Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

TUGAS TEKNOLOGI BAHAN

THERMOFORMING
Disusun Oleh :
Adi Dwi Jayadi Luqman Nulhakim M. Ardyanto Dian Dwi Laksono : 5353090213 : 5353093120 : 5353090206 : 5353093081

D3 TEKNIK MESIN 2009

Thermoforming
Setting Temperatur: Melt 210-240oC Mold 25-60oC

Catatan: Setting di tiap mesin mungkin berbeda

Sesuai namanya, adalah suatu proses manufaktur yang membentuk lembaran atau film polimer menjadi produk jadi dengan menggunakan panas dan tekanan. Pada prosesnya, lembaran atau film polimer dipanaskan dengan menggunakan suatu pemanas hingga mencapai temperatur pembentukannya. Kemudian, lembaran tersebut dibentuk dengan cetakan yang temperaturnya terkontrol. Lembaran tersebut akan tetap ditahan pada posisi tersebut hingga membeku. Produk yang telah dibentuk tersebut kemudian dipotong dari keseluruhan lembarannya. Biasanya sisa potongan tersebut dipotong-potong lagi menjadi serpihan, dan kemudian dicampur dengan polimer murni untuk diproses kembali membentuk lembaran.

Contoh aplikasi dari produk Thermoforming antara lain covers, displays, blister packaging, trays, drinking cups, dan kemasan makanan. Beberapa kelebihan dari thermoforming dibanding injection molding antara lain: Dapat membentuk produk dengan permukaan yang lebar, dengan biaya cetakan dan mesin yang relatif rendah, sebab proses ini menggunakan tekanan dan temperatur yang relatif rendah. Mudah membentuk produk yang sangat tipis (yang sulit dicapai dengan teknik lainnya) dan lebih hemat penggunaan material bahan baku, dengan kecepatan produksi tinggi dan investasi modal yang rendah. Parameter kualitas material yang perlu diperhatikan pada proses ini antara lain: Melt Flow Rate Temperatur Leleh Heat Deflection Temperature Sifat Mekanis Sedangkan parameter produk yang umumnya diperhatikan sebagai kontrol kualitas proses ini adalah kekakuan (top load) dan keuletan (drop test). Kekakuan sangat diperhatikan pada proses ini sebab terkait kecepatan produksi, kemudahan pemotongan, dan juga pada tahap penyusunan produk. Kemudian keuletan juga tidak dapat diabaikan pada proses ini sebab ini merupakan ukuran kontrol kualitas produk akhir.

Untuk aplikasi thermoforming ini, Tri Polyta memiliki grade Trilene HE2.0TF. Grade ini telah diformulasikan khusus baik dari aspek sifat alir untuk mendapatkan kapasitas output dan performa mekanis terbaik, serta dari aspek aditif untuk meningkatkan ketahanan material terhadap fenomena degradasi pada proses thermoforming yang kontinu dan berulang. Sedangkan untuk aplikasi gelas thermoforming yang dikhususkan untuk kemasan air rasa, yang membutuhkan ketahanan proses sterilisasi panas dan kekakuan yang tinggi, grade Trilene HE3.0TF dapat dijadikan pilihan.

Anda mungkin juga menyukai