Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Istilah demokrasi di kenal secara luas dan popular terutama di abad 19.
Demokrasi sebagai nilai,berkaitan dengan hasil pergulatan pemikiran umat manusia
berabad-abad sehingga nilai-nilai demokrasi telah berkembang sejak lama. Dengan
demikian dapat di katakana, perkembangan konsep demokrasi seiring dengan
perkembangan kehidupan manusia itu sendiri .
Demokrasi sendiri merupakan rangkaian dari masa-masa sebelumnya dan
dapat dikatakan sebagai reaksi ke arah yang lebih baik dari jaman sebelumnya.
Perubahan demi perubahan konsep kehidupan bersama yang sedemikian lama
mengarah semakin baik, kemudian melahirkan konsep Negara demokrasi. Demokrasi
dapat di katakan sebagai reaksi atau penyempurnaan terhadap sistem-sistem
pemerintahan Negara terdahulu. Walaupun dapat di katakan demokrasi sebagai
penyempurnaan sistem pengelolaan pemerintahan Negara,namun bukan berarti
demokrasi tidak ada kelemahannya dan serba sempurna. Dan tidak semua sistem
pemerintahan terdahulu seperti kerajaan (monarkhi),autoraksi,dictator dan sebagainya
tidak baik. Yang lebih pas adalah sistem itu memang tepat pada jamannya demikian
pula dengan demokrasi yang merupakan sistem pemerintahan Negara yang di anggap
tepat untuk abad 19 ini.
Demokrasi di Indonesia sejak tahun 1998 di tandai dengan kebebasan politik
yang berlebihan menghasilakan kegembiraan yang berlebihan dan pada akhirnya
menjadikan Negara tidak stabil dan pertumbuhan ekonomi terhambat. Penerapan
demokrasi dengan cara sebebas-bebasnya telah banyak menjadikan banyak keributan
dan kekacauan. KonIlik dan kerusuhan sering terjadi dengan mengatasnamakan dan
menyalahgunakan demokrasi,sehingga demokrasi menjadi kehilangan makna yang
sesungguhnya. Demokrasi perlu di laksanakan secara baik dengan mengindahkan
nilai-nilai demokrasi. Demokrasi bukan berarti secara bebas sebebas-bebasnya tanpa
batas. Demokrasi perlu disertai dengan etika/moral yang luhur. Pelaksanaan
demokrasi di Indonesia perlu di landasi dengan nilai-nilai Pancasila.
1.2Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian demokrasi itu?
b. Jenis-jenis demokrasi di Indonesia?
c. Bagaimana pelaksanaan dan perkembangan demokrasi Indonesia pada masa
sekarang?
1.3Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui makna dan pengertian demokrasi
b. Untuk mengetahui jenis-jenis demokrasi di Indonesia
c. Memberikan gambaran tentang pelaksanaan dan perkembangan demokrasi
Indonesia pada jaman sekarang

BAB II
KA1IAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Demokrasi
1. Kranenburg
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, Demos yang berarti rakyat dan
Kratos(kartein) yang berarti pemerintahan(orang yang memerintah / berkaitan
dengan kekuasaan.
2. Abraham Lincoln
Demokrasi adalah the government by, Ior, and Irom the people ( Demokrasi
adalah pemerintah dari, oleh, dan untuk rakyat).
3. Miriam Budiarjo
Sitem organisasi politik dan social yang diperjuangkan oleh pendukung yang
berpengaruh.
4. HoogerwaI
Cara pembentukan kebijakan dengan melibatkan anggota kelompok sebanyak
mungkin
5. Hans Kelsen
Pemerintah oleh rakyat dan untuk rakyat
6. Drs. Inu Kencana
Keadaan Negara dimana dalam system pemerintahannya, kedaulatan berada
ditangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat
2.2 Jenis-Jenis Demokrasi
1. Menurut Sklar bentuk-bentuk demokrasi modern ada lima jenis:
1) Demokrasi Liberal: Pemerintah dibatasi oleh undang-undang dan
pemilu bebas yang diselenggarakan dalam waktu yang ajeg.
2) Demokrasi Terpimpin: Para pemimpin percaya bahwa semua tindakan
mereka dipercayai rakyat, tetapi menolak persaingan dalam pemilu
untuk menduduki kekuasaan
3) Demokrasi Sosial: Menaruh kepedulian pada keadilan sosial dan
egalitarianism bagi persyaratsn untuk memperoleh kepercayaan pilotik
4) Demokrasi Partisipasi: Yang menekankan hubungan hubungan timbal
balik antara penguasa dan yang dikuasai.
5) Demokrasi konstitusional: Yang menekankan pada proteksi Khusu
bagi kelompok budaya-budaya dan menekankan kerja sama yang erat
di antara elit yang mewakili bagian budaya masyarakat utama.
2. Jenis demokrasi berdasarkan cara menyampaikan pendapat
1) Demokrasi langsung
2) Rakyat langsung diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan
untuk menjalankan kebijakan pemerintah.
3) Demokrasi tidak langsung/demokrasi perwakilan
4) Demokrasi dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang
dipilihnya melalui pemilu.
5) Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari
rakyat
6) Demokrasi ini merupakana campuran antara demokrasi langsung
dengan demokrasi perwakilan, rakyat memilihi wakilnya untuk duduk
di lembaga perwakilan rakyat, tetapi wakil rakyat dalam menjalankan
tugasnya diawasi rakyat melalui reIerendum dan inisiatiI rakyat.
3. Jenis demokrasi berdasarkan titik perhatian / prioritas sebagai berikut:
1) Demokrasi Formal: Demokrasi ini secara hokum menempatkan semua
orang dalam kedudukan yang sama dalam bidang politik tanpa
mengurangi kesenjangan ekonomi. Individu diberi kebebasan yang
luas, sehingga demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal.
2) Demokrasi Material: Demokrasi material memandang manusia
mempunyai kesamaan dalam bidangsosial, ekonomi, sehingga
persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas. Demokrasi semacam
ini dikembangakan di Negara sosialis, komunis.
3) Demokrasi campuran: demokrasi ini merupaakan campuran dari kedua
demokrasi tersebut di atas. Demokrasi ini berupaya menciptakan
kesejahteraan seluruh rakyat dengan menempatkan persamaan derajat
dan hak setiap orang.
4. Jenis-jenis demokrasi berdasarkan prinsip ideologi:
1) Demokrasi liberal: demokrasi ini membecirakan kebebasan yang luas
pada individu. Tindakan sewenang-wenang pemerintah terhadap
warga negaranya dihindari. Pemerintah bertindak atas dasar konstitusi.
2) Demokrasi rakyat.demokrasi proletar: Demokrasi ini bertujuan
mensejahterakan rakyat. Negara yang dibentuk tidak mengenal
perbedaan kelas. Semua warga negara mempunyai kesamaan dalam
hokum dan politik.
5. Jenis Demokrasi berdasarkann wewenang dan hubungan antar alat
kelengkapan:
1) Demokrasi sistem parlementer. Cirri-ciri pemerintahan parlementer
antara lain:
a. DPR lebih kuat dari pada pemerintah.
b. Mentereri bertangggung jawab pada DPR.
c. Program kebijakan cabinet disesuaikan denga tujuan politik
anggota parlemen.
d. Kedudukan kepala negara sebagai simbol tidak dapat diganggu
gugat.
2) Demokrasi sistem presidensial:
a. Negara dikepalai presiden.
b. Kekuasaan dari dan oleh rakyat melalui badan perwakilan.
c. Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan
memberhentikan menteri.
d. Menteri tidak dapat bertanggung jawab kepada DPR melainkan
kepada Presiden. Presiden dan DPR mempunyai kedudukan
yang sama sebagai lembaga Negara dan tidak dapat salling
membubarkan.
2.3 Perkembangan dan Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
1) Demokrasi Parlementer (1945-1959)
a. Kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil, sehingga
program dari suatu Negara tidak dapat dilaksanakan dengan
baik dan berkeseimbangan. Sering bergantinya yang bertugas
melaksanakan pemerintahan.
b. Kedudukan negara di bawah DPR dan
keberadaanyabergantung pada dukungan DPR dan negara lain.
Timbulnya perbedaan yang sangat mendasar di antara partai
politik yang ada pada saat itu.
2) Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
a. Demokrasi Terpimpin lahir dari keinsyaIan, kesadaran, dan
keyakinan terhadap keburukan yang di akibatkan oleh praktek
demokrasi parlementer.
b. Secra konsepsional demokrasi terpimpin mempunyai kelebihan
yang dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat.
c. Pokok-pokok Demokrasi Terpimpin menurut Bung Karno
tertanggal 22 April 1959 sebagai berikut:
1) Demokrasi Terpimpin
2) Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi yang cocok
dengan kepribadian dan dasar hidup bangsa Indonesia.
3) Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi di segala soal
kenegaraan dan kemasyarakatan yang meliputi bidang
politik, ekonomi, dan sosial.
4) Inti dari pada pemimpin dalam Demokrasi Terpimpin
adalah pemusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan.
5) Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan
yang membangun dalam Demokrasi Terpimpin.
3) Demokrasi Pancasila pada era Orde Baru (1966-1998)
a. Demokrasi Pancasila bersumber pada pola pikir dan tata nilai
sosial budaya bangsa Indonesia dan menghargai hak individu
yang tidak terlepas dari kepentingan sosial.
b. Demokrasi Pancasila tidak bertentangan pada pola pikir dan
tata nilai sosial budaya bangsa Indonesia dan menghargai hak
individu yang tidak terlepas dari kepentingan sosial.
c. Demokrasi Pancasila berpangkal dari kekeluargaan dan gotong
royong
d. Penyipangan yang dilakukan orde baru khususnya yang
berkaitan dengan Pancasila yaitu:
1) Penyelenggaraan Pemilu yang tidak jujur dan tidak adil.
2) Pengengkangan kebebasan berpolitik bagi PNS
3) Masih adanya intervensi pemerintah terhadap lembaga
peradilan
4) Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat
5) System kepartaian yang tidak otonom dan berat sebelah.
6) Maraknya praktek KKN
7) Menteri-Menteri dan Gubernur diangkatt menjadi anggota
MPR.
4) Demokrasi Pancasila pada Orde ReIormasi (1998-Sekarang)
a. Demokrasi yang dilaksanakan tetap Demokrasi Pancasila.
Perbedaan terletak pada aturan pelaksanaan dan praktek
penyelenggaraan.
b. Terdapat perubahan pelaksanaan Demokrasi pada era
ReIormasi sebagai berikut:
1) Pemilihan umum lebih demokratis
2) Partai politik lebih mandiri
3) Pengaturan hak asasi manusia
4) Lembaga demokrasi lebih berIungsi
c. Pelaksanaan demokrasi pancasila harus disertai dengan
pembangunan bangsa secara keseluruhan karena pembangunan
adalah proses perubahan ke arah kemajuan dan proses
pendidikan bangsa untuk meningkatakan mutu kehidupan
bangsa.Pelaksanaan demokrasi pancasila harus disertai dengan
pembangunan bangsa secara keseluruhan karena pembangunan
adalah proses perubahan ke arah kemajuan dan proses
pendidikan bangsa untuk meningkatakan mutu kehidupan
bangsa.
d. Demokrasi Pancasila hanya akan dapat dilaksanakan dengan
baik apabila nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat
dipahami dan dihayati sebagai nilai-nilai budaya politik yang
mempengaruhi sikap hidup politik pendukungnya.











BAB III
PEMBAHASAN
Indonesia telah melewati perjalanan tata politik dan pemerintahan yang cukup
panjang sejak awal kemerdekaannya. Pada pembahasan kami tidak membahas
seluruh sistem demokrasi yang pernah dijalankan di negeri ini, melainkan hanya
terIokus pada sistem Demokrasi Pancasila era ReIormasi. Seperti yang kita ketahui
sistem Demokrasi Pancasila yang kita jalani sekarang merupakan hasil evaluasi dari
sistem demokrasi sebelumnya.
Demokrasi yang kita jalani saat ini memang masih tetap Demokrasi Pancasila,
namun pada pelaksaannya berbeda dengan Demokrasi Pancasila pada masa Orde
Baru. Ada beberapa penyimpangan demokrasi era orde baru seperti halnya
kecurangan pada pemilu yang tidak jujur dan adanya pengekangan hak azasi manusia
untuk mendapatkan hak berpolitik. Namun, pada era reIormasi hal itu berlaku lagi.
Adanya perubahan-perubahan pelaksanaan Demokrasi Pancasila era ReIormasi,
seperti; pemilihan umum yang lebih demokratis, partai politik lebih mandiri,
pengaturan hak asasi manusia, dan lembaga demokrasi lebih berIungsi.
Pelaksanaan demokrasi pancasila harus disertai dengan pembangunan bangsa
secara keseluruhan karena pembangunan adalah proses perubahan ke arah kemajuan
dan proses pendidikan bangsa untuk meningkatakan mutu kehidupan bangsa. Namun
pada pelaksanaannya Demokrasi Pancasila tidak digunakan untuk kemakmuran
Negara seutuhnya. Pembangunan keseluruhan hanya angin surga, masih banyak
kesenjangan pembanganan seperti halnya antara kota dan pelosok.
Penerapan demokrasi dengan cara sebebas-bebasnya telah menjadikan
banyak keributan dan kekacauan. KonIlik dan kerusuhan sering terjadi dengan
mengatasnamakan dan menyalahgunakan demokrasi, sehingga demokrasi menjadi
kehilangan makna yang sesungguhnya.
Kita dapat mengambil contoh dari sistem partai politik Indonesia. Sistem
multipartai yang dianut Indonesia telah menimbulkan liberalisasi politik, dimana
seluruh bangsa terjebak pada demokrasi untuk elite semata. 'Lewat liberalisasi
parpol, seluruh bnagsa terjebak pada demokrasi untuk elite semata. Demokrasi tidak
untuk seluruh bangsa, tetapi menjadi ajang bagi elite mencari uang yang langsung
juga merugikan partai. Anies Baswedan
Hal ini tidak sesuai dengan makna sesungguhnya, demokrasi hanya dinikmati
kaum elite untuk kepentingannya sendiri, peduli dengan dirinya sendiri tanpa
mempedulikan bangsa. Oleh sebab itu, perlu adanya pengkoreksian terhadap
pelaksanaan demokrasi di Indonesia saat ini. Dengan kembali kepada nilai-nilai
pancasila dan prinsip awal demokrasi.



BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Enam puluh lima tahun usia Negara ini. Untuk menjadi Negara yang maju
membutuhkan proses yang sangat lama, wajar saja jika masih ditemukan kesalahan-
kesalahan pada sistem pemerintahan. Kesalahan pasti terjadi sebagai proses belajar.
Untuk menjadi Negara yang maju, beberapa kesalahan saja tidak cukup untuk
menjadi Negara maju. Dengan catatan kesalahan tersebut harus dievaluasi dan
diperbaiki untuk pelaksanaan kedepannya. Negeri ini sedang belajar. Menjadikan
kesalahan sebagai batu loncatan untuk menjadi yang lebih baik.
4. 2 Saran
Demokrasi diharapkan bisa menghasilkan pemimpin yang lebih
memperhatikan kepentingan rakyat banyak seperti masalah kesehatan dan
pendidikan.Tidak hanya itu, demokrasi diharapkan mampu menjadikan negara kuat.
Demokrasi di negara yang tidak kuat akan mengalami masa transisi yang panjang.
Dan ini sangat merugikan bangsa dan negara. Demokrasi di negara kuat (seperti
Amerika) akan berdampak positiI bagi rakyat. Sedangkan demokrasi di negara
berkembang seperti Indonesia tanpa menghasilkan negara yang kuat justru tidak akan
mampu mensejahterakan rakyatnya.

MAKALAH
PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Disusun Oleh: Annisa Kusuma Wardani
Desi Rahmawati
Maulidya Virginanti
Melissa Ardhiani
Suciasti D
Yunita Hasniati

PENDIDIKAN KIMIA REGULER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
2011

Anda mungkin juga menyukai