Anda di halaman 1dari 2

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2010

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 tahun 2010 membahas tentang Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau yang Iamiliar disebut BKKBN. BKKBN
adalah Lembaga Pemerintah Non Kementrian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada presiden melalui Mentri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan. BKKBN
mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah di bidang pengendalian penduduk dan
penyelenggaraan keluarga berencana.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, BKKBN
menyelenggarakan Iungsi:
a. perumusan kebijakan nasional di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan
keluarga berencana;
b. penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian penduduk dan
penyelenggaraan keluarga berencana;
c. pelaksanaan advokasi dan koordinasi di bidang pengendalian penduduk dan
penyelenggaraan keluarga berencana;
d. penyelenggaraan komunikasi, inIormasi, dan edukasi di bidang pengendalian penduduk
dan penyelenggaraan keluarga berencana;
e. penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian penduduk dan
penyelenggaraan keluarga berencana;
I. pembinaan, pembimbingan, dan Iasilitasi di bidang pengendalian penduduk dan
penyelenggaraan keluarga berencana.
Selain Iungsi sebagaimana dimaksud diatas, BKKBN juga menyelenggarakan Iungsi:
a. penyelenggaraan pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang pengendalian
penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;
b. pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi umum di lingkungan BKKBN;
c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BKKBN;
d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BKKBN; dan
e. penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang pengendalian penduduk dan
penyelenggaraan keluarga berencana.
Anggota Komisi IX DPR Anshory Siregar mengatakan, Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) sebagai institusi negara kurang menjawab permasalahan keluarga
di Indonesia. Untuk itu, Anshory berharap BKKBN dapat meningkatkan kinerjanya demi
membentuk masyarakat yang sehat dan sejahtera.
"Kiranya peran BKKBN dapat lebih ditingkatkan dalam memberikan perlindungan pada
ketahanan keluarga. Sehingga Hari Keluarga lebih bermakna dan bernilai, dan semoga terbentuk
keluarga yang sehat dan sejahtera," tandasnya melalui siaran persnya yang
diterima Liputan6.com, Rabu (29/6).
Program Keluarga Berencana (KB) yang digulirkan selama ini hanya terjebak dalam
pusaran rutinitas. Yakni, program pengendalian pertumbuhan penduduk semata dan memberi pil
KB pada masyarakat.
Semestinya, BKKBN menciptakan program yang dapat membuat ketahanan keluarga
yang meliputi, ketahanan kesehatan, ketahanan pangan atau ekonomi, ketahanan pendidikan, dan
ketahanan moral, serta ketahanan sosial.
Anggaran BKKBN mencapai Rp 1,19 triliun pada 2011 ini. Sedangkan pada 2012
mendatang direncanakan mencapai Rp 2,57 triliun. Sayangnya, lebih kurang 80 persen hanya
untuk pengendalian penduduk melalui KB saja.

Anda mungkin juga menyukai