Anda di halaman 1dari 3

emampuan yang kami miliki, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauhdari sempurna.

Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Olehkarena itu, pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan terima kasihkepada :1. Dr. Agung selaku Dosen Pengajar.2. Ibu Candra SST selaku Dosen Pembimbing.3. Teman-teman yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dansempurnanya makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca

dapat turun dan pecahnya ketuban dapat diikuti tali pusat menumbung.2. Bagian terendah yang tinggi: Tertundanya penurunan kepala untuk sementara dapat terjadimeskipun panggul normal, terutama pada multipara. Bila pada saat ini ketuban pecah maka tali pusat dapat turun ke bawah. Etiologi dari tali pusat dan plasenta 1. Tali pusat yang panjang: Semakin panjang tali pusat maka semakin mudah menumbung.2. Placenta letak rendah: Jika plasenta terletak dekat cervix maka ia akan menghalangi penurunan bagian terendah. Di samping itu insersi tali pusat lebih dekat cervix. Etiologi iatrogenik: Sepertiga kali pusat menumbung terjadi selama tindakan obstetrik.1. Pemecahan ketuban secara artifisial. Bila kepala masih tinggi, atau bila ada presentasiabnormal maka pemecahan ketuban dapat diikuti dengan tali pusat menumbung.2. Pembebasan kepala dari PAP. Kepala dinaikkan ke atas panggul untuk mempermudah putaran paksi.3. Fleksi kepala yang semula dalam keadaan ekstensi.4.Versi ekstraksi.5. Pemasangan kantong (sekarang jarang dilakukan). D IA GN OSIS T ALI PU SA T MENUMBUNG Diagnosis tali pusat menumbung dibuat dengan dua cara: (1) melihat tali pusat di luar vulva, dan(2) meraba tali pusat pada pemeriksaan vaginal. Oleh karena kematian janin tinggi bila tali pusatsudah keluar melalui introitus, harus dicari cara-cara untuk dapat menegakkan diagnosis lebihawal. PEMER IKSAA NV A G I N AL Pemeriksaan vaginal harus dilakukan:1. Jika terjadigawat janinyang tidak diketahui sebabnya. dan terutama jika bagian terbawah belum turun. Sayangnya mungkin gawat janin merupakan gejala yang akhir.2. Jika ketuban pecah dengan bagian terendah yang masih tinggi.3. Pada semua kasus malpresentasi pada waktu ketuban pecah.4. Jika bayinya jelas prematur.5. Padakasus-kasus kembar . PR O GN OSIS Persalinan Persalinan tidak terpengaruh oleh tali pusat menumbung.

I bu Bahaya untuk ibu hanya apabila dilakukan tindakan traumatik untuk menyelamatkan bayi. Janin Kematian perinatal tak dikoreksi sekitar 35 persen. Harapan untuk bayi tergantung pada derajatdan lamanya kompresi tali pusat dan interval antara diagnosis dan kelahiran bayi. Nasib janintergantung pada faktor-faktor sebagai berikut:

1. Semakin balk keadaan janin pada waktu diagnosis dibuat, semakin besar harapan hidupnya.Tali pusat yang berdenyut keras merupakan gejala yang balk dan sebaliknya tali pusat yang berdenyut lemah berarti tidak balk.2. Semakin cepat bayi dilahirkan setelah tali pusat turun ke bawah, semakin baik hasilnya.Penundaan lebih dari 30 menu memperbesar kematian janin empat kali.3. Janin yang lebih tua utnur kehamilannya lebih besar pula kemampuannya bertahan terhadap proses-proses traumatik.4. Semakin kurang trauma pada kelahiran bayi, semakin baik prognosis untuk ibu dan anak.5. Pembukaan cervix mungkin merupakan faktor yang terpenting. Jika pembukaan -Judahlengkap pada waktu diagnosis dibuat maka akan banyak bayi yang dapat diselamatkan. Semakinkecil pembukaan prognosisnya semakin jelek. Perkecualian untuk ini adalah jika dapat dilakukansectio caesarea dengan segera. dalam hal mana prognosisnya sama baik atau lebih balk pada pembukaan cervix yang masih kecil.6. Kematian janin bertambah dengan semakin panjangnya interval antara pecahnya ketuban dankelahiran bayi. PEN A NG A N A NT ALI PU SA T MENUMBUNG Tali pusat menumbung dibiarkan dan persalinan diteruskan pada keadaan-keadaan sebagai berikut:1. Bila janin sudah meninggal.2. Bila janin diketahui abnormal (mis. anencephalus).3. Bila janin masih sangat prematur sehingga tidak ada harapan untuk dapat hidup. Tidak adagunanya memberikan risiko pada ibu.Usaha-usaha untuk mengurangi kompresi tali pusat dan memperbaiki keadaan janin adalahsebagai berikut:1. Penolong memasukkan satu tangan ke dalam vagina dan mendorong bagian terendah ke atasmenjauhi tali pusat. Pada waktu yang bersiumum dilakukan persiapan untuk menolong persalinan.2. Pasien diletakkan dalam sikap lutut-dada (knee chest) atau Trendelenburg, dengan pinggul diatas dan kepala di bawah.3. Diberikan oksigen dengan masker kepada ibu.4. Denyut jantung janin sering diperiksa dengan teliti.5. Dilakukan pemeriksaan vaginal untuk menentukan presentasi, pembukaan cervix, turunnya bagian terendah dan keadaan tali pusat.Jika pembukaan sudah lengkap dilakukan usaha-usaha untuk pelbagai presentasi sebagai berikut:1. Presentasi kepala, kepala rendah di dalam panggul: Ekstraksi dengan forceps.2. Presentasi kepala, kepala tinggi: versi ekstraksi. Cara ini mengandung bahaya terjadinyaruptura uteri tetapi oleh karena ini merupakan usaha dalam keadaan putus asa untuk menyelamatkan anak maka risiko tersebut harus diambil.3. Presentasi bokong: Kedua kaki diturunkan dan bayi dilahirkan sebagai presentasi bokong kakisecepat mungkin.4. Letak lintang: Versi dalam menjadi presentasi kaki dan segera dilakukan ekstraksi.

Jika pembukaan belum lengkap dilakukan usaha-usaha sebagai berikut:1. Sectio caesarea merupakan pilihan utama selama bayinya cukup bulan dan dalam keadaan baik. Nasib bayi pada sectio caesarea jauh lebih baik dibanding kelahiran dengan cara lain.Bahaya untuk ibu juga sangat kurang dibanding dengan melahirkan bayi secara paksa pada pembukaan yang belum lengkap. Sementara dilakukan persiapan operasi.diadakan usaha-usaha untuk mengurangi kompresi tali pusat seperti tersebut di atas.2. Reposisi tali pusat dapat dicoba jika tidak dapat dikerjakan sectio caesarea. Tali pusat dihawake atas ke dalam uterus. sedang bagian terendah janin didorong ke bawah masuk panggulkemudian ditahan. Kadang-kadang reposisi tali pusat berhasil tetapi umumnya kita kehilangan banyak waktu yang berharga pada waktu melakukannya.3. Jika usaha ini tidak berhasil. pasien dipertahankan dalam posisi Trendelenburg dengan harpantali pusat tidak tertekan sehingga bayi tetap dapat hidup sampai pembukaan menjadi cukup lebar untuk memungkinkan lahirnya bayi.4. Dilatasi cervix secara manual, insisi cervix, dan cara-cara lain untuk memaksakan pembukaancervix tidak akan pernah dapat diterima. Keberhasilannya kecil sedang risiko untuk ibu besar. Profilaksis Manipulasiobstetrik yang memungkinkan ketuban pecah prematur (seperti pemecahan ketubansecara artifisial pada kepala yang belum turun atau pada adanya malpresentasi) dan yangmemperbesar insidensi tali pusat menumbung harus dihindari. Pasien-pasien yang ketubannya pecah di rumah baik sebelum atau dalam persalinan harus dikirim ke rumah sakit. LILI T A NT ALI PU SA T Jenis lilitan tali pusat yang paling sering dijumpai adalah lilitan tali pusat sekitar leher anak. Dariwaktu ke waktu dijumpai lilitan tali pusat sebanyak empat kali dan pernah dilaporkan ada yangsampai sembilan kali. Tali pusat dapat membentuk lilitan sekitar badan, bahu, dan tungkai atasatau bawah. Keadaan ini dijumpai pada air ketuban yang berlebihan, tali pusat yang panjang, dan bayi yang kecil.Dalam kehamilan umumnya tidak timbul masalah. Kadang-kadang pada waktu janin turun dalam persalinan lilitan menjadi cukup kencang sampai mengurangi aliran darah yang melalui tali pusatdan mengakibatkan hipoksia janin.Hanya kadang-kadang saja lilitan tali pusat menyebabkan kematian janin atau bayi baru lahir.Tetapi pada kasus-kasus dengan lilitan tali pusat lehh sering dijumpai kelainan denyut jantung janin, air ketuban yang bercampur mekonium dan bayi-bayi yang memerlukan resusitasi. Telahdilaporkan nilai Apgar yang jauh Iebih rendah. Tidak pernah ada indikasi untuk melahirkan bayisecara radikal atau tergesa-gesa pada kelainan-kelainan tali pusat selain tali pusat yang

Anda mungkin juga menyukai