Anda di halaman 1dari 33

STATISTIK DAERAH KABUPATEN LANDAK 2011

STATISTIK DAERAH KABUPATEN LANDAK 2011

Katalog BPS Ukuran Buku Jumlah Halaman

: 1101002.6103 : 17,6 cm x 25 cm : 26 halaman

Naskah: Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Gambar Kulit: Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik Kabupaten Landak

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

Kata Sambutan
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menyambut baik atas penerbitan buku Statistik Daerah yang dilakukan oleh seluruh Badan Pusat Statistik (BPS) baik di provinsi maupun di kabupaten/kota. Penyusunan buku Statistik Daerah ini merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi di pusat dan di daerah sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua . Penerbitan buku Statistik Daerah dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi statistik di daerah diantaranya Daerah Dalam Angka (DDA) yang telah terbit secara rutin dalam memotret kondisi daerah. Buku ini menyajikan indikator-indikator terpilih yang dapat menggambarkan secara ringkas namun menyeluruh tentang kondisi daerah dalam bentuk analisis sederhana. Saya berharap, buku Statistik Daerah mampu memenuhi harapan pemerintah daerah dan masyarakat akan kebutuhan data dan informasi statistik secara cepat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitoring dan evaluasi tentang perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum daerahnya. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya buku ini, dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita. Jakarta, Agustus 2011 Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Kepala,

DR. Rusman Heriawan

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

iii

Kata Pengantar
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Landak berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kabupaten Landak yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kabupaten Landak. Publikasi ini memuat gambaran umum tentang keadaan geografi dan iklim, serta perkembangan kondisi sosial-demografi dan perekonomian di Kabupaten Landak. Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011 diterbitkan untuk melengkapi publikasipublikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada aspek analisis dengan menggunakan analisis deskriptif sederhana, ringkas dan mudah dipahami. Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011 memuat berbagai informasi/ indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten Landak dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas. Ngabang, Agustus 2011 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Landak

Rosihan Anwar, DP.Sc

iv

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

DAFTAR ISI

1. Geografi dan Iklim 2. Pemerintahan 3. Penduduk 4. Ketenagakerjaan 5. Pendidikan 6. Kesehatan 7. Perumahan 8. Pembangunan Manusia 9. Pertanian 10. Pertambangan dan Energi

1 3 5 6 7 8 9 10 11 12

11. Industri Pengolahan 12. Konstruksi 13. Hotel dan Pariwisata 14. Transportasi dan Komunikasi 15. Perbankan dan Investasi 16. Harga-harga 17. Pengeluaran Penduduk 18. Perdagangan 19. Pendapatan Regional 20. Perbandingan Regional Lampiran Tabel

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 24

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

GEOGRAFI DAN IKLIM


Luas wilayah 6,75 persen dari wilayah Provinsi Kalbar
Luas wilayah Kabupaten Landak 9.909,10 km2 atau sekitar 6,75 persen dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat dengan jumlah desa 156 desa yang terletak di daerah bukan pesisir.
Kabupaten Landak adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat yang merupakan pecahan dari Kabupaten Pontianak. Letak astronomis Kabupaten Landak antara 000153,55 Lintang Utara sampai 003741,04 Lintang Selatan Bujur Timur sampai dan 10901213,44 11001556,56 Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Landak sebesar 9.909,10 km2 atau sekitar 6,75 persen dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Dari total luas wilayah tersebut, sebesar 8.522,35 km2 merupakan daerah tidak tergenang, sedangkan sisanya sebesar 1.386,75 km2 merupakan daerah tergenang. Peta Kabupaten Landak

*** Tahukah Anda Menurut fungsi wilayahnya, sebesar 88,22 persen dari wilayah Kabupaten Landak merupakan kawasan budidaya.

Statistik Geografi dan Iklim Kabupaten Landak


Uraian Luas Kecepatan Angin Rata-rata Maksimum Kelembaban Rata-rata Rata-rata Hari Hujan Desa di Pesisir Desa Bukan Pesisir Desa di Lembah DAS Desa di Lereng Desa di Dataran Sumber : knots knots % hari desa desa desa desa desa 4 16 84 22 156 15 49 92 satuan km2 2010 9.909,10

Kabupaten Landak membawahi sebanyak 13 kecamatan dengan ibukotanya di Ngabang. Kecamatan Sengah Temila merupakan kecamatan yang terluas, yaitu sebesar 1.962 km2, sedangkan kecamatan yang paling kecil wilayahnya adalah Kecamatan Sompak (yang merupakan pecahan Kecamatan Mempawah Hulu) dengan luas wilayah sebesar 219,76 km2. Jumlah desa yang ada di Kabupaten Landak pada tahun 2010 adalah 156 desa, dimana sebagian besar (92 desa) terletak di daerah dataran, 49 desa terletak di daerah lereng dan 15 desa di daerah lembah daerah aliran sungai (DAS).

Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011 Statistik Potensi Desa Kab. Landak, 2009

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

GEOGRAFI DAN IKLIM


Lebih dari enam bulan diguyur hujan
Jumlah hari hujan selama tahun 2010 adalah 259 hari dengan rata-rata curah hujan 291,6 mm dan kelembaban udara antara 81 persen sampai dengan 86 persen.
Temperatur udara rata-rata selama tahun 2010 di Kabupaten Landak adalah 27,10C. Temperatur udara minimum terjadi di bulan Januari dan Desember dengan suhu 240C. Sedangkan temperatur udara maksimum terjadi di bulan April dan Mei dengan suhu 32,20C. Kelembaban udara rata-rata bervariasi antara 81 persen sampai 86 persen, dengan rata-rata kelembaban 84 persen. Arah angin terbanyak selama tahun 2010 adalah arah Barat.

Curah Hujan di Kabupaten Landak, 2009-2010

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011

*** Tahukah Anda Sebagian besar permukaan tanah yang ada di Kabupaten Landak merupakan jenis Podsolet Merah Kuning (PMK) dengan persentase 76,80 persen.

Hari Hujan di Kabupaten Landak, 2009-2010

30 25 20 15 10 5 0 2009 2010

Secara umum curah hujan rata-rata bulanan di tahun 2010 sebesar 291,6 mm lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu 210,9 mm. Rata-rata curah hujan tertinggi tahun 2010 terjadi pada bulan Juli yang mencapai 474,8 milimeter dengan jumlah hari hujan sebanyak 23 hari.

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011

Jumlah hari hujan selama tahun 2010 adalah 259 hari, dengan rata-rata hari hujan 22 hari per bulan. Jumlah hari hujan yang terendah selama sebulan untuk tahun 2010 terjadi pada bulan April yaitu 16 hari. Sedangkan jumlah hari hujan terbanyak pada bulan Desember sebanyak 27 hari.

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

PEMERINTAHAN
Tidak ada pemekaran desa
Pada tahun 2007 terjadi pemekaran dengan pembentukan 3 kecamatan baru sehingga Kabupaten Landak terdiri dari 13 kecamatan, namun demikian jumlah desa tidak mengalami pemekaran yaitu 156 desa.
Kabupaten Landak dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 55 tahun 1999 tanggal 4 Oktober 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Landak, yang kemudian disempurnakan lagi dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1999. Pada tahun 1999 sampai tahun 2006, Kabupaten Landak terdiri dari 10 kecamatan 156 desa dan 553 dusun. Penyebaran desa di Kabupaten Landak secara umum mulai berimbang antara satu kecamatan dengan kecamatan lain. Hal ini terjadi dengan pembentukan 3 kecamatan baru pada tahun 2007. Kecamatan Ngabang dipecah menjadi 2 kecamatan yaitu Kecamatan Ngabang dan Kecamatan Jelimpo. Kecamatan Mempawah Hulu yang semula membawahi 24 desa dipecah menjadi 2 kecamatan yaitu kecamatan Mempawah Hulu dan Kecamatan Sompak, sedangkan Kecamatan Menyuke dipecah menjadi Kecamatan Menyuke dan Kecamatan Banyuke Hulu. Dengan dibentuknya 3 kecamatan baru tersebut tidak ada lagi kecamatan yang membawahi di atas 20 desa, sehingga sampai saat ini Kabupaten Landak terdiri dari 13 kecamatan 156 desa serta 593 dusun. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Landak mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2007 hingga tahun 2010. Pegawai Negeri Sipil pada tahun 2007 berjumlah 4.249 orang meningkat 26,34 persen menjadi 5.368 orang pada tahun 2010.

2
2009 2010 13 156 0 593 2009 13 156 0 606 2010 3.259 2.109 5.368

Statistik Pemerintahan di Kabupaten Landak


Wilayah Administrasi 2008

Kecamatan Desa Kelurahan Dusun Jumlah PNS Laki-laki Perempuan Total Sumber

13 156 0 559 2007 2.676 1.573 4.249

3.071 2.120 5.191

: Kabupaten Landak Dalam Angka, 2008-2011

PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Landak (%), 2010


S 2 SD SLTP 1% 2% 2% S1 20% DIII/IV 8% DI/DII 28% SLTA 39%

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

PEMERINTAHAN

Perolehan kursi DPR cukup berimbang


Berdasarkan pemilu legislatif 2009, Fraksi PDIP dan Rakyat Bersatu memperoleh 7 kursi, Fraksi Demokrasi Pembaharuan 6 kursi, Fraksi Anugerah, Fraksi Demokrat dan Fraksi Golkar memperoleh 5 kursi.
Berdasarkan komposisi pegawai menurut jenis kelamin, lebih dari 60 persen merupakan pegawai laki-laki. Pada tahun 2010 masih terdapat sekitar 2,2 persen pegawai yang termasuk golongan I sedangkan mayoritas termasuk dalam golongan III yaitu 36,4 persen. Berdasarkan hasil Pemilu tahun 2009, jumlah anggota legislatif di Kabupaten Landak sebanyak 35 orang yang terbagi dalam 6 fraksi,yaitu: Fraksi PDIP dan Fraksi Rakyat Bersatu masing-masing sebanyak 7 orang. Diikuti dengan Fraksi Demokrasi Pembaruan dengan jumlah perolehan kursi sebanyak 6 kursi, kemudian Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Golkar serta Fraksi Anugrah masing-masing mendapatkan 5 kursi. Untuk m em b i a ya i pembangunan, pemerintah daerah Kabupaten Landak pada tahun 2010 menghabiskan anggaran 600,15 milyar rupiah. Realisasi APBD tersebut naik sebesar 6,22 persen dibanding dengan tahun sebelumnya. Penerimaan daerah di Kabupaten Landak sebagian besar bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU). Pada tahun 2010, DAU mencapai 358,09 milyar rupiah atau 61,80 persen dari total penerimaan daerah. Sementara itu, penerimaan yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya sebesar 15,38 milyar rupiah atau sekitar 2,65 persen. Walaupun demikian, PAD tahun 2010 meningkat 16,04 persen dibanding tahun 2009.

Anggota DPRD Berdasarkan Fraksi di Kabupaten Landak Periode 2009-2014 (kursi)


Fraksi Anugrah Fraksi Demokrat Fraksi Rakyat Bersatu Fraksi Demokrasi Pembaruan 5

5 7 6 5

Fraksi Golkar Fraksi PDI.P


0 2 4

7
6 8

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011 Anggaran 2008 2009 2010

APBD (Juta Rp) Pagu DIPA Realisasi DAU (Juta Rp) PAD (Juta Rp) Sumber 494.694,19 349.350,70 8.332,31 544.796,28 564.984,50 346.879,76 13.254,09 552.574,40 600.147,03 358.090,49 15.380,24

: Kabupaten Landak Dalam Angka, 2008-2010

APBD Kabupaten Landak

*** Tahukah Anda Sebanyak 57 persen dari 35 anggota DPRD periode 2009-2014 merupakan lulusan DIV/S1 ke atas, sedangkan 43 persennya lulusan SMU.

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

PENDUDUK
Penduduk usia muda/dewasa lebih dominan
Penduduk di Kabupaten Landak didominasi oleh penduduk usia muda/dewasa dengan angka dependency ratio 36,13 serta pertumbuhan penduduk 1,57 persen.

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Landak sebesar 329.649 jiwa yang terdiri dari 172.373 laki -laki dan 157.276 perempuan dengan sex ratio 110 artinya dari 100 orang penduduk perempuan terdapat 110 orang penduduk laki-laki. Penduduk di Kabupaten Landak didominasi oleh penduduk usia muda/dewasa. Angka dependency ratio di Kabupaten Landak untuk tahun 2010 adalah sebesar 36,13 yang berarti bahwa setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) harus menanggung sekitar 36 penduduk usia non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas). Angka dependency ratio tahun 2010 ini lebih kecil dari pada tahun 2009 yang sebesar 48,57. Dengan indikator ketergantungan yang lebih kecil di tahun 2010 menunjukkan kondisi yang lebih baik, artinya makin kecilnya jumlah penduduk yang menjadi beban/tanggungan. *** Tahukah Anda Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Landak pada tahun 2000-2010 adalah sebesar 1,57 persen per tahun Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Landak bervariasi. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Mempawah Hulu dengan tingkat kepadatan rata-rata 66 penduduk per Km2 dan kepadatan penduduk yang terkecil di

Piramida Penduduk Kabupaten Landak Tahun 2010

70-74 60-64 50-54 40-44 30-34 20-24 10-14 0-4 30.000 20.000 10.000
Laki-Laki

10.000
Perempuan

20.000

30.000

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011

Indikator Kependudukan Kabupaten Landak


Uraian 2008* 2009* 2010

Jumlah Penduduk (jiwa) Pertumbuhan Penduduk (%) Kepadatan Penduduk Sex Ratio (L/P) (%) Jumlah Rumah Tangga (ruta) Rata-rata ART (jiwa/ruta) 0-14 thn 15-64 thn > 65 thn

327.712 1,91 33 103 69.388 5 30,10 66,46 3,44

335.185 1,97 34 103 75.827 5 29,13 67,31 3,56

329.649 1,57 33 110 72.084 5 32,99 63,87 3,14

% Penduduk menurut Kelompok Umur

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2009-2011 Ket : *) Hasil proyeksi akhir tahun

Kecamatan Kuala Behe dengan tingkat kepadatan rata-rata 14 penduduk per Km2.

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

KETENAGAKERJAAN

4
Uraian TPAK (%) Bekerja (%) Sumber

Tingkat partisipasi angkatan kerja menurun


Tingkat partisipasi angkatan kerja menurun dari 75,32 persen menjadi 73,36 persen di tahun 2010 dengan pekerja di sektor pertanian masih dominan.

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Landak


2008 72,57 4,03 95,97 83,06 4,31 12,63 2009 75,32 4,38 95,62 82,51 4,62 12,87 2010 73,36 4,61 95,39 82,33 4,21 13,46

Tingkat Pengangguran (%) Bekerja di sektor A (%) Bekerja di sektor M (%) Bekerja di sektor S (%)

Jumlah penduduk usia kerja bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) di Kabupaten Landak pada tahun 2010 berdasarkan hasil survei angkatan kerja nasional sebanyak 222.290 jiwa. Dari 222.290 jiwa penduduk usia kerja ini 163.070 jiwa adalah angkatan kerja dan 59.220 jiwa bukan angkatan kerja. Dari angkatan kerja tersebut 98.061 jiwa merupakan angkatan kerja laki-laki dan 65.009 jiwa perempuan. Berdasarkan lapangan pekerjaan, sebagian besar tenaga kerja di Kabupaten Landak bekerja di sektor pertanian (A) dengan persentase sebesar 82,33%. Sementara pekerja di sektor jasa (S) sebesar 13,46% dan pekerja di sektor pengolahan (M) sebesar 4,21%. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada tahun 2008-2010 mengalami sedikit fluktuasi. Pada tahun 2008 TPAK sebesar 72,57% naik menjadi 75,32% pada tahun 2009, kemudian turun menjadi 73,36% pada tahun 2010. Turunnya TPAK tersebut diikuti pula dengan peningkatan angka penggangguran. Pada tahun 2009 angka penggangguran mencapai 4,38% meningkat menjadi 4,61% pada tahun 2010. *** Tahukah Anda Upah Minimum Kabupaten (UMK) di Kabupaten Landak pada tahun 2009 adalah Rp 741.000,- per bulan.

: Kabupaten Landak Dalam Angka, 2009-2011

Tingkat Penggangguran Terbuka Kabupaten Landak, 2008-2010

4,61 4,38

4,03

2008

2009

2010

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2009-2011

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

PENDIDIKAN
Angka melek huruf meningkat
Pada tahun 2010, angka melek huruf di Kabupaten Landak 91,48 persen dengan rata-rata lama sekolah 7,07 tahun (kelas 1 SMP) dan angka partisipasi sekolah tertinggi berada pada usia 7-12 tahun yang mencapai 97,80 persen.
Angka melek huruf (AMH) di Kabupaten Landak tahun 2010 sebesar 91,68 persen. Angka ini tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya, namun meningkat dibandingkan tahun 2008 yaitu 91,45 persen. Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Landak pada tahun 2010 mencapai 7,07 tahun. Indikator ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Landak menjalani pendidikan hanya selama 7 tahun atau memutuskan berhenti sekolah ketika kelas 1 SMP. Keadaan ini juga didukung oleh besarnya angka partisipasi sekolah usia 7-12 tahun yang mencapai 97,80 persen, selanjutnya untuk kelompok umur diatasnya angka partisipasi sekolah lebih kecil. Angka partisipasi sekolah usia 13-15 tahun hanya sebesar 81,50 persen. Sedangkan angka partisipasi sekolah yang paling rendah adalah usia 16-18 tahun sebesar 57,50 persen, namun di kelompok umur ini telah terjadi peningkatan angka partisipasi sekolah selama tiga tahun terakhir. Persentase penduduk umur 10 tahun keatas yang masih bersekolah sekitar 24,16 persen, 69,90 persen tidak bersekolah lagi, sisanya 5,94 persen tidak pernah sekolah. Rasio murid terhadap guru SD negeri tahun 2010 sebesar 21, seorang guru rata-rata mengajar 21 murid. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka beban seorang guru semakin besar, dimana untuk jenjang pendidikan SLTP negeri rata-rata seorang guru mengajar 30 murid dan di jenjang SMU negeri beban seorang guru mengajar 24 murid.

5
2009 2010 91,48 6,92 2008 7,07 2009

Indikator Pendidikan Kabupaten Landak


Uraian Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah (tahun) Uraian Angka Partisipasi Sekolah 7-12 13-15 16-18 Sumber 2008 91,45

91,48

6,86 2007

96,82 87,05 55,87

97,50 87,45 56,46

97,80 81,50 57,50

: Kabupaten Landak Dalam Angka, 2010

Jumlah Murid, Guru, Sekolah di Kabupaten Landak, 2010/2011


55.915

18.389 11.457 2.701 447 993 110 661 53 Murid Guru Sekolah

SD

SLTP

SMU

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011

*** Tahukah Anda Pada tahun 2010, angka melek huruf laki-laki sebesar 93,69% lebih tinggi dibandingkan dengan angka melek huruf perempuan sebesar 89,51%.

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

KESEHATAN

6
Uraian Fasilitas Kesehatan Rumah Dokter Puskesmas

Angka Harapan Hidup meningkat Angka Harapan Hidup pada tahun 2010 sebesar 65,46 tahun, yang menunjukkan bahwa rata-rata penduduk di Kabupaten Landak dapat hidup sampai umur 65 tahun.

Statistik Kesehatan Kabupaten Landak


2008 2009 2010

Rumah Sakit Umum

1 15 84 19

1 16 88 19

1 16 88 20

Puskesmas Keliling Tenaga Kesehatan Dokter Umum Dokter Gigi Bidan

23 16 102

25 5 125

23 5 142

Salah satu kebijaksanaan pemerintah di bidang kesehatan adalah dengan menyediakan tenaga kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Fasilitas dan tenaga kesehatan di Kabupaten Landak pada tahun 2010 mengalami peningkatan, kecuali jumlah dokter umum yang mengalami penurunan yang sebelumnya 25 orang sekarang hanya 23 orang. Tenaga kesehatan terbanyak adalah bidan 142 orang. Dengan meningkatnya jumlah bidan diharapkan angka kematian ibu hamil dan bayi yang dilahirkan menjadi semakin berkurang. *** Tahukah Anda Banyaknya peserta KB aktif di Kabupaten Landak tahun 2009 meningkat sebesar 7,62 persen dari tahun 2008, sementara peserta KB baru meningkat sebesar 18,27 persen. Angka Harapan Hidup (AHH) pada tahun 2010 sebesar 65,46 tahun maningkat dari tahun sebelumnya yaitu 65,22 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata penduduk di Kabupaten Landak dapat hidup sampai umur 65 tahun.

Angka Harapan Hidup Sumber

64,98

65,22

65,46

: Kabupaten Landak Dalam Angka, 2008-2011

Penolong Proses Kelahiran Bayi Tahun 2006-2010


Lainnya 0,31 Dokter 5,17

Dukun 58,59

Bidan 34,81

Keluhan kesehatan yang paling sering dialami masyarakat adalah batuk (17,39%), pilek (16,47%) dan panas (13,34%).
Tenaga Paramedis Lain 1,13

Sumber : Inkesra, 2010

Selama lima tahun terakhir, peranan dukun terlatih dalam membantu proses kelahiran bayi masih cukup tinggi, yaitu sebesar 58,59 persen. Peranan ini lebih tinggi dibanding dengan peranan bidan yang mencapai 34,81 persen.

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

PERUMAHAN
Fasilitas perumahan masih kurang Rumah tangga yang masih menggunakan listrik PLN sebagai sumber peneragan utama masih relatif kecil, yaitu sebesar 42,65 persen.

7
2009 2010 42,65 0,90 47,12 1,81

Kualitas perumahan di Kabupaten Landak terlihat cukup baik selama periode 2008-2010. Hal ini dapat dilihat dari persentase rumah tangga yang memiliki perumahan dengan kondisi lantai bukan tanah, beratap layak dan berdinding permanen. Persentase rumah tangga dengan lantai rumah bukan tanah yakni sebesar 97,30 persen, turun sedikit dari tahun sebelumnya yang mencapai 97,53 persen. Sementara itu, persentase rumah tangga dengan atap layak sebesar 89,37 persen menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 89,62 persen. Selain itu, persentase rumah tangga yang menempati rumah dengan dinding permanen adalah 83,45 persen menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 92,59 persen.

Statistik Perumahan Kabupaten Landak


Uraian 2008

Rumah Tangga menurut Fasilitas Perumahan (%) Penerangan Listrik PLN Air Minum Ledeng Jamban Sendiri Rumah Tangga menurut Kualitas Perumahan (%) Lantai Bukan Tanah Atap Layak Dinding Permanen Sumber : Inkesra, 2010 98,17 87,58 94,61 97,53 89,62 92,59 97,30 89,37 83,45 50,06 2,99 35,74 43,19 30,85

Tingkat kesejahteraan rumah tangga tidak hanya ditentukan oleh kualitas bangunannnya, akan tetapi juga ditentukan oleh fasilitas yang digunakan rumah tangga tersebut, seperti fasilitas penerangan, air bersih maupun jamban sendiri. Berdasarkan sumber penerangan utama yang digunakan, pada tahun 2010 masih banyak rumah tangga di Kabupaten Landak yang menggunakan pelita yaitu mencapai 45,15 persen dari total rumah tangga. Sedangkan pengguna listrik PLN baru sekitar 42,65 persen dan 11,80 persen menggunakan listrik non PLN. Pada tahun 2010 persentase rumah tangga yang mempergunakan air ledeng sebagai sumber air minum tercatat sebesar 0,90 persen, dimana sebagian besar rumah tangga mempergunakan air sungai (51,61%) dan mata air terlindung (13,14%) sebagai sumber air minumnya.

Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Tahun 2010

Lainnya 0,20 Pelita 45,15 Listrik PLN 42,65

Petromak 0,20
Sumber : Inkesra, 2010

Listrik Non PLN 11,80

*** Tahukah Anda Pada tahun 2010 terdapat sekitar 21,98 persen rumah tangga di Kabupaten Landak yang memiliki tempat pembuangan akhir berupa tangki septik.

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

PEMBANGUNAN MANUSIA

8
67,8 67,6 67,4 67,2 67,0 66,8 66,6 66,4 66,2

Persentase penduduk miskin mengalami penurunan Pada tahun 2010, persentase penduduk miskin di Kabupaten Landak mencapai angka 14,06 persen atau mengalami penurunan angka sebesar 1,42 persen dari tahun sebelumnya.

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Landak 2008-2010


67,55 67,21 66,74

Secara parsial, keberhasilan kinerja pembangunan dapat dinilai dengan melihat perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menggambarkan kemajuan di bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Angka IPM Kabupaten Landak tahun 2007 sebesar 66,43 kemudian pada tahun 2008 naik sebesar 66,74 dan pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 67,55. Pada tahun 2008 peringkat IPM Kabupaten Landak berada pada urutan ke-10 se-Provinsi Kalbar. Pada tahun 2009, peringkat IPM Kabupaten Landak meningkat ke posisi ke-9, namun tahun 2010 peringkat IPM Kabupaten Landak kembali turun ke posisi ke-10 dari 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Barat. Dengan adanya kenaikan IPM di Kabupaten Landak menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pembangunan manusia di Kabupaten Landak. Persentase penduduk miskin di Kabupaten Landak terus mengalami penurunan. Pada tahun 2007, persentase penduduk miskin mencapai 24,95 persen, kemudian turun menjadi 18,65 di tahun 2008 dan pada tahun 2010 mengalami penurunan kembali hingga mencapai angka 14,06 persen. Jumlah penduduk miskin pada tahun 2010 tercatat 46,5 ribu jiwa atau turun dibandingkan penduduk miskin tahun 2009 yang tercatat sebanyak 55,83 ribu jiwa.

2008

2009

2010

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2010

*** Tahukah Anda Pada tahun 2010,

Reduksi

Shortfall

IPM

Kabupaten Landak sebesar 1,03% yang berarti kecepatan perkembangan IPM Kabupaten Landak menuju ideal sebesar 1,03 persen per tahun. Statistik Kemiskinan Kabupaten Landak
Uraian 2008 2009 2010

Garis Kemiskinan (Rp) Penduduk Miskin (%) Jumlah Penduduk Miskin (000 jiwa) Sumber

163.954 18,65

170.610 15,48

188.022 14,06

66,00

55,83

46,50

: Data dan Informasi Kemiskinan Tahun 2008, Kabupaten Landak Dalam Angka 2010-2011

10

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

PERTANIAN
Pertumbuhan produksi kedelai yang fantastis Produksi padi pada tahun 2010 meningkat sebesar 6,10 persen dari tahun sebelumnya, begitu pula dengan produksi kedelai yang mengalami pertumbuhan produksi tertinggi yaitu sebesar 404,35 persen dari tahun sebelumnya.

9
2009 2010 67.194 222.716 3.010 7.780 113 116 773 907 138 96 4.996 76.280 311 2.447 2.754 7.025 23 23 683 798 37 26

Pertanian menjadi ujung tombak kegiatan ekonomi di Kabupaten Landak. Lebih dari 80 persen penduduk Kabupaten Landak bekerja di sektor pertanian. Oleh karena itu, berbagai usaha dilakukan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan sektor pertanian, salah satunya dengan program Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT). Program ini merupakan sistem usaha tani yang terintegrasi dari hulu sampai hilir. Luas panen tanaman padi di Kabupaten Landak tahun 2010 sebesar 67.194 hektar dengan produksi sebesar 222.716 ton. Luas panen tanaman padi yang terbesar berada di Kec. Sengah Temila sebesar 14.507 Ha diikuti Kec Mempawah Hulu sebesar 9.600 ha dan Kec. Menjalin sebesar 7.731 Ha. Produksi padi sawah Kabupaten Landak tahun 2010 sebesar 201.978 ton, padi ladang 20.738 ton, sedangkan produksi palawija yang terbesar adalah ubi kayu sebesar 76.280 ton, kemudian di urutan kedua adalah jagung dengan jumlah produksi sebesar 7.780 ton. Secara keseluruhan produksi palawija meningkat dari tahun ke tahun, hal ini tentu saja tidak terlepas dari usaha pemerintah daerah dalam memajukan sektor pertanian. *** Tahukah Anda Dari keseluruhan lahan kering di Kabupaten Landak, sekitar 23,23 persen digunakan untuk areal perkebunan.

Statistik Tanaman Pangan Kabupaten Landak


Uraian Padi Luas Panen (ha) Produksi (ton) Jagung Luas Panen (ha) Produksi (ton) Kedelai Luas Panen (ha) Produksi (ton) Kacang Tanah Luas Panen (ha) Produksi (ton) Kacang Hijau Luas Panen (ha) Produksi (ton) Ubi Kayu Luas Panen (ha) Produksi (ton) Ubi Jalar Luas Panen (ha) Produksi (ton) Sumber 2008

61.858 198.101 2.266 5.539 22 20 865 997 26 18 6.192 88.055 98 747

63.546 209.894

4.343 62.513 80 606

: Kabupaten Landak Dalam Angka, 2009-2011

Produktivitas Tanaman Pangan di Kabupaten Landak (Kw/Ha), 2010

Ubi Jalar Ubi Kayu Kacang Hjau Kacang Tanah Kedele Jagung Padi 6,97 11,73 10,24 25,85 33,15

78,67 152,68

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2010

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

11

PERTAMBANGAN DAN ENERGI

10
7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00

Pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian meningkat Pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian mengalami peningkatan pada tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar 4,13 persen.

Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian Tahun 2008-2010

5,75 4,13

Pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian selama kurun waktu 2007-2009 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2008, pertumbuhannya 5,75 persen. Pertumbuhan sektor ini terus mengalami penurunan hingga tahun 2009 hanya 1,72 persen. Namun pada tahun 2010 pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian kembali meningkat menjadi 4,13 persen. Potensi berbagai jenis bahan tambang yang banyak terdapat di Kabupaten Landak antara lain emas diperkirakan sebesar 10,62 juta ton, intan sebesar 2.040.285 karat, andesit 400 juta m3, kaolin 3,85 juta m3, pasir kuarsa 3.009.500 m3 , bauksit 200 juta Wmt. Selain itu masih banyak lagi potensi bahan tambang yang ada di Kabupaten Landak antara lain timah hitam, timah putih, tembaga, bismut dan lainnya. Pada tahun 2010 jumlah perusahaan mineral di Kabupaten Landak yang telah mempunyai izin usaha sebanyak 74 usaha yang terdiri dari 55 IUP eksplorasi dan 19 IUP operasi produksi. Jumlah pelanggan listrik PLN di Kabupaten Landak terus bertambah dari tahun 2008-2010. Pada tahun 2008 jumlah pelanggan listrik PLN mencapai 16.197, kemudian meningkat 6,09 persen menjadi 17.183 pada tahun 2009. Pada tahun 2010 meningkat 7,18 persen menjadi 18.417 pelanggan. Dari jumlah tersebut sekitar 93,03 persen pelanggan merupakan golongan rumah tangga, 3,58 persen merupakan badan usaha.

1,72

2008

2009

2010

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011

Produksi Listrik di Kabupaten Landak


Uraian 2008 2009 2010

Pelanggan Produksi Terjual (MWh) Nilai Penjualan (Juta Rp) Sumber Ket

16.197 16.736,16 8.846,50

17.183 20.095,14 10.453,22

18.417 19.069,03 10.710,59

: PLN Wilayah V Ranting Ngabang : Thn 2010 (April-Desember)

*** Tahukah Anda Pada tahun 2010 sekitar 58,18 persen dari total izin usaha eksplorasi pertambangan merupakan IUP mineral bauksit, sedangkan IUP mineral emas sebesar 16,36 persen dan IUP mineral intan sebesar 7,27 persen.

12

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

INDUSTRI PENGOLAHAN
Perkembangan industri kecil dan menengah semakin meningkat Jumlah industri kecil yang terdaftar sebanyak 405 buah, dengan jenis usaha terbanyak berada di Kecamatan Ngabang (38,76 persen) dan jenis usaha yang paling banyak digeluti adalah usaha bengkel motor.

11
1.130.000.000 205.000.000 2.090.000.000 355.000.000 6.390.000.000 80.000.000 1.122.000.000 245.000.000 930.000.000 1.110.000.000 325.000.000 106.000.000 40.000.000 30.000.000 72.000.000 14.230.000.000

Industri sedang dan besar yang beroperasi di Kabupaten Landak berjumlah dua perusahaan, yaitu PT. Wira Rivaco Mandum (WRM) yang bergerak dibidang pengolahan karet (rubber) dan PTP.Nusantara XIII yang bergerak dibidang pengolahan kelapa sawit menjadi minyak sawit (CPO) dan inti sawit (kernel). Pada tahun 2009, jumlah tenaga kerja pada industri besar tersebut berjumlah 244 orang. Di Kabupaten Landak perkembangan industri kecil dan menengah tiap tahunnya semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah usaha industri kecil dan menengah yang meningkat dan semakin merata di setiap kecamatan di Kabupaten Landak. Jumlah usaha industri kecil yang terdaftar di Kabupaten Landak pada tahun 2010 ada sebanyak 405 buah, dengan jenis usaha terbanyak berada di Kecamatan Ngabang dengan persentase 38,76 persen. Menurut jenisnya usaha yang paling banyak digeluti adalah usaha bengkel motor (202 buah), penggilingan padi (45 buah), dan meubel (23 buah). Penerbitan tanda daftar perusahaan pada tahun 2010 sebanyak 17 buah dimana paling banyak terdapat di Kecamatan Ngabang. Catatan: Industri besar adalah perusahaan tenaga kerja 100 orang atau lebih.

Banyaknya Usaha Industri Kecil


Jenis Industri Penggilingan Padi Pengetaman Kayu Meubel Cetak Batako Bengkel Motor Bengkel Mobil Kerajinan Tangan Gula Aren Foto Copy/ Percetakan Industri Logam Bengkel Las/ Ketok/ Cat Industri Makanan Gorden Servis Komponen Listrik Industri Minuman Total Sumber Unit Tenaga Kerja Nilai Investasi 45 2 23 23 202 2 33 12 18 9 1 22 2 2 9 405 70 10 50 48 606 12 33 12 18 18 3 26 6 2 18 932

: Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011

Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Tahun 2009-2010


5,00 4,00 3,00 2,00 3,86 3,85

dengan

1,00 0,57 0,00 2008 2009 2010

Industri sedang adalah perusahaan dengan tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang. Industri kecil adalah perusahaan dengan tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang.

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

13

KONSTRUKSI

12
10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00

Pertumbuhan sektor konstruksi meningkat tajam Setelah mengalami pertumbuhan yang lambat pada tahun 2008, sektor konstruksi kembali menggeliat di tahun 2010 sehingga mencapai angka 8,40 persen.

Pertumbuhan Sektor Konstruksi Tahun 2008-2010

Pertumbuhan

sektor

konstruksi

selama

kurun waktu 2008-2010 meningkat dengan pesat. Setelah mengalami perlambatan pertumbuhan
8,40

pada tahun 2008, sektor konstruksi mengalami peningkatan kembali pada tahun 2009 hingga

6,30

2010. Walau sempat mengalami penurunan di tahun 2008 menjadi 2,16 persen. Sektor

2,16

konstruksi kembali meningkat di tahun 2009 dengan pertumbuhan 6,30 persen. Kemudian meningkat lagi pada tahun 2010 dengan
2009 2010

2008

pertumbuhan 8,40 persen.

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2010

Berdasarkan jumlah perusahaan konstruksi yang terdaftar pada Lembaga Pengembangan Perkembangan Perusahaan Konstruksi di Kabupaten Landak Jasa Konstruksi (LPJK) di Kabupaten Landak dari tahun 2007 hingga tahun 2008, menunjukkan adanya peningkatan jumlah perusahaan. Pada
Uraian 2007 2008

tahun 2007-2008, perusahaan konstruksi yang ada di Kabupaten Landak terdiri atas perusahaan

Perusahaan Konstruksi Golongan K Golongan M Golongan B Sumber 110 8 182 20 -

golongan K (kecil) dan golongan M (menengah), belum ada yang tergolong perusahaan golongan B (besar). Perusahaan konstruksi golongan K

meningkat dari 110 perusahaan menjadi 182


: Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi

perusahaan, sedangkan perusahaan konstruksi golongan M meningkat dari 8 perusahaan menjadi 20 perusahaan.

*** Tahukah Anda Sertifikat Badan Usaha Perusahaan Konstruksi dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).

14

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

HOTEL DAN PARIWISATA


Memiliki potensi wisata yang besar Potensi wisata yang ada di Kabupaten Landak antara lain wisata alam, wisata petualanagn, wisata budaya dan wisata budaya.

13
2009 14 6 8 268 150 118 333 158 175 57,33

Pada tahun 2009 di Kabupaten Landak terdapat 14 usaha akomodasi yang terdiri dari 6 hotel melati dan 8 akomodasi lainnya. Jumlah kamar yang tersedia ada 268 kamar dimana 150 kamar atau 55,97 persen tersedia di hotel melati sedangkan sisanya sebanyak 118 kamar terdapat di usaha akomodasi lainnya. Jumlah tempat tidur yang tersedia berjumlah 333 tempat tidur. Tingkat penghunian kamar hotel (TPK) pada tahun 2009 cukup tinggi yaitu 57,33 persen. Berdasarkan potensi wilayahnya, maka kawasan wisata di Kabupaten Landak terdiri dari Wisata Alam, Wisata Petualangan, Wisata Budaya dan Sejarah. Kraton Ismahayana yang terletak di Kecamatan Ngabang merupakan salah satu wisata sejarah yang ada di Kabupaten Landak. Event yang diadakan setiap tahun pada bulan Februari-Maret di Kraton Ismahayana adalah Ziarah Akbar dan acara Tumpang Negeri. Acara tersebut diisi dengan berbagai kegiatan budaya dan keagamaan. Upacara Naik Dango (merupakan wisata budaya) adalah kegiatan ritual seputar panen padi sebagai ungkapan syukur masyarakat Dayak kepada Sang Pencipta akan hasil yang telah diperoleh. Selain itu, masih terdapat banyak acara -acara budaya baik budaya Melayu maupun budaya Dayak seperti Robok-robok di Karangan (Mempawah Hulu), Festival Nunu Poe di Kecamatan Kuala Behe, sendra tari dan lomba memancing di Mandor, Festival Budaya Binua Landak di Ngabang.

Statistik Hotel dan Pariwisata Kabupaten Landak


Uraian

Akomodasi Melati Akomodasi Lainnya Jumlah Kamar Melati Akomodasi Lainnya Jumlah Tempat Tidur Melati Akomodasi Lainnya Tingkat Penghunian Kamar (%) Sumber

: BPS Kabupaten Landak

Nama Obyek Wisata


Air Terjun Morban Air Terjun Melanggar Air Terjun Banangar Air Terjun Entilis Air Terjun Riam Solangk Air Terjun Tepaan Air Terjun Remabo Air Terjun Terinting Air Terjun Pade Kembayung Air Terjun Riam Sembada Air Terjun Riam Jambu Air Terjun Ngabang Air Terjun Tikalong Air Terjun Riam Nyalo Pagung Ban Ban Rombo Panga'a Cagar Alam Bukit Suharto Mandor Bukit Sehak Gua Kelelawar Gua Sanjan Danau Niut Rafting di sepanjang Riam Jambu Rafting di sepanjang Riam Panjang Upacara Naik Dango Rumah Betang Saham Makam Juang Mandor Kraton Ismahayana Ngabang

Jenis Obyek Wisata


Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Petualang Wisata Petualang Wisata Budaya Wisata Budaya Wisata Sejarah Wisata Sejarah

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

15

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

14

Masih banyak jalan tanah Panjang jalan di Kabupaten Landak 2.157,32 Km, 58,58 persen diantaranya masih jalan tanah sedangkan jalan aspal baru 30,40 persen.

Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan di Kabupaten Landak (%), 2009

Lainnya 5%

Aspal 30%

Jalan dan jembatan merupakan prasarana untuk mempermudah mobilitas penduduk dan kegiatan perekonomian antar daerah dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, jalan mempunyai peranan penting dalam menunjang kelancaran berbagai aktivitas ekonomi dan lain sebagainya. Panjang jalan di Kabupaten Landak tahun 2009 tercatat sepanjang 2.157,32 Km, berdasarkan statusnya sebagian besar merupakan jalan kabupaten dan jalan desa masing-masing dengan persentase 45,54 persen dan 40,42 persen. Jika dilihat dari jenis permukaannya, sebagian besar masih jalan tanah dengan persentase 58,58 persen, sedangkan jalan aspal baru 30,40 persen. Pada tahun 2009, jumlah pengiriman maupun penerimaan surat, paket dan wesel pos mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah surat yang terkirim berjumlah 38.105 surat meningkat 15,49 persen. Paket pos yang terkirim sebanyak 6.861 paket meningkat 15,35 persen. Jumlah wesel yang dikirim sebanyak 4.303 buah dengan nilai uang 6.339 juta rupiah dan banyak wesel yang diterima sebanyak 1.857 buah dengan nilai uang 1.236 juta rupiah. Pada tahun 2010 jumlah pelanggan PT. Telkom menurun sebesar 32,75 persen. Dengan penambahan 640 pelanggan, maka jumlahnya menjadi 1.314 pelanggan dimana 1.314 buah merupakan jenis telepon rumah. Kapasitas sentral yang tersedia berjumlah 3.000 buah.

Tanah 59%
Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2010

Kerikil 6%

Statistik Transportasi Kabupaten Landak


Uraian 2008 2009 2010

Panjang Jalan Menurut Status Jalan Jalan Nasional Jalan Provinsi Jalan Kab/kota Jalan Lainnya Sumber 131,20 171,80 982,42 860,51

(Km) 131,20 171,80 982,42 871,89 131,20 171,80 982,42 ...

: Kabupaten Landak Dalam Angka, 2009-2011

*** Tahukah Anda Sekitar 14,85% dari total panjang jalan di Kabupaten Landak pada tahun 2010 dalam kondisi rusak/rusak berat.

16

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

PERBANKAN DAN INVESTASI


Kesadaran menabung semakin tinggi Posisi dana simpanan masyarakat pada pihak perbankan berupa simpanan berjangka selama tahun 2009-2010 mengalami peningkatan hingga 83,43 persen.

15
2009 2010 33.656 500 43.171 200 182.872 21.204 477

Posisi dana simpanan masyarakat pada pihak perbankan yang berupa simpanan berjangka dan tabungan di Kabupaten Landak selama tahun 2007-2009 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, posisi simpanan berjangka meningkat 83,43 persen dari tahun 2009 dan dana tabungan meningkat 42,37 persen. Posisi simpanan giro juga mengalami peningkatan selama tahun 20092010 sebesar 28,82 persen. Posisi kredit yang dikeluarkan pihak perbankan pada Desember 2010 sebesar Rp.468,490 milyar. Kredit terbanyak untuk konsumsi sebesar Rp.308,680 milyar (65,89%), diikuti kredit modal kerja sebesar Rp.57,249 milyar (16,17%) dan kredit investasi sebesar Rp.30,347 milyar (8,57%) . Pada tahun 2010 rencana PMDN di

Posisi Dana Simpanan Masyarakat Pada Bank Umum di Kabupaten Landak


Uraian 2008

Giro Nominal (Juta Rp) Rekening (satuan) Simpanan Berjangka Nominal (Juta Rp) Rekening (satuan) Tabungan Nominal (Juta Rp) Rekening (satuan) Sumber 85.337 10.958 128.446 14.946 15.869 139 23.535 172 34.575 418 26.127

: Statistik Ekonomi Keuangan Daerah, 2011

Realisasi Investasi di Kabupaten Landak Tahun 2008-2010

Kabupaten Landak

ada 5 proyek dengan nilai


200.000
142.823,91 162 975,95 PMA

investasi Rp.1.990.594,06 juta yang direncanakan oleh 5 perusahaan. Sedangkan realisasi investasi PMDN ada 2 proyek, dengan nilai investasi 6.130,79 juta rupiah serta menyerap 94 tenaga kerja Indonesia.

150.000 100.000 50.000

126.038,84

PMDN 6.130,79 6.130,79 6130,79

Rencana PMA ada 11 proyek oleh 10 perusahaan asing dengan nilai investasi mencapai 98.349,79 ribu US $. Realisasi investasi PMA ada 8 proyek, dengan nilai investasi Rp.162.975,95 juta serta menyerap 5.024 tenaga kerja Indonesia dan 26 tenaga kerja asing.

2008

2009

2010

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2010

*** Tahukah Anda Sebesar 14,62% dari total kredit di Kabupaten Landak pada tahun 2010 dikeluarkan untuk sektor perdagangan.

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

17

16
Uraian Beras (Rp/Kg) Gula Pasir (Rp/Kg) Sumber

HARGA-HARGA
Harga sembako tiga tahun terakhir terus meningkat
Rata-rata harga barang-barang kebutuhan pokok di Kabupaten Landak selama tahun 2008-2010 terus meningkat, harga beras meningkat 7-10 persen , harga gula pasir meningkat 5-24 persen .
Secara umum rata-rata harga barangbarang kebutuhan pokok di Kabupaten Landak mengalami peningkatan dari tahun 2008-2010. Begitu pula dengan rata-rata harga beras mengalami kenaikan moderat, dengan persentase kenaikan harga 7 persen per tahun. Pada tahun 2008 rata-rata harga beras 6.350 rupiah per kilogram meningkat menjadi 7.300 rupiah per kilogram pada tahun 2010. Rata-rata harga gula pasir juga mengalami kenaikan dari tahun 2008-2010, dengan persentase kenaikan 5 hingga 24 persen. Pada tahun 2008 rata-rata harga gula pasir 7.750 rupiah per kilogram meningkat menjadi 8.600 rupiah per kilogram pada tahun 2009. Rata-rata harga gula pasir kembali meningkat pada tahun 2010 menjadi 10.700 rupiah per kilogram.
10.700

Perkembangan Harga Sembako Terpilih di Kabupaten Landak (Rp/Kg)


2008 2009 2010

6.350 7.750 11.900

6.800 8.600 11.650

7.300 10.700 12.000

Minyak Goreng (Rp/ltr)

: BPS Kabupaten Landak

Perkembangan Harga Gula Pasir


11.000 10.000
Rupiah

9.000 8.000 7.000 6.000 2008 7.750

8.600

2009

2010

Sumber : BPS Kabupaten Landak

Rata-rata harga minyak goreng juga mengalami kenaikan namun dengan kenaikan harga yang cukup stabil. Setelah pada tahun 2008 mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari tahun sebelumnya, pada tahun 2009 mengalami sedikit penurunan. Pada tahun 2008 rata-rata harga minyak goreng adalah 11.900 rupiah per liter meningkat sekitar 35 persen dari rata-rata harga minyak goreng pada tahun 2007 yang mencapai 8.800 rupiah per liter. Namun pada tahun 2009 rata-rata harga minyak goreng mengalami sedikit penurunan menjadi 11.650 rupiah per liter. Kemudian mengalami sedikit kenaikan harga pada tahun 2010 menjadi 12.000 rupiah per liter.

18

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

PENGELUARAN PENDUDUK
Proporsi pengeluaran konsumsi makanan paling besar
Selama tahun 2007-2008 pengeluaran perkapita rata-rata meningkat sebesar 49 persen, sekitar 62,77 persen dari total pengeluaran tersebut digunakan untuk pengeluaran makanan.
Peningkatan pengeluaran perkapita terjadi pada pengeluaran makanan dan non makanan. Selama tahun 2007-2008 total pengeluaran perkapita rata-rata meningkat sebesar 49 persen. Sedangkan dari pola konsumsi, pengeluaran makanan masih mendominasi dari total pengeluaran perkapita. Dari total pengeluaran perkapita sebesar 338.848 rupiah, sekitar 62,77 persen masih digunakan untuk pengeluaran makanan. Sedangkan sisanya 37,23 persen dari total pengeluaran digunakan untuk pengeluaran non makanan. Hal ini masih menunjukkan ciri-ciri negara kita sebagai negara berkembang dimana pengeluaran untuk makanan masih mendominasi dari seluruh pengeluaran konsumsi. Peningkatan pendapatan masyarakat selama tahun 2007-2009 dapat terlihat dari pergeseran kelompok pengeluaran perkapita sebulan dari kelompok pengeluaran rendah pada tahun 2007 menjadi kelompok pengeluaran lebih tinggi pada tahun 2008/2009. Pada tahun 2007, sebesar 46,90 persen penduduk berada pada kelompok pengeluaran dibawah 200.000, pada tahun 2009 hanya tinggal 28,11 persen. Pada tahun 2009 sebagian besar penduduk berada pada kelompok pengeluaran 200.000-499.999 rupiah yaitu sebesar 61,75 persen.

17
126.137

Pengeluaran Makanan dan Non Makanan di Kabupaten Landak

250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 0

212.712 173.629

53.730

2007
Makanan

2008
Non Makanan

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2010

Persentase Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kabupaten Landak

Jenis Pengeluaran

2007

2008

2009

< 100.000 100.000-149.999 150.000-199.999 200.000-299.999 300.000-499.999 500.000-749.999

2,03 16,79 28,08 36,49 15,19 1,22 0,17 0,03

1,30 6,84 7,40 32,20 38,17 11,10 2,46 0,52

0,89 8,19 19,03 38,58 23,17 6,94 2,07 1,14

*** Tahukah Anda Persentase penduduk kelompok pengeluaran di atas 1.000.000 rupiah pada tahun 2008 hanya 0,52 persen, tetapi pada tahun 2009 meningkat menjadi 1,14 persen.

750.000-999.999 1.000.000 Sumber

: BPS Kabupaten Landak

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

19

PERDAGANGAN

18
Besar Menengah Kecil Sumber

Pertumbuhan sektor perdagangan sangat berfluktuatif Pada tahun 2008, sektor perdagangan mengalami penurunan drastis akibat adanya kenaikan BBM, namun pada tahun 2009 sektor ini kembali meningkat tajam sebesar 5,87 persen.

Jumlah Perusahaan Perdagangan Yang Memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
Uraian Golongan Perusahaan 6 26 89 : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011 2010

Banyaknya perusahaan perdagangan yang sudah memiliki ijin usaha (SIUP) di Kabupaten Landak tahun 2007 adalah 235 perusahaan. Dari 235 perusahaan tersebut, sebesar 45,96 persen merupakan perusahaan kecil dan 42,55 persen adalah menengah. Sedangkan persentase perusahaan besar sekitar 11,49 persen dari total perusahaan perdagangan yang memiliki SIUP. Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang berpengaruh cukup signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Landak. Kontribusi sektor ini berada diurutan kedua setelah sektor pertanian dalam struktur perekonomian di Kabupaten Landak, dengan kontribusi sebesar 19,85 persen pada tahun 2009. Pertumbuhan sektor perdagangan di Kabupaten Landak selama kurun waktu 20082010 menunjukkan trend positif. Pada tahun 2008 pertumbuhan sektor perdagangan sebesar 2,42 persen, kemudian mengalami peningkatan menjadi 5,67 persen pada tahun 2009. Pada tahun 2010 pertumbuhan sektor perdagangan kembali meningkat cukup tinggi menjadi 12,08 persen.

Pertumbuhan Sektor Perdagangan di Kabupaten Landak


14,00 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00 2008 2009 2010 2,42 5,67 12,08

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011

20

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

PENDAPATAN REGIONAL
Pertumbuhan ekonomi mengalami fluktuasi selama lima tahun terakhir Pertumbuhan ekonomi terus meningkat selama tahun 2008-2010, pada tahun 2010 mencapai 5,01 persen.

19
2009 2010

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu alat ukur keberhasilan kinerja ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Selama kurun waktu 2005 -2009 pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Landak mengalami fluktuasi. Pertumbuhan ekonomi terus meningkat hingga tahun 2007, kemudian mengalami penurunan pada tahun 2008 kemudian kembali meningkat sampai tahun 2010. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 mencapai 5,01 persen meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat 4,67 persen. Struktur perekonomian di Kabupaten Landak sampai dengan tahun 2010 masih didominasi oleh tiga sektor utama, yaitu sektor pertanian; sektor perdagangan, hotel dan restoran; serta sektor industri pengolahan yang memberikan kontribusi sebesar 82,36 persen. Konstribusi sektor pertanian sebesar 50,58 persen terhadap pembentukan PDRB, sedangkan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 21,62 persen dan industri pengolahan sebesar 10,15 persen. PDRB per kapita merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran masyarakat. PDRB per kapita terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010, PDRB per kapita Kabupaten Landak adalah Rp. 8.982.000,- yang berarti rata-rata pendapatan satu orang penduduk Kabupaten Landak selama setahun adalah Rp. 8.982.000,- atau sebesar Rp. 748.500,- per bulan.

Perkembangan PDRB Kabupaten Landak


Uraian 2008

PDRB ADHK (Milyar Rp) PDRB ADHB (Milyar Rp) PDRB/ Kapita ADHK (Ribu Rp) PDRB/ Kapita ADHB (Ribu Rp) Pertumbuhan Ekonomi (%)

1.457,21 1.525,25 1.601,72 2.426,14 2.671,28 2.961,04 4.484,04 4.605,62 4.858,87 7.465,59 8.066,16 8.982,39 4,29 4,67 5,01

Sumber

: Kabupaten Landak Dalam Angka, 2009-2011

Distribusi Persentase PDRB Menurut Sektor di Kabupaten Landak, 2010


Pertanian 10,15 1,61 Industri Pengolahan 21,62 Listrik, Gas dan Air Bersih 2,48 50,58 5,83 4,75 Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa - Jasa 0,30 2,68 Pertambangan dan Penggalian

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011

*** Tahukah Anda Jika dibandingkan dengan tahun 2009, angka pendapatan per kapita tahun 2010 meningkat sebesar 11,36 persen.

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

21

PERBANDINGAN REGIONAL

20
Kota Singkawang Kota Pontianak Kab. Kubu Raya Kab. Kayong Kab. Melawi Kab. Sekadau Kab. Kapuas Hulu Kab. Sintang Kab. Ketapang Kab. Sanggau Kab. Pontianak Kab. Landak Kab. Bengkayang Kab. Sambas Prov. Kalbar 0,00

Laju pertumbuhan ekonomi di bawah pertumbuhan ekonomi provinsi PDRB yang tercipta selama tahun 2010 di Kabupaten Landak sebesar 2,9 triliun rupiah dengan pertumbuhan ekonomi 5,01, masih berada di bawah tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten di Provinsi Kalbar Tahun 2010


5,54 5,39 6,23 5,92 5,26 5,54 4,44 5,21 7,51 4,15 2,10 5,01 4,63 5,88 5,35 2,00 4,00 6,00 8,00

Pada tahun 2010 laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat sebesar 5,35 persen. Jika dilihat pertumbuhan ekonomi masing -masing kabupaten/kota, maka Kabupaten Ketapang merupakan kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi dengan nilai 7,51 persen. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Landak adalah 5,01 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi terendah pada tahun 2010 adalah Kabupaten Pontianak dengan nilai 2,01 persen. Perbandingan PDRB kabupaten/kota atas dasar harga berlaku di Provinsi Kalimantan Barat menunjukkan variasi yang cukup besar. PDRB ADHB di Kota Pontianak mencapai 12,5 triliun rupiah, di Kabupaten Kubu Raya PDRB ADHB mencapai 8,8 triliun rupiah. Namun di Kabupaten Melawi PDRB ADHB baru mencapai 957 milyar rupiah dan di Kabupaten Kayong Utara sebesar 946 milyar rupiah. Sedangkan di Kabupaten Landak PDRB ADHB tahun 2010 sebesar 2,9 triliun rupiah. Dengan demikian kabupaten/kota yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Provinsi Kalimantan Barat adalah Kota Pontianak sebesar 21,68 persen kemudian disusul oleh Kabupaten Kubu Raya sebesar 15,24 persen dan Kabupaten Ketapang 10,24 persen. Sedangkan kontribusi Kabupaten Landak sebesar 5,13 persen terhadap total PDRB Provinsi Kalimantan Barat.

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2010

Perbandingan PDRB Kabupaten di Kalimantan Barat PDRB (Juta Rp)


Kab. Sambas Kab. Bengkayang Kab. Landak Kab. Pontianak Kab. Sanggau Kab. Ketapang Kab. Sintang Kab. Kapuas Hulu Kab. Sekadau Kab. Melawi Kab. Kayong Utara Kab. Kubu Raya Kota Pontianak Kota Singkawang

ADHB
5.903.390,88 2.356.204,92 2.961.035,82 2.218.582,76 5.135.755,67 5.911.729,56 3.915.648,11 2.372.772,27 1.216.048,08 957.298,56 946.722,64 8.800.531,53 12.513.892,40 2.519.157,85 60.475.251,80

ADHK
2.934.326,19 1.166.187,32 1.601.720,55 1.220.564,81 2.665.715,34 2.792.790,78 2.086.332,30 1.182.011,43 668.124,84 533.763,17 435.429,70 4.936.652,99 6.621.193,74 1.230.090,19 30.292.393,41

Prov. Kalbar
Sumber

: Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011

22

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

PERBANDINGAN REGIONAL
Kualitas SDM di Kabupaten Landak meningkat Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Landak tahun 2010 meningkat menjadi 67,55 sehingga memperbaiki peringkat IPM Kabupaten Landak di posisi kesembilan se-Provinsi Kalimantan Barat.

20
10,08 7,82 14,06 6,41 5,02 13,67 9,76 11,39 6,77 13,77 11,69 7,14 6,62 6,12 9,02

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Barat adalah sebanyak 4.395.983 jiwa. Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Pontianak dengan jumlah penduduk 554.764 jiwa (12,62%). Sedangkan di Kabupaten Landak sendiri jumlah penduduknya sebanyak 329.649 jiwa atau sekitar 7,50 persen dari total penduduk Provinsi Kalimantan Barat. Tingkat penggangguran di Kabupaten Landak pada tahun 2010 sebesar 4,61 berada di bawah tingkat penggangguran Provinsi Kalimantan Barat. Tingkat pengangguran tertinggi berada di Kabupaten Pontianak dengan nilai 7,80 persen. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Landak terus berkurang dari tahun ke tahun. Namun persentase penduduk miskin Kabupaten Landak sebesar 14,06 persen merupakan angka kemiskinan tertinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Kalimantan Barat. Secara umum proses pembangunan kualitas manusia di Kabupaten Landak terus mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut tercermin dengan kenaikan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2010 menjadi 67,55 dari 67,21 pada tahun sebelumnya. Namun peringkat IPM mengalami penurunan satu tingkat keperingkat sepuluh, dimana tahun sebelumnya peringkat kesembilan.

Perbandingan Beberapa Indikator Terpilih Kabupaten di Kalimantan Barat, 2010


Jumlah Penduduk Tingkat Persentase Penganggu- Penduduk Miran skin 4,53 3,21 4,61 7,80 3,62 3,90 2,35 2,25 2,31 1,30 4,29 6,20 7,79 8,05 4,62

Kabupaten/Kota

Kab. Sambas 496.120 Kab. Bengkayang 215.277 Kab. Landak 329.649 Kab. Pontianak 234.021 Kab. Sanggau 408.468 Kab. Ketapang 427.460 Kab. Sintang 364.759 Kab. Kapuas Hulu 222.160 Kab. Sekadau 181.634 Kab. Melawi 178.645 Kab. Kayong Utara 95.594 Kab. Kubu Raya 500.970 Kota Pontianak 554.764 Kota Singkawang 186.462 Prov. Kalbar 4.395.983 Sumber

: Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011

Perbandingan IPM Kabupaten di Kalimantan Barat


Prov. Kalbar Kota Singkawang Kota Pontianak Kab. Kubu Raya Kab. Kayong Utara Kab. Melawi Kab. Sekadau Kab. Kapuas Hulu Kab. Sintang Kab. Ketapang Kab. Sanggau Kab. Pontianak Kab. Landak Kab. Bengkayang Kab. Sambas 60 62 64 69,15 68,86 72,96 67,56 65,38 68,67 66,99 70,03 68,31 67,89 68,55 68,75 67,55 67,55 64,93 66 68 70 72 74

Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011

Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011

23

LAMPIRAN TABEL

Tabel 3.1.

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Landak Tahun 2010 (Jiwa)

Kelompok Umur (1) 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+

Jenis Kelamin Laki-Laki (2)


16.560 19.553 19.835 17.489 16.476 16.011 14.208 12.178 10.549 8.511 7.149 4.888 3.506 2.671 1.452 1.337

Perempuan (3)
15.680 18.532 18.579 16.234 14.735 14.076 12.572 10.538 9.356 7.832 6.553 4.332 3.359 2.336 1.394 1.168

Jumlah (4)
32.240 38.085 38.414 33.723 31.211 30.087 26.780 22.716 19.905 16.343 13.702 9.220 6.865 5.007 2.846 2.505

Jumlah

172.373

157.276

329.649

Sumber : BPS Kab. Landak hasil Sensus Penduduk tahun 2010

Tabel 8.1 Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2009-2010 Angka Harapan Angka melek Rata-rata lama Pengeluaran per Hidup / AHH huruf /AMH sekolah / MYS kapita disesuaikan / (tahun) PPP (Ribu Rp.) (tahun) (persen) 2009
(1) (2)

Kabupaten/Kota

IPM 2009
(10)

2010
(3)

2009
(4)

2010
(5)

2009
(6)

2010
(7)

2009
(8)

2010
(9)

2010
(11)

1. Kab. Sambas 2. Kab. Bengkayang 3. Kab. Landak 4. Kab. Pontianak 5. Kab. Sanggau 6. Kab. Ketapang 7. Kab. Sintang 8. Kab. Kapuas Hulu 9. Kab. Sekadau 10. Kab. Melawi 11. Kab. Kayong Utara 12. Kab. Kubu Raya 13. Kota Pontianak 14. Kota Singkawang Prov. Kalimantan Barat

60,91 68,70 65,22 67,18 68,24 67,23 68,12 66,49 67,31 67,69 65,50 66,24 67,04 67,08 66,45

61,27 68,84 65,46 67,24 68,49 67,45 68,32 66,58 67,34 67,76 65,67 66,30 67,22 67,21 66,60

90,00 88,70 91,48 89,90 89,95 89,17 90,45 92,59 89,02 92,36 88,24 86,15 94,08 89,65 89,70

90,55 88,71 91,48 89,91 89,96 90,20 90,46 92,61 89,17 92,37 88,28 88,25 94,97 89,66 90,26

5,94 6,09 6,92 6,53 6,41 6,30 6,59 7,15 6,07 7,21 5,65 6,36 9,20 7,34 6,75

5,94 6,32 7,07 6,53 6,49 6,30 6,59 7,16 6,32 7,22 5,67 6,57 9,36 7,40 6,82

621,09 602,47 612,01 621,74 612,24 612,63 607,55 630,97 604,66 604,95 603,75 619,72 636,96 616,18 630,34

623,02 604,11 613,22 625,72 614,37 614,43 609,98 633,25 606,31 607,26 606,32 621,30 638,64 619,65 631,65

64,46 67,18 67,21 68,41 68,19 67,41 68,00 69,79 66,63 68,45 65,07 66,77 72,41 68,47 68,79

64,93 67,55 67,55 68,75 68,55 67,89 68,31 70,03 66,99 68,67 65,38 67,56 72,96 68,86 69,15

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat Ket

Anda mungkin juga menyukai