Kata Sambutan
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menyambut baik atas penerbitan buku Statistik Daerah yang dilakukan oleh seluruh Badan Pusat Statistik (BPS) baik di provinsi maupun di kabupaten/kota. Penyusunan buku Statistik Daerah ini merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi di pusat dan di daerah sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua . Penerbitan buku Statistik Daerah dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi statistik di daerah diantaranya Daerah Dalam Angka (DDA) yang telah terbit secara rutin dalam memotret kondisi daerah. Buku ini menyajikan indikator-indikator terpilih yang dapat menggambarkan secara ringkas namun menyeluruh tentang kondisi daerah dalam bentuk analisis sederhana. Saya berharap, buku Statistik Daerah mampu memenuhi harapan pemerintah daerah dan masyarakat akan kebutuhan data dan informasi statistik secara cepat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitoring dan evaluasi tentang perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum daerahnya. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya buku ini, dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita. Jakarta, Agustus 2011 Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Kepala,
iii
Kata Pengantar
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Landak berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kabupaten Landak yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kabupaten Landak. Publikasi ini memuat gambaran umum tentang keadaan geografi dan iklim, serta perkembangan kondisi sosial-demografi dan perekonomian di Kabupaten Landak. Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011 diterbitkan untuk melengkapi publikasipublikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada aspek analisis dengan menggunakan analisis deskriptif sederhana, ringkas dan mudah dipahami. Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kabupaten Landak 2011 memuat berbagai informasi/ indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten Landak dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas. Ngabang, Agustus 2011 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Landak
iv
DAFTAR ISI
1. Geografi dan Iklim 2. Pemerintahan 3. Penduduk 4. Ketenagakerjaan 5. Pendidikan 6. Kesehatan 7. Perumahan 8. Pembangunan Manusia 9. Pertanian 10. Pertambangan dan Energi
1 3 5 6 7 8 9 10 11 12
11. Industri Pengolahan 12. Konstruksi 13. Hotel dan Pariwisata 14. Transportasi dan Komunikasi 15. Perbankan dan Investasi 16. Harga-harga 17. Pengeluaran Penduduk 18. Perdagangan 19. Pendapatan Regional 20. Perbandingan Regional Lampiran Tabel
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 24
*** Tahukah Anda Menurut fungsi wilayahnya, sebesar 88,22 persen dari wilayah Kabupaten Landak merupakan kawasan budidaya.
Kabupaten Landak membawahi sebanyak 13 kecamatan dengan ibukotanya di Ngabang. Kecamatan Sengah Temila merupakan kecamatan yang terluas, yaitu sebesar 1.962 km2, sedangkan kecamatan yang paling kecil wilayahnya adalah Kecamatan Sompak (yang merupakan pecahan Kecamatan Mempawah Hulu) dengan luas wilayah sebesar 219,76 km2. Jumlah desa yang ada di Kabupaten Landak pada tahun 2010 adalah 156 desa, dimana sebagian besar (92 desa) terletak di daerah dataran, 49 desa terletak di daerah lereng dan 15 desa di daerah lembah daerah aliran sungai (DAS).
Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011 Statistik Potensi Desa Kab. Landak, 2009
*** Tahukah Anda Sebagian besar permukaan tanah yang ada di Kabupaten Landak merupakan jenis Podsolet Merah Kuning (PMK) dengan persentase 76,80 persen.
30 25 20 15 10 5 0 2009 2010
Secara umum curah hujan rata-rata bulanan di tahun 2010 sebesar 291,6 mm lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu 210,9 mm. Rata-rata curah hujan tertinggi tahun 2010 terjadi pada bulan Juli yang mencapai 474,8 milimeter dengan jumlah hari hujan sebanyak 23 hari.
Jumlah hari hujan selama tahun 2010 adalah 259 hari, dengan rata-rata hari hujan 22 hari per bulan. Jumlah hari hujan yang terendah selama sebulan untuk tahun 2010 terjadi pada bulan April yaitu 16 hari. Sedangkan jumlah hari hujan terbanyak pada bulan Desember sebanyak 27 hari.
PEMERINTAHAN
Tidak ada pemekaran desa
Pada tahun 2007 terjadi pemekaran dengan pembentukan 3 kecamatan baru sehingga Kabupaten Landak terdiri dari 13 kecamatan, namun demikian jumlah desa tidak mengalami pemekaran yaitu 156 desa.
Kabupaten Landak dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 55 tahun 1999 tanggal 4 Oktober 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Landak, yang kemudian disempurnakan lagi dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1999. Pada tahun 1999 sampai tahun 2006, Kabupaten Landak terdiri dari 10 kecamatan 156 desa dan 553 dusun. Penyebaran desa di Kabupaten Landak secara umum mulai berimbang antara satu kecamatan dengan kecamatan lain. Hal ini terjadi dengan pembentukan 3 kecamatan baru pada tahun 2007. Kecamatan Ngabang dipecah menjadi 2 kecamatan yaitu Kecamatan Ngabang dan Kecamatan Jelimpo. Kecamatan Mempawah Hulu yang semula membawahi 24 desa dipecah menjadi 2 kecamatan yaitu kecamatan Mempawah Hulu dan Kecamatan Sompak, sedangkan Kecamatan Menyuke dipecah menjadi Kecamatan Menyuke dan Kecamatan Banyuke Hulu. Dengan dibentuknya 3 kecamatan baru tersebut tidak ada lagi kecamatan yang membawahi di atas 20 desa, sehingga sampai saat ini Kabupaten Landak terdiri dari 13 kecamatan 156 desa serta 593 dusun. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Landak mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2007 hingga tahun 2010. Pegawai Negeri Sipil pada tahun 2007 berjumlah 4.249 orang meningkat 26,34 persen menjadi 5.368 orang pada tahun 2010.
2
2009 2010 13 156 0 593 2009 13 156 0 606 2010 3.259 2.109 5.368
Kecamatan Desa Kelurahan Dusun Jumlah PNS Laki-laki Perempuan Total Sumber
PEMERINTAHAN
5 7 6 5
7
6 8
Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011 Anggaran 2008 2009 2010
APBD (Juta Rp) Pagu DIPA Realisasi DAU (Juta Rp) PAD (Juta Rp) Sumber 494.694,19 349.350,70 8.332,31 544.796,28 564.984,50 346.879,76 13.254,09 552.574,40 600.147,03 358.090,49 15.380,24
*** Tahukah Anda Sebanyak 57 persen dari 35 anggota DPRD periode 2009-2014 merupakan lulusan DIV/S1 ke atas, sedangkan 43 persennya lulusan SMU.
PENDUDUK
Penduduk usia muda/dewasa lebih dominan
Penduduk di Kabupaten Landak didominasi oleh penduduk usia muda/dewasa dengan angka dependency ratio 36,13 serta pertumbuhan penduduk 1,57 persen.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Landak sebesar 329.649 jiwa yang terdiri dari 172.373 laki -laki dan 157.276 perempuan dengan sex ratio 110 artinya dari 100 orang penduduk perempuan terdapat 110 orang penduduk laki-laki. Penduduk di Kabupaten Landak didominasi oleh penduduk usia muda/dewasa. Angka dependency ratio di Kabupaten Landak untuk tahun 2010 adalah sebesar 36,13 yang berarti bahwa setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) harus menanggung sekitar 36 penduduk usia non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas). Angka dependency ratio tahun 2010 ini lebih kecil dari pada tahun 2009 yang sebesar 48,57. Dengan indikator ketergantungan yang lebih kecil di tahun 2010 menunjukkan kondisi yang lebih baik, artinya makin kecilnya jumlah penduduk yang menjadi beban/tanggungan. *** Tahukah Anda Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Landak pada tahun 2000-2010 adalah sebesar 1,57 persen per tahun Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Landak bervariasi. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Mempawah Hulu dengan tingkat kepadatan rata-rata 66 penduduk per Km2 dan kepadatan penduduk yang terkecil di
70-74 60-64 50-54 40-44 30-34 20-24 10-14 0-4 30.000 20.000 10.000
Laki-Laki
10.000
Perempuan
20.000
30.000
Jumlah Penduduk (jiwa) Pertumbuhan Penduduk (%) Kepadatan Penduduk Sex Ratio (L/P) (%) Jumlah Rumah Tangga (ruta) Rata-rata ART (jiwa/ruta) 0-14 thn 15-64 thn > 65 thn
Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2009-2011 Ket : *) Hasil proyeksi akhir tahun
Kecamatan Kuala Behe dengan tingkat kepadatan rata-rata 14 penduduk per Km2.
KETENAGAKERJAAN
4
Uraian TPAK (%) Bekerja (%) Sumber
Tingkat Pengangguran (%) Bekerja di sektor A (%) Bekerja di sektor M (%) Bekerja di sektor S (%)
Jumlah penduduk usia kerja bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) di Kabupaten Landak pada tahun 2010 berdasarkan hasil survei angkatan kerja nasional sebanyak 222.290 jiwa. Dari 222.290 jiwa penduduk usia kerja ini 163.070 jiwa adalah angkatan kerja dan 59.220 jiwa bukan angkatan kerja. Dari angkatan kerja tersebut 98.061 jiwa merupakan angkatan kerja laki-laki dan 65.009 jiwa perempuan. Berdasarkan lapangan pekerjaan, sebagian besar tenaga kerja di Kabupaten Landak bekerja di sektor pertanian (A) dengan persentase sebesar 82,33%. Sementara pekerja di sektor jasa (S) sebesar 13,46% dan pekerja di sektor pengolahan (M) sebesar 4,21%. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada tahun 2008-2010 mengalami sedikit fluktuasi. Pada tahun 2008 TPAK sebesar 72,57% naik menjadi 75,32% pada tahun 2009, kemudian turun menjadi 73,36% pada tahun 2010. Turunnya TPAK tersebut diikuti pula dengan peningkatan angka penggangguran. Pada tahun 2009 angka penggangguran mencapai 4,38% meningkat menjadi 4,61% pada tahun 2010. *** Tahukah Anda Upah Minimum Kabupaten (UMK) di Kabupaten Landak pada tahun 2009 adalah Rp 741.000,- per bulan.
4,61 4,38
4,03
2008
2009
2010
PENDIDIKAN
Angka melek huruf meningkat
Pada tahun 2010, angka melek huruf di Kabupaten Landak 91,48 persen dengan rata-rata lama sekolah 7,07 tahun (kelas 1 SMP) dan angka partisipasi sekolah tertinggi berada pada usia 7-12 tahun yang mencapai 97,80 persen.
Angka melek huruf (AMH) di Kabupaten Landak tahun 2010 sebesar 91,68 persen. Angka ini tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya, namun meningkat dibandingkan tahun 2008 yaitu 91,45 persen. Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Landak pada tahun 2010 mencapai 7,07 tahun. Indikator ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Landak menjalani pendidikan hanya selama 7 tahun atau memutuskan berhenti sekolah ketika kelas 1 SMP. Keadaan ini juga didukung oleh besarnya angka partisipasi sekolah usia 7-12 tahun yang mencapai 97,80 persen, selanjutnya untuk kelompok umur diatasnya angka partisipasi sekolah lebih kecil. Angka partisipasi sekolah usia 13-15 tahun hanya sebesar 81,50 persen. Sedangkan angka partisipasi sekolah yang paling rendah adalah usia 16-18 tahun sebesar 57,50 persen, namun di kelompok umur ini telah terjadi peningkatan angka partisipasi sekolah selama tiga tahun terakhir. Persentase penduduk umur 10 tahun keatas yang masih bersekolah sekitar 24,16 persen, 69,90 persen tidak bersekolah lagi, sisanya 5,94 persen tidak pernah sekolah. Rasio murid terhadap guru SD negeri tahun 2010 sebesar 21, seorang guru rata-rata mengajar 21 murid. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka beban seorang guru semakin besar, dimana untuk jenjang pendidikan SLTP negeri rata-rata seorang guru mengajar 30 murid dan di jenjang SMU negeri beban seorang guru mengajar 24 murid.
5
2009 2010 91,48 6,92 2008 7,07 2009
91,48
6,86 2007
18.389 11.457 2.701 447 993 110 661 53 Murid Guru Sekolah
SD
SLTP
SMU
*** Tahukah Anda Pada tahun 2010, angka melek huruf laki-laki sebesar 93,69% lebih tinggi dibandingkan dengan angka melek huruf perempuan sebesar 89,51%.
KESEHATAN
6
Uraian Fasilitas Kesehatan Rumah Dokter Puskesmas
Angka Harapan Hidup meningkat Angka Harapan Hidup pada tahun 2010 sebesar 65,46 tahun, yang menunjukkan bahwa rata-rata penduduk di Kabupaten Landak dapat hidup sampai umur 65 tahun.
1 15 84 19
1 16 88 19
1 16 88 20
23 16 102
25 5 125
23 5 142
Salah satu kebijaksanaan pemerintah di bidang kesehatan adalah dengan menyediakan tenaga kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Fasilitas dan tenaga kesehatan di Kabupaten Landak pada tahun 2010 mengalami peningkatan, kecuali jumlah dokter umum yang mengalami penurunan yang sebelumnya 25 orang sekarang hanya 23 orang. Tenaga kesehatan terbanyak adalah bidan 142 orang. Dengan meningkatnya jumlah bidan diharapkan angka kematian ibu hamil dan bayi yang dilahirkan menjadi semakin berkurang. *** Tahukah Anda Banyaknya peserta KB aktif di Kabupaten Landak tahun 2009 meningkat sebesar 7,62 persen dari tahun 2008, sementara peserta KB baru meningkat sebesar 18,27 persen. Angka Harapan Hidup (AHH) pada tahun 2010 sebesar 65,46 tahun maningkat dari tahun sebelumnya yaitu 65,22 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata penduduk di Kabupaten Landak dapat hidup sampai umur 65 tahun.
64,98
65,22
65,46
Dukun 58,59
Bidan 34,81
Keluhan kesehatan yang paling sering dialami masyarakat adalah batuk (17,39%), pilek (16,47%) dan panas (13,34%).
Tenaga Paramedis Lain 1,13
Selama lima tahun terakhir, peranan dukun terlatih dalam membantu proses kelahiran bayi masih cukup tinggi, yaitu sebesar 58,59 persen. Peranan ini lebih tinggi dibanding dengan peranan bidan yang mencapai 34,81 persen.
PERUMAHAN
Fasilitas perumahan masih kurang Rumah tangga yang masih menggunakan listrik PLN sebagai sumber peneragan utama masih relatif kecil, yaitu sebesar 42,65 persen.
7
2009 2010 42,65 0,90 47,12 1,81
Kualitas perumahan di Kabupaten Landak terlihat cukup baik selama periode 2008-2010. Hal ini dapat dilihat dari persentase rumah tangga yang memiliki perumahan dengan kondisi lantai bukan tanah, beratap layak dan berdinding permanen. Persentase rumah tangga dengan lantai rumah bukan tanah yakni sebesar 97,30 persen, turun sedikit dari tahun sebelumnya yang mencapai 97,53 persen. Sementara itu, persentase rumah tangga dengan atap layak sebesar 89,37 persen menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 89,62 persen. Selain itu, persentase rumah tangga yang menempati rumah dengan dinding permanen adalah 83,45 persen menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 92,59 persen.
Rumah Tangga menurut Fasilitas Perumahan (%) Penerangan Listrik PLN Air Minum Ledeng Jamban Sendiri Rumah Tangga menurut Kualitas Perumahan (%) Lantai Bukan Tanah Atap Layak Dinding Permanen Sumber : Inkesra, 2010 98,17 87,58 94,61 97,53 89,62 92,59 97,30 89,37 83,45 50,06 2,99 35,74 43,19 30,85
Tingkat kesejahteraan rumah tangga tidak hanya ditentukan oleh kualitas bangunannnya, akan tetapi juga ditentukan oleh fasilitas yang digunakan rumah tangga tersebut, seperti fasilitas penerangan, air bersih maupun jamban sendiri. Berdasarkan sumber penerangan utama yang digunakan, pada tahun 2010 masih banyak rumah tangga di Kabupaten Landak yang menggunakan pelita yaitu mencapai 45,15 persen dari total rumah tangga. Sedangkan pengguna listrik PLN baru sekitar 42,65 persen dan 11,80 persen menggunakan listrik non PLN. Pada tahun 2010 persentase rumah tangga yang mempergunakan air ledeng sebagai sumber air minum tercatat sebesar 0,90 persen, dimana sebagian besar rumah tangga mempergunakan air sungai (51,61%) dan mata air terlindung (13,14%) sebagai sumber air minumnya.
Petromak 0,20
Sumber : Inkesra, 2010
*** Tahukah Anda Pada tahun 2010 terdapat sekitar 21,98 persen rumah tangga di Kabupaten Landak yang memiliki tempat pembuangan akhir berupa tangki septik.
PEMBANGUNAN MANUSIA
8
67,8 67,6 67,4 67,2 67,0 66,8 66,6 66,4 66,2
Persentase penduduk miskin mengalami penurunan Pada tahun 2010, persentase penduduk miskin di Kabupaten Landak mencapai angka 14,06 persen atau mengalami penurunan angka sebesar 1,42 persen dari tahun sebelumnya.
Secara parsial, keberhasilan kinerja pembangunan dapat dinilai dengan melihat perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menggambarkan kemajuan di bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Angka IPM Kabupaten Landak tahun 2007 sebesar 66,43 kemudian pada tahun 2008 naik sebesar 66,74 dan pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 67,55. Pada tahun 2008 peringkat IPM Kabupaten Landak berada pada urutan ke-10 se-Provinsi Kalbar. Pada tahun 2009, peringkat IPM Kabupaten Landak meningkat ke posisi ke-9, namun tahun 2010 peringkat IPM Kabupaten Landak kembali turun ke posisi ke-10 dari 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Barat. Dengan adanya kenaikan IPM di Kabupaten Landak menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pembangunan manusia di Kabupaten Landak. Persentase penduduk miskin di Kabupaten Landak terus mengalami penurunan. Pada tahun 2007, persentase penduduk miskin mencapai 24,95 persen, kemudian turun menjadi 18,65 di tahun 2008 dan pada tahun 2010 mengalami penurunan kembali hingga mencapai angka 14,06 persen. Jumlah penduduk miskin pada tahun 2010 tercatat 46,5 ribu jiwa atau turun dibandingkan penduduk miskin tahun 2009 yang tercatat sebanyak 55,83 ribu jiwa.
2008
2009
2010
Reduksi
Shortfall
IPM
Kabupaten Landak sebesar 1,03% yang berarti kecepatan perkembangan IPM Kabupaten Landak menuju ideal sebesar 1,03 persen per tahun. Statistik Kemiskinan Kabupaten Landak
Uraian 2008 2009 2010
Garis Kemiskinan (Rp) Penduduk Miskin (%) Jumlah Penduduk Miskin (000 jiwa) Sumber
163.954 18,65
170.610 15,48
188.022 14,06
66,00
55,83
46,50
: Data dan Informasi Kemiskinan Tahun 2008, Kabupaten Landak Dalam Angka 2010-2011
10
PERTANIAN
Pertumbuhan produksi kedelai yang fantastis Produksi padi pada tahun 2010 meningkat sebesar 6,10 persen dari tahun sebelumnya, begitu pula dengan produksi kedelai yang mengalami pertumbuhan produksi tertinggi yaitu sebesar 404,35 persen dari tahun sebelumnya.
9
2009 2010 67.194 222.716 3.010 7.780 113 116 773 907 138 96 4.996 76.280 311 2.447 2.754 7.025 23 23 683 798 37 26
Pertanian menjadi ujung tombak kegiatan ekonomi di Kabupaten Landak. Lebih dari 80 persen penduduk Kabupaten Landak bekerja di sektor pertanian. Oleh karena itu, berbagai usaha dilakukan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan sektor pertanian, salah satunya dengan program Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT). Program ini merupakan sistem usaha tani yang terintegrasi dari hulu sampai hilir. Luas panen tanaman padi di Kabupaten Landak tahun 2010 sebesar 67.194 hektar dengan produksi sebesar 222.716 ton. Luas panen tanaman padi yang terbesar berada di Kec. Sengah Temila sebesar 14.507 Ha diikuti Kec Mempawah Hulu sebesar 9.600 ha dan Kec. Menjalin sebesar 7.731 Ha. Produksi padi sawah Kabupaten Landak tahun 2010 sebesar 201.978 ton, padi ladang 20.738 ton, sedangkan produksi palawija yang terbesar adalah ubi kayu sebesar 76.280 ton, kemudian di urutan kedua adalah jagung dengan jumlah produksi sebesar 7.780 ton. Secara keseluruhan produksi palawija meningkat dari tahun ke tahun, hal ini tentu saja tidak terlepas dari usaha pemerintah daerah dalam memajukan sektor pertanian. *** Tahukah Anda Dari keseluruhan lahan kering di Kabupaten Landak, sekitar 23,23 persen digunakan untuk areal perkebunan.
63.546 209.894
Ubi Jalar Ubi Kayu Kacang Hjau Kacang Tanah Kedele Jagung Padi 6,97 11,73 10,24 25,85 33,15
78,67 152,68
11
10
7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00
Pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian meningkat Pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian mengalami peningkatan pada tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar 4,13 persen.
5,75 4,13
Pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian selama kurun waktu 2007-2009 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2008, pertumbuhannya 5,75 persen. Pertumbuhan sektor ini terus mengalami penurunan hingga tahun 2009 hanya 1,72 persen. Namun pada tahun 2010 pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian kembali meningkat menjadi 4,13 persen. Potensi berbagai jenis bahan tambang yang banyak terdapat di Kabupaten Landak antara lain emas diperkirakan sebesar 10,62 juta ton, intan sebesar 2.040.285 karat, andesit 400 juta m3, kaolin 3,85 juta m3, pasir kuarsa 3.009.500 m3 , bauksit 200 juta Wmt. Selain itu masih banyak lagi potensi bahan tambang yang ada di Kabupaten Landak antara lain timah hitam, timah putih, tembaga, bismut dan lainnya. Pada tahun 2010 jumlah perusahaan mineral di Kabupaten Landak yang telah mempunyai izin usaha sebanyak 74 usaha yang terdiri dari 55 IUP eksplorasi dan 19 IUP operasi produksi. Jumlah pelanggan listrik PLN di Kabupaten Landak terus bertambah dari tahun 2008-2010. Pada tahun 2008 jumlah pelanggan listrik PLN mencapai 16.197, kemudian meningkat 6,09 persen menjadi 17.183 pada tahun 2009. Pada tahun 2010 meningkat 7,18 persen menjadi 18.417 pelanggan. Dari jumlah tersebut sekitar 93,03 persen pelanggan merupakan golongan rumah tangga, 3,58 persen merupakan badan usaha.
1,72
2008
2009
2010
Pelanggan Produksi Terjual (MWh) Nilai Penjualan (Juta Rp) Sumber Ket
*** Tahukah Anda Pada tahun 2010 sekitar 58,18 persen dari total izin usaha eksplorasi pertambangan merupakan IUP mineral bauksit, sedangkan IUP mineral emas sebesar 16,36 persen dan IUP mineral intan sebesar 7,27 persen.
12
INDUSTRI PENGOLAHAN
Perkembangan industri kecil dan menengah semakin meningkat Jumlah industri kecil yang terdaftar sebanyak 405 buah, dengan jenis usaha terbanyak berada di Kecamatan Ngabang (38,76 persen) dan jenis usaha yang paling banyak digeluti adalah usaha bengkel motor.
11
1.130.000.000 205.000.000 2.090.000.000 355.000.000 6.390.000.000 80.000.000 1.122.000.000 245.000.000 930.000.000 1.110.000.000 325.000.000 106.000.000 40.000.000 30.000.000 72.000.000 14.230.000.000
Industri sedang dan besar yang beroperasi di Kabupaten Landak berjumlah dua perusahaan, yaitu PT. Wira Rivaco Mandum (WRM) yang bergerak dibidang pengolahan karet (rubber) dan PTP.Nusantara XIII yang bergerak dibidang pengolahan kelapa sawit menjadi minyak sawit (CPO) dan inti sawit (kernel). Pada tahun 2009, jumlah tenaga kerja pada industri besar tersebut berjumlah 244 orang. Di Kabupaten Landak perkembangan industri kecil dan menengah tiap tahunnya semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah usaha industri kecil dan menengah yang meningkat dan semakin merata di setiap kecamatan di Kabupaten Landak. Jumlah usaha industri kecil yang terdaftar di Kabupaten Landak pada tahun 2010 ada sebanyak 405 buah, dengan jenis usaha terbanyak berada di Kecamatan Ngabang dengan persentase 38,76 persen. Menurut jenisnya usaha yang paling banyak digeluti adalah usaha bengkel motor (202 buah), penggilingan padi (45 buah), dan meubel (23 buah). Penerbitan tanda daftar perusahaan pada tahun 2010 sebanyak 17 buah dimana paling banyak terdapat di Kecamatan Ngabang. Catatan: Industri besar adalah perusahaan tenaga kerja 100 orang atau lebih.
dengan
Industri sedang adalah perusahaan dengan tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang. Industri kecil adalah perusahaan dengan tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang.
13
KONSTRUKSI
12
10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00
Pertumbuhan sektor konstruksi meningkat tajam Setelah mengalami pertumbuhan yang lambat pada tahun 2008, sektor konstruksi kembali menggeliat di tahun 2010 sehingga mencapai angka 8,40 persen.
Pertumbuhan
sektor
konstruksi
selama
kurun waktu 2008-2010 meningkat dengan pesat. Setelah mengalami perlambatan pertumbuhan
8,40
pada tahun 2008, sektor konstruksi mengalami peningkatan kembali pada tahun 2009 hingga
6,30
2010. Walau sempat mengalami penurunan di tahun 2008 menjadi 2,16 persen. Sektor
2,16
konstruksi kembali meningkat di tahun 2009 dengan pertumbuhan 6,30 persen. Kemudian meningkat lagi pada tahun 2010 dengan
2009 2010
2008
Berdasarkan jumlah perusahaan konstruksi yang terdaftar pada Lembaga Pengembangan Perkembangan Perusahaan Konstruksi di Kabupaten Landak Jasa Konstruksi (LPJK) di Kabupaten Landak dari tahun 2007 hingga tahun 2008, menunjukkan adanya peningkatan jumlah perusahaan. Pada
Uraian 2007 2008
tahun 2007-2008, perusahaan konstruksi yang ada di Kabupaten Landak terdiri atas perusahaan
golongan K (kecil) dan golongan M (menengah), belum ada yang tergolong perusahaan golongan B (besar). Perusahaan konstruksi golongan K
perusahaan, sedangkan perusahaan konstruksi golongan M meningkat dari 8 perusahaan menjadi 20 perusahaan.
*** Tahukah Anda Sertifikat Badan Usaha Perusahaan Konstruksi dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).
14
13
2009 14 6 8 268 150 118 333 158 175 57,33
Pada tahun 2009 di Kabupaten Landak terdapat 14 usaha akomodasi yang terdiri dari 6 hotel melati dan 8 akomodasi lainnya. Jumlah kamar yang tersedia ada 268 kamar dimana 150 kamar atau 55,97 persen tersedia di hotel melati sedangkan sisanya sebanyak 118 kamar terdapat di usaha akomodasi lainnya. Jumlah tempat tidur yang tersedia berjumlah 333 tempat tidur. Tingkat penghunian kamar hotel (TPK) pada tahun 2009 cukup tinggi yaitu 57,33 persen. Berdasarkan potensi wilayahnya, maka kawasan wisata di Kabupaten Landak terdiri dari Wisata Alam, Wisata Petualangan, Wisata Budaya dan Sejarah. Kraton Ismahayana yang terletak di Kecamatan Ngabang merupakan salah satu wisata sejarah yang ada di Kabupaten Landak. Event yang diadakan setiap tahun pada bulan Februari-Maret di Kraton Ismahayana adalah Ziarah Akbar dan acara Tumpang Negeri. Acara tersebut diisi dengan berbagai kegiatan budaya dan keagamaan. Upacara Naik Dango (merupakan wisata budaya) adalah kegiatan ritual seputar panen padi sebagai ungkapan syukur masyarakat Dayak kepada Sang Pencipta akan hasil yang telah diperoleh. Selain itu, masih terdapat banyak acara -acara budaya baik budaya Melayu maupun budaya Dayak seperti Robok-robok di Karangan (Mempawah Hulu), Festival Nunu Poe di Kecamatan Kuala Behe, sendra tari dan lomba memancing di Mandor, Festival Budaya Binua Landak di Ngabang.
Akomodasi Melati Akomodasi Lainnya Jumlah Kamar Melati Akomodasi Lainnya Jumlah Tempat Tidur Melati Akomodasi Lainnya Tingkat Penghunian Kamar (%) Sumber
15
14
Masih banyak jalan tanah Panjang jalan di Kabupaten Landak 2.157,32 Km, 58,58 persen diantaranya masih jalan tanah sedangkan jalan aspal baru 30,40 persen.
Lainnya 5%
Aspal 30%
Jalan dan jembatan merupakan prasarana untuk mempermudah mobilitas penduduk dan kegiatan perekonomian antar daerah dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, jalan mempunyai peranan penting dalam menunjang kelancaran berbagai aktivitas ekonomi dan lain sebagainya. Panjang jalan di Kabupaten Landak tahun 2009 tercatat sepanjang 2.157,32 Km, berdasarkan statusnya sebagian besar merupakan jalan kabupaten dan jalan desa masing-masing dengan persentase 45,54 persen dan 40,42 persen. Jika dilihat dari jenis permukaannya, sebagian besar masih jalan tanah dengan persentase 58,58 persen, sedangkan jalan aspal baru 30,40 persen. Pada tahun 2009, jumlah pengiriman maupun penerimaan surat, paket dan wesel pos mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah surat yang terkirim berjumlah 38.105 surat meningkat 15,49 persen. Paket pos yang terkirim sebanyak 6.861 paket meningkat 15,35 persen. Jumlah wesel yang dikirim sebanyak 4.303 buah dengan nilai uang 6.339 juta rupiah dan banyak wesel yang diterima sebanyak 1.857 buah dengan nilai uang 1.236 juta rupiah. Pada tahun 2010 jumlah pelanggan PT. Telkom menurun sebesar 32,75 persen. Dengan penambahan 640 pelanggan, maka jumlahnya menjadi 1.314 pelanggan dimana 1.314 buah merupakan jenis telepon rumah. Kapasitas sentral yang tersedia berjumlah 3.000 buah.
Tanah 59%
Sumber : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2010
Kerikil 6%
Panjang Jalan Menurut Status Jalan Jalan Nasional Jalan Provinsi Jalan Kab/kota Jalan Lainnya Sumber 131,20 171,80 982,42 860,51
*** Tahukah Anda Sekitar 14,85% dari total panjang jalan di Kabupaten Landak pada tahun 2010 dalam kondisi rusak/rusak berat.
16
15
2009 2010 33.656 500 43.171 200 182.872 21.204 477
Posisi dana simpanan masyarakat pada pihak perbankan yang berupa simpanan berjangka dan tabungan di Kabupaten Landak selama tahun 2007-2009 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, posisi simpanan berjangka meningkat 83,43 persen dari tahun 2009 dan dana tabungan meningkat 42,37 persen. Posisi simpanan giro juga mengalami peningkatan selama tahun 20092010 sebesar 28,82 persen. Posisi kredit yang dikeluarkan pihak perbankan pada Desember 2010 sebesar Rp.468,490 milyar. Kredit terbanyak untuk konsumsi sebesar Rp.308,680 milyar (65,89%), diikuti kredit modal kerja sebesar Rp.57,249 milyar (16,17%) dan kredit investasi sebesar Rp.30,347 milyar (8,57%) . Pada tahun 2010 rencana PMDN di
Giro Nominal (Juta Rp) Rekening (satuan) Simpanan Berjangka Nominal (Juta Rp) Rekening (satuan) Tabungan Nominal (Juta Rp) Rekening (satuan) Sumber 85.337 10.958 128.446 14.946 15.869 139 23.535 172 34.575 418 26.127
Kabupaten Landak
investasi Rp.1.990.594,06 juta yang direncanakan oleh 5 perusahaan. Sedangkan realisasi investasi PMDN ada 2 proyek, dengan nilai investasi 6.130,79 juta rupiah serta menyerap 94 tenaga kerja Indonesia.
126.038,84
Rencana PMA ada 11 proyek oleh 10 perusahaan asing dengan nilai investasi mencapai 98.349,79 ribu US $. Realisasi investasi PMA ada 8 proyek, dengan nilai investasi Rp.162.975,95 juta serta menyerap 5.024 tenaga kerja Indonesia dan 26 tenaga kerja asing.
2008
2009
2010
*** Tahukah Anda Sebesar 14,62% dari total kredit di Kabupaten Landak pada tahun 2010 dikeluarkan untuk sektor perdagangan.
17
16
Uraian Beras (Rp/Kg) Gula Pasir (Rp/Kg) Sumber
HARGA-HARGA
Harga sembako tiga tahun terakhir terus meningkat
Rata-rata harga barang-barang kebutuhan pokok di Kabupaten Landak selama tahun 2008-2010 terus meningkat, harga beras meningkat 7-10 persen , harga gula pasir meningkat 5-24 persen .
Secara umum rata-rata harga barangbarang kebutuhan pokok di Kabupaten Landak mengalami peningkatan dari tahun 2008-2010. Begitu pula dengan rata-rata harga beras mengalami kenaikan moderat, dengan persentase kenaikan harga 7 persen per tahun. Pada tahun 2008 rata-rata harga beras 6.350 rupiah per kilogram meningkat menjadi 7.300 rupiah per kilogram pada tahun 2010. Rata-rata harga gula pasir juga mengalami kenaikan dari tahun 2008-2010, dengan persentase kenaikan 5 hingga 24 persen. Pada tahun 2008 rata-rata harga gula pasir 7.750 rupiah per kilogram meningkat menjadi 8.600 rupiah per kilogram pada tahun 2009. Rata-rata harga gula pasir kembali meningkat pada tahun 2010 menjadi 10.700 rupiah per kilogram.
10.700
8.600
2009
2010
Rata-rata harga minyak goreng juga mengalami kenaikan namun dengan kenaikan harga yang cukup stabil. Setelah pada tahun 2008 mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari tahun sebelumnya, pada tahun 2009 mengalami sedikit penurunan. Pada tahun 2008 rata-rata harga minyak goreng adalah 11.900 rupiah per liter meningkat sekitar 35 persen dari rata-rata harga minyak goreng pada tahun 2007 yang mencapai 8.800 rupiah per liter. Namun pada tahun 2009 rata-rata harga minyak goreng mengalami sedikit penurunan menjadi 11.650 rupiah per liter. Kemudian mengalami sedikit kenaikan harga pada tahun 2010 menjadi 12.000 rupiah per liter.
18
PENGELUARAN PENDUDUK
Proporsi pengeluaran konsumsi makanan paling besar
Selama tahun 2007-2008 pengeluaran perkapita rata-rata meningkat sebesar 49 persen, sekitar 62,77 persen dari total pengeluaran tersebut digunakan untuk pengeluaran makanan.
Peningkatan pengeluaran perkapita terjadi pada pengeluaran makanan dan non makanan. Selama tahun 2007-2008 total pengeluaran perkapita rata-rata meningkat sebesar 49 persen. Sedangkan dari pola konsumsi, pengeluaran makanan masih mendominasi dari total pengeluaran perkapita. Dari total pengeluaran perkapita sebesar 338.848 rupiah, sekitar 62,77 persen masih digunakan untuk pengeluaran makanan. Sedangkan sisanya 37,23 persen dari total pengeluaran digunakan untuk pengeluaran non makanan. Hal ini masih menunjukkan ciri-ciri negara kita sebagai negara berkembang dimana pengeluaran untuk makanan masih mendominasi dari seluruh pengeluaran konsumsi. Peningkatan pendapatan masyarakat selama tahun 2007-2009 dapat terlihat dari pergeseran kelompok pengeluaran perkapita sebulan dari kelompok pengeluaran rendah pada tahun 2007 menjadi kelompok pengeluaran lebih tinggi pada tahun 2008/2009. Pada tahun 2007, sebesar 46,90 persen penduduk berada pada kelompok pengeluaran dibawah 200.000, pada tahun 2009 hanya tinggal 28,11 persen. Pada tahun 2009 sebagian besar penduduk berada pada kelompok pengeluaran 200.000-499.999 rupiah yaitu sebesar 61,75 persen.
17
126.137
212.712 173.629
53.730
2007
Makanan
2008
Non Makanan
Jenis Pengeluaran
2007
2008
2009
*** Tahukah Anda Persentase penduduk kelompok pengeluaran di atas 1.000.000 rupiah pada tahun 2008 hanya 0,52 persen, tetapi pada tahun 2009 meningkat menjadi 1,14 persen.
19
PERDAGANGAN
18
Besar Menengah Kecil Sumber
Pertumbuhan sektor perdagangan sangat berfluktuatif Pada tahun 2008, sektor perdagangan mengalami penurunan drastis akibat adanya kenaikan BBM, namun pada tahun 2009 sektor ini kembali meningkat tajam sebesar 5,87 persen.
Jumlah Perusahaan Perdagangan Yang Memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
Uraian Golongan Perusahaan 6 26 89 : Kabupaten Landak Dalam Angka, 2011 2010
Banyaknya perusahaan perdagangan yang sudah memiliki ijin usaha (SIUP) di Kabupaten Landak tahun 2007 adalah 235 perusahaan. Dari 235 perusahaan tersebut, sebesar 45,96 persen merupakan perusahaan kecil dan 42,55 persen adalah menengah. Sedangkan persentase perusahaan besar sekitar 11,49 persen dari total perusahaan perdagangan yang memiliki SIUP. Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang berpengaruh cukup signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Landak. Kontribusi sektor ini berada diurutan kedua setelah sektor pertanian dalam struktur perekonomian di Kabupaten Landak, dengan kontribusi sebesar 19,85 persen pada tahun 2009. Pertumbuhan sektor perdagangan di Kabupaten Landak selama kurun waktu 20082010 menunjukkan trend positif. Pada tahun 2008 pertumbuhan sektor perdagangan sebesar 2,42 persen, kemudian mengalami peningkatan menjadi 5,67 persen pada tahun 2009. Pada tahun 2010 pertumbuhan sektor perdagangan kembali meningkat cukup tinggi menjadi 12,08 persen.
20
PENDAPATAN REGIONAL
Pertumbuhan ekonomi mengalami fluktuasi selama lima tahun terakhir Pertumbuhan ekonomi terus meningkat selama tahun 2008-2010, pada tahun 2010 mencapai 5,01 persen.
19
2009 2010
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu alat ukur keberhasilan kinerja ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Selama kurun waktu 2005 -2009 pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Landak mengalami fluktuasi. Pertumbuhan ekonomi terus meningkat hingga tahun 2007, kemudian mengalami penurunan pada tahun 2008 kemudian kembali meningkat sampai tahun 2010. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 mencapai 5,01 persen meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat 4,67 persen. Struktur perekonomian di Kabupaten Landak sampai dengan tahun 2010 masih didominasi oleh tiga sektor utama, yaitu sektor pertanian; sektor perdagangan, hotel dan restoran; serta sektor industri pengolahan yang memberikan kontribusi sebesar 82,36 persen. Konstribusi sektor pertanian sebesar 50,58 persen terhadap pembentukan PDRB, sedangkan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 21,62 persen dan industri pengolahan sebesar 10,15 persen. PDRB per kapita merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran masyarakat. PDRB per kapita terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010, PDRB per kapita Kabupaten Landak adalah Rp. 8.982.000,- yang berarti rata-rata pendapatan satu orang penduduk Kabupaten Landak selama setahun adalah Rp. 8.982.000,- atau sebesar Rp. 748.500,- per bulan.
PDRB ADHK (Milyar Rp) PDRB ADHB (Milyar Rp) PDRB/ Kapita ADHK (Ribu Rp) PDRB/ Kapita ADHB (Ribu Rp) Pertumbuhan Ekonomi (%)
1.457,21 1.525,25 1.601,72 2.426,14 2.671,28 2.961,04 4.484,04 4.605,62 4.858,87 7.465,59 8.066,16 8.982,39 4,29 4,67 5,01
Sumber
*** Tahukah Anda Jika dibandingkan dengan tahun 2009, angka pendapatan per kapita tahun 2010 meningkat sebesar 11,36 persen.
21
PERBANDINGAN REGIONAL
20
Kota Singkawang Kota Pontianak Kab. Kubu Raya Kab. Kayong Kab. Melawi Kab. Sekadau Kab. Kapuas Hulu Kab. Sintang Kab. Ketapang Kab. Sanggau Kab. Pontianak Kab. Landak Kab. Bengkayang Kab. Sambas Prov. Kalbar 0,00
Laju pertumbuhan ekonomi di bawah pertumbuhan ekonomi provinsi PDRB yang tercipta selama tahun 2010 di Kabupaten Landak sebesar 2,9 triliun rupiah dengan pertumbuhan ekonomi 5,01, masih berada di bawah tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat.
Pada tahun 2010 laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat sebesar 5,35 persen. Jika dilihat pertumbuhan ekonomi masing -masing kabupaten/kota, maka Kabupaten Ketapang merupakan kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi dengan nilai 7,51 persen. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Landak adalah 5,01 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi terendah pada tahun 2010 adalah Kabupaten Pontianak dengan nilai 2,01 persen. Perbandingan PDRB kabupaten/kota atas dasar harga berlaku di Provinsi Kalimantan Barat menunjukkan variasi yang cukup besar. PDRB ADHB di Kota Pontianak mencapai 12,5 triliun rupiah, di Kabupaten Kubu Raya PDRB ADHB mencapai 8,8 triliun rupiah. Namun di Kabupaten Melawi PDRB ADHB baru mencapai 957 milyar rupiah dan di Kabupaten Kayong Utara sebesar 946 milyar rupiah. Sedangkan di Kabupaten Landak PDRB ADHB tahun 2010 sebesar 2,9 triliun rupiah. Dengan demikian kabupaten/kota yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Provinsi Kalimantan Barat adalah Kota Pontianak sebesar 21,68 persen kemudian disusul oleh Kabupaten Kubu Raya sebesar 15,24 persen dan Kabupaten Ketapang 10,24 persen. Sedangkan kontribusi Kabupaten Landak sebesar 5,13 persen terhadap total PDRB Provinsi Kalimantan Barat.
ADHB
5.903.390,88 2.356.204,92 2.961.035,82 2.218.582,76 5.135.755,67 5.911.729,56 3.915.648,11 2.372.772,27 1.216.048,08 957.298,56 946.722,64 8.800.531,53 12.513.892,40 2.519.157,85 60.475.251,80
ADHK
2.934.326,19 1.166.187,32 1.601.720,55 1.220.564,81 2.665.715,34 2.792.790,78 2.086.332,30 1.182.011,43 668.124,84 533.763,17 435.429,70 4.936.652,99 6.621.193,74 1.230.090,19 30.292.393,41
Prov. Kalbar
Sumber
22
PERBANDINGAN REGIONAL
Kualitas SDM di Kabupaten Landak meningkat Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Landak tahun 2010 meningkat menjadi 67,55 sehingga memperbaiki peringkat IPM Kabupaten Landak di posisi kesembilan se-Provinsi Kalimantan Barat.
20
10,08 7,82 14,06 6,41 5,02 13,67 9,76 11,39 6,77 13,77 11,69 7,14 6,62 6,12 9,02
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Barat adalah sebanyak 4.395.983 jiwa. Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Pontianak dengan jumlah penduduk 554.764 jiwa (12,62%). Sedangkan di Kabupaten Landak sendiri jumlah penduduknya sebanyak 329.649 jiwa atau sekitar 7,50 persen dari total penduduk Provinsi Kalimantan Barat. Tingkat penggangguran di Kabupaten Landak pada tahun 2010 sebesar 4,61 berada di bawah tingkat penggangguran Provinsi Kalimantan Barat. Tingkat pengangguran tertinggi berada di Kabupaten Pontianak dengan nilai 7,80 persen. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Landak terus berkurang dari tahun ke tahun. Namun persentase penduduk miskin Kabupaten Landak sebesar 14,06 persen merupakan angka kemiskinan tertinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Kalimantan Barat. Secara umum proses pembangunan kualitas manusia di Kabupaten Landak terus mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut tercermin dengan kenaikan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2010 menjadi 67,55 dari 67,21 pada tahun sebelumnya. Namun peringkat IPM mengalami penurunan satu tingkat keperingkat sepuluh, dimana tahun sebelumnya peringkat kesembilan.
Kabupaten/Kota
Kab. Sambas 496.120 Kab. Bengkayang 215.277 Kab. Landak 329.649 Kab. Pontianak 234.021 Kab. Sanggau 408.468 Kab. Ketapang 427.460 Kab. Sintang 364.759 Kab. Kapuas Hulu 222.160 Kab. Sekadau 181.634 Kab. Melawi 178.645 Kab. Kayong Utara 95.594 Kab. Kubu Raya 500.970 Kota Pontianak 554.764 Kota Singkawang 186.462 Prov. Kalbar 4.395.983 Sumber
23
LAMPIRAN TABEL
Tabel 3.1.
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Landak Tahun 2010 (Jiwa)
Kelompok Umur (1) 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+
Perempuan (3)
15.680 18.532 18.579 16.234 14.735 14.076 12.572 10.538 9.356 7.832 6.553 4.332 3.359 2.336 1.394 1.168
Jumlah (4)
32.240 38.085 38.414 33.723 31.211 30.087 26.780 22.716 19.905 16.343 13.702 9.220 6.865 5.007 2.846 2.505
Jumlah
172.373
157.276
329.649
Kabupaten/Kota
IPM 2009
(10)
2010
(3)
2009
(4)
2010
(5)
2009
(6)
2010
(7)
2009
(8)
2010
(9)
2010
(11)
1. Kab. Sambas 2. Kab. Bengkayang 3. Kab. Landak 4. Kab. Pontianak 5. Kab. Sanggau 6. Kab. Ketapang 7. Kab. Sintang 8. Kab. Kapuas Hulu 9. Kab. Sekadau 10. Kab. Melawi 11. Kab. Kayong Utara 12. Kab. Kubu Raya 13. Kota Pontianak 14. Kota Singkawang Prov. Kalimantan Barat
60,91 68,70 65,22 67,18 68,24 67,23 68,12 66,49 67,31 67,69 65,50 66,24 67,04 67,08 66,45
61,27 68,84 65,46 67,24 68,49 67,45 68,32 66,58 67,34 67,76 65,67 66,30 67,22 67,21 66,60
90,00 88,70 91,48 89,90 89,95 89,17 90,45 92,59 89,02 92,36 88,24 86,15 94,08 89,65 89,70
90,55 88,71 91,48 89,91 89,96 90,20 90,46 92,61 89,17 92,37 88,28 88,25 94,97 89,66 90,26
5,94 6,09 6,92 6,53 6,41 6,30 6,59 7,15 6,07 7,21 5,65 6,36 9,20 7,34 6,75
5,94 6,32 7,07 6,53 6,49 6,30 6,59 7,16 6,32 7,22 5,67 6,57 9,36 7,40 6,82
621,09 602,47 612,01 621,74 612,24 612,63 607,55 630,97 604,66 604,95 603,75 619,72 636,96 616,18 630,34
623,02 604,11 613,22 625,72 614,37 614,43 609,98 633,25 606,31 607,26 606,32 621,30 638,64 619,65 631,65
64,46 67,18 67,21 68,41 68,19 67,41 68,00 69,79 66,63 68,45 65,07 66,77 72,41 68,47 68,79
64,93 67,55 67,55 68,75 68,55 67,89 68,31 70,03 66,99 68,67 65,38 67,56 72,96 68,86 69,15