Anda di halaman 1dari 11

JJt 2ee|a 2tII, Jaata| S|adaaq0e-ta, C|pataa

@< 5.-:-,. A-.,+: _.+.:

LAPORAN
KEGIATAN KULIAH LAPANGAN
PANTAI SINDANGKERTA, CIPATUJAH, TASIKMALAYA
29-30 Januari 2011
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Zoologi Invertebrata)
Dosen : Drs Yahya M.Pd




Oleh
Kelompok
Mujhtahidin. (2B1)
Nurkurniawan. (2B1)
Usep Saepuloh (2B1)
Nina Nurlina. (2B2)
Dede Setiawati. (2B2)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FKIP UNIGAL CIAMIS
2011
JJt 2ee|a 2tII, Jaata| S|adaaq0e-ta, C|pataa

@< 5.-:-,. A-.,+: _.+.:




Kegiatan ini diberi nama 'Aplikasi Zoologi Invertebrata dalam Realita



Tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Zoologi Invertebrata
2. Sebagai aplikasi dari learning by doing, learning by playing, learning by
walking, learning by observing, dan learning by reIreshing
3. Untuk memperluas dan memperkaya wawasan tentang berbagai spesies
invertebrata dalam realita
4. Pengawetan berIungsi agar hewan tidak membusuk dan tahan lama
sebagai peraga dalam botol koleksi.


Pengawetan adalah upaya untuk menjaga agar keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa beseerta ekosistemnya baik di dalam maupun di luar
habitatnya tidak punah. Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa di luar habitatnya
adalah upaya untuk menjaga keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa agar
tidak punah. Bentuk kegiatan pengawetan antara lain pemeliharaan dan
pengembangbiakan (pasal 3) sedangkan peraturan pemerintah nomor 34 Tahun
2002 menyatakan bahwa pengembangbiakan atau budidaya merupakan kegiatan
pemanIaatan kawasan hutan pada kawasan lindung. Istilah konservasi sering
diterjemahkan sebagai pengawetan. Misalnya konservasi tanah dan air disebut
pengawetan tanah dan air. Di dalam Undang-undang No 68 Tahun 1998, tindakan
pengawetan dilakukan disemua kawasan baik itu di KPA maupun di KSA dan
Judu| Keg|oton
Iujuon
Londoson Ieor|t|s
JJt 2ee|a 2tII, Jaata| S|adaaq0e-ta, C|pataa

@< 5.-:-,. A-.,+: _.+.:

tindakan pengawetan adalah perlindungan dan pengamanan kawasan di samping


kegiatan penunjang lainnya (PP No. 7, 1999)
IdentiIikasi jenis tumbuhan dan satwa adalah upaya untuk mengenal
jenis, keadaan umum, status populasi, dan tempat hidupnya dan dilakukan di
dalam habitatnya selain mengidentiIikasi jenis tumbuhan dan satwa juga harus
menginIentaris jenis tumbuhan dan satwa dan inventarisasi jenis tumbuhan dan
satwa adalah upaya mengetahui kondisi dan status populasi secara lebih rinci serta
daerah penyebaranyya yang dilakukan di dalam dan di luar habitatnya maupun di
lek terbakarmbaga konservasi (PP No. 7, 1999)
Formalin merupakan cairan tidak berwarna dengan karakteristik bau
menyengat, ititn, dan menghasilkan aroma terbakar. Formalin dapat dicampur
denga alkohol dan air namun tidak dapat dicampur dengan kloroIorm dan eter.
Formalin tidak dapat digunakan bersamaan dengan ammoniak, gelatin, Ienol dan
zat oksidator. Untuk menjaga kualitasnya, larutan ini harus disimpan dalam
tempat yang hangat (di atas 15
o
C) pada tekanan udara yang cukup tinggi dan
jauhkan dari cahaya. Endapan kecil berwarna putih dapat terbentuk jika tersimpan
pada tempat yang dingin. Formalin merupakan larutan cair mengandung 34 38
CH
2
O dengan metil alkohol sebagai zat stabilisator untuk memperlambat
polimerisasi Iormalin menjadi paraIormaldehid yang padat (Darsono, 2005).
Hewan invertebrata merupakan salah satu sumber daya alam yang
potensial di perairan Indonesia. Beberapa jenis hewan ini memiliki nilai ekonomis
tinggi dan dapat dimanIaatkan. Hewan invertebrata ini terdiri dari beberapa Iilum
diantaranya adalah :
PoriIera
PoriIera adalah hewan multiseluler paling sederhana yang tubuhnya
berpori, simetri radial, diploblastik, dan tersusun atas sel-sel yang bekerja secara
mandiri. Fase dewasa bersiIat sesil dan berkoloni dengan habitat umum di air laut
walaupun ada sebagian yang hidup di air tawar. Bentuk tubuhnya seperti kipas,
jambangan bunga, batang, globular, genta dan terompet dengan warna kelabu,
kuning, merah, biru, hitam, putih keruh, coklat dan jingga.
JJt 2ee|a 2tII, Jaata| S|adaaq0e-ta, C|pataa

@< 5.-:-,. A-.,+: _.+.:

PoriIera terbagi menjadi 3 kelas yaitu calcarea (leucosolonia, scypha),


hexactinellida (euplectella, hyalonema), demospongia (chondrosia, lecodia,
tethya, cliona, halichondria, microciona, haliclona, euspongia).
Coelenterata
Coelenterata merupakan hewan yang mempunyai rongga tubuh yang
tidak sebenarnya (acoelomata) dengan struktur tubuh yang diploblastik, tidak
mempunyai kepala, anus, alat ekskresi, alat respirasi dan alat peredaran darah,
mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel, bersel banyak, dan simetri radial yang
hidupnya bersiIat polymorphisme (metagenesis). Coelenterata terbagi menjadi 4
kelas, 3 kelas mempunyai knidoblas (disebut kelompok cnidaria dengan anggota
hydrozoa, scypozoa dan anthozoa) dan 1 kelas tidak memiliki knidoblas (disebut
acnidaria termasuk didalamnya kelas ctenophora)
Mollusca
Molusca merupakan hewan lunak yang tidak beruas, biasanya memiliki
cangkang dan mantel yang menghasilkan cangkok (rangka luar) walaupun
sebagian ada yang tidak bercangkang, bersiIat bilateral simetri, triploblastik.
Mollusca terbagi menjadi 5 kelas yaitu kelas amphineura (chitton), kelas
gastropoda (achatina Iulica), kelas scaphopoda (dentalium), kelas pelecyphoda
(anadonta woodiana) dan kelas chepalopoda (loligo pealii).
Echinodermata
Echinodermata merupakan hewan yang tubuhnya tidak bersegmen,
simetri radial, bilateral, tubuhnya menjadi 5 belahan, bulat, silindris atau seperti
bintang, bersiIat triploblastik, tidak berkepala, berkerangka dalam dan mempunyai
daya regenerasi yang tinggi. Philum ininterbagi menjadi 5 kelas yaitu kelas
asteroidea (asterias Iorbesi), ophiuroidea (iuroiderma brevispinum), ochinoidea
(arbaca punculata), holothuroidea (curcumaria Irandosa), crinoidea (lili laut).
Arthrophoda
JJt 2ee|a 2tII, Jaata| S|adaaq0e-ta, C|pataa

@< 5.-:-,. A-.,+: _.+.:

Arthrophoda adalah hewan yang kakinya bersegmen dengan tubuhnya


simetri bilateral yang biasanya terdiri dari sederetan segmen, setiap segmen
terdapat sepasang embelan. Biasanya arthrophoda memiliki mata majemuk.
Arhrophoda terbagi menjadi 6 kelas yaitu kelas crustacea, onychopora,
arachroidea, ohilopoda, diplipodha dan insecta.


1. Ketika menjumpai atau menemukan suatu objek atau spesimen, amati
secara seksama spesies tersebut terutama morIologi (bentuk, warna,
pergerakan, nutrisi, dan ciri-ciri khususnya), lingkungan sekitarnya,
habitat, jumlah individu, peranan terhadap habitat, dan dominasinya.
2. Bila memungkinkan ambil untuk dikoleksi secukupnya dan jangan
berlebihan.
3. Gunakan sarung tangan/alat yang ada dan aman dalam pengambilan
spesimen.
4. Simpan sampel spesimen dalam kantong plastik atau tromol, kemudian
beri label/keterangan tentang lokasi, habitat, dan cara hidup agar mudah
dalam mengidentiIikasi.
5. Lakukan identiIikasi terhadap spesimen tersebut mulai dari Iilum, class,
ordo, nama ilmiah, dan nama daerah
6. Setelah identiIikasi selesai, lakukan pengawetan secara basah dengan
menggunakan larutan Iormalin lima persen.
7. Selesai pengamatan, buatlah kesimpulan sementara sebelum kemudin
ditulis kembali secara rapih.


1. Nerreis Sp
Phylum : Annelida
oro Kerjo
Hos|| Fengomoton
JJt 2ee|a 2tII, Jaata| S|adaaq0e-ta, C|pataa

@< 5.-:-,. A-.,+: _.+.:

Class : Polychaeta
Ordo : Erranita
Lokasi : Tumbuh di karang-karangdi dalam pasir di Pantai
Sindangkerta
Nerreis sp merupakan spesies dari ordo errantia classis polychaeta dan
Phyllum annelida. Nerreis memiliki ciri : tubuhnya bersegmen-segmen,
mempunyai banyak bulu, tiap bagian segmen bagian sisi mempunyai kaki
berdaging ( parapodia ) yang dilengkapi rambut, pada bagian kepala cacing
Nerreis terdapat sepasang taring, sistem saraI tangga tali, peredaran darah tertutup
dan bernaIas dengan insang
2. Cancerpangyius
Phylum : Arthopoda
Class : Crustacea
Sub Class : Malacostracea
Ordo : Dicapoda
Spesies : Cancerpangyius
Nama Daerah : Kepiting laut
Lokasi : di temukan di celah-celah batu karang.
Rangka luar dari kitin dan mengalami pengapuran, kepala dan dada menjadi
satu. Kaki hampir terdapat di semua ruas tubuh. Alat ekskresi disebut ' gren
Gland alat indra berupa mata majemuk. Alat antena untuk mencium dan
meraba. Pembuahan secara eksternal. Karapaks untuk melindungi kepala dada
dan insang.
3. Usa saginatus
Kingdom : Animalia
JJt 2ee|a 2tII, Jaata| S|adaaq0e-ta, C|pataa

@< 5.-:-,. A-.,+: _.+.:

Phyllum : Arthopoda
Kelas : Crustacea
Ordo : 0.apoda
Spesies : Usa Saginatus
Secara umum kepiting capit besar satu memiliki cirri-ciri sama seperti
kepiting laut. Hanya yang membedakan adalah pada capitnya.
4. Ophiothrix Spiculata
Filum : Echinodermata
Class : Ophiuroida
Ordo : Ophiurida
Family : Ophiotrichidae
Spesies : phiothrix Spi.ulata
Mempunyai 5 lengan yang panjang dan beruas dengan tubuh berupa
bola cakram kecil. Kaki ambulakeal terdapat di permukaan ventral. Tidak
mempunyai anus. Dapat bergerak cepat dengan menggunakan lengan. Ditemukan
di sela-sela karang
5. Chiton Sp
Filum : Molusca
Class : Polyplacopora
Spesies : hiton Sp
Tubuh bilateral simetris, kaki terletak ventral memanjang. Ruang mantel
banyak mengandung insang. Permukaan dorsal tertutup. Spikula-spikula
berlendir, masanya ada delapan keeping. Habitat dilaut ditemukan
menempel pada batu karang. Atau hewan yang sudah mati.


JJt 2ee|a 2tII, Jaata| S|adaaq0e-ta, C|pataa

@< 5.-:-,. A-.,+: _.+.:

6. Nerita Undata
Filum : Molusca
Kelas : Gastropoda
Spesies : Nerita Undata
Alat gerak kaki perut merupakan kontaksi otot perut yang bergelombang.
Peredaran darah terbuka. Jantung atas serambi dan bilik. Sistem
pernaIasan insang pada saat larva dan paru-paru saat dewasa. Alat ekskresi
berupa nepridia ( ginjal ) yang terdapat di jantung dan saluran uretranya
terletak di dekat anus. Berkembang biak dengan ovivar, habitat di laut
berkarang. Lokasi penemuan nya Nerita Undata ditemukan menempel di
karang-karang.

7. Trochus Sp.
Filum : Molusca
Kelas : Gastropoda
Spesies : Trochus Sp
Secara umum Trochus Sp memiliki ciri-ciri seperti classis gastropoda yang
lain hanya yang membedakan adalah bentuk cangkang yang berbentuk
seperti gunung kerucut.

8. Turbo Sp
Filum : Molusca
Kelas : Gastropoda
Spesies : Turbo Sp
Secara umum Trochus Sp memiliki ciri-ciri seperti classis gastropoda yang
lain hanya yang membedakan adalah warna cangkang gelap dan memiliki
tekstur yang tidak rata. Serta yang unik adalah penutup kepala yang
menyerupai mata sapi. Turbo Sp mempunyai kegunaan sebagai obat.
9. Strombus Sp
10.

Fembohoson
JJt 2ee|a 2tII, Jaata| S|adaaq0e-ta, C|pataa

@< 5.-:-,. A-.,+: _.+.:


Koleksi spesimen yang kami temukan di Kawasan Wisata Pantai
Sindangkerta, Cipatujah adalah anemon laut Euspongia sp. Favit0s sp. keong
mata lembu Anadonta Tro.hus sp. dan phiud0rma. Anemon laut merupakan
anggota dari class anthozoa. Euspongia sp. merupakan anggota dari class
demospongiae. Favit0s sp. merupakan anggota dari Iamilia Faviida0 Keong mata
lembu merupakan anggota dari Iamilia Turbinidae. Anadonta merupakan anggota
dari Iamilia. Tro.hus sp. merupakan anggota dari Iamilia. phiud0rma merupakan
anggota dari Iamilia
Pengawetan semua spesies di atas menggunakan larutan Iormalin
dengan cara dimasukan dalam kondisi hidup ke dalam larutan Iormalin dengan
perbandingan 5ml Iormalin pekat dan 95ml aquades. Cairan itu dapat digunakan
untuk mengawetkan spesies selama satu bulan. Bulan selanjutnya spesies
diawetkan dengan menggunakan larutan Iormalin 3.
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa hewan invertebrata dapat
dimanIaatkan dalam banyak hal termasuk dalam segi ekonomi. Kita ambil contoh
keong mata lembu yang memiliki nilai komersil tinggi karena cangkangnya.
Keong ini termasuk salah satu anggota ordo Archaeogastropoda. Namun keong ini
sulit didapatkan sehingga termasuk dalam daItar hewan yang dilindungi
berdasarkan Menteri Kehutanan No. 12 Tahun 1987.


Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa:
O Pengawetan dilakukan dengan menggunakan Iormalin 5 agar spesies
yang diawetkan tidak membusuk dan tahan lama.
O Sebelum terjadi kepunahan terhadap spesies maka perlu adanya
kegiatan penngawetan untuk keperluan penelitian, pengetahuan
Kes|mpu|on
JJt 2ee|a 2tII, Jaata| S|adaaq0e-ta, C|pataa

@< 5.-:-,. A-.,+: _.+.:

maunpun alat peraga dalam dunia pendiddikan dimasa yang akan


datang.
O Koleksi spesimen yang berhasil kami temukan di kawasan pantai
Sindangkerta adalah anemon laut Euspongia sp. Favit0s sp. keong
mata lembu Anadonta Tro.hus sp. dan phiud0rma



Anonym (2010). Favit0s sp. From
http://www.peteducation.com/article.cIm?c1621572178&aid2355, 04
Februari 2010
Anonym (2009). Laporan P0n0litian. From http://Iisherieza.wordpress.com/, 04
Februari 2010
Niecham (2009). Mollus.a. From http://niecham.wordpress.com/, 04 Februari
2010
Anggah (2010). Laporan Kons0rvasi A.ara. From
http://duniaanggah.blogspot.com/2010/07/laporan-konservasi-acara-ke-
3.html, 04 Februari 2010
Anonym (2009). Klasifikasi Porif0ra. From
http://maritimku.blogspot.com/2009/03/klasiIikasi-poriIera.html, 04
Februari 2010
o|tor Fustoko
JJt 2ee|a 2tII, Jaata| S|adaaq0e-ta, C|pataa

@< 5.-:-,. A-.,+: _.+.:



Foto-Ioto Kegiatan

Lomp|ron

Anda mungkin juga menyukai