Anda di halaman 1dari 20

. :.|....., ... .~..' |~|| |.

i
Oleh : Irwan Prayitno, Anggota DPR RI

1 Muharram? Rasanya hampir semua orang sudah mengetahui dan mengenalnya, apalagi bagi
seorang muslim. Sejarah demi sejarah telah dilalui bagi sebuah bangsa maupun umatnya, banyak
kisah yang telah terlewatkan, namun sedikit di antara kita yang menyadari, bahkan tidak
mengerti akan esensi yang terkandung dalam sejarah yang pernah dilalui. Padahal Allah tidak
menjadikan suatu peristiwa dengan sia-sia, namun ada dibalik itu suatu ibrah (pelajaran) yang
patut diambil dan diingat untuk dijadikan pedoman bagi kehidupan berikutnya. Sebagaimana
Allah tegaskan dalam Iirman Nya :

'Sesungguhnya dalam kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal. Itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum
yang beriman. (YusuI: 111)

Begitu juga halnya bagi nabi Muhammad SAW, sebagai sosok pendobrak kebatilan sekaligus
pembawa perubahan umat, banyak sejarah dan peristiwa yang telah digoreskan. Di antara
goresan sejarah yang sangat monumental dalam perjalanan hidup Rasulullah SAW adalah
peristiwa hijrah dari kota Mekkah ke kota Madinah.

Perjalanan yang amat berat, penuh perjuangan dan tantangan. Beliau berkata ketika hendak
meninggalkan kota Mekkah, 'Aku cinta kepadamu hai Kota Mekkah, tempat aku dilahirkan.
Namun apalah hendak dikata, aku diusir oleh penduduk negerimu sendiri. Perpindahan yang
sengaja dilakukan secara sembunyi-sembunyi, agar terhindar dari kejaran pasukan multinasional
Quraisy, dan terpaksa bermalam di Gua Tsur. Rasulullah saat itu pun sempat berkata, 'Laa
takhaI wa laa tahzan innallaha ma`ana (jangan takut dan jangan bersedih hati, sesungguhnya
Allah berserta kita).

Dari kisah yang tragis dan mengandung makna mendalam tersebutlah, maka ditetapkan
Muharram sebagai bulan pertama tahun penanggalan Islam oleh khaliIah Umar ibnu Al Khattab
atas saran dari menantu Rasulullah SAW, Imam Ali bin Abi Thalib. Muharram adalah salah satu
dari empat bulan yang dimuliakan (Rajab, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram), di dalamnya
dilarang melakukan peperangan dan tindak kekerasan lainnya.
Menjadi Lebih Baik

Hijrah, dalam kamus-kamus bahasa Arab, yang berawal pada huruI ha-ja-ra, yang berarti
pisah/pindah. Berarti beranjak dari satu tempat ke tempat lain, sehingga dikatakan sebagai hijrah
dalam pengertian lahir. Sedangkan hijrah yang batin (dan maknawi) adalah adanya perubahan
sikap dan perilaku (takhali, tahali dan tadzali).

Takhali adalah mengosongkan atau pengosongan, membuang sikap dan perilaku yang lalu,
kemudian tahali yang artinya mengganti dengan sikap yang baru (yang bernilai lebih baik, tinggi,
dan mulia, dst), dan tadzali merasakan nikmatnya (akibat), sebagai misal, berkat pemurah kita
dilindungi orang, berkat suka menolong kita banyak memiliki teman dan beberapa kenikmatan
yang diberikan Allah SWT kepada kita.

Islam juga mengajarkan, bahwa hari-hari yang dilalui hendaknya selalu lebih baik dari hari-hari
sebelumnya. Setiap Muslim dituntut untuk selalu berhijrah, yaitu menjadi lebih baik dari hari ke
hari, begitu seterusnya.

Dalam beberapa Iirman Allah SWT, hijrah dapat dikategorikan, antara lain, hijrah merupakan
simbol akan iman yang hakiki (maniIestasi iman sejati) dan hijrah sebagai ujian dan cobaan,
karena setiap manusia yang hidup pasti akan mendapatkan suatu ujian, terutama bagi orang yang
beriman. Setinggi apa derajat keimanan seseorang maka setinggi itu pula ujian, cobaan, dan
Iitnah yang akan dihadapi.

Meninggalkan harta, keluarga, sanak Iamili dan tanah air merupakan cobaan yang sangat berat,
apalagi tempat yang dituju masih mengambang, sangat tidak bisa dibayangkan akan kerasnya
ujian dan cobaan yang dihadapi saat manusia sudah mengikrarkan diri sebagai hamba Allah (16 :
110). (3) Hijrah sama derajatnya dengan jihad, karena hijrah merupakan salah satu cara
mempertahankan akidah dan kehormatan diri maka Allah SWT mensejajarkannya dengan jihad
dijalan-Nya yang tentunya ganjarannya pun akan sama dengan jihad (Al-Baqarah : 218), (Al-
AnIal : 72, 74).
Momentum Introspeksi

Seyogyanyalah setiap muslim, menjadikan momentum Tahun Baru Hijrah untuk melakukan
muhasabah (koreksi/instrospeksi/perenungan) atau mengisinya dengan kegiatan-kegiatan yang
tidak bertentangan dengan syari`at Islam sehingga menjadi lebih bermakna. Sebagaimana para
ulama memahami bahwa Hijrah Nabi Muhammad SAW merupakan satu titik baru
pengembangan dakwah menuju kondisi masyarakat yang lebih baik.

Jika kita kaitkan makna hijrah dengan konteks kekinian khususnya Indonesia, apa yang
dilakukan Rasul yakni hijrah dari Mekkah ke Madinah mungkin tidak bisa dan mungkin tidak
perlu kita lakukan, tetapi jelas hijrah mengandung hikmah yang luar biasa. Beberapa ulama
menjelaskan bahwa makna hijrah adalah meninggalkan negeri/daerah (syirik) menuju negeri
tauhid, meninggalkan kondisi bid`ah menuju kondisi sunnah, serta hijrah (meninggalkan) kondisi
yang penuh maksiat menuju kondisi yang sedikit maksiat atau terwujudnya amalan yang baik
sama sekali.

Setidaknya hijrah yang dilakukan berkaitan dengan hijrah naIsiyah (individu) dengan berusaha
menjauhkan diri dari melakukan perbuatan yang menyimpang dan berusaha memperbaiki diri
untuk bersih dari segala perbuatan kotor, sehingga hati, jiwa dan raga serta segala perbuatan
menjadi suci. Dan setelah itu mulailah dengan berusaha menghijrahkan keluarga, kerabat,
tetangga, lingkungan dan masyarakat sekitar, hingga pada akhirnya membentuk komunitas yang
siap melakukan hijrah secara utuh dan keseluruhan.

Sehingga, benarlah pendapat yang mengatakan bahwa hijrah adalah momentum perjalanan
menuju tegaknya nilai-nilai Islam yang membentuk tatanan masyarakat yang baru, yakni
masyarakat Islam.

Sesuai Iirman Allah : 'Barang siapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya mereka mendapati di
muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barang siapa yang keluar dari
rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian
menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di
sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An Nisa : 100)
Dan mudah-mudahan tetap terwujudnya keberadaan manusia yang terbaik, sebagaimana Allah
katakan dalam Iirman Nya :Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia;
melakukan amar makruI nahi mungkar, dan beriman kepada Allah. (QS Ali Imran : 103). Untuk
itu, mulailah melakukan perubahan diri, siapapun kita, dan apapun proIesi kita, sejak hari ini dan
dari hal apapun.

Sembari melaIazkan do`a untuk menyambut awal tahun hijriah. Artinya: dengan menyebut nama
Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kepada Allah SWT kami berselawat, ke atas
junjungan kami Muhammad SAW, ahli keluarga dan sahabat-sahabat baginda dan kesejahteraan
ke atas mereka.

Ya Allah Wahai Tuhan Kami, Engkaulah yang kekal abadi, yang qadim. Yang awal dan atas
kelebihan-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang berlimpah dan ini adalah tahun baru yang
telah muncul di hadapan kami. Kami memohon pemeliharaan dari-Mu di sepanjang tahun ini
dari syaitan dan para pembantunya dan dari bala tentaranya dan juga pertolongan terhadap diri
yang diperintahkan melakukan kejahatan dan usaha yang mendekatkanku kepada-Mu Wahai
Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia.

Ya Allah Wahai Tuhan Kami, Yang Maha Pengasih dari mereka yang mengasihi dan Allah
berselawat ke atas junjungan kami Muhammad. Nabi yang ummi dan ke atas ahli keluarga dan
sahabat-sahabatnya dan kesejahteraan ke atas mereka. Semoga Allah memberikan limpahan
kasih sayang-Nya kepada negeri ini, dengan keberkahan dan kebaikan.Wallhu alam bi ash-
shawb. (*)
AMALAN MUHARRAM DARI 1-10
Bulan ini adalah bulan kesedihan Ahlulbait as dan pecinta mereka. Imam Ali Ridha as berkata,
'Ketika bulan Muharam tiba, tidak seorang pun melihat ayahku tertawa. Hari-hari dilalui dengan
sedih sampai hari kesepuluh. Ketika hari kesepuluh tiba, yaitu hari musibah, kesedihan dan hari
tangis beliau semakin memuncak. Beliau bersabda, 'Hari ini adalah hari dibunuhnya Husain as.

Malam pertama
Pada malam ini dianjurkan melakukan ibadah-ibadah sebagai berikut:
1. Salat seratus rakaat, setiap rakaat membaca Fatihah dan al-Ikhlas.
2. Salat dua rakaat, rakaat pertama membaca Fatihah dan Surat al-An`am dan rakaat kedua
membaca Fatihah dan Yasin.
3. Salat dua rakaat, setiap rakaat membaca Fatihah dan Qulhuwallahu Ahad sebelas kali.
Hari pertama
Awal Muharam adalah awal tahun. Ada dua amalan di dalamnya:
4. Berpuasa. Dalam riwayat Rayyan bin Syabib, Imam Ali Ridha as berkata, 'Sesiapa berpuasa
pada hari ini dan berdoa kepada Allah, maka dia akan mendapati doanya seperti diterimanya doa
Nabi Zakariya as.
5. Dinukil dari Imam Ali Ridha as bahwasa Rasulullah saw pada hari pertama bulan Muharam
melakukan salat dua rakaat dan membaca doa berikut ini tiga kali setelah salat:
Ya Allah, Tuhan Yang Mahakadim, inilah tahun baru, aku memohon suaka-Mu dari kejahatan
setan, kekuatan untuk menahan hawa naIsu yang menyeretku kepada kejelekan, sibuk dengan
aktivitas yang mendekatkan diriku kepada-Mu. Wahai Zat Yang Maha Pemurah dan Pemilik
kemuliaan. Wahai Sandaran orang yang tidak memiliki sandaran. Wahai Simpanan orang yang
tidak memiliki simpanan, wahai Pelindung orang yang tidak memiliki perlindungan. Wahai
Penolong orang yang tidak memiliki penolong, wahai Pegangan orang yang tidak memiliki
pegangan. Wahai Permata orang yang tidak memiliki permata. Wahai Zat yang baik ujiannya.
Wahai Zat yang besar harapannya. Wahai Zat Pemulia orang-orang lemah. Wahai Penyelamat
orang yang tenggelam. Wahai Penyelamat orang-orang yang celaka. Wahai Pemberi karunia.
Wahai Zat Yang Mahaindah, Pemurah dan Baik. Engkau adalah Zat yang memunculkan
gelapnya malam, gemerlapnya siang, cahaya bulan, sinar matahari, suara air dan suara pohon
yang bersujud kepadamu. Ya Allah tiada sekutu bagimu!

Ya Allah jagalah kami dari prasangka mereka, ampunilah kami dari apa-apa yang mereka tidak
ketahui dan jangan siksa kami karena ucapan mereka. Cukuplah bagiku Allah yang tiada tuhan
selain-Nya, kepada-Nya kami bertawakal, Dialah Tuhan Arsy Yang Agung. Kami beriman
kepada semua yang datang dari Tuhan kami. Tidak ingat kepada-Nya, kecuali orang-orang yang
berakal. Ya Allah, jangan sesatkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk. Anugerahkanlah
rahmat-Mu kepada kami, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.

Hari ketiga
Inilah hari dibebaskannya Nabi YusuI as dari penjara. Sesiapa yang berpuasa pada hari ini, Allah
Swt akan mempermudah urusannya dan menghilangkan kesedihannya. Dalam hadis Nabi
disebutkan bahwa doa-doanya dikabulkan.
Hari kesembilan
Inilah yang dikenal dengan Hari Ts`a`. Imam Ja`Iar Shadiq as berkata, 'Hari Ts`a adalah
hari dimana Imam Husain as dan shahabat-shabat beliau dikepung di Karbala. Pasukan Syam
berkumpul untuk memerangi beliau. Anak Marjanah dan Umar bin Saad bersuka ria bersama
pasukan Syam yang kuat untuk menghadapai Imam Husain as dan shahabatnya. Mereka yakin
bahwa tidak akan ada penolong Imam Husain as dan penduduk Irak tidak akan membantunya.
Oh. Ayahku yang lemah dan terasing.

Malam kesepuluh
Inilah malam duka terbesar dalam sejarah umat Islam yang dikenal dengan Asyura. Banyak
amalan dan ibadah yang dianjurkan pada malam ini. Salah satunya adalah melakukan salat
seratus rakaat, setiap rakaat membaca Fatihah dan tiga kali surah al-Ikhlash dan setelah selesai
membaca doa ini sebanyak tujuh puluh kali:

Mahasuci Allah, segala sesuatu bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, tidak ada
kekuatan kecuali dari Allah Yang Mahatinggi.

Juga dianjurkan membaca al-Aliyyu al-Azhm, membaca istighIar. Amalan lain yang dianjutkan
adalah
1. Salat empat rakaat di akhir malam, setiap rakaat setelah Fatihah membaca 10 kali ayat Kursi,
al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Nas.
2. Seusai salam dianjurkan membaca surah al-Ikhlash 100 kali
3. Salat empat rakaat, setiap rakaat membaca Fatihah dan lima puluh kali al-Ikhlash
Hari kesepuluh
Adalah hari syahidnya Abu Abdillah al-Husain as, hari musibah dan kesedihan para imam suci
as beserta pecinta mereka. Selayaknya bagi pecinta mereka meninggalkan urusan dunia pada hari
ini, tidak menyimpan harta di rumahnya, bersedih, menangis, melakukan aza` untuk Imam
Husain as seperti aza` yang mereka lakukan untuk anak dan keluarga mereka yang sangat
dicintai. Berziarah kepada Imam Husain as dengan ziarah Asyura yang akan disertakan kelak,
Insya Allah. Melaknat para pembunuh beliau. Kemudian mengucapkan ta`ziyah berikut ini:

Semoga Allah membalas kami karena berduka atas musibah Imam Husain as dan menjadikan
kami dan kalian penuntut darah beliau bersama wali-Nya, Imam Mahdi dari kelurga Muhammad
as.

Selayaknya hari ini membaca sejarah terbunuhnya Imam Husain as dan memberitahukan kepada
orang lain kesedihan beliau. Ketika Nabi Musa as diperintahkan untuk bertemu dengan Nabi
Khidir as untuk belajar, pertama kali yang beliau sampaikan kepada Nabi Musa as adalah
musibah dan bencana yang menimpa keluarga Muhammad as. Keduanya menangis tersedu-sedu.

Ibnu Abbas berkata, 'Aku bertemu dengan Amirul Mukminin Ali bin Abu Thalib as di Dzi Qar,
beliau mengeluarkan shahiIah yang ditulis dengan tulisan tangannya yang dicatat dari ujaran
Rasulullah saw. Beliau membacanya untukku, ternyata tulisan itu adalah sejarah terbunuhnya
Imam Husain as (maqtal) yang menceritakan bagaimana beliau dibunuh, siapa pembunuhnya,
siapa penolongnya dan siapa yang syahid bersamanya. Beliau menangis terharu. Aku pun
menangis.

Ibnu Abbas berkata, 'Seandainya di sini ada tempat untuk menulis sekilas dari sejarah tadi, aku
akan menulisnya. Namun, tempat ini tidak mencukupi.
Sesiapa yang bisa hadir pada hari ini di makam Imam Husain as dan memberi air kepada orang
lain, ibarat orang yang memberi minum kepada tentara-tentara beliau dan hadir bersama beliau di
Padang Karbala.

Dianjurkan pula membaca seribu kali surah al-Ikhlash hari ini karena mengandung keutamaan
yang sangat besar

KEUTAMAAN BULAN MUHARAM PDF Print E-mail



Bulan Muharam, bulan pertama dalam kalender Hijriah. Bulan ini termasuk salah satu dari
keempat bulan haram sebagaimana diIirmankan Allah SWT yang artinya, "Sesungguhnya
bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) din yang lurus,
maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum
musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah
bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (At-Taubah: 36).

Empat bulan sebagaimana tersebut dalam ayat di atas adalah Muharam, Rajab, Zulkaidah, dan
Zulhijah. Dalam empat bulan ini kaum muslimin diharamkan untuk berperang melawan orang
kaIir.

Keutamaan Muharam

"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Muharam, sedang
salat yang paling aIdal sesudah salat Iardu adalah salat malam." (HR Muslim)

Ibnu Rajab al-Hambali mengatakan, Muharam disebut dengan syahrullah (bulan Allah) memiliki
dua hikmah.
Pertama, untuk menunjukkan keutamaan dan kemuliaan bulan Muharam.
Kedua, untuk menunjukkan otoritas Allah dalam mengharamkan bulan Muharam. Pengharaman
bulan ini untuk perang adalah mutlak hak Allah saja, tidak seorang pun selain-Nya berhak
mengubah keharaman dan kemuliaan bulan Muharam.

Di samping itu, bulan Muharam juga memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah
sebagaimana sabda Rasulullah saw. di atas, "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan
adalah puasa pada bulan Muharam, sedang salat yang paling aIdal sesudah salat Iardu adalah
salat malam." (HR Muslim).
Puasa pada bulan Muharam yang sangat dianjurkan adalah pada hari yang kesepuluh, yaitu yang
lebih dikenal dengan istilah 'aasyuura. Aisyah--semoga Allah meridainya--pernah ditanya
tentang puasa 'aasyuura, ia menjawab, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw. puasa pada
suatu hari yang beliau betul-betul mengharapkan Iadilah pada hari itu atas hari-hari lainnya,
kecuali puasa pada hari kesepuluh Muharam." (HR Muslim).

Pada zaman Rasulullah, orang Yahudi juga mengerjakan puasa pada hari 'aasyuura. Mereka
mewarisi hal itu dari Nabi Musa. Dari Ibnu Abbas r.a., ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah,
beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa. Rasulullah saw. bertanya, "Hari apa ini? Mengapa
kalian berpuasa?" Mereka menjawab, "Ini hari yang agung, hari ketika Allah menyelamatkan
Musa dan kaumnya serta menenggelamkan Fir'aun. Maka Musa berpuasa sebagai tanda syukur,
maka kami pun berpuasa." Rasulullah saw. bersabda, "Kami orang Islam lebih berhak dan lebih
utama untuk menghormati Nabi Musa daripada kalian."

Abu Qatadah berkata, Rasulullah saw. Bersabda, "Puasa 'aasyuura menghapus dosa satu tahun,
sedang puasa araIah menghapus dosa dua tahun." (HR Muslim, Tirmizi, Abu Daud).

Pada awalnya, puasa 'aasyuura hukumnya wajib. Namun, setelah turun perintah puasa Ramadan,
hukumnya menjadi sunah. Aisyah r.a. berkata, "Rasulullah saw. memerintahkan untuk puasa
'aasyuura sebelum turunnya perintah puasa Ramadan. Ketika puasa Ramadan diperintahkan,
siapa yang ingin boleh puasa 'aasyuura dan yang tidak ingin boleh tidak berpuasa 'aasyuura."
(HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi).

Ibnu Abbas r.a. menyebutkan, Rasulullah saw. melakukan puasa 'aasyuura dan beliau
memerintahkan para sahabat untuk berpuasa. Para sahabat berkata, "Ini adalah hari yang
dimuliakan orang Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah saw. bersabda, "Tahun depan insya
Allah kita juga akan berpuasa pada tanggal sembilan Muharam." Namun, pada tahun berikutnya
Rasulullah telah waIat. (HR Muslim, Abu Daud). Berdasar pada hadis ini, disunahkan bagi umat
Islam untuk juga berpuasa pada tanggal sembilan Muharam. Sebagian ulama mengatakan,
sebaiknya puasa selama tiga hari: 9, 10, 11 Muharam. Ibnu Abbas r.a. berkata, Rasulullah saw.
bersabda, "Puasalah pada hari 'aasyuura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Puasalah sehari
sebelum 'asyuura dan sehari sesudahnya." (HR Ahmad).

Ibnu Sirrin melaksanakan hal ini dengan alasan kehati-hatian. Karena, boleh jadi manusia salah
dalam menetapkan masuknya satu Muharam. Boleh jadi yang kita kira tanggal sembilan, namun
sebenarnya sudah tanggal sepuluh. (Majmuu' Syarhul Muhadzdzab VI/406) . Wallahu a'lam.
sumber : alislam.or.id

Makna Tahun Baru Hijriah bagi Seorang Muslim dan Bagaimana Menyambutnya
Introspeksi Diri atau Bermuhasabah

Dengan memasuki tahun baru Hijriah, kita akan memasuki 1 Muharram. Yang berarti kita akan
meninggalkan tahun lalu, dan memasuki tahun baru , yakni tahun baru 1431 Hijriah.
Penyambutan tahun baru ini tidak selayaknya seperti yang dilakukan orang-orang non Muslim
saat merayakan tahun baru Masehi, tetapi merayakannya sesuai dengan yang dicontohkan
Rasulullah SAW.
Sekarang kita masih hidup, tetapi siapa tahu besok atau lusa atau minggu depan atau bulan depan
atau tahun depan, kita akan mati. Sekarang kita masih dapat menikmati tahun baru Hijriah, tetapi
siapa tahu tahun depan kita sudah tidak ada?.

Berbahagialah bagi mereka yang memperoleh nikmat umur yang panjang dan mengisinya
dengan amalan-amalan yang baik dan perbuatan-perbuatan yang bijak. Rasulullah SAW
bersabda : 'Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya (HR
Ahmad)

Dalam menyambut tahun baru Hijriah, sangat penting bagi kita untuk berkaca diri, menilai dan
menimbang amalan-amalan yang telah kita perbuat dan dosa atau maksiat yang telah kita
kerjakan. Penilaian ini bukan hanya untuk mengetahui seberapa besar perbuatan amal atau dosa
kita, tapi agar tahun mendatang lebih baik dengan memperbanyak ibadah dan amal saleh serta
mengurangi perbuatan dosa dan amal salah.

Kisah Tentang Sahabat Umar bin Chatab tentang Umur Manusia

Adalah satu riwayat yang menceritakan tentang anak Umar bin Chatab, kembali pulang dari
sekolahnya sambil menghitung tambalan-tambalan yang melekat di bajunya yang sudah usang
dan jelek. Dengan rasa kasihan Umar sang Amirul Mukminin (Pemimpin Kaum Musliminn),
sebagai ayahnya mengirim sepucuk surat kepada bendaharawan negara, yang isinya minta agar
beliau diberi pinjaman uang sebanyak 4 dirham, dengan jaminan gajinya bulan depan supaya
dipotong.
Kemudian bendaharawan itu mengirim surat balasan kepada Umar, yang isinya demikian :
'Wahai Umar, apakah engkau telah dapat memastikan bahwa engkau masih hidup sampai bulan
depan?. Bagaimana kalau engkau mati sebelum melunasi hutangmu? Membaca surat
bendaharawan itu, maka seketika itu juga Umar tersungkur menangis, lalu beliau menasehati
anakanya dan berkata : 'Wahai anakku, berangkatlah ke sekolah dengan baju usangmu itu
sebagaimana biasanya, karna akau tidak dapat memperhatikan umurku walaupun untuk satu jam
Sungguh, batasan umur manusia tidak ada yang mengetahuinya, kecuali hanya Allah SWT
semata.

Oleh karena keterbatasan tersebut, dan karena rahasia Allah SWT semata, maka marilah kita
pergunakan kesempatan hidup ini dengan meningkatkan taqwa kita kepada-Nya dan menambah
semangat beramal ibadah yang lebih banyak lagi.

Bulan Muharram Termasuk Bulan Haram

Bagaimanakah pandangan Islam mengenai awal tahun yang dimulai dengan bulan Muharram?
Ketahuilah bulan Muharram adalah bulan yang teramat mulia, yang mungkin banyak di antara
kita tidak mengetahuinya. Namun banyak di antara kaum Muslimin yang salah kaprah dalam
menyambut bulan Muharram atau awal tahun. Silakan simak pembahasan berikut.

Dalam agama ini, bulan Muharram, merupakan salah satu di antara empat bulan yang dinamakan
bulan haram. Lihatlah Iirman Allah Ta`ala berikut.
~ = + ~' ~- = ' '-`' ~= '+ ~ -' ' - = ' ' ~ ~' ' '+- ~ = = ~ -~' - -' ' '~ =

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah
di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang
empat itu. (QS. At Taubah: 36)
Allah Ta`ala menjelaskan bahwa sejak penciptaan langit dan bumi, penciptaan malam dan siang,
keduanya akan berputar di orbitnya. Allah pun menciptakan matahari, bulan dan bintang lalu
menjadikan matahari dan bulan berputar pada orbitnya. Dari situ muncullah cahaya matahari dan
juga rembulan. Sejak itu, Allah menjadikan satu tahun menjadi dua belas bulan sesuai dengan
munculnya hilal. Satu tahun dalam syariat Islam dihitung berdasarkan perputaran dan munculnya
bulan, bukan dihitung berdasarkan perputaran matahari seba

Mengapa Disebut Bulan Haram

Lalu kenapa bulan-bulan tersebut disebut bulan haram? Al Qodhi Abu Ya`la rahimahullah
mengatakan, 'Dinamakan bulan haram karena dua makna.

Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun
meyakini demikian.

Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan
daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu
sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.

Karena pada saat itu adalah waktu sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan, sampai-sampai
para salaI sangat suka untuk melakukan puasa pada bulan haram. SuIyan Ats Tsauri mengatakan,
'Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.

Ibnu Abbas mengatakan, 'Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram,
dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar,
dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.

Bulan Muharram adalah Syahrullah (Bulan Allah)

Suri tauladan dan panutan kita, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

. - ' - -' ~ ' -~ + ~ ' =~' . - `-' ~ -- -' ` - .- '

Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan
Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat
malam.

Bulan Muharram betul-betul istimewa karena disebut syahrullah yaitu bulan Allah, dengan
disandarkan pada laIazh jalalah Allah. Karena disandarkannya bulan ini pada laIazh jalalah
Allah, inilah yang menunjukkan keagungan dan keistimewaannya.
Perkataan yang sangat bagus dari As Zamakhsyari, kami nukil dari Faidhul Qodir (2/53), beliau
rahimahullah mengatakan, 'Bulan Muharram ini disebut syahrullah (bulan Allah), disandarkan
pada laIazh jalalah Allah` untuk menunjukkan mulia dan agungnya bulan tersebut, sebagaimana
pula kita menyebut Baitullah` (rumah Allah) atau Alullah` (keluarga Allah) ketika menyebut
Quraisy. Penyandaran yang khusus di sini dan tidak kita temui pada bulan-bulan lainnya, ini
menunjukkan adanya keutamaan pada bulan tersebut.

Bulan Muharram inilah yang menggunakan nama Islami. Nama bulan ini sebelumnya adalah
ShoIar Al Awwal. Bulan lainnya masih menggunakan nama Jahiliyah.. Bulan ini adalah
seutama-utamanya bulan untuk berpuasa penuh setelah bulan Ramadhan. Adapun melakukan
puasa tathowwu` (puasa sunnah) pada sebagian bulan, maka itu masih lebih utama daripada
melakukan puasa sunnah pada sebagian hari seperti pada hari AroIah dan 10 Dzulhijah. Inilah
yang disebutkan oleh Ibnu Rojab. Bulan Muharram memiliki keistimewaan demikian karena
bulan ini adalah bulan pertama dalam setahun dan pembuka tahun.

Selamat Tahun Baru Hijriah

Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini



1 Muharram merupakan tahun baru bagi ummat Islam. Ya, pada tanggal ini, sebagian umat Islam
merayakan pergantian tahun Hijriah. Saya sebut sebagian karena memang tidak semua ummat
Islam merayakannya. Karena sebagian lagi hanya mengenal tahun barunya pada tanggal 1
Januari (di tahun Masehi). Seharusnya justru kita sebagai ummat Islam harus merayakan tahun
baru pada tanggal 1 Muharram.

Banyak cara untuk merayakan tahun baru Hijriah. Bukan dengan pesta semalam suntuk apalagi
sambil minum-minuman sampai mabuk, tetapi yang paling baik adalah dengan membaca kitab
suci Al Qur`an atau tadarusan, mengikuti ceramah di majlis-majlis taklim dan berdo`a atau
berdzikir.

Tahun Hijriah itu sendiri dimulai ketika Rasulullah Muhammad SAW melakukan hijrah atau
pindah dari Mekkah ke Madinah atas perintah dari Allah SWT. Hal itu dilakukan karena dakwah
Rasul untuk menyebarkan agama Islam mendapat tantangan bahkan perlawanan dari penduduk
Mekkah (kaum Quraisy). Setelah Hijrah ke Madinah, bersyukur penduduk Madinah yang disebut
kaum Anshor, menerima Rasul dengan baik, maka berkembanglah gama Islam dengan pesat
disana.

Bila memaknai cerita sejarah di atas, tidak semata-mata Allah menyuruh Rasul hijrah bila tidak
ada kebaikan di sana. Tidak semata-mata Allah menghendaki sesuatu kepada kita bila tidak ada
kebaikan atau manIaatnya bagi kita. Kadang kita meng-artikan lain atas kehendak Allah. Kalau
kita lebih bijak dalam memaknai sesuatu, pasti akan ada kebaikan dibalik itu semua.

Sahabat, bertepatan dengan tahun baru Hijriah ini, merupakan saat yang tepat untuk kita jadikan
bahan renungan serta introspeksi diri, memperbaiki segala kesalahan di masa lampau dan
merupakan momen yang tepat untuk kita hijrah.
Bagi sahabat yang biasa melakukan hal-hal yang syirik, yuk kita hijrah untuk melakukan hal-hal
yang tauhid. Bagi sahabat yang biasa melakukan hal-hal yang maksiat, yuk kita hijrah untuk
melakukan hal-hal yang dapat mendatangkan MaghIirah.
Bagi sahabat yang biasa melakukan korupsi, yuk kita hijrah untuk selalu jujur dalam bicara dan
bekerja.

Insya Allah hijrah anda akan mendatangkan rahmat, berkah dan maghIirah dari Allah SWT. Dan
bila kita semua melakukan hijrah seperti yang saya contohkan di atas, Insya Allah Indonesia
akan jauh lebih baik..

Sunnahnya Puasa Asyura di bulan Muharam

Oleh: Al Ustadz Ja`Iar Shalih

Puasa selain merupakan ibadah yang mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta`ala juga mengandung
sekian banyak manIaat yang lain. Dengan berpuasa seseorang dapat mengendalikan syahwat dan
hawa naIsunya. Dan puasa juga menjadi perisai dari api neraka. Puasa juga dapat menghapus
dosa-dosa dan memberi syaIaat di hari kiamat. Dan puasa juga dapat membangkitkan rasa
solidaritas kemanusiaan, serta manIaat lainnya yang sudah dimaklumi terkandung pada ibadah
yang mulia ini.

Pada bulan Muharram ada satu hari yang dikenal dengan sebutan hari Asyura. Orang-orang
jahiliyah pada masa pra Islam dan bangsa Yahudi sangat memuliakan hari ini. Hal tersebut
karena pada hari ini Allah Subhanahu wa Ta`ala selamatkan Nabi Musa alaihissalam dari
kejaran Fir`aun dan bala tentaranya. Bersyukur atas karunia Allah Subhanahu wa Ta`ala
kepadanya, Nabi Musa alaihissalam akhirnya berpuasa pada hari ini. Tatkala sampai berita ini
kepada Nabi kita Shallallahu alaihi wassalam, melalui orang-orang Yahudi yang tinggal di
Madinah beliau bersabda,

' - = _ ~ ~ - ~

Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi).
Yang demikian karena pada saat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam sampai di Madinah,
beliau mendapati Yahudi Madinah berpuasa pada hari ini, maka beliau sampaikan sabdanya
sebagaimana di atas. Semenjak itu beliau Saw memerintahkan ummatnya untuk berpuasa,
sehingga jadilah puasa Asyura diantara ibadah yang disukai di dalam Islam. Dan ketika itu
puasa Ramadhan belum diwajibkan.
Adalah Abdullah bin Abbas radiyallahu anhu yang menceritakan kisah ini kepada kita
sebagaimana yang terdapat di dalam Shahih Bukhari No 1900,

~ -' _ - -' -= ~ -- ~ ~' , ~ + -' - - ~'=-' .' -: '~ ' ~ - ' ' ' ~ - - _ ' - ' ~ - - _ = - -' -
.- -' ~ ~ - ~= ~' - _ ~ ~. .' : '- = _ ~ ~ - ~. ~' - ~ ~' --

Tatkala Nabi Saw datang ke Madinah beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa di
hari Asyura. Beliau Shallallahu alaihi wassalam bertanya, 'Hari apa ini?. Orang-orang Yahudi
menjawab, 'Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka
Musa alaihissalam berpuasa pada hari ini. Nabi Shallallahu alaihi wassalam bersabda, 'Saya
lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada hari itu dan
memerintahkan ummatnya untuk melakukannya. (HR Al Bukhari)

Dan dari Aisyah radiyallahu anha, ia mengisahkan,

' . ~ -' _ - -' -= ~ ~ ' -- - -' ~'= '~ ' -~ ' ~ -' ~ ' - ~ -' ~ =

Dahulu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam memerintahkan untuk puasa di hari Asyura.
Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari Asyura) ia
boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka. HR Al Bukhari
No 1897
Keutamaan puasa Asyura di dalam Islam.

Di masa hidupnya Nabi Shallallahu alaihi wassalam berpuasa di hari Asyura. Kebiasaan ini
bahkan sudah dilakukan beliau Shallallahu alaihi wassalam sejak sebelum diwajibkannya puasa
Ramadhan dan terus berlangsung sampai akhir hayatnyaShallallahu alaihi wassalam . Al Imam
Al Bukhari (No 1902) dan Al Imam Muslim (No 1132) meriwayatkan di dalam shahih mereka
dari Abdullah bin Abbas radiyallahu anhuma, ia berkata,

'~ - -' _ - -' -= ~ , = - ' -- - - .=, -- = ` ' ~ - -' - -' ~'= ' ~- + ~' - - + ~
' -~

Aku tidak pernah mendapati Rasulullah menjaga puasa suatu hari karena keutamaannya
dibandingkan hari-hari yang lain kecuali hari ini yaitu hari Asyura dan bulan ini yaitu bulan
Ramadhan.

Hal ini menandakan akan keutamaan besar yang terkandung pada puasa di hari ini. Oleh karena
itu ketika beliau Shallallahu alaihi wassalam ditanya pada satu kesempatan tentang puasa yang
paling aIdhal setelah Ramadhan, beliau menjawab bulan Allah Muharram. Dan Al Imam Muslim
serta yang lainnya meriwayatkan dari Abu Hurairah radiyallahu anhu bahwa Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam bersabda,

. - ' - -' ~ ' -~ + ~ -' =~'. . - `-' ~ -- -' ` - .- '

Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah Muharram. Dan
shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.
Dan puasa Asyura menggugurkan dosa-dosa setahun yang lalu. Al Imam Abu Daud
meriwayatkan di dalam Sunan-nya dari Abu Qatadah Ra,

- - -' ~'= - ~ = _= ' -- -~' '

Dan puasa di hari Asyura, sungguh saya mengharap kepada Allah bisa menggugurkan dosa
setahun yang lalu.

Hukum Puasa Asyura

Sebagian ulama salaI menganggap puasa Asyura hukumnya wajib akan tetapi hadits Aisyah di
atas menegaskan bahwa kewajibannya telah dihapus dan menjadi ibadah yang mustahab
(sunnah). Dan Al Imam Ibnu Abdilbarr menukil ijma` ulama bahwa hukumnya adalah mustahab.

Waktu Pelaksanaan Puasa Asyura

Jumhur ulama dari kalangan salaI dan khalaI berpendapat bahwa hari Asyura adalah hari ke-10
di bulan Muharram. Di antara mereka adalah Said bin Musayyib, Al Hasan Al Bashri, Malik,
Ahmad, Ishaq dan yang lainnya. Dan dikalangan ulama kontemporer seperti Asy-Syaikh
Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Rahimahullah. Pada hari inilah Rasullah Saw semasa
hidupnya melaksanakan puasa Asyura. Dan kurang lebih setahun sebelum waIatnya, beliau
Shallallahu alaihi wassalam bersabda,

- -- _ , .' ~ - ` _~' '

Jikalau masih ada umurku tahun depan, aku akan berpuasa tanggal sembilan (Muharram)
Para ulama berpendapat perkataan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam , '.aku akan
berpuasa tanggal sembilan (Muharram), mengandung kemungkinan beliau ingin memindahkan
puasa tanggal 10 ke tanggal 9 Muharram dan beliau ingin menggabungkan keduanya dalam
pelaksanaan puasa Asyura. Tapi ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam ternyata waIat
sebelum itu maka yang paling selamat adalah puasa pada kedua hari tersebut sekaligus, tanggal 9
dan 10 Muharram..

Dan Al Imam Asy-Syaukani dan Al HaIidz Ibnu Hajar mengatakan puasa Asyura ada tiga
tingkatan. Yang pertama puasa di hari ke 10 saja, tingkatan kedua puasa di hari ke 9 dan ke 10
dan tingkatan ketiga puasa di hari 9,10 dan 11. Wallahua`lam.




Hari ini, esok dan kemarin

memaknai waktu yang tiada tara

baik sengaja ataupun tidak

rentan dimakan zaman

tanpa perayaan yang mulia

bagai hujan penuh rintik

yang tak terkira kan mengulik

kenang penuh dusta

dan kian sesal penuh derita
hari ini, esok dan kemarin

penuh janji berharap lebih baik

penuh makna berharap takkan sirna

dan penuh kenang disertai kisah bahagia

hari ini, esok dan kemarin

berawal Muharram

tanpa melakukan hal yang haram

berilah kekuatan, keimanan dan

keislaman sampai menjelang ajal

salam sayang kepada saudara-saudaraku yang telah

datang ke undangan jihad.

dengan wajah yang penuh kemenangan

atas perjuangan dan pengorbanan

di ranah bumi Palestine.

Anda mungkin juga menyukai

  • BAB 1 Ani (2010)
    BAB 1 Ani (2010)
    Dokumen4 halaman
    BAB 1 Ani (2010)
    Wilyasti'pelangitigawarna Likebutterfly-warnabiru Luvninetynine-Einsteinium
    Belum ada peringkat
  • RPP Kesetimbangan Final TPS
    RPP Kesetimbangan Final TPS
    Dokumen9 halaman
    RPP Kesetimbangan Final TPS
    Wilyasti'pelangitigawarna Likebutterfly-warnabiru Luvninetynine-Einsteinium
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen16 halaman
    Bab Iii
    Wilyasti'pelangitigawarna Likebutterfly-warnabiru Luvninetynine-Einsteinium
    Belum ada peringkat
  • Laju Reaksi
    Laju Reaksi
    Dokumen35 halaman
    Laju Reaksi
    Wilyasti'pelangitigawarna Likebutterfly-warnabiru Luvninetynine-Einsteinium
    100% (2)