BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
satu masalah yang menjadi sorotan dari berbagai pihak baik dari masyarakat,
kegiatan sosial. Dalam dunia pendidikan saat ini kita dihadapkan pada
masalah yang lebih kompleks dimana sumber daya manusia yang berkualitas
dan mampu menghadapi tantangan zaman yang akan dapat bertahan. Pada
pemecahannya.
Matematika sebagai alat bantu dan pelayan ilmu tidak hanya untuk
perhatian siswa dalam belajar. Keterlibatan siswa dalam belajar erat kaitannya
dengan sifat-sifat murid, baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan dan
bakat maupun yang bersifat afektif seperti motivasi, rasa percaya diri, dan
minatnya.
Anak didik yang memiliki minat dan keingintahuan yang kurang untuk
tingkatan belajar yang berbeda. Namun suatu keyakinan bahwa anak belajar
perantara. Bahkan tidak sedikit pula orang dewasa yang umumnya sudah
pengetahuan, pengalaman dan gagasan (ide) guru ke siswa atau dari siswa ke
siswa yang lain tidaklah mudah. Kegiatan ini sangat tergantung pada
kebingungan, salah pengertian atau mungkin salah konsep maka dari itu
tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya
berlangsung baik dan informasi yang disampaikan dapat diterima siswa, salah
Media pengajaran yang digunakan berupa peralatan yang efektif yaitu alat
peraga.
fakta, konsep prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/konkrit.
Tanpa alat sukar rasanya dipercaya untur tercapainya tujuan yang diharapkan
atau alat bantu pengajaran berupa globe, papan tulis, batu kapur, gambar,
dari faktor eksternal tetapi dari faktor internal yang lebih sulit diatasi. Faktor
eksternal berada diluar dirinya dan bersumber pada tiga lingkungan utama
guru, faktor alat, kondisi gedung, kurikulum, waktu sekolah dan disiplin
namun bila kita berusaha mencari dan mengetahuainya kita dapat membantu
mempengaruhinya.
guru, maka keadaan kelas menjadi tenang sebab siswa tidak mempunyai
pelajaran dapat berlangsung dengan baik, mudah diterima dan dimengerti oleh
siswa yang selanjutnya disimpan dan dingat dan pada waktunya mudah pula
pelajaran itu, sehingga memperoleh hasil belajar yang tinggi sebagai akibat
Matematika.
Dari uraian diatas terlihat bahwa penggunaan alat peraga dan minat
mengatasi masalah prestasi belajar yang masih rendah khususnya hasil belajar
Matematika.
apakah ada pengaruh minat siswa dan penggunaan alat peraga dengan hasil
belajar Matematika pada siswa kelas V SDN Gandaria Selatan 01 Pagi Jakarta
Selatan.
B. Identifikasi Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah diuraikan di atas maka timbul
pelajaran Matematika.
Matematika siswa.
C. Pembatasan Masalah
Agar lebih terarah dan sesuai dengan tujuannya maka penulisan ini
dibatasi mengenai pengaruh minat siswa dan penggunaan alat peraga terhadap
7
hasil belajar Matematika pada siswa kelas V SDN Gandaria Selatan 01 Pagi
Jakarta Selatan.
D. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut di atas, dapat penulis simpulkan rumusan
E. Tujuan Penelitian
Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih jelas dan terarah, perlu
ditetapkan terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai. Penelitian ini bertujuan
Matematika.
F. Manfaat Penelitian
2. Bagi kepala sekolah, dapat dijadikan kajian untuk lebih meningkatkan lagi
pengajaran.
3. Bagi guru, dapat dijadikan kajian untuk memilih alat peraga yang tepat,
4. Bagi siswa, dapat mendorong siswa untuk lebih giat dan menyenangi
lanjut.
G. Sistematika Penulisan
Data dan Pembahasan serta Penutup. Masing-masing bab terdiri dari beberapa
Bab II : Landasan Teori dan Telaah Kepustakaan yang terbagi atas tiga sub
Hipotesis.
Bab III : Metodologi Penelitian, yang terdiri dari Tempat dan Waktu
Bab IV : Hasil Analisis Data dan Pembahasan, yang terdiri atas deskripsi
Penelitian.
Daftar Pustaka
10
BAB II
A. Landasan Teori
a. Pengertian Belajar
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik
mulai dari lahir hingga dewasa sesuai dengan kebutuhan. Tapi apa
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
tingkah laku yang relative permanent, terjadi sebagai hasil dari pengalaman.
latihan.
Belajar adalah proses merealisi terhadap semua situasi yang ada di sekitar
individu. Belajar adalah suatu proses yang diarahkan kepada suatu tujuan,
laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Hamalik Oemar, 1975).
hidupnya”.
tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.
kapabilitas baru.”
lebih baik dan sebaliknya pada saat orang tidak belajar maka responya turun.
and his environment, wich fells a need and makes him more capable of
Learning Activities, 1944). Dalam pengertian ini terdapat kata change atau
bersifat temporer…….”.
adalah suatu perubahan dari tingkah laku pada diri seseorang yang berasal
belajar.
14
(input).”
yang berasal dari lingkungan. Hasil belajar adalah prestasi aktual yang
tidak tahu sama sekali menjadi samar-samar, dan kurang mengerti menjadi
mengerti, dan tidak biasa menjadi terampil dan anak pembangkang menjadi
penurut, dan pembohong menjadi jujur, dan kurang takwa menjadi takwa,
dan lain-lain.
15
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses pembelajaran diri sendiri
pribadi dan faktor eksternal, yang bersumber dari luar individu yang
seperti misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, atau siang,
sebagainya yang biasa kita sebut alat-alat pelajaran). Letak sekolah atau
belajar tidak terlalu dekat dengan kebisingan atau jalan ramai, lalu bangunan
itu harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam ilmu kesehatan
sekolah.
16
macam, yaitu:
yang lelah lain pengaruhnya dari pada yang tidak lelah. Dalam hubungan
(1). Nutrisi harus cukup karena kekurangan kadar makanan ini akan
Pancaindera
17
dewasa ini diantara panca indera itu yang paling memegang peranan dalam
- adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas;
- adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk
selalu maju;
- adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan
teman-teman;
d. Pengertian Matematika
dari pada aljabar, yang merupakan bahasan lambing, operasi dan relasi
Namun arti atau definisi yang tepat dari matematik tidak dapat diterapkan
digunakan untuk memutuskan apakah suatu ide itu benar atau salah, atau
setiap hari ide-ide baru diketemukan. Matematika adalah cara berpikir yang
Matematika yang
antara lain :
19
simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi
simbol, bahasa numerik serta bahasa yang dapat menghilangkan sifat kabur,
dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa
tentang pola, keteraturan pola atau ide; dan Matematika itu adalah suatu
menurut Johnson dan Rising, jelas bahwa Matematika adalah ilmu deduktif.
tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu
penalaran yang terbagi menjadi empat wawasan yang luas, yaitu aritmatika,
dan statistk.
bahwa Matematika adalah bahasa yang tidak tergantung pada bidang studi
lain yang menggunakan simbol dan istilah yang cermat yang disepakati
a. Pengertian Minat
seseorang atau soal, atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya”.
merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu (Abdul
Pendapat William James (1890) yang dikutip Uzer Usman (2002: 27),
(2002: 27), mendasarkan sistem pendidikannya pada pusat minat yang pada
sama dalam olah raga. Perhatian ada 2 macam yaitu perhatian terpusat yang
hanya tertuju pada satu obyek. Dan perhatian terbagi yaitu penilaian yang
Pendapat Crow and Crow (1973) yang dikutip Abdul Rahman Shaleh
(2004) berpendapat ada tiga factor yang menjadi timbulnya minat, yaitu:
a. Dorongan dari dalam diri individu, msal dorongan untuk makan, ingin tahu
lain. Dorongan ingin tahu atau rasa ingin tahu akan membangkitkan minat
dengan lawan jenis, minat terhadap pakaian dan kosmetik, dan lain-lain.
orang lain. Minat untuk belajar atau menuntut ilmu pengetahuan timbul
perasaan senang dan hal tersebut akan memperluas minat terhadap aktifitas
hal tersebut.
Dua hal yang perlu diperhatikan tentang minat. Pertama yaitu minat
berdasarkan bakat yang ada. Kedua, yaitu minat yang muncul karena adanya
pengaruh luar. Minat seseorang bisa saja berubah karena adanya pengaruh-
kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai
Ada tidaknya minat terhadap sesuatu pelajaran dapat dilihat dari cara
miring tidaknya dalam pelajaran itu. Tanda-tanda itu dapat dilihat dan dapat
Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.
Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat
individu menaruh minat terhadap obyek itu dan menyebabkan individu itu
akan berhubungan secara aktif dengan obyek yang menariknya. Minat dan
oleh minat.
kebutuhan ini maka makin kuat dan bertahan pada minat tersebut. Dan
kebutuhan ini, semakin kuat dan bertahan minat itu. Sehingga semakin
sangkar, dan wujud dari kubus itu sendiri; benda-benda bidang beraturan
sebagainya.
keterampilan.
pendidikan lainnya seperti guru, anak didik, tujuan, dan lingkungan, dapat
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak
dari medium yang secara karafiah berarti perantara atau pengantar. Makna
2002:18).
mengistilahkan alat bantu ini dengan perkataan “media.” Jadi, media yang
disebutkan Sudirman ini sebenarnya pula dipahami tidak lain adalah alat
bantu pendidikan.
Ada beberapa fungsi atau manfaat dari penggunaan alat peraga dalam
1). Dengan adanya alat peraga, anak-anak akan lebih banyak mengikuti
konkret, maka siswa pada tingkat-tingkat yang lebih rendah akan lebih
3). Alat peraga dapat membantu daya tilik ruang, karena tidak
dapat pula dijadikan alat untuk penelitian ide-ide baru dan relasi-relasi
baru.
29
hanya alat pendidikan yang dijadikan andalan untuk membina anak didik di
sekolah tentu akan ditemui beberapa kendala. Hal ini menyadarkan guru
klasifikasi alat bantu pendidkan. Sudirman, at.al, yang dikutip Moh. Uzer
Jadi, media yang disebutkan Sudirman ini sebenarnya pula dipahami tidak
Lebih jelas mengenai bentuk dan alat bantu pendidikan ini pendapat
Sudirman, at.al, yang dikutip Moh. Uzer Usman (2002: ) perlu diketahui,
dimaksud adalah:
suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan audio. Media ini
pendengaran.
30
Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip
(film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, cetakan.
Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang
unsure gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik
karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini
menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound
slides), film rangkai suara, cetak suara, dan (b) audio-visual gerak, yaitu
media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak
Pembagian lain dari media ini adalah (a) audio-visual murni, yaitu baik
unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti film,
video cassette, dan (b) audio-visual tidak murni, yaitu yang unsur suara
dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya flm
bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slide projector dan
unsur suaranya berasal dari tape recorder. Contoh lainnya adalah film
a. Media yang mempunyai daya liput yang luas dan serentak. Penggunaan
media tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta menjangkau jumlah
31
anak didik dalam waktu yang sama. Contoh media ini ialah radio dan
televisi.
b. Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat,
tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus
b. Media yang kompleks, yaitu media yang bahan dan alat pembuatannya
c. Apa pun bentuk dan jenis alat bantu (media) pendidikan itu tidak lain
B. Kerangka Berpikir
Matematika
memperagakan fakta, konsep atau prinsip tertentu agar tampak lebih nyata
atau konkrit.
dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, dapat
merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif, dapat membuat
yang disajikan dengan alat peraga yang tepat akan memberikan kesan
tidak menggunakan alat peraga. Hal ini mungkin dapat terjadi karena
peraga dan tidak mengunakan alat peraga berbeda. Hal ini akan berpengaruh
dirinya.
atau soal, atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya” (Saiful
Bila anak yang memilki minat selalu tertarik terhadap sesuatu yang
dapat bermanfaat bagi dirinya maka dia itu cenderung orang yang terbuka
dan mau berusaha mencoba mencari sesuatu yang dapat bermanfaat. Dengan
Matematika. Hal ini mungkin dapat terjadi karena kemampuan siswa dalam
menyerap materi pelajaran yang sesuai dengan minatnya dan yang tidak
34
meningkatkan hasil belajar yang tinggi pula, sehingga minat sangat diperlukan.
menggunakan alat peraga. Alat peraga sangat membantu guru dan siswa
perguruan tinggi pun masih ada yang merasa takut. Bahkan mereka yang
dengan Matematika.
peraga dan minat siswa dalam pelajaran Matematika maka hasil belajar
diatas ditambah yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya maka tahapan
landasan adalah:
2. Jika minat siswa pada pelajaran Matematika tinggi maka di duga hasil
belajar meningkat.
3. Jika penggunaan alat peraga dan minat siswa secara bersama-sama tinggi
sebagai berikut:
X1
X2
Keterangan:
C. Perumusan Hipotesis
Arikunto, 2002).
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat siswa pada
Misal:
Ho: Rata-rata nilai Matematika siswa sebelum dan setelah menggunakan alat
H1: Rata-rata nilai Matematika siswa sesudah menggunakan alat peraga lebih
A B 0 )
Misal:
Ho: Rata-rata nilai Matematika siswa yang tidak memiliki minat pada
H1: Rata-rata nilai Matematika siswa yang tidak memiliki minat pada
Matematika ( A B atau A B 0 )
'
H o = Tidak ada perbedaan diantara efek level dari Peminatan
''
H o = Tidak ada perbedaan diantara efek level dari Alat Peraga
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian.
siswa 304. Memiliki rombongan belajar dengan formasi kelas I terdiri dari
rombongan belajar.
lapangan upacara. Kegiatan belajar mengajar dilakukan pada pagi hari dari
2. Waktu penelitian
2007/2008, yaitu antara bulan April 2008 sampai dengan Juli 2008 dengan
B. Metode Penelitian
adalah dua variabel bebas, yaitu minat siswa dan penggunaan alat peraga ,
korelasi.
atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan
secara langsung.
perbedaan yang mengisi variabel bebas dan terikat itu (Arief Furchan,
1982:382-383).
41
1. Populasi
a. Populasi target penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Gandaria Selatan
01 PG Jakarta Selatan.
ajaran 2007/2008.
2. Sampel
teknik random sampling (acak). Sampel yang diambil secara acak adalah 2
kelas dari populasi yang ada, dimana 2 kelas tersebut telah mengisi angket
tentang minat, dan membedakan hasil penggunaan alat peraga. Dari kelas
peraga dan kelas Vb menjadi kelas kontrol yaitu kelas yang diajar tanpa
tertulis berupa butir angket skala minat dan butir soal terhadap seluruh siswa
kelas V.
42
1. Variabel Penelitian
dua variabel bebas untuk ditentukan dengan satu variabel terikat, yaitu:
2. Sumber Data
simetri.
Sumber data yang penulis gunakan untuk variable minat belajar ini
berasal dari kelas V yang terdiri atas 2 kelas yang menjadi sample dalam
siswa kelas V yang menjadi sample dalam penelitian ini, dengan cara
E. Intrumen Penelitian
1. Rancangan Instrumen
bentuk uraian soal pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal. Dengan 4 option
pilihan, masing masing soal bernilai 1 bila jawabannya benar dan bernilai 0
jika pilihannya salah. Sehingga untuk skor terendah bernilai 0 dan skor
tertinggi bernilai 20. Kemudian skor yang didapat diubah dalam pulhan:
44
jumlahbenar 10
Nilai tes =
2
Tabel 1
Kisi-Kisi Soal
dilakukan peninjaun terhadap tingkat kesukaran butir soal, validitas soal dan
rebilitas tes.
45
Tabel 2
B
P=
JS
Keterangan:
P = indeks kesukaran.
17
P=
30
P= 0,57
Tabel 3
antara siswa yang pandai dengan yang kurang pandai untuk menentukan
BA B
D= B = P A PB
JA JB
Keterangan:
benar
benar
Berikut ini contoh perhitungan untuk mencari daya pembeda butir soal
nomor 1:
12 5
D = = 0,8 – 0.3 = 0,5
15 15
48
Tabel 4
Validitas butir soal untuk tes hasil belajr Matematika yang berbentuk
Keterangan :
dengan r tabel product moment, dimana nilai r tabel pada tarf signifikansi
= 0,05.
Tabel 5
ITEM
TEST
X X 2
X Y XY Y
2 2
r -Hitung VALIDITAS
yang berupa soal pilihan ganda di uji dengan menggunakan korelasi Alpha
2
K i
r11 1
K 1
2
t
Di mana:
2
i = jumlah varians butir
2
t = varians total
2
X 2
X
t
2
= N
N
.
51
Tabel 6
ITEM VARIAN
TEST X X 2
X 2
BUTIR
1 17 17 289 0,2456
2 13 13 169 0,2456
3 15 15 225 0,2500
4 24 24 576 0,1600
5 19 19 361 0,2322
6 19 19 361 0,2322
7 12 12 144 0,2400
8 17 17 289 0,2456
9 15 15 225 0,2500
10 16 16 256 0,2489
11 16 16 256 0,2489
12 14 14 196 0,2489
13 16 16 256 0,2489
14 13 13 169 0,2456
15 16 16 256 0,2489
16 16 16 256 0,2489
17 13 13 169 0,2456
18 15 15 225 0,2500
19 12 12 144 0,2400
20 20 20 400 0,2222
JUMLAH 318 318 5222 4,7978
17 2 289
17 17
1
2
= 30 = 30
30 30
17 9.63333 7.36667
= =
30 30
= 0.24556
52
20
Dari perhitungan diperoleh jumlah varian butir i2 = 4,7978
i 1
Jumlah kuadrat skor total, dari hasil uji coba instrument diperoleh = 3982.
318 2 10124
3982 3982
2 = 30 = 30
30 30
= 20,3733
2
K i
r11 1
K 1
2
t
30 4,79778
r11 1
30 1 20,3733
30
= 1 0.23549
29
= 1,035 x 0,76450
= 0,79126
dalam dirinya. Semakin kuat kebutuhan ini, semakin kuat dan bertahan
minat itu. Sehingga semakin sering minat itu diekspresikan maka semakin
kuatlah dia.
sebanyak 20 soal.
Tabel 7
pernyataan positif dan negatif dengan bentangan skor 1-5 seperti keterangan
berikut ini:
a = selalu
b = tidak selalu
c = kadang-kadang
d = tidak pernah
positif Negatif
a = selalu 4 1
b = tidak selalu 3 2
c = kadang-kadang 2 3
d = tidak pernah 1 4
di uji coba terlebih dahulu. Uji coba tersebut untuk mengukur apakah angket
Tabel 8
N XY ( X )( Y )
r xy =
N X ( X ) 2 N Y 2 ( Y ) 2
2
56
keterangan:
X : Variabel bebas
Y : Variabel terikat
N : banyaknya data.
Tabel 9
ITEM
TEST
X X 2
X Y XY Y
2 2 r-
Hitung
VALIDITAS
2
K i
r11 1
K 1
2
t
57
Di mana:
2
i = jumlah varians butir
2
t = varians total
X2
X 2
t
2
= N
N
ITEM VARIAN
TEST X X 2
X 2
BUTIR
1 105 377 11025 0,3167
2 113 431 12769 0,1789
3 83 269 6889 1,3122
4 109 411 11881 0,4989
5 93 311 8649 0,7567
6 102 360 10404 0,4400
7 70 186 4900 0,7556
8 88 292 7744 1,1289
9 107 391 11449 0,3122
10 84 258 7056 0,7600
11 80 230 6400 0,5556
12 86 260 7396 0,4489
13 93 297 8649 0,2900
14 98 330 9604 0,3289
58
Tabel 11
ANALISIS ITEM
SUBYEK X X 2
X 2
1 76 298 5776
2 70 250 4900
3 68 246 4624
4 69 245 4761
5 67 233 4489
6 66 230 4356
7 69 253 4761
8 65 229 4225
9 65 235 4225
10 63 211 3969
11 67 237 4489
12 62 202 3844
13 63 217 3969
14 62 200 3844
15 60 194 3600
16 61 201 3721
17 59 191 3481
18 58 194 3364
19 60 196 3600
20 59 187 3481
21 58 180 3364
22 58 174 3364
23 56 176 3136
24 55 169 3025
25 55 163 3025
26 56 168 3136
27 52 152 2704
28 52 144 2704
29 52 144 2704
30 47 123 2209
JUMLAH 1830 6042 112850
59
105 2 11025
377 377
1
2
= 30 = 30
30 30
= 0.3167
Dari perhitungan diperoleh jumlah varian butir i
2
= 11,7156.
Jumlah kuadrat skor total, dari hasil uji coba instrument diperoleh = 170716.
1830 2 334890
112850 112850
t
2
= 30 = 30 = 40,6667
30 30
2
K i
r11 1
K 1
2
t
30 11,7156
r11 1
30 1 40,6667
30
= 1 0,2881
29
= 1,035 x 0,,7119
= 0,7368
Apabila r 11 sama dengan atau lebih besar dari pada 0,7 berarti angket
Apabila r 11 lebih kecil dari pada 0,7 berarti angket belum memiliki
median, modus dan simpangan baku. Kemudian dibuat grafik histogram dan
poligon.
a. Mean
f i X i
Rumus : X =
f i
b. Median
n
f i o
2
Rumus : Med = Lo + c
fm
Keterangan:
61
c. Modus
f m 0
Rumus : Mod = Lo + c
f1 0 f 2 0
Keterangan:
L0 = nilai batas bawah, kelas yang memuat modus
f m 0 = frekuensi kelas yang memuat modus
f1 0 = f m 0 f ( m 01) {selisih frekuensi kelas yang memuat modus
dengan frekuensi kelas sebelumnya (bawahnya)}
f 2 0 = f m 0 f ( m 01) {selisih frekuensi kelas yang memuat modus
dengan frekuensi kelas sesudahnya (atasnya)}
d. Simpangan Baku
k k 2
2
i 1
f i i fidi
d
Rumus = S = c i 1
n 1 n 1
Keterangan:
c = besarnya kelas interval
fi = frekuensi kelas ke-i
di = deviasi = simpangan dari kelas ke-i terhadap titik asal asumsi
sedang di teliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau bukan,
62
1. Menentukan Hipotesis
X1 X
Z1
s
X : rata-rata nilai
s : simpangan baku
BanyaknyaZ1 , Z 2 ,...Z n Z 1
4. Kolom S(Z1) =
n
Ho : A B atau A B = 0
Yang berarti :
hasil belajar.
Ho : A B atau A B = 0
Yang berarti:
Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antar minat belajar dan hasil
belajar.
belajar.
'
H o : Tidak ada perbedaan diantara efek level dari faktor I
''
H o : Tidak ada perbedaan diantara efek level dari faktor II
d d0
t v n 1
sd
n
2
2 n d i ( d i ) 2
sd
n(n 1)
( X A X B ) ( A B )
t
1 1
sp
n A nB
V = n1 + n2 – 2, 1 2
2
Untuk mencari s p dengan rumus :
2 2
2 (n A 1) s A (n B 1) s B
sp
n A nB 2
y ijk i j ( ) ij ij
i 1,2,..., a
65
j 1,2,..., b
k 1,2,..., n
Notasi:
= Rata-rata Total
( )ij = Interaksi antara level ke-i dari faktor I dengan level ke-j dari
faktor II
ij = Suku error
Asumsi:
Pengujian Interaksi
Definisi:
Suatu model 2 faktor, disebut tidak ada interaksi jika dan hanya jika
Mean 1 2
y... abn
Faktor I a-1 a
2 SS FaktorI (a 1) MS FaktorI
y i .. bn y 2 ... abn
i 1 MS Re sidual
'
H o : Tidak ada perbedaan diantara efek level dari faktor I
''
H o : Tidak ada perbedaan diantara efek level dari faktor II
H 1 : ij i ' j '
T = q (k,f) s x
k = banyaknya perlakuan
f = dof
67
MSE
s x = simpangan baku nilai tengah
n
4. Teknik pengujiannya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Data
memberikan dua kali perlakuan dalam satu mengenai pemberian materi dan
kepada siswa itu untuk mengetahui hasil belajar mereka. Dari hasil tes
menggunakan alat peraga yang memuat nomor subyek dan hasil tes.
Tabel 12
HASIL
SUBYEK
BELAJAR
1 65
2 30
3 70
4 50
5 55
6 60
7 65
69
8 50
9 70
10 45
11 85
12 25
13 85
14 35
15 75
16 45
17 70
18 25
19 65
20 20
21 75
22 25
23 70
24 15
25 85
26 20
27 80
28 20
29 75
30 30
a. Nilai tertinggi : 85
b. Nilai terendah : 15
TABEL 13
Kelas f d d2 fd fd 2
15-26 7 -2 4 -14 28
27-38 3 -1 1 -3 3
39-50 4 0 0 0 0
51-62 2 1 1 2 2
63-74 7 2 4 14 28
75-86 7 3 9 21 63
Jumlah 30 3 19 20 124
1. Mean
X
X i
=
1585
52,8333
N 30
2. Median
n
2 f i o
Med = Lo + c
fm
Maka :
Lo : 50,5
c : 12
f i 0 : 14
n : 30
fm :2
71
30
2 14
Med = 50,5 + 12
2
3. Modus
f m 0
Mod = Lo + c
f1 0 f 2 0
Maka :
Lo : 62,5
c : 12
f m 0 :7
f1 0 :5
f 2 0 :0
5
Mod = 62,5 + 12
5 0
4. Simpangan Baku
k 2
2 k
i 1
fi di f i d i
S=c i 1
n 1 n 1
72
Maka :
c : 12
fi di : 20
2
fi di : 124
k 2
2 k
i 1
f i i fidi
d
124 20
2
S=c i 1 = 12
n 1 n 1 30 1 30 1
12 2,0337 17,1130
e.
73
Tabel 14
HASIL
SUBYEK BELAJAR
1 75
2 60
3 75
4 65
5 75
6 70
7 75
8 55
9 80
10 65
11 95
12 35
13 90
14 60
15 70
16 45
17 75
18 65
19 70
20 40
21 80
22 45
23 75
24 40
25 90
26 45
27 80
28 50
29 80
30 50
a. Nilai tertinggi : 95
b. Nilai terendah : 35
TABEL 15
Kelas f d d2 fd fd 2
30-39 1 -3 9 -3 9
40-49 5 -2 4 -10 20
50-59 3 -1 1 -3 3
60-69 5 0 0 0 0
70-79 9 1 1 9 9
80-89 4 2 4 8 16
90-99 3 3 9 9 27
Jumlah 30 0 28 10 84
1. Mean
X
X i
=
1975
65,8333
N 30
2. Median
n
2 f i o
Med = Lo + c
fm
Maka :
Lo : 69,5
c : 10
f i 0 : 14
n : 30
fm :9
75
30
2 14
Med = 69,5 + 10
9
3. Modus
f m 0
Mod = Lo + c
f1 0 f 2 0
Maka :
Lo : 69,5
c : 10
f m 0 :9
f1 0 :4
f 2 0 :5
4
Mod = 69,5 + 10
4 5
4. Simpangan Baku
k 2
2 k
i 1
fi di f i d i
S=c i 1
n 1 n 1
76
Maka :
c : 10
fi di : 10
2
fi di : 84
k 2
2 k
i 1
f i i fidi
d
84 10
2
S=c i 1 = 10 = 10 0,3444
n 1 n 1 30 1 30 1
= 5,8686
Tabel 16
Hasil
Subyek
Angket
1 76
2 70
3 68
4 69
5 67
6 66
7 69
8 65
9 65
10 63
11 67
12 62
13 63
14 62
15 60
16 61
17 59
18 58
19 60
20 59
21 58
22 58
23 56
24 55
25 55
26 56
27 52
28 52
29 52
30 47
a. Nilai tertinggi : 76
b. Nilai terendah : 47
TABEL 17
Kelas f d d2 fd fd 2
47-51 1 -2 4 -2 4
52-56 7 -1 1 -7 7
57-61 8 0 0 0 0
62-66 7 1 1 7 7
67-71 6 2 4 12 24
72-76 1 3 9 3 9
Jumlah 30 3 19 13 51
1. Mean
X
X i
=
1830
61
N 30
2. Median
n
f i o
2
Med = Lo + c
fm
Maka :
Lo : 56,5
c :5
f i 0 :8
n : 30
79
fm :8
30
8
2
Med = 56,5 + 5
8
3. Modus
f m 0
Mod = Lo + c
f1 0 f 2 0
Maka :
Lo : 56,5
c :5
f m 0 :8
f1 0 :1
f 2 0 :1
1
Mod = 56,5 + 5
1 1
4. Simpangan Baku
k k 2
2
i 1
f i i fidi
d
S=c i 1
n 1 n 1
80
Maka :
c :5
fi di : 13
2
fi di : 51
k 2
2 k
i 1
f i i fidi
d
51 13
2
S=c i 1 =5
n 1 n 1 30 1 30 1
5 0,3533 2,9723
2. Uji Normalitas
a. Pengamatan X1, X2, X3,...dijadikan bilangan baku Z1, Z2, Z3,... dengan
Xi X
menggunakan rumus Zi .
s
X dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku.
Zi) / n.
selisih tersebut.
Tabel 18
Xi X
Nilai F FK S(Zi)=FK/n Zi F(Zi) D=|S(Zi)-F(Zi)|
s
15,00 1 1 0,0333 -1,6373 0,0508 0,0175
20,00 3 4 0,1333 -1,4209 0,0777 0,0556
25,00 3 7 0,2333 -1,2045 0,1142 0,1191
30,00 2 9 0,3000 -0,9882 0,1615 0,1385
35,00 1 10 0,3333 -0,7718 0,2201 0,1132
45,00 2 12 0,4000 -0,3390 0,3673 0,0327
50,00 2 14 0,4667 -0,1226 0,4512 0,0155
55,00 1 15 0,5000 0,0938 0,5374 0,0374
60,00 1 16 0,5333 0,3102 0,6218 0,0885
65,00 3 19 0,6333 0,5265 0,7007 0,0674
70,00 4 23 0,7667 0,7429 0,7712 0,0045
75,00 3 26 0,8667 0,9593 0,8313 0,0354
80,00 1 27 0,9000 1,1757 0,8801 0,0199
85,00 3 30 1,0000 1,3921 0,9181 0,0819
82
F(Zi) – S(Zi), kemudian dibandingkan dengan tabel nilai kritik untuk uji
0,159 , dari hasil tersebut maka dapat diambil keputusan untuk menerima
berdistribusi normal.
Tabel 19
Xi X
Nilai F Fk S(Zi)=Fk/n Zi F(Zi) Dx=|S(Zi)-F(Zi)|
s
35 1 1 0,0333 -1,8979 0,0289 0,0044
40 2 3 0,1000 -1,5901 0,0559 0,0441
45 3 6 0,2000 -1,2824 0,0999 0,1001
50 2 8 0,2667 -0,9746 0,1649 0,1018
55 1 9 0,3000 -0,6668 0,2525 0,0475
60 2 11 0,3667 -0,3591 0,3598 0,0069
65 3 14 0,4667 -0,0513 0,4795 0,0128
70 3 17 0,5667 0,2565 0,6012 0,0345
75 6 23 0,7667 0,5642 0,7136 0,0531
80 4 27 0,9000 0,872 0,8084 0,0916
90 2 29 0,9667 1,4875 0,9316 0,0351
95 1 30 1,0000 1,7953 0,9637 0,0363
F(Zi) – S(Zi), kemudian dibandingkan dengan tabel nilai kritik untuk uji
0,159 , dari hasil tersebut maka dapat dimbil keputusan untuk menerima
berdistribusi normal.
B. Pengujian Hipotesis
Misal:
A=Nilai Matematika siswa pada kelas yang diajar tidak menggunakan alat
peraga
B= Nilai Matematika siswa pada kelas yang diajar menggunakan alat peraga
H 0 : Rata-rata nilai Matematika siswa pada kelas yang diajar tidak menggunakan
A B 0 )
H1: Rata-rata nilai Matematika siswa pada kelas yang diajar menggunakan alat
peraga lebih besar dibandingkan dengan kelas yang diajar tidak menggunakan alat
peraga ( A B atau A B 0 )
Uji yang digunakan adalah uji T data independen (Independent samples t-test)
2 2 2 2
Asumsi : A dan B tidak diketahui, diasumsikan sama ( A B 2 )
Tabel 20
No Nilai Matematika
Kontrol Eksperimen
(A) (B)
1 65 75
2 30 60
3 70 75
4 50 65
5 55 75
6 60 70
7 65 75
8 50 55
9 70 80
10 45 65
11 85 95
12 25 35
13 85 90
14 35 60
15 75 70
16 45 45
17 70 75
18 25 65
19 65 70
20 20 40
21 75 80
22 25 45
23 70 75
24 15 40
25 85 90
26 20 45
27 80 80
28 20 50
29 75 80
30 30 50
Jumlah 1585 1975
Rata-Rata 52,8333 65,8333
s2 533,9367 263,9367
85
2 2
2 (n A 1) s A (n B 1) s B (30 1)533,9367 (30 1)263,9367
sp =
n A nB 2 30 30 2
= 398,9367
( X A X B ) ( A B ) (52,8333 65,8333) 0
t = = -2,5208
1 1 1 1
sp 398,9367
n A nB 30 30
t tabel = -1,645
Keputusan: Tolak Ho
Matematika siswa pada kelas yang diajar menggunakan alat peraga lebih besar
Misal:
Ho: Rata-rata nilai Matematika siswa yang tidak memiliki minat pada Matematika
H1: Rata-rata nilai Matematika siswa yang tidak memiliki minat pada Matematika
( A B atau A B 0 )
Uji yang digunakan adalah uji T data independen (Independent samples t-test)
2 2 2 2
Asumsi : A dan B tidak diketahui, diasumsikan sama ( A B 2 )
86
Tabel 21
2 2
2 (n 1) s A (n B 1) s B (17 1)456,6175 (13 1)322,4359
sp A = = 399,1111
n A nB 2 17 13 2
( X A X B ) ( A B ) (42,3529 66,5385) 0
t = = -3,2858
1 1 1 1
sp 399,1111
n A nB 17 13
t tabel = -1,701
Keputusan: Tolak Ho
87
3. Untuk meneliti apakah penggunaan alat peraga pada saat mengajar dan
minat pada Matematika memberikan pengaruh positif pada hasil belajar siswa.
Sebelumnya, harus diuji terlebih dahulu, apakah ada interaksi diantara kedua
variabel tersebut.
Tabel 22
PENGUJIAN INTERAKSI
Peminatan (Faktor I)
Alat Peraga
Tidak y. j .
(Faktor II) Minat
Minat
15 45
Tidak 20 50
215
Menggunakan 25 60
(60) (155)
75 95
75 90
Menggunakan 500
75 90
(225) (275)
y i .. 285 430 y... 715
y 21 155 y 22 275
21 51,6667 22 91,6667
n 3 n 3
Maka digunakan Anova untuk desain 2 faktor dengan interaksi, untuk menguji
'
H o : Tidak ada perbedaan diantara efek level dari Peminatan
''
H o : Tidak ada perbedaan diantara efek level dari Alat Peraga
0,05
Tabel 23
Sumber Derajat
Kuadrat Kuadrat Rata-
Keragaman Kebebasan F
Jumlah(SS) rata(MS)
(SOV) (dof)
Regresi
4 51291,6667
(full)
Mean 1 42602,0833
Faktor I 1 1752,0834 1752,0834 76,4546
Faktor II 1 6768,75 6768,75 295,3637
Interaksi 1 168,75 168,75 7,3636
Residual 8 183,3333 22,9167
Total(tidak
12 51.475
terkoreksi)
Contoh perhitungan:
a b
SS Re gresi ( full ) y ij . n 60 2 225 2 155 2 275 2 3 51.291,6667
2
i 1 j 1
2
Mean = y... abn 715 2 2 x 2 x3 42.602,0833
89
a
2
SS FaktorI y i.. bn y 2 ... abn
i 1
285 2 430 2 2 x3 42.602,0833 1.752,0834
b
2
SS FaktorII y. j . an y 2 ... abn
j 1
215 2 500 2 2 x3 42.602,0833 6.768,75
Ftabel F1,8 5,32
Untuk Pengujian H o
F = 7,3637
Keputusan: Tolak H o
'
Untuk Pengujian H o
F = 76,4546
Keputusan: Tolak
''
Untuk Pengujian H o
F = 295,3637
Keputusan: Tolak
Uji Tukey
MSE 22,9167
sx = = = 2,7639
n 3
x11 = 20
x12 = 75
x 21 = 51,6667
x 22 = 91,6667
x11 x12 = 20 75
= 55 > T
Keputusan: Tolak H 0
91
rata hasil belajar siswa yang tidak memiliki minat terhadap Matematika dan
diajar dengan tidak menggunakan alat peraga berbeda dengan rata-rata hasil
belajar siswa yang tidak memiliki minat terhadap Matematika dan diajar
x11 x 21 = 20 51,6667
= 31,6667 > T
Keputusan: Tolak H 0
rata hasil belajar siswa yang tidak memiliki minat terhadap Matematika dan
diajar dengan tidak menggunakan alat peraga berbeda dengan rata-rata hasil
belajar siswa yang memiliki minat terhadap Matematika dan diajar tidak
x11 x 22 = 20 91,6667
= 71,6667 > T
Keputusan: Tolak H 0
rata hasil belajar siswa yang tidak memiliki minat terhadap Matematika dan
diajar dengan tidak menggunakan alat peraga berbeda dengan rata-rata hasil
belajar siswa yang memiliki minat terhadap Matematika dan diajar tidak
x12 x 21 = 75 51,6667
92
= 23,3333 > T
Keputusan: Tolak H 0
rata hasil belajar siswa yang tidak memiliki minat terhadap Matematika dan
belajar siswa yang memiliki minat terhadap Matematika dan diajar tidak
x12 x 22 = 75 91,6667
= 16,6667 > T
Keputusan: Tolak H 0
rata hasil belajar siswa yang tidak memiliki minat terhadap Matematika dan
x 21 x 22 = 51,6667 91,6667
= 40 > T
Keputusan: Tolak H 0
rata hasil belajar siswa yang memiliki minat terhadap Matematika dan diajar
tidak menggunakan alat peraga berbeda dengan rata-rata hasil belajar siswa
93
peraga.
Kesimpulan hipotesis :
Hipotesis 1
t = -2,5208
t tabel = -1,645
Keputusan: Tolak Ho
Matematika siswa pada kelas yang diajar menggunakan alat peraga lebih
besar dibandingkan dengan kelas yang diajar tidak menggunakan alat peraga
Hipotesis 2
t = -3,2858
t tabel = -1,701
Keputusan: Tolak Ho
Hipotesis 3
1. Untuk Pengujian H o
F = 7,3637
Keputusan: Tolak H o
'
2. Untuk Pengujian H o
F = 76,4546
Keputusan: Tolak
''
3. Untuk Pengujian H o
F = 295,3637
Keputusan: Tolak
55> T
Keputusan: Tolak H 0
31,6667 > T
95
Keputusan: Tolak H 0
71,6667 > T
Keputusan: Tolak H 0
23,3333 > T
Keputusan: Tolak H 0
16,6667 > T
Keputusan: Tolak H 0
40 > T
Keputusan: Tolak H 0
95%, maka minat dan penggunaan alat peraga berpengaruh terhadap hasil
belajar matematika.
menggunakan alat peraga, sesudah menggunakan alat peraga dan angket skala
membuktikan bahwa hasil belajar pokok bahasan kesebangunan dan simetri diajar
dengan menggunakan alat peraga lebih efektif bila dibandingkan dengan hasil
belajar pokok bahasan kesebangunan dan simetri bagi siswa yang diajar sebelum
menggunakan alat peraga dan minat siswa terhadap hasil belajar dapat dibuktikan
diperolehnya F hitung yang bernilai 76,4546 dan 295,3637 yang harganya lebih
besar dari F tabel (5,32) pada taraf nyata 0,05 yaitu F hitung > F tabel. Dan dari
pengujian dengan uji Tukey dengan diperolehnya T yang bernilai 55, 31,6667,
71,6667, 23,3333, 16,6667, dan 40 yang harganya lebih besar dari T0, 05 (12,5205)
pada taraf nyata 0,05 secara matematis dapat ditulis T > T0, 05 .
Dari data yang ada serta pengujian hipotesis yang dilakukan dapat di
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat ditafsirkan
bahwa pengunaan alat peraga dan minat siswa yang tepat akan berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar yang baik juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang berasal dari luar diri siswa, baik lingkungan sekolah maupun
lingkungan sosialnya.
97
BAB V
A. Kesimpulan
1. Hasil perhitungan dari kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi = 85, nilai
Hasil perhitungan dari minat siswa diperoleh nilai tertinggi untuk siswa
76,4546 dan 295,3637 yang harganya lebih besar dari F tabel (5,32) pada
taraf nyata 0,05 dengan secara matematis dapat ditulis F hitung > F tabel
98
lebih besar dari T0, 05 (12,5205) pada taraf nyata 0,05 secara matematis
B. Saran
siswa dan penggunaan alat peraga memiliki pengaruh yang besar terhadap
menggunakan alat peraga sebagai alat bantu dalam belajar perlu mendapat
perhatian dari berbagai pihak baik para pendidik, orang tua maupun siswa.
Sehingga anak akan merasa senang belajar Matematika tidak lagi merasa
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
_____ 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu
Pendekatan Teoretis Psikologis. Rineka Cipta : Jakarta.
Milton, Janet S dan Myers, Raymond H. 1991. A First Course In the Theory of
Linear Statistical Models. United State of America.
Shaleh, Abdul Rahman dan Wahab, Muhbid Abdul. 2004. Psikologi Suatu
Pengantar Dalam Persepsi Islam : Jakarta.
Sudjana, Nana. 1983. Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru
Algesindo : Jakarta.
Usman. Moh. Uzer. 2002. Menjadi Guru Profesional. PT. Remaja Rosdakarya :
Jakarta.
RIWAYAT HIDUP
Alamat : Jl. Flores E. 24/4 Rt. 005/017. Perum. Benda Baru Kec. Pamulang
Tangerang.
Riwayat pendidikan : berawal dari Sekolah Dasar di SDN Benda Baru III lulus
tahun 1998, Sekolah Menengah Pertama di SLTPN 2 Pamulang lulus tahun 2001,
Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Pamulang lulus tahun 2004. Dari tahun