Anda di halaman 1dari 18

CLLP

18lC lL8u?An1C (1207210061)


lAu!A8 PL8MAWAn (1207210093)
uWl nu8CAP?A (1208210126)








UNIVLkSI1AS ANCASILA
IAkUL1AS LkCNCMI
SLMLS1Lk GASAL 2011]201
PROFESI AKUNTAN PUBLIK (CPA)

PENGAUDITAN YANG BAIK MENCAKUP PELAYANAN YANG BAIK PULA
KEPADA KLIEN
"ni minggu yang baik," pikir Juni Kartika, ketika sedang mengendarai
mobilnya keluar dari pelataran parkir PT ndah Permai pada Jumat sore itu.
Beberapa bulan sebelumnya ia baru saja lulus dari Universitas ndonesia dan
mengikuti ujian CPA. Namun, tetap saja Juni merasa transisinya dalam
memasuki kehidupan profesionai tidak semulus itu, dan ia terkejut menyadari
betapa banyak hal yang masih harus ia pelajari. Namun, kemajuan yang
dicapainya dalam penugasan di PT ndah Permai sangat baik.
Jaja Sumirja adalah auditor senior dalam tim audit untuk PT ndah
Permai, dan memiliki reputasi sebagai guru serta supervisor yang sabar. Juni
menyetujui reputasi itu. Pada awal penugasan, Jaja berkata, "Jangan takut
bertanya. Jika Anda melihat sesuatu yang sepertinya janggal, kita diskusikan.
Dan yang terpenting, jika Anda punya ide apa saja yang akan membantu klien,
kemukakan. Klien mengharapkan kita memberikan lebih dari sekedar laporan
audit."
"Saya merasa sudah berbuat sepe/ti yang diharapkan," pikir Juni. la
menemukan s'atu Kesalahan dalam cara perusahaan tersebut saat menghitung
persediaan LFO, yang akan membuat klien menghemat pajak dalam jumlan
yang signifikan. Akan tetapi kontribusi terbesarnya justru nyaris tidak terjadi.
Juni membaca sebanyak ia bisa mengenai produsen cat dan mempelajari
beberapa metode pengendalian produksi baru yang sepertinya dapat
diterapkan di PT ndah Perrnai. la takut mengemukakan hal itu, karena berpikir
bahwa tidak mungkin ia mengetahui sesuatu yang belum diketahui klien, tapi
Jaja mendorongnya untuk membicarakan ide itu dengan klien. Hasilnya adalah
bahwa klien ingin bertemu lagi dengan kantor Juni untuk lebih memahami
bagaimana mereka dapat memperbaiki proses produksi.
Jumat adalah hari terakhir dari pekerjaan lapangan dalam audit ini, dan
rekan dari kantor akuntan publik (KAP), Bima Sakti, berada di kantor klien untuk
merampungkan review alas berkas audit. Juni terkejut mendengar Bima
berkata, "Apa rencana Anda untuk tanggal 15? Kita akan bertemu dengan klien
untuk membahas temuan audit. Anda telah memberikan kontribusi nyata dalam
audit ini, dan saya ingin Anda ikut hadir." Juni berusaha untuk tidak terlalu
memperlihatkan kegembiraannya, tetapi tidak sanggup rnenyenbinyikan
senyuman dari wajahnya. "Ya, ini memang minggu yang baik."

KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)
Audit atas semua laporan keuangan yang bertujuan umum di ndonesia
dilakukan : oleh Kantor akuntan publik (KAP) kecuali atas organisasi
pemeriritab, tertentu. Hak legal untuk melakukan audit diberikan kepada kantpr
akuntan publik oleh Menteri Keuangan. Kantor akuntah publik juga memberikan
banyak jasa lain klien, seperti jasa pajak dan konsultasi.
Hanya kurang dari 500 kantor. akuntan publik yang beroperasi di
ndonesia (dibandingkan lebih dari 45.000 kantor akuntan publik beroperasi di
Amerika Serikat), yang besarnya berkisar dari 1 hingga 20.000 partner dan
star". Keempat KAP terbesar di ndonesia disebut kantor akuntan publik
internasional "Empat Besar", mereka adalah'Deloitte louche Tohmatsu, Ernst &
Young Global, KPA1G nternational dan Pricewaterhouse Coopers. Keempat
kantor ini memiliki cabang di sekiruh duriia. KAP empat besar ini mengaudit
hampir semua perusahaaji besar baik di ndonesia inaupun dunia serta juga
banyak perusahaan yang lebih kecil juga.
Beberapa KAP disebut kantor akuntan publik internasional "Lapis Dua",
termasuk BD.O Global, Grant Thronton nternasional, RSM nternational,
Praxity, Nexia nternational, Baker Tilly, Horwarth nternational, dan Moore
Stephens nternational. KAP-KAP tersebut besar akan tetapi jauh lebih kecil
daripada Empat Besar. Mereka memberikan jasa yang sama seperti KAP
Empat Besar dan bersaing secara langsung dengannya untuk rnendapat klien.
Beberapa kantor juga beratiliasi dengan kantor-kantor kecil yang bertaraf
international, ferdapat 40 kantor bertaraf" internasional yang diwakiii oleh KAP
di ndonesia.


KEGIATAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Seperti dibahas pada Bab 1, KAP menyediakan jasa audit serta jasa
atesia.si dan assurance fainnya. Jasa-jasa iambahan yang biasanya diberikan
o!eh KAP meliputi jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, serta jasa
konsultasi manajemen. KAP terus mengenibangkan produk dan iasa bam,
termasuk perencnnaan keuangan, penilaian usaha, akuntansi forensic, audit
internal yang disubketrakan (oursourcing), serta jasa penasihat teknologi
informasi.
Jasa akuntansi dan pembukuan. Banyak dien kecil yang memiliki staf
akuntansi terbatas mengandalkan KAP untuk menyiisun lapofan keuangannya.
Sebagian kJien kecil ini tidak memiliki personel atau keahlian untuk
memanfaatkan peranti lunak akuntansi guna membuat ayat jurnal dan buku
besarnya. Dengan demikian, KAP melakukan berbagai jasa akuntansi dan
pembukuan untuk memenuhi kebutuhan klien tersebut, Dalam banyak kasus di
mana laporan keuangan akan diserahkan kepada pihak ketiga, review atau
bahkan audit juga dilakukan. Jika kedua hal ini tidak dilakukan, maka laporan
keuangan akan dilampiri semacam laporan oleh KAP yang disebut laporan
kompilasi, yang tidak memberikan kepastian apa pun kepada pihak ketiga.
Seperti yang ditunjukkan Tabel 2-1, jasa atestasi serta jasa akuntansi dan
pembukuan adalah sumber pendapatan utama bagi kebanyakan KAP besar.
Jasa perpajakan. KAP menyiapkan SPT pajak perusahaan dan
perorangan baik untuk klien audit maupun non-audit. Hampir setiap KAP
melakukan jasa perpajakan, yang mungkin mencakup pajak bumi dan
bangunan, pajak hadiah, perencanaan pajak, serta aspek-aspek lain dari jasa
perpajakan. Bagi banyak KAP kecil, jasa semacam ini jauh lebih penting bagi
praktik KAP tersebut daripada audit, karena sebagian besar pendapatannya
mungkin berasal dari jasa perpajakan.
Jasa konsultasi manajemen. Kebanyakan KAP memberikan jasa
tertentu yang memungkinkan kJiennya mengoperasikan bisnis secara lebih
efektif. Jasa ini disebut jasa konsultasi manajemen atau ;-asa penasihat
manajemen. Jasa ini berkisar dari saran singkat untuk memperbaiki sisten
akuntansi klien hingga nasihat menyangkut manajemen risiko, teknologi
informasi, dan rancangan sistem e-commerce, uji tuntas merger dan akuisisi,
serta konsultasi manfaat aktuaria. Banyak KAP besar memiliki divisi yang
khusus memoerikan jasa konsuJtasi marajemen dengan interaksi yang minimal
dengan staf audit atau perpajakan.
Pendapatan dari jasa konsultasi manajemen meningkat secara
signifikan pada akhir tahun 1990-an, dan jasakonsultasi tersebut pernah
menjadi sumberpendapatan terbesar bagi semua kantor Empat Besar. Tiga dari
Empat Jesar kantor akuntan itu sudah menjual atau melepas praktik
konsultasinya. Pelepasan atau disposisi ini sebagian disebabkan oleh masalah
independensi serta pernbatasan yang diberlakukan pada praktik konsultasi.
Tabel 2-1 memperlihatkan bahwa jasa konsultasi manajemen dan jasa lainnya
terus menjadi sumber pendapatan utama bagi Dtioitte & Touche, satu-satunya
kantor Empat Besar yang belum melepas sernua atau sebagian besar prak;ik
konsultasinya. Jasa konsultasi juga terus menjadi sumber pendapatan yang
penting bagi kantor akuntan yang lain.

STRUKTUR KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Sifat dan ragam jasa yang dit; warkan KAP sangat bervariasi, dan hal
itu memengaruhi organisasi dan struktur kantor tersebut. Tiga faktor utama
yang memengaruhi struktur organisasional KAP adalah:
1. ebutuhan akan independensi dari klien. ndependensi memungkinkan
auditor tidak bias dalam menarik kesirnpulan tentang laporan keuangan.
2. Pcntingnya struktur untuk memicu kompetensi. Kompetensi memungkinkan
auditor melaksanakan audit dan melakukan jasa-jasa lain secara efisien
serta efektif.
3. Meningkatnya risiko tuntutan hukumyangdihadapi auditor. Dalam satu
dasawarsa, KAP mengalami peningkatan biaya yang berkaitan dengan
tuntutan hukum. Beberapa struktui uiganisasional dapat memberiksi;
tingkau perhndungim tertentu bagi setiap anggota kantor akuntan publik
(KAP).


Struktur Kantor Akuntan PubIik (KAP)
Sesuai dengan PMK 17/2008, terdapat dua struktur organisasi bagi KAP.
Perusahaan Perorangan Proprietorship) Hanya kantor dengan pemilik
tunggal yang dapat beroperasi dalam bentuk ini. Semua kantor dengan pemilik
tunggal diorganisasikan sebagai perusahaan perorangan proprietorship).
Perseklltuan Partnership) Bentuk organisasi ini sama seperti
perusahaan perorangan. kecuaii bahwa bentuk ini menyangku*. banyak pemilik.

ierarki KAP yang Khas
Hierarki organisasi dak m suatu KAP yang khas meliputi sekutu
(partner) atau pemegang saham, manajer, supervisor, auditor senior atau
pemnggung jawab, serta asisten. Seorang pegawai baru biasanya memulai
kariernya dalam KAP sebagai asisten dan menji.lani 2 atau 3 tahun dalam
setiap klasifikasi sebelum meraih status partner. Nama jabat.m yang ada
bervariasi dari satu kantor ke kantor lain, tetapi strukturnya serupa dalam
semua kantor. Bila dalam buku ini kami menyebut auditor, maka maksudnya
adalan orang yang melakukan aspek tertentu dari suatu audit. Dalam
penugasan besar, sudah biasa jika diambil satu atau lebih auditor dari setiap
tingkstan.
Tabel 2-2 mengikhtisarkan pengalaman dan tanggung jawab setiap
tingkatan klasifikasi di dalam KAP. Kenaikan jabatan dalam KAP cukup pesat,
dengan tugas dan tanggung jawab yang terus berubah. Selain itu, para anggota
staf audit biasanya juga mcndapat beraneka ragam pengalaman dari
penugasan melayani klien. Berkat kemajuan teknologi komputer dan audit, para
asisten pemula dalam audit dengan cepat diberi tanggung jawab dan tantangan
yar.g lebih besar.
Sifathierarkis KAPakan membanlu mcningkatkankompetcnsi. ndividu-
individu di setiap tingkat audit mengawasi dan menelaah pekerjaan individu lain
yang berada pada tingkat di bawahnya dalam struktur organisasi tersebut.
Seorang asisten staf baru diawasi langsung oleh auditor senior atau
penanggung jawab. Pekerjaan asisten staf ini seianjutnya ditelaah oleh
penanggung jawab serta oleh manajer dan partner.
E-Commerce dan Operasi KAP
Seperti halnya semua industri, KAP memanfaatkan nternet untuk
memasarkan jasa-jasanya serta menyoroti hal-hal seperti lokasi kantor atau
anliasi, lini-lini jasa, serta spesialisasi industri, dan menyediakan alat-alat serta
bahan acuan bagi klien yang sekarang maupun calon klien. Situs Web KAP
menampilkan berita dan bahasan mengenai masalah-masalah bisnis, seperti
informasi terbaru tentang perubahan peraturan perpajakan serta formulir
interaktif untuk menentukan jenis rekening pensiun mana yang harus dipilih.
Situs eb KAP juga menyajikan alaf. bantu berupa peranti lunak dan database
online bagi pelanggan yang mem jayar/ee. Sebagai contoh, Ernst & Young
menjual Accounting and Auditing Tool it kepada pelanggan melalui situs Web
Ernst & Young Online.
KAP memanfaatkan sumber daya dan database online, untuk
membantu para stafnya agar selalu mengetahui peluang bisnis baru serta
masalah penetapar standar. Dengan berlangganan database online, seperti
Standard and Poor's Net Advantage Database serta Hoover's Online, para
akuntan dapat selalu mengetahui informasi tentang perusahaan dan
perkembangan industri tertentu serta memperoleh data industri terbaru yang
berguna untuk keperluan audit dan konsultasi.

SARBANES-OXLEY ACT DAN PUBLIC COMPANY ACCOUNTING
OVERSIGT BOARD DIAMERIKASERIKAT
Sarbanes-Oxlecy Act membentuk Public Company Accounting
Oversight Board (PCAOB), yang ditunjuk dan diawasi oleh Securities and
Exchange Commission (SEC). PCAOB mengawasi auditor perusahaan publik
atau terbuk?, menetapkan standar audit dan pengendalian mutu untuk audit
atas perusahaan terbuka serta melakukan pemeriksaan atas pengendalian
mutu di kantor-kantor yang melakukan audit tersebut. Kegiatan-kegiatan ini
tadinya rnerupakan tanggung jawab ACPA.
Sebelum diberlakukannya Sarbanes-Oxley Act, Auditing Standards
Board (ASB) dari ACPA menetapkan standar audit untuk perusahaan terbuka
dan perusahaan swasta. Sekarang PCAOB bertanggung jawab atas standar
audit untuk perusahaan terbuka, sedangkan ASB terus menyediakan standar-
standar audit bagi perusahaan swasta.
PCAOB menggunakan standar audit yang sudah ada, yang ditetapkan
oleh ASB, sebagai standar audit interim. Akibatnya, sebagian besar standar
audit untuk perusahaan terbuka dan swasta memiliki kemiripan dan terutama
didasarkan pada standar-standar yang sebelumnya ditetapkan oleh ASB.
Sekarang, PCAOB mengeluarkan standar auditnya sendiri, mencakup
menetapkan standar untuk audit tentang efektivitas pengendalian internal atas
pelaporan keuangan. Standar-standar tersebut disebut sebagai Standar Audit
PCAOB apabila diacu dalam buku ini dan hanya diterapkan pada audit atas
perusahaan terbuka. Statements on Auditing Standards yang dikeluarkan oleh
ASB setelah dibentuknya PCAOB tidak harus selalu diikuti dalam audit atas
perusahaan terbuka. Akan tetapi, bila ada rujukan pada Statement on Auditing
Standards (SAS) yang dikeluarkan ASB, maka diasumsikan bahwa standar itu
berlaku baik untuk perusahaan terbuka maupun swasta kecuali dinyatakan
sebaliknya.
PCAOB melakukar inspeksi atas kantor-kantor akuntan yang terdaftar
untuk menilai ketaatannya pada aturan-aturan PCAOB dan SEC, standar
profesional, serta kebijakan pengendalian mutu kantor itu sendiri. PCAOB
mensyaratkan inspeksi tahunan atas kantor-kantor akuntan yang mengaudit
lebih dari 100 emiten dan inspeksi atas kantor-kantor lain yang terdaftar
setidaknya setiap tiga tahun sekali. Setiap pelanggaran dapat mengakibatkan
tindakan pendisiplinan oleh PCAOB dan dilaporkan ke SEC serta dewan
akuntansi negara bagian.

PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN (BAPEPAM-LK)
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
adalah badan 1 pemerintah pusat yang membantu menyediakan informasi yang
andal bagi investor untuk rnembuat keputusan investasi. UU Pasar Modal tahun
1985 mengharuskan /sebagian besar perusahaan yang berencana menerbitkan
sekuritas baru kepada / masyarakat agar menyerahkan laporan registrasinya
kepada Bapepam-LK untuk disetujui. UU tersebi t memberikan perlindungan
tambahan dengan mengharuskan perusahaan publik dan lainnya untuk
menyerahkan laporan tahunan yang terperinci kepada Bapepam-LK. Komisi itu
lalu memeriksa lengkapnya aan memadainya laporan tersebut sebelum
mengizinkan perusahaan menjual sekuritasnya melalui bursa saham.
Meskipun Bapepam-LK mensyaratkan banyak sekali informasi yang
tidak berkaitan langsung dengan para akuntan, UU Pasar Modal mensyaratkan
laporan keuangan, yang disertai dengan pendapat akuntan publikindependen,
sebagai bagian dari laporan registrasi dan laporan-laporan berikutnya.
Oleh karena kantor akuntan publik (KAP) yang besar biasanya
mempunyai klien yang harus menyerahkan satu atau lebih jenis laporan ini
setiap tahunnya, sedangkan ketenlaan serta peraturan yang mernengaruhi
penyerahan kepada Bapepam-LK sangat kornpJeks, maka kebanyakan KAP
mempunyai teriaga spesialis yang mer.ghabiskan sebagian besar vvaktunya
untuk memastikan bahwa klien iiiemenuhi semua pe-rsyaratan Bapepam-LK.
Bapepam-LK sangat berperan dalam penetapan prinsip-prinsip
akuntansi yang berkku umum (GAAP) dan persyaratan pengungkapan bagi
laporan keuangan, karena kewenangannya menetapkan persyaratan pelaporan
yang dianggap perlu demi wajarnya pengungkapan kepada investor. Bapepam-
LK berwenang menetapkan aturan bagi setiap akuntan publik terkait dengan
laporan keuangan yang telah diaudit yang diserahkan kepada Bapepam-LK.
Sikap Bapepam-LK biasanya diperhitungkan dalam setiap perubahan besar
yang diusulkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), yaitu
organisasi independen yang merumuskan PSAK.

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI)
Para akuntan publik (CPA) yang mendapat izin dari Menteri Keuangan
disyaratkan untuk menjadi anggota aktif nstirut Akuntan Publik ndonesia
(AP). AP menetapkan persyaratan profesional bagi para CPA, melakukan
riset dan memublikasikan bahan-bahan mengenai berbagai topik yang
berkaitan dengan akuntansi, audit, jasa atestasi dan assurance, serta jasa
konsultasi manajemen.

Menetapkan Standar dan Aturan
AP menetapkan standar dan aturan yangharusdiikuti seluruh anggota
serta akuntan praktisi lainnya. AP memiliki kewenangan untuk menetapkan
standar dan aturan dalam lima bidang utama berikut ini.
1. $tandar audit. Dewan Standar Profesional Akuntan Publik (DSPAP)
bertanggung jawab untuk mengeluarkan pernyataan mengenai
permasalahan audit bagi semua entitas. Pernyataan DSPAP itu disebut
Pernyataan Standar Audit (PS A). Saat ini DSPAP tengah membahas
standar audit baru yang diadopsi dari nternational $tandards on Auditing
(SA). Standar-standar baru tersebut diharapkan akan selesai pada tahun
2009, dan siap untuk diimplementasikan pada tahun 2010. Standar-standar
tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam bab ini dan buku ini.
2. $tandar kompilasi dan review. DSPAP juga bertanggungjawab untuk
mengeluarkan pernyataan tentang tanggung jawab akuntan publik terkait
dengan laporan keuangan perusahaan yang tidak diaudit. Pernyataan ini
disebut Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSJAR), dan
memberikan pedoman untuk melakukan jasa kompilasi serta review. Dalam
memberikan jasa kompilasi, akuntan membantu klien menyiapkan laporan
keuangan tanpa memberikan kepastian apa pun. Dalam jasa review,
akuntan melakukan tanya jawab dan prosedur analitis yang memberikan
dasar yang layak untuk menyatakan kepastian vang terbatas mengenai
laporan keuangan tersebut.
3. $tandar atestasi lainnya. Pernyataan Standar Atestasi (PSAT) memberikan
suatu kerangka kerja bagi pengembangan standar untuk penugasan
atestasi. Standar yang terperinq telah dikembangkan untuk jenis jasa
atestasi tertentu, seperti laporan mengenai informasi keuangan prospektif
dalam perkiraan dan proyeksi. Standar atestasi akan dibabas dalam Bab 24
di buku 2.
4. ode Etik. Sebagai tambahan dari keempat standar diatas, DSPAP
menetapkan peraturan perilaku yang wajib dipenuhi para akuntan publik
(CPA). Saat ini DSPAP sedang membahas kode etik FAC (nternational
Federation of Accountants). Peraturan ini serta hubungannya dengan
perilaku etis akan dibahas dalam Bab 3.

Fungsi Lain (API
Selain menyusun dan memberi nilai dalam ujian sertifikasi akuntan
publik, lAP juga melakukan banyak fungsi pendidikan dan fungsi lain bagi para
akuntan publik AP juga memublikasikan berbagai bahan, termasuk pedoman
audit untuk usaha kecil dan menengah, pemutakhiran periodik atas kodifikasi
standar profesional dan kode etik. Para akuntan publik hams memenuhi
persyaratan pendidikan yang berkelanjutan guna mi.'mpertahankan izin untuk
berpraktik dan agar selalu mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan yang
luas serta selalu berubah dalam bidang akuntansi, audit, jasa atestasi dan
assurance, jasa konsultasi manajemen, dan perpajakan. AP juga mengadakan
banyak seminar dan workshop dengan berbagai macam topik.

STANDAR AUDIT YANG BERLAKU UMUM
Standar audit merupakan pedoman umum untuk membantu auditor
memenuhi tanggung jawab profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan
historis. Standar ini mencakup pertimbangan mengenai kualitas profesional
seperti kompetensi dan independensi, persyaratan pelaporan, dan bukti.
Pedoman paling luas yang tersedia adalah 10 standar audit yang
berlaku maximum generally accepted auditing standardsGAAS), yang
disusun oleh AP, dan dikembangkan oleh DSPAP. Standar-standar tersebut,
yang disajikan dala'm Tabel 2-3, tidak cukup spesifik unHik memberikan
pedoman yang berarti bagi fraktisi, tetapi menyajikan kerangka kerja yang
membuat AP dapat memberikan interpretasi.
Seperli yang cliilustrasikan dalam Figur 2-1, kesepuluh standar audit
yang berlaku umum ciibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
Standar umum
Standar pekerjaan lapangan
Standar pelaporan

Standar Umum
Standar umum menekankan pacia pentingnya kualitas pribadi yang harus
dimiliki auditor.
Pelatihan dan Kecakapan Teknis yang Memadai standar umum yang pertama
biasanya diinterpretasikan sebagai keharusan bagi auditor untuk memilik'i
pendidikan formal di bidang audit dan akuntansi, pengalaman praktik yang
memadai bagi pekerjaan yang sedang dilakukan, serta mengikuti pendidikan
profesional yang berkelanjutan. Kasus di pengadilan belakangan ini
memperlihatkan dengan jelas bahwa auditor harus secara teknis memenuhi
kualifikasi dan berpengalaman dalam berbagai industri tempat kJien audit
berkecimpung.
Dalam kasus apa pun, jika akuntan atau asisten akuntan tidak
memenuhi kualifikasi untuk melakukan pekerjaan, timbul kewajiban profesional
untuk menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan,
menyarankan orang lain yang berkualifikasi untuk melakukan pekerjaan itu,
atau menolak penugasan itu.
Sikap MentaI yang Independen. Pentingnya independensi sudah
dibahas pada Bab 1 dalam bagian definisi audit. Kode Etik dan Pernyataan
Standar Audit menekankan kebutuhan akan independensi. KAP diharuskan
mengikuti praktik-praktik tertentu untuK meningkatkan kemungkinan
independensi semua personel. Sebagai contoh, terdapat beberapa prosedur
yang sudah ditetapkan menyangkut aktivitas audit yang penting bila terjadi
perselisihan antara manajemen dan auditor. Metode-metode khusus untuk
memastikan bahwa auditor mempertahankan independensinya akan dibahas
dalarn Bab 3.
Kemahiran ProfesionaI Standar umum yang ketiga menyangkut
kemahiran dalam melakukan semua aspek audit. Secara sederhana, kemahiran
profesional berarti bahwa auditor adalah profesional yang bertanggung jawab
melaksanakan tugasnya dengan tekun dan saksama. Kecermatan mencakup
pertimbangan mengenai kelengkapan dokumentasi audit, kecukupan bukti
audit, serta ketepatan laporan audit. Sebagai profesional, auditor tidak boleh
bertindak ceroboh atau dengan niat buruk, tetapi mereka tidak juga diharapkan
selalu sempurna.

Standar Pekerjaan Lapangan
Standar pekerjaan lapangan menyangkut pengumpulan bukti dan
aktivitas lain selama pelaksanaan audit yang sebenarnya.
Perencanaan dan Pengawasanyang Memadai. Standar yangpertama
rnensyaratkan bahwa audit direncanakan secara layak untuk memastikan audit
ilu memadai dan para asisten diawasi dengan sebagaimana mestinya.
Pengawasan sangat penting dalam audit karena sebagian besar pekerjaan
lapangan dilakukan oleh anggota staf yang kurang berpengalaman.
Memahami EnIitas dan Lingkungannya, Termasuk PengendaIian
InternaI. Untuk melakukan audit secara memadai, auditor harus memahami
bisnis dan industri klien. Pejnahaman ini dapat membantu auditor
mengidentifikasi risiko bisnis yang signifikan yang dihadapi klien serta risiko
adanya salah saji yang signifikan dalam laporan keuangan. Sebagai contoh,
untuk mengaudit sebuah bank, auditor harus memahami sitat operasi bank itu,
peraturan federal dan negara bagian yang berlaku pada bank, serta risiko yang
memengaruhi akun-akun penting rnisalnya cadang.nr kerugian pinjaman.
Salah satu konsep yang paling diterima luas dalam teori dan praktik
audit adalah pentingnya sistem pengendalian internal klien untuk mengurangi
risiko bisnis klien, menjaga aset dan catatan, serta menghasilkan informasi
keuangan yang andal. Jika auditor yakin bahwa klien memiliki sistem
pengendalian internal yang sangat baik, yang mencakup pengendalian internal
yang memadai untuk mer.yediakan data yang andal, jumlah bukti audit yang
harus dikumpulkan akan jauh lebih sedikit ketimbang bila pepg.? idaliannya
tidak memadai. Dalam beberapa kasus, pengendalian internal mungkin saja
begitu lidak memadai seliinnya tidak rmmgkin dilakukan audit yang efektif.
Bukti yang Mencukupi dan Tepat. Keputusan tentang berapa banyak
dan jenis bukti apa saja yang harus dikumpulkan dalam keadaan tertentu
membutuhkan pertimbangan profesional. Sebagian besar buku ini berkaitan
dengan pembahasan tentang pengumpulan bukti serta keadaan
yangmemengaruhijumlah dan jenis bukti yang diperlukan.

Standar PeIaporan
Keempat standar pelaporan mengharuskan auditor menyiapkan laporan
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, termasuk pengungkapan
informatif. Standar pelaporan jugamensyaratkan bahwalaporan auditor harus
menyatakan apakah nporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum dan juga mengidentifikasi keadaaa di
mana GAAP tidak diterapkan secara konsisten dalam tahun berjalan jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

PERNYATAAN STANDAR AUDIT (PSA)
Kesepuluh standar audit yang berlaku unuim (GAAS) niasih terlalu
umum unluk memberikan pedoman yang berarti, sehingga auditor
mem'gunakan PSA, yang diterbitkan D3PAP sebagni pedoman yang lebih
khusus. PSA menginterpretasikan kesepuluh standar audit yang -berlaku umum
dan merupakan referensi paling terotorisasi yang tersedia bagi auditor.
Pemyatnan tersebut memiliki status GAAS dan sering kali disebut sebagai
standar audit atau GAAS, meskipun bukan bagian dari kesepuluh standar audit
yang berlaku umum. Buku ini mengikuti praktik yar.g umum dan menyebut
interpretasi tersebut sebagai standar audit atau PSA. Standar audit yang
berlaku umum dan PSA dianggap sebagai literatur terotorisasi, dan setiap
anggota yang melakukan audit atas laporan keuangan historis diharuskan
mengikuti standar-standar ini menurut Kode Etik AP. DSPAP mengeluarkan
pernyataan baru bila timbul pei masalahan audit yang cukup periling hingga
layak mendapat interpretasi resmi.

KIasifikasi Pernyataan Standar Audit
Semua PSA diberi dua nomor dasifikasi, yaitu satu nomor PSA dan
satu nomor SA yang rhenunjukkan lokasi dalam kodifikasi Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP). Kedua sistem klasifikasi ini digunakan dalam praktik.
Sebagai contoh, Pernyataan Standar Audit, Hubungan antara Stanc'ar Audit
yanj Berlaku Urn am dengan Scandar Pengendalian Mutu, adalah PSA 01 dan
SA 161. Nomor PSA meiainjukkan urutan pernyataan itu saat dikeluarkan jika
dihubungkan dengan PSA yang lain; sementara nomor SA menunjukkan
lokasinya dalam kodifikasi seluruh PSA, yang dikeluarkan AP. Nomor-nomor
SA yang dimulai dengan angka "2" selalu merupakan interpretasi atas standar
umum, yang dimulai dengan angka "3" berkaitan dengan standar pekerjaan
lapangan, dan yang dimulai dengan angka "4", "5" atau "6" berkenaan dengan
standar pelaporan.

GAAS dan Standar Kinerja
Walaupun GAAS dan PSA merupakan pedoman audit yang terotorisasi
bagi anggota profesi, keduanya memberikan lebih sedikit arahan kepada audit
ketimbang yang dapat diasumsikan. Hampir tidak ada prosedur audit spesifikasi
yang disyaratkan oleh standar-standar itu, dan tidak ada persyaratan khusus
bagi keputusan auditor, seperti menentukan ukuran sampel, memilih item
sampel dari populasi untuk diuji, atau mengevaluasi hasil. Banyak praktisi yang
percaya bahwa standar-standar tersebut harus memberikan pedoman yang
didefinisikan secara lebih jelas untuk menentukan jumlah bukti yang harus
dikumpulkan. Spesifikasi semacam itu akan mengililangkan beberapa
keputusan audit ynng sulit dan menyediakan garis pertahanan bagi KAP yang
dituduh melakukan audit yang tidak rnemadai. Akan tetapi, persyaratan yang
Karena. _PCAOB . rhenetapkan standar audit urituk audit perusah'aan publik,
istilari standar sangat spesifik dapat mengubah audit menjadi pengumpulan
buktj yang mekanistis, tanpa pertimbangan profesional. Dari sudut pandang
profesi dan pemakai jasa audit, bahayanya mungkin jauh lebih besar jika
pedoman terotorisasi, didefinisikan terlalu spesifik ketimbang terlalu luas.
GAAS dan PSA dipandang oleh para praktisi sebagai standar minimum
kinerja, dan bukan sebagai standar maksimum atau yang ideal. Pada saat yang
sama, keberadaan standar audit tidak berarti bahwa auditor harus selalu
mengikutinya dengan membabi buta. Jika auditor percaya bahwa persyaratan
standar tidak praktis atau tidak murigkin dilakukan, maka auditor dibenarkan
untuk mengikuti standar alternatif. Demikian pula, jika masalahnya tidak bernilai
signifikan, juga tidak perlu mengikuti standar. Akan tetapi, beban untuk
menunjukkan alasan yang membenarkan penyimpangan dari standar ifu berada
di pundak auditor.
Apabila menginginkan pedoman yang lebih spesifik, auditor harus
rnelihat sumber-sumber yang kurang terotorisasi, termasuk buku teks, jurnal,
dan publikasi teknis. Bahan-bahan yang dipublikasikan oleh AP, seperti
pedoman audit industri, menyediakan bantuan untuk menyelesaikan masalah
tertentu. Dalam buku ini, kami menyajikan studi lebih lanjut mengenai standar-
standar clan soring kali mengacu pada PSA.

STANDAR AUDIT INTERNASIOINAL
Globalisasi clunia usaha dan pasar modal telah menumbuhkan minat
dan tren yang kuat untuk rnengembangkan standar akuntansi dan audit yang
seragam di seluruh dunia. Saat ini, para walcil dari berbagai negara bekerja
bersams dalam proyek penetapan standar untuk mengoordinasikan standar
audit internasional yang baru.
nternational Standards on Auditing (SAs) diterbitkan oleh nternational
Auditing Practices Committee (LAPC) dari nternational Federation of
Accountants (FAC). FAC adalah organisasi profesi akuntansi sedunia, dengan
163 organisasi anggota di 120 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta axuntan
di seluruh dunia. APC berupaya meningkatkan keseragaman praktik audit dan
jasa-jasa terkait di seluruh dunia dengan menerbitkan persyaratan mengenai
berbagai fungsi audit dan atestasi serta mendorong penerimaannya di seluruh
dunia.
SA secara umum serupa dengan GAAS di ndonesia, meskipun ada
beberapa perbedaan. Jika auditor di ndonesia mengaudit laporan keuangan
historis sesuai dengan SA, auditor harus memenuhi semua persyaratan SA
yang jauh di luar cakupan GAAS.
SA tidak mengesampingkrn peraturan-peraturan yang berlaku di suatu
negara yang mengatur audit atas informasi keuangan atau informas
;
lainnya,
karena peraturan di setiap negara itu sendiri oiasanya mengatur praktik-praktik
audit. Peraturan ini mungkin berupa ketetapan atau pernyataan yang
dikeluarkan oleh badan pengatur atau badan profesional.

PENGENDALIAN MUTU
Bagi sebuah KAP, pengendalian mutu terdiri atas metode-metode yang
digunakan untuk memastikan bahwa kantor itu memenuhi tanggung jawab
profesionalnya kepada klien dan pihak-pihak lain. Metode-metode ini meliputi
struktur organisasi KAP itu serta prosedur yang ditetapkannya. Sebagai contoh,
sebuah KAP mungkin memiliki struktur organisasi yang menjamin dilakukannya
telaah teknis atas setiap penugasan oleh partner yang ahli dalam industri klien.
Pengendalian mutu berkaitan erat namun berbecara dengan GAAS.
Untuk memastilcan bahwa standar audit yang berlaku umum diikuti dalam
setiap audit, KAP mengikuti prosedur pengendalian mutu khusus yang
membantu memenuhi standar-standar itu secara konsisten pada setiap
penugasan. Oleh karena 'tn, pengendalian mutu ditetapkan untuk KAP secara
keseluruhan, sedangkan GAAS dapat diterapkan pada setiap penugasan.

Unsur-unsur PengendaIian Mutu
AP belum menetapkan prosedur pengendalian mutu yang khusus bagi
KAP. Prosedur itu akan bergantung pada hal-hal seperti ukuran kantor, jumlah
cabang yang berpraktik, serta sifat praktik. Prosedur pengendalian mutu dari
sebuah kantor internasional dengan banyak klien multinasional yang kompleks
akan sangat berbeda dengan prosedur untuk kantor yang beranggotakan lima
orang, yang mengkhususkan diri dalam audit-audit kecil dalam satu atau dua
industri.
DSPAP saat ini sedang dalam proses mengadopsi Standar
nternasional Per.gendalian Mutu FAC. Dalam standar tersebut, terdapat enam
unsur pengendalian nnitu yang harus dipertimban^kan KAP dalam menetapkan
kebijakan dan prosedurnya. Keenamnya tercantum dalarn Tabel 2-4 dengan
uriian singkat dan contoh prosedur yang dapat clipaka KAP untuk memenuhi
persyaratan itu.

Review Sejawat (Peer Review)
KAP harus mendaftarkan diri dalam program pemantauan praktik AP
agar para anggota KAP memenuhi syarat keanggotaan Dewan Review Mutu
(DRM). Pemantauan praktik, yang juga dikenal sebagai review sejawat peer
review), adalah suatu telaah, oleh akuntan publik, atas ketaatan KAP pada
sistem pengendalian mutu kantor itu sendiri. Tujuan review sejawat adalah
untuk menentukan dan melaporkan apakah KAP yang ditelaah itu telah
mengembangkan kebijakan dan prosedur yang memadai bagi kelima unsur
pengendalian mutu, dan mengikuti kebijakan serta prosedur itu dalam praktik.
Sebelum KAP menjalani review sejawat, seluruh anggota KAP tersebut tidak
memenuhi ryarat untuk menjadi anggota AP.
Program Review Sejawat AP yang diselenggarakan oleh DRM
normalnya dilaksanakan oleh sebuah tim yang terdiri dari partner dan manager
yang dipilih dari KAP-KAP. Setelah review selesai, para peninjau mengeluarkan
laporan yang menyebutkan kesimpulan dan saran mereka.
Review sejawat ini menguntungkan KAP karena membantu memenuhi
standar pengendalian mutu, yang selanjutnya, menguntungkan profesi melalui
peningkatan kinerja para praktisi dan peningkatan mutu audit. KAP yang
menjalani review sejawat dapat memperoleh manfaat lebih jauh jika review itu
meningkatkan praktik KAP, sehingga akan memperbaiki reputasi dan
efektivitasnya dan memperkeciJ kemungkinan timbulnya tuntutan hukum. Tentu
saja, review sejawat ini mahal pelaksanaannya, jadi, setiap manfaat memang
ada biayanya. Figur 2-3 mengikhtisarkan hubungan antara GAAS,
pengendalian mutu, dan review sejawat dalari menjamin mutu audit.

Anda mungkin juga menyukai