Anda di halaman 1dari 5

Larutan penyangga, larutan dapar, atau -:1107 adalah larutan yang digunakan untuk

mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung.
SiIat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan
pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.
Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjugatnya atau oleh basa lemah
dengan asam konjugatnya. Reaksi di antara kedua komponen penyusun ini disebut sebagai reaksi
asam-basa konjugasi.
Secara umum, larutan penyangga digambarkan sebagai campuran yang terdiri dari:
1. sam lemah (H dan basa konjugasinya (ion -, campuran ini menghasilkan larutan
bersiIat asam.
2. Basa lemah (B dan asam konjugasinya (BH, campuran ini menghasilkan larutan
bersiIat basa.

Komponen larutan penyangga terbagi menjadi:
1. Larutan penyangga yang bersiIat asam
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH 7. Untuk mendapatkan larutan ini
dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya.
dapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana
asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang
mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang
digunakan seperti natriumNa, kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.
2. Larutan penyangga yang bersiIat basa
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH ~ 7. Untuk mendapatkan larutan ini
dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat. dapun cara
lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa
lemahnya dicampurkan berlebih.

ara kerja larutan penyangga
Larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa konjugasinya,
sehingga dapat mengikatbaik ion H maupun ion OH-. Sehingga penambahan sedikit asam kuat
atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signiIikan. Berikut ini cara kerja larutan
penyangga:

1. Larutan penyangga asam
dapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan
CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
Pada penambahan asam Penambahan asam (H akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana
ion H yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul
CH3COOH.
CH3COO-(aq H(aq CH3COOH(aq
Pada penambahan basa Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu
akan bereaksi dengan ion H membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan
bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa
menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH, bukan ion H. Basa yang
ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan air.
CH3COOH(aq OH-(aq CH3COO-(aq H2O(l
2. Larutan penyangga basa
dapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4
yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
Pada penambahan asam Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H dari asam akan mengikat ion
OH-. Hal tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion
OH- dapat dipertahankan. Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya komponen
basa (NH3, bukannya ion OH-. sam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk
ion NH4.
NH3 (aq H(aq NH4 (aq
Pada penambahan basa Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser
ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi
dengan komponen asam (NH4, membentuk komponen basa (NH3 dan air.
NH4 (aq OH-(aq NH3 (aq H2O(l


!erhitungan pH Larutan !enyangga
1. Larutan penyangga asam
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H dalam suatu larutan
dengan rumus berikut:
H| Ka x a/valxg
atau
pH p Ka - log a/g
dengan, Ka tetapan ionisasi asam lemah
a = jumlah mol asam lemah
g = jumlah mol basa konjugasi
2. Larutan penyangga basa
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H dalam suatu larutan
dengan rumus berikut:
OH-| Kb x b/valxg
atau
pH p Kb - log b/g
dengan, Kb tetapan ionisasi basa lemah
b = jumlah mol basa lemah
g = jumlah mol asam konjugasi



ungsi Larutan !enyangga
danya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-
obatan, IotograIi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut, terdapat Iungsi penerapan
konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh. Cairan tubuh ini
bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem penyangga utama dalam
cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan suatu asam dan basa.
dapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar
7,4. Selain itu penerapan larutan penyangga ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari
seperti pada obat tetes mata. Pada obat tetes mata mempunyai pH yang sama dengan cairan
tubuh kita, agar tidak menimbulkan eIek samping.




Larutan buffer adalah:
a. Campuran asam lemah dengan garam dari asam lemah tersebut.
Contoh.
- CH
3
COOH dengan CH
3
COONa
- H
3
PO
4
dengan NaH
2
PO
4

b. Campuran basa lemah dengan garam dari basa lemah tersebut.
Contoh.
- NH
4
OH dengan NH
4
Cl
$ifat larutan buffer:
- pH larutan tidak berubah jika diencerkan.
- pH larutan tidak berubah jika ditambahkan ke dalamnya sedikit asam atau basa.
# MENGHITUNG L#UTN BUE#
1. Untuk larutan buIIer yang terdiri atas campuran asam lemah dengan garamnya (larutannya
akan selalu mempunyai pH 7 digunakan rumus:
H

| K
a
. C
a
/C
g

pH pK
a
log C
a
/C
g

dimana:
C
a
konsentrasi asam lemah
C
g
konsentrasi garamnya
K
a
tetapan ionisasi asam lemah
Contoh.
Hitunglah pH larutan yang terdiri atas campuran 0.01 mol asam asetat dengan 0.1 mol natrium
setat dalam 1 1iter larutan !
K
a
bagi asam asetat 10
-5

Jawab.
C
a
0.01 mol/liter 10
-2
M
C
g
0.10 mol/liter 10
-1
M
pH pK
a
log C
g
/C
a
-log 10
-5
log
-1
/log
-2
5 1 6
2. Untuk larutan buIIer yang terdiri atas campuran basa lemah dengan garamnya (larutannya
akan selalu mempunyai pH ~ 7, digunakan rumus:
OH
-
| K
b
. C
b
/C
g

pOH pK
b
log C
g
/C
b

dimana.
C
b
konsentrasi base lemah
C
g
konsentrasi garamnya
K
b
tetapan ionisasi basa lemah
Contoh.
Hitunglah pH campuran 1 liter larutan yang terdiri atas 0.2 mol NH
4
OH dengan 0.1 mol HCl !
(K
b
10-5
Jawab.
NH
4
OH(aq HCl(aq NH
4
Cl(aq H
2
O(l
mol NH
4
OH yang bereaksi mol HCl yang tersedia 0.1 mol
mol NH
4
OH sisa 0.2 0.1 0.1 mol
mol NH
4
Cl yang terbentuk mol NH40H yang bereaksi 0.1 mol
Karena basa lemahnya bersisa dan terbentuk garam (NH
4
Cl maka campurannya akan
membentuk Larutan buIIer.
C
b
(sisa 0.1 mol/liter 10
-1
M
C
g
(yang terbentuk 0.1 mol/liter 10
-1
M
pOH pK
b
log C
g
/C
b
-log 10
-5
log 10
-1
/10
-1
5 log 1 5
pH 14 p0H 14 5 9

Anda mungkin juga menyukai