Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN


Tenis adalah olahraga yang biasanya dimainkan antara dua pemain atau antara dua pasangan masing-masing dua pemain. Setiap pemain menggunakanraket untuk memukul bola karet. Tenis adalah salah satu cabang olahraga Olimpiade dan dimainkan pada semua tingkat masyarakat di segala usia. Olahraga ini dapat dimainkan oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang duduk di kursi roda. Forehand adalah salah satu gerakan atau teknik dari olahraga tennis. Forehand, pukulan yang paling dasar dan paling mudah diajarkan dalam tennis. Forehand sendiri adalah pukulan yang ayunannya dari belakang badan menuju depan dan bagian depan raket atau telapak tangan kita berhadapan dengan bola. Untuk dapat memperoleh pukulan forehand yang keras kita perlu mempelajari penerapan konsep momen gaya antara pemain tennis saat melakukan pukulan forehand. Dalam makalah ini akan dijelaskannya.

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KONSEP

Forehand, pukulan yang paling dasar dan paling mudah diajarkan dalam tennis. Forehand sendiri adalah pukulan yang ayunannya dari belakang badan menuju depan dan bagian depan raket atau telapak tangan kita berhadapan dengan bola. Penyebab terjadinya gerak translasi adalah gaya. Sedangkan pada gerak rotasi, penyebab berputarnya benda dinamakan momen gaya ( = torsi). Momen gaya merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan.

Lihat Gambar Untuk memutar baut diperlukan lengan d dan gaya F. Besar momen gaya didefinisikansebagai hasil kali antara gaya yang bekerja dengan lengan yang saling tegak lurus. Bagaimana jika membutuhkan sudut tertentu? Besarnya dapat memenuhi persamaan berikut.

B. HUBUNGAN KONSEP DENGAN AKTIFITAS OLAHRAGA Kekuatan lengan dan kelenturan sangat berpengaruh dalam pukulan forehand untuk dapat mendapatkan pukulan yang keras. Di atas sudah dijelaskan bahwa momen gaya adalah besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan. Saat melakukan pukulan forehand gaya berasal dari kekuatan otot langan, sedangkan momen gaya adalah berputarnya langan saat mendapat gaya dari otot lengan pada saat memukul bola atau ayunan lengan ke depan. Momen gaya sangat berhubungan dengan hasil kecepatan pukulan. Karena pada saat akan memukul bola, terlebih dahulu kita menjatuhkan bola dari atas kepala kita. Di situlah momen gaya berperan penting untuk mendapatkan pukulan yang keras. Karena pada saat bola sudah sampai di pinggang, kita harus sudah memukul bola. Kecepatan pada saat memukul bola atau momen dan ketepatan bola terpukul yang menjadikan pukulan menjadi keras.

C. CARA PENERAPAN Saya akan coba jabarkan gerakan dasar dari forehand klasik yang mudah untuk dipelajari bagi pemula. Bagi anda yang masih pemula, anda dapat menggunakan grip continental atau eastern dalam memegang raket tenis dan stance yang digunakan adalah closed stance dimana posisi badan tegak lurus

terhadap garis baseline atau net. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan pergerakan dalam pukulan forehand klasik.

Gerakan dimulai dari pergerakan badan menuju arah bola dan kita telah

menentukan tepatnya zona bola akan dipukul. Zona yang baik untuk memukul tenis dengan grip continental. (Gambar 1). atau eastern adalah pada daerah di depan badan anda, di daerah sekitar bawah perut.

Kemudian raket anda ayunkan ke belakang bersamaan dengan rotasi bahu

tangan anda yang tidak memegang raket ke depan. Kaki kiri maju ke depan dan badan tegak lurus terhadap garis baseline atau net untuk melakukan closed stance (Gambar 2 dan 3).

Ketika bola telah masuk pada zona pukulan yang anda kehendaki, raket

anda ayunkan ke depan menuju titik kontak antara bola dengan raket (Gambar 4).

Raket kontak dengan bola tenis dan usahakan bola harus berada pada

sweetspot dari raket untuk kesempurnaan dari pukulan tersebut (Gambar 5).

Setelah terjadi kontak maka kita melakukan followthrough dengan cara

raket tetap diayunkan hingga melintasi badan kita ke arah kira-kira jam 11 (Gambar 6). Gerakan forehand berikutnya merupakan pukulan forehand yang digunakan oleh pemain-pemain modern jaman sekarang dimana perbedaan dengan cara klasik seperti di atas terletak pada pemilihan grip, stance, dan followthrough. Grip yang umumnya dipakai oleh petenis modern adalah semiwestern atau full-western sehingga pukulan utama dari pemain saat ini kebanyakan adalah topspin. Kemudian stance yang digunakan adalah open stance dimana pemain bersiap memukul bola dengan posisi badan paralel terhadap garis baseline atau menghadap net. Mari kita lihat bagaimana pukulan forehand yang sekarang umumnya dilakukan.

Gambar ini diambil dari gerakan forehand Andy Roddick yang dimulai

dari ayunan raket ke belakang (Gambar 1). Anda dapat melihat stance yang dipakai Andy Roddick adalah open stance dimana kaki kanan yang lebih dulu maju ke depan dan posisi badan paralel atau menghadap net.

Gambar 2 dan 3 raket mulai diayunkan ke depan menuju titik kontak bola

dengan raket.

Raket sampai pada titik kontak dengan bola pada daerah sweetspot kepala

raket (Gambar 4).

Setelah titik kontak bola dengan raket maka dilanjutkan dengan

followthrough dimana raket diteruskan ke samping badan dengan gerakan seperti whiper mobil atau dinamakan whiper whip (Gambar 5 dan 6). Jadi untuk pemain pemula saya sarankan mempelajari pukulan forehand dengan gerakan yang sederhana terlebih dahulu dengan ayunan yang klasik dan memakai grip continental atau eastern. Apabila anda telah dapat menguasai pukulan ini dengan baik dan dapat memukul bola melewati net dengan konsisten, maka anda dapat bereksperimen dengan mencoba grip lain seperti semi-western atau western. Umumnya seiring dengan perkembangan pukulan, maka footwork anda juga semakin baik dan anda bisa menyesuaikan footwork yang digunakan apabila ingin mencoba memukul dengan grip lain.

KESIMPULAN DAN SARAN


Untuk mendapatkan pukulan forehand yang keras perlu ada kecepatan ayunan, ketepatan ayunan dengan dengan datangnya bola,dan kelenturan pergelangan tangan. Sehingga jika ketiga item tersebut terpenuhi, maka akan mendapatkan pukulan yang keras. Bagi para pemula yang ingin belajar pukulan forehand sangatlah mudah. Yang perlu diperhatikan adalah ketepatan ayunan dengan pertemuan bola. Selamat mencoba.

DAFTAR PUSAKA

http://oktieseven.wordpress.com/pembelajaran-teknik-forehand-drivedan-backhand-drive-dalam-tenis-lapangan/ http://azkamiru.files.wordpress.com/2010/01/momengaya.pdf http://www.fisika-ceria.com/momen-gaya.html http://teniskita.multiply.com/journal/item/245

MAKALAH BIOMEKANIK

PENERAPAN KONSEP MOMEN GAYA PADA SAAT MELAKUKAN PUKULAN FOREHAND

NAMA NIM KELAS

: DENI SETYO WICAKSONO : 106464032 : 2010 A

PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2011

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya sehingga Makalah Biomekanik ini dapat terselesaikan pada waktunya. Adapun tujuan penulisan Makalah Biomekanik ini adalah agar para mahasiswa bisa mengerti dan memahami tentang Kami menyadari bahwa Makalah Biomekanik ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Karena itu kepada Dosen dan para pembaca dimohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan Makalah Biomekanik. Untuk itu kami sampaikan terima kasih yang sebanyakbanyaknya. Semoga Makalah ini benar-benar bermanfaat bagi kita khususnya bagi para mahasiswa baik kalangan sendiri ataupun kalangan luar. Akhirnya kami memohon kepada Allah SWT semoga selalu melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. DAFTAR ISI ...........................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................... A. Latar Belakang Permasalahan .........................................

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... A. Pengertian Konsep ............................................................ B. Hubungan Konsep Dengan Aktivitas Olahraga ............. C. Cara Penerapannya ............................................................ BAB III PENUTUP ................................................................................ A. Kesimpulan ........................................................................ B. Saran ................................................................................... DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

Anda mungkin juga menyukai