telah terjerumus. Itulah fungsi manusia sebagai makhluk sosial yang
tidak dapat hidup sendiri. Yaitu saling mengingatkan kepada teman untuk
tetap berada direl dan jalur yang benar.~Saya mau SUKSES dan 1UARA,
tapi saya kemungkinan akan mengalami GAGAL dan KALAH Karena itu
semua adalah proses pembelajaran bagi diri saya untuk menjadi yang terbaik
dari yang terbaik. Sumber:Milis Tetangga

Anda mungkin juga menyukai