Diagnosa LAN
Nama Kelas
No. Absen : 05
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbilalamiin puji serta syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan laporan bidang studi Diagnosa LAN ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Makalah ini berisilaporan prakterk yang telah saya lakukan bersama kelompok dalam satu semester ini di sekolah.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru pembimbing, Bpk. Rudi Haryadi dan Ibu Chandra Dewi Lestari yang telah memberikan materi dan memberikan saya latihan, sehingga dapat membantu saya pula untuk membuatlaporan ini. Selain itu terima kasih pula untuk teman-teman yang juga membantu saya apabila saya mengalami kesulitan.
Ucapan maaf juga saya sampaikan apabila banyak terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan ini karna saya juga masih dalam tahap pembelajaran. Untuk itu, kritik dan saran dari Bapak/Ibu sekalian sangat saya harapkan. Terima kasih. Wassalam.
Nama : Alfis Renaldi Dina Wahyu Ilham Haji Rizki Rivaldi Kelas : XI TKJ B
I. Tujuan
Tujuannya dilakukan penganalisaan menggunakan wireshark ini adalah agar siswa dapat mengetahui bagaimana cara kerja sebuah browser beserta tahapan - tahapannya.
II. Pendahuluan
Enkapsulasi
Enkapsulasi adalah bungkusan (wrapper) pelindung program dan data yang sedang diolah. Sehingga pengguna (user) tidak perlu mengetahui isi dari method (fungsi) dan data yang digunakan. Pengguna (user) hanya cukup mengetahui tipe data, dan mengisi variable (atau membuat variable baru) sesuai dengan tipe data dari obyek yang bersangkutan.
Dekapsulasi
Dekapsulasi data adalah proses pelepasan header-header yang telah ditambahkan pada paket data yang dikirim. Header yang telah di tambahkan saat proses enkapsulasi satu per satu dilepaskan pada layer-layer tertentu.
Handshaking
Kali ini kita akan mempelajari proses terjadinya handshaking dalam komunikasi jaringan komputer, menggunakan wireshark. Handshaking ialah proses tukar menukar informasi yang didalamnya terdapat, Awalan Pertukaran data Akhiran (closing).
Awalan biasa dilalui dengan proses negosiasi antara sender dan receiver dimulai dengan memberikan sinyal sinkronisasi yang dibalas dengan sinyal acknowledge. Setelah negosiasi selesai , baru pertukaran data dapat terjadi. Hubungan antar sender dan receiver diakhiri dengan closing atau pemutusan hubungan yang dilakukan jika kedua belah pihak sudah tidak saling berhubungan.
No 1
local 172.16.16.82
Arrow >
Remote 199.80.53.92
Protocol TCP
info 52514 > http [SYN] Seq=0 Win=5840 Len=0 MSS=1460 TSV=4294930536 TSER=0 WS=9 http > 52514 [SYN, ACK] Seq=0 Ack=1 Win=5792 Len=0 MSS=1460 TSV=3819803567 TSER=4294930536 WS=9 52514 > http [ACK] Seq=1 Ack=1 Win=6144 Len=0 TSV=4294930606 TSER=3819803567 GET /download/AZ_3YAgP/total_video_converter_361 _seri.txt?tsid=20110909-013212-3d53dc6b HTTP/1.1 http > 52514 [ACK] Seq=1 Ack=1008 Win=8192 Len=0 TSV=3819803854 TSER=4294930606 HTTP/1.1 200 OK (application/octet-stream) 52514 > http [ACK] Seq=1008 Ack=727 Win=7680 Len=0 TSV=4294930730 TSER=3819803953
1011
172.16.16.82
<
199.80.53.92
TCP
1012
172.16.16.82
>
199.80.53.92
TCP
1013
172.16.16.82
>
199.80.53.92
HTTP
5 6 7
Flow Control : Tidak ada (sebetulnya ada, tetapi di luar sesi kami)
V. Kesimpulan
Dalam setiap melakukan pertukaran informasi kita harus melewati beberapa tahapan yang berurutan dan sistematis, maka dalam melakukan analisa kita harus teliti menganalisanya.
Nama : Alfis Renaldi Dina Wahyu Ilham Haji Rizki Rivaldi Kelas : XI TKJ B
I. PENDAHULUAN
IP Address digunakan sebagai alamat logic sebuah komputer dalam suatu jaringan. IP Address dalam sebuah komputer adalah unik, dan berbeda. Ipv4 mempunyai 32 bit dalam satuan biner dan dibagi dalam oktet. Dalam satu oktet terdapat 8 bit.
II. TUJUAN
Kegiatan ini dilakukan agar siswa dapat melakukan konfigurasi IP Address dan melakukan Uji Koneksi dalam suatu jaringan.
Menggunakan Command Line : a. Buka Terminal (tekan ctrl+alt+T) b. Masuk ke super user (root) c. Ketikan ifconfig untuk melihat IP Address d. Ketikan ifconfig eth4 172.16.16.13 untuk merubah IP Addres
2. Uji Koneksi Untuk melakukan uji koneksi kita dapat menggunakan peritah ping (spasi) ip tujuan
a. Reachable Reachable terjadi ketika IP dua host saling terhubung dan dapat melakukan hubungan.
c.
Terjadi pada saat ketika melakukan ping tujuan (destination) tidak membalas. d. Hardware error Terjadi ketika NIC atau adapter mengalami kerusakan.
e. Ping ke IP 0.0.0.0
Karena Network
f.
Ping ke www
Tidak bisa ping, karena www tidak diketahui hostnya. g. Ping ke Alamat web
IV. Kesimpulan
Dari kegiatan ini siswa dapat melakukan konfigurasi IP Address dan melakukan Uji Koneksi dalam suatu jaringan.
Nama : Alfis Renaldi Dina Wahyu Ilham Haji Rizki Rivaldi Kelas : XI TKJ B
I. TUJUAN
Agar siswa dapat mengetahui pengaplikasian Subnetting dalam kehidupan nyata serta menghitung subnet.
II. PENDAHULUAN
Subnetting adalah teknik pengaturan jaringan yang bertujuan untuk mengefisiensikan pengelolaan dan penggunaan IP Address dalam sebuah jaringan. Adakalanya tatacara penulisan IP Address 32 bit seperti : 192.168.1.1, tapi juga terkadang dapat pula ditulis 192.168.1.1/24. Apa maksudnya ? Untuk memahaminya, bisa menggunakan tabelsubnetting yang ada di atas. Dimulai dari urutan angka yang paling atas sampai ke bawah (diurutkan berdasarkan baris tabel): 1. Binary 2. Bits 3. Subnets 4. Jumlah Network 5. Jumlah Hosts 6. Jumlah Network yang dipinjam 7. Jumlah Bit Host yang di pinjam 8. Masks (CIDR) Dalam sebuah kasus Subnetting, ada 4 hal yang biasanya perlu diketahui: 1. Jumlah Subnet. Berada pada baris ke empat. Misal: 192.168.1.0/26, akan mempunyai 4 buah subnet. 2. Jumlah Host/Komputer per Subnet. Berada pada baris ke lima. Untuk IP 192.168.1.0/26, jumlah host per subnet adalah 62 hosts (64-2=62). Contoh: Range IP Host salah satu subnet adalah 192.168.1.1-192.168.1.62. Dimana 192.168.1.0 digunakan untuk Subnet pertama, dan 192.168.1.63 digunakan sebagai IP Broadcast. 3. Blok Subnet. Berada pada baris pertama. Sehingga untuk CIDR /26, blok-blok subnet nya adalah: 192.168.1.0, 192.168.1.64, 192.168.1.128, dan 192.168.1.192 (Kelipatan 64 bit sejumlah 4 subnet). 4. IP Host dan IP Broadcast yang valid. Seperti yang telah dijelaskan pada nomor 2, jumlah subnet akan berpengaruh terhadap jumlah IP Address yang dapat digunakan. Pada tiap-
tiap subnet, IP Awal dikenal dengan IP Subnet, sedangkan IP Akhir dikenal sebagai IP Broadcast. Sedangkan IP sisanya, adalah IP yang dapat digunakan untuk host.
1 switch pusat 5 switch biasa 1 modem ADSL 1 access point Kabel 50m antar switch dan antar host
Adapun beberapa informasi tambahan seperti IP Address, Gateway, DNS Server yaitu : IP Address : 192.168.1.2 192.168.1.255 (WIRE) 192.168.0.2 192.168.0.255 (WIRELESS) Gateway : 192.168.1.1 192.168.1.126 (WIRE) 192.168.0.1 192.168.0.126 (WIRELESS) : 255.255.255.0 : 203.130.196.5 : 222.124.204.34
Untuk masalah subnetting, menurut pemilik, Bapak Agung, subnetting sudah di lakukan dari Speedy nya sendiri.
IV. KESIMPULAN
Dengan melaksanakan survey dan analisa seperti ini, kita bisa mengetahui pengaplikasian subnetting pada jaringan yang sebenarnya. Selain itu juga dapat menambah pengetahuan tentang subnetting jaringan tersebut.
Nama : Alfis Renaldi Dina Wahyu Ilham Haji Rizki Rivaldi Kelas : XI TKJ B
I. Tujuan
Melaporkan hasil praktek Routing yang telah dilakukan
Route to other Gateway Buka Packet Tracer Buat topologi jaringan yang diinginkan
IV. Kesimpulan
Siswa dapat melakukan proses Routing dengan baik dan benar.