&
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
DAN PENUMPANG PADA PELABUHAN LAUT YANG DISELENGGARAKAN
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
NOMOR : KM. 21 TAHUN 2007
TENTANG
SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN KAPAL, BARANG
OLEH UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) KANTOR PELABUHAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang
Mengingat
scone metres Se.
MENTERI PERHUBUNGAN,
bahwa dalam rangka pemberdayaan industri pelayaran
nasional sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden
Nomor § Tahun 2005, perlu menciptakan kelancaran
pelayanan kapal, barang dan penumpang pada pelabuhan
laut yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Kantor Pelabuhan;
bahwa sampai saat ini belum ada keseragaman pengaturan
tentang sistem dan prosedur pelayanan kapal, barang dan
penumpang pada pelabuhan laut yang diselenggarakan oleh
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Pelabuhan;
bahwa_berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan sistem dan
prosedur pelayanan kapal, barang dan penumpang pada
pelabuhan laut yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Kantor Pelabuhan dengan Peraturan Menteri
Perhubungan;
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran
(Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 98 Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 3493);
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 1999 tentang
Angkutan di Perairan (Lembaran Negara RI Tahun 1999
Nomor 187 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3907);Menetapkan
10.
aks
12.
13.
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2000 tentang Tarif
Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Yang
Beriaku Pada Departemen Perhubungan (Lembaran Negara
RI Tahun 2000 Nomor 27 Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 3940);
Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 tentang
Kepelabuhanan (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor
127 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4145);
Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2001 tentang
Kenavigasian (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 160
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4001);
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang
Perkapalan (Lembaran Negara RI Tahun 2002 Nomor 95
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4222);
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja
Kementerian Negara RI sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006;
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 17 Tahun 2000
tentang Pedoman / Penanganan Bahan / Barang Berbahaya
Dalam Kegiatan Pelayaran di Indonesia;
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 33 Tahun 2001
tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Laut;
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 14 Tahun 2002
tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bongkar Muat
Barang Dari dan Ke Kapal
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 54 Tahun 2002
tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut;
Keputusan Menteri Pethubungan Nomor KM. 63 Tahun 2002
tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Pelabuhan;
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 43 Tahun 2005
tentang Organisasi Dan Tata Kerja Departemen Perhubungan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor KM. 37 Tahun 2006;
MEMUTUSKAN
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG SISTEM
DAN PROSEDUR PELAYANAN KAPAL, BARANG DAN
PENUMPANG PADA PELABUHAN = LAUT_—- YANG
DISELENGGARAKAN OLEH UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)
KANTOR PELABUHAN.BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan
as
Sistem dan Prosedur Pelayanan Kapal, Barang dan Penumpang
adalah tata cara pelayanan operasional yang mengatur
keluar/masuk kapal, kegiatan bongkar muat, keluar/masuk barang
dan orang di pelabuhan, yang dilakukan untuk menjamin
terselenggaranya ketertiban dan kelancaran kegiatan operasional
pelabuhan;
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di
sekitamya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai
tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau
bongkar muat barang dan dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai
tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi;
Pelabuhan Laut adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk
kepentingan pelayanan masyarakat umum;
Kantor Pelabuhan yang selanjutnya disingkat dengan Kanpel
adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut dipimpin oleh seorang Kepala Kantor
Pelabuhan yang selanjutnya disingkat dengan Kakanpel, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Perhubungan Laut;
Perusahaan angkutan laut nasional (Indonesia National Shipping
Company) adalah perusahaan berbadan hukum Indonesia yang
melakukan kegiatan angkutan laut di dalam wilayah perairan
Indonesia dan atau dari dan ke pelabuhan di luar negeri;
Penyelenggara kegiatan angkutan laut khusus adalah perusahaan
berbadan hukum Indonesia yang melakukan kegiatan angkutan
faut khusus untuk melayani kepentingan sendiri dalam menunjang
kegiatan usaha pokoknya dan tidak untuk melayani kepentingan
pihak lain, baik dalam wilayah perairan Indonesia dan atau dari
dan ke pelabuhan di luar negeri;
Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun, yang
digerakkan dengan tenaga mekanik, tenaga angin atau ditunda,
termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di
bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung
yang tidak berpindah-pindah;