Anda di halaman 1dari 20

Bencana Banjir

Banjir Bandang, Ratusan Rumah Terendam


Selasa, 21 Desember 2010 , 21:45 WIB

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
TOLITOLI, KOMPAS.com - Ratusan rumah penduduk di Tolitoli, Sulawesi Tengah, Selasa
malam, terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur kota ini lebih lima jam.
Banjir yang menggenangi rumah penduduk pada beberapa kelurahan di Kota Cengkih itu
memiliki ketinggian hingga 60 centimeter.
Sementara wilayah yang paling parah terendam banjir tersebut, yakni Kelurahan Baru,
Panasakan, dan Tueley di Kecamatan Baolan, Tolitoli Kota.
Sejumlah warga Tolitoli mengatakan, banjir mulai merendam rumah penduduk sekitar pukul
17.30 WITA akibat luapan air Sungai Tueley dan Sungai Lembah.
"Setiap kali hujan mengguyur lama, rumah kami pasti terendam air banjir," kata Iskandar, warga
Kelurahan Baru.
Menurut sebagian warga di kompleks pemukiman Sidodadi, Kelurahan Baru, banjir seperti ini
memang selalu terjadi apabila turun hujan lebat dan berlangsung lama karena permukaan air
Sungai Lembah hampir sejajar dengan daratan.
Belum ada laporan adanya korban jiwa dalam kejadian ini, namun hingga kini air yang dibawa
banjir masih meredam sebagian rumah penduduk dan jalanan.
"Seluruh perabot rumah kami terendam banjir. Mau diselamatkan dimana, semua sudut ruangan
digenangi air," kata Idris, warga Kelurahan Panasakan.
Banjir yang disertai lumpur tersebut juga menggenangi hampir seluruh ruas jalan utama yang ada
di kota Tolitoli, sehingga mengakibatkan arus transportasi angkutan darat terhenti.
Bahkan, sebagian kendaraan terutama roda dua harus diseret oleh pemiliknya karena mesinnya
mati saat melintasi jalan yang digenangi air.
Kota Tolitoli kurun tahun 2010 ini tercatat sudah dua kali dilanda bencana alam banjir dan banjir
pada 24 Mei lalu sempat merendam sekitar separuh kota yang ada di bagian utara Provinsi
Sulawesi Tengah itu.
Warga setempat berharap adanya upaya pemerintah daerah setempat untuk menanggulangi
bencana banjir yang kerap kali melanda kota mereka.

Meletus Lagi, Status Bromo Masih Siaga


IST
Oleh:
Nasional - Senin, 20 Desember 2010 , 16:30 WIB
INILAH.COM, Surabaya - Meskipun Gunung Bromo terus meletus kembali dan
mengeluarkan abu vulkanik setinggi 800-1.500 meter sejak Minggu (19/12/2010) kemarin.
Hari ini, Senin (20/12/2010), statusnya tetap Siaga dan tidak naik ke level Awas.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim Siswanto
menegaskan status Bromo tetap siaga. Meski begitu, segala aktivitas masyarakat masih dilarang
dan tidak boleh mendekati radius 2 km dari puncak kawah Bromo.

Pihaknya juga meminta Pemkab Probolinggo untuk segera mendata kerugian yang dialami warga
akibat letusan Bromo yang terjadi kemarin dan hari ini. "Ini masih kita inventarisasi, kalau
Pemda setempat cepat, ya akan segera kita proses ganti ruginya," katanya kepada
beritajatim.com, Senin (20/12/2010).

Menurut Siswanto, meski letusan Bromo yang terjadi kemarin tak sampai mengenai
perkampungan warga, namun letusan setidaknya menyebabkan ratusan hektare perkebunan
warga rusak. Tak hanya itu, beberapa hewan ternak dilaporkan juga mati terkena dampak letusan.

Meski begitu, pemerintah hingga saat ini belum menaikkan status Bromo. "Bromo masih siaga,
statusnya belum kita naikkan, tapi larangan mendekati kawah masih kita berlakukan, semua
aktiIitas di kaldera masih kita larang," imbuhnya.

Sekdaprov Jatim Rasiyo menjamin, penanganan bencana di Bromo akan dilakukan dengan cepat.
"Kemarin tenaga kesehatan langsung kami kirimkan, seluruh Puskesmas di sekitar juga telah
siaga. Untuk menjamin ketersediaan air bersih, pemprov juga telah memobilisasi tanki air ke
kawasan sekitar Bromo," pungkasnya. |beritajatim.com|

Gunung Bromo Alami Empat Kali Letusan Minor
Selasa, 21 Desember 2010, 19:53 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,PROBOLINGGO--Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur yang saat
ini berstatus siaga mengalami empat kali letusan minor dalam tiga hari terakhir. Berdasarkan data
di Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Bromo di Desa Cemoro Lawang, Kecamatan Sukapura,
Kabupaten Probolinggo tercatat letusan minor terbaru terjadi pada Selasa (21/12) pukul 10.58
WIB selama 167 detik. "Letusan tersebut dengan amplitudo 40 milimeter dan terdeteksi pada
seismograI," kata petugas dari Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Bromo, Ahmad Subhan, di
tempat tugasnya, Selasa.

Subhan menjelaskan, pada saat terjadi letusan terjadi erupsi dengan material debu berwarna
kecoklatan dengan ketinggian mencapai 2.000 meter. Di kepundan gunung, kata dia, juga ada
material kerikil yang naik ke atas tapi kembali lagi ke dalam kepundan, sehingga belum
membahayakan masyarakat.

Sebelumnya, Gunung Bromo meletus pada Senin (20/12) pukul 02.06 WIB selama 50 detik dan
tekanan amplitudo 40 milimeter. Pada saat itu terjadi erupsi metarial debu berwarna kecoklatan
dengan ketinggian sekitar 1.500 meter.

Sehari sebelumnya, Minggu (19/12), Gunung Bromo mengalami dua kali letusan pada jarak yang
tidak terlalu jauh yakni pada pukul 10.17 WIB dan 11.27 WIB. Pada letusan pertama, tercatat
selama 110 detik dengan tekanan amplitudo 40 milimeter dan pada letusan kedua tercatat selama
90 detik dengan tekanan amplitudo 90 detik.

Menurut Subhan, pada dua letusan tersebut terjadi erupsi dengan material debu berwarna
kecoklatan dengan ketinggian sekitar 2.000 meter. Menurut Subhan, Gunung Bromo sejak
pertama kali meletus pada 23 Nopember lalu hingga saat ini Gunung Bromo hampir selalu
mengeluarkan debu berwarna kecoklatan ke udara.

Namun masyarakat di lerang Gunung Bromo menjalani kehidupan seperti biasa di tempat
tinggalnya masing-masing sep-erti di Desa Cemoro Lawang, Ngadisari, Ngadirejo, dan Wonotoro
di Kecamatan Sukapura. Sementara itu, Komandan Kodim Kabupaten/Kota Probolinggo Letnan
Kolonel InIanteri Hery Setiyono mengatakan, Gunung Bromo saat ini berstatus siaga sejak 6
Desember lalu.

Sebelumnya, kata dia, Bupati Probolinggo menetapkan status awas sejak 23 Nopember hingga 6
Desember 2010 dan kini menurunkan statusnya menjadi siaga. Menurut dia, meskipun Gunung
Bromo telah beberapa kali mengalami letuan minor tapi dinilai belum saatnya mengevakuasi
penduduk sekitar ke lokasi pengungsian.

Namun, Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah
membentuk Tim Penanganan Bencana Berani dan telah menyiapkan lokasi evakuasi jika nantinya
Gunung Bromo mengalami letusan mayor.
Red: Krisman Purwoko
Sumber: ant


Gempa 5,8 SR Tak Pengaruhi Aktivitas Merapi
Gunung Merapi saat ini masih berstatus 'siaga'.
Selasa, 21 Desember 2010, 14:27 WIB
Arry Anggadha

Gunung Merapi (Antara/ Wahyu Putro)
BERITA TERKAIT
'I'Anews - Yogyakarta pada Selasa pagi tadi, 21 Desember 2010, diguncang gempa
berkekuatan 5,8 Skala Richter. Meski demikian, gempa yang berpusat di titik 140 kilometer di
tenggara Wonosari itu tidak mempengaruhi aktivitas Gunung Merapi.

Masyarakat di kawasan lereng Merapi saat gempa bumi berlangsung pun tidak merasakannya,
meski sebagian warga Kabupaten Sleman sempat panik dibuatnya.

Subandriyo, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK)
Yogyakarta, menyatakan, "Dari pengalaman sebelumnya pada erupsi besar Merapi periode 4-8
November 2010 juga terjadi gempa tektonik sebanyak 2-3 kali dengan 2,39:/0 di atas 5 Skala
Richter, namun itu tidak mempengaruhi erupsi Merapi."

Subandriyo menyatakan saat ini pihaknya masih mempertahankan status 'siaga' Gunung Merapi.
Meski demikian, dalam waktu dekat, BPPTK bersama Badan Geologi akan segera mengkaji
penurunan status menjadi 'waspada' dengan mempertimbangkan kondisi gunung yang mulai
stabil.

"Dalam catatan BPPTK, setelah status gunung diturunkan dari 'awas' ke 'siaga', hanya tercatat
gempa multiIase rata-rata 30-50 kali setiap hari secara IluktuatiI. Sedangkan data gempa tremor,
guguran, dan awan panas sudah tidak terjadi lagi," tandasnya

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kabupaten Bantul Edi Susanto
menyatakan gempa yang terjadi pada pukul 10.59 WIB dapat dirasakan oleh seluruh warga.
Namun demikian, ia berkata. "Sejauh ini belum ada laporan kerusakan bangunan atau korban
jiwa akibat gempa tadi." (Laporan: Juna Sanbawa, Yogyakarta , kd)

Abu Bromo Canggu Sambungan Listrik Ribu Pelanggan PLN
8abu 13 uesember 2010 | 1613 Wl8
8esar kecll normal

Aktivitas vulkanik Gunung Bromo didusun Cemara Lawang, desa Ngadisari, Probolinggo, Jawa
Timur. TEMPO/Fully SyaIi.
TEMPO 3907,91, Lumajang - Sambungan aliran listrik 30 ribu pelanggan Perusahaan Listrik
Negara (PLN) di Kabupaten Lumajang terganggu. Penyebabnya, antara lain karena abu vulkanik
Gunung Bromo yang meletus beberapa waktu lalu.

Gangguan itu, kata Manajer PT PLN Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten Lumajang Mashuri,
juga karena angin kencang disertai hujan yang melanda beberapa bagian wilayah Kabupaten
Lumajang.

Sejak kemarin malam hingga siang hari ini angin kencang hampir merata melanda Kabupaten
Lumajang. 'Anginnya berembus setengah ekstrem kalau boleh saya menilai. Ditambah lagi
dengan abu vulkanik Gunung Bromo yang sesekali disertai hujan mengakibatkan gangguan pada
jaringan kabel listrik, kata Mashuri kepada Tempo, Rabu (15/12).

Mashuri menyatakan, abu vulkanik itu mempengaruhi peralatan termasuk isolator dan titik
sambungan. Abu vulkanik ini, kata Mashuri, sangat tebal menempel di isolator. 'Ketika terkena
air hujan maka akan menjadi lumpur dan mengalir ke titik sambungan dan piranti isolator hingga
menimbulkan Ilash over, katanya.

Hal ini, lanjut dia menimbulkan hubungan arus pendek sesaat hingga menyebabkan listrik padam.
Namun, lanjut Mashuri, listrik padam ini tidak terlalu lama. 'Tiba-tiba kemudian listrik hidup
kembali, katanya.

Sementara itu, untuk Ilash over permanen sering kali karena kabel listrik putus terkena pohon
tumbang atau dahan yang patah. 'Kalau seperti ini menyebabkan padam permanen, katanya.

Mashuri belum bisa memastikan sampai kapan hal ini akan terjadi. 'Bergantung pada cuaca
nanti. Sampai saat ini, angin masih setengah ekstrem, kata Mashuri. Dia berharap, cuaca bisa
kembali tenang.

Sejak angin bertiup kencang Selasa malam, dari delapan penyulang yang ada di kabupaten
Lumajang, gangguan terjadi di tiga penyulang hingga menyebabkan listrik padam. Ketiga
penyulang itu antara lain Penyulang Keting, Jatiroto dan PB Sudirman.

Setiap penyulang ini menaungi antara 8 ribu hingga 10 ribu pelanggan. Sedangkan tiga
penyulang ini menaungi sekitar 30 ribu pelanggan. 'Penyulang Keting itu 8 ribu pelanggan. Yang
paling banyak adalah penyulang PB Sudirman, katanya.

Berdasarkan pantauan Tempo, sejak kemarin malam beberapa kali secara mendadak listrik
padam dan tiba-tiba hidup kembali. InIormasi yang dihimpun Tempo, hal ini terjadi di
Perumahan Sukodono serta Jalan Bromo.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Rochani
mengatakan, sejak kemarin hingga hari ini, angin memang bertiup kencang. 'Tapi menjelang sore
ini sudah mulai mereda, kata Rochani melalui sambungan telepon sore ini.
Dana Sapi Mati Korban Merapi Kurang Rp2,6 M
Setelah dilakukan veriIikasi ulang, jumlah sapi yang mati membengkak sampai 3.432 ekor.
Selasa, 21 Desember 2010, 18:01 WIB
Elin Yunita Kristanti

Sapi warga yang mati akibat letusan Merapi (FOTO ANTARA/Noveradika)
'I'Anews -- Pemerintah Kabupaten Sleman, DIY telah menerima dana penggantian sapi yang
mati akibat erupsi Gunung Merapi sebesar Rp21,3 miliar dari pemerintah pusat. Dana itu akan
digunakan untuk mengganti 3.061 sapi mati yang terdata tanggal 1 Desember 2010.

Namun, setelah dilakukan veriIikasi dan pendataan ulang, jumlah itu membengkak sampai 3.432
ekor. Sehingga dana untuk penggantian sapi yang mati kurang Rp2,6 miliar.

"Warga yang kehilangan sapi atau mati akibat erupsi Merapi semula hanya 1.215 pemilik, namun
setelah dilakukan pendataan ulang menjadi 1.362 pemilik. Dana penggantian sapi yang matipun
bertambah,kata Bupati Sleman, Sri Purnomo, Selasa, 21 Desember 2010

Dijelaskan dia, penambahan disebabkan pemilik sapi yang mati akibat erupsi sangat sulit
ditemukan karena mereka mengungsi di barak-barak pengungsian yang berbeda. Akibatnya
pendataan pun mengalami kesulitan.

'Kita butuh waktu satu bulan lebih untuk melakukan pendataan pemilik sapi yang mati akibat
erupsi Merapi, sehingga saat selesai pendataan maka jumlahnya sapi yang mati
meningkat,terangnya

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, Dinas Pertanian Sleman, Suwandi Azis,
menyatakan saa ini instansinya sudah siap untuk mentranIer dana penggantian sapi mati itu ke
rekening masing-masing warga melalui Bank BPD DI Yogyakarta.

''Kira-kira 70 persennya sudah siap, dananya akan segera ditransIer,'' katanya.

Suwandi menegaskan bahwa dana tersebut tidak bisa dipakai untuk kebutuhan lain, hanya bisa
dicairkan untuk pembelian sapi, sebagai pengganti sapi-sapi warga yang mati.

'Uang yang diterima oleh pemilik sapi yang mati harus dibelikan ternak sapi lagi dan tidak bisa
digunakan untuk keperluan yang lainnya,tegas dia.

Laporan: 1una Sanbawa[ DIY

1 Desa di Lebak Rawan Longsor
Nusantara / Minggu, 19 Desember 2010 22:05 WIB
Metrotvnews.com, Lebak: Sebanyak 41 dari 340 desa di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,
masuk kategori rawan longsor karena lokasinya berada di dataran tinggi dan pegunungan.

"Kami minta warga yang tinggal di daerah pegunungan maupun tebing agar waspada jika musim
hujan karena berpotensi terjadi longsoran," kata Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Dinas
Kesatuan Bangsa dan Perlindungan masyarakat Kabupaten Lebak Kaprawi di Rangkasbitung,
Ahad (19/12).

Selama beberapa hari terakhir curah hujan di sejumlah wilayah Kabupaten Lebak cukup tinggi,
sehingga warga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana alam karena
hujan terus turun, dan diperkirakan berlanjut hingga Maret 2011.

Biasanya, musim hujan sejumlah kecamatan kerap kali terkena banjir dan longsoran karena
toIograIinya berbukit terjal dan pegunungan.

Selain itu juga terdapat delapan daerah aliran sungai (DAS), di antaranya Sungai Ciujung,
Ciberang, Cisimeut, Cimadur, Cidurian, Ciliman dan lainnya.

"Kami minta warga yang tinggal di daerah perbukitan dan bibir sungai agar waspada jika hujan
terus-menerus," katanya.

Dia juga mengatakan, saat ini daerah rawan longsor tercatat 41 desa dan tersebar di 11
kecamatan. Sedangkan 42 desa lainnya masuk dalam kategori rawan banjir.

Selama musim hujan, warga yang tinggal di daerah langganan banjir dan longsoran mendapat
pengamanan dari anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan relawan.

Mereka bersiaga penuh untuk mewaspadai bahaya longsor dan banjir agar tidak menimbulkan
korban banjir.

"Saya kira mereka begitu cepat untuk memberikan pertolongan jika sewaktu-waktu terkena banjir
dan longsor," katanya.

Menurut dia, sejak awal Desember 2010 telah terjadi bencana banjir di Kecamatan Wanasalam
dan Banjarsari. Banjir merendam rumah di Kecamatan Wanasalam sebanyak 172 rumah dan 259
hektare sawah yang tersebar di empat desa yaitu Wanasalam, Sukatani, Cisarap, Bejod.

Sedangkan di Kecamatan Banjarsari, ratusan rumah terendam menimpa warga yang tinggal di
delapan desa. Kedelapan desa tersebut, yakni Tirta Rahayu, Bojongjuruh, Tamansari, Umbuljaya,
Kertarahayu, Cilegong Ilir, Leuwiipuh, Ciruji.

Namun, bencana alam yang melanda dua kecamatan tersebut tidak memakan korban jiwa. Tim
penolong bergerak cepat untuk melakukan evakuasi dengan perahu karet, pelampung dan pakaian
pelampung.

"Kami saat ini merasa terbantu dengan adanya Tagana dan relawan untuk mengantisipasi bencana
banjir dan longsoran," katanya.

Sementara itu, analis cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan GeoIisika (BMKG) Serang
Halim Perdana Kusuma menyebutkan, sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Lebak sudah
memasuki musim hujan dan diperkirakan berlangsung sampai Maret 2011.

"Kami berharap warga waspada jika hujan terus menerus karena dapat menimbulkan bencana
banjir dan longsor," katanya.(Ant/BEY)
Longsor Lumpubkan Lintas Blangke|eren-Takengon
* Krueng 1eukueh Meluup, 6 exu 1erenJum Jl PlJle

ohon kelapa dan rumpun bambu memenuhl
Sungal krueng 1eukueh LepaLnya dl Campong Mall
LamkuLa kecamaLan SakLl ldle Senln (20/12)
AklbaLnya alr sungal LerhambaL dan berpoLensl meluap
serLa merendam perkampungan penduduk SLkAM8I]M
NA2Ak
8LANGkLILkLN Arus LransporLasl dl llnLas
8langke[eren1akengon Senln (20/12) kemarln
dllaporkan sempaL lumpuh LoLal selama Lu[uh [am aklbaL
longsor yang menuLupl badan [alan SemenLara dl
kecamaLan SakLl ldle sebanyak enam desa (gampong)
dllaporkan Lerendam ban[lr aklbaL meluapnya sungal
krueng 1eukueh

8erdasarkan lnformasl yang dlhlmpun Serambl kemarln longsor yang menlmbun ruas [alan naslonal
yang menghubungkan 8langke[eren lbu koLa kabupaLen Cayo Lues (Calus) dengan 1akengon lbu koLa
kabupaLen Aceh 1engah yang [araknya seklLar 60 kM dllaporkan Ler[adl dl kawasan Lan[akan perbuklLan
SlnggahmaLa kecamaLan anLan Cuaca Calus
Longsor yang Ler[adl se[ak pukul 0700 Wl8 kemarln Lelah menyebabkan puluhan kendaraan bermoLor
balk kendaraan prlbadl maupun angkuLan umum maceL LoLal ara pengemudl baru blsa melewaLl
kawasan lLu pukul 1400 Wl8 seLelah se[umlah masyarakaL seLempaL secara sukarela menylngklrkan
maLerlal longsor dl badan [alan dengan peralaLan seadanya
MenuruL ?an seorang soplr Lrayek 8langke[eren1akengon maLerlal longsor yang menuLupl badan [alan
LersebuL mencapal keLlngglan saLu meLer dan seklLar sepan[ang enam meLer leblh klLa Ler[ebak dl
Lengah anLrean pan[ang kendaraan bermoLor dan menunggu unLuk blsa melewaLl saLu persaLu seLelah
longsor dlslngklrkan" kaLanya
8ahkan emlmpln erusahaan Parlan Serambl lndonesla Mohd uln bersama Mana[er Slrkulasl M !afar
dan rombongan yang sedang melakukan kun[ungan ker[a ke daerah LersebuL dllaporkan lkuL Ler[ebak
maceL dl llnLasan 8langke[eren1akengon lLu Mobll kaml baru blsa lewaL seLelah dlLarlk oleh saLu mobll
double cabln yang kebeLulan lewaL dl lokasl lLu" lapor Mohd uln seklLar pukul 1300 Wl8 kemarln
Secara Lerplsah 1 ellLa nusa selaku penanggung [awab badan [alan yang LerLlmpa maLerlal longsor
dlmaksud Askarl mengaLakan bahwa plhaknya akan segera menurunkan alaL beraL ke lokasl ?a klLa
akan segera mengerahkan peLugas dan alaL beraL ke lokasl LersebuL unLuk menylngklrkan maLerlal
longsor agar arus LransporLasl normal kemball" kaLanya kepada Serambl kemarln

Sunga| me|uap
SemenLara lLu hu[an deras melanda kabupaLen ldle Mlnggu (19/12) se[ak pukul 1900 Wl8
menyebabkan Sungal krueng 1ekuh meluap sehlngga merendam enam desa (gampong) dl kecamaLan
SakLl ldle keenam gampong LersebuL adalah Campong aloh !erla Cumbok nlwa Cumbok Lll
kampung lsang erlak Meunasah 8alee dan Campong Llngkok
keuchlk Cumbok Lll kecamaLan SakLl M nur Abdullah kepada Serambl Senln (20/12) menuLurkan
sebanyak enam gampong dl kecamaLan SakLl Leremdam ban[lr aklbaL meluapnya Sungal krueng 1ekuh
Alr sungal mulal meluap mulal pukul 2200 Wl8 uncaknya hlngga pukul 0100 Wl8 alr seLlnggl
plnggang orang dewasa merengsek masuk kerumah penduduk
Warga dl Campong Cumbok nlwa Cumbok Lll dan kampong lsang sempaL panlk saaL alr Sungal krueng
1ekuh meluap secara LlbaLlba lLu MasyarakaL dl Llga desa nyarls mengungsl namun hlngga pukul
0300 Wl8 alr yang sempaL menggenangl rumah penduduk secara perlahan mulal suruL Sehlngga warga
Lldak rlsau lagl" [elas M nur dldamplngl Ceuchlk Cumbok nlwa Pasbl
ulkaLakan meskl ban[lr LersebuL Lldak menelan korban [lwa Lapl 8 hekLare areal sawah dl kecamaLan lLu
rusak 8ahkan lnfrasrukLur publlk seperLl [alan !uga erosl sungal berLambah pan[ang dan melebar
8ahkan Lanaman [agung dan ubl kayu mlllk warga LercabuL aklbaL dlgerus ban[lr klLa mengharapkan
agar pemerlnLah ada perhaLlan dan pedull Lerhadap masalah lnl" kaLanya
SemenLara lLu saLu unlL rumah panggung mlllk Ahmad Malem (60) warga Campong Mall LamkuLa
kecamaLan SakLl ldle Senln (20/12) dlnl harl amblas ke dasar Sungal krueng kumba aklbaL Leblng
sungal dlgerus alr Sebelumnya saLu [embaLan [uga amblas aklbaL kerusakan Leblng krueng kumba yang
klnl semakln parah" kaLa keuchlk Mall LamkuLa 8azall kepada Serambl kemarln(c40]naz)


Ribuan Rumah di Cilacap Terendam Banjir
Selasa, 21 Desember 2010 15:20 WIB

CILACAP--MICOM: Ribuan rumah dan ratusan hektare sawah yang tersebar di tiga kecamatan
di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah terendam banjir dengan ketinggian rata-rata 50 centimeter.

Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Cilacap, Selasa (21/12), banjir tersebut merendam 2.646 rumah di Kecamatan Sidareja yang
tersebar di Desa Sidareja, Sudagaran, Gunungreja, Sidamulya, Tinggarjaya, Tegalsari, dan
Margasari. Selain rumah, banjir juga merendam 269 hektare area persawahan siap panen.

Banjir juga merendam 47 rumah di Desa Ciklapa dan 135 rumah di Desa Bangunreja, Kecamatan
Kedungreja, serta 438 rumah di Desa Bulusari, 870 rumah di Desa Wringinharjo, dan 18 rumah
di Desa Cisumur, Kecamatan Gandrungmangu.

Kepala Unit Pelaksana Teknis BPBD Kabupaten Cilacap Wilayah Sidareja Agus Sudaryanto
mengatakan, banjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang mengguyur daerah tersebut sejak
Senin (20/12) siang hingga malam hari.

"Air mulai masuk ke rumah warga pada Senin malam, sekitar pukul 21.00 WIB. Bahkan,
ketinggian air di Desa Wringinharjo sempat mencapai satu meter," katanya.

Akibat banjir tersebut, kata dia, sebanyak 12 keluarga di Kecamatan Sidareja mengungsi. "10
keluarga mengungsi ke Koramil Sidareja dan dua keluarga di rumah pengungsian," katanya.

Menurut dia, pihaknya hingga saat ini masih mendata jumlah rumah dan sawah yang terendam
beserta kerugian yang diderita warga.

Sementara itu seorang warga Desa Sidareja, Tukimin ,55, mengaku khawatir terhadap
kemungkinan terjadinya banjir susulan.

"Saat ini air di rumah saya memang sudah mulai surut meskipun ketinggiannya masih mencapai
40 cm. Namun cuaca hari ini sangat mendung sehingga saya khawatir akan turun hujan sehingga
air kembali tinggi," katanya. (Ant/wt/OL-01)


Gempa di Yogya Tak Timbulkan Kerusakan

Selasa, 21 Desember 2010 , 16:17 WIB


Titik gempa di Wonosari, DI Yogyakarta.
TERKAIT:
O Gempa Guncang DI Yogyakarta
BANTUL, KOMPAS.com Gempa tektonik berkekuatan 5,8 skala Richter yang mengguncang
sekitar Yogyakarta pada Selasa pukul 10.59.36 WIB tidak menyebabkan kerusakan rumah dan
inIrastruktur lainnya.
"Sampai saat ini kami tidak mendapat laporan adanya kerusakan Iisik dan korban jiwa akibat
gempa beberapa saat lalu," kata Subarda, staI Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops)
Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Bantul di
Bantul, Selasa.
Menurut dia, gempa tektonik berkekuatan 5,8 skala Richter berpusat di laut pada kedalaman 16
km dan berada 140 km sebelah tenggara Wonosari, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ia menambahkan, getaran dirasakan di sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan
sekitarnya antara 3 dan 4 MMI. Untuk Bantul, pihaknya mendapat laporan dari warga Pleret
bahwa getaran cukup kuat.
"Getaran memang cukup kuat dirasakan di sebagian warga di wilayah Desa Wonokromo,
Kecamatan Pleret, tetapi tidak mengakibatkan kerusakan, hanya mengagetkan warga," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima dari warga Wonokromo, Pleret, sejumlah
warga sempat berlari berhamburan keluar rumah karena khawatir gempa akan membahayakan.
"Selain itu, kami juga mendapat laporan dari warga di Srandakan. Karena gempa dirasakan cukup
kuat, ada warga yang minta inIormasi kekuatan gempa," katanya.
Lebih lanjut, kata dia, jika ada kerusakan dan korban jiwa, maka pihaknya langsung akan
menerima laporan, baik dari warga maupun petugas di kecamatan atau desa setempat.
"Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa selain laporan warga yang kaget
saat gempa terjadi. Laporan akan diterima sampai batas waktu yang tidak ditentukan," katanya.

Gempa 6,5 SR Guncang Iran, 7 Tewas
Selasa, 21 Desember 2010 , 19:20

Tim penyelamat dari Bulan Sabit Merah Iran mencari korban di bawah reruntuhan rumah yang
hancur di Desa Chah Ghanbar, Iran Tenggara setelah gempa 6,5 SR mengguncang negara itu.
(Foto: AFP/Hamid Sadeghi)
|TEHRAN| Gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter (SR) mengguncang Iran bagian tenggara
hingga menghancurkan sejumlah desa, memutus aliran listrik dan menewaskan sedikitnya tujuh
orang serta melukai lebih dari seratus orang. Demikian laporan media negara itu pada Selasa
(21/12).

Kantor berita Mehr mengutip Departemen GeoIisika Universitas Tehran melaporkan, gempa
bumi itu terjadi pada Senin (20/12) tengah malam waktu setempat dengan pusat gempat di dekat
Kota Hosseinabad di Provinsi Kerman diikuti lebih dari 30 gempa susulan, termasuk yang
berkekuatan 5,0 skala richter.

Media milik negara itu melaporkan gempa susulan masih terus terjadi hingga Selasa (21/12)
terutama di dekat episentrum gempa. 'Sejauh ini kerusakan berpusat di desa-desa dekat Sahraj
dan tujuh orang meninggal, ratusan orang luka-luka sudah diangkat keluar dari reruntuhan
bangunan yang roboh, tulis media itu mengutip Gubernur Kermen Esmail Najjar.

Dia menambahkan, 'Kalau melihat kerusakan, korban tewas kemungkinan akan terus
meningkat.

Media Iran lainnya memberitakan jumlah korban yang berbeda. Website televisi milik negara,
mengutip kepala layanan darurat Iran Gholam Reza Masouomi mengatakan, empa orang tewas
dalam gempa bumi itu. Tetapi Wakil Gubernur Kerman Javad Kamali mengatakan, lima orang
tewas dan korban tewas kemungkinan akan terus meningkat.

'Sekitar 30 desa terutama yang berada di wilayah pegunungan masih gelap gulita karena aliran
listrik terputus. Helikopter kami sudah meninjau sejak dini hari dan kami akan menangani lebih
penuh pada hari ini, kata Kamali.

Gempa bumi itu terjadi pada Senin (20/12) pukul 10.12 malam waktu setempat dan getarannya
terasa sampai ke Provinsi Sistan-Baluchestan di perbatasan Pakistan. |AFP/A-21|

Cempa Yogyakarta Terasa Sampai Semarang
Selasa 21 uesember 2010 | 1303 Wl8
8esar kecll normal
TEMPO 3907,91, Semarang - Getaran gempa berkekuatan 5,8 skala Richter yang berpusat di
140 kilometer tenggara Wonosari, DI Yogyakarta, terasa hingga Kota Semarang, Jawa Tengah.
Namun, getaran hanya dirasakan warga yang berada di gedung bertingkat.

Tika Handayani, pegawai di Balai Kota Semarang, mengatakan saat terjadi getaran, puluhan
pegawai di gedung delapan lantai itu langsung bergegas ke liIt dan tangga untuk keluar gedung.
"Terjadi kepanikan sesaat," ujarnya.

Pegawai Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Semarang itu mengaku tidak ikut
bergegas keluar karena getaran yang dirasakan tidak begitu hebat. "Saya di lantai dua. Yang
berhamburan keluar adalah berkantor di lantai lebih tinggi karena getarannya lebih terasa."

Hal serupa juga terjadi di gedung HSBC Tower dan Gedung Gubernuran Jawa Tengah, serta
gedung-gedung tinggi lainnya. Namun situasi kembali normal karena gempa hanya terjadi
beberapa detik.

Evi LutIiyanti, Kepala Bagian Data dan InIormasi Badan Meteorologi Klimatologi dan GeoIisika
Jawa Tengah, mengatakan gempa terjadi pukul 10.59.36 WIB. Pusat gempa 140 kilometer
tenggara Wonosari, tepatnya di koordinat 9,08 Lintang Selatan dan 111,19 Bujur Timur pada
kedalaman 16 kilometer.

"Jauhnya jarak Semarang dengan pusat gempa menjadikan getaran gempa di Semarang hanya
terasa pada gedung bertingkat," ujarnya.

SOHIRIN

Cempa Sempat Coyang Pacitan
Selasa 21 uesember 2010 | 1316 Wl8
TEMPO 3907,91, Pacitan - Warga Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, sempat merasakan
getaran gempa pada sekitar pukul 11.15 WIB, Selasa (21/12). Warga sempat panik dan keluar
rumah. Getaran gempa dirasakan selama sekitar 10 detik. Tiang listrik dan beberapa tiang papan
nama tampak bergoyang.

ara pela[ar yang sedang bela[ar dalam kelas pun sempaL keluar darl kelas Memang Lerasa gempa dan
semua slswa kaml suruh keluar unLuk menghlndarl bangunan [lka runLuh u[ar salah saLu guru SMn 2
aclLan SlswanLo

Pal yang sama dlrasakan pela[ar SMn 1 kebonagung Slswa [uga keluar kelas semua dan Lerlak hlsLerls
karena keLakukan" u[ar Peny salah saLu mahaslswa yang sedang Lugas lapangan menga[ar dl SMn
seLempaL SeLelah gempa reda slswa akhlrnya kemball masuk kelas

CeLaran gempa [uga dlrasakan saaL pe[abaL Musyawarah lmplnan uaerah (Musplda) aclLan sedang
sllaLurahml ke salah saLu calon bupaLl dan wakll bupaLl yang bersalng dalam llkada yang dlgelar kemarln
(20/12)

ara Lamu sempaL keluar dan peLugas SaLuan ollsl among ra[a (SaLpol ) mengaLur arus lalu llnLas
1adl saya sempaL merasakan badan lnl lkuL Lerhuyung karena geLaran gempa 1lang papan nama [uga
Lampak goyang ucap salah saLu peLugas SaLpol SuglLo Warga seklLar lokasl [uga sempaL
memeklkkan Lakblr namun karena geLaran Lak beglLu kuaL dan hanya berlangsung sebenLar kondlsl
kemball Lenang

8adan kesaLuan 8angsa ollLlk dan erllndungan MasyarakaL kabupaLen aclLan belum menerlma
laporan kerusakan aklbaL gempa lnl Sampal slang lnl belum ada laporan adanya kerusakan" kaLa salah
saLu sLaf 8akesbangpollnmas aclLan SuwoLo

lSPCMuuuln

alan Purwodadi-Pati longsor
By on 21 Desember 2010
Grobogan (Espos)--Jalan provinsi yang menghubungkan Purwodadi-
Pati-Kudus di Desa Jangkungharjo,Kecamatan Brati longsor sepanjang enam meter dengan
kedalaman satu meter.
Longsor yang terjadi akibat gerusan arus Sungai Sente itu menyebabkan arus lalu lintas hanya
bisa untuk satu jalur.
Kondisi ini dikeluhkan oleh sejumlah pengguna jalan, mengingat di sekitar lokasi longsor minim
penerangan sehingga harus ekstra hati-hati. Guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan, warga
setempat secara bergantian mengatur arus lalu lintas.
'Saya kalau dari Kudus ke Purwodadi harus hati-hati jika melewati lokasi longsor. Karena selain
longsor, badan jalan tersebut juga retak-retak bisa membuat pengendara sepeda motor
terperosok, papar Yanto, warga Kudus kepada Espos, saat melintas di lokasi, Selasa (21/12).
Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Jalan BPT Bina Marga Wilayah Purwodadi, Ir Kardjito kepada
wartawan, mengatakan longsornya jalan di Desa Jangkungharjo, Brati akan dilakukan
penanganan. Hanya saja penanganan yang dilakukan bersiIat sementara karena kondisi darurat.
'Kita pasangi trucuk bamb untuk menahan bahu jalan dan mencegah longsor melebar. Untuk
penanganan secara permanen, BPT Bina Marga Wilayah Purwodadi akan menganggarkan di
Tahun 2011, jelar Kardjito.

Akibat Banjir, 1embatan Rancaengang Amblas
Selasa, 21/12/2010 - 18:29
SOREANG, (PRLM).- Jalan alternatiI yang menghubungkan Kec. Pameungpeuk dengan Kec.
Katapang dan Cangkuang terancam putus akibat amblasnya jembatan di Kp. Rancaengang, Desa
Rancamulya, Kec. Pameungpeuk. Jembatan tergerus banjir bandang yang terjadi seminggu lalu
sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat.
Dari pengamatan 'PRLM, jembatan Kp. Rancaengang berada sekitar 10 meter dari bibir Sungai
Cisangkuy yang kerap meluap sehingga menimbulkan banjir. Banjir bandang yang terjadi
seminggu lalu membuat badan jembatan ambrol dan meninggalkan lubang selebar semeter yang
berada tepat di tengah jembatan.
Menurut Tatang, warga Desa Bojongkunci, Kec. Pameungpeuk, Jln. Desa Rancamulya memiliki
peran penting karena menghubungkan desa-desa di Kec. Pameungpeuk, Kec. Katapang, dan Kec.
Cangkuang. 'Dari Pameungpeuk bisa menuju ke Desa Sukamukti, Kec. Katapang, maupun ke
arah Desa Tanjungwangi, Kec. Cangkuang, katanya, Selasa (22/12).
Jalan tersebut juga sebagai alternatiI menghindari kemacetan di Jln. Raya Banjaran tepatnya
depan Pasar dan Terminal Banjaran. 'Dari Jln. Soreang-Banjaran bisa masuk ke arah Ciherang
lalu ke Cireungit, Rancamulya, dan akhirnya ke Jln. Raya Pameungpeuk sehingga tidak terjebak
kemacetan di Pasar dan Terminal Banjaran, ujarnya. (A-71/das)***

Akibat Erupsi Merapi, Revisi KUA-PPAS 2011 Belum
Selesai

Magelang, CyberNews. Gubernur Jateng menegur DPRD Kabupaten Magelang, agar
pembahasan Rancangan APBD 2011 segera diselesaikan. Karena itu legislatiI akan
menyampaikan penjelasan.
"Surat teguran dari Gubernur itu kami terima pertengahan pekan lalu. Kami ingin menghadap,
untuk menyampaikan kendala yang dihadapi daerah," kata M Achadi MSi, Wakil Ketua I DPRD
Kabupaten Magelang, Minggu (19/12).
Dia mengemukakan, KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran-PlaIon Prioritas Anggaran
Sementara) 2011 sampai sekarang masih direvisi oleh eksekutiI. Padahal, KUA-PPAS akan
dijadikan pedoman dalam pembahasan APBD.
Sebenarnya, KUA-PPAS sempat dibahas di legislatiI pada Juni lalu. Karena ada beberapa item
yang belum nyambung dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
eksekutiI diminta untuk memperbaikinya. Ketua DPRD, Susilo SPt, mengatakan, penyebabnya,
beberapa alokasi anggaran dipandang belum berpihak pada masyarakat, sehingga perlu
disesuaikan dengan kebutuhan.
"Sampai kini, kami masih menunggu pengajuan hasil revisi tersebut," katanya.
Menurut Achadi, molornya penetapan APBD 2011 akan berpengaruh terhadap berbagai kegiatan
yang dibiayai dengan dana APBD. Termasuk proses pemulihan atas kerusakan berbagai sarana
dan prasarana akibat erupsi Gunung Merapi. Kepala Bappeda Kabupaten Magelang, H Rohadi
Pratoto SH mengakui, sampai kini revisi KUA-PPAS belum selesai. Terlebih lagi, sekitar dua
bulan terakhir, konsentrasi eksekusiI lebih tercurah dalam penanggulang bencana erupsi Merapi.
Khususnya pengungsi.
Setelah aktivitas Merapi mereda, eksekutiI bisa kembali menjalankan tugas-tugas pokok. Hasil
perbaikan KUA-PPAS dibahas ulang Senin (20/12). Setelah dianggap memadai, segera
disampaikan legislative. Dia menyebut ada perubahan dalam KUA PPAS tersebut. Yakni, adanya
penggeseran sebagian alokasi anggaran untuk masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD).
"Nilainya mencapai Rp 6 miliar," katanya didampingi Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Kekayaan dan Aset-Aset Daerah, Drs Djoko Tjahjono.
Dana sebesar itu dialokasikan untuk penanganan pascabencana. Yakni, membenahi kerusakan
berbagai inIrastruktur atau sarana dan prasarana akibat terkena dampak erupsi Merapi.
( Tuhu Prihantoro /CN27 )

arga Kinabre|o Bikin isata Labar Merapi
Senln 20 uesember 2010 | 1132 Wl8

Gunung Merapi masih terus mengeluarkan material
seperti terlihat di Wedomartani, Ngaglik, Sleman,
Jawa Tengah, Jumat (12/11). TEMPO/AriI Wibowo
TEMPO 3907,91, Sleman - Kawasan Kinahrejo,
Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Jawa Tengah,
yang luluh lantak akibat erupsi Merapi beberapa
waktu lalu kini menjadi tujuan wisata baru, yaitu
'lava tour atau wisata lahar dingin.

Material vulkanik berupa pasir, batu dan lumpur yang menumpuk membuat perjalanan tersendat.
Warga setempat akan membuat program wisata dengan menggunakan sepeda motor jenis trail.

'Para wisatawan akan kami tawari menggunakan sepeda motor jenis trail, selain itu juga akan ada
gerakan menanam pohon di lokasi bencana, kata Agus Choliq, salah seorang pendamping
masyarakat Kinahrejo, Senin (20/12)

Ia menambahkan, lokasi wisata itu merupakan kampung almarhum Mbah Maridjan, juru kunci
Merapi yang ikut menjadi korban erupsi 26 Oktober lalu. Dusun itu hancur total akibat erupsi
Merapi. Kegiatan ini bisa membantu memberdayakan perekonomian warga Kinahrejo, sebab
mereka kehilangan seluruh harta benda dan rumah akibat erupsi Merapi lalu.

Dusun Kinahrejo sebelum erupsi dihuni oleh sekitar 86 kepala keluarga. Mereka saat ini masih
tinggal di barak pengungsian Balai Desa Umbulharjo dan sebagian menempati shelter atau
hunian sementara yang disediakan pemerintah dan para donatur di berbagai lokasi.

Wisata dengan menggunakan sepeda motor jenis trail ditujukan bagi para petualang dan
penggemar trail yang sekaligus bisa memanIaatkan medan terjal yang ada di lokasi bencana.
'Jalan di daerah bencana kan dipenuhi oleh material gunung, itu menjadi daya tarik bagi
penggemar trail untuk ber-motocross, selain itu juga bisa menikmati pemandangan gunung
Merapi dengan dekat, kata dia.

Paket wisata dengan menggunakan sepeda motor trail, kata dia, juga dibarengi dengan
penanaman pohon di lokasi bencana. Sebab pepohonan, baik yang tinggi maupun yang pendek
tumbang dan terbakar oleh awan panas Merapi. 'Pohon-pohon yang akan ditanam yaitu pohon
kayu besar diutamakan buah-buahan, kata Agus.

Wisata lahar itu juga ditujukan bagi wisatawan manca negara, sehingga pihaknya sudah mulai
melatih pemuda warga setempat sebagai pramu wisata dengan mengajari bahasa Inggris.

Para wisatawan juga akan disambut dengan kesenian jathilan yang memang menjadi salah satu
kesenian yang digandrungi di daerah tersebut. 'Semua aset dan alat kesenian ludes diterjang
awan panas atau tertimbun lahar dingin maupun panas, kata Wahyono, salah seorang pemuda
Kinahrejo.
Menurut Bejo Mulyono, pihaknya masih mengkoordinir rencana wisata dengan menggunakan
trail. Saat ini jika hari libur ribuan wisatawan menyerbu lokasi bencana. Sedangkan di hari biasa
jumlah wisatawan mencapai 500 orang. 'Kami sedang mengkoordinir soal wisata lahar ini, hal
ini semata karena banyak warga yang meminta sumbangan di setiap tempat, kata Bejo.

MUH SYAIFULLAH


Pemerintab Pusat Siap Tutup Kekurangan Dana Ternak Merapi
Seloso, Besember - 7: wib
SLEMAN - Menteri Pertanian Suswono menegaskan pihaknya akan menutup kekurangan dana bagi
penggantian ternak sapi yang mati akibat erupsi Merapi. Karena itu, dia meminta agar masyarakat tidak
resah dengan hal tersebut.

Dalam gerakan ayo bangkit menanam, memelihara, dan berbisnis sayuran di dusun batur Kepuharjo
Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Suswono menyatakan pemerintah akan mengganti seluruh ternak milik
warga yang mati. Sebenarnya realisasi pembelian sapi mati tersebut, akan dilakukan pada tahap rekonstruksi
atau rehabilitasi. Namun Suswono menyatakan cukup senang karena saat ini pendataan sudah selesai dan
akan segera dibayarkan kepada pemilik sapi.

~Pasti pemerintah akan membeli sapi yang mati tersebut. Saat ini, dana Rp21,3 miliar sudah masuk ke
rekening Pemkab. Tinggal pencairan saja. Untuk yang Boyolali, Klaten, dan Magelang semuanya sudah
selesai. Nah, Sleman ini jumlahnya paling banyak, sehingga butuh waktu," kata Suswono, Selasa
(21/12/2010).

Dalam kesempatan yang sama Bupati Sleman Sri Purnomo menyatakan bahwa penggantian sapi mati,
pendataan sapi mati by name dengan pernyataan bermeterai dari pemilik dengan saksi baik tokoh
masyarakat maupun perangkat desa telah selesai dilaksanakan. Sapi yang mati akibat erupsi Merapi tercatat
3.32 ekor dengan jumlah pemilik sebanyak 1.361 orang.

Dana penggantian yang telah diluncurkan sebesar Rp21,3 miliar baru dapat untuk mengganti 3.061 ekor dari
1.215 pemilik, sehingga masih terdapat kekurangan dana kurang lebih sebesar Rp2,609 miliar.

Ditargetkan pada tanggal 23 Desember proses pentransferan dana penggantian sebesar Rp21,3 miliar melalui
Bank BPD DIY kepada rekening pemilik sapi selesai dilakukan dengan status diblokir. Dana penggantian
baru dapat dicairkan para pemilik, jika pemilik siap melakukan pembelian dengan menunjukkan ternak
yang akan dibeli.(Sita Maharani/Trijaya/mbs)

Erupsi Merapi Bikin 2 Pengungsi Cacat Permanen
Ahad, 19 Desember 2010, 11:40 WIB


Pengungsi Merapi
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Letusan Gunung Merapi mengakibatkan sedikitnya 424
orang di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami cacat permanen. "Sebanyak
424 orang itu merupakan penyandang cacat baru akibat letusan Merapi," kata Ketua Kelompok
Kerja Akrab Bencana Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) Parni
Hadi, di Surabaya, Minggu (19/12).

Cacat yang dialami para korban letusan Merapi tersebut, kata dia, mulai dari yang lumpuh, buta,
luka bakar sekujur tubuh, hingga cacat kejiwaan. Menurut dia, angka itu belum termasuk korban
letusan Merapi lainnya dari kalangan penyandang cacat yang tersebar di dua provinsi tersebut.

"Kemungkinan besar ada penyandang cacat yang menjadi korban letusan Merapi. Kami masih
mendata mereka," katanya di sela acara peringatan Hari Penyandang Cacat Internasional di
gedung Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Jawa Timur itu.
Ia memperkirakan di antara para korban letusan Merapi juga terdapat para penyandang cacat
yang tidak sempat melarikan diri saat bencana itu terjadi. "Orang cacat yang berada di lokasi
bencana tidak mungkin bisa lari. Beda dengan orang yang sehat secara Iisik dan rohani," kata
mantan Pemimpin Umum LKBN ANTARA ini.

Oleh sebab itu, pihaknya akan menyusun pedoman tentang prosedur penyelamatan para
penyandang cacat dari bencana. "Pedoman itu nantinya akan kami rekomendasikan kepada
pemerintah untuk ditetapkan sebagai regulasi yang berkekuatan hukum tetap, sehingga ada
perhatian lebih kepada para penyandang cacat di lokasi bencana," kata mantan Direktur Utama
RRI itu.

Peringatan Hari Penyandang Cacat Internasional di BKKKS Jatim diisi dengan jalan sehat dan
pembagian hadiah dari panitia. Selain Parni Hadi, acara tersebut juga dihadiri Ketua Umum
BKKKS Jatim Tjuk K Sukiadi serta Asisten III Sekda Provinsi Jatim Edi Purnwinarto.

Anggaran Rebabilitasi Sungai Akibat Erupsi Merapi Capai Rp Miliar
8abu 13 uesember 2010 | 1227 Wl8
8esar kecll normal

Perumahan warga bantaran Sungai Code terlihat dari jembatan Gondolayu Yogyakarta.
TEMPO/AriI Wibowo
TEMPO 3907,91, Purbalingga - Rehabilitasi 15 sungai yang berhulu di Sungai Merapi
diprediksi mencapai Rp 320 miliar. Pemerintah telah mengucurkan dana Rp 20 miliar melalui
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sementara kebutuhan dana lain akan
diambilkan dari dana APBN dan bantuan pihak lain.

Sungalsungal yang harus dlrehablllLasl merupakan sungal besar dan kecll SeperLl Sungal Cendol uLlh
8oyong dan Sungal kunlng kaml mengerahkan 30an alaL beraL" kaLa kepala 8alal 8esar Wllayah Sungal
Serayu Cpak 8ambang Pargono dl selasela peleLakan baLu perLama pembangunan 8endung Sllnga dl
kecamaLan kallgondang urballngga 8abu (13/12)

ulkaLakan 8ambang rehablllLasl sungalsungal yang LerLuLup maLerlal Merapl mendesak dlperlukan Pal
lnl unLuk mengurangl Ler[adlnya ban[lr lahar dlngln Merapl Lrupsl Merapl lan[uL 8ambang merupakan
erupsl ruLln empaL Lahunan ALau darl seLlap 10 Lahun akan Ler[adl erupsl yang Lerbllang besar seperLl
Lrupsl bulan november lalu Cleh karenanya emerlnLah secara ruLln harus menylapkan anggaran
unLuk rehablllLasl sungalsungal LersebuL" kaLa 8ambang

8ambang menambahkan 8alal 8esar Wllayah Sungal Serayu Cpak pada Lahun lnl sebenarnya Lelah
melakukan rehablllLasl dan pembangunan sebanyak 244 sabuk pengaman sungal darl rencana 279 buah
sabuk namun darl [umlah 244 sabuk yang Lelah selesal dlrehablllLasl kemball mengalaml kerusakan
aklbaL erupsl Merapl dan ban[lr lahar dlngln" kaLa 8ambang

A8lS Anu8lAn1C

Anda mungkin juga menyukai