A. Karakteristik Penicillin Penicillin merupakan campuran asam organik berstruktur komplek yang diisolasi sebagai garam-garam natrium, kalium dan kalsium. Penicillin dihasilkan selama pertumbuhan dan metabolisme Penicillium moulds, contohnya adalah kapang Penicillium notatum dan P. chrysogenum. Kultur yang sama dapat menghasilkan beberapa macam molekul penicillin antara lain penicillin G dan penicillin V. Namun, Penicillin G merupakan penicillin yang paling banyak diproduksi secara komersial dewasa ini. Pada Gambar 1 diperlihatkan gambar struktur kimia penicillin.
Gambar 1. Struktur Kimia Penicillin Seperti yang terlihat di atas, penicillin bukan merupakan senyawa tunggal , melainkan sebuah kelompok dari senyawa yang berhubungan dekat. Semua dengan cincin dasar yang sama, yaitu seperti struktur (a -lactam) yang diturunkan dari dua asam amino (valine and cysteine) melalui sebuah tripeptide intermediate, namun asam amino ketiganya diganti dengan kelompok alkil (R-), dan inilah yang meghasilkan property spesifik dari jenis-jenis penisilin. B. Proses fermentasi penicillin @ Media Fermentasi Untuk sumber karbon, glucose (starch) biasanya menjadi sumber karbohidrat utama. Ini karena gula adalah yang paling mudah digunakan dalam metabolisme energy dan memberikan yield terbaik, yaitu dalam pertumbuhan. Dalam pembuatan penisilin ini digunakan laktosa sebagai sumber karbonnya. Untuk sumber Nitrogen, digunakan corn steep liquor . Dalam hal ini kedua substrat tersebut membuat pertumbuhan maximum dari kultur dan juga mempengaruhi biaya pembuatan produk. Pertumbuhan kultur dan produksi antibiotic saling berhubungan dan berbanding terbalik. Faktanya, tersedianya karbon dan nitrogen malah semakin lama akan menghambat produksi antibiotic . Oleh sebab itu, digunakan metode feed batch culture sebagai metode yang paling pas, dimana substrat ditambahkan sedikit demi sedikit. Kemudian oleh karena itu juga laktosa sering dipilih dipakai sebagai sumber karbon dalam fermentasi.
Selain itu, yang perlu ditambahkan adalah pengontrol pH, yaitu inorganic phospat; precursor, yaitu purine dan pirimidin; chemical antifoaming; dan elemenelemen yang diperlukan dalam jumlah sedikit, seperti Mn, Cu dan Co. Contoh komposisi media komersial yang dikembangkan: lactose B.P., 15 g.; glucose B.B., 5 g.; acetic acid (glacial), 4 g.; NH4N0,, 5 g.; KNO,, 3.5 g.; KH,P04, 2 g.; MgSO4,7&O,0.5 g.; FeS0,,7H20, 0-2 g.; ZnS04,7H,0, 0.04 g.; CuS0,,5H20, 0.005 g.;phenylacetamide, 0.25 g.; water to 1 1. Corn-steep liquor medium. The composition of this medium is : corn-steep liquor (Stahley no. 14), 30 ml.; lactose B.P., 40 g.; CaCO,, 10 g.; phenylacetamide, 0.25 g. ; water to 1 1. Antifoam (300 ml./200 1. medium) is added before Sterilization (Synthetic media No. 22A. This medium was developed for use in penicillin production by the Pennsylvania State University group of workers (unpublished).)
Gambar 2. Diagram Alir Proses Produksi Penicillin dengan Metode Submerged-Culture (Sylvester, 1954) @ Fermentor Kondisi spesial fermentor pada produksi Penicillin: Kebanyakan dari bentuk penisilin felamen broth adalah pseudoplastic (nonNewtonian) di alam. Yang artinya sulit untukmencampur karena tinggi dan tidak konstanya viskositas.
Penicillium adalah organisme aerobik;oleh karena itu rate supply oksigen menjadi penting dalam fermentasi. Karenanya reaktor harus memiliki system oksigen supply yang efisien Optimum pH pada pertumbuhan penicillin adalah 6.5, sehingga reactor harus bisa menjaga pH dengan efisien, (sering dilakukan dengan penambahan NaOH) Doubling Biomass sekitar 6 jam. Dari informasi di atas didesain sebagai berikut: Tank dan fermentor memiliki disain yang identik, dimana ada sedikit perbedaaan- perbedaan modifikasi kecil yang diperlukan untuk fungsi-fungsi khusus. Tangki tersebut dapat dikonstruksi dari bahan carbon steel, stainless steel, inconelclad steel, atau plastic- coated steel. Tangki dilengkapi dengan pengaduk mekanik, sistem sparging untuk aerasi, dan biasanya memiliki coil yang terhubungkan dengan steam bertekanan tinggi untuk sterilisasi dan air untuk pendinginan. Media disterilisasi sebelum dimasukkan ke dalam tangki. Banyak tipe-tipe pengaduk yang digunakan. Biasanya tipe turbin yang b anyak digunakan. Bentuk tangki yang silinder dan tingginya biasanya dua sampai tiga kali dari diameter. Seed tank umumnya memiliki kapasitas sekitar 10% dari fermentor. Tangki juga dilengkapi dengan alat otomatis yang dapat menambahkan defoamer yang berfungsi untuk mengurangi foam yang terbentuk akibat adanya aerasi. @ Proses Fermentasi, Pemanenan dan Recovery Seed tank dan fermentor dihubungkan dengan pipa yang membentuk sistem tertutup. Inokulum ditransfer dari seed tank ke fermentor dengan tekanan udara. Selama operasi, tekanan udara sebesar 5 sampai 10 psi dipertahankan pada tangki. Ketika tidak digunakan, semua pipa koneksi ke tangki -tangki, dijaga pada tekanan steam 15 sampai 30 psi. Adalah hal yang penting bagi operasi pada tangki fermentasi bahwa sistem terus dijaga bebas dari kontaminasi. Persiapan Inokulum Karena Strain Penicillium yang digunakan dalam produksi penicillin banyak variasinya,penanganan kultur dan persiapan inokulum untuk produksi di fermentor harus dikontrol. Stok utama dari organisme P. chrysogenum sebagai starting point untuk setiap fermentor yang berjalan. Inokulasi dari fermentor produksi dari fermentor produksi yang lain tidak digunakan kecuali bila keadaan darurat yaitu jika inokulum yang disiapkan untuk fermentor khusus tersebut tidak dapat digunakan. Selama proses inokulasi di dalam seed tank, sampel diambil secara periodik dan dievaluasi mengenai pertumbuhannya dan kontaminasinya. Evaluasi secara mikroskopik dan subculture ke media broth dilakukan untu k memeriksa adanya kemungkinan kontaminasi dengan bakteri atau ragi. Jika
memang sudah yakin seed culture sudah tumbuh secara memuaskan dan bebas dari kontaminasi maka akan digunakan. Fermentasi Produksi Fermentasi produksi dilakukan dalam tangki berkapasitas 2.500 sampai 20.000 gallon. Tangki diisi sekitar 75% dari media, dimana dapat dilakukan sterilisasi dalam fermentor. Sebuah tangki yang berisi 4.000 gallon media memerlukan sekitar 4 jam siklus sterilisasi dimana tekanan uap sebesar 100 psi digunakan dalam coilnya. Sekitar 90 menit dibutuhkan untuk meningkatkan suhu dari media sampai 120 0C, lalu dijaga selama 30 menit. Tambahan waktu selama 120 menit dibutuhkan untuk mendinginkan media agar dapat dilanjutkan inokulasi. Pemanenan Media Fermentasi Pada saat pemanenan, kultur yang telah difermentasi dipompa ke reservoir tank dimana umpan secara kontinyu masuk ke dalam rotary vacuum filter. Mycelium dipisahkan dari campuran, dicuci dengan filter, dan dikeluarkan sebagai blanket yang tebal. Beer yang mengandung penicillin dipompa dari filter melalui sebuah heat exchanger yang mendinginkannya pada suhu 20 sampai 40C, masuk ke dalam tanki penyimpanan. Selama operasi, filter biasanya disterilisasi dengan steam atau larutan germisida. Adalah hal penting bahwa pertumbuhan bakteri tidak boleh dibiarkan ada dalam sistem filtrasi, karena hal ini dapat menghasilkan perusakan besar terhadap penicillin yaitu dengan aksi penicillinase bakteri. Kapasitas dari rotary vacuum filter bervariasi sesuai dengan ukuran drumnya, berkisar antara 2.000 sampai 3000 gph untuk suatu drun berukuran diameter 4 ft dan lebar 28 in. Untuk menghasilkan 1.000 gal kultur fermentasi (5 sampai 6 pound penicillin) dengan menggunakan submerged-culture process memerlukan sekitar 500 lb nutrient, 7.500 lb steam, 10.000 gal air, 1.000 kwh listrik, dan 250.000 cu ft udara. Recovery Penicillin Dua proses untuk recovery penicillin telah digunakan dalam produksi komersial. Proses pertama berdasarkan adsorpsi penicillin dari beer dengan karbon, sedangkan proses kedua berdasarkan ekstraksi penicillin dari beer pada pH asam dengan pelarut- pelarut yang tidak larut dengan air. Proses karbon digunakan secara luas selama periode awal produksi penicillin, tetapi kemudian secara besar digantikan dengan proses pelarut. Pada proses adsorpsi penicillin dengan karbon, jumlah karbon yang digunakan tergantung pada konsentrasi penicillin dalam beer dan akan bervariasi dari 2 sampai 5% bobot. Satu gram karbon akan mengabsorb kurang lebih 20.000 unit penicillin. Proses ektraksi penicillin dengan menggunakan pelarut berdasarkan fakta bahwa penicillin lebih suka larut dalam air atau pelarut-pelarut organik. Beberapa pelarut yang sering digunakan dalam skala besar yaitu amil asetat, metil isobutil keton, dan butil asetat. Pemilihan pelarut yang sesuai tergantung pada beberapa fakt or seperti
biaya, kelarutan dalam air, titik nyala, toksisitas terhadap manusia, penanganan yang mudah, dan sebagainya @ Standar Penicillin Sodium atau potassium penicillin G (standar USA) harus memenuhi standar berikut ini : (1) harus steril, (2) tidak bersifat toksik, (3) non-pyrogenik, (4) mengandung setidaknya 85% (bobot) dari sodium atau potassium penicillin G, (5) kadar air tidak melebihi 1,5%, (6) pH-nya dalam larutan, pada konsentrasi 30 mg per ml tidak kurang dari 5,0 dan tidak lebih dari 7,5, (7) larutan penicillin pada konsentrasi 30 mg per ml bebas dari kekeruhan. Standardisasi penicillin ditentukan dengan mengukur potensinya, dinyatakan dengan satuan intenasional (IU, Internasional unit). Potensi 1 IU adalah besarnya aktivitas dari 0,6 g garam penicillin-G dalam bentuk mikrokristal yang distandardisasi internasional. Satu gram kristal penicillin -G tersebut setara dengan 1667 Oxford Unit.
Daftar Pustaka
Admin. 2007. Penicillin dan Penggunaannya dalam Dunia Veteriner. Sylvester, J.C., Coghill, R.D. 1954. The Penicillin Fermentation. Dalam Hari Soesanto.2009. Proses hilir penicillin
J. J. GORDON, E. GRENFELL, E. KNOWLES, B. J. LEGGE,R. C. A. McALLISTER
WHITE. 1946. The Research Laboratories, John Wyeth and Bro. Ltd., London
AND
T.