Anda di halaman 1dari 17

EKONOMI SUMBERDAYA AIR

OLEH: ARIANTY LEDIANA DAMANIK 090304036 AGRIBISNIS

PENDAHULUAN
1. Air merupakan barang ultra esensial bagi kelangsungan hidup manusia 2. Air juga memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial yang vital 3. Dengan pertambahan penduduk dan ekskalasi pembangunan ekonomi, fungsi sosial dan ekonomi air terganggu yaitu dengan kritisnya air sedang permintaan terus meningkat 4. Air tidak hanya dibutuhkan untuk kebutuhan hidup manusia, namun juga untuk menjaga ekosistem berbasis air yang menunjang kehidupan secara global 5. Air dapat di kalsifikasikan sebagai sumberdaya yang dapat dibarukan ( yaitu juka jumlah pemanfaatanya melebihi kemampuan recharge, contohnya Groundwater yang butuh ratusan bahkan ribuan tahun) 6. Sedangkan digolongkan dapat diperbaharui karena siklus pembentukan kembalinya relatif singkat, misalnya air permukaan.

Model Ekonomi Sumber Daya Air bawah tanah ( Groundwater)


Jika ekstraksi yang terlalu besar tidak diatur maka dapat menyebabkan ketersediaan air menurun dan mengakibatkan biaya yang terlalu besar. Menurut Neher ( 1990) deplesi air bawah tanah dapat menyebabkan dampak ekonomi dalam 3 hal: 1. Sumber air bisa jadi langka ( dengan pemanfaatan yang berlebihan mengakibatkan kolapsnya kanal yang selanjutnya mengakibatkan biaya ekonomi mahal) 2. Dapat menimbulkan bencana yang menimbulkan biaya ekonomi mahal jika cadangan habis, karena pada dasarnya air bawah tanah dijadikan sebagai cadangan pada saat musim kemarau 3. Jika persediaan air dalam tanah habis maka biaya ekstraksi akan meningkat. Sehingga salah satu tujuan pengelolaan sumber daya bawah tanah adalah pengendalian biaya.

Laju perubahan sumber daya air bawah tanah adalah:

Dimana x = stok sumber daya air G = Laju Pengisian atau recharge rate ( bersifat Eksogenus) y = laju Ekstrasi yang merupakan variabel aliran Dan memaksimumkan manfaat sosial bersih dari sumber daya dapat dituliskan : Max V = Menunjukan manfaat yang meningkat seiring dengan menurunnya ekstraksi B(y) >0 atau B(y)<0. Biaya akan meningkat seiring dengan peningkatan ekstraksi C(y)>0 atau c(y) <0 dan menurun dengan meningkatnya stok atau C (x) < 0.

ALOKASI SUMBER DAYA AIR


Selain masalah ekstraksi masalah lain dalam pemanfaatan sumber daya air adalah alokasi distribusi air. Alokasi merupakan masalah ekonomi untuk menentukan bagaimana supplai air yang tersedia harus dialokasikan kepada pengguna atau calon pengguna Pengguna air dibagi 2 yaitu pengguna konsumtif yaitu yang memanfaatkan air untuk konsumsi ( rumah tangga, industri, pertanian, kehutanan,), memanfaatkan air melalui transformasi penguapan, penyerapan ke tanah, sehingga memperlakukan air sebagai sumber daya yang tidak dapat dibarukan sedangkan yang lainnya yaitu pengguna non konsumtif yaitu yang memanfaatkan air hanya sebagai : 1. Medium pertumbuhan ikan 2. Sumber energi listrik pada pembangkit listrik tenaga air 3. Rekreasi ( berenang, kayaking, dsb) Kelompok ini memperlakukan air segbagai sumberdaya yang terbarukan dan pengelolaannya tidak terlalu bermasalah.

Kriteria Alokasi Sumber Daya Air


Kriteria Efisiensi Tujuan Biaya penyediaan air yang rendah Penerimaan per unit sumber daya yang tinggi Mendukung pertumbuhan ekonomi yang bekelanjutan Akses terhadap air bersih untuk semua masyarakat Menghindari terjadinya deplesi pada air bawah tanah( Goundwater depletion) Menyediakan cadangan air yang cukup untuk memelihara ekosistem Meminimalkan pencemaran air

Equity Sustainainability

Kriteria Alokasi Sumber Daya air menurut Howe, et,al, ( 1986) Keterjaminan ( security) bagi pengguna yang haknya sudah terkukuhkan sehingga mereka dapat memanfaatkan air seefisien mungkin Fleksibilitas dalam penyediaan air sehingga sumberdaya air dapat digunakan pada periode waktu yang berbeda dan dari suatu tempat ke tempat lain sesuai dengan perubahan permintaan Akseptabilitas politik dan publik sehingga tujuan pengelolaan bisa diterima oleh masyarakat

Mekanisme Alokasi Sumber Daya


Yang umum digunakan: 1. Queuing System ( antrian) Dalam sistem ini ada 2 sistem alokasi yang dominan: Riparian water Right Dalam sistem ini seorang pemilik lahan yang berada di daerah riparian memiliki hak yang sama dengan pemilik lahan riparian lainnya untuk memanfaatkan air. Hak kepemilikan tidak hilang meskipun tidak memanfaatkan air, sistem riparian memberlakukan antrian karena mereka yang berada di hulu memiliki hak terlebih dahulu dibanding yang hilir dalam memanfaatkan air. Kelemahan : 1. Alokasi tidak didasarkan pada kriteria ekonomi sehingga sering menimbulkan eksternalitas pada sumberdaya yang bersifat common property karena tidak ada yang mengikat para riparian 2. Dapat menyebabkan inektifitas pemanfaatan air karena sistem air tidak dapat dialihkan pada kegiatan lain selain pada daerah aliran sungai 3. Air tidak dapat dialirkan pada daerah lain yang lebih membutuhkan meskipun memiliki kemampuan ekonomi yang lebih tinggi

Prior Appropriation Water Right 1. Hak atas kepemilikan air didasarkan pada melalui penemuan maupun kepemilikan sacara turun temurun. 2. Pemilikan bersifat mutlak, yaitu pemilik hak atas air diperbolehkan tidak membagi pemanfaatan air kepada orang lain 3. Jika pemilik tidak menggunakan pemanfaatan air untuk kepentingan yang bermanfaat maka hak tersebut bisa hilang 4. Kelemahannya penemuan tidak dibarengi dengan pencatatan kepemilikan sehingga sering terjadi masalah menyangkut pengakuan yang sah atas hak milik air tersebut 5. Trading air juga tidak bisa dilakukan dalam arti air tidak dapat dimanfaatkan oleh pengguna yang sangat membutuhkan
2. Water Pricing Penentuan harga yang tepat melalui water pricing yang mencerminkan biaya yang sebenarnya akan memberikan sinyal kepada mpengguna mengenai nilai dari air dan dapat menjadi insentif untuk pemenfaatan air yang lebih bijaksana

Salah satu model alokasi sumberdaya air yang didasarkan pada water pricing adalah MPC Mekanisme MPC didasarkan pada prinsip ekonomi bahwa alokasi sumber daya air yang optimal secara sosial adalah manfaat sama dengan biaya sosial yang dikeluarkan dari konsumsi air Manfaat sosial dicirikan oleh kurva permintaan terhadap air, sedangkan biaya sosial menggambarkan kurva supply, yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan untuk menambah 1 unit air Biaya marjinal termasuk biaya pengguna, atau biaya korban terjadi deplesi sumberdaya, dan biaya eksternal, seperti biaya lingkungan dsb.
Kelebihan mekanisme MPC menurut Dinar et al.( 1997) Merupakan mekanisme yang paling efisien karena dapat menghindari underpriced (penilaian dibawah harga) dan over use ( Penggunaan yang berlebihan) Mengabaikan aspek kesetaraan ( Equity) yaitu kenaikan harga air akan berdampak negatif bagi yang berpendapatan rendah

Water Pricing Berdasarkan Step Tarrif atau Increasing Block Rates ( IBR)
Memungkinkan penggunaan air yang efisisen juga dapat beradaptasi

dengan situasi pada saat permintaan air air memuncak. Misalnya terjadi
permintaan yang tinggi pada musim kemarau maka blok tarif dapat digunakan untuk mencegah terjadinya konsumsi air yang berlebihan sehingga membantu konservasi air. memungkinkan penyediaan air bagi masyarakat ekonomi lemah dengan biaya yang rendah

3. Alokasi Publik
Air kebanyakan merupakan barang publik sehingga perlu intervensi pemerintah dalam pengalokasianya. Misalnya pengadaan irigasi yaitu peranan pemerintah dalam menentukan sumber air dan pengalikasiannya berdasarkan sistem yang diperlukan Kelebihan alokasi sumber air oleh pemerintah yaitu: dapat menjawab aspek equity dalam pengelolaan sumberdaya air karena pemerintah dapat mengalokasikan sumber air ke daerah yang tidak mencukupi sehingga masyarakat miskin dapat mengakses air Kelemahannya: 1. dengan adanya subsidi pemerinytah dapat menimbulkan inefisiensi terhadap pemanfaatan sumberdaya air akrena ada Hidden Cost ( subsidi tidak menggambarkan biaya oportunity cost cost dari pengelolaan sumber daya air), 2. kelemahan lainnya yaitu rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air sehingga sulit mencapai pemanfaatan air yang efisien.

4. Alokasi Berdasarkan Pengguna ( User- Based)


Sistem ini berdasarkan berbagai variasi pengaturan yaitu rotasi waktu, kedalaman air, kedekatan likasi, dan yang lainnya Karakteristik penting dalam dalam sistem alokasi ini adalah pentingnya peranan kelembagaan Kelebihan dari sistem ini menurut Dinar et al, (1997) yaitu menyangkut 1.Fleksibilitas untuk beradaptasi terhadap pola perubahan yang terjadi pada kebutuhan lokal. 2.Masyarakat lokal yang terlibat langsung dalam pengalokasian ini memiliki informasi yang lengkap mengenai keadaan setempat dibanding lembaga lain 3. Sistem ini lebih feasible secara administratif, lebih berkelanjutan dan lebih dapat diterima secara politis Kelemahannya : kurangnya kapasitas kelembagaan lokal dalam menangani kebutuhan intersektoral seperti untuk rumah tangga dan industri.

5. Alokasi Berbasis Pasar ( water Market)


oAlokasi ini masih menimbulkan kontraversi karena sebagaian masyarakat melihat bahwa air merupakan kebutuhan esensial yang tidak bisa diperjualbelikan dan harus tersedia secara Free of charge. oArgumen lain yang menentang water market selain pasar untuk air sangat tipis sistem ini juga menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, karena akan didominasi oleh orang yang mau

membayar
oSedangkan pendapat yang pro terhadap water market yaitu berpendapat bahwa dengan sifat esensial air dan meningkatnya kelangkaan air , water

market merupakan instrumen yang dianggap efisisen untuk mengurangi


inefisiensi pemanfaatan sumber daya air.

Pada dasarnya memiliki kelebihan yaitu timbulnya potensi manfaat bagi penjual dan pembeli akibat adanya pertukaran Memungkinkan dilakukannya internalisasi biaya eksternal oleh penyuplai Kelebihan water market menurut Rosegrant dan Binswanger 1. Memungkinkan terjadinya pengukuhan hak atas pengelolaan air ( well establishment of property right). Hak yang diakui tersebut dapat mendorong insentif bagi pemilik air untuk berinvestasi pada teknologi penghematan air ( water-saving-technology) 2. Memberikan insentif kepada pengguna air untuk memperhatikan biaya eksternal yang ditimbulkan akibat penggunaan air, sehingga mengurangi tekanan terhadap sumber daya air 3. Memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk bereaksi terhadap perubahan-perubahan permintaan dan penawaran 4. Sistem pasar mengharuskan kedua belah pihak untuk menyetujui perubahan dan realokasi air, sehingga pengguna air dalam sistem pasar ini lebih diberdayakan.

Kelemahan Water Market menurut Dinar et al: Sulit mengukur unit air dengan berbagai karakteristik (kualitas) serta melakukan penegakan aturan (enforcement) menyangkut pengambilan air ( withdrawal). Sistem ini rawan terhadap dampak negatif lingkungan yang ditimbulkan Dapat menimbulkan pengeluaran biaya yang tinggi akibat dampak kerusakan dibanding harga air itu sendiri Masih mengalami modifikasi sehingga sulit menilai efektivitas sistem ini secara utuh.

Analisis Grafis Transisi ke Sistem Pasar

Anda mungkin juga menyukai