Anda di halaman 1dari 7

Nama NIM

: Ikhsan Taufik H. : 1004613

D3 Teknik Elektro

Bunga. Itulah panggilan gadis 19 tahun yang sekarang sedang melanjutkan studinya di salah satu Universitas Swasta di Bandung. Dia merupakan sosok gadis yang pintar, cantik dan mudah bergaul. Dengan berbalutkan kerudung, menambah kecantikan serta daya tarik setiap laki-laki yang melihatnya. Terlahir dari keluarga yang berkecukupan membuat dia mampu mengembangkan diri dalam berbagai hal. Masa kecilnya pun penuh dengan kebahagiaan. Ayah dan Ibu yang sangat memperhatikan setiap perkembangan anak satu-satunya ini, membuat kepribadiannya terbentuk dengan baik dan taat beragama. Namun kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan dan kasih saying itu tak dapat selamanya dia rasakan. Pada saat dia berusia 9 tahun, dia harus menerima kenyataan bahwa orang tuanya tidak dapat bersama lagi. Ketika gadis seusianya yang lain mengalami hal sama, mereka cenderung tidak mampu menghadapi kenyataan dimana mereka harus mengalami apa yang dinamakan broken home. Namun dia mampu mengatasi semua permasalahan yang ada dengan kuat dan tegar. Tanpa memperlihatkan rasa kecewa dan marah kepada orang tuanya. *** Pasca perceraian orang tuanya, Bunga tinggal dengan neneknya di Bandung. Kehidupan yang dijalaninya saat ini tidak terlalu buruk. Dia hidup tetap bahagia dengan perhatian dan kasih

sayang tulus dari neneknya. Dan saat dia duduk di bangku kuliah, kehidupan baru pun mulai dia rasakan Bunga.. panggil salah seorang dosen saat mengabsen mahasiswanya. Hari itu dia tidak masuk kuliah lagi. Sudah 1 minggu dia tidak tampak duduk di kelasnya ketika perkuliahan. Entah kemana perginya gadis yang disenangi setiap dosennya. Kenapa Bunga tidak masuk lagi? Ada yang tau? Tidak seorang pun yang menjawab pertanyaan dari dosen itu. Semuanya bertanya-tanya sendiri kemana dia pergi. Sungguh aneh. Seperti tak percaya gadis serajin dia dengan mudahnya meninggalkan kelas begitu saja seminggu lalu. Entah apa yang terjadi kepadanya. Tidak ada kabar dari siapapun tentang keberadaannya. Hingga akhirnya keluarganya mengetahui bahwa Bunga telah menghilang sejak satu minggu yang lalu. Sudah seminggu ini Bunga tidak masuk kuliah. Apakah dia sakit? Tanya pihak kampus kepada orang tua Bunga di telepon. Apa? Anak saya sudah satu minggu tidak masuk kuliah? Bagaimana bisa? Orang tua, nenek dan keluarga lainnya mulai mencemaskan keadaan Bunga. Selama ini dia anak yang baik. Tidak pernah melakukan hal-hal yang aneh. Dia selalu rajin pergi ke kampus, tidak pernah main, dan selalu pulang tepat waktu. Kemana dia pergi? Kapan terakhir Bunga menghilang? Tanya salah seorang polisi kepada orang tua Bunga pada saat pemeriksaan atas laporan kehilangannya di kantor polisi.

Saya tidak tinggal dengan anak saya itu. Tapi dia tinggal bersama neneknya. Terakhir dia melihat Bunga, sabtu kemarin. Katanya dia meminta izin untuk pergi beberapa hari di rumah temannya. Jelas ibunya sambil menangis. Lalu dia menghubungi kembali neneknya beberapa hari berikutnya. Dia mengatakan mau menginap di rumah saya. Namun dia tidak bersama saya. lanjutnya sambil terisak menangis. *** Kamu kenapa? Tanya seorang teman kepada Bunga saat melihat dia muntah-muntah di toilet. Hah? Tidak, tidak apa-apa? Kamu sakit? Pulang saja. Aku anterin ya? Tidak usah. Aku cuma masuk angin saja kok. Jelasnya sambil membersihkan mukanya. Aneh. Tidak biasanya dia sakit seperti ini. Selama dia kuliah dari awal dia sehat-sahat saja. Tidak pernah mengeluhkan sesuatu apapun. Dia terus muntah-muntah. Kita kedokter ya? temannya menawarkan kepada dia, namun dia langsung menolaknya dengan nada sedikit kasar. Tidak. Kamu tidak perlu ikut campur. Bentaknya tampa sadar. Temannya terkejut melihat dia. Ucapan kasar tersebut rasanya tidak bisa dipercayai. Dia tida pernah berkata sekasar itu. Membentak. Bukan sifat dia.

Maaf. Lanjutnya sambil pergi meninggalkan temannya. *** Hatinya bergejolak. Dia berlari entah kemana. Tanpa tujuan dan tanpa sadar. Terus berlari sambil menangis. Ada sesuatu yang dia pendam tanpa mau berbagi dengan temannya, bahkan keluarganya. Dia menyusuri jalan yang sepi. Yang tanpa dia sadari, dia tidak membawa pergi barang-barangnya yang tertinggal di kelas. Hatinya bingung. Seperti yang ingin menjerit untuk melepaskan beban yang ada di dalam dirinya. Telah terjadi sesuatu. Namun tidak seorang pun yang tau. Sampai akhirnya dia berhenti di sebuah tempat tanah kosong. Dia duduk, menangis dan menjerit. Kamu kenapa? Dimas? katanya sambil terkejut. Dimas. Ya. Dia adalah salah satu temannya. Teman satu kampusnya yang berbeda jurusan. Dia memang sudah kenal Dimas lima bulan ini. Orang yang dikenalkan temannya. Dimas sosok laki-laki yang dingin, tidak banyak bicara namun baik. Belakangan ini mereka sering terlihat berdua. *** Kasus hilangnya Bunga telah diproses oleh kepolisian. Tetapi setelah tiga bulan berlalu, masalah ini tidak menemukan titik terang. Dia masih belum ditemukan. Semua orang serta keluarganya mulai putus asa.

Penyelidikan pun dilanjutkan. Polisi memeriksa beberapa teman dekat Bunga. Berharap mendapaktan titik terang. Saya melihat dia terakhir kalinya ketika kita sama-sama sedang berada di toilet. Ketika itu dia terlihat sedang sakit. Dia muntah-muntah. Tapi dia tidak mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Lalu setahu saya, belakangan ini dia sering membawa obat-obatan di tasnya. Setahu saya dia tidak mempunyai penyakit yang sampai meminum obat banyak seperti itu. Keterangan salah satu teman dekatnya, Indah, kepada polisi. Setelah dia menghilang apakah ada yang pernah melihat dia di suatu tempat selain kampus misalnya? Tanya polisi kembali kepada mereka. Sudah tiga kali saya melihat orang yang sangat mirip dengan Bunga. Tapi saya tidak tahu pasti. Karna dia tidak memakai jilbab seperti biasanya. Saya selalu melihat dia pada malam hari di lokalisasi pekerja seksual. Tampilan dia pun sangat berbeda. Dia terlihat menor dengan make up yang dipakainya. Jelasnya. Apakah anda pernah menegurnya? Tidak. Saya tidak berani menghampirinya. Karan saya pun tidak mempercayai itu dia. Dia tidak seperti itu. Dia selalu bergaul dengan orang-orang yang baik dan berada di lingkungan yang baik. Kapan anda terakhir kali melihatnya di tempat itu? Terterakhir kalinya saya melihat dia. Empat hari yang lalu. Baiklah, terima kasih atas keterangan adik-adik semua. Kata polisi tersebut dan dia langsung meninggalkan ruang pemeriksaan.

*** Setalah menerima keterangan yang disampaikan oleh para teman Bunga, polisi langsung bergerak menuju ke tempat dimana dia dikatakan berada. Namun, setelah melakukan penyelidikan untuk pertama kalinya, tetapi tetap saja Bunga tidak ditemukan. Bahkan tidak ada seorang pun yang mengenal dia. Kasus menjadi semakin rumit. Titik terang tak kunjung datang. Polisi terus melakukan penyelidikan terhadap hilangnya Bunga. Dan melakukan pemeriksaan terhadap dua orang teman lelaki yang di duga mengetahui keberadaan dia. Apakah anda kenal dengan Bunga? Ya. Tapi tidak begitu dekat. Saya mengenal dia belum terlalu lama. Saya kenal dia dari Nino teman saya yang mana dia adalah pacar Bunga. Memang belakangan ini dia sering mengunjungi saya. Kita sering bertemu. Namun diantara kita tidak ada apa-apa. Saya pun tidak tahu tentang kejadian ini. Dia bertemu dengan saya hanya untuk berbagi cerita. Kami tidak ada hubungan khusus. Ungkap Dimas saat menjalani pemeriksaan. Kapan Bunga terakhir ke rumah anda? Satu bulan yang lalu. Setelah itu saya tidak tahu lagi. Baik. Terima kasih. Anda boleh pulang. Kata polisi tersebut dan segera meninggalkan ruang pemeriksaan. Kemudian polisi memanggil Nino pacar Bunga untuk dimintai keterangan. Berharap kasus ini dapat terseleseikan dan ada satu titik terang untuk mengetahui dimana keberadaan Bunga.

Saya tidak tahu tentang masalah ini. Sudah lama saya tidak berhubungan lagi dengan dia, bahkan sebelum kasus ini ada saya dan dia telah putus hubungan. Berapa lama anda berhubungan dengan dia? Dan apa alasan anda putus hubungan? Sekitar dua tahun lebih. Saya tidak tahu sebenarnya yang terjadi. Namun secara tiba-tiba dia minta kita putus tanpa ada alasan yang jelas. Dia langsung meninggalkan saya begitu saja setelah dia mengatakan hubungan kita berakhir. Apakah anda pernah mencoba menghubungi dia kembali? : Ya, sempat. Namun saya tidak bisa menghubungi dia. Dia seperti telah pergi dan

hilang.

Anda mungkin juga menyukai