Anda di halaman 1dari 30

Peraturan Ketenaganukliran

Pendahuluan: Undang-Undang No. 31 Tahun 1964 Tentang Ketentuan Pokok Tenaga Atom: Menunjuk Badan Tenaga Atom Nasional sebagai Badan Pelaksana dan pengawas Tenaga Atom (BATAN)

Undang-Undang No. 10 Tahun 1997 Tentang Ketenaganukliran: Memisahkan tugas pelaksana dan pengawas yang disebut dengan Badan Pelaksana (ps. 3) dan Badan Pengawas (ps.4) Perubahan dari Tenaga Atom menjadi Tenaga Nuklir (ps. 1) Adanya kesempatan Badan swasta dalam pemanfaatan tenaga nuklir untuk komersial (BAB III).

Undang-Undang No. 31 Tahun 1964


BATAN

Badan Pelaksana pengembangan dan pengawasan Tenaga Atom


BPTA

Biro Penged SR&ZRA (1980) Biro Pengawasan Tanaga Atom (85)

Undang-Undang No. 10 Tahun 1997


BATAN

BATAN KepPres 197/1998

Pelaksana

BPTA

BAPETEN KepPres 76/1998

Pengawas

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Dasar Pembentukan : Keppres R.I. No.197 Tahun 1998 diganti Keppres No. 103 tahun 2001, BATAN yang semula berkepanjangan Badan Tenaga Atom Nasional berubah menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional.

FUNGSI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL a. perumusan kebijaksanaan dan program ketenaganukliran secara nasional serta pelaksanaan kerja sama dan koordinasi dengan Departemen dan Badan/Lembaga lain untuk menjamin keserasian perkembangan pemanfaatn tenaga nuklir di Indonesia; b. pembinaan, perencanaan, dan pelaksanaan pelayanan teknis dan administrasi; c. pembinaan, perencanaan, dan pelaksanaan program penelitian dasar dan terapan; d. pembinaan, perencanaan, dan pelaksanaan program pengembangan teknologi dan energi nuklir; e. pembinaan, perencanaan, dan pelaksanaan program pengembangan teknologi daur bahan nuklir dan rekayasa; f. pembinaan, perencanaan, dan pelaksanaan program pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan serta pemasyarakatan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir.

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) Dasar Pembentukan : Keppres RI Nomor 76 tahun 1998 diganti Keppres 103 tahun 2001 berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, adalah salah satu Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang berada di bawah dan bertanggung-jawab langsung kepada Presiden.

Tugas Pokok BAPETEN (ps. 14) : melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir dengan menyelenggarakan peraturan, perizinan dan inspeksi.
Tujuan Pengawasan (ps. 15) : adalah terjaminnya kesejahteraan, keamanan, ketentramanan masyarakat, keselamatan dan kesehatan pekerja dan anggota masyarakat, serta perlindungan terhadap lingkungan hidup, memelihara tertib hukum dan mencegah perubahan tujuan pemanfaatan tenaga nuklir.

Undang-Undang No. 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran:


1. 2.

3.
4. 5. 6. 7. 8.

9. 10. 11. 12.

Pendahuluan BAB I KETENTUAN UMUM BAB II KELEMBAGAAN BAB III PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAB IV PENGUSAHAAN BAB V PENGAWASAN BAB VI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF BAB VII PERTANGGUNGJAWABAN KERUGIAN NUKLIR BAB VIII KETENTUAN PIDANA BAB IX KETENTUAN PERALIHAN BAB X KETENTUAN PENUTUP PENJELASAN

BAB V PENGAWASAN
Pasal 14 1. Pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir dilaksanakan oleh Badan Pengawas. 2. Pengawasan dilaksanakan melalui peraturan, perizinan, dan inspeksi.

Pasal 15 Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ditujukan untuk : a. terjaminnya kesejahteraan, keamanan, dan ketentraman masyarakat; b. menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja dan anggota masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan hidup; c. memelihara tertib hukum dalam pelaksanaan pemanfaatan tenaga nuklir;

Pasal 16 1. Setiap kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan tenaga nuklir wajib memperhatikan keselamatan, keamanan, dan ketenteraman, kesehatan pekerja dan anggota masyarakat, serta perlindungan terhadap lingkungan hidup. 2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

d.meningkatkan kesadaran hukum pengguna tenaga nuklir untuk menimbulkan budaya keselamatan di bidang nuklir; e.mencegah terjadinya perubahan tujuan pemanfaatan bahan nuklir; dan f. menjamin terpeliharanya dan ditingkatkan nya disiplin petugas dalam pelaksanaan pemanfaatan tenaga nuklir.

Pasal 17 1. Setiap pemanfaatan tenaga nuklir wajib memiliki izin, kecuali dalam hal-hal tertentu yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. 2. Pembangunan dan pengoperasian reaktor nuklir dan instalasi nuklir lainnya serta dekomisioning reaktor nuklir wajib memiliki izin. 3. Syarat-syarat dan tata cara perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 18 1. Setiap izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dikenakan biaya. 2. Besar biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.

Pasal 19 1. Setiap petugas yang mengoperasikan reaktor nuklir dan petugas tertentu di dalam instalasi nuklir lainnya dan di dalam instalasi yang memanfaatkan sumber radiasi pengion wajib memiliki izin. 2. Persyaratan untuk memperoleh izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Badan Pengawas.

Pasal 20 1. Inspeksi terhadap instalasi nuklir dan instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion dilaksanakan oleh Badan Pengawas dalam rangka pengawasan terhadap ditaatinya syarat-syarat dalam perizinan dan peraturan perundangundangan di bidang keselamatan nuklir. 2. Inspeksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh inspektur yang diangkat dan diberhentikan oleh Badan Pengawas. 3. Inspeksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara berkala dan sewaktu-waktu.

BAB VIII KETENTUAN PIDANA


Pasal 42 1. Barang siapa melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). 2. Dalam hal tidak mampu membayar denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terpidana dipidana dengan kurungan paling lama 6 (enam) bulan.

Pasal 43 1. Barang siapa melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). 2. Dalam hal tidak mampu membayar denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terpidana dipidana dengan kurungan paling lama 1 (satu) tahun.

Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 2000


Tentang

Keselamatan dan Kesehatan terhadap pemanfaatan radiasi pengion


Ruang Lingkup dan Tujuan: 1. Mengatur persyaratan sistem pembatasan dosis, sistem manajemen keselmatan radiasi, kalibrasi, kesiapsiagaan dan penanggulangan kecelakaan radiasi 2. Menjamin keselamatan, keamanan, dan ketentrama, kesehatan pekerja dan anggota masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan hidup.

PP No. 64 tahun 2000 tentang Perizinan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Persyaratan dan tata cara memperoleh izin: 1. Setiap orang atau badan yang akan memanfaatkan tenaga nuklir wajib mendapatkan izin dari Badan Pengawas 2. Aktivitas dan paparan radiasi sangat rendah dikecualikan dari kewajiban izin

3. Pesyaratan Umum: - Mempunyai izin usaha atau izin lainnya - Fasilitas memenuhi persyaratan keselamatan - Mempunyai petugas ahli - Mempunyai peralatan keselamatan radiasi - Memiliki prosedur kerja

4. Keputusan penilaian izin diberikan paling lama 14 hari setelah semua kelengkapan permohonan diterima dan memenuhi persyaratan, untuk Instalasi dengan potensi dampak tinggi 60 hari 5. Jika waktu yag telah ditetapkan di atas, Badan pengawas belum menerbitkan keputusan, maka dianggap izin disetujui. 6. Selama proses perizinan Badan pengawas dapat melakukan verifikasi lapangan

Jangka Waktu: 1. Izin berlaku paling lama 5 tahun dan dapat diperpanjang 2. Izin berakhir karena : - Jangka waktu berakhir; - Pemegag izin perorangan meninggal dunia - Badan pemegang izin bubar - Dicabut oleh badan pengawas 3. Perubahan izin - Spesifikasi teknis - Pemegang izin - Instalasi yang mengalami perubahan tersebut tidak boleh dioperasikan sebelum izin terbit

4. Kewjiban Pemegang Izin : - Memberikan kesempatan untuk diperiksa oleh badan pengawas - Melaksanakan pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi (sebelum, selama dan saat akan pemutusan hubungan kerja) secara berkala dan sewaktu-waktu diperlukan - Menyelenggarakan dokumentasi - Melakukan tindakan pencegahan atau memperkecil dampak - Mentaati peraturan, pedoman dan ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan oleh badan pengawas

- Memanfatan tenaga nuklir sesuai dengan tujuan izin - Melaporkan kepada badan pengawas atau instansi lain terkait apabila terjadi kecelakaan - Memberikan laporan pemantauan dosis - Melaksanakan rencana pengeloalaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan - Pemegang izin bertanggungjwab atas kerugian yang timbul akibat pemanfaatan tenaga nuklir

Inspeksi: 1. Dilakukan oleh badan pengawas, dengan menunjuk inspektur keselamatan nuklir 2. Dilakukan secara berkala atau sewaktu-waktu, dengan atau tanpa pemberitahuan Tugas dan wewenang inspektur Keselamatan nuklir: 1. Memasuki setiap instalasi yang memanfaatkan sumber radiasi pengion, dan tempat-tempat lain dimana sumber radiasi pengion berada atau disimpan 2. Melakukan isnpeksi selama proses perizinan 3. Melakukan pemantauan radiasi di dalam dan di luar instalasi 4. Dalam keadaan mendesak dapat menghentikan untuk sementara suatu kegiatan pemanfaatan

Sanksi Administratif 1. Peringatan tertulis 14 hari dapat diperpanjang 2 kali 2. Penghentian pengoperasian sementara 30 hari 3. Pembekuan izin (dapat dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu jika pemegang izin tidak lagi memenuhi persayaratan izin) 4 Pencabutan izin

ASPEK PENGAWASAN

KESELAMATAN (SAFETY) Menjaga individu, masyarakat, dan lingkungan hidup thdp kemungkinan kecelakaan/kerugian dlm pemanfaatan PROTEKSI Mencegah terjadinya efek deterministrik pada individu dan menjamin bahwa tersedia langkah langkah yg memadai utk mengurangi terjadinya efek stokastik pada populasi saat ini dan masa mendatang dlm pemanfaatan tn

KEAMANAN (SECURITY) Mencegah, mendeteksi, dan menanggapi adanya sabotase, pencurian, atau pengalihan illegal dari bahan nuklir atau zat radioaktif termasuk juga fasilitas terkait. SAFEGUARDS Mendeteksi, mengevaluasi, dan membuktikan bahwa bahan nuklir yg digunakan utk kegiatan maksud damai tdk dialihkan utk pembuatan senj nuklir/peralatan peledak nuklir atau utk tujuan yg tdk diketahui

PR

Buat 2 soal dan jawab Di kirim ke www. Mugisae.blogspot.com termosttn@gmail.com 1 minggu

Anda mungkin juga menyukai