Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah Paper yang berjudul Industri Pembuatan H2SO4 dapat diselesaikan dengan baik. Dalam penulisan paper ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. 2. Ibu Desi Heltina, ST. MT selaku dosen mata kuliah Pengantar Industri Kimia. Teman-teman senasib dan seperjuangan Mahasiswa Teknik Kimia Angkatan 2010 yang telah membantu dalam penyusunan paper ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak yang memerlukan.

Pekanbaru, Desember 2010

Penulis

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang


Asam sulfat merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Produksi dunia asam sulfat pada tahun 2001 adalah 165 juta ton, dengan nilai perdagangan seharga US$8 juta. Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak. Keberadaan Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara alami di bumi oleh karena sifatnya yang higroskopis. Walaupun demikian, asam sulfat merupakan komponen utama hujan asam, yang terjadi karena oksidasi sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaan air (oksidasi asam sulfit). Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mineral sulfida, misalnya besi sulfida. Air yang dihasilkan dari oksidasi ini sangat asam dan disebut sebagai air asam tambang. Air asam ini mampu melarutkan logam-logam yang ada dalam bijih sulfida, yang akan menghasilkan uap berwarna cerah yang beracun. Asam sulfat diproduksi di atmosfer bagian atas Venus dari karbon dioksida, sulfur dioksida, dan uap air secara fotokimia oleh cahaya matahari.Walaupun asam sulfat yang mendekati 100% dapat dibuat, ia akan melepaskan SO3 pada titik didihnya dan menghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat 98% lebih stabil untuk disimpan, dan merupakan bentuk asam sulfat yang paling umum. Asam sulfat 98% umumnya disebut sebagai asam sulfat pekat. Terdapat berbagai jenis konsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk berbagai keperluan: 10%, asam sulfat 33,53%,asam 62,18%, asam 73,61%, asam 97%, asam pekat. encer bilik menara untuk atau atau kegunaan asam asam laboratorium, baterai, pupuk, glover,

Terdapat juga asam sulfat dalam berbagai kemurnian. Mutu teknis H2SO4 tidaklah murni dan seringkali berwarna, namun cocok untuk digunakan untuk membuat pupuk. Mutu murni asam sulfat digunakan untuk membuat obat-obatan dan zat warna. Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu tambahkan asam ke dalam air daripada air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat dan cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, ia akan dapat mendidih dan bereaksi dengan keras. Reaksi yang terjadi adalah pembentukan ion hidronium:

H2SO4 + H2 O 2HSO4 + H2O H3O + SO4

H3 O

HSO4-

I.2 Perumusan Masalah


1. 2. 3. 4. 5. Apa pengertian Asam Sulfat? Apa bahan baku dan alat pada pembuatan Asam Sulfat? Bagaimana proses pembuatan Asam Sulfat? Apa kegunaan produk? Bagaimana dampak dan bahaya produk?

I.3 Tujuan Penulisan


1. 2. 3. 4. 5. Mengetahui pengertian Asam Sulfat? Mengetahui bahan baku dan alat pada pembuatan Asam Sulfat? Mengetahui proses pembuatan Asam Sulfat? Mengetahui kegunaan produk? Mengetahui dampak dan bahaya produk?

I.4 Manfaat Penulisan


Mengetahui Industri Asam Sulfat

BAB II PEMBAHASAN II.1 Pengertian Asam Sulfat


Asam sulfat (H2SO4) merupakan cairan yang bersifat korosif, tidak berwarna, tidak berbau, sangat reaktif dan mampu melarutkan berbagai logam. Bahan kimia ini dapat larut dengan air dengan segala perbandingan, mempunyai titik lebur 10,31 oC dan titik didih pada 336,85 oC tergantung kepekatan serta pada temperatur 300 oC atau lebih terdekomposisi menghasilkan sulfur trioksida. Asam sulfat (H2SO4) dapat dibuat dari belerang (S), pyrite (FeS) dan juga beberapa sulfid logam (CuS, ZnS, NiS). Pada umumnya asam sulfat diproduksi dengan kadar 78%-100% serta bermacam-macam konsentrasi oleum. Dan Asam Sulfat merupakan bahan pengoksida dan penhidrasi yang kuat,terutama terhadap zat organik.

II.2 Bahan Baku dan Alat Pembuatan Asam Sulfat

Bahan Baku Sulfur Sifat Fisika Sulfur: Titik didih 444,6oC Entalpi penguapan, j/g 278 (400C) Densitas pada 140oC 1,7865 g/ml (cair) Viskositas pada 120oC 0,0017 Pa.s Panas laten penguapan 200oC 308,6 J/g (Sander, 1983) Sifat-sifat kimia sulfur : 1. Dengan udara membentuk sulfur dioksida Reaksi : S + O2 SO2 2. Dengan asam klorida dan katalis Fe akan menghasilkan hidrogen sulfida. Udara Fase : gas Komposisi : 20,9% O2 ; 79,1% N2

Kapasitas panas : 7,035 cal/gmol C (32C) Berat molekul : 28,84 g/gmol Berat jenis : 1,5.10-3 gr/cc (25C) Air Proses (H2O) Fase : cair Berat molekul : 18 g/gmol Berat jenis : 1 gr/cc (25C) Kekentalan : 1 cp (25C) Sulfur dioksida Sifat fisika sulfur dioksida: Berat molekul 64,06 g/gmol Titik leleh (-) 75,5C Titik didih (-) 10C Densitas standar 2,93 kg/m3 Volume molar 21,9 L/mol Panas spesifik pada 100C 662 J/ (kg K) Panas spesifik pada 300C 754 J/ (kg K) Panas spesifik pada 500C 816 J/ (kg K) Cp/cv (15C) 1,29 (Sander, 1983) Sifat kimia sulfur dioksida : 1. Dengan klorin dan air membentuk asam klorida dan asam lainnya. Reaksi : Cl2 + 2H2O + SO2 2HCl + H2SO4 2. Dengan hidrogen sulfida membentuk air dan sulfur Reaksi : 2H2S + SO2 2H2O + 3S Sulfur Trioksida Sifat Fisika Sulfur Trioksida: Berat molekul 80,06 g/gmol Titik leleh 3,57C Titik didih 16,86C Densitas standar 44,8 kg/m3

Panas penguapan pada titik didih 528 J/g (Sander, 1983) Sifat kimia sulfur trioksida : 1.Dengan air membentuk asam kuat Reaksi : SO3 + H2O H2SO4 2. Dengan udara lembab sulfur trioksida membentuk uap putih tebal dengan bau yang menyengat. NO,NO2Pt,V2O5,Fe2O3(sebagai katalis) Alat yang digunakan: Reaktor yang dindingnya dilapisi timbal. Terdiri dari kamar timbal,menara glover dan menara gaylussac(proses kamar timbal) Reaktor packing(proses kontak)

II.3 Macam-Macam Proses Pembuatan Asam Sulfat


Proses pembuatan asam sulfat ada 2, yaitu :

1.Proses Kamar Timbal (Pb)

Pada tahun 1746, Roebuck dari Birmingham Inggris,memperkenalkan proses kamar timbal. Proses ini menarik , namun sudah kuno. Gas SO2 dan NO dimasukkan ke menara Glover bersamaan dengan gas-gas dari menara Gay Lussac, gas yang keluar dari menara Glover dimasukkan ke dalam kamar timbal dan disemprotkan dengan air sehingga menghasilkan asam sulfat 60-67%. Hasil ini sebagian dikembalikan ke menara Glover yang akan menghasilkan asam 77%. Asam ini sebagian dimasukkan ke dalam menara Gay Lussac untuk menyerap gas-gas NO dan NO2 (katalisator). Gas yang terserap ini dimasukkan kembali ke menara Glover kamar timbal berbentuk silindris volumenya cukup luas. Permukaan dalamnya dilapisi timbal tipis dan disekat-sekat agar panas dapat ditransfer dengan baik, dinding bagian luar diberi sirip-sirip. Sehingga di dalam menara ini terjadi pengembunan uap

asam sulfat. Menara Gay Lussac berfungsi untuk memungut kembali katalisator gas NO dan NO2 di kamar timbal dengan menggunakan asam sulfat 77%. Penyerapan dilakukan pada suhu rendah antara 40-60C. Menara Glover bertugas memekatkan hasil asam sulfat dari kamar timbal.Pemekatan panas ini perlu panas dan ini dapat diambil dari panas yang dibawa GHP (gas hasil pembakaran) belerang (400-600C). Reaksinya: SO2+SO+H2OH2SO4
1. Belerang dibakar dengan udara membentuk belerang dioksida. S(s) + O2 (g) ----> SO2 (g)

2. Belerang dioksida kemudian dioksidasi lebih lanjut menjadi belerang trioksida. 2SO2 (g) + O2 (g) <----> 2SO3 (g)

3. Belerang trioksida dilarutkan kedalam asam sulfat pekat membentuk asam pirosulfat. H2SO4(aq) + SO3(g)---> H2S2O7 (l)

4. Asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat pekat. H2S2O7 (l) + H2O (l) ---> H2SO4 (aq)

Tahap yang paling penting adalah reaksi ke.2 Pada proses kontak, digunakan suhu sekitar 500 derajat celcius. dan katalis V2O5. Pada reaksi ke2, tekanan yang digunakan adalah tekanan normal, 1 atm.

2. Proses Kontak Proses kontak pertama kali ditemukan pada tahun 1831 oleh Peregrine Philips, seorang negarawan Inggris, yang patennya mencakup aspekaspek penting dari proses kontak yang modern, yaitu dengan melewatkan campuran sulfur dioksida dan udara melalui katalis, kemudian diikuti dengan absorbsi sulfur trioksida di dalam asam sulfat 98,5 99%. Pada tahun 1889 diketahui bahwa proses kontak dapat ditingkatkan dengan menggunakan oksigen berlebihan di dalam campuran gas reaksi. Proses kontak sekarang telah banyak mengalami penyempurnaan dalam rinciannya dan dewasa ini telah menjadi suatu proses industri yang murah, kontinyu dan dikendalikan otomatis. Sampai tahun 1900, belum ada pabrik dengan proses kontak yang dibangun di Eropa, di mana terdapat kebutuhan terhadap oleum dan asam konsentrasi tinggi untuk digunakan pada sulfonasi, terutama pada industri zat warna. Dalam

periode 1900 sampai 1925, banyak pabrik asam sulfat dengan proses kontak telah dapat bersaing dengan proses kamar pada segala konsentrasi asam yang dihasilkan. Sejak pertengahan tahun 1920-an, kebanyakan fasilitas yang baru dibangun dengan menggunakan proses kontak dengan katalis hidrogen biasanya berupa zat padat, antara lain Pt, V2O5 dan Fe2O3. Katalis ini berpori-pori sehingga cocok untuk pembuatan asam sulfat, karena memiliki bidang kontak yang besar. Udara yang digunakan untuk membakar belerang dibersihkan dahulu dengan asam sulfat dalam menara absorber, hasil pembakaran dibersihkan dalam Waste Heat Boiler kemudian dimasukkan ke dalam konverter bersama O2, gas hasil konverter atau reaktor dimasukkan ke dalam menara penyerap atau absorber. Penyerap yang digunakan adalah asam sulfat 98,5%.

Secara garis besar tahapan proses kontak yang terjadi diuraikan sebagai berikut : 1. Pencairan belerang padat di melt tank 2. Pemurnian belerang cair dengan cara filtras 3. Pengeringan udara proses 4. Pembakaran belerang cair dengan udara kering untuk menghasilkan sulfur dioksida (SO2) 5. Reaksi oksidasi lanjutan SO2 menjadi SO3 dalam empat lapis bed konverter menggunakan katalis V2O5 6. Pendinginan gas 7. Penyerapan SO3 dengan asam sulfat 93%-98,5% Adapun reaksi yang terjadi adaalah sebagai berikut S + O2 SO2 + 31.148 kkal..............1 SO2 + 1/2 O2 SO3 + 70.960 kaal..2 SO3 + H2O H2SO4 + 23.490 kkal.....3 Reaksi 1. Terjadi dalam tangki pembakar, dimana belerang dikabutkan dan direaksikan dengan udara kering. Reaksi 2. Terjadi dalam converter atau reaktor dengan katalis V2O5 Reaksi 3. Terjadi dalam tanki pengencer, gas belerang trioksida diserap dengan asam sulfat (93%-98,5%). Katalisator yang dapat digunakan untuk reaksi pembentukan belerang trioksida antara lain Pt, V2O5, Fe2O3, Cr2O3, Mn2O3 dan Mn3O4.katalisator yang baik adalah Pt dan V2O5, tapi yang paling banyak dipakai adalah Vanadium Pentoksida, karena : dengan

V2O5 lebih murah harganya Pt lebih sensitiv terhadap racun V2O5 daya tahan terhadap suhu tinggi lebih baik Konversi relativ lebih tinggi`

PERBANDINGAN PROSES KONTAK DAN PROSES KAMAR TIMBAL KETERANGAN Konversi Biaya produksi Kualitas produk Proses produksi PROSES KONTAK 98,5-99% Rendah Lebih pekat Satu kali proses PROSES KAMAR TIMBAL 77-79% Tinggi Kurang pekat dalam Dua kali proses dalam

meningkatkan konsentrasi asam Katalis Vanadium Pentoksida

meningkatkan konsentrasi asam NO dan NO2

II.3 Kegunaan Produk


Asam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, dan sebenarnya pula, roduksi asam sulfat suatu negara merupakan indikator yang baik terhadap kekuatan industri negara tersebut.Kegunaan utama (60% dari total produksi di seluruh dunia) asam sulfat adalah dalam "metode basah" produksi asam fosfat, yang digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium fosfat untuk deterjen. Di bidang industri, asam sulfat merupakan produk kimia yang paling banyak dipakai, sehingga memperoleh julukan the lifeblood of industry. Asam sulfat penting sekali terutama dalam produksi: Pupuk Kilang minyak Serabut buatan Bahan kimia industri Plastik Pharmasi Baterai Bahan ledak Semikonduktor Kertas dan pulp

Karet sintetis dan alami Cat dan pigmen

Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomobil. Asam yang telah digunakan sering kali didaur ulang dalam kilang regenerasi asam bekas (Spent Acid Regeneration (SAR) plant). Kilang ini membakar asam bekas dengan gas alam, gas kilang, bahan bakar minyak, ataupun sumber bahan bakar lainnya. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) yang kemudian digunakan untuk membuat asam sulfat yang "baru".

Amonium sulfat, yang merupakan pupuk nitrogen yang penting, umumnya diproduksi sebagai produk sampingan dari kilang pemroses kokas untuk produksi besi dan baja. Mereaksikan amonia yang dihasilkan pada dekomposisi termal batu bara dengan asam sulfat bekas mengijinkan amonia dikristalkan keluar sebagai garam (sering kali berwarna coklat karena kontaminasi besi) dan dijual kepada industri agrokimia.

Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah untuk pembuatan aluminium sulfat. Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada serat pulp kertas untuk menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat pulp menjadi permukaan kertas yang keras. Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri kimia. Sebagai contoh, asam sulfat merupakan katalis asam yang umumnya digunakan untuk mengubah sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam, yang digunakan untuk membuat nilon. Ia juga digunakan untuk membuat asam klorida dari garam melalui proses Mannheim.Banyak H2SO4 digunakan dalam pengilangan minyak bumi, contohnya sebagai katalis untuk reaksi isobutana dengan isobutilena yang menghasilkan isooktana.

II.4 Bahaya Asam Sulfat


Bahaya laboratorium

Tetesan 98% asam sulfat akan dengan segera membakar kertas tisu menjadi karbon Sifat-sifat asam sulfat yang korosif diperburuk oleh reaksi eksotermiknya dengan air.Luka bakar akibat asam sulfat berpotensi lebih buruk daripada luka bakar akibat asam kuat lainnya, hal ini dikarenakan adanya tambahan kerusakan jaringan dikarenakan dehidrasi dan kerusakan termal sekunder akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat dengan air. Bahaya akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi asam sulfat. Namun, bahkan asam sulfat encer (sekitar 1 M, 10%) akan dapat mendehidrasi kertas apabila tetesan asam sulfat tersebut dibiarkan dalam waktu yang lama. Oleh karenanya, larutan asam sulfat yang sama atau lebih dari 1,5 M diberi label "CORROSIVE" (korosif), manakala larutan lebih besar dari 0,5 M dan lebih kecil dari 1,5 M diberi label "IRRITANT" (iritan). Asam sulfat berasap (oleum) tidaklah dianjurkan untuk digunakan dalam sekolah oleh karena bahaya keselamatannya yang sangat tinggi. Perawatan pertama yang standar dalam menangani tumpahnya asam sulfat ke kulit adalah dengan membilas kulit tersebut dengan air sebanyak-banyaknya. Pembilasan dilanjutkan selama 10 sampai 15 menit untuk mendinginkan jaringan disekitar luka bakar asam dan untuk menghindari kerusakan sekunder. Pakaian yang terkontaminasi oleh asam sulfat harulah dilepaskan dengan segera dan bilas kulit yang berhubungan dengan pakaian tersebut. Pembuatan asam sulfat encer juga berbahaya oleh karena pelepasan panas selama proses pengenceran. Asam sulfat pekat haruslah selalu ditambahkan ke air, dan bukannya sebaliknya. Penambahan air ke asam sulfat pekat dapat menyebabkan tersebarnya aerosol asam sulfat dan bahkan dapat menyebabkan ledakan. Pembuatan larutan lebih dari 6 M (35%) adalah yang paling berbahaya, karena panas yang dihasilkan cukup panas untuk mendidihkan asam encer tersebut.

Bahaya industri Walaupun asam sulfat tidak mudah terbakar, kontak dengan logam dalam kasus tumpahan asam dapat menyebabkan pelepasan gas hidrogen. Penyebaran aerosol asam dan gas sulfur dioksida menambah bahaya kebakaran yang melibatkan asam sulfat. Asam sulfat dianggap tidak beracun selain bahaya korosifnya. Resiko utama asam sulfat adalah kontak dengan kulit yang menyebabkan luka bakar dan penghirupan aerosol asap. Paparan dengan aerosol asam pada konsentrasi tinggi akan menyebabkan iritasi mata, saluran pernafasan, dan membran mukosa yang parah. Iritasi akan mereda dengan cepat setelah paparan, walaupun terdapat risiko edema paru apabila kerusakan jaringan lebih parah. Pada konsentrasi rendah, simtom-simtom akibat paparan kronis aerosol asam sulfat yang paling umumnya dilaporkan adalah pengikisan gigi. Indikasi kerusakan kronis saluran pernafasan masih belum jelas. Di Amerika Serikat, batasan paparan yang diperbolehkan ditetapkan sebagai 1 mg/m. Terdapat pula laporan bahwa penelanan asam sulfat menyebabkan defisiensi vitamin B12 dengan degenarasi gabungan subakut.

KESIMPULAN 1. Asam sulfat adalah cairan yang bersifat korosif, tidak berwarna, tidak berbau, sangat reaktif dan mampu melarutkan berbagai logam. Bahan kimia ini dapat larut dengan air dengan segala perbandingan, mempunyai titik lebur 10,31 oC dan titik didih pada 336,85 oC tergantung kepekatan serta pada temperatur 300 oC atau lebih terdekomposisi menghasilkan sulfur trioksida, dan merupakan bahan pengoksida dan penhidrasi yang kuat,terutama terhadap zat organik. 2. Bahan baku pembuatan asam sulfat adalah Sulfur Udara Air proses Sulfur dioksida Sulfur trioksida NO,NO2Pt,V2O5,Fe2O3(sebagai katalis)

3. Proses pembuatan Asam Sulfat Proses kamar timbal Proses kontak

Anda mungkin juga menyukai