Anda di halaman 1dari 20

PENDAHULUAN Dari segi endokrinologi, maka kehamilan dibagi menjadi 3 masa, yaitu : Kehamilan muda Masa ini ditandai

i dengan meningkatnya pembentukan hCG dari sel-sel trofoblas dan perubahan korpus luteum menjadi kurpus luteum gravidatatis yang memproduksi estrogen dan progesteron Kehamilan pertengahan triwulan pertama Pada masa ini kehamilan hCG yang semula meningkat mulai menurun. Estrogen dan progesteron tidak dihasilkan lagi oleh korpus luteum graviditatis, melainkan oleh plasenta. Kehamilan triwulan kedua dan ketiga steroid seks dalam

placenta laktogen (HPL), atau human kronik thyrotropin (HCT). Pembentukan HCG meningkat pada awal kehamilan dan mencapai puncaknya pada hari ke 50 hingga hari ke 80 kehamilan. Hormone horionik ini memicu sintesis steroid seks tidak hanya di korpus luteim, melainkan juga di plasenta.jumlah progestero yang dibentuk oleh plasenta mencapai 200 ng sehari atau lebih.progesteron ini dapat dibuktikan dengan memeriksa pregnandiol dalam urin 24 jam atau dalam serum secara teraradioimun(TRI). Pada pihak lain, produksi estrogen meningkat [erlahan lahan dan mencapai puncaknya pada akhir kehamilan.kadar esterogen yang dibentuk oleh plasenta dapat mencapai 40 ng sehari.telah dbuktikan bahwa kadar estradiol serum yang sangat tinggi dapat menunjukan kemungkinan adanya kehamilan ganda , sedanangkan kadar estradiol yang rendah menunjukan adanya anensefalus atau gawat janinan dalam kehamilan di jumpai pula peningkatan aktifitas adrenal.ini tampak dari peningkatan pengeluaran 17- ketosteroid dan 17hidroksissteroid.peningkatan kortikosteroid ini menimbulkan striae wanita hamil. Selain, itu berat kelenjar tiroid ternyata

Pada masa ini plasenta menghasilkan

jumlah yang sangat besar. Selain itu terjadi pula peningkatan sekresi hormon PRL dari hipofisis anterior. Plasenta juga membentuk hormon chorionic somatomantropin (HCS), human

meningkat dalam kehamilan.apakah

sintesis hormonnya juga PEMBAHASAN DEFINISI Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh. KELENJAR ENDOKRIN Organ utama dari sistem endokrin adalah: Hipotalamus Kelenjar hipofisa Kelenjar tiroid Kelenjar paratiroid Pulau-pulau pankreas Kelenjar adrenal Buah zakar Indung telur.

meningkat.masih belum dapat di jelaskan.telah di ketahui di bawah pengaruh esterogen terjadi peningkatan kapasitas jodium oleh protein plasma.

Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin. Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon hipofisa.

Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.

Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya. Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya. Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:

Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin. Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah. Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada sistem saraf.

HORMON Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbedabeda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas. Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan:

Hormon Hormon

mengendalikan mempengaruhi

pertumbuhan cara tubuh

dan dalam

perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual menggunakan dan menyimpan energi Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.

Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang lainnya mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya, TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid. Sedangkan hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula, protein serta lemak di seluruh tubuh.

Hipothalamus

Hormon pelepas (tirotropin)

Hipofisis anterior tiroid (TSH)

Hormon

perangsang

Tiroid Hipertrofi sekresi Yodium

Peningkatan

Tirotoksin Peningkatan metabolisme Antibodi imunoglobulin Adenoma tiroid setem Hipertiroid

menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Hipotalamus dan kelenjar hipofisa

Peningkatan kebutuhan kalori

melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu Resiko Resiko tinggi atau terlalu rendah. Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa hormon. Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan

Peningkatan sirkulasi darah penurunan curah jantung perubahan nutrisi (-) kebutuhan tubuh Kelelahan otot

Resiko kerusakan integritas jar. mata

Sumber: Guyton and Hall (1997)

berada

dibawah

kendali

hipofisa.

PENGENDALIAN ENDOKRIN Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa

Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki jadwal tertentu. Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan

peningkatan sekresi LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya. Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik ini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhadap semacam jam biologis. Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon. Prolaktin (hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi. Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar

sedikit hormon.

Misalnya kadar insulin meningkat

segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai sangat rendah. Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas. Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya dimengerti.

HORMON Aldosteron

YANG

FUNGSI

MENGHASILKAN Kelenjar adrenal Membantu mengatur keseimbangan garam & air dengan cara menahan garam & air serta membuang kalium Menyebabkan ginjal menahan air Bersama aldosteron, dengan

paratiroid, tidak berada dibawah kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih

Hormon antidiuretik (vasopresin)

Kelenjar hipofisa

membantu mengendalikan Kortikosteroid Kelenjar adrenal tekanan darah Memiliki efek yg luas di seluruh tubuh, Hormon pertumbuhan Kelenjar hipofisa terutama sebagai: Anti peradangan Mempertahankan kadar gula darah, tekanan darah & kekuatan otot Membantu mengendalikan keseimbangan Kortikotropin Kelenjar hipofisa garam & air Mengendalikan pembentukan pelepasan Eritropoietin Ginjal oleh korteks adrenal Merangsang pembentukan Estrogen Indung telur darah merah Mengendalikan sel & hormon LH (luteinizing Kelenjar hipofisa hormone) FSH (folliclestimulating hormone) Insulin Pankreas Glukagon Pankreas

perkembangan seksual &

ciri sistem

reproduksi wanita Meningkatkan kadar gula darah Mengendalikan pertumbuhan perkembangan Meningkatkan pembentukan protein Menurunkan kadar gula darah Mempengaruhi metabolisme glukosa, protein & lemak di seluruh tubuh Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma sementum, & &

pematangan telur, menstruasi Mengendalikan

sel siklus Progesteron Indung telur

& fosfat Mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur yg telah dibuahi

ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur ketebalan mungkin Oksitosin Kelenjar hipofisa kepribadian) Menyebabkan kontraksi otot rahim & saluran susu di Hormon paratiroid Kelenjar paratiroid payudara Mengendalikan pembentukan tulang Mengendalikan pelepasan kalsium TSH (tyroidstimulating Kelenjar hipofisa & kulit, sifat Polaktin Kelenjar hipofisa

Mempersiapkan kelenjar untuk menghasilkan susu

suara dan bahkan

susu Memulai mempertahankan

&

pembentukan susu di Renin & Ginjal Kelenjar tiroid kelenjar susu Mengendalikan tekanan darah Mengatur pertumbuhan, pematangan & kecepatan metabolism Merangsang pembentukan pelepasan & hormon

angiotensin Hormon tiroid

hormone)

oleh kelenjar tiroid

- Infertilitas * Riwayat Kesehatan K :

1. Pengkajian Kaji kondisi yg pernah dialami oleh K diluar gangguan yg Anamnesa * Data Demograf - Usia Untuk menentukan BB Ideal 1. Tanda-tanda seks sekunder yg tidak berkembang : - Jenis kelamin - Tempat tinggal : pada masa bayi, kanak2 dan pada saat sekarang * Riwayat keluarga Kaji kemungkinan adanya anggota keluarga yg mengalami gangguan seperti yg dialami K atau gangguan secara langsung dengan gangguan hormonal : - Obesitas : dicurigai karena hipotiroid - Gangguan Tumbang : dicurigai adanya gangguan GH, Kel. Tiroid, dan kelenjar gonad - Kelainan pada tiroid
5.

dirasakan sekarang khususnya gangguan yg mungkin sudah berlangsung lama karena tidak mengganggu aktivitas, kondisi ini tidak dikeluhkan, seperti :

amenore, bulu rambut tidak tumbuh, buah dada tidak berkembang 2. BB yg tidak sesuai dgn usia, misalnya selalu kurus meskipun banyak makan 3. Gangguan psikologis seperti mudah marah, sensitif, sulit bergaul dan tidak mudah berkonsentrasi 4. Hospitalisasi : kaji alasan, kapan kejadiaanya, sudah dirawat berapa lama

Informasi penggunaan obat-obatan yg dpt merangsang aktivitas hormonal : hidrokortison, levothyroxine, kontrasepsi oral dan obat antihipertensi.

* Riwayat Diit : Perubahan status nutrisi atau gangguan pada sal. Pencernaan dapat mencerminkan gangguan endokrin tertentu, pola dan kebiasaan makanyg salah dapat menjadi faktor penyebab. Oleh karena itu kondisi berikut perlu dikaji : - Adanya nausea, muntah dan nyeri abdomen - Penurunan atau penambahan BB yg drastic - Selera makan yg menurun atau bahkan berlebihan - Pola makan dan minum sehari-hari Kebiasaan mengkonsumsi makanan yg dapat

- Apakah masalah atau gejala yg dirasakan terjadi secara tiba2 atau perlahan-lahan dan sejak kapan dirasakan - Bagaimana gejala tersebut mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari - Bagaimana pola eliminasi : urine - Bagaimana fungsi seksual dan reproduksi - Apakah ada perubahan fisik tertentu yg sangat menggangu K Hal-hal lain yg perlu dikaji karena berhubungan dengan fungsi hormonal secara umum : * Tingkat Energi :Perubahan kekuatan fisik

menggangu fungsi endokrin seperti makanan yg bersifat goitrogenik thd tiroid * Masalah kesehatan sekarang Pengembangan dari keluhan utama. Fokuskan

dihubangkan dengan sejumlah gangguan hormonal khusunya disfungsi kelenjar tiroid&adrenal. Kaji kemampuan K dalam melakukan aktifitas sehari-hari * Pola Eliminasi dan keseimbangan cairan. Pola eliminasi khususnya urine dipengaruhi oleh fungsi endokrin secara langsung oleh ADH, aldosteron, dan kortisol. Kaji pola berkemih ak dan jml vol urine.

pertanyaan yg menyebabkan K meminta bantuan pelayanan, seperti : - Apa yg dirasakan K saat ini

* Pertumbuhan dan Perkembangan . Secara langsung tumbang dibawah pwngaruh GH, Kelenjar tiroid dan kelenjar gonad. Gangguan tumbang dapat tjd semenjak dalam kandungan, itu terjadi pada ibu hamil hipertiroid. Kaji gang tumabng yg dialami semenjak lahir atau tjd selama proses pertumbuhan . Kaji secara lengkap dari penambahan ukuran tubuh dan fungsinya : Tk intelegensi, kemampuan berkomunikasi dan rasa tgg jwb. Kaji juga perubahan fisik dampaknya thd kejiwaan.Seks dan reproduksi * Pada wanita kaji siklus menstruasi (lamanya), volume, frek dan perubahan fisik terutama sensasi nyeri atau kram abdomen. Jika bersuami kaji : - Apakah pernah hamil - Abortus - Melahirkan * Pada Pria kaji apakah K mampu ereksi dan orgasme. Dan kaji juga apakah terjadi perubahan bentuk dan ukuran alat genitalnya. Pemeriksaan Fisik

* Ada 2 aspek utama yg dapat digambarkan, yaitu : * Kondisi kelenjar endokrin : testis dan tiroid * Kondisi jaringan atau organ sebagai dampak dari gangguan endokrin Inspeksi : * Disfungsi sistem endokrin : Menyebabkan perubahan fisik sebagai dampaknya terhadap tumbang, keseimbangan cairan&elektrolit, seks&reproduksi, metabolisme dan energy * Hal-hal yg harus diamati : * Penampilan umum : Apakah K tampak kelemahan berat, sedang dan ringan * Amati bentuk dan proporsi tubuh : Apakah terjadi kekerdilan atau seperti raksasa * Pemeriksaan Wajah : Fokuskan pada abnormalitas struktur, bentuk dan ekspresi wajah seperti dahi, rahang dan bibir * Pada Mata :

Amati adanya edema periorbital dan exopthalamus serta ekspresi wajah tampak datar atau tupul * Pada Daerah Leher : Amati bentuk leher apakah tampak membesar,

* Terjadi pada K hiperfungsi adrenokortikal * Amati keadaan rambut axilla dan dada : Pertumbuhan rambut yg berlebihan pada dada dan wajah wanita disebut hirsutisme dan amati juga adanya striae pd buah dada atau abdomen biasanya dijumpai pada * Palpasi Hanya kelenjar tiroid dan testis yg dapat diperiksa secara * Auskultasi : Auskultasi pada daerah leher diata tiroid dapat mengidentifikasi bunyi " bruit ". Bunyi yg dihasilkan oleh karena turbulensi pada P. darah tiroidea. N tidak ada Pengkajian Psikososial * Mengkaji kemampuan koping K, dukungan Keluarga serta keyakinan K tentang sehat dan sakit. Perubahan2 fisik, fungsi seksual dan reproduksi serta bunyi. palpasi hiperfungsi adrenokortikal

asimetris, terdapat peningkatan JVP, warna kulit sekitar leher apakah terjadi hiper/hipopigmentasi dan amati apakah itu merata.

* Apakah terjadi hiperpigmentasi pada jari, siku dan lutut : Biasanya dijumpai pada orang yg mengalami gangguan kel. Adrenal * Apakah terjadi Vitiligo atau hipopigmentasi pada kulit : Biasanya tampak pada orang yg mengalami hipofungsi kelenjar adrenal sebagai akibat destruksi melanosit dikulit oleh proses autoimun * Amati adanya penumpukan massa otot berlebihan pada leher bag. Belakang atau disebut bufflow neck atau leher/punuk kerbau :

perubahan2 lainnya yg disebabkan oleh gangguan system endokrin Akan berpengaruh terhadap konsep diri K Pengkajian Diagnostik * Foto Tengkorak (kranium)

- Kadar GH - Kadar TSH * Pemeriksaan Urine + Darah : Kadar ACTH 2. Diagnosis Keperawatan yang mungkin muncul:

Melihat kondisi silla tursika : tumor atau atrofi * Foto Tulang (osteo) Untuk melihat kondisi tulang : - Pada orang gigantisme dijumpi tulang yg bertambah besar yg dari bertambah ukuran maupun panjang kesamping Tujuan asuhan keperawatan: mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh yang ditandai Melihat kemungkinan aanya tumor pada hipofise atau hypothalamus * Pemeriksaan Darah : Untuk mengukur : dengan tanda vital stabil, denyut nadi perifer normal, pengisisan kapiler normal, stauts mental baik, tidak ada disritmia. a. Rencana tindakan - Pada orang akromegali akan dijumpai tulang perifer ukurannya * CT-Scan Otak 1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b/d hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme; peningkatan beban kerja jantung; , perubahan dalam arus balik vena dan tahan vaskuler sistemik; perubahan frekuensi, irama dan konduksi jantung. Intervensi :

Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan

berdiri jika memungkinkan. Perhatikan besarnya tekanan nadi. b. Rasional : Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai akibat vasodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan volume sirkulasi. Besarnya tekanan nadi merupakan refleksi kompensasi dari peningkatan isi sekuncup dan penurunan tahanan sistem pembuluh darah. Periksa/teliti kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan pasien. rasional: Merupakan tanda adanya peningkatan

Timbang berat badan setiap hari, sarankan untuk tirah baring, batasi aktivitas yang tidak perlu. Aktivitas akan meningkatkan kebutuhan metabolik/sirkulasi yang berpotensi menimbulkan gagal jantung. Berikan cairan iv sesuai indikasi.

Pemberian cairan melalui iv dengan cepat perlu untuk memperbaiki volume sirkulasi tetapi harus diimbangi dengan perhatian terhadap tanda gagal jantung/kebutuhan terhadap pemberian Berikan O2 zat sesuai inotropik. indikasi

kebutuhan oksigen oleh otot jantung atau iskemia.

Mungkin juga diperlukan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan metabolisme/kebutuhan terhadap oksigen tersebut.

Kaji nadi atau denyut jantung saat pasien tidur. Memberikan hasil pengkajian yang lebih akurat terhadap adanya takikardia. Catat masukan dan keluaran, catat berat jenis urine. Kehilangan cairan yang banyak (melalui muntah, dare, diuresis, diaforesis) dapat menimbulkan dehidrasi berat, urine pekat dan berat badan menurun. 2. Kelelahan b/d hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi; peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh. 1) Pantau tanda vital dan catat nadi baik saat istirahat maupun saat melakukan aktifitas. Nadi secara luas meningkat dan bahkan saat istirahat,

takikardia (di atas 160x/mnt) ditemukan. 2)

mungkin akan

6) Memberikan aktifitas pengganti yang menyenangkan dan tenang, seperti membaca, mendengarkan radio dan menonton televisi. Memungkinkan unttk menggunakan energi dengan cara konstruktif dan mungkin juga akan menurunkan ansietas. 7) Hindari membicarakan topik yang menjengkelkan atau yang mengancam pasien, diskusikan cara untuk berespons terhadap perasaan tersebut. Peningkatan kepekaan dari susunan saraf pusat dapat menyebabkan pasien mudah untuk terangsang, agitasi dan emosi yang berlebihan. 8) Diskusikan dengan orang terdekat keadaan lelah dan emosi yang tidak stabil ini. Mengerti bahwa tingkah laku tersebut secara fisik meningkatkan koping terhadap situasi sat itu dorongan dan saran orang terdekat untuk berespons secara positif dan 9) berikan obat dukungan sesuai indikasi pada (sedatif, pasien. mis:

Catat berkembangnya takipnea, dispnea, pucat dan sianosis. Kebutuhan dan konsumsi oksigen akan ditingkatkan pada keadaan hipermetabolik, yang merupakan potensial akan terjadi hipoksia saat melakukan aktivitas

3)

Berikan/ciptakan lingkungan yang tenang, ruangan yang dingin, turunkan stimulasi sesori, warna warna yang sejuk dan musik santai (tenang). Menurunkan stimulasi yang kemungkinan besar dapat menimbulkan agitasi , hiperaktif dan insomnia.

4)

Sarankan pasien untuk mengurangi aktifitas dan meningkatkan istirahat di tempat tidur sebanyak banyaknya metabolisme. jika memungkinkan. Membantu melawan pengaruh dari peningkatan

5)

Berikan tindakan yang membuat pasien nyaman, seperti: sentuhan/masase, bedak yang sejuk. Dapat menurunkan energi dalam saraf yang selanjutnya meningkatkan relaksasi.

Kolaborasi: Berikan fenobarbital/luminal, transquilizer/klordiazepoksida/librium.

Untuk mengatasi keadaan (gugup), hiperaktif dan insomnia 3. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/peasukan dengan penurunan berat badan); mual muntah, diare; kekurangan insulin yang relatif, hiperglikemia. Tujuan asuhan keperawatan: Menunjukkan berat badan yang stabil disertai dengan nilai laboratorium yang normal dan terbebas dari tanda tanda malnutrisi. Rencana tindakan/rasional: Mandiri: a) Auskultasi bising usus. Bising usus hiperaktif menerminkan peningkatan motilitas

hiperglikemia, polidipsia, poliuria, perubahan kecepatan dan kedalaman pernafasan (tanda asidosis metabolik). c) Pantau masukan makanan setiap hari dan timbang berat

badan setiap hari serta laporkan adanya penurunan berat badan. Penurunan berat badan terus menerus dalam keadaan

masukan kalori yang cukup merupakan indikasi kegagalan terhadap terapi antitiroid. d) Dorong pasien untuk makan dan meningkatkan jumlah

makan dan juga makanan kecil, dengan menggunakan makanan tinggi kalori yang mudah dicerna. Membantu menjaga pemasukan kalori cukup tinggi untuk

menambahkan kalori tetap tinggi pada penggunaan kalori yang disebabkan oleh adanya hipermetabolik. e) Hindari pemberian makanan yang dapat meningkatkan

lambung yang menurunkan atau mengubah fungsi absorpsi. b) Catat dan laporkan adanya anoreksia, kelelahan

peristaltik usus (mis. Teh, kopi dan makanan berserat lainnya) dan cairan yang menyebabkan diare (mis. Apel, jambu dll). Peningkatan motilitas saluran cerna dapat mengakibatkan

umum/nyeri, nyeri abdomen, munculnya mual dan muntah. Peningkatan aktivitas adrenergik dapat menyebabkan

gangguan sekresi insulin/terjadi resisten yang mengakibatkan

diare dan gangguan absorpsi nutrisi yang diperlukan.

Kolaborasi: a) Konsultasikan dengan ahli gizi untuk memberikan diet tinggi kalori, protein, karbohidrat dan vitamin. Mungkin memerlukan bantuan untuk menjamin pemasukan zat zat makanan yang adekuat dan mengidentifikasikan makanan pengganti yang paling sesuai. b) Berikan obat sesuai indikasi: (1) Glukosa, vitamin B kompleks Diberikan untuk memenuhi kalori yang diperlukan dan

Tujuan asuhan keperawatan: Mampu mengidentifikasikan tindakan untuk memberikan perlindungan pada mata dan pencegahan komplikasi.

Rencana tindakan/rasional: Mandiri: 1. Observasi edema periorbital, gangguan penutupan kelopak mata, lapang pandang sempit, air mata berlebihan. Catat adanya fotofobia, rasa adanya benda di luar mata dan nyeri pada berlebihan berhubungan dengan tirotoksikosis mata. yang Manifestasi umum dari stimulasi adrenergik yang

mencegah atau mnegobati hipoglikemia. (2) Insulin (dengan dosis kecil) Dilakukan dalam mengendalikan glukosa darah jika kemungkinan ada peningkatan. 2. 4) Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan b/d perubahan mekanisme perlindungan dari mata; kerusakan penutupan kelopak mata/eksoftalmus.

memerlukan intervensi pendukung sampai resolusi krisis dapat menghilangkan simtomatologis. Evaluasi ketajaman mata, laporkan adanya pandangan yang kabur atau jaringan pandangan retro-orbita, kelelahan. ganda yang (diplopia). menciptakan Oftalmopati infiltratif (penyakit graves) adalah akibat dari peningkatan yang eksoftalmus dan infiltrasi limfosit dari otot ekstraokuler menyebabkan Munculnya gangguan

penglihatan 3.

dapat

memperburuk

atau

memperbaiki

Kolaborasi: a) Berikan obat sesuai dengan indikasi: (1) Obat tetes mata metilselulosa. Sebagai lubrikasi mata. (2) ACTH, prednison. Diberikan untuk menurunkan radang yang

kemandirian terapi dan perjalanan klinis penyakit. Anjurkan pasien menggunakan kacamata gelap ketika terbangun dan tutup dengan penutup mata selama tidur sesuai kebutuhan. Melindungi kerusakan kornea jika pasien tidak dapat menutup mata dengan sempurna karena edema atau karena fibrosis bantalan lemak. 4. Bagian kepala tempat tidur ditinggikan dan batasi pemakaian garam jika ada indikasi. Menurunkan edema jaringan bila ada komplikasi seperti GJK yang mana dapat memperberat eksoftalmus. 5. Instruksikan agar pasien melatih otot mata ekstraokular jika mata. 6. Berikan ukuran tidak kesempatan untuk hal tata pasien untuk mendiskusikan gambaran diri. perasaannya tentang perubahan gambaran atau bentuk tubuh menarik, meningkatkan ini rias, dapat Bola mata yang agak menonjol menyebabkan seseorang dikurangi kaca dengan mata. memungkinkan. Memperbaiki sirkulasi dan mempertahankan gerakan

berkembang dengan cepat. (3) Obat antitiroid Dapat menurunkan tanda/gejala atau mencegah keadaan yang semakin memburuk. (4) Diuretik Dapat menurunkan edema pada keadaan ringan. DAFTAR PUSTAKA dr Bazlad, Ali.2008.Ilmu Kandungan.Jakarta:YBP-SP

menggunakan

menggunakan

Bobak, Lowdemilk, Jensen.2004.Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC http://indonesiannursing.com/2008/10/02/konsep-penyakitdan-asuhan-keperawatan-pasien-dengan-gangguan-sistemendokrin-morbus-basedow/ http://dhielani.blogspot.com/2009/03/pengkajian-sistemendokrin.html http://contoh-askep.blogspot.com/2008/10/konsep-penyakitdan-asuhan-keperawatan.html http://bedah46.blogspot.com/2008/03/pengkajianendokrin.html

Anda mungkin juga menyukai