Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MEKANIKA BAHAN

Pendidikan Teknik Mekatronika


Kelas E








Disusun Oleh :
1. Fanani ArieI Ghozali 11518241031
2. Anwar Nurkhoiruddin 11518241032
3. Ardi Agung Winahyu 11518241034


AKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011



























1 L k U k A N
1er[ad|nya 1ekukan

1ekukan Ler[adl apablla baLang Lekan memlllkl pan[ang LerLenLu yang yang [auh leblh besar
dlbandlngkan dengan penampang llnLangnya erhaLlkan Cambar 71 dl bawah dua buah balok
berpenampang llnLang bxh dengan b h
Cambar 71 embebanan normal negaLlf
Cambar 71(a) merupakan pembebanan Lekan karena pan[ang baLang l relaLlf Lak berbeda [auh
dengan ukuran penampang llnLangnya b maupun h ualam pembebanan yang berleblhan balok
lnl akan rusak hancur aLau geser pada bldang Legangan geser makslmumnya LerganLung pada slfaL
slfaL bahannya
Sedangkan baLang pada Cambar 71(b) mengalaml pembebanan Lekuk karena pan[ang baLang l
yang [auh leblh besar dlbandlngkan dengan ukuran penampang llnLangnya embebanan yang
berleblh akan menyebabkan baLang rusak Lekuk aLau bengkok
1ekukan dapaL Ler[adl karena dua hal yaknl oleh sebab geomeLrls dan homogenlLas bahan Sebab
yang perLama LeruLama adalah karena leLak beban yang Lldak LepaL pada LlLlk pusaL beraL
penampang llnLangnya sehlngga Llmbul momen Lerhadap sumbu neLral baLang Sebab kedua
karena slfaL mekanls bahan yang Lldak homogen sehlngga LlLlkLlLlk pada suaLu penampang llnLang
mengalaml deformasl yang Lldak sama Pal lnl [uga akan menlmbulkan momen Lerhadap sumbu
neLral baLang Momen lnl akan semakln besar blla penylmpangan darl keadaan ldeal semakln besar
Secara LeorlLls Lekukan akan Ler[adl aLau Lldak dlLenLukan oleh harga koeflsleo ketomploqoo
(sleoJetoess totlo) yang besarnya dlLenLukan oleh pan[ang baLang benLuk dan ukuran penampang
llnLangnya serLa konsLruksl penumpuan Secara maLemaLls dlnyaLakan oleh persamaan (71a) dan
(71b) berlkuL
F
h
b
F h

b



l l



F


(a) Tekan
F
(b) Tekuk

(71a) (71b)
dengan
l koeflslen keramplngan
l pan[ang Lekuk pan[ang saLu Lekukan slmeLrl (mm)
r [arl[arl glrasl (mm)
l lnersla mlnlmal penampang llnLang baLang (mm
4
)
A luas penampang llnLang baLang (mm
2
)
k koeflslen pemasangan LerganLung konsLruksl penumpuan u[ung
baLang
L pan[ang baLang (mm)
1eorl Lekuk Luler yang dlkemukakan oleh seorang ahll maLemaLlka Swlss Loenhard Luler pada
Lahun 1737 dlgunakan unLuk menyelesalkan persoalanpersoalan Lekuk 1eorl lnl menggunakan
asumsl bahwa Legangan Lekan langsung yang Ler[adl kecll sehlngga dapaL dlabalkan dan beban Lldak
leblh darl beboo ktltls yang dapaL menyebabkan Ler[adlnya Lekukan Selaln lLu bahan baLang berslfaL
lsoLropls penampang llnLang baLang meraLa sepan[ang baLang serLa Legangan yang Ler[adl maslh
berada dalam baLas proporslonal sehlngga hukum Pooke maslh berlaku
8atangbatang dengan 8erbaga| konstruks| enumpuan

Ada empaL macam slsLem penumpuan yang akan dlbahas berLuruLLuruL adalah saLu u[ung baLang
dl[eplL sedang u[ung laln bebas kedua u[ung baLang dl[eplL kedua u[ung baLang dlpasang berengsel
dan saLu u[ung baLang dl[eplL sedang u[ung laln berengsel Parga koeflslen pemasangan dlLun[ukkan
oleh graflk elasLls perubahan benLuk baLang dalam pembebanan
72a otooq Jeoqoo keJoo ujooq ettompooo 5eoJl
2
l
r
r
I
A
l k L

.
Cambar 72 embebanan normal negaLlf

erhaLlkan Cambar 72(c) dl aLas 8eban gaya l (n) pada LlLlk beraL penampang llnLangnya yang dl
asumslkan selalu beker[a pada arah verLlkal AklbaL beban l LersebuL LlLlk 8 akan berplndah ke 8'
yang ber[arak a darl kedudukan awal 8eban LersebuL merupakan beboo ktltls sehlngga
perplndahan sangaL kecll dan momen yang Llmbul Lldak cukup unLuk menlmbulkan Lekukan
ada LlLlk sembarang seperLl dlLun[ukkan pada Cambar 72(c) seperLl pada defleksl maka

M lx
(72a) (72b)
Sehlngga

kedua ruas dlkallkan dengan Jx sehlngga


ulmlsalkan maka persamaan dl aLas men[adl

karena varlabelnya Lelah Lerplsah pada maslngmaslng ruas maka persamaan LersebuL dapaL
dllnLegralkan yang hasllnya

F F
x
B
B B y
l/2 l/2 F
C C
l
l/2 a F

A A
F

F
(a) Tanpa Beban (b) Superposisi (c) (d)
EI
M
dy
x d

2
2
d
dy
dx
dy
F
EI
x

.
dx
dy
d
dx
dy
F
EI
x dx . . .


dx
dy
:
: d:
F
EI
x dx . . .

ulkemballkan harga z sehlngga

(73a)
1erhadap LlLlk A dengan x a dan (dx/dy) 0 maka persamaan (73a) men[adl

(73b)
ersamaan (73b) dlsubsLlLuslkan ke persamaan (73a) kemudlan dlakar akan men[adl

(74)
ersamaan (74) [uga merupakan fungsl ekspllslL sehlngga maslngmaslng ruasnya dapaL
dllnLegraslkan yang hasllnya

(73a)
ul LlLlk 8 dengan x 0 dan y 0 maka persamaan dl aLas men[adl

(73b)
SubsLlLusl persamaan (73b) ke persamaan (73a) akan menghasllkan
: F
EI
x C atau :
F
EI
x C
2
2
1
2 2
1
2 2
. .
dx
dy
F
EI
x C


2
2
1
.
0
2 2
1 1
2

F
EI
a C atau C
F
EI
a . .

dx
dy
F
EI
a x atau
dx
a x
F
EI
dy

2 2
2 2
.
sin .


1
2
x
a
F
EI
y C
sin .


1
2 2
0 0 0
F
EI
C atau C
aLau
(76)
karena unLuk suaLu pembebanan LerLenLu pada suaLu baLang LerLenLu hargaharga l L dan l
adalah konsLan sehlngga persamaan LersebuL menyaLakan bahwa slmpooqoo tekok metopokoo
fooqsl sloos unLuk LlLlk A dengan x x
max
a dan y (l/2) persamaan (76) men[adl

(77)
ersamaan (77) dl aLas dlpenuhl apablla

karena l yang dlcarl adalah yang Lerkecll unLuk menyebabkan Lekukan maka dlambll harga ruas
kanan yang Lerkecll sehlngga


(78)
dengan l
cr
beban krlLlk yang dapaL memulal Ler[adlnya Lekukan (n)
1 L modulus elasLlsLas ?oung (Ma)
2 l lnersla mlnlmum penampang llnLang baLang (mm
4
)
3 l pan[ang Lekuk (mm) dengan l kL
4 k koeflslen pemasangan unLuk penumpuan [enls lnl harga
k 1
sin .
.


1
2
x
a
F
EI
y
F y
EI
x
a
F y
EI

sin
.
2

a
a
F
l
EI
atau
F l
EI

sin
.
sin
.
2
4
1
2
2
F
EI
l
cr

6
2
2
.
F l
EI
atau
F l
EI
. .
2 2
2
4 2

6
6Sehlngga
F l
EI
atau atau Dan seterusnya
.
. . . . . . . . . . . .
2
4 2
3
2
5
2

6 6 6
3 L pan[ang baLang (mm) sehlngga unLuk penumpuan [enls
lnl k L
uengan demlklan karena l L maka persamaan (78) men[adl

(79)
72b 5oto ujooq uljeplt Joo ujooq lolo ebos
MenuruL anallsls pada sub baglan 72a
dengan harga k 1 pan[ang Lekuk sama
dengan sama dengan pan[ang baLang
Sehlngga pada Cambar 73(a) dl samplng
pan[ang baLang LersebuL sama dengan
pan[ang baLang pada Cambar 72(c) aLau
l/2 L uengan perkaLaan laln pan[ang
Lekuk baLang dengan saLu Lumpuan [eplL
dan u[ung lalnnya bebas adalah







l 2 L aLau k 2 710)

SubsLlLusl persamaan (710) ke persamaan (78) akan menghasllkan

(711)


F
EI
L
cr

6
2
2
.
F
EI
L
cr

6
2
2
4
.
72c otooq Jeoqoo keJoo ujooq ettompooo Ieplt
Secara loglka baLang dengan kedua u[ung dlLumpu secara [eplL leblh kaku dlbandlngkan
dengan baLang dengan yang kedua u[ungnya berLumpuan engsel erhaLlkan perubahan benLuk
elasLls baLang pada Cambar 74(b) 1ernyaLa bahwa baLang Lerbagl men[adl f baglan yang
sama pan[ang yang maslngmaslng sebangun benar dengan Cambar 72(c) karena hal lnllah maka
konsLruksl penumpuan semacam lnl memlllkl pan[ang Lekuk l 2L uengan perkaLaan laln koeflslen
pemasangan k 2
Cambar 74 8alok dengan kedua u[ung 8erLumpuan !eplL
uengan pan[ang Lekuk
l 2 L aLau k 2 (712)
maka persamaan (78) men[adl

(713)
dengan l
cr
beban krlLlk yang dapaL memulal Ler[adlnya Lekukan (n)
L modulus elasLlsLas ?oung (Ma)
l lnersla mlnlmum penampang llnLang baLang (mm
4
)
L pan[ang baLang (mm)
72d otooq Jeoqoo ujooqojooq ettompooo Ieplt5eoJl
F F

F
B B
F
l
L 2 l F F

F
A A
F
F F
(a) Tanpa Beban (b) Superposisi
F
EI
L
cr

4
2
2
6 .

Cambar 73 embebanan normal negaLlf

erhaLlkan Cambar 73(b) dl aLas CambaL LersebuL menun[ukkan bahwa pan[ang Lekuk
kurang leblh dua per Llga pan[ang baLang aLau

(714)
maka persamaan (78) men[adl

(713)
dengan l
cr
beban krlLlk yang dapaL memulal Ler[adlnya Lekukan (n)
L modulus elasLlsLas ?oung (Ma)
l lnersla mlnlmum penampang llnLang baLang (mm
4
)
L pan[ang baLang (mm)
8er|akunya 1eor| Lu|er
Sebagalmana Lelah dlkemukakan pada baglan depan bahwa Leorl Luler hanya berlaku unLuk
pembebanan pada daerah proporslonal Sedangkan unLuk pembebanan dl luar daerah
proporslonal berlaku rumusrumus yang dlkoreksl yang dl luar pembahasan pada dlkLaL lnl karena

F F


B l/2 B F


L l/2 F
F
F
A A


F F
(a) Tanpa Beban (b) Pembebanan (c) Penyederhanaan
l
L

2
3
F
EI
L
cr


4
2
2
6 .
Legangan yang Ler[adl harus leblh kecll aLau makslmal sama dengan Legangan pada baLas
proporslonal maka

(716)
uarl persamaan (78) dlperoleh rumus umum unLuk berbagal konsLruksl penumpuan u[ung sebagal
berlkuL

uengan demlklan persamaan (716) men[adl

Parga s
cr
dl aLas kemudlan dlsubsLlLuslkan kemball ke persamaan (716) yang dl sebelah klrl sehlngga
koeflslen keramplngan baLang dapaL dlhlLung sebagal berlkuL

(717)
Sedangkan baLas harga keramplngan unLuk berlakunya Luler adalah dlambll darl persamaan dl aLas
yang besarnya adalah

(718a)
dengan l keramplngan baLang
L modulus elasLlslLas ?oung bahan (Ma)
s
p
Legangan pada baLas proporslonal bahan (Ma)
9 9 9
cr p cr
cr
sedangkan
F
A
A
F
EI
l
cr

6
2
2
.
9
6 6
6 6
2
cr
EI
l A
E
l
I
A
E
r
l
E

2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1 . .
. . . .
6
2
9 2 6
9
2
2
1
. . . E sehingga
E
p
p

A K
2 6
9
batas
p
E
.


Contoh Soal Tiang penyangga berbentuk pipa dengan diameter dalam 0 dari
diameter luarnya, atau d 0, D. Mudulus elestisitas Young 200 GPa, tegangan
pada batas proporsional 700 MPa. Tinggi tiang tinggal 3 m sedangkan Iaktor
keamanan diambil 4. Tentukan ukuran diameter luar dan diameter dalam tiang
tersebut bila penumpuan ujung-ujung dengan (a) satu jepit ujung lain bebas, (b)
kedua ujung berengsel, (c) satu ujung jepit ujung lain engsel, dan (d) kedua ujung
jepit.
Penyelesaian
F 50 kN 50 000 N d 0. D (a) k 2
E 200 GPa 2.10
5
MPa. L 3 m 3000 mm (b) k 1
9p 700 Mpa 4 4 (c) k 2/3
(d) k 1/2

=



I D d D D
r
I
A
D d
D d
D d


6 6
6
6
4 4
0 0 018811
4
4
1
4
4 4 4
4 4
4 4
2 2
2 2
, ,

F
F
F F
cr
cr

4
4. . . 4 50000 210
5
kN
2
6
9
6
batas
p
E

2 2
210
700
2 55
5
.
,
Dari persamaan (7.11), F
cr
EI
l
I
l F
cr
E

6
6
2
2
2
2
. .
(A)

(a) l k L 2 . 3 000 000 mm
Dari persamaan (A) akan didapat
0 018811
000 2 10
210
2 1110 121 24
4
2 5
2 5
8 4
,
( ) .( . )
.( . )
, . , D D
6
mm
d 0, D 10,12 mm
Dibuat D 122 mm dan d 10 mm
!emeriksaan Dari persamaan r di atas akan didapat

r
1
4
122 10 40 0
2 2
, m
2 (l/r) (000/40,0) 14,70
Ternyata bahwa 2 ~ 2bat as, sehingga teori Euler berlaku.


(b) l k L 1 . 3 000 3 000 mm
Dari persamaan (A) akan didapat
0 018811
3000 210
2 10
5 40310 85 74
4
2 5
2 5
7 4
,
( ) .( . )
.( . )
, . , D D
6
mm
d 0, D 77,1 mm
Dibuat D 8 mm dan d 77 mm
!emeriksaan Dari persamaan r di atas akan didapat

r
1
4
8 77 28 8
2 2
, mm
2 (l/r) (3000/28,8) 103,5
Ternyata bahwa 2 ~ 2batas, sehingga teori Euler berlaku.
(c) l k L (2/3) . 3 000 2 000 mm
Dari persamaan (A) akan didapat

0 018811
2000 210
2 10
2 40110 70 00
4
2 5
2 5
7 4
,
( ) .( . )
.( . )
, . , D D
6
mm
d 0, D 3,00 mm
Dibuat D 70 mm dan d 3 mm
!emeriksaan Dari persamaan r di atas akan didapat

r
1
4
70 0 23 05
2 2
,
mm
2 (l/r) (2000/23,05) 8,77
Ternyata bahwa 2 ~ 2batas, sehingga teori Euler berlaku
(d) l k L (1/2) . 3 000 1 500 mm
Dari persamaan (A) akan didapat
0 018811
1500 210
2 10
1 35110 0 2
4
2 5
2 5
7 4
,
( ) .( . )
.( . )
, . , D D
6
mm
d 0, D 54,5 mm
Dibuat D 1 mm dan d 54 mm
!emeriksaan Dari persamaan r di atas akan didapat
r
1
4
1 54 20 37
2 2
,
mm
2 (l/r) (1500/20,37) 73,5
Ternyata bahwa 2 ~ 2batas, sehingga teori Euler berlaku
Momen inersia (Satuan SI kg m
2
) adalah ukuran kelembaman suatu benda
untuk berotasi terhadap porosnya. Besaran ini adalah analog rotasi daripada massa. Momen
inersia berperan dalam dinamika rotasi seperti massa dalam dinamika dasar, dan menentukan
hubungan antara momentum sudut dan kecepatan sudut, momen gaya dan percepatan sudut,
dan beberapa besaran lain. Meskipun pembahasan skalar terhadap momen inersia,
pembahasan menggunakan pendekatan tensor memungkinkan analisis sistem yang lebih
rumit seperti gerakan giroskopik.
Lambang I dan kadang-kadang juga J biasanya digunakan untuk merujuk kepada momen
inersia.
Konsep ini diperkenalkan oleh Euler dalam bukunya a Theoria motus corporum solidorum
seu rigidorum pada tahun 1730 Dalam buku tersebut, dia mengupas momen inersia dan
banyak konsep terkait.

Momen Inersia Titik Partikel

Dinotasikan dengan I, satuannya kg.m
2

Momen inersia suatu partikel adalah hasil kali massa partikel dengan kuadrat jarak terhadap
sumbu putarnya dan dirumuskan dengan




Jika titik masa partikel lebih dari satu maka momen inersianya dapat dihitung dengan rumus



dimana.
I momen inersia, satuannya kg.m
2

m massa partikel, satuannya kg
r farak partikel terhadap sumbu putar, satuannya m




Momen Inersia benda tegar

Perhatikan gambar berikut ini!



Sebuah elemen massa dm berjarak r terhadap sumbu rotasi. Apabila sebuah benda pejal
terdiri dari distribusi materi yang kontinue, maka kita dapat menganggap benda terdiri dari
sejumlah besar elemen massa dm yang tersebar merata. Momen Inersia benda adalah jumlah
dari momen inersia semua elemen massa tersebut, r
2
dm. Untuk dm yang jumlahnya banyak,
penjumlahan menjadi sebuah integral.



Dengan batas-batas integral yang dipilih sehingga mencakup seluruh benda.

Besar momen Inersia tergantung pada
- Bentuk benda
- Massa benda
- Letak sumbu putarnya


Momen Inersia untuk berbagai bentuk benda

a. Batang Homogen


- Diputar pada salah satu ujungnya




- Diputar ditengah-tengahnya




Dimana.
m massa batang, satuannya kg
L panfang batang, satuannya m


b. Cincin

- Berongga poros di pusat



- Pejal poros di pusat




- Pejal diputar pada salah satu sisi




Keterangan.
m massa cincin, satuannya kg
R fari-fari cincin, satuannya m

c. Silinder

- Silinder Berongga dengan poros melalui pusat




- Silinder Pejal dengan poros melalui pusat




- Silinder Berongga dengan 2 jari-jari dalam dan luar dengan poros melalui pusat



dengan.
m massa silinder kg
R
1
Jari-fari dalam m
R
2
Jari-fari luar m
R Jari-fari silinder berongga atau pefal

d. Bola

- Bola Berongga dengan poros pusat bola



- Bola Pejal dengan poros pusat bola




Selanjutnya untuk mencari momen inersia dari benda-benda yang bentuknya seperti di atas
tetapi dengan sumbu putar pada jarak L dan sejajar dengan sumbu mula-mula, melalui poros
massa, dapat digunakan rumus sumbu sejajar



dengan
I Momen Inersia yang baru dalam kg. m
2

I
0
momen inersia dengan poros melalui pusat massa dalam kg.m
2

M massa benda dalam kg
L farak sumbu mula-mula melalui pusat massa dengan yang baru dalam m

Anda mungkin juga menyukai