Anda di halaman 1dari 5

ABORSI et causa pemerkosaan

Nah kasus aborsi krn kasus suka sama suka la biaso,nd tw lah jwbny ap..jdi eke masuken kasus aborsi e.c pemerkosaan hhoo..ya dk jauh bedalah hhe Dalam kasus perkosaan yang merupakan kejahatan seksual tidak dapat disamakan dengan perzinahan dan free sex, karena dalam perkosaan melibatkan pemaksaan dan kekerasan. Sebenarnya masih dalam keadaan kontroversi aborsi akibat pemerkosaan diperbolehkan atau tidak. Yang pasti aborsi itu sendiri dalam hukum islam tidak diperbolehkan karena menyangkut nyawa suatu makhluk hidup (islam sangat melindungi jiwajiwa yang tidak berdosa , bahkan janin dalam rahim yang tidak mewarisi dosa sedikitpun dari orangtua nya). Sedangkan dalam hokum Negara,termauk tindak pidana yang dapat dikenakan hukuman. Aborsi diperbolehkan jika ada indikasi medis yang menjadi dasar untuk menyelamatkan ibu.. Namun ada pendapat ulama yang mengatakan aborsi dalam hukum Islam juga bisa dibenarkan dengan syarat sebelum usia kandungan 120 hari atau sebelum ditiupkan ruh, tetapi harus dibuktikan bahwa secara medis kehamilan tersebut mengganggu kesehatan ibu. Selain itu, Dari kasus kehamilan akibat perkosaan yang berimplikasi indikasi medis yaitu indikasi yang mengancam kesehatan ibu secara serius baik fisik maupun psikis diperbolehkan. Tidak diragukan lagi bahwa pemerkosaan pada wanita muslimah merupakan udzur yg sgt kuat bagi wanita tsb dan keluarganya. Karena sudah

pasti dia akan membenci janin itu dan ingin mencari jalan keluar darinya. Hal itu tentu saja merupakan rukhshah yang difatwakan karena darurat yang telah disesuaikan kadarnya.. Oleh karena itu, rukhshah yang memperbolehkan aborsi terikat dengan keadaan udzur yang dibenarkan oleh syariat Islam yang kadarnya dketahui oleh dokter dan para cendekiawan. Selain dalam keadaan itu muslimah dilarang melakukan aborsi. (Dr. Amru Karim Sadawi: Wanita dalam Fiqih al-Qaradhawi). Selain membenci janinnya, yg bersangkutan jg kehilangan keperayaan diri, gangguan mental, dan depresi yang ridak menutup kemugkinan bias berdampak buruk pada kesehatan fisiknya, dalam masalah ini bukan hanya jiwa janin yang dipertaruhkan tapi jiwa perempuan tsb jg. Namun sebelum mengambil keputusan, ada baiknya wanita dan keluarganya mempertimbangkan hal2 lain yang bs mendatangkan dampak positif tanpa mengorbankan jiwa wanita dan anaknya. Pria tsb dimintai pertangungjawaban nd bertobat. Dan wanita yang mendapat cobaan ini dan membiarkan janin tetap hidup, ia merupakan wanita muslim.
Jika tetap ingin aborsi,,dampaknya 1. Jasmani: kuret aborsi bias menimbulkan efek perdarahan/infeksi, apabila bukan dikerjakan oleh ahli dpat menembus perut dan mengakibatkan kematian. Slain itu infeksi rahim kemandulan, tubuh lemah sering keguguran dimasa depan. 2.

Psikologis:perasaan berdosa, kehilanga harga diri, pada pihak laki-laki hilangnya rsa tanggung jawab. 3. Hukum, dapat pidana hukuman.

PERCERAIAN
apakah perceraian jalan keluar yang terbaik? Coba pertimbangkan apa saja kerugian yang harus ditanggung setiap anggota keluarga ketika keputusannya adalah bercerai. Akibat Perceraian Anak menjadi korban Anak merupakan korban yang paling terluka ketika orang tuanya memutuskan untuk bercerai. Anak dapat merasa ketakutan karena kehilangan sosok ayah atau ibu mereka, takut kehilangan kasih sayang orang tua yang kini tidak tinggal serumah. Mungkin juga mereka merasa bersalah dan menganggap diri mereka sebagai penyebabnya. Prestasi anak di sekolah akan menurun atau mereka jadi lebih sering untuk menyendiri.

Anak-anak yang sedikit lebih besar bisa pula merasa terjepit di antara ayah dan ibu mereka. Salah satu atau kedua orang tua yang telah berpisah mungkin menaruh curiga bahwa mantan pasangan hidupnya tersebut mempengaruhi sang anak agar membencinya. Ini dapat mebuat anak menjadi serba salah, sehingga mereka tidak terbuka termasuk dalam masalah-masalah besar yang dihadapi ketika mereka remaja. Sebagai pelarian yang buruk, anak-anak bisa terlibat dalam pergaulan yang buruk, narkoba, atau hal negatif lain yang bisa merugikan. Dampak untuk orang tua Selain anak-anak, orang tua dari pasangan yang bercerai juga mungkin terkena imbas dari keputusan untuk bercerai. Sebagai orang tua, mereka dapat saja merasa takut anak mereka yang bercerai akan menderita karena perceraian ini atau merasa risih dengan pergunjingan orang-orang. Beberapa orang tua dari pasangan yang bercerai akhirnya harus membantu membesarkan cucu mereka karena ketidaksanggupan dari pasangan yang bercerai untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Bencana keuangan Jika sebelum bercerai, suami sebagai pencari nafkah maka setelah bercerai Anda tidak akan memiliki pendapatan sama sekali apalagi jika mantan pasangan Anda tidak memberikan tunjangan. Atau jika pemasukan berasal dari Anda dan pasangan, sekarang setelah bercerai, pemasukan uang Anda berkurang. Jika Anda mendapat hak asuh atas anak, berarti Anda juga bertanggung jawab untuk menanggung biaya hidup dari anak Anda. Yang perlu diingat, setelah bercerai,

umumnya banyak keluarga mengalami penurunan standar kehidupan hingga lebih dari 50 persen. Masalah pengasuhan anak Setelah bercerai, berarti kini Anda harus menjalankan peranan ganda sebagai ayah dan juga sebagai ibu. Ini bukanlah hal yang mudah karena ada banyak hal lain yang harus Anda pikirkan seorang diri. Terlebih, jika anak sudah memasuki masa remaja yang penuh tantangan, Anda harus dengan masuk akal menjaga atau memberikan disiplin kepada anak agar dapat tumbuh menjadi anak yang baik. Masalah lain dalam hal pengasuhan anak adalah ketika harus berbagi hak asuh anak dengan pasangan karena bisa jadi Anda masih merasa sakit hati dengan perlakuan mantan Anda sehingga sulit untuk bersikap adil. Hal-hal yang harus dibicarakan seperti pendidikan atau disiplin anak mungkin dapat menyebabkan pertengkaran karena tidak sepaham dan rasa sakit hati dapat membuat hal ini semakin buruk. Gangguan emosi Adalah hal yang wajar jika setelah bercerai Anda masih menyimpan perasan cinta terhadap mantan pasangan Anda. Harapan Anda untuk hidup sampai tua bersama pasangan menjadi kandas, ini dapat menyebabkan perasaan kecewa yang sangat besar yang menyakitkan. Mungkin juga Anda ketakutan jika tidak ada orang yang akan mencintai Anda lagi atau perasaan takut ditinggalkan lagi di kemudian hari. Perasaan lain yang mungkin dialami adalah perasaan terhina atau perasaan marah dan kesal akibat sikap buruk pasangan. Anda juga mungkin merasa kesepian karena sudah tidak ada lagi tempat Anda berbagi cerita, tempat Anda mencurahkan dan mendapatkan bentuk kasih saying. Serangkaian problemkesehatan juga bisa disebabkan akibat depresi karena bercerai. Bahaya masa remaja kedua Pasangan yang baru bercerai sering mengalami masa remaja kedua. Mereka mencicipi kemerdekaan baru dengan memburu serangkaian hubungan asmara dengan tujuan untuk menaikkan harga diri yang jatuh atau untuk mengusir kesepian. Hal ini bisa menimbulkan problem baru yang lebih buruk dan tragis karena tidak mempertimbangkan baik-baik langkah yang dilakukan. Perceraian bukanlah hal yang terbaik karena ada dampak-dampak buruk yang harus Anda hadapi. Walaupun perkawinan Anda tampak hampir hancur, tidaklah baik untuk menghancurkannya dengan bercerai. Berpikirlah untuk mempertahankan perkawinan Anda demi anak dan keluarga Anda. Jika pasangan Anda tampaknya tidak baik atau tidak menyayangi Anda, cobalah komunikasikan hal ini dengan pasangan Anda dengan cara yang baik karena kebanyakan faktor perceraian karena kegagalan berkomunikasi. Hindari berpikir untuk berselingkuh karena hal itu akan memperburuk keadaan.

Perceraian bukanlah jalan keluar terbaik. Sebelum bercerai pertimbangkan secara matang akibatnya hingga jauh ke depan. Banyak pengalaman menunjukkan bahwa perkawinan yang bermasalah masih bisa diselamatkan tanpa perlu bercerai.

POLIGAMI
coba kita liat beberapa dampak potitif dan negatifnya poligami : Dampak Negatif berpoligami: * * * * Mendapat tekanan social (masyarakat menganggap buruk pelakunya) Mendapat tekanan legal ( bagi peg, negeri: poligami dilarang) Mendapat tekanan ekonomis ( diperlukan biaya besar untuk memadu) Kadang bias mendapat tekanan politis

Dampak Positif berpoligami: * * * * * * * * Terhindar dari maksiat dan zina Meperbanyak keturunan Melindungi para janda, perawan tua dan kelebihan perempuan Kebutuhan sex suami terselesaikan saat istrinya melahirkan, haid, sakit, uzur dll Istri terpacu untuk melakukan yang terbaik bagi suaminya karena ada yang lain Melatih kesabaran dan menekan egoisme Anak yang dilahirkan menpunyai legal formal Status yang jelas bagi bagi perempuan

Lalu mana yang lebih banyak mudharatnya? Jika kita menolal poligami: * Pengingkaran terhadap hukum Allah SWT * Maksiat dan zinah merajalela * Ketertindasan perempuan * Anak-anak lahir tanpa status yang jelas, sehingga nafkahnya dan ahk warisnya terabaikan * Aborsi dimana-mana Sebab Istri takut dipoligami: * * * * * * * Kehilangan cinta dan kasih saying suami Membayangkan kemesraaan suami dengan madunya Takut harta benda suami akan berpindah pada madunya Berprasangka buruk dan curiga yang berlebihan Cemburu kepada anak-anak madunya Takut hak warisnya berkurang Takut ditinggalkan suami

rokok

Dampak dalam kesehatan: menyebabkan kanker paru, kandung kemih, penyakit jantung, stroke, mpotensi,dll Dalam ekonomi:membuang2 uang percuma Segi lain merokok dalam psikologis: mendapatkan kenyamanan, kepuasan, berasa keren dalam pergaulan.

PERNIKAHAN DINI
SISI NEGATIF : kedokteran belum matangnya system reproduksi akan menyebabkan ganguan dalam proses mengandung/kehamilan, sosiologi/social : emosi masih labil, gejolak darah muda dan cara piker yang belum matang dalam menyebabkan harmonisasi keluarga mudah goyah. Sisi positif Menghindarkan dari perbuatan zina dimana tren pacaran zaman sekarang sudah sampai tingkat mengkhawatirka///

SUDAH SIAP UNTUK BERTANGGUNG JAWAB & LEGAL DALAM PANDANGAN AGAMA KENAPA TIDAK???? :matagenit
tingting hahah :P Wkwkwkwkwk :p

Anda mungkin juga menyukai