Anda di halaman 1dari 7

GASTROENTERITIS

Oleh : Simon Sani Kleden PENGERTIAN Gastro enteritis adalah peradangan pada membran mokusa lambung dan usus halus. ETIOLOGI Shigella Campylobakter C. Coli Rota virus : feses dengan dan mokus sampai 5 hari : feses berbau dan darah 20-30x/hari sampai 7 hari : feses dapat/tanpa disertai darah dan mokus sampai dengan 10 hari : Diare berair sampai 8 hari sampi terjadi perdarahan rectal. Epdemic GE virus terjadi 24 48 jam

PATHOFISIOLOGI :
Agent Penyebab : Bakteri / Virus Tractus Intestinal

Melepaskan toksin : Shigela dan E. Colli) Peradangan

Penetrasi usus Destruksi, nekrosis dan ulcerasi

Mencapai Mukosa Epithelium Merusak Vili Vili Usus

Diare

Diare

Malabsorbsi

Motilitas Saluran pencernaan meningkat. Sekresi Cairan dan Elektrolit ke usus halus

Bakteri masuk ke GI organisme melepas toksin akibatnya keradangan lalu terjadi diare dan motalitas usus meningkat sekresi cairan dan elektrolit ke usus halus. Bakteri masuk kemudian penetrasi di usus maka terjadi detruksi,ulcerasi akibatnya diare lalu peristaltic meningkat. Bakteri mencapai mokusa merusak vili usus terjadi malarsorbsi kemudian peristaltic meningkat lalu diare Gejala : Mual,muntah Temperatur naik 40 0c ( Campybacter dan sigellosis) dan nyeri perut. Sakit kepala, mielgia dan kelemahan Nyeri perut distensi meningkat,suara usus hiperaktif Dehidrasi : Turgor kulit turun,membran mokusa kering,hipotensi,oliguri sampai terjadi shock. Laboratorium: Pemeriksaan gram sebelum kultur: Adanya SDP dalam gram : kuman sigellosis Adanya SDP dan SDM Derajat Dehidrasi: Dehidrasi ringan : turgor kulit menurun,Takhikardi,Haus Defisit cairan 2-5 % Derajat sedang : turgor kulit jelas turun,hipotensi,takikardi,nadi lemah,sangat hausdefisit 58% Derajat berat : turgor kulit sangat menurun, hipotensi, stupor sampai koma, mata cowong,nadi lemah tau hilang tak teraba,sianosis ujung ektermitas,renjatan/shock defisit cairan 8 10 % Rumus defisit cairan : BJ plasma-1,025 x 1000/BB x 4 ml Perinsip Penatalaksanaan Pengobatan cairan dan elektrolit Pengobatan penunjang : Campylobakteri GE

ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian 1. Riwayat kesehatan Sebagian besar klien GE menunjukkan diare akut, kaji apakah ada mual dan muntah. Nyeri perut yang terjadi sebelum mual, muntah dan diare bias merupakan indikasi adanya Apendiksitis. Kaji pola diit (Intake makanan atau air).Pola hidup sehat. Riwayat perjalanan dan lokasi. 2. Pemeriksaan Fisik Semua Klien GE mengalami diare, tetapi konsisitensi dan jumlah bervariasi Shigella Campylobakter C. Coli Rota virus : feses dengan dan mokus sampai 5 hari : feses berbau dan darah 20-30x/hari sampai 7 hari : feses dapat/tanpa disertai darah dan mokus sampai dengan 10 hari : Diare berair sampai 8 hari sampai terjadi perdarahan rectal. Mual dan muntah dapat terjadi pada semua tipe dalam 1 2 hari pertama. Pada infeksi akibat camp[hylobacter atau shigellosis temperatur mencapai 40 o C dan nyeri perut. Myalgia, sakit kepala dan kelemahan Diastensi perut, Biising usus hiperaktif Dehidrasi : Turgor kulit menurun, mukosa membran kering, hipotensi, oliguri sampai terjadinya shock. Diagnosa keperawatan : 1 2 3 4 5 Kekurangan volume cairan s.d out put tidak seimbang dengan in put Diare s.d hipermotalitas intestinal Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh s.d mual muntah dan diare. Nyeri s.d diare muntah mialgia Gangguan integritas kulit s.d kontak isi usus dengan area anus

PELAKSANAAN 1. Pengembalian cairan tergantung pada status klien : Jika berat diberikan secara intravena (Cairan Hipothonik : 0,45 % Sodium Clorida) Tanda vital diobservasi setiap 4 jam Timbang berat badan Pemberian Kalium tambahan Bed rest selama periode muntah Cairan dan elektrolit diberikan sedikit demi sedikit dan ditingkatkan pada 24 jam pertama. Minum susu dan produk susu satu minggu ata lebih setelah diare teratasi 3. Therapi Diit Jika tak muntah dapat ditambah cairan dan elektrolit sedikit disesuaikan dengan perkembangan klien 4. Berikan therapy pengobatan dan atur jadwal sesuai program (anthi cholinergik, anti muntah, Sulfamethoxasole dengan trimetropin (Shigellosis) 5. Untuk mencegah kerusakan kulit diadaerah anus dapat digunakan Vaseline, Zinc oxiede Evaluasi : 1. Keseimbangan cairan terpenuhi 2. Bebas dari diare 3. Intack kulit dipertahankan

2. Untuk mengatasi diare :

Diagnosa 2 : Hiponatremia sehubungan dengan pengeluaran natrium yang berlebihan melalui muntah, diare, dan perdarahan. Independent Rasional Monitor intake dan output, hitung Indikator keseimbangan cairan adalah keseimbangan cairan, dan BB setiap hari. penting. Kehilangan ataupun kekurangan cairan dapat terjadi pada hiponatremi. Kaji tingkat kesadaran dan respon Kekurangan / defisit natrium dapat neuromuskuler mengakibatkan menurunnya tingkat kesadaran, adanya kelemahan otot secara umum/kejang. Catat frekuensi dan kedalama pernapasan. Kekurangan natrium dapat menimbulkan pernapasan yang lambat sebagai kompensasi tubuh terhadap metabolisme alkalosis. Anjurkan klien untuk minum dan makan Meskipun kekurangan natrium menyebabkan makanan yang banyak mengandung natrium gejala yang serius yang perlu pemberian seperti susu, telur, daging, dan sebagainya. intravenus segera, pasien dianjurkan juga untuk mencoba intake natrium peroral dan hindari pembatasan garam. Kolaborasi : Untuk mengevaluasi kebutuhan terapi dan Monitor elektrolit urine dan serum serta keefektifannya osmolaritas. Berikan obat-obatan, seperti: Diuretika Efektif dalam menurangi kelebihan cairan untuk mengoreksi kesimbangan KCl NaCl Untuk mengoreksi kekurangan kalium, khususnya pada penggunaan diuretika. . Berguna untuk memperbaiki kekurangan atau mencegah adanya kehilangan cairan lebih lanjut..

Diagnosa 3. Hipokalemia sehubungan dengan pengeluaran kalium yang berlebihan melalui gastrointestinal dan intake yang tidak adekuat. Independen Monitor frekuensi jantung dan irama jantung Rasional Takikardi dapat berkembang dan secara potensial mengancam kehidupan; sinus takikardi, AV blok, AV dissosiation, ventrikuler takikardi. Kelemahan otot pernapasan dapat menyebabkan paralisis dan akhirnya respiratory arrest. Apatis, rasa ngantuk, irritabilitas, tetani, parathesias, dan coma dapat terjadi. Pedoman untuk menghitung kebutuhan cairan/kalium yang diperlukan. Meyakinkan pengobatan terkontrol untuk mencegah efek bolus dan mengurangi rasa tidak nyaman. Pemberian potassium dapat dipertahankan melalui diet jika pasien boleh makan/minum. Keadaan ini hipokalimia. juga sering mengikuti

Monitor fungsi pernapasan, kedalaman dan usaha napas. Anjurkan pasien untuk latihan batuk atau napas dalam, ganti posisi sesering mungkin. Observasi tingkat kesadaran dan fungsi neuromuskuler; kekuatan, sensasi, dan gerak. Pertahanan cacat yang akurat tentang urine, hilangnya kalium dari gaster/luka. Monitor kecepatan pemberian infus patassium intravenus menggunakan infus minidrop/microdrop. Cek effek sampingnya. Anjurkan makan/minum yang tinggi potassium seperti; nanas, jeruk, the, tomat dan sebagainya. Observasi tanda-tanda alkalosis metabolik, seperti : hipoventilasi, takikardi, disritmia, tetani, perubahan mental. Observasi tanda-tanda intoksikasi digitalis jika digunakan (mengeluh mual, muntah, pandangan kabur, peningkatan atril dysrhytmia, block jantung) Kolaboratif: Bantu mengidentifikasi/mengatasi masalah berdasarkan penyebab. Monitor pemeriksaan laboratorium, misalnya; Serum potassium.

Kadar potassium rendah meningkatkan efek digitalis, hantaran listrik jantung lambat. Hipokalimia dapat menyebabkan lethal dysrhytmia. Membantu mencari faktor pencetus dan penyebabnya. Kadarnya hendaknya sering diperiksa selama pemberian terapi, khususnya bila ada kebocoran ginjal. Kelebihan / peningkatan yang tiba-tiba dapat menyebabkan cardiac dysrhytmia. Koreksi alkalosis akan meningkatkan serum potassium dan menurunkan kebutuhan. Koreksi asidosis akan mengembalikan potassium kedalam sel mengakibatkan penurunan kadar serum potassium dan meningkatkan kebutuhan. Penggunaan diuretika misalnya : lasix, hidrodiuril dapat menyebabkan penurunan

Analisa gas darah

Serum magnesium

Berikan potassium oral dan atau intravenus (Kcl elixir, S-lor, Slow-K)

kadar clorida dan potassium. Pemberian parenteral hendaknya jangan melebihi 40 mEq/2 jam. Diet suplemen dapat juga digunakan untuk mencapai keadaan equlibrium jika pasien dapat makan/minum.

Anda mungkin juga menyukai