Anda di halaman 1dari 5

EKSPRESI GEN Berhubung dengan itu ADN adalah gen.

bagaimanakah sesungguhnya gen itu memberikan pengaruh pada fenotip dari virus, dari sel atau dari sesuatu organisme? Caranya untuk memindahkan keterangan genetic dari gen ke pengaruh yang menentukan dari gen itu pada fenotip ternyata sangatlah Komplek. Gen-gen itu tidak sendiri dalam menjalankan fungsinya. Fenotip terakhir yang Nampak pada organisme adalah hasil kegiatan semua gen dan interaksinya dengan lingkungan. Proses metabolisme kebanyakan berlangsung dalam perantaraan suatu zat yang dinamakan enzim. Untuk tiap tahap reaksi ini diperlukan enzim tetentu sebagai katalisator, sedangkan terbentuknya setiap enzim dikontrol oleh enzim tertentu tidak ada, maka enzim tersebut tidak dapat terbentuk , sehingga metabolisme tidak mungkin dilanjutkan. Semua makhluk hidup kecuali beberapa virus memiliki DNA. Di dalam sel, bagian terbesar dari DNA terdapat dalam nucleus, terutama di dalam kromosom. Molekul DNA juga ditemukan dalam mitokondria, plastida, dan sentriol. Banyaknya DNA dari sebuah sel juga berhubungan erat dengan sifat ploidi atau sejumlah kromosom dari sel itu. Contohnya, sel-sel hati yang bersifat tetraploid mengandung DNA dua kali lipat dari banyaknya DNA didalam sel diploid. Molekul DNA dari sel-sel dengan nucleus sejati mempunyai bentuk sebagai benang lurus dan tak bercabang, sedangkan pada sel-sel tanpa nucleus sejati, mitokondria dan plastida molekul. SINTESA PROTEIN Protein mempunyai peranan penting dalam organisasi structural dan fungsional dari sel. Protein structural menghasilkan beberapa kmponen sel dan beberapa bagian di luar sel seperti kutikula, serabut, dsb. Protein fungsional (misalnya enzim dan hormon) mengawasi hampirsemua kegiatan metabolisme, biosintesa, pertumbuhan, pernafasan dan perkembangbiakan dari sel. Namun demikian sebuah sel tidak mungkin membuat protein yang dibutuhkan oleh individu yang bersel banyak. Proses pembuatan protein menyangkut salah satu dari dogma pusatdari biologi molecular, yang menyatakan bahwa informasi genetik itu beralih dari asam nukleat ke protein. Tahap pertama dari dogma itu yang dikenal sebagai proses transkripsi tidak menimbukan perubahan dalam kode, karena DNA dan RNAd adalah komplementer. Tahap kedua, yang dikenal sebagai proses translasi, menimbulkan perubahan

dalam kode, yaitu urutan dari nukleotida ke urutan asam amino. Proses sintesa protein sangat rumit dan mempergunakan molekul molekul serta organel-organel sel seperti asam amino, DNA, asam ribonukleat non-genetik (RNA), ribosom dan enzim-enzim. Oleh karena protein adalah polimer dari asam-asam amino, maka proses sintesa protein membutuhkan asam-asam amino sebagai bahan mentah. Asam amino yang banyak dijumpai berjumlah 20 dan berkumpul di dalam sitoplasma membentuk suatu kumpulan asam amino. Semua asam amino kecuali prolin memiliki gugus amino dan karboksil yang bebas. Asam amino satu dengan yang lainnya berbeda pada gugus tambahannya. Selama sintesa protein, asam amino terngkai oleh peptide yang dihasilkan oleh hidrolisa dari gugus amino dan karboksil yang bebas. Seperti yang telah kita ketahui, molekul DNA mengandung keterangan genetic. Oleh karena itu sintesa protein dikontrol oleh molekul DNA. Didepan telah dijelaskan 3 macam RNA non-genetis yaitu RNAd, RNAp, RNAr. Ketiga macam RNA ini berperan aktif dalam sintesa protein. RNAd setelah menerima informasi genetic dari DNA segera meninggalkan nucleus untuk menempel pada ribosom. RNAp mengikat asam amino dari kumpulan asam amino yang terdapat dalam sitoplasma dan membawanya ke RNAd yang telah siap di ribosom. RNAr meskpun belum belum jelas fungsinya, namun ada cukup banyak tanda-tanda yang member petunjuk bahwa RNAr memiliki fungsi umum pada sintesa protein. RIBOSOM Ribosom adalah struktur makromolekular di l\dalam sela yang memimpin berbagai interakisi yang ada hubungannya dengan sintesa protein. Oleh karena itu, ribosom mengandung faktor-faktor yang berfungsi sebagai enzim. Dalam menjalankan fungsinya, ribosom-ribosom berderet membentuk kelompok yang dinamakan poliribosom atau polisom, sedang banyaknya robosom dalam suatu polisom berhubungan erat dengan penjangnya proten yang akan dibuat. Misalnya untuk polipeptida dari hemoglobin digunakan lima ribosom (pentamer). a. Bersatunya dan memisahnya subunit ribosom : Kaempfer (1968, 1969) dapat menunjukkan adanya siklus robosom polisom pada bakteri E.coli dan khamir (Saccharomyces cerevisiase). Dua subunit ribosom (subunit 30S

dan subunit 50S) mengadakan penkaran pada ujung-ujung polisom. Subunit ribosom yang lepas akan berkumpul dan membentuk kumpulan subunit ribosom bebas. Mekanisme Dari Sintesa Protein 1. Transkripsi Pada organism yang inti selnya berdinding DNA terdapat di dalam kromosom, artinya di dalam inti sel. DNA akan tetap berada di dalam inti sel, sedangkan protein dibuat didalam sitoplasma. Berhubung dengan itu, DNA tidak mungkin ikut berperan secara langsung pada sintesa protein. Sebagai pengganti sebuah pita dari double helix nolekul DNA digunkan untuk mencetak pita tunggal RNAduta, prose ini disebut sebagai transkripsi. 2. Translasi Pada proses tanslasi dapat dibedakan beberapa peristiwa penting yaitu : a. Menempelnya RNAd pada riosom 30S dan pembentukan poliribosom. b. Pengikatan asam amino oleh RNAp c. Permulaan dari sintesa protein. d. Memanjangnya rantai polipeptida.

EKSPRESI GEN Tugas Resume Bahan Kuliah Dasar Genetika

Disusun Oleh: Nama :Ali Hasyim Al Rosyid Ghani Pradita Arif Wahyu Widada NIM :PN/11624 PN/11673 PN/11791 Matakuliah :Dasar Genetika

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2010

Anda mungkin juga menyukai