Anda di halaman 1dari 16

Sistem Informasi Manajemen

Jumat, 01 Januari 2010


konsep sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen (SM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena
tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam
sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di
luar sistem komputer.
Pengembangan SM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang
yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari
para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SM karena :
1. Kurang organisasi yang wajar
2. Kurangnya perencanaan yang memadai
3. Kurang personil yang handal
4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer
dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan
memotivasi seluruh personil yang terlibat.
SM yang baik adalah SM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang
akan diperoleh artinya SM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta
tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.
Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan
mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SM agar sesuai keinginan serta
wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SM
yang dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.
Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SM, namun dalam
praktek SM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan
komputer. Prinsip utama perancangan SM : SM harus dijalin secara teliti agar mampu
melayani tugas utama.
Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi
umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional
perusahaan. SM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan
output dari berbagai simulasi model matematika.
A.DEFINISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu
mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna
meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar
kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain SM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para
pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub
unit dibawahnya. nformasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya
mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang
mungkin terjadi di masa yang akan datang. nformasi tersebut tersedia dalam bentuk
laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi
digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka
membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Perancangan, penerapan dan pengoperasian SM adalah mahal dan sulit. Upaya
ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang
membuat SM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus
berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari
kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari
pemerintah.
Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu
manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya
masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai.
.UNSUR-UNSUR SISTEM INFORMASI SEDERHANA
Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data
sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan,
penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi
sebagai keluarannya (output).
DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap (belum mempunyai arti)
NFORMAS : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah
informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi
keduanya.
.SISTEM INFORMASI UNTUK MANAJER
nformasi yang diberikan kepada manajer digunakan untuk mengendalikan
operasi, strategi, perencanaan jangka panjang & pendek, pengendalian manajemen
dan pemecahan masalah khusus.
Dalam sistem yang dikomputerisasikan, program secara terus-menerus
memantau transaksi pemasukan yang diproses atau yang baru di proses guna
pengindetifikasian dan secara otomatis melaporkan lingkungan perkecualian yang
memperoleh perhatian manajemen.
Semakin tinggi lapisan manajemen akan semakin cenderung menggunakan
informasi yang berasal dari luar untuk tujuan pengendalian manajemen. Perbandingan
kinerja organisasi dengan statistika ringkasan dari pesaing atau industri rata-rata jelas
sangat penting artinya.
D. SISTEM INFORMASI INTELIJEN
Sistem informasi intelijen secara otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi
tentang lingkungan sosial, politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari
satu atau lebih negara disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan
industri dimana perusahaan bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga
tentang pesaingnya.
Sistem informasi intelijen akan memberikan informasi perencanaan yang para manajer
tidak menerima dari sumber lain.
Sumber informasi intelijen :
1. Lembaga pemerintah.
2. Asosiasi perdagangan industri
3. Perusahaan riset pasar swasta
4. Media massa
5. Kajian khusus yang dilakukan organisasi
nformasi yang diperoleh akan digunakan untuk memahami strategi pesaing,
pergeseran halus dalam selera konsumen.
Unsur pokok dalam informasi intelijen :
1. Profil keperluan informasi dari manajer
2. Sistem penggalian informasi manajemen
3. Sistem pengkodean dan penyimpanan.
4. Sistem analisis data
5. Kajian khusus
6. Sistem pelaporan
7. Pedoman penghapusan data.
Sistem intelijen dapat memberikan banyak keuntungan bagi suatu perusahaan atau
lembaga. Sekarang ini tidak hanya perusahaan besar yang memiliki sistem intelijen
banyak perusahaan kecil yang juga mempunyai.
E.INTEGRASI SISTEM INFORMASI
ntegrasi : adanya saling keterkaitan antar sub sistem sehingga data dari satu sistem
secara rutin dapat melintas, menuju atau diambil oleh satu atau lebih sistem yang lain.
Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari SM.
Berbagai sistem dapat saling berhubungan satu sama lain dengan berbagai cara yang
sesuai keperluannya.
ntegrasi sistem informasi dapat bersifat hirarkis yaitu pada tingkat transaksi
akan memberikan masukan data kepada sistem tingkat manajerial atau sering pula
dalam arah sebaliknya. nteraksi hirarkis adalah paling banyak diidentifikasikan dan
diitegrasikan karena manajer mengetahui bahwa informasi harus diringkaskan menurut
jalur hirarki disamping sistem yang bersangkutan ada di bawah satu garis komando dan
karena manajer dalam bidang fungsional akan lebih banyak mengetahui data apa yang
ada dalam sistemnya.
Keuntungan dari integrasi :
1. Membaiknya arus informasi di dalam sebuah organisasi.
2. Mendorong manajer untuk membagikan informasi yang dihasilkan oleh
departemennya agar secara rutin mengalir ke sistem yang lain yang
memerlukan.
F.EVOLUSI SISTEM INFORMASI ERASIS KOMPUTER
A. Fokus awal pada data
Selama paruh pertama abad 20, perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuha n
informasi para manajer. Pada fase ini penggunaan komputer hanya terbatas pada
aplikasi akuntansi.
Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data
elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem nformasi
Akuntansi (SA) .
B. Fokus baru pada informasi
Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi
cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SM dipromosikan
oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SM menyadari
bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi
manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar.
C. Fokus revisi pada pendukung keputusan.
Sistem pendukung keputusan (Decision support system)
= sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus
dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer.
Manajer tsb. Berada di bagian manapun dalam organisasi pada tingkat manapun dan
dalam area bisnis apapun. DSS dimaksudkan untuk mendukung kerja satu manajer
secara khusus.
Spesifikasi DSS :
1. Berfokus pada proses keputusan daripada proses transaksi
2. Dirancang dengan mudah, sederhana, dapat diterapkan dengan cepat dan
mudah diubah.
3. Dirancang dan dioperasikan oleh manajer
4. Mampu memberikan informasi yang berguna bagi analisis kegiatan manajerial.
5. Berkaitan dengan hanya bagian kecil dari masalah besar
6. Memiliki logika yang serupa dengan cara manajer menganilis situasi yang sama.
7. Memiliki basis data berisi informasi yang disarikan dari file dan informasi lain
organisasi yang berasal dari lingkungan eksternal.
. Memungkinkan manajer untuk menguji hasil yang mungkin dari serangkaian
alternatif.
D. Fokus pada Komunikasi
Pada waktu DSS berkembang , perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor
(office automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas
diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik.
OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice
mail, e-mail, electronik calendaring, facsimile transmission.
E. Fokus potensial pada konsultasi
Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama
seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial
intelligence).
G.KEMAMPUAN SEUAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang
dikomputerisasi akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis
masing-masing tugas organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.
SM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang
direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa
komputer hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi,
sebenarnya komputer tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih
cepat. Sistem informasi komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas
sistem non komputer. Dan kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen
yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Beberapa
kemampuan teknis terpenting dalam sistem komputer :
1. Pemrosesan data batch
2. Pemrosesan data tunggal
3. Pemrosesan on-line, real time
4. Komunikasi data dan switching pesan
5. Pemasukan data jarak jauh dan up date file
6. Pencarian records dan analisis
7. Pencarian file
. Algoritme dan model keputusan
9. Otomatisasi kantor.
H.KEMAMPUAN PELAPORAN
Semua sistem informasi memiliki kemampuan pelaporan dan laporan harus dirancang
agar sesuai dengan bentuk tertentu.
Prinsip pelaporan :
1. Laporan harus menonjolkan informasi terpenting
2. Harus seringkas mungkin
3. Harus disediakan dukungan
4. Sistem pelaporan manajemen biasanya dalam transisi
5. Setiap laporan harus berformat keputusan
6. Terstruktur untuk melaporkan suatu kinerja
Jenis-jenis laporan :
1. Laporan periodik
Laporan yang secara rutin dikerjakan
2. Laporan indikator kunci
Merupakan variasi laporan periodik, laporan ini secara khusus memberikan beberapa
statistik kritis kegiatan operasi harian kepada manajer.
3. Laporan siap panggil
Jenis laporan yang ditetapkan oleh manajer agar tersedia sebelum berakhirnya
satu periode, mungkin karena masalah operasi yang tidak diharapkan atau
adanya ancaman.
4. Laporan khusus
Laporan ini sering disebut juga laporan ad-hoc adalah jenis laporan lain dari
jenois laporan tidak terjadwal yang dapat diminta oleh manajer.
5. Laporan perkecualian
Yaitu laporan yang berisi hanya informasi yang dibutuhkan oleh manajer.
I.INTERFAE ANTARA MANAJER DAN MESIN.
= titik kontak dimana sistem komputer memberikan informasi kepada manajer atau
dimana manajer memberikan data kepada sistem komputer.
Bentuk komunikasi antara manajer dan komputer :
1. Pengembangan program komputer
2. Dialog atau menyelami file
3. Mengakses data
4. Memasukkan input.
RINGKASAN
1. Seiring dengan perkembangan lingkungan bisnis yang rumit dan lingkungan
yang dinamis tuntutan terhadap keberadaan Sistem informasi manajemen
adalah menjadi kebutuhan.
2. Sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi secara rasional dan yang mentransformasikan
data menjadi informasi dengan berbagai cara sehingga dapat meningkatkan
produktifitas selain juga harus disesuaikan dengan gaya dan watak para
manajernya.
3. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab gagalnya membangun SM, antara
lain :
Kurang organisasi yang wajar
Kurangnya perencanaan yang memadai
Kurang personil yang handal
Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer
dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem
dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
4. Kemampuan teknis sistem komputer :
O Pemrosesan data batch
O Pemrosesan data tunggal
O Pemrosesan on-line, real time
O Komunikasi data dan switching pesan
O Pemasukan data jarak jauh dan up date file
O Pencarian records dan analisis
O Pencarian file
O Algoritme dan model keputusan
O Otomatisasi kantor.
Diposkan oleh kharisma fairi di 09:32 0 komentar
perkembangan sistem informasi manajemen
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya
komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih
digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi
akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi.
Namun demikian para pengguna khususnya dilingkungan perusahaan -
masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi
akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data
elektronik (PDE).
Dalam tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor
baru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan
pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi
komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem
informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer
adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu
mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan
akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.
Konsep SM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi
pemerintah dengan skala besar seperti
Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan
anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara.
Namun demikian, para pengguna yang mencoba SM pada tahap awal
menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan
manajemen tingkat menengah atas
Diposkan oleh kharisma fairi di 09:17 0 komentar
perIukah ada SIM asuhan keperawatan?
SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN ERASIS KOMPUTER SEAGAI SALAH
SATU SOLUSI MENINGKATKAN PROFESIONALISME KEPERAWATAN

Seiring dengan globalisasi, perkembangan pengetahuan dan teknologi, pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan juga mulai berkembang. Perkembangan pengetahuan
masyarakat membuat masyarakat lebih menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan
kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Dalam upaya peningkatan mutu, seorang perawat harus mampu
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu mulai dari pengkajian sampai
dengan evaluasi berikut dengan dokumentasinya.
Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang
pelaksanaan mutu asuhan keperawatan. (Kozier,E. 1990). Selain itu dokumentasi
keperawatan merupakan bukti akontabilitas tentang apa yang telah dilakukan oleh
seorang perawat kepada pasiennya. Dengan adanya pendokumentasian yang benar
maka bukti secara profesional dan legal dapat dipertanggung jawabkan
Masalah yang sering muncul dan dihadapi di ndonesia dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan adalah banyak perawat yang belum melakukan pelayanan keperawatan
sesuai standar asuhan keperawatan. Pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak
disertai pendokumentasian yang lengkap.
( Hariyati, RT., th 1999)
Saat ini masih banyak perawat yang belum menyadari bahwa tindakan yang dilakukan
harus dipertanggungjawabkan. Selain itu banyak pihak menyebutkan kurangnya
dokumentasi juga disebabkan karena banyak yang tidak tahu data apa saja yang yang
harus dimasukkan, dan bagaimana cara mendokumentasi yang benar.( Hariyati, RT.,
2002)
Kondisi tersebut di atas membuat perawat mempunyai potensi yang besar terhadap
proses terjadinya kelalaian pada pelayanan kesehatan pada umumnya dan pelayanan
keperawatan pada khususnya. Selain itu dengan tidak ada kontrol pendokumentasian
yang benar maka pelayanan yang diberikan kepada pasien akan cenderung kurang
baik, dan dapat merugikan pasien
Pendokumentasian asuhan keperawatan yang berlaku di beberapa rumah sakit di
ndonesia umumnya masih menggunakan pendokumentasian tertulis.
Pendokumentasian tertulis ini sering membebani perawat karena perawat harus
menuliskan dokumentasi pada form yang telah tersedia dan membutuhkan waktu
banyak untuk mengisinya. Permasalahan lain yang sering muncul adalah biaya
pencetakan form mahal sehingga sering form pendokumentasian tidak tersedia
Pendokumentasian secara tertulis dan manual juga mempunyai kelemahan yaitu sering
hilang. Pendokumentasian yang berupa lembaran-lembaran kertas maka dokumentasi
asuhan keperawatan sering terselip. Selain itu pendokumentasian secara tertulis juga
memerlukan tempat penyimpanan dan akan menyulitkan untuk pencarian kembali jika
sewaktu-waktu pendokumentasian tersebut diperlukan. Dokumentasi yang hilang atau
terselip di ruang penyimpanan akan merugikan perawat. Hal ini karena tidak dapat
menjadi bukti legal jika terjadi suatu gugatan hukum, dengan demikian perawat berada
pada posisi yang lemah dan rentan terhadap gugatan hukum.
Di luar negri kasus hilangnya dokumentasi serta tidak tersedianya form pengisian tidak
lagi menjadi masalah. Hal ini karena pada rumah sakit yang sudah maju seluruh
dokumentasi yang berkaitan dengan pasien termasuk dokumentasi asuhan
keperawatan telah dimasukkan dalam komputer. Dengan informasi yang berbasis
dengan komputer diharapkan waktu pengisian form tidak terlalu lama, lebih murah,
lebih mudah mencari data yang telah tersimpan dan resiko hilangnya data dapat
dikurangi serta dapat menghemat tempat karena dapat tersimpan dalam ruang yang
kecil yang berukuran 10 cm x 15 cm x 5 cm . Sistem ini sering dikenal dengan Sistem
informasi manjemen.
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam
organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.
Sistem nformasi mempunyai komponen- komponen yaitu proses, prosedur, struktur
organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier, dan rekanan. (Eko,.
2001).
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu
keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan
informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan
keperawatan (Gravea & Cococran,199)
Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) system informasi keperawatan
berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan
pengetahuan tentang standar dokumentasi , komunikasi, mendukung proses
pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru,
meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan
memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan
suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen
yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang
berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.
Sistem nformasi manajemen asuhan keperawatan sudah berkembang di luar negri
sekitar tahun 1992, di mana pada bulan September 1992, sistem informasi diterapkan
pada sistem pelayanan kesehatan Australia khususnya pada pencatatan pasien. (Liaw,
T.,1993).
Pemerintah ndonesia sudah mempunyai visi tentang sistem informasi kesehatan
nasional yaitu nformasi kesehatan andal 2010#eliable Health nformation 2010 ).
(Depkes, 2001). Pada nformasi kesehatan andal tersebut telah direncanakan untuk
membangun system informasi di pelayanan kesehatan dalam hal ini Rumah sakit dan
dilanjutkan di pelayanan di masyarakat, namun pelaksanaannya belum optimal.
Sistem informasi manajemen keperawatan sampai saat ini juga masih sangat minim di
rumah sakit ndonesia. Padahal sistem nformasi manajemen asuhan keperawatan
mempunyai banyak keuntungan jika dilihat dari segi efisien, dan produktifitas.
Dengan sistem dokumentasi yang berbasis komputer pengumpulan data dapat
dilaksanakan dengan cepat dan lengkap. Data yang telah disimpan juga dapat lebih
efektive dan dapat menjadi sumber dari penelitian, dapat melihat kelanjutan dari
edukasi ke pasien, melihat epidemiologi penyakit serta dapat memperhitungkan biaya
dari pelayanan kesehatan.(Liaw,T. 1993). Selain itu dokumentasi keperawatan juga
dapat tersimpan dengan aman. Akses untuk mendapat data yang telah tersimpan dapat
dilaksanakan lebih cepat dibandingkan bila harus mencari lembaran kertas yang
bertumpuk di ruang penyimpanan.
Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil dalam Emilia, 2003: beberapa institusi
kesehatan yang menerapkan system komputer, setiap perawat dalam tugasnya dapat
menghemat sekitar 20-30 menit waktu yang dipakai untuk dokmuntasi keperawatan dan
meningkat keakuratan dalam dokumentasi keperawatan.
Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya mengikuti
prinsip-prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar pendokumentasian
internasional seperti: ANA, NANDA,NC (Nursing nterventions Classification, 2000).
Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi pendukung pedoman
bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan di keperawatan/ecision Support
System dan Executive nformation System.Eko,. 2001) nformasi asuhan keperawatan
dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer dapat digunakan dalam
menghitung pemakaian tempat tidur /BOR pasien, angka nosokomial, penghitungan
budget keperawatan dan sebagainya. Dengan adanya data yang akurat pada
keperawatan maka data ini juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan
yang lain. Sistem nformasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam
pelaksanaan riset keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan pada umumnya.
(Udin,and Martin, 1997)
Sistem nformasi manajemen (SM) berbasis komputer banyak kegunaannya, namun
pemanfaatan Sistem nformasi Manajemen di ndonesia masih banyak mengalami
kendala. Hal ini mengingat komponen-komponen yang ada dalam sistem informasi
yang dibutuhkan dalam keperawatan masih banyak kelemahannya.
Kendala SM yang lain adalah kekahawatiran hilangnya data dalam satu hard-disk.
Pada kondisi tersebut hilangnya data telah diantisipasi sebagai perlindungan hukum
atas dokumen perusahaan yang diatur dalam UU No. Tahun 1997. Undang-undang
ini mengatur tentang keamanan terhadap dokumentasi yang berupa lembaran kertas,
namun sesuai perkembangan tehnologi, lembaran yang sangat penting dapat dialihkan
dalam ompact isk #ead Only Memory (CD ROM). CD ROM dapat dibuat kopinya
dan disimpan di lain tempat yang aman . Pengalihan ke CD ROM ini bertujuan untuk
menghindari hilangnya dokumen karena peristiwa tidak terduga seperti pencurian
komputer, dan kebakaran.
Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer ke
dalam sistem praktek keperawatan di ndonesia tidak terlalu mudah. Hal ini karena
pihak manajemen harus memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur organisasi
keperawatan di ndonesia, kemampuan sumber daya keperawatan, sumber dana,
proses dan prosedur informasi serta penggunaan dan pemanfaatan bagi perawat dan
tim kesehatan lain.
Bagaimana SM keperawatan di ndonesia ? Sampai saat ini implementasi sistem
informasi manajemen baik di rumah sakit maupun di masyarakat masih sangat minim,
bahkan masih banyak perawat yang tidak mengenal apa sistem informasi manajemen
keperawatan yang berbasis komputer tersebut. Namun seiring dengan perkembangan
pengetahuan dan ilmu pengetahuan maka beberapa rumah sakit di Jakarta dan kota
lain sudah menerapkan system informasi keperawatan yang berbasis komputer.
Fakultas lmu Keperawatan Universitas ndonesia juga mempunyai kontribusi dalam
pengembangan system informasi keperawatan. Fakultas ilmu keperawatan telah
mempunyai soft-ware system informasi asuhan keperawatan dan system informasi
dalam manajemen untuk manajer perawat. Media ini sangat berguna dalam menyokong
proses pembelajaran yang menyiapkan peserta didik dalam menyongsong era
globalisasi. Dengan mengikuti pembelajaran tersebut peserta didik diharapkan mampu
bersaing , namun tentunya tak cukup hanya dalam proses proses pembelajaran di
kuliah. Peserta didik harus terus belajar agar dapat mengikuti perkembangan ilmu dan
tehnogi keperawatan. Bagaimana dengan anda, siapkah anda memasuki era tehnologi
dan era globalisasi ?
PUSTAKA ACUAN
Carpenito. 195. Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B.
Lippincott Co.,. Philadephia .
Departemen Kesehatan. 2001. Kebijakan dan strategi Pengembangan Sistem nformasi
Kesehatan Nasional. Depkes. R. Jakarta
Eko, .R.2001. Manajemen Sistem nformasi dan Tehnologi nformasi.., Jakarta:
Kelompok Gramedia
Emiliana, 2003. Sistem informasi keperawatan berbasis komputer yang terintegrasi di
pelayanan kesehatan Sint arolus, tidak dipublikasikan
Hafizurrachman, 2000. Sistem nformasi Manajemen di #umah sakit dan
Pelayanan Kesehatan. Tidak dipublikasikan
Hariyati, S. T. 1999. Hubungan antara pengetahuan aspek hukum dari perawat
dan karakteristik perawat terhadap kualitas dokuemntasi keperawatan di
#S.Bhakti Yudha, Tidak dipublikasikan
Kozier, E. 1990. Fundamentals of Nursing. Addison Wesley Co., Redwood City.
Liaw, T.1993. The Computer Based Patient Record: An Historical Perpective. Diambil
dari http:// www.hisavic.aus.net/hisa/mag/nov93/the.htm. di akses April 2001
Lindqvist, R. &Sjoden, P. (199). oping strategies and quality of life among
patient on P. Journal of Advanced Nursing
Mc. Closkey. J . 1996. Nursing interventions classivication. Mosby-Year book,
Daverport
Priharjo, R. 1995. Praktik keperawatan profesional konsep dasar dan hukum.
EGC, Jakarta.
Swanburg, Rc & Swanburg R.J .2000. ntroduction management & leadership for nurse
manager. Boston: James & Bartleett Publisher.
Udin and Martin. 1997. ore data set: importance to health service research, outcomes
research, and policy research. Journal computer in nursing. Vol 15. no 2 p. 3-42,
Lippincott-Raven Publisher
Vestal, K (1995). Nursing Management onsept and ssues.2
nd
Philadelphia:J.B
Lippinct

Anda mungkin juga menyukai