PENGAUDITAN YANG BAIK MENCAKUP PELAYANAN YANG BAIK PULA KEPADA KLIEN "ni minggu yang baik," pikir Juni Kartika, ketika sedang mengendarai mobilnya keluar dari pelataran parkir PT ndah Permai pada Jumat sore itu. Beberapa bulan sebelumnya ia baru saja lulus dari Universitas ndonesia dan mengikuti ujian CPA. Namun, tetap saja Juni merasa transisinya dalam memasuki kehidupan profesionai tidak semulus itu, dan ia terkejut menyadari betapa banyak hal yang masih harus ia pelajari. Namun, kemajuan yang dicapainya dalam penugasan di PT ndah Permai sangat baik. Jaja Sumirja adalah auditor senior dalam tim audit untuk PT ndah Permai, dan memiliki reputasi sebagai guru serta supervisor yang sabar. Juni menyetujui reputasi itu. Pada awal penugasan, Jaja berkata, "Jangan takut bertanya. Jika Anda melihat sesuatu yang sepertinya janggal, kita diskusikan. Dan yang terpenting, jika Anda punya ide apa saja yang akan membantu klien, kemukakan. Klien mengharapkan kita memberikan lebih dari sekedar laporan audit." "Saya merasa sudah berbuat sepe/ti yang diharapkan," pikir Juni. la menemukan s'atu Kesalahan dalam cara perusahaan tersebut saat menghitung persediaan LFO, yang akan membuat klien menghemat pajak dalam jumlan yang signifikan. Akan tetapi kontribusi terbesarnya justru nyaris tidak terjadi. Juni membaca sebanyak ia bisa mengenai produsen cat dan mempelajari beberapa metode pengendalian produksi baru yang sepertinya dapat diterapkan di PT ndah Perrnai. la takut mengemukakan hal itu, karena berpikir bahwa tidak mungkin ia mengetahui sesuatu yang belum diketahui klien, tapi Jaja mendorongnya untuk membicarakan ide itu dengan klien. Hasilnya adalah bahwa klien ingin bertemu lagi dengan kantor Juni untuk lebih memahami bagaimana mereka dapat memperbaiki proses produksi. Jumat adalah hari terakhir dari pekerjaan lapangan dalam audit ini, dan rekan dari kantor akuntan publik (KAP), Bima Sakti, berada di kantor klien untuk merampungkan review alas berkas audit. Juni terkejut mendengar Bima berkata, "Apa rencana Anda untuk tanggal 15? Kita akan bertemu dengan klien untuk membahas temuan audit. Anda telah memberikan kontribusi nyata dalam audit ini, dan saya ingin Anda ikut hadir." Juni berusaha untuk tidak terlalu memperlihatkan kegembiraannya, tetapi tidak sanggup rnenyenbinyikan senyuman dari wajahnya. "Ya, ini memang minggu yang baik."
KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) Audit atas semua laporan keuangan yang bertujuan umum di ndonesia dilakukan : oleh Kantor akuntan publik (KAP) kecuali atas organisasi pemeriritab, tertentu. Hak legal untuk melakukan audit diberikan kepada kantpr akuntan publik oleh Menteri Keuangan. Kantor akuntah publik juga memberikan banyak jasa lain klien, seperti jasa pajak dan konsultasi. Hanya kurang dari 500 kantor. akuntan publik yang beroperasi di ndonesia (dibandingkan lebih dari 45.000 kantor akuntan publik beroperasi di Amerika Serikat), yang besarnya berkisar dari 1 hingga 20.000 partner dan star". Keempat KAP terbesar di ndonesia disebut kantor akuntan publik internasional "Empat Besar", mereka adalah'Deloitte louche Tohmatsu, Ernst & Young Global, KPA1G nternational dan Pricewaterhouse Coopers. Keempat kantor ini memiliki cabang di sekiruh duriia. KAP empat besar ini mengaudit hampir semua perusahaaji besar baik di ndonesia inaupun dunia serta juga banyak perusahaan yang lebih kecil juga. Beberapa KAP disebut kantor akuntan publik internasional "Lapis Dua", termasuk BD.O Global, Grant Thronton nternasional, RSM nternational, Praxity, Nexia nternational, Baker Tilly, Horwarth nternational, dan Moore Stephens nternational. KAP-KAP tersebut besar akan tetapi jauh lebih kecil daripada Empat Besar. Mereka memberikan jasa yang sama seperti KAP Empat Besar dan bersaing secara langsung dengannya untuk rnendapat klien. Beberapa kantor juga beratiliasi dengan kantor-kantor kecil yang bertaraf international, ferdapat 40 kantor bertaraf" internasional yang diwakiii oleh KAP di ndonesia.
KEGIATAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK Seperti dibahas pada Bab 1, KAP menyediakan jasa audit serta jasa atesia.si dan assurance fainnya. Jasa-jasa iambahan yang biasanya diberikan o!eh KAP meliputi jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, serta jasa konsultasi manajemen. KAP terus mengenibangkan produk dan iasa bam, termasuk perencnnaan keuangan, penilaian usaha, akuntansi forensic, audit internal yang disubketrakan (oursourcing), serta jasa penasihat teknologi informasi. Jasa akuntansi dan pembukuan. Banyak dien kecil yang memiliki staf akuntansi terbatas mengandalkan KAP untuk menyiisun lapofan keuangannya. Sebagian kJien kecil ini tidak memiliki personel atau keahlian untuk memanfaatkan peranti lunak akuntansi guna membuat ayat jurnal dan buku besarnya. Dengan demikian, KAP melakukan berbagai jasa akuntansi dan pembukuan untuk memenuhi kebutuhan klien tersebut, Dalam banyak kasus di mana laporan keuangan akan diserahkan kepada pihak ketiga, review atau bahkan audit juga dilakukan. Jika kedua hal ini tidak dilakukan, maka laporan keuangan akan dilampiri semacam laporan oleh KAP yang disebut laporan kompilasi, yang tidak memberikan kepastian apa pun kepada pihak ketiga. Seperti yang ditunjukkan Tabel 2-1, jasa atestasi serta jasa akuntansi dan pembukuan adalah sumber pendapatan utama bagi kebanyakan KAP besar. Jasa perpajakan. KAP menyiapkan SPT pajak perusahaan dan perorangan baik untuk klien audit maupun non-audit. Hampir setiap KAP melakukan jasa perpajakan, yang mungkin mencakup pajak bumi dan bangunan, pajak hadiah, perencanaan pajak, serta aspek-aspek lain dari jasa perpajakan. Bagi banyak KAP kecil, jasa semacam ini jauh lebih penting bagi praktik KAP tersebut daripada audit, karena sebagian besar pendapatannya mungkin berasal dari jasa perpajakan. Jasa konsultasi manajemen. Kebanyakan KAP memberikan jasa tertentu yang memungkinkan kJiennya mengoperasikan bisnis secara lebih efektif. Jasa ini disebut jasa konsultasi manajemen atau ;-asa penasihat manajemen. Jasa ini berkisar dari saran singkat untuk memperbaiki sisten akuntansi klien hingga nasihat menyangkut manajemen risiko, teknologi informasi, dan rancangan sistem e-commerce, uji tuntas merger dan akuisisi, serta konsultasi manfaat aktuaria. Banyak KAP besar memiliki divisi yang khusus memoerikan jasa konsuJtasi marajemen dengan interaksi yang minimal dengan staf audit atau perpajakan. Pendapatan dari jasa konsultasi manajemen meningkat secara signifikan pada akhir tahun 1990-an, dan jasakonsultasi tersebut pernah menjadi sumberpendapatan terbesar bagi semua kantor Empat Besar. Tiga dari Empat Jesar kantor akuntan itu sudah menjual atau melepas praktik konsultasinya. Pelepasan atau disposisi ini sebagian disebabkan oleh masalah independensi serta pernbatasan yang diberlakukan pada praktik konsultasi. Tabel 2-1 memperlihatkan bahwa jasa konsultasi manajemen dan jasa lainnya terus menjadi sumber pendapatan utama bagi Dtioitte & Touche, satu-satunya kantor Empat Besar yang belum melepas sernua atau sebagian besar prak;ik konsultasinya. Jasa konsultasi juga terus menjadi sumber pendapatan yang penting bagi kantor akuntan yang lain.
STRUKTUR KANTOR AKUNTAN PUBLIK Sifat dan ragam jasa yang dit; warkan KAP sangat bervariasi, dan hal itu memengaruhi organisasi dan struktur kantor tersebut. Tiga faktor utama yang memengaruhi struktur organisasional KAP adalah: 1. ebutuhan akan independensi dari klien. ndependensi memungkinkan auditor tidak bias dalam menarik kesirnpulan tentang laporan keuangan. 2. Pcntingnya struktur untuk memicu kompetensi. Kompetensi memungkinkan auditor melaksanakan audit dan melakukan jasa-jasa lain secara efisien serta efektif. 3. Meningkatnya risiko tuntutan hukumyangdihadapi auditor. Dalam satu dasawarsa, KAP mengalami peningkatan biaya yang berkaitan dengan tuntutan hukum. Beberapa struktui uiganisasional dapat memberiksi; tingkau perhndungim tertentu bagi setiap anggota kantor akuntan publik (KAP).
Struktur Kantor Akuntan PubIik (KAP) Sesuai dengan PMK 17/2008, terdapat dua struktur organisasi bagi KAP. Perusahaan Perorangan Proprietorship) Hanya kantor dengan pemilik tunggal yang dapat beroperasi dalam bentuk ini. Semua kantor dengan pemilik tunggal diorganisasikan sebagai perusahaan perorangan proprietorship). Perseklltuan Partnership) Bentuk organisasi ini sama seperti perusahaan perorangan. kecuaii bahwa bentuk ini menyangku*. banyak pemilik.
ierarki KAP yang Khas Hierarki organisasi dak m suatu KAP yang khas meliputi sekutu (partner) atau pemegang saham, manajer, supervisor, auditor senior atau pemnggung jawab, serta asisten. Seorang pegawai baru biasanya memulai kariernya dalam KAP sebagai asisten dan menji.lani 2 atau 3 tahun dalam setiap klasifikasi sebelum meraih status partner. Nama jabat.m yang ada bervariasi dari satu kantor ke kantor lain, tetapi strukturnya serupa dalam semua kantor. Bila dalam buku ini kami menyebut auditor, maka maksudnya adalan orang yang melakukan aspek tertentu dari suatu audit. Dalam penugasan besar, sudah biasa jika diambil satu atau lebih auditor dari setiap tingkstan. Tabel 2-2 mengikhtisarkan pengalaman dan tanggung jawab setiap tingkatan klasifikasi di dalam KAP. Kenaikan jabatan dalam KAP cukup pesat, dengan tugas dan tanggung jawab yang terus berubah. Selain itu, para anggota staf audit biasanya juga mcndapat beraneka ragam pengalaman dari penugasan melayani klien. Berkat kemajuan teknologi komputer dan audit, para asisten pemula dalam audit dengan cepat diberi tanggung jawab dan tantangan yar.g lebih besar. Sifathierarkis KAPakan membanlu mcningkatkankompetcnsi. ndividu- individu di setiap tingkat audit mengawasi dan menelaah pekerjaan individu lain yang berada pada tingkat di bawahnya dalam struktur organisasi tersebut. Seorang asisten staf baru diawasi langsung oleh auditor senior atau penanggung jawab. Pekerjaan asisten staf ini seianjutnya ditelaah oleh penanggung jawab serta oleh manajer dan partner. E-Commerce dan Operasi KAP Seperti halnya semua industri, KAP memanfaatkan nternet untuk memasarkan jasa-jasanya serta menyoroti hal-hal seperti lokasi kantor atau anliasi, lini-lini jasa, serta spesialisasi industri, dan menyediakan alat-alat serta bahan acuan bagi klien yang sekarang maupun calon klien. Situs Web KAP menampilkan berita dan bahasan mengenai masalah-masalah bisnis, seperti informasi terbaru tentang perubahan peraturan perpajakan serta formulir interaktif untuk menentukan jenis rekening pensiun mana yang harus dipilih. Situs eb KAP juga menyajikan alaf. bantu berupa peranti lunak dan database online bagi pelanggan yang mem jayar/ee. Sebagai contoh, Ernst & Young menjual Accounting and Auditing Tool it kepada pelanggan melalui situs Web Ernst & Young Online. KAP memanfaatkan sumber daya dan database online, untuk membantu para stafnya agar selalu mengetahui peluang bisnis baru serta masalah penetapar standar. Dengan berlangganan database online, seperti Standard and Poor's Net Advantage Database serta Hoover's Online, para akuntan dapat selalu mengetahui informasi tentang perusahaan dan perkembangan industri tertentu serta memperoleh data industri terbaru yang berguna untuk keperluan audit dan konsultasi.
SARBANES-OXLEY ACT DAN PUBLIC COMPANY ACCOUNTING OVERSIGT BOARD DIAMERIKASERIKAT Sarbanes-Oxlecy Act membentuk Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB), yang ditunjuk dan diawasi oleh Securities and Exchange Commission (SEC). PCAOB mengawasi auditor perusahaan publik atau terbuk?, menetapkan standar audit dan pengendalian mutu untuk audit atas perusahaan terbuka serta melakukan pemeriksaan atas pengendalian mutu di kantor-kantor yang melakukan audit tersebut. Kegiatan-kegiatan ini tadinya rnerupakan tanggung jawab ACPA. Sebelum diberlakukannya Sarbanes-Oxley Act, Auditing Standards Board (ASB) dari ACPA menetapkan standar audit untuk perusahaan terbuka dan perusahaan swasta. Sekarang PCAOB bertanggung jawab atas standar audit untuk perusahaan terbuka, sedangkan ASB terus menyediakan standar- standar audit bagi perusahaan swasta. PCAOB menggunakan standar audit yang sudah ada, yang ditetapkan oleh ASB, sebagai standar audit interim. Akibatnya, sebagian besar standar audit untuk perusahaan terbuka dan swasta memiliki kemiripan dan terutama didasarkan pada standar-standar yang sebelumnya ditetapkan oleh ASB. Sekarang, PCAOB mengeluarkan standar auditnya sendiri, mencakup menetapkan standar untuk audit tentang efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Standar-standar tersebut disebut sebagai Standar Audit PCAOB apabila diacu dalam buku ini dan hanya diterapkan pada audit atas perusahaan terbuka. Statements on Auditing Standards yang dikeluarkan oleh ASB setelah dibentuknya PCAOB tidak harus selalu diikuti dalam audit atas perusahaan terbuka. Akan tetapi, bila ada rujukan pada Statement on Auditing Standards (SAS) yang dikeluarkan ASB, maka diasumsikan bahwa standar itu berlaku baik untuk perusahaan terbuka maupun swasta kecuali dinyatakan sebaliknya. PCAOB melakukar inspeksi atas kantor-kantor akuntan yang terdaftar untuk menilai ketaatannya pada aturan-aturan PCAOB dan SEC, standar profesional, serta kebijakan pengendalian mutu kantor itu sendiri. PCAOB mensyaratkan inspeksi tahunan atas kantor-kantor akuntan yang mengaudit lebih dari 100 emiten dan inspeksi atas kantor-kantor lain yang terdaftar setidaknya setiap tiga tahun sekali. Setiap pelanggaran dapat mengakibatkan tindakan pendisiplinan oleh PCAOB dan dilaporkan ke SEC serta dewan akuntansi negara bagian.
PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN (BAPEPAM-LK) Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) adalah badan 1 pemerintah pusat yang membantu menyediakan informasi yang andal bagi investor untuk rnembuat keputusan investasi. UU Pasar Modal tahun 1985 mengharuskan /sebagian besar perusahaan yang berencana menerbitkan sekuritas baru kepada / masyarakat agar menyerahkan laporan registrasinya kepada Bapepam-LK untuk disetujui. UU tersebi t memberikan perlindungan tambahan dengan mengharuskan perusahaan publik dan lainnya untuk menyerahkan laporan tahunan yang terperinci kepada Bapepam-LK. Komisi itu lalu memeriksa lengkapnya aan memadainya laporan tersebut sebelum mengizinkan perusahaan menjual sekuritasnya melalui bursa saham. Meskipun Bapepam-LK mensyaratkan banyak sekali informasi yang tidak berkaitan langsung dengan para akuntan, UU Pasar Modal mensyaratkan laporan keuangan, yang disertai dengan pendapat akuntan publikindependen, sebagai bagian dari laporan registrasi dan laporan-laporan berikutnya. Oleh karena kantor akuntan publik (KAP) yang besar biasanya mempunyai klien yang harus menyerahkan satu atau lebih jenis laporan ini setiap tahunnya, sedangkan ketenlaan serta peraturan yang mernengaruhi penyerahan kepada Bapepam-LK sangat kornpJeks, maka kebanyakan KAP mempunyai teriaga spesialis yang mer.ghabiskan sebagian besar vvaktunya untuk memastikan bahwa klien iiiemenuhi semua pe-rsyaratan Bapepam-LK. Bapepam-LK sangat berperan dalam penetapan prinsip-prinsip akuntansi yang berkku umum (GAAP) dan persyaratan pengungkapan bagi laporan keuangan, karena kewenangannya menetapkan persyaratan pelaporan yang dianggap perlu demi wajarnya pengungkapan kepada investor. Bapepam- LK berwenang menetapkan aturan bagi setiap akuntan publik terkait dengan laporan keuangan yang telah diaudit yang diserahkan kepada Bapepam-LK. Sikap Bapepam-LK biasanya diperhitungkan dalam setiap perubahan besar yang diusulkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), yaitu organisasi independen yang merumuskan PSAK.
INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) Para akuntan publik (CPA) yang mendapat izin dari Menteri Keuangan disyaratkan untuk menjadi anggota aktif nstirut Akuntan Publik ndonesia (AP). AP menetapkan persyaratan profesional bagi para CPA, melakukan riset dan memublikasikan bahan-bahan mengenai berbagai topik yang berkaitan dengan akuntansi, audit, jasa atestasi dan assurance, serta jasa konsultasi manajemen.
Menetapkan Standar dan Aturan AP menetapkan standar dan aturan yangharusdiikuti seluruh anggota serta akuntan praktisi lainnya. AP memiliki kewenangan untuk menetapkan standar dan aturan dalam lima bidang utama berikut ini. 1. $tandar audit. Dewan Standar Profesional Akuntan Publik (DSPAP) bertanggung jawab untuk mengeluarkan pernyataan mengenai permasalahan audit bagi semua entitas. Pernyataan DSPAP itu disebut Pernyataan Standar Audit (PS A). Saat ini DSPAP tengah membahas standar audit baru yang diadopsi dari nternational $tandards on Auditing (SA). Standar-standar baru tersebut diharapkan akan selesai pada tahun 2009, dan siap untuk diimplementasikan pada tahun 2010. Standar-standar tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam bab ini dan buku ini. 2. $tandar kompilasi dan review. DSPAP juga bertanggungjawab untuk mengeluarkan pernyataan tentang tanggung jawab akuntan publik terkait dengan laporan keuangan perusahaan yang tidak diaudit. Pernyataan ini disebut Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSJAR), dan memberikan pedoman untuk melakukan jasa kompilasi serta review. Dalam memberikan jasa kompilasi, akuntan membantu klien menyiapkan laporan keuangan tanpa memberikan kepastian apa pun. Dalam jasa review, akuntan melakukan tanya jawab dan prosedur analitis yang memberikan dasar yang layak untuk menyatakan kepastian vang terbatas mengenai laporan keuangan tersebut. 3. $tandar atestasi lainnya. Pernyataan Standar Atestasi (PSAT) memberikan suatu kerangka kerja bagi pengembangan standar untuk penugasan atestasi. Standar yang terperinq telah dikembangkan untuk jenis jasa atestasi tertentu, seperti laporan mengenai informasi keuangan prospektif dalam perkiraan dan proyeksi. Standar atestasi akan dibabas dalam Bab 24 di buku 2. 4. ode Etik. Sebagai tambahan dari keempat standar diatas, DSPAP menetapkan peraturan perilaku yang wajib dipenuhi para akuntan publik (CPA). Saat ini DSPAP sedang membahas kode etik FAC (nternational Federation of Accountants). Peraturan ini serta hubungannya dengan perilaku etis akan dibahas dalam Bab 3.
Fungsi Lain (API Selain menyusun dan memberi nilai dalam ujian sertifikasi akuntan publik, lAP juga melakukan banyak fungsi pendidikan dan fungsi lain bagi para akuntan publik AP juga memublikasikan berbagai bahan, termasuk pedoman audit untuk usaha kecil dan menengah, pemutakhiran periodik atas kodifikasi standar profesional dan kode etik. Para akuntan publik hams memenuhi persyaratan pendidikan yang berkelanjutan guna mi.'mpertahankan izin untuk berpraktik dan agar selalu mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan yang luas serta selalu berubah dalam bidang akuntansi, audit, jasa atestasi dan assurance, jasa konsultasi manajemen, dan perpajakan. AP juga mengadakan banyak seminar dan workshop dengan berbagai macam topik.
STANDAR AUDIT YANG BERLAKU UMUM Standar audit merupakan pedoman umum untuk membantu auditor memenuhi tanggung jawab profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan historis. Standar ini mencakup pertimbangan mengenai kualitas profesional seperti kompetensi dan independensi, persyaratan pelaporan, dan bukti. Pedoman paling luas yang tersedia adalah 10 standar audit yang berlaku maximum generally accepted auditing standardsGAAS), yang disusun oleh AP, dan dikembangkan oleh DSPAP. Standar-standar tersebut, yang disajikan dala'm Tabel 2-3, tidak cukup spesifik unHik memberikan pedoman yang berarti bagi fraktisi, tetapi menyajikan kerangka kerja yang membuat AP dapat memberikan interpretasi. Seperli yang cliilustrasikan dalam Figur 2-1, kesepuluh standar audit yang berlaku umum ciibagi menjadi tiga kategori, yaitu: Standar umum Standar pekerjaan lapangan Standar pelaporan
Standar Umum Standar umum menekankan pacia pentingnya kualitas pribadi yang harus dimiliki auditor. Pelatihan dan Kecakapan Teknis yang Memadai standar umum yang pertama biasanya diinterpretasikan sebagai keharusan bagi auditor untuk memilik'i pendidikan formal di bidang audit dan akuntansi, pengalaman praktik yang memadai bagi pekerjaan yang sedang dilakukan, serta mengikuti pendidikan profesional yang berkelanjutan. Kasus di pengadilan belakangan ini memperlihatkan dengan jelas bahwa auditor harus secara teknis memenuhi kualifikasi dan berpengalaman dalam berbagai industri tempat kJien audit berkecimpung. Dalam kasus apa pun, jika akuntan atau asisten akuntan tidak memenuhi kualifikasi untuk melakukan pekerjaan, timbul kewajiban profesional untuk menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, menyarankan orang lain yang berkualifikasi untuk melakukan pekerjaan itu, atau menolak penugasan itu. Sikap MentaI yang Independen. Pentingnya independensi sudah dibahas pada Bab 1 dalam bagian definisi audit. Kode Etik dan Pernyataan Standar Audit menekankan kebutuhan akan independensi. KAP diharuskan mengikuti praktik-praktik tertentu untuK meningkatkan kemungkinan independensi semua personel. Sebagai contoh, terdapat beberapa prosedur yang sudah ditetapkan menyangkut aktivitas audit yang penting bila terjadi perselisihan antara manajemen dan auditor. Metode-metode khusus untuk memastikan bahwa auditor mempertahankan independensinya akan dibahas dalarn Bab 3. Kemahiran ProfesionaI Standar umum yang ketiga menyangkut kemahiran dalam melakukan semua aspek audit. Secara sederhana, kemahiran profesional berarti bahwa auditor adalah profesional yang bertanggung jawab melaksanakan tugasnya dengan tekun dan saksama. Kecermatan mencakup pertimbangan mengenai kelengkapan dokumentasi audit, kecukupan bukti audit, serta ketepatan laporan audit. Sebagai profesional, auditor tidak boleh bertindak ceroboh atau dengan niat buruk, tetapi mereka tidak juga diharapkan selalu sempurna.
Standar Pekerjaan Lapangan Standar pekerjaan lapangan menyangkut pengumpulan bukti dan aktivitas lain selama pelaksanaan audit yang sebenarnya. Perencanaan dan Pengawasanyang Memadai. Standar yangpertama rnensyaratkan bahwa audit direncanakan secara layak untuk memastikan audit ilu memadai dan para asisten diawasi dengan sebagaimana mestinya. Pengawasan sangat penting dalam audit karena sebagian besar pekerjaan lapangan dilakukan oleh anggota staf yang kurang berpengalaman. Memahami EnIitas dan Lingkungannya, Termasuk PengendaIian InternaI. Untuk melakukan audit secara memadai, auditor harus memahami bisnis dan industri klien. Pejnahaman ini dapat membantu auditor mengidentifikasi risiko bisnis yang signifikan yang dihadapi klien serta risiko adanya salah saji yang signifikan dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, untuk mengaudit sebuah bank, auditor harus memahami sitat operasi bank itu, peraturan federal dan negara bagian yang berlaku pada bank, serta risiko yang memengaruhi akun-akun penting rnisalnya cadang.nr kerugian pinjaman. Salah satu konsep yang paling diterima luas dalam teori dan praktik audit adalah pentingnya sistem pengendalian internal klien untuk mengurangi risiko bisnis klien, menjaga aset dan catatan, serta menghasilkan informasi keuangan yang andal. Jika auditor yakin bahwa klien memiliki sistem pengendalian internal yang sangat baik, yang mencakup pengendalian internal yang memadai untuk mer.yediakan data yang andal, jumlah bukti audit yang harus dikumpulkan akan jauh lebih sedikit ketimbang bila pepg.? idaliannya tidak memadai. Dalam beberapa kasus, pengendalian internal mungkin saja begitu lidak memadai seliinnya tidak rmmgkin dilakukan audit yang efektif. Bukti yang Mencukupi dan Tepat. Keputusan tentang berapa banyak dan jenis bukti apa saja yang harus dikumpulkan dalam keadaan tertentu membutuhkan pertimbangan profesional. Sebagian besar buku ini berkaitan dengan pembahasan tentang pengumpulan bukti serta keadaan yangmemengaruhijumlah dan jenis bukti yang diperlukan.
Standar PeIaporan Keempat standar pelaporan mengharuskan auditor menyiapkan laporan mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, termasuk pengungkapan informatif. Standar pelaporan jugamensyaratkan bahwalaporan auditor harus menyatakan apakah nporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip- prinsip akuntansi yang berlaku umum dan juga mengidentifikasi keadaaa di mana GAAP tidak diterapkan secara konsisten dalam tahun berjalan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
PERNYATAAN STANDAR AUDIT (PSA) Kesepuluh standar audit yang berlaku unuim (GAAS) niasih terlalu umum unluk memberikan pedoman yang berarti, sehingga auditor mem'gunakan PSA, yang diterbitkan D3PAP sebagni pedoman yang lebih khusus. PSA menginterpretasikan kesepuluh standar audit yang -berlaku umum dan merupakan referensi paling terotorisasi yang tersedia bagi auditor. Pemyatnan tersebut memiliki status GAAS dan sering kali disebut sebagai standar audit atau GAAS, meskipun bukan bagian dari kesepuluh standar audit yang berlaku umum. Buku ini mengikuti praktik yar.g umum dan menyebut interpretasi tersebut sebagai standar audit atau PSA. Standar audit yang berlaku umum dan PSA dianggap sebagai literatur terotorisasi, dan setiap anggota yang melakukan audit atas laporan keuangan historis diharuskan mengikuti standar-standar ini menurut Kode Etik AP. DSPAP mengeluarkan pernyataan baru bila timbul pei masalahan audit yang cukup periling hingga layak mendapat interpretasi resmi.
KIasifikasi Pernyataan Standar Audit Semua PSA diberi dua nomor dasifikasi, yaitu satu nomor PSA dan satu nomor SA yang rhenunjukkan lokasi dalam kodifikasi Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Kedua sistem klasifikasi ini digunakan dalam praktik. Sebagai contoh, Pernyataan Standar Audit, Hubungan antara Stanc'ar Audit yanj Berlaku Urn am dengan Scandar Pengendalian Mutu, adalah PSA 01 dan SA 161. Nomor PSA meiainjukkan urutan pernyataan itu saat dikeluarkan jika dihubungkan dengan PSA yang lain; sementara nomor SA menunjukkan lokasinya dalam kodifikasi seluruh PSA, yang dikeluarkan AP. Nomor-nomor SA yang dimulai dengan angka "2" selalu merupakan interpretasi atas standar umum, yang dimulai dengan angka "3" berkaitan dengan standar pekerjaan lapangan, dan yang dimulai dengan angka "4", "5" atau "6" berkenaan dengan standar pelaporan.
GAAS dan Standar Kinerja Walaupun GAAS dan PSA merupakan pedoman audit yang terotorisasi bagi anggota profesi, keduanya memberikan lebih sedikit arahan kepada audit ketimbang yang dapat diasumsikan. Hampir tidak ada prosedur audit spesifikasi yang disyaratkan oleh standar-standar itu, dan tidak ada persyaratan khusus bagi keputusan auditor, seperti menentukan ukuran sampel, memilih item sampel dari populasi untuk diuji, atau mengevaluasi hasil. Banyak praktisi yang percaya bahwa standar-standar tersebut harus memberikan pedoman yang didefinisikan secara lebih jelas untuk menentukan jumlah bukti yang harus dikumpulkan. Spesifikasi semacam itu akan mengililangkan beberapa keputusan audit ynng sulit dan menyediakan garis pertahanan bagi KAP yang dituduh melakukan audit yang tidak rnemadai. Akan tetapi, persyaratan yang Karena. _PCAOB . rhenetapkan standar audit urituk audit perusah'aan publik, istilari standar sangat spesifik dapat mengubah audit menjadi pengumpulan buktj yang mekanistis, tanpa pertimbangan profesional. Dari sudut pandang profesi dan pemakai jasa audit, bahayanya mungkin jauh lebih besar jika pedoman terotorisasi, didefinisikan terlalu spesifik ketimbang terlalu luas. GAAS dan PSA dipandang oleh para praktisi sebagai standar minimum kinerja, dan bukan sebagai standar maksimum atau yang ideal. Pada saat yang sama, keberadaan standar audit tidak berarti bahwa auditor harus selalu mengikutinya dengan membabi buta. Jika auditor percaya bahwa persyaratan standar tidak praktis atau tidak murigkin dilakukan, maka auditor dibenarkan untuk mengikuti standar alternatif. Demikian pula, jika masalahnya tidak bernilai signifikan, juga tidak perlu mengikuti standar. Akan tetapi, beban untuk menunjukkan alasan yang membenarkan penyimpangan dari standar ifu berada di pundak auditor. Apabila menginginkan pedoman yang lebih spesifik, auditor harus rnelihat sumber-sumber yang kurang terotorisasi, termasuk buku teks, jurnal, dan publikasi teknis. Bahan-bahan yang dipublikasikan oleh AP, seperti pedoman audit industri, menyediakan bantuan untuk menyelesaikan masalah tertentu. Dalam buku ini, kami menyajikan studi lebih lanjut mengenai standar- standar clan soring kali mengacu pada PSA.
STANDAR AUDIT INTERNASIOINAL Globalisasi clunia usaha dan pasar modal telah menumbuhkan minat dan tren yang kuat untuk rnengembangkan standar akuntansi dan audit yang seragam di seluruh dunia. Saat ini, para walcil dari berbagai negara bekerja bersams dalam proyek penetapan standar untuk mengoordinasikan standar audit internasional yang baru. nternational Standards on Auditing (SAs) diterbitkan oleh nternational Auditing Practices Committee (LAPC) dari nternational Federation of Accountants (FAC). FAC adalah organisasi profesi akuntansi sedunia, dengan 163 organisasi anggota di 120 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta axuntan di seluruh dunia. APC berupaya meningkatkan keseragaman praktik audit dan jasa-jasa terkait di seluruh dunia dengan menerbitkan persyaratan mengenai berbagai fungsi audit dan atestasi serta mendorong penerimaannya di seluruh dunia. SA secara umum serupa dengan GAAS di ndonesia, meskipun ada beberapa perbedaan. Jika auditor di ndonesia mengaudit laporan keuangan historis sesuai dengan SA, auditor harus memenuhi semua persyaratan SA yang jauh di luar cakupan GAAS. SA tidak mengesampingkrn peraturan-peraturan yang berlaku di suatu negara yang mengatur audit atas informasi keuangan atau informas ; lainnya, karena peraturan di setiap negara itu sendiri oiasanya mengatur praktik-praktik audit. Peraturan ini mungkin berupa ketetapan atau pernyataan yang dikeluarkan oleh badan pengatur atau badan profesional.
PENGENDALIAN MUTU Bagi sebuah KAP, pengendalian mutu terdiri atas metode-metode yang digunakan untuk memastikan bahwa kantor itu memenuhi tanggung jawab profesionalnya kepada klien dan pihak-pihak lain. Metode-metode ini meliputi struktur organisasi KAP itu serta prosedur yang ditetapkannya. Sebagai contoh, sebuah KAP mungkin memiliki struktur organisasi yang menjamin dilakukannya telaah teknis atas setiap penugasan oleh partner yang ahli dalam industri klien. Pengendalian mutu berkaitan erat namun berbecara dengan GAAS. Untuk memastilcan bahwa standar audit yang berlaku umum diikuti dalam setiap audit, KAP mengikuti prosedur pengendalian mutu khusus yang membantu memenuhi standar-standar itu secara konsisten pada setiap penugasan. Oleh karena 'tn, pengendalian mutu ditetapkan untuk KAP secara keseluruhan, sedangkan GAAS dapat diterapkan pada setiap penugasan.
Unsur-unsur PengendaIian Mutu AP belum menetapkan prosedur pengendalian mutu yang khusus bagi KAP. Prosedur itu akan bergantung pada hal-hal seperti ukuran kantor, jumlah cabang yang berpraktik, serta sifat praktik. Prosedur pengendalian mutu dari sebuah kantor internasional dengan banyak klien multinasional yang kompleks akan sangat berbeda dengan prosedur untuk kantor yang beranggotakan lima orang, yang mengkhususkan diri dalam audit-audit kecil dalam satu atau dua industri. DSPAP saat ini sedang dalam proses mengadopsi Standar nternasional Per.gendalian Mutu FAC. Dalam standar tersebut, terdapat enam unsur pengendalian nnitu yang harus dipertimban^kan KAP dalam menetapkan kebijakan dan prosedurnya. Keenamnya tercantum dalarn Tabel 2-4 dengan uriian singkat dan contoh prosedur yang dapat clipaka KAP untuk memenuhi persyaratan itu.
Review Sejawat (Peer Review) KAP harus mendaftarkan diri dalam program pemantauan praktik AP agar para anggota KAP memenuhi syarat keanggotaan Dewan Review Mutu (DRM). Pemantauan praktik, yang juga dikenal sebagai review sejawat peer review), adalah suatu telaah, oleh akuntan publik, atas ketaatan KAP pada sistem pengendalian mutu kantor itu sendiri. Tujuan review sejawat adalah untuk menentukan dan melaporkan apakah KAP yang ditelaah itu telah mengembangkan kebijakan dan prosedur yang memadai bagi kelima unsur pengendalian mutu, dan mengikuti kebijakan serta prosedur itu dalam praktik. Sebelum KAP menjalani review sejawat, seluruh anggota KAP tersebut tidak memenuhi ryarat untuk menjadi anggota AP. Program Review Sejawat AP yang diselenggarakan oleh DRM normalnya dilaksanakan oleh sebuah tim yang terdiri dari partner dan manager yang dipilih dari KAP-KAP. Setelah review selesai, para peninjau mengeluarkan laporan yang menyebutkan kesimpulan dan saran mereka. Review sejawat ini menguntungkan KAP karena membantu memenuhi standar pengendalian mutu, yang selanjutnya, menguntungkan profesi melalui peningkatan kinerja para praktisi dan peningkatan mutu audit. KAP yang menjalani review sejawat dapat memperoleh manfaat lebih jauh jika review itu meningkatkan praktik KAP, sehingga akan memperbaiki reputasi dan efektivitasnya dan memperkeciJ kemungkinan timbulnya tuntutan hukum. Tentu saja, review sejawat ini mahal pelaksanaannya, jadi, setiap manfaat memang ada biayanya. Figur 2-3 mengikhtisarkan hubungan antara GAAS, pengendalian mutu, dan review sejawat dalari menjamin mutu audit.