Anda di halaman 1dari 19

SAP 11 -12 FUNGSI PEMIMPINAN DAN MOTIVASI

(SUMBER/REFERENSI:ESSENTIAL OF CONTEMPORARY MANAGEMENT GARETH R.JONES & JENNIFER M.GEORGE, 2007)

OLEH : AMY S. RAHAYU

KEPEMIMPINAN

A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan (Stoner): Suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.

Dari definisi tsb ada 3 hal dalam kepemimpinan: 1. Menyangkut orang lain yaitu bawahan atau pengikut; merupakan bagian utama.. Bawahan menentukan status / kedudukan pemimpin dan sekaligus menerima arahan dari pemimpin. 2. Menyangkut pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara pemimpin dan para anggota kelompok. Pemimpin memiliki wawenang mengarahkan bawahan secara langsung, sedangkan bawahan tidak memiliki wawenang mengarahkan atasan secara langsung, melainkan secara tidak langsung. 3. Pemimpin tidah hanya dapat memerintah APA yang harus dilakukan bawahan, tetapi juga dapat mempengaruhi BAGAIMANA bawahan melakukannya

B.PENDEKATAN KEPEMIMPINAN

Ada 3 Pendekatan Kepemimpinan:


Pendekatan Sifaf Pendekatan Perilaku Pendekatan Situasional

Ad 1 Pendekatan Sifat:
Memandang kepemimpinan sebagai suatu sifat-sifat atau traits yang tampak pada diri pemimpin. Pemimpin memiliki ciri atau sifatsifat tertentu yang menyebabkan mereka dapat memimpin pengikutnya.
Para ahli pendekatan ini dalam memahami sifat pemimpin melakukan penelitian dengan (1) membandingkan sifat-sifat orang yang menjadi pemimpin dan pengikut; (2) mengidentifikasikan sifat-sifat yang dimiliki pemimpin yang efektif.

Hasilnya sifat pemimpin cenderung lebih tinggi dalam hal kecerdasan, ketrampilan, inisiatif dsb. Daripada bawahan. Tetapi kombinasi sifat tertentu yang akan membedakan pemimpin atau calon pemimpin dengan yang bukan pemimpin samapai sekarang belum ditemukan. Kesimpulan pendekatan ini: Pemimpin itu DILAHIRKAN bukan DIBUAT; artinya seorang dilahirkan dengan membawa atau tidak membawa sifat sebagai pemimpin. Kelemahan pendekatan sifat: ternyata tidak satupun sifat yang secara absolut esensial; tidak ditenukan sifat yang umum pada seorang pemimpin; satu dengan yang lain berbeda.

Ad 2 Pendekatan Perilaku
Pendekatan ini mencoba untuk menentukan apa yang dilakukan para pemimpin yang efektif. Bagaimana mendelegasikan tugas, berkomunikasi dsb; perilaku dapat dipelajari, dilatih dan dikembangkan. Pendekatan ini memusatkan pada 2 aspek: Fungsi kepemimpinan Fungsi yang berhubungan dengan tugas (task-related) misalnya: memberikan saran, informasi, penyelesaian dsb. Fungsi pemeliharaan kelompok ( GroupMaintenance) misalnya: mengatasi konflik, perbedaan kelompok dsb.

Gaya Kepemimpinan
Gaya yang berorientasi pada tugas (Task Oriented) Manajer yang berorientasi pada tugas, mengarahkan dan mengawasi bawahan secara tertutup; artinya lebih mementingkan pelaksanaan pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan karyawan. Gaya yang berorientasi pada karyawan (Employee Oriented) Manajer cenderung memberikan kesempatan pada bawahan agar berpartisipasi secara maksimal dalam pengambilan keputusan, terbuka, dan menerima inisiatif bawahan.

KOONTZ dan kawan kawan menyatakan gaya kepemimpinan berdasarkan pemimpin menggunakan kekuasaannya:

1.Gaya kepemimpinan Otokratik; pemimpin dipandang sebgai orang yang memberi perintah dan dapat menuntut, keputusan ada ditangan pemimpin.

2. Gaya kepemimpinan Demokratik atau Parsitipatif , pemimpin dipandang sebagai sebagai seorang yang tidak akan melakukan kegiatan tanpa mengkolsutasikan lebih dahulu pada bawahannya. Keikutsertaan bawahan dalam pengambilan keputusan sangat diperlukan pemimpin. 3. Gaya kepemimpinan Free Rein Pemimpin hanya menggunakan sedikit kekuasaannya, lebih banyak memberikan kebebasan pada bawahan untuk melakukan kegiatan. Pemimpin hanya berfungsi sebagai fasilitator melalui pemberian informasi dan mengintegrasikan antara kelompok yang satu dengan yang lain.

Ad3. Pendekatan Situasional


Pendekatan ini menjawab Apakah ada gaya kepemimpinan yang ideal atau yang efektif? Menurut pendekatan ini , pemndekatan sifat dan perilaku belum sepenuhnya mampu menjawab pertanyaan tsb. Gaya kepemimpinan yang ideal tergantung beberapa faktor antara lain : situasi/kondisi atau lingkungan organisasi, karyawan, tugas, kemampuan pemimpin, dsb. Mary Parker Follet seiarng ahli mengembangkan hukum situasi mengemukakan ada 3 faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan: (1) Kemampuan dan kualitas pemimpin, (2) Kemampuan dan kaulitas bawahan, (3) situasi atau lingkungan organisasi.

Kemampuan dan kualitas pemimpin

Situasi

Kemampuan dan Kualitas Bawahan

PENGAWASAN
A. Pengertian dan pentingnya pengawasan: Pengawasan proses memonitor kegiatan untuk memastikan bahwa pencapaian seperti direncanakan dan mengoreksi setiap penyimpangan. Mengapa pengawasan penting? Untuk memastikan pelaksanaan sesuai dengan perencanaan dalam pencapaian tujuan.

Tiga Pendekatan dalam merancang sistem pengawasan :


Market control: pengawasan dengan menggunakan mekanisme pasar seperti pangsa pasar, harga persaingan untuk menciptakan standard dalam sistem. Birokrasi: menekankan kewenagan; dan bergantung pada peraturan administrasi, regulasi, prosedur, kebijakan, standarisasi kegaitan, deskripsi kerja, anggaran untuk menjamin bahwa karyawan berperilaku tertentu dan kinerja sesuai standard. Clan: peraturan perilaku karyawan sesuai nilai, norma, tradisi, ritual, kepercayaan, dan aspek lain dari budaya organisasi.

B. Proses Pengawasan

Mengukur hasil pelaksanaan /kinerja actual Mengukur kinerja pegawai dengan observasi, laporan statistik, laporan langsung, laporan tertulis. Membandingkan hasil dengan standard Mengambil tindakan untuk mengoreksi penyimpangan atau kekurangan dalam pencapaian sesuai

Jenis Pengawasan
INPUT Process

Output

Feedfoward Control Anticipated Problem

Concurrent Control Corrects problems as they happen

Feedback Control Corrects Problems after they occur

C. Karakteristik Pengawasan yang efektif Accuracy Timeliness Economy Flexibility Understandability Reasonable criteria Strategic Placement Emphasis on the exception Multiple criteria 10.Corrective Action

D. Faktor yang mempengaruhi Proses Pengawasan


1. Organizational Size: Small : Informal, personal Large : Fomal, Impersonal, Extensive rules and regulations. 2. Position and Level: High : Many criteria Low: few, easy to measure criteria 3.Degree of Decentralization High: incrased number and breadth of controls Low: Reduce number of controls

4. Organizational Culture Open and supportive: informal, selfcontrol Threatening: formal, externally imposed controls 5. Important of an activity High: elaborate, comprehensive controls Low: loose, informal controls

Anda mungkin juga menyukai