Anda di halaman 1dari 3

06/05/2011

Referensi
KuliahdilaksanakanmengacuKBK MateriKompetisiDasar(KD)mengenaiAnalisisFisika Tanah Penilaiandidasarkanpadapengetahuan,ketrampilan,dan perilaku/etikaselamaperkuliahandantugaskelompok il k / ik l k li h d k l k danindividu(quizatauujianKD)yangdiberikan Selamakuliahtidakdiperkenankan: menggunakankaos dansandal SMS maupuntelepon selamakuliah,kecualidarurat Masukkelasmelewatibatastoleransi

Kurnia, U., F. Agus, A. Adimihardja., dan A. Dariah. 2006. Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya. BBSDL Litbang Deptan. Bogor. Sulaeman, Supato, dan Eviati. 2006. Petunjuk Teknik Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Balittanah Litbang Deptan. Bogor. Kertonegoro, BD., S. Hastuti S., Supriyanto N., dan Suci H. 1998. Panduan Analisis Fisika Tanah. Laboratorium Fisika Tanah Jurusan Tanah FP UGM. Yogyakarta.

Analisis Fisika Tanah


Penetapankadarlumpur Teksturtanah Penetapan kemantapan agregat Penetapankemantapanagregat Pengukuranpotensiairtanah Penetapankadarairoptimum untukpengolahantanah

06/05/2011

Analisis Granuler Soil


Lump: 1. Clay 2. Humus 3. Sesquioksida

Soil Mineral

+ H 2 O2
Ca++

+ HCl
Al++

Na+

Mg++

Al+++

+ Na+ K

Al+++

K++ Na+

Na+

+ NaOH
Na+ Mg++ K+ Mg+ Na+ Na+ Na+ Na+ Na+ Na+ Na+

PENETAPANKEMANTAPANAGREGAT
Agregattanah kesatuanpartikeltanah yangmelekatsatudenganlainnyalebihkuat dibandingkandenganpartikelsekitarnya
(KemperdanRosenau,1986dalam Kurniadkk.,2006)

Hubungandenganerodibilitas
Parameterkemantapanagregat(berat diameterrataratadanketidakmantapan agregatkeringdanbasah)lebihbesar korelasinyaterhadaperodibilitas korelasinya terhadap erodibilitas dibandingkandengankandungan lempung,debu,pasirsangathalus, bahanorganik,strukturdan permeabilitas
(ElSwaifydanDangler,1976dalam Kurniadkk.,2006)

Kemantapanagregat kemampuantanah untukbertahanterhadapgayagayayang akanmerusaknya(angin,airdanpengolahan tanah)


(Kurniadkk.,2006)

Faktor yang mempengaruhi kemantapan agregat

Multiplesieve
Dibagi menjadi 2 tahap pengayakan yaitu: Pengayakan kering Contoh tanah kering angin (500 g) diayak secara bertingkat (8 mm; 4,76 mm; 2,83 mm ; 2 mm) RBDkering = [(a x 6,4)+(b x 3,8)+(c x 2,4)] 100 Pengayakan basah Ayakan 8 mm; 4,76 mm; 2,83 mm; 2 mm; 1 mm; 0,5 mm; dan 0,279 mm RBDbasah = [(a x 6,4)+(b x 3,8)+ ... +(g x 0,15)] 100

Multiple sieve / pengayakan ganda


(De Leeheer dan De Boodt, 1959 dalam Kurnia dkk, 2006)

Pengayakan tunggal
(Kemper dan Rosenau, 1986 dalam Kurnia dkk, 2006)

06/05/2011

100 90 80

% kumulatif

Wet

70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7

Semakin luas / besar kurang mantap (tidak berlaku untuk tanah pasiran)

Klasifikasi indeks kemantapan agregat tanah


Kelas Stability Index > 200 80 200 66 80 50 66 40 50 < 40 Sangat mantap sekali Sangat mantap Mantap Agak mantap Kurang mantap Tidak mantap
Sumber : Balittanah (2006)

Dry

Diameter agregat

Indeks Ketidakmantapan agregat = RBDkering RBDbasah

Stability Index (Indeks kemantapan agregat) = (1 / Indeks Ketidakmantapan agregat) x 100

Stability Quaotient (Kemantapan struktur) = persentase agregat > 2 mm x Stability Index

Konsep Rerata Berat Diameter (RBD)


Sebaran ukuran agregat setiap tingkat kurva normal

x = 8,0 + 4,76 2 = 6,4


8,0 x 4,76 6,4 3,8 2,4 1,5 0,75 0,4 0,15

8,0

4,76

2,83

2,0

1,0

0,5

0,279 0,0

Anda mungkin juga menyukai