Anda di halaman 1dari 8

khallsla Pusnul khaLlmah

190110110121
SISTEMATIKA FILSAFAT

Sistematika Filsafat Ialah hasil berpikir tentang segala sesuatu yang ada dan mungkin
ada yang telah tersusun secara sistematis. Sistematika IilsaIat bisa disebut juga dengan struktur
IilsaIat. Secara garis besar IilsaIat dibagi dalam tiga cabang, yaitu teori pengetahuan
(epistemologi) atau pemikiran IilosoI tentang pengetahuan yaitu membicarakan cara memperoleh
pengetahuan, teori hakikat (ontology/metaIisika) yaitu membicarakan pengetahuan itu sendiri,
dan teori nilai (axiologi) yaitu pemikiran IilosoI tentang nilai yaitu membicarakan guna
pengetahuan itu.

Cabang-cabang IilsaIat :
1. Epistemologi
pistemologi adalah cabang IilsaIat yang berkaitan dengan asal, siIat, dan jenis
pengetahuan. pistomologi atau Teori Pengetahuan berhubungan dengan hakikat dari ilmu
pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas
pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut
diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya:
Metode yang digunakan dalam teori pengetahuan ada lima:
O Metode InduktiI Metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil observasi
disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum.
O Metode DeduktiI Metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik diolah lebih
lanjut dalam suatu system pernyataan yang runtut.
O Metode Positivisme Metode yang berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang
Iaktual, yang positiI dan mengenyampingkan segala uraian persoalan di luar yang ada
sebagai Iakta dalam arti menolak metaIisika. (Agust Comte 1798-1857)
O Metode KontemplatiI Metode yang mengatakan bahwa adanya keterbatasan indera dan
akal manusia untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkan pun akan
khallsla Pusnul khaLlmah
190110110121
berbeda-beda harusnya dikembangkan suatu kemampuan akal yang disebut dengan
intuisi dan diperoleh dengan berkontemplasi seperti yang dilakukan oleh Al-Ghazali.
O Metode Dialektis Metode yang menggunakan tanya-jawab untuk mencapai kejernihan
IilsaIat. Diajarkan oleh Socrates, namun Plato mengartikan dengan diskusi logika (kaidah
dan metode penuturan, analisis sistematik ide-ide untuk mencapai apa yang terkandung
dalam pandangan).
Dalam epistemologi muncul beberapa aliran berpikir, yaitu:
a. mpirisme;
Yang berarti pengalaman (empeiria), dimana pengetahuan manusia diperoleh dari
pengalaman inderawi.
a. Rasionalisme;
Tanpa menolak besarnya manIaat pengalaman indera dalam kehidupan manusia,
namun persepsi inderawi hanya digunakan untuk merangsang kerja akal. Jadi akal
berada diatas pengalaman inderawi dan menekankan pada metode deduktiI.
b. Positivisme;
Merupakan sistesis dari empirisme dan rasionalisme. Dengan mengambil titik tolak
dari empirisme, namun harus dipertajam dengan eksperimen, yang mampu secara
objektiI menentukan validitas dan reliabilitas pengetahuan.
c. Intuisionisme.
Intuisi tidak sama dengan perasaan, namun merupakan hasil evolusi pemahaman yang
tinggi yang hanya dimiliki manusia. Kemampuan ini yang dapat memahami
kebenaran yang utuh, yang tetap dan unik.
Sub cabang IilsaIat :
1. Logika
Logika berasal dari bahasa yunani, yaitu logike (kata siIat), yang berhubungan dengan
kata logo yang artinya pikiran atau kata sebagai pernyataan dari pikiran itu. Logika secara
terminologi berarti ilmu yang memberikan aturan berpikir yang valid. Pokok-pokok pada
persoalan logika adalah pemikiran dan beberapa proses membantunya. Ilmu dengan cara
yang sistematis mempelajari syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat berpikir valid
khallsla Pusnul khaLlmah
190110110121
dan menghindari kesalahan-kesalahan yang terjadi. Ilmu ini memberikan norma-norma atau
gagasan-gagasan, yaitu gagasan kebenaran dan mencoba mengetahui syarat-syarat untuk
mencapai gagasan kebenaran tersebut. Contoh mudahnya adalah, adhamaski seorang
mahasiswa ITB, mahasiswa ITB terbiasa berpikir sistematis, berarti argumen yang dibangun
adalah adhamaski adalah orang terbiasa berpikir secara sistematis.

Aristoteles adalah seorang yang mengembangkan cabang IilsaIat logika. Menurutnya,
logika digolongkan kebenaran dalam teori pengetahuan. Logika menampilkan norma-norma
berpikir benar untuk membentuk pengetahuan yang benar.

. Filsafat bahasa
FilsaIat bahasa adalah penyelidikan beralasan ke alam, asal-usul, dan penggunaan bahasa.
Sebagai topik, IilsaIat bahasa bagi para IilsuI analitik berkaitan dengan empat masalah
utama: siIat makna, penggunaan bahasa, kognisi bahasa, dan hubungan antara bahasa dan
realitas. Untuk IilsuI kontinental, Namun, IilsaIat bahasa cenderung ditangani, bukan
sebagai topik yang terpisah, tetapi sebagai bagian dari logika, sejarah atau politik.
. Aksiologi
Aksiologi berasal dari kata axios dan logos. Axios artinya nilai atau sesuatu yang
berharga, logos artinya akal, teori. Axiology artinya teori nilai, penyelidikan tentang kodrat,
kriteria dan status metaIisik dari nilai.
Problem utama aksiologi ujar Runes berkaitan dengan empat Iaktor penting, yaitu;
1. Kodrat nilai berupa problem mengenai; apakah nilai itu berasal dari keinginan
(voluntarisme: Spinoza), kesenangan (Hedonisme: picurus, Betham, Meinong), kepentingan
(Perry), preIerensi (Martineau), Keinginan rasio murni (Kant), pemahaman mengenai
kualitas tersier (Santayana), berbagai pengalaman yang mendorong elan vital (Nietzsche),
relasi benda-benda sebagai sarana untuk mencapai tujuan atau konsekuensi yang sungguh-
sungguh yang dapat dijangkau (Pragmatisme: Dewey).
khallsla Pusnul khaLlmah
190110110121
. Jenis-jenis nilai menyangkut perbedaan pandangan antara nilai intrinsik, ukuran untuk
kebijakan nilai itu sendiri, nilai-nilai instrumental yang menjadi penyebab (baik barang-
barang ekonomis atau peristiwa-peristiwa alamiah) mengenai nilai-nilai intrinsik.
3. Kriteria nilai artinya ukuran untuk menguji nilai yang dipengaruhi sekaligus oleh teori
psikologi dan logika.
4. Status metaIisik nilai mempersoalkan tentang bagaimana hubungan antara nilai terhadap
Iakta-Iakta yang diselidiki melalui ilmu-ilmu kealaman, kenyataan terhadap keharusan
pengalaman manusia tentang nilai pada realitas kebebasan manusia.
Sub cabang IilsaIat :

1. Etika
Secara singkat deIinisi etika dan moral adalah suatu teori mengenai tingkah laku manusia
yaitu baik dan buruk yang masih dapat dijangkau oleh akal. Moral adalah suatu ide tentang
tingkah laku manusia (baik dan buruk) menurut situasi yang tertentu. Jelaslah bahwa Iungsi etika
itu ialah mencari ukuran tentang penilaian tingkah laku perbuatan manusia (baik dan buruk akan
tetapi dalam prakteknya etika banyak sekali mendapatkan kesukaran-kesukaran. Hal ini
disebabkan ukuran nilai baik dan buruk tingkah laku manusia itu tidaklah sama (relatiI) yaitu
tidal terlepas dari alam masing-masing. Namun demikian etika selalu mencapai tujuan akhir
untuk menemukan ukuran etika yang dapat diterima secara umum atau dapat diterima oleh
semua bangsa di dunia ini. Perbuatan tingkah laku manusia itu tidaklah sama dalam arti
pengambilan suatu sanksi etika karena tidak semua tingkah laku manusia itu dapat dinilai oleh
etika.
Moralitas manusia adalah objek kajian etika yang telah berusia sangat lama. Sejak
masyarakat manusia terbentuk, persoalan perilaku yang sesuai dengan moralitas telah menjadi
bahasan. Berkaitan dengan hal itu, kemudian muncul dua teori yang menjelaskan bagaimana
suatu perilaku itu dapat diukur secara etis. Teori yang dimaksud adalah :
a. Deontologis.
Teori Deontologis diilhami oleh pemikiran Immanuel Kant, yang terkesan kaku, konservatiI
dan melestarikan status quo, yaitu menyatakan bahwa baik buruknya suatu perilaku dinilai
khallsla Pusnul khaLlmah
190110110121
dari sudut tindakan itu sendiri, dan bukan akibatnya. Suatu perilaku baik apabila perilaku itu
sesuai norma-norma yang ada.
b. Teologis
Teori Teologis lebih menekankan pada unsur hasil. Suatu perilaku baik jika buah dari
perilaku itu lebih banyak untung daripada ruginya, dimana untung dan rugi ini dilihat dari
indikator kepentingan manusia. Teori ini memunculkan dua pandangan, yaitu egoisme dan
utilitarianisme (utilisme). Tokoh yang mengajarkan adalah Jeremy Bentham (174 183),
yang kemudian diperbaiki oleh john Stuart Mill (1806 1873).
. Estetika
stetika dan etika sebenarnya hampir tidak berbeda. tika membahas masalah tingkah
laku perbuatan manusia (baik dan buruk). Sedangkan estetika membahas tentang indah atau
tidaknya sesuatu. Tujuan estetika adalah untuk menemukan ukuran yang berlaku umum tentang
apa yang indah dan tidak indah itu. Yang jelas dalam hal ini adalah karya seni manusia atau
mengenai alam semesta ini.
Seperti dalam etika dimana kita sangat sukar untuk menemukan ukuran itu bahkan sampai
sekarang belum dapat ditemukan ukuran perbuatan baik dan buruk yang dilakukan oleh manusia.
stetika juga menghadapi hal yang sama, sebab sampai sekarang belum dapat ditemukan ukuran
yang dapat berlaku umum mengenai ukuran indah itu. Dalam hal ini ternyata banyak sekali teori
yang membahas mengenai masalah ukuran indah itu. Zaman dahulu kala, orang berkata bahwa
keindahan itu bersiIat metaIisika (abstrak). Sedangkan dalam teori modern, orang menyatakan
bahwa keindahan itu adalah kenyataan yang sesungguhnya atau sejenis dengan hakikat yang
sebenarnya bersiIat tetap.
3. Filsafat sosial
FilsaIat sosial merupakan cabang dari IilsaIat yang mempelajari persoalan sosial
kemasyarakatan secara kritis, radikal dan komprehensiI. Sejak kelahirannya IilsaIat sosial
telah mendekonstruksi pemahaman masyarakat bahwa tidak selamanya apa yang ada
dikolong langit telah langsung diatur oleh kekuasaan Tuhan untuk selama-lamanya.
Pembongkaran pemahaman masyarakat secara besar-besaran justru terjadi seiring lahirnya
revolusi Prancis yang meruntuhkan susunan masyarakat Ieodal dan mengawali proses
khallsla Pusnul khaLlmah
190110110121
demokratisasi dengan melahirkan kejutan-kejutan yang spektakuler. Karena tak pernah
sebelumnya orang membayangkan bahwa suatu orde sosial yang disangka tak terubahkan
dan selamanya terbekati oleh kehendak Allah, telah dirombak dan diganti oleh pikiran usaha
manusia sendiri. Hal tersebut kemudian semakin diperkuat oleh mazhab FrakIurt melalui
dinamika perkembangan ilmu-ilmu sosial yang dikembangkan secara kritis yang kemudian
secara lambat laun meluas ke seluruh belahan dunia. Untuk memetakan sosiologis
masyarakat suatu negara, maka pendasaran terhadap teori dan IilsaIat sosial menjadi
kebutuhan tersendiri dalam menganalisis suatu masyarakat secara koprehensiI, maka upaya
pribumisasi ilmu-ilmu sosial secara kritis tidak semestinya menelan bulat-bulat teori sosial
barat, namun yang terpenting adalah bagaimana menciptakan teori sosial baru yang sesuai
dengan kondisi rill suatu masyakat.

. Filsafat politik
FilsaIat politik adalah kegiatan yang kompleks yang hanya dapat dipahami dengan baik
melalui analisis terhadap banyak sekali cara yang dilakukan oleh mereka yang telah
mengembangkannya (Wolin 004: 3).

. Filsafat hukum
FilsaIat hukum adalah cabang IilsaIat yang membicarakan apa hakekat hukum itu, apa
tujuannya, mengapa dia ada dan mengapa orang harus tunduk kepada hukum. Disamping
menjawab pertanyaan masalah-masalah umum abstrak tersebut, IilsaIat hukum juga
membahas soal-soal kongkret mengenai hubungan antara hukum dan moral (etika) dan
masalah keabsahan berbagai macam lembaga hukum.

Dalam FilsaIat Hukum juga dibedakan berbagai wilayah bagian antara lain:

1) Ontologi Hukum: penelitian tentang hakiakt hukum dan hubungan antara hukum dan
moral
) Aksiologi Hukum: penetapan isi nilai-nilai, seperti keadilan, kepatutan, persamaan,
kebebasan
khallsla Pusnul khaLlmah
190110110121
3) Ideologi Hukum: pengejawantahan wawasan menyeluruh tentang manusia dan
masyarakat
4) pistemologi Hukum: penelitian terhadap pertanyaan sejauh mana pengetahuan
tentang 'hakikat hukum dimungkinkan
5) Teologi Hukum: menentukan makna dan tujuan dari hukum
6) Teori-ilmu dari hukum: ini adalah IilsaIat sebagai meta-teori tentang Teori Hukum dan
sebagai meta-teori dari Dogmatika Hukum
7) Logika Hukum: Penelitian tentang kaidah-kaidah berIikir yuridik dan argumentasi
yuridik. Bagian ini sering dipandang sebagai suatu bidang studi tersendiri, yang telah
melepaskan diri dari FilsaIat Hukum.
3. Metafisika
MetaIisika merupakan cabang studi IilsaIat mengenai seluruh keseluruhan kenyataan, baik
secara eksistensi (keberadaan), maupun esensi (hakikat). Studi metaIisika berupaya menjelaskan
mengenai keberadaan sesuatu, obyek dan siIat sesuatu itu, ruang dan waktu, sebab dan akibat,
dan kemungkinan adanya sesuatu. Para IilsuI yang bergelut di dunia metaIisika juga, memiliki
kecondongan pemikiran yang sama, yaitu kritik atas pikiran manusia (potensi yang dihasilkan
dari cara berpikir dan kerangka pemikiran). xvvzvzvzxvzvzvvvvvvvvvvvvvvxzvzvzzzvzvzv

Sub cabang IilsaIat
1. Ontologi
Ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan tertentu.
Ontologi membahas tentang yang ada yang universal, menampilkan pemikiran semesta
universal. Ontologi berupaya mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan, atau dalam
rumusan Lorens Bagus; menjelaskan yang ada yang meliputi semua realitas dalam semua
bentuknya.
. Kosmologi
Kosmologi adalah cabang IilsaIat yag menjelaskan tentang realitas alam.FilsaIat proses
organis megajarkan bahwa alam juga ciptaan Tuhan sebagai tempat tinggal manusia dan
makhluk lain.secara naluri hewan dan tumbuh-tumbuhan memelihara lingkungan
khallsla Pusnul khaLlmah
190110110121
hidup.Mereka menjalankan siklus kehidupan secara terbuka.Terbuka artinya system yang
mengatur agar semua makhluk itu tidak punah.
Kosmologi di tinjau secara keseluruhan adalah ilmu yang menyelidiki tata tertib alam
semesta yang paling Iundamental,yaitu asal-usul da kesempurnaannya.Denga kata lain
kosmologi adalah IilsaIat yang merumuskan gambaran manusia tentang alam semesta.
3. filsafat agama
IilsaIat agama adalah suatu sikap terhadap agama secara kritis, sistematis, radikal
(mendalam), rasional, dan bersiIat komprehensiI yang didasari oleh suatu keyakinan
mendalam terhadap sesuatu kekuatan yang transedental/ sebagai realitas-mutlak dan ghaib
tetapi mengendalikan dan menentukan nasib kita dan dianggap menjadikan hidup teratur dan
mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan.
Sumber:
http://blog.uin-malang.ac.id/chairullutIi/011/01/5/IilsaIat-ilmu-809Cpertanyaan-pertanyaan-
yang-meliputi-epistimologi-dan-aksiologi-beserta-jawabannya809D/ 10/11/011 9:09 PM
http://adhamaskipangeran.blogspot.com/011/05/teori-pengetahuan.html 10/11/011 9:1 PM
http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/095568-pengertian-IilsaIat-bahasa/#ixzz1aU1ye1dA
10/11/011 10:16 PM
http://van88.wordpress.com/IilsaIat-dan-tujuan-pendidikan/ 10/6/011 9:34 PM
http://kecoaxus.tripod.com/IilsaIat/pengIil.htm 10/6/011 9:3 PM
http://mujiatiastuti.blog.uns.ac.id/dasar-dasar-IilsaIat/ 10/11/011 7:54 PM
http://www.kaskus.us/showthread.php?p53944986#post53944986 10/11/011 11:40 PM
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1871556-pengantar-IilsaIat/ 10/6/011 8:50 PM
http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/095568-pengertian-IilsaIat-bahasa/#ixzz1aU4bXk00
10/11/011 11:4 PM
http://meldaIitry.blogspot.com/010/04/pengertian-IilsaIat-hukum.html 10/11/011 11:45 PM
http://evson-08.blogspot.com/010/03/pengertian-IilsaIat-agama.html 10/11/011 11:51 PM

Anda mungkin juga menyukai